Mission Of Love [16]


PART [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13[14] [15]



Joohyuk menghentikan langkahnya, namja itu dan Jieun menatap gadis yang juga membisu dihadapan mereka. Menampakan raut terkejut.
Seulgi Eonnie
“Yaa, turunkan aku” bisik Jieun. Perlahan Joohyuk melonggarkan tangannya dan menurunkan Jieun dari punggungnya. Seulgi yang tampak bingung dengan situasi yang dilihatnya perlahan mendekat.
“Waeyo? Kau sakit Ji?” tanya gadis itu seraya memandang Jieun cemas. Tak sesuai perkiraan, Jieun kira Seulgi akan marah melihat kekasihnya menggendong Jieun atau Seulgi hanya sedang mengendalikan diri? entahlah
“Ne eonnie, j jangan salah paham ya, Joohyuk hanya berusaha membantuku” Jieun hanya takut jika Seulgi mengira macam-macam melihat apa yang terjadi.
“Eiy apa yang kau katakan, kenapa aku harus salah paham. Kalian kan sahabat, sudah semestinya saling membantu” ucap Seulgi seraya tersenyum dan Jieun mengangguk membenarkan. Sedikit lega karena Seulgi tak tampak marah.  
“Noona kesini mencariku?” tanya Joohyuk membuat kedua gadis itu menoleh.
“Eoh, aku kangen” dan blush, seketika wajah Joohyuk memerah dan entah kenapa Jieun ikutan tersenyum tak jelas melihat adegan manis dari pasangan yang baru resmi itu.
“Ah jinjja, kalian membuat iri saja, Okeh ! aku mengerti, aku akan pergi agar kalian leluasa. Ah jinjja~” celoteh Jieun membuat Joohyuk dan Seulgi terkikik geli.
“Kaki mu sudah tidak apa-apa kan?” tanya Joohyuk memastikan sebelum Jieun benar-benar kembali ke rumah. Hal itu membuat Seulgi memandang Joohyuk seolah ia menyadari sesuatu.
“Ne, aku baik-baik saja. jangan khawatir, khawatirkan saja Seulgi eonnie yang terserang malarindu ahaha”
“Ck kau ini”
“Selamat bersenang-senang !” tambah Jieun seraya kembali ke rumahnya.
Joohyuk kembali memandang Seulgi namun sedikit heran karena raut yang berbeda dari gadis itu.
“Wae noona?”
“A aniyo” Seulgi menggelengkan kepalanya cepat.
Perlahan Joohyuk menghapus jarak antara mereka dan mendekap gadis yang tampak mungil itu.
“Ah, aku juga sangat merindukanmu noona” Joohyuk mendekap gadis itu erat dan Seulgi membalasnya seakan tak ingin kehilangan namja tampan itu.
Apa yang kulihat tadi?
Ini hanya perasaanku atau.. memang ada sesuatu diantara mereka
Aiishh, kenapa aku baru sadar saat sudah menjadi kekasihnya
Jieun menghempaskan tubuhnya di sofa ruang tamu dan memandang langit-langit rumahnya seraya berfikir.
Ada apa ya denganku tadi..
Aku merasa aneh saat Joohyuk menggendongku..
Jieun merubah posisinya menjadi menyamping, ia meraih remot tv lalu menyalakannya. Hanya terdiam dengan pandangan lurus namun pikirannya masih terganggu dengan apa yang baru saja ia rasakan.
Drrt Drrt.. ponsel gadis itu berbunyi, tak perlu waktu lama ia pun mengambilnya dan membuka layar kunci ponsel itu.
From : Devil aka Dean
Sedang apa?
“Aiishh dia ini kadang kejam, ketus dan sekarang malah sok akrab sampai menanyakan hal tidak penting seperti ini” rutuk Jieun, namun tetap saja ia membalasnya.
Sedang tidak ingin mengobrol denganmu -_-
From : Devil
Ahaha, beraninya kau ini ! O_O
From : Jieun
:P
From : Devil
Yaakkk !
From : Jieun
:P :P :P
From : Devil
Percuma saja mengirim pesan padamu
From : Jieun
Aku tak memintamu mengirim pesan padaku :P
From : Devil
Aku juga tak ingin mengirimnya jika tidak sedang merinduka
Jieun mengernyit membaca kalimat yang tampak belum selesai itu.
From : Jieun
Apa maksudmu?
Merinduka? Merindukan ya maksudnya?
Siapa yang kau rindukan?
Hellow?
Sudah Tidur?
Yaakk !
Sementara disisi lain, Dean merutuki tindakan cerobohnya itu, ia hendak menghapus apa yang sudah diketiknya namun malah salah menekan tombol kirim.
“Aiishh pabo pabo pabo” rutuk  namja itu. ia memasukan ponselnya ke dalam saku tanpa menjawab pesan dari Jieun lagi dan kembali bekerja.
Sementara Jieun mengernyit seraya memandangi layar ponselnya menunggu balasan dari Dean.
Ih kenapa ga dibales sih?
Huu.. menyebalkan
<<>> 
Ketiga namja itu tengah bersantai sembari sibuk dengan kegiatan masing-masing meski sebenarnya tak banyak yang mereka lakukan. Atap sekolah seakan menjadi tempat favorit bagi mereka bertiga.
“Bro” panggil Zico pada Dean.
“Hmm” jawab Dean sekenanya.
“Hanya tinggal 1 Minggu lagi menuju satu bulan loh”
“Terus?” tanya Dean balik, Dominic yang tengah asik membaca majalah Playboy mulai mengalihkan perhatiaannya. Sepertinya ia tahu kemana arah pembicaraan Zico.
“Itu artinya kau akan membebaskan Jieun sebagai budakmu kan?”
“Eum yah, benar, sesuai perjanjian saja” jawab Dean santai.
“Kau sadar? Setelah itu kau tak memiliki alasan lagi untuk bertemu dengannya” lanjut Zico membuat Dean termenung.
Benar juga, kenapa aku tidak menyadari hal itu
Tapi tunggu, memang aku harus bertemu dengan gadis itu lagi? Cih.. untuk apa?
“Tak masalah, lagi pula untuk apa aku bertemu dengannya lagi, kurang kerjaan”
“Ah jinjja, kau ini benar-benar keras kepala sampai akhir ya” Dominic angkat bicara. Ia benar-benar tak sabar melihat tingkah Dean yang seakan menyangkal perasaannya sendiri pada Jieun.
“Apa maksudmu?” Dean mengernyit samar dan hanya helaan nafas kedua temannya yang ia dengar setelah itu.
“Hey, kenapa malah diam? Jawab pertanyaanku, apa maksud kalian sebenarnya?”
“Kami tahu kau menyukai gadis itu” jawab Dominic santai namun Dean langsung membelalakan matanya.
“Mwo !? s siapa bilang aku menyukainya !?”
“Ckckck kau tetap saja menyangkalnya sampai akhir. Bicara saja sejujurnya pada kami” timpal Zico.
“A aku tidak menyukai Jieun, sungguh!”
“Oke, kalau begitu bolehkan aku menyukainya?” tanya Dominic dengan raut serius, seketika Dean diam namun ia mengekspresikan kebingungan. Beberapa saat mereka hening menunggu jawaban Dean. Diam-diam Zico dan Dominic saling melirik seraya menahan tawa.
“Lihat, kau tidak bisa jawab kan? Kau ini bodoh atau apa? Kami saja tahu perasaanmu pada gadis itu, masa kau sendiri tidak sadar?”
“Aku tak berpengalaman dalam hal seperti ini” jawab Dean.
“Haha tenang saja, ada kami berdua yang siap membantu” balas Zico.
“Lalu, apa kau juga menyukai Jieun?” tanya Dean pada Dominic. Hal itu spontan membuat ledakan tawa antara Zico dan Dominic, membuat Dean layaknya orang bodoh yang tak tahu apapun.
“Haha Kau gila ya? aku hanya bergurau, selama ini aku sengaja membuatmu berfikir aku menyukai Jieun agar kau merasa cemburu dan mengatakan pada kami perasaanmu yang sejujurnya tapi nyatanya kau benar-benar tidak peka sama sekali” ucap Dominic.
“Jadi begitu” lirih Dean
“Ya memang begitu, bodoh haha” Kini Dean menjadi bulan-bulanan kedua namja itu. inilah kenapa berbicara jujur pada mereka berdua hanya akan menjadi masalah baginya.
“Ah ya ampun, aku tak habis pikir pada anak yang satu ini, gelarnya saja badboy tapi tak tahu apa-apa soal cinta wkwkwk”
“-__- terus saja mengejek ku sampai kembung”
“Haha.. santai bro” ucap Zico seraya merangkul bahu Dean.
“Kami akan membantu” lanjut Dominic seraya menepuk pelan punggung Dean.
Ah ini benar-benar memalukan -_-
<<>> 
Disisi lain, Baekhyun yang pergi ke busan hanya termenung sepanjang hari di rumah saudara jauhnya yaitu Kim Taehyung. Dunia terasa abu-abu, yang ia lihat hanya kehampaan dan tak ada gairah. Duduk dipapan kayu berjam-jam sembari menatap nanar langit yang menjadi rumah baru Chan Mi. Belum banyak waktu yang ia habiskan bersama gadis itu, belum banyak kenangan yang mereka buat, Baekhyun merasa ini tidak adil. Jika saja ia bisa mengulang waktu, pikiran klise itu hinggap dikepala Baekhyun namun apapun harapannya sekarang semuanya sia-sia saja. Chan Mi sudah tidak ada, itulah hal yang harus ia terima.
Taehyung yang melihat Baekhyun hanya bisa menghela nafas.
“Sampai kapan kau akan seperti orang bodoh begini?” Taehyung pun duduk disamping Baekhyun seraya meletakan beberapa irisan semangka yang tersusun diatas piring.
“Entahlah” lirih Baekhyun seraya menoleh memandang irisan semangka berwarna merah itu namun tak ada niat untuk menyantapnya. Berbeda dengan Taehyung yang dengan lahap menggigit buah berair itu.
“Jadilah lelaki jantan Baek, meskipun kau menangis darah, Chan Mi tak akan pernah kembali”
“Aku juga tahu”
“Jika sudah tahu, kenapa masih seperti orang tak punya nyawa? Lanjutkan lah hidupmu maka Chan Mi akan senang diatas sana. Kau bilang awalnya dia tidak memberitahumu tentang penyakitnya kan? Sekarang aku tahu alasannya, inilah alasannya, dia pasti berat meninggalkanmu jika keadaannya seperti ini. Ia takut kau tidak akan bangkit setelah kematiannya”
Mendengar hal itu, Baekhyun hanya bisa menghela nafas.
“Ayolah, hidup harus terus berlanjut selama kau masih bisa bernafas” lanjut Taehyung seraya beranjak dan berlalu dari hadapan Baekhyun.  
Mudah saja bagimu mengatakan seperti itu
Baekhyun menoleh menatap  layar ponselnya yang menyala karena sebuah pesan. Banyak pesan yang datang dari Jieun dan Joohyuk namun ia belum membacanya. Melihat nama Jieun muncul dilayar ponselnya, baekhyun jadi teringat sesuatu. Suatu rahasia besar yang sampai saat ini masih ia pendam. Rahasia yang membuatnya dekat dengan Chan Mi hingga tergila-gila pada gadis itu.
Apa kau masih menyukaiku Ji? Bisik Baekhyun dalam hati seraya menatap layar ponselnya. Benar, Baekhyun sudah tahu jika Jieun menyukainya sejak lama, Baekhyun berpura-pura tak tahu hanya karena ingin menjaga perasaan Joohyuk yang menyukai Jieun, Joohyuk tak pernah mengatakannya pada Baekhyun tapi Baekhyun tahu hanya dengan melihat sikap namja itu pada Jieun sejak dulu. Inilah awal Baekhyun mendekati Chan Mi, ia hanya berusaha menghindari Jieun dengan berhubungan dengan gadis lain namun ia tak menyangka jika Dirinya benar-benar jatuh cinta pada gadis bernama Chan Mi itu. Pertemanan polos mereka berubah sejak cinta mulai menyerang. Namun Baekhyun belum yakin apa ia menyukai Jieun atau tidak, perasaan bimbangnya terlanjur hilang setelah jatuh cinta pada Chan Mi. Baekhyun belum sepenuhnya percaya jika Joohyuk benar-benar menyukai Seulgi karena Baekhyun tahu cinta yang tumbuh sejak lama pasti tak akan begitu saja tergantikan. Atau Joohyuk pun melakukan apa yang Baekhyun lakukan dulu yaitu membuka hati pada gadis lain agar perasaannya tertutupi, Baekhyun tak yakin. Itu sudah lama berlalu, Awalnya Baek berfikir jika Jieun sudah tak menyukainya lagi sampai ia mendapat ungkapan ambigu dari gadis itu beberapa hari yang lalu. Kini Baekhyun yakin Jieun masih menyukainya meski tak 100%. Banyak lelaki yang ada disekitar Jieun, mungkin saja perasaannya pada Baekhyun mulai berubah, itulah yang ada dipikiran Baekhyun. Namja itu hanya bisa menyesal dalam hati karena bersikap jahat seperti ini pada Jieun, gadis yang menyukainya. Ini semua ia lakukan demi keutuhan persahabatan mereka. Demi menjaga semua perasaan mereka bertiga.
Baekhyun menghembuskan nafas pelan lalu meraih ponselnya, mencari kontak Jieun dan menekan tombol call lalu menempelkan ponselnya didekat telinga. Baekhyun tahu pasti kedua sahabatnya itu khawatir karena ia sama sekali tak memberi kabar.
“Yaaakk... ” Baekhyun mendengus pelan saat pekikan Jieun menjadi pembuka percakapan mereka.
“Aiishh pengang tahu!” rutuk Baek.
“Kemana saja baru mengabari ku? kau pikir aku dan Joohyuk tidak khawatir padamu apa !?”
“Mian mian.. Yang penting kan sekarang aku mengabarimu, aku baik-baik saja, tak perlu khawatir berlebihan seperti itu”
“Syukurlah jika kau baik-baik saja. kapan pulang? Jangan-jangan kau berniat pindah ke busan ya”
“Mungkin dua hari lagi aku pulang. Pindah? Tidak sampai segitunya kali Ji”
“Ahehe, siapa tahu kan. Semangatlah Baek, aku yakin Chan Mi akan senang jika kau pun bisa bangkit dari semua ini”
 “Hmm.. arra. Ya sudah aku tutup telponnya ya”
“Eoh”
Setelah menutup telponnya, Baekhyun berdiri dan menengadah menatap langit.
Aku tidak tahu akan seperti apa hidupku tanpamu Chan Mi-ya
Tapi aku akan berusaha tegar
Aku akan melanjutkan hidupku agar kau bahagia diatas sana
Gomawo sudah mengisi hati dan hari-hariku
Kuharap kita bisa bertemu lagi dikehidupan berikutnya
Annyeong
Baekhyun tak pernah melankolis seperti ini sebelumnya, namun jika menyangkut tentang Chan Mi ia bisa berkaca-kaca seperti sekarang. Namja itu menghembuskan nafasnya lewat mulut, berusaha keras untuk tidak menangis lagi. Dadanya terasa pahit namun ia harus mencoba menerima semua ini. Ia harus bisa merelakan gadis itu. 
To Be Continued~

#Hey Ho ~ Horee belum end T.T rasanya maksa gitu klo tiba-tiba end, tenang masih akan panjang kok, sepanjang yang komen banyak whehe.. Ok See U Soon :*




Diskon Gede-Gedean [30%]



Comments

  1. Ah jd baeknya tau ㅜㅜ terus sekarang semua orang suka jieun:')

    ReplyDelete
  2. Selama ini Baek tahu kalau Jieun suka.. Ya, udah jangan mikir lagi kejar Jieun keburu nanti di serobot sama Dean..

    ReplyDelete
  3. Bingung mau ngeship siapa sama jieun.. Kek nya yg bakal dptin jieun Dean deh, dia pasti akan berusaha wkwk

    ReplyDelete
  4. Sebenernya aku gk rela joohyuk ama seulgi secara aku ini orang primitif yg gk suka klo cowo lebih muda tp aku pengenya jieun ama dean wkwkwk komentar ku gk mutu ya 😂😂😂 semangat thor jangan lupa jaga kesehatan 😁😁😁

    ReplyDelete
  5. duhh, baeknya sediihh :') semangat terus ya thor nulisnya! ^^ Fighting!

    ReplyDelete
  6. Baekhyun trnyata tau perasaan jieun. Dan joohyuk jgn bilang dia masih suka jga..Makin ribet aja nih
    Semangat author ditunggu lanjutannya :-)
    Ehh,,blognya berubah warna ya :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ribet dong biar pd puyeng wkwk..
      Iya, suka ga sm warna yg ini, apa bagusan yg lama?

      Delete
  7. All> secara gitu baek kan pinter, kaya nya ga masuk akal klo dia ga nyadar bahwa Jieun udh suka sejak lama. tadinya scenario ini ga bakal ada haha spontan aja biar dramanya makin seru.
    Ditunggu kelanjutannya ya all, maksih udh nyempetin komen. Oia yg lagi pd ujian, semangat ya :* See U Soon :)

    ReplyDelete
  8. ku bingung ngeship siapa...ToT

    ReplyDelete
  9. Author dimana? Ku rindu kelanjutan ffnya:"""""(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sabar2.. Author blom sempetin waktu buat nulis T.T

      Delete
  10. Thor, kapan update lagi nih...ditunggu lhooo ��

    ReplyDelete

Post a Comment