Joohyuk menghentikan
langkahnya, namja itu dan Jieun menatap gadis yang juga membisu dihadapan
mereka. Menampakan raut terkejut.
Seulgi Eonnie
“Yaa, turunkan aku”
bisik Jieun. Perlahan Joohyuk melonggarkan tangannya dan menurunkan Jieun dari
punggungnya. Seulgi yang tampak bingung dengan situasi yang dilihatnya perlahan
mendekat.
“Waeyo? Kau sakit Ji?”
tanya gadis itu seraya memandang Jieun cemas. Tak sesuai perkiraan, Jieun kira
Seulgi akan marah melihat kekasihnya menggendong Jieun atau Seulgi hanya sedang
mengendalikan diri? entahlah
“Ne eonnie, j jangan
salah paham ya, Joohyuk hanya berusaha membantuku” Jieun hanya takut jika
Seulgi mengira macam-macam melihat apa yang terjadi.
“Eiy apa yang kau
katakan, kenapa aku harus salah paham. Kalian kan sahabat, sudah semestinya
saling membantu” ucap Seulgi seraya tersenyum dan Jieun mengangguk membenarkan.
Sedikit lega karena Seulgi tak tampak marah.
“Noona kesini
mencariku?” tanya Joohyuk membuat kedua gadis itu menoleh.
“Eoh, aku kangen” dan
blush, seketika wajah Joohyuk memerah dan entah kenapa Jieun ikutan tersenyum
tak jelas melihat adegan manis dari pasangan yang baru resmi itu.
“Ah jinjja, kalian
membuat iri saja, Okeh ! aku mengerti, aku akan pergi agar kalian leluasa. Ah
jinjja~” celoteh Jieun membuat Joohyuk dan Seulgi terkikik geli.
“Kaki mu sudah tidak
apa-apa kan?” tanya Joohyuk memastikan sebelum Jieun benar-benar kembali ke
rumah. Hal itu membuat Seulgi memandang Joohyuk seolah ia menyadari sesuatu.
“Ne, aku baik-baik
saja. jangan khawatir, khawatirkan saja Seulgi eonnie yang terserang malarindu
ahaha”
“Ck kau ini”
“Selamat
bersenang-senang !” tambah Jieun seraya kembali ke rumahnya.
Joohyuk kembali
memandang Seulgi namun sedikit heran karena raut yang berbeda dari gadis itu.
“Wae noona?”
“A aniyo” Seulgi
menggelengkan kepalanya cepat.
Perlahan Joohyuk
menghapus jarak antara mereka dan mendekap gadis yang tampak mungil itu.
“Ah, aku juga sangat
merindukanmu noona” Joohyuk mendekap gadis itu erat dan Seulgi membalasnya
seakan tak ingin kehilangan namja tampan itu.
Apa yang kulihat tadi?
Ini hanya perasaanku atau.. memang ada sesuatu diantara mereka
Aiishh, kenapa aku baru sadar saat sudah menjadi kekasihnya
Jieun menghempaskan
tubuhnya di sofa ruang tamu dan memandang langit-langit rumahnya seraya
berfikir.
Ada apa ya denganku tadi..
Aku merasa aneh saat Joohyuk menggendongku..
Jieun merubah
posisinya menjadi menyamping, ia meraih remot tv lalu menyalakannya. Hanya
terdiam dengan pandangan lurus namun pikirannya masih terganggu dengan apa yang
baru saja ia rasakan.
Drrt Drrt.. ponsel
gadis itu berbunyi, tak perlu waktu lama ia pun mengambilnya dan membuka layar
kunci ponsel itu.
From : Devil aka Dean
Sedang apa?
“Aiishh dia ini kadang
kejam, ketus dan sekarang malah sok akrab sampai menanyakan hal tidak penting
seperti ini” rutuk Jieun, namun tetap saja ia membalasnya.
Sedang tidak ingin mengobrol denganmu -_-
From : Devil
Ahaha, beraninya kau ini ! O_O
From : Jieun
:P
From : Devil
Yaakkk !
From : Jieun
:P :P :P
From : Devil
Percuma saja mengirim pesan padamu
From : Jieun
Aku tak memintamu mengirim pesan padaku :P
From : Devil
Aku juga tak ingin mengirimnya jika tidak sedang merinduka
Jieun mengernyit
membaca kalimat yang tampak belum selesai itu.
From : Jieun
Apa maksudmu?
Merinduka? Merindukan ya maksudnya?
Siapa yang kau rindukan?
Hellow?
Sudah Tidur?
Yaakk !
Sementara disisi lain,
Dean merutuki tindakan cerobohnya itu, ia hendak menghapus apa yang sudah
diketiknya namun malah salah menekan tombol kirim.
“Aiishh pabo pabo
pabo” rutuk namja itu. ia memasukan
ponselnya ke dalam saku tanpa menjawab pesan dari Jieun lagi dan kembali
bekerja.
Sementara Jieun
mengernyit seraya memandangi layar ponselnya menunggu balasan dari Dean.
Ih kenapa ga dibales sih?
Huu.. menyebalkan
<<>>
Ketiga namja itu
tengah bersantai sembari sibuk dengan kegiatan masing-masing meski sebenarnya
tak banyak yang mereka lakukan. Atap sekolah seakan menjadi tempat favorit bagi
mereka bertiga.
“Bro” panggil Zico
pada Dean.
“Hmm” jawab Dean
sekenanya.
“Hanya tinggal 1
Minggu lagi menuju satu bulan loh”
“Terus?” tanya Dean
balik, Dominic yang tengah asik membaca majalah Playboy mulai mengalihkan
perhatiaannya. Sepertinya ia tahu kemana arah pembicaraan Zico.
“Itu artinya kau akan
membebaskan Jieun sebagai budakmu kan?”
“Eum yah, benar,
sesuai perjanjian saja” jawab Dean santai.
“Kau sadar? Setelah
itu kau tak memiliki alasan lagi untuk bertemu dengannya” lanjut Zico membuat
Dean termenung.
Benar juga, kenapa aku tidak menyadari hal itu
Tapi tunggu, memang aku harus bertemu dengan gadis itu lagi? Cih.. untuk
apa?
“Tak masalah, lagi
pula untuk apa aku bertemu dengannya lagi, kurang kerjaan”
“Ah jinjja, kau ini
benar-benar keras kepala sampai akhir ya” Dominic angkat bicara. Ia benar-benar
tak sabar melihat tingkah Dean yang seakan menyangkal perasaannya sendiri pada
Jieun.
“Apa maksudmu?” Dean
mengernyit samar dan hanya helaan nafas kedua temannya yang ia dengar setelah
itu.
“Hey, kenapa malah
diam? Jawab pertanyaanku, apa maksud kalian sebenarnya?”
“Kami tahu kau
menyukai gadis itu” jawab Dominic santai namun Dean langsung membelalakan
matanya.
“Mwo !? s siapa bilang
aku menyukainya !?”
“Ckckck kau tetap saja
menyangkalnya sampai akhir. Bicara saja sejujurnya pada kami” timpal Zico.
“A aku tidak menyukai
Jieun, sungguh!”
“Oke, kalau begitu
bolehkan aku menyukainya?” tanya Dominic dengan raut serius, seketika Dean diam
namun ia mengekspresikan kebingungan. Beberapa saat mereka hening menunggu
jawaban Dean. Diam-diam Zico dan Dominic saling melirik seraya menahan tawa.
“Lihat, kau tidak bisa
jawab kan? Kau ini bodoh atau apa? Kami saja tahu perasaanmu pada gadis itu,
masa kau sendiri tidak sadar?”
“Aku tak berpengalaman
dalam hal seperti ini” jawab Dean.
“Haha tenang saja, ada
kami berdua yang siap membantu” balas Zico.
“Lalu, apa kau juga
menyukai Jieun?” tanya Dean pada Dominic. Hal itu spontan membuat ledakan tawa
antara Zico dan Dominic, membuat Dean layaknya orang bodoh yang tak tahu
apapun.
“Haha Kau gila ya? aku
hanya bergurau, selama ini aku sengaja membuatmu berfikir aku menyukai Jieun
agar kau merasa cemburu dan mengatakan pada kami perasaanmu yang sejujurnya
tapi nyatanya kau benar-benar tidak peka sama sekali” ucap Dominic.
“Jadi begitu” lirih
Dean
“Ya memang begitu,
bodoh haha” Kini Dean menjadi bulan-bulanan kedua namja itu. inilah kenapa
berbicara jujur pada mereka berdua hanya akan menjadi masalah baginya.
“Ah ya ampun, aku tak
habis pikir pada anak yang satu ini, gelarnya saja badboy tapi tak tahu apa-apa
soal cinta wkwkwk”
“-__- terus saja
mengejek ku sampai kembung”
“Haha.. santai bro”
ucap Zico seraya merangkul bahu Dean.
“Kami akan membantu”
lanjut Dominic seraya menepuk pelan punggung Dean.
Ah ini benar-benar memalukan -_-
<<>>
Disisi lain, Baekhyun
yang pergi ke busan hanya termenung sepanjang hari di rumah saudara jauhnya
yaitu Kim Taehyung. Dunia terasa abu-abu, yang ia lihat hanya kehampaan dan tak
ada gairah. Duduk dipapan kayu berjam-jam sembari menatap nanar langit yang
menjadi rumah baru Chan Mi. Belum banyak waktu yang ia habiskan bersama gadis
itu, belum banyak kenangan yang mereka buat, Baekhyun merasa ini tidak adil.
Jika saja ia bisa mengulang waktu, pikiran klise itu hinggap dikepala Baekhyun
namun apapun harapannya sekarang semuanya sia-sia saja. Chan Mi sudah tidak
ada, itulah hal yang harus ia terima.
Taehyung yang melihat
Baekhyun hanya bisa menghela nafas.
“Sampai kapan kau akan
seperti orang bodoh begini?” Taehyung pun duduk disamping Baekhyun seraya
meletakan beberapa irisan semangka yang tersusun diatas piring.
“Entahlah” lirih
Baekhyun seraya menoleh memandang irisan semangka berwarna merah itu namun tak
ada niat untuk menyantapnya. Berbeda dengan Taehyung yang dengan lahap
menggigit buah berair itu.
“Jadilah lelaki jantan
Baek, meskipun kau menangis darah, Chan Mi tak akan pernah kembali”
“Aku juga tahu”
“Jika sudah tahu,
kenapa masih seperti orang tak punya nyawa? Lanjutkan lah hidupmu maka Chan Mi
akan senang diatas sana. Kau bilang awalnya dia tidak memberitahumu tentang
penyakitnya kan? Sekarang aku tahu alasannya, inilah alasannya, dia pasti berat
meninggalkanmu jika keadaannya seperti ini. Ia takut kau tidak akan bangkit
setelah kematiannya”
Mendengar hal itu,
Baekhyun hanya bisa menghela nafas.
“Ayolah, hidup harus
terus berlanjut selama kau masih bisa bernafas” lanjut Taehyung seraya beranjak
dan berlalu dari hadapan Baekhyun.
Mudah saja bagimu mengatakan seperti itu
Baekhyun menoleh menatap layar ponselnya yang menyala karena sebuah
pesan. Banyak pesan yang datang dari Jieun dan Joohyuk namun ia belum
membacanya. Melihat nama Jieun muncul dilayar ponselnya, baekhyun jadi teringat
sesuatu. Suatu rahasia besar yang sampai saat ini masih ia pendam. Rahasia yang
membuatnya dekat dengan Chan Mi hingga tergila-gila pada gadis itu.
Apa kau masih menyukaiku Ji? Bisik Baekhyun dalam hati seraya menatap layar ponselnya. Benar, Baekhyun
sudah tahu jika Jieun menyukainya sejak lama, Baekhyun berpura-pura tak tahu
hanya karena ingin menjaga perasaan Joohyuk yang menyukai Jieun, Joohyuk tak
pernah mengatakannya pada Baekhyun tapi Baekhyun tahu hanya dengan melihat
sikap namja itu pada Jieun sejak dulu. Inilah awal Baekhyun mendekati Chan Mi,
ia hanya berusaha menghindari Jieun dengan berhubungan dengan gadis lain namun
ia tak menyangka jika Dirinya benar-benar jatuh cinta pada gadis bernama Chan
Mi itu. Pertemanan polos mereka berubah sejak cinta mulai menyerang. Namun
Baekhyun belum yakin apa ia menyukai Jieun atau tidak, perasaan bimbangnya
terlanjur hilang setelah jatuh cinta pada Chan Mi. Baekhyun belum sepenuhnya
percaya jika Joohyuk benar-benar menyukai Seulgi karena Baekhyun tahu cinta
yang tumbuh sejak lama pasti tak akan begitu saja tergantikan. Atau Joohyuk pun
melakukan apa yang Baekhyun lakukan dulu yaitu membuka hati pada gadis lain
agar perasaannya tertutupi, Baekhyun tak yakin. Itu sudah lama berlalu, Awalnya
Baek berfikir jika Jieun sudah tak menyukainya lagi sampai ia mendapat ungkapan
ambigu dari gadis itu beberapa hari yang lalu. Kini Baekhyun yakin Jieun masih
menyukainya meski tak 100%. Banyak lelaki yang ada disekitar Jieun, mungkin
saja perasaannya pada Baekhyun mulai berubah, itulah yang ada dipikiran
Baekhyun. Namja itu hanya bisa menyesal dalam hati karena bersikap jahat
seperti ini pada Jieun, gadis yang menyukainya. Ini semua ia lakukan demi
keutuhan persahabatan mereka. Demi menjaga semua perasaan mereka bertiga.
Baekhyun menghembuskan
nafas pelan lalu meraih ponselnya, mencari kontak Jieun dan menekan tombol call
lalu menempelkan ponselnya didekat telinga. Baekhyun tahu pasti kedua
sahabatnya itu khawatir karena ia sama sekali tak memberi kabar.
“Yaaakk... ” Baekhyun mendengus pelan saat pekikan Jieun menjadi pembuka percakapan
mereka.
“Aiishh pengang tahu!”
rutuk Baek.
“Kemana saja baru mengabari ku? kau pikir aku dan Joohyuk tidak khawatir
padamu apa !?”
“Mian mian.. Yang
penting kan sekarang aku mengabarimu, aku baik-baik saja, tak perlu khawatir
berlebihan seperti itu”
“Syukurlah jika kau baik-baik saja. kapan pulang? Jangan-jangan kau berniat
pindah ke busan ya”
“Mungkin dua hari lagi
aku pulang. Pindah? Tidak sampai segitunya kali Ji”
“Ahehe, siapa tahu kan. Semangatlah Baek, aku yakin Chan Mi akan senang
jika kau pun bisa bangkit dari semua ini”
“Hmm.. arra. Ya sudah aku tutup telponnya ya”
“Eoh”
Setelah menutup
telponnya, Baekhyun berdiri dan menengadah menatap langit.
Aku tidak tahu akan seperti apa hidupku tanpamu Chan Mi-ya
Tapi aku akan berusaha tegar
Aku akan melanjutkan hidupku agar kau bahagia diatas sana
Gomawo sudah mengisi hati dan hari-hariku
Kuharap kita bisa bertemu lagi dikehidupan berikutnya
Annyeong
Baekhyun tak pernah
melankolis seperti ini sebelumnya, namun jika menyangkut tentang Chan Mi ia
bisa berkaca-kaca seperti sekarang. Namja itu menghembuskan nafasnya lewat
mulut, berusaha keras untuk tidak menangis lagi. Dadanya terasa pahit namun ia
harus mencoba menerima semua ini. Ia harus bisa merelakan gadis itu.
To Be Continued~
#Hey Ho ~ Horee belum end T.T rasanya maksa gitu klo tiba-tiba end, tenang masih akan panjang kok, sepanjang yang komen banyak whehe.. Ok See U Soon :*
Diskon Gede-Gedean [30%]
Ah jd baeknya tau ㅜㅜ terus sekarang semua orang suka jieun:')
ReplyDeleteSelama ini Baek tahu kalau Jieun suka.. Ya, udah jangan mikir lagi kejar Jieun keburu nanti di serobot sama Dean..
ReplyDeleteBingung mau ngeship siapa sama jieun.. Kek nya yg bakal dptin jieun Dean deh, dia pasti akan berusaha wkwk
ReplyDeleteSebenernya aku gk rela joohyuk ama seulgi secara aku ini orang primitif yg gk suka klo cowo lebih muda tp aku pengenya jieun ama dean wkwkwk komentar ku gk mutu ya 😂😂😂 semangat thor jangan lupa jaga kesehatan 😁😁😁
ReplyDeleteduhh, baeknya sediihh :') semangat terus ya thor nulisnya! ^^ Fighting!
ReplyDeleteBaekhyun trnyata tau perasaan jieun. Dan joohyuk jgn bilang dia masih suka jga..Makin ribet aja nih
ReplyDeleteSemangat author ditunggu lanjutannya :-)
Ehh,,blognya berubah warna ya :-D
Ribet dong biar pd puyeng wkwk..
DeleteIya, suka ga sm warna yg ini, apa bagusan yg lama?
All> secara gitu baek kan pinter, kaya nya ga masuk akal klo dia ga nyadar bahwa Jieun udh suka sejak lama. tadinya scenario ini ga bakal ada haha spontan aja biar dramanya makin seru.
ReplyDeleteDitunggu kelanjutannya ya all, maksih udh nyempetin komen. Oia yg lagi pd ujian, semangat ya :* See U Soon :)
ku bingung ngeship siapa...ToT
ReplyDeleteAuthor dimana? Ku rindu kelanjutan ffnya:"""""(
ReplyDeleteSabar2.. Author blom sempetin waktu buat nulis T.T
DeleteThor, kapan update lagi nih...ditunggu lhooo ��
ReplyDelete