Lee Jieun [IU] | Byun Baekhyun | Kim Seulgi | Nam Joo Hyuk | Dean | Oh Mina (oc) etc.
Jieun
menyender disalah satu rak dengan puluhan buku yang memenuhinya. Memandangi
kukunya malas dengan sesekali melirik Dean yang terlihat sedang asik mencari
komik.
Ya ampun, sebenarnya aku disini untuk
apa sih?
Namja itu kan bisa meminta Zico atau
Dominic untuk menemaninya
Kenapa harus aku yang malah menemaninya?
Menyebalkan..
“Hoy”sedang
asik-asiknya mendumel didalam hati, Dean mengisyarakan Jieun untuk mendekat.
Dengan malas Jieun pun mendekat.
“W-”Belum
sempat ia bertanya, Dean memberikan beberapa komik kepada Jieun.
“Aku
tidak suka komik”ucap Jieun.
“Aku
bukan menyuruhmu untuk membacanya tapi aku menyuruhmu membawanya”jawab namja
itu seraya mengambil beberapa komik lain dari rak.
Cih... apa membawa buku saja kau tidak
kuat eoh? Dasar kakek-kakek
Setelah
berputar-putar mengekori Dean, akhirnya namja itu selesai juga memilih buku.
Kini mereka berada didepan kasir. Jieun meletakan beberapa komik itu didepan kasir untuk diperiksa dan ditandai.
“Atas
nama siapa?”
“Lee
Jieun”ucap Dean yang membuat Jieun menoleh terkejut.
“Eeeh
kenapa aku? Yang pinjam kan kau”
“Untuk
berapa hari?”tanya kasir lagi, sementara Jieun mendengus karena merasa
diabaikan.
“Satu
Minggu”jawab Dean mengacuhkan protes Jieun karena menggunakan namanya untuk
menyewa komik-komik itu.
“Oke
semuanya 10 ribu”ucap sang kasir pada Dean dan namja itu memandang Jieun seraya
menggerakan wajahnya.
“Apa?”Jieun
sama sekali tak mengerti bahasa isyarat yang namja itu lakukan.
“Bayar
bodoh”bisik Dean seraya mendekati Jieun.
“Mwo
!?”
“Aiishh
geu yeoja”geram Dean.
“N
ne..”Sial benar Jieun hari ini, sudah disuruh membawa komik-komik itu, di suruh
bayar pula padahal ia tidak berniat menyewanya. Setelah mengambil uang didalam
tasnya, Jieun memberikan uang itu pada kasir. Terjadi insiden tarik menarik
sebelum uang itu benar-benar berpindah tangan, Jieun tidak rela meski hanya 10
ribu. Ia merasa tidak adil, Dean benar-benar tukang palak secara tidak
langsung. Ugh !
“Ingat
jangan sampai rusak atau hilang”ucap sang kasir dengan wajah datarnya karena dibeberapa kejadian, penyewa buku ataupun komik merusak bahkan menghilangkan buku yang mereka sewa.
“Ne~”ucap
Jieun cemberut lalu membungkuk kecil sementara Dean mendahuluinya keluar dari
toko itu tanpa berpamitan dengan sang kasir yang notabennya lebih berumur.
Jieun
memandang sebal pada namja yang kini berdiri disampingnya seraya membaca salah
satu komik yang disewa dengan uangnya itu. Gadis itu menggerutu kecil dan Dean
menyadarinya lalu memandangnya dengan wajah datar.
“Wae?”
“...”Jieun
tidak menjawab, ia hanya menggembungkan pipinya layaknya anak kecil yang marah.
“Waeeee?”tanya Dean mengulangi pertanyaannya.
“Ani”
“Ya
sudah pulang sana”bukannya beranjak, Jieun malah menghela nafas seraya
memandangi Dean seperti akan menangis.
"Kenapa diam saja? kakimu hilang?"
"Kenapa diam saja? kakimu hilang?"
“Uangku
habis”ucap Jieun layaknya anak kecil memelas.
“Bhahaha..
”Dean menyemburkan tawanya yang membuat Jieun makin sebal melihatnya.
“Ya
sudah jalan kaki !”tambah Dean.
“Huaaaa
! Kau tega menyuruhku jalan kaki hah !? Kau pikir tidak jauh eoh !?”Jieun
memekik tinggi seraya menunjuk-nunjuk Dean hingga orang-orang yang berlalu lalang memandangi mereka membuat
Dean terlihat jahat karena membuat seorang gadis marah.
“Yaaakk
! D diamlah”nada suara Dean melunak, diam-diam Jieun tersenyum penuh
kemenangan.
“Ya
sudah ayo, nanti aku yang bayar bis nya”
“Eh,
memang kau tau alamat rumahku?”
“Aku
tahu dari buku diary mu”
“Ah”
“Eh
berarti kita searah dong !?”lanjut Jieun beberapa detik kemudian.
“Tidak”
“Eh?”
“Tentu
saja kita searah ! jangan menanyakan hal-hal bodoh bisa tidak?”Dean benar-benar
mempermainkan otak lemot Jieun. Jika saja pembunuhan dilegalkan, Dean akan
menjadi kandidat pertama yang akan Jieun habisi. Ha..ha (ketawa jahat) tanpa
Jieun sadari Dean memandangnya aneh.
Apa yang ia pikirkan? Senyumannya
mengerikan..
“Hoy
cepat jalannya !”
“Heh?
I iya..”
_______
Beberapa
jam kemudian, Jieun sampai didepan rumahnya. Perutnya lapar dan badannya lelah,
ia tidak mendapat tempat duduk didalam bis saat perjalanan pulang membuatnya
harus berdiri sepanjang perjalanan sementara Dean duduk dengan tenangnya seraya
membaca komik dengan sesekali terkikik kecil. Entah menertawakan Jieun atau
komik yang dibacanya, Jieun tak tahu pasti. Sangat menyebalkan melihatnya. Jieun benar-benar
dijajah oleh namja itu. Namja itu bahkan tidak menawarkan tempat duduknya pada
Jieun yang sudah berharap bisa mendaratkan bokongnya seraya tidur sejenak
melepas lelah. Namja yang tidak peka, atau memang Dean sengaja. Tentu
saja, Dean pasti sengaja. Ugh, rasanya ingin mendaratkan tendangannya diwajah
namja itu. untung Jieun memiliki hati biksu yang penyabar. haha.. tapi itu hanya alasan karena ia takut pada Dean.
“Ji
!”Baru saja Jieun mendorong gerbang rumahnya, ia sudah dipanggil. Yeoja itu pun
menoleh dengan malas.
“Mwo?”tanyanya
pada Baekhyun.
“Kau
baru pulang?”
“Kau
tidak lihat aku masih memakai seragam?”
“Ahehe sensitif sekali... habis kencan ya. Aigoo aku tidak menyangka kau bisa suka dengan namja seperti
Dean. Kenapa pulang kencan malah sensian si? hehe senyum dong..”
“Stop,
a apa maksudmu ? aku tidak berkencan dengannya”
“Ahaha
benarkah? Jangan membodohiku”
“Tidak
Baek tidak, jangan bercanda”
“Cie
yang kencan dengan bad boy~”Baekhyun mengabaikan ucapan Jieun yang
menyangkalnya dan malah menggoda gadis itu.
“Ahiw..
pacar baru~”
“Ku
bilang bukan ya bukan !”pekik Jieun seraya meninggalkan Baekhyun dan masuk ke
dalam rumahnya. Bahkan terdengar suara hantaman gerbang, seketika membuat
Baekhyun terdiam.
“A
aku kan hanya bercanda, kenapa dia semarah itu? aissh menyebalkan”gerutu namja
itu. sementara Jieun langsung memasuki kamarnya dan membuang tas punggungnya ke
sembarang arah.
Bodoh, Baekhyun bodoh !
“Aaarggghh
!”
______
“Gomawo
Joo Hyuk-a”ucap Seulgi. Setelah mengantarkan pesanan, Joo Hyuk mengantarkan
Seulgi kembali ke kedai. Sebenarnya Joo Hyuk ingin berlama-lama dengan Seulgi,
menaiki motor dengan angin sepoy-sepoy dan perasaan jatuh cinta itu, sangat
menyenangkan ! apalagi saat Seulgi perlahan mendaratkan lengannya disamping
pinggang Joo Hyuk. Hampir saja namja itu berteriak karena terlalu senang. Dan
jangan lupakan fakta bahwa namja itu hampir saja menerobos lampu merah karena
kesadarannya terkikis oleh rasa kasmaran. Untung saja Seulgi memekik sehingga
Joo Hyuk sadar lalu mengerem motornya.
“Ah
tidak apa-apa noona, senang membantumu”ucap Joo Hyuk dengan senyum selebar
mungkin.
“Karena
kau sudah membantu, bagaimana kalau kubelikan ice cream”
“Coa”
Joo
Hyuk memakirkan motor Seulgi lalu mereka menuju minimarket terdekat dan Seulgi
membeli dua ice cream. Kemudian mereka duduk disebuah kursi taman kecil
disebrang minimarket itu. menikmati ice cream bersama orang yang disukai
diterik panas. Betapa beruntungnya Joo Hyuk hari ini.
“Ah
menyegarkan sekali”gumam Seulgi setelah menggigit ice cream lalu menyesapnya.
Joo Hyuk menoleh.
“Kau
benar-benar wanita luar biasa noona”
“Haha
begitukah?”
“Kau
pasti lelah tapi terus saja membantu bibi Kim”
“Mana
mungkin aku membiarkan ibuku bekerja keras seorang diri. Ayah sudah tidak ada,
dan hanya aku yang ia miliki sekarang, tentu saja aku akan membantunya. Apapun
itu, aku akan selalu membantunya. Kadang aku malu karena belum bisa
membanggakannya.. ah gadis sepertiku memang menyedihkan”Joo Hyuk menggeleng.
“Ani,
bagaimana mungkin gadis sekuat noona menjadi menyedihkan? Kau adalah wanita
terkuat dan pekerja keras yang pernah kulihat”Seulgi menoleh.
“Haha...
kau pintar memuji orang”ucap gadis itu seraya mengacak pucuk rambut Joo Hyuk.
Membuat namja itu melayang ke udara. membuat hidungnya kembang kempis saking bahagianya.
“Ah
kalau begitu aku kembali ke kedai dulu ya”
“Ne
noona, gomawo ice cream nya”
“Ne,
gomawo juga sudah mengantarkanku”
“Bye”
“Bye”setelah
Seulgi kembali ke kedai, Joo Hyuk bangkit dan berjalan menuju halte dengan
senyuman yang tak pernah luntur, sesekali berjinggit senang.
_______
Malam
hari dikamar Joo Hyuk. Hanya ada dirinya dan Baekhyun.
“Jieun
tidak kesini?”tanya Joo Hyuk.
“Molla”
“Ada
apa dengan anak itu?”tanya Joo Hyuk lagi, membuat Baekhyun kembali teringat dengan kejadian tadi siang. Jieun benar-benar terlihat marah saat ia
menggodanya berkencan dengan Dean. Ia masih tidak mengerti kenapa Jieun begitu
marah, padahal ia hanya berniat bercanda. Tidak seperti biasanya, sekesal apapun dengan godaannya, Jieun tak pernah terlihat semarah itu. membuat Baekhyun merasa bersalah saja. Akhirnya Baek
pun menceritakan hal itu pada Joo Hyuk.
“Kau
melihat Jieun bersama Dean?”Baekhyun mengangguk.
“Aigoo
kenapa Jieun bisa berurusan dengan namja itu?”
“Jika
aku tahu, aku pasti sudah memberitahumu sejak tadi”jawab Baekhyun malas. Joo
Hyuk mengusap dagunya seraya berfikir. Jieun tidak pernah menyinggung soal Dean
selama ini, bagaimana bisa gadis itu dekat dengan Dean tanpa menceritakannya
pada mereka berdua? Joo Hyuk mencium hal-hal yang janggal.
“Kita
harus menyelidikinya”lirih Joo Hyuk dengan raut serius sementara Baekhyun heran,
sejak kapan Joo Hyuk memakai topi dan memegang kaca pembesar ditangannya? Baekhyun hanya menggeleng kecil.
Dia mulai lagi -_-
Joo
Hyuk memiliki cita-cita untuk menjadi detektif. Dari dulu namja itu menyukai
sosok karakter Sherlock Holmes yang begitu pintar menjadi detektif. Dan sekarang
Baekhyun tahu, bahwa cita-cita itu masih melekat dihati Joo Hyuk.
Kurasa ini yang membuat Joo Hyuk menyukai Seulgi, mereka sama-sama aneh. Yang satu megoleksi celana kolor dan yang satu bermimpi menjadi detektif. Ya Tuhan, banyak sekali orang aneh dibumi ini.
Kurasa ini yang membuat Joo Hyuk menyukai Seulgi, mereka sama-sama aneh. Yang satu megoleksi celana kolor dan yang satu bermimpi menjadi detektif. Ya Tuhan, banyak sekali orang aneh dibumi ini.
Joo
Hyuk bangkit dengan penuh semangat lalu menoleh pada Baekhyun.
“Apa?”tanya
Baekhyun malas.
“Ayo
ke rumah Jieun”
“Malas
ah”lebih baik Baekhyun bermain rubik dari pada kena marah lagi oleh gorila itu.
penolakan Baekhyun membuat bahu gagah Joo Hyuk mengendor.
“Aku
akan membuat kalian berdua berbaikan”setelah beberapa bujukan Joo Hyuk,
akhirnya Baekhyun menyetujuinya. Beberapa menit kemudian mereka sudah berapa
didepan kamar Jieun.
“Haloha~”ucap
Joo Hyuk seraya membuka kamar Jieun yang tidak tertutup sepenuhnya. Jieun yang
tengah menonton MV BTS dilaptopnya langsung mendongak.
“Haiiii”balas Jieun cerah namun saat Baekhyun mendongol dari belakang tubuh Joo Hyuk, gadis itu
berubah muram.
“Kenapa
kau kesini?”tanya Jieun datar.
“Kau
masih marah padaku?”
“Masih
bertanya lagi”
“Ne
ne mian, mian. Tadi siang aku hanya bercanda”ucap Baekhyun seraya menjulurkan tangannya dengan snack cokelat yang Jieun sukai, membuat gadis itu melirik cokelat itu seperti harimau menatap mangsanya.
“Ya
sudah, aku memaafkanmu”ucapnya kilat seraya menyambar cokelat ditangan Baekhyun.
“Naah
! gitu dong, kan enak kalau kita rukun”ucap Joo Hyuk riang, tampak seperti
seorang ibu yang bangga dengan anak-anaknya yang rukun. Setelah saling
bermaafan, kedua namja itu meringsek duduk disamping Jieun.
“Apa
yang sedang kau tonton?”tanya Baekhyun penasaran.
"B-"
"B-"
“Iuh...
BTS, apa bagusnya boyband itu”balas Joo Hyuk, membuat Jieun tak sempat ngomong
karena terpotong.
“Aku
setuju ! mereka tidak ada bagus-bagusnya”balas Baek.
“Bagusan
EXO”Baekhyun mengangguk mantap.
“EXO
lebih keren koreograpinya”balas Baek lagi. seakan mengabaikan jika ada Jieun diantara mereka. Baekhyun dan Joohyuk saling menyaut ucapan masing-masing.
“Setuju”
“Yaaakk
!”dua namja ceriwis itu langsung terdiam. Nyengir ke arah Jieun yang notabennya
penggemar BTS. Apa mereka sadar, menjelek-jelekan BTS dihadapan penggemar
fanatik seperti Jieun?
“Kalian
ingin mati ya?”lirih Jieun yang membuat Joo Hyuk dan Baekhyun berpandangan sejenak
dan perlahan menjauh karena tahu, Jieun akan melempari mereka dengan bantal.
“Y
yaak, ampun Ji !”
“Kalian
akan mati malam ini !”
“Awas,
ada gorila mengamuk !”pekik Baekhyun seraya menghindar dari lemparan bantal
Jieun.
“Yaaakk
!”
Ketenangan
dikamar Jieun berubah menjadi medan pertarungan yang diisi oleh tiga petarung. Saling
berkejaran namun memukul seperti anak SD. Tidak benar-benar nyata, namun menambah
keakraban dan mengusir kemarahan yang mendera satu sama lain.
Setelah
lelah saling berkejaran mereka bertiga berbaring dilantai dengan nafas
terengah-engah dan memandang satu sama lain lalu entah kenapa mulai tersenyum
dan berlanjut menjadi tawa.
“Haha..”tawa
Jieun.
“Hahaha~”Tawa
Baekhyun.
“Hahahaha”tawa
Joohyuk semakin panjang dan terkesan dipaksakan namun malah membuat kedua
lainnya tambah terbahak.
<<>>
Pagi
menyapa, dan ketiga remaja yang berteman itu sudah rapi, bersiap untuk
berangkat sekolah. kali ini tak ada acara terlambat, Jieun kapok dengan hukuman
yang ia terima karena terlambat tempo hari. Jieun, Joo Hyuk dan Baekhyun sudah
menaiki bus yang akan membawa mereka ke sekolah. namun Jieun mulai was-was saat
tahu Dean bisa saja menggunakan bus yang sama karena ternyata mereka searah.
gadis itu mengedarkan pandangannya, meneliti satu persatu penumpang, berharap
jika Dean tidak satu bus dengannya. Setelah beberapa menit, Jieun bisa bernafas
lega karena tak melihat batang hidung namja itu. Jieun bisa menebaknya, namja
itu pasti langganan terlambat dan tak mungkin satu bus dengan Jieun yang tepat
waktu. Ah ada untungnya bagi Jieun namja itu terlambat, haha.
“Apa
yang kau cari?”tanya Baekhyun yang sedari tadi memperhatikan Jieun.
“Tidak
ada”ucap Jieun diakhiri senyum palsunya. Namun Baekhyun tak begitu saja
percaya. Jujur saja ia masih penasaran
dengan hubungan Dean dan Jieun. Ia tahu Dean namja yang seperti apa. Tak
mungkin ia membiarkan Jieun dekat-dekat dengan namja itu. Baekhyun tak bisa
memaksa untuk meminta penjelasan, Jieun bisa saja marah lagi padanya.
Setiap
hari kamis, disekolah Jieun selalu diadakan bersih-bersih dipelajaran pertama. Semua
kelas dan murid diwajibkan membersihkan kelas mereka masing-masing secara
bersama-sama.
“Ji”
“Eoh?”
“Kau
sudah mengerjakan tugas kesenian untuk selasa besok?”
“Ya
ampun Mina, selasa masih lama kan, santai saja”
“Aishh
kau ini, mumpung ada waktu luang kenapa tidak dikerjakan dari sekarang”
“Iya
sih”Kelas Jieun memiliki tugas kesenian yaitu photography. Masing-masing harus
mengumpulkan foto hasil jepretan sendiri dengan tema yang dibebaskan. Guru mereka
mengancam, tak akan ada nilai bagi yang mengambil hasil foto dari sumber lain
selain hasil jepretan sendiri.
“Aku
belum ada ide mau mengambil tema apa nih”baru kali ini Mina tampak gelisah hanya
karena tugas. Biasanya teman Jieun yang pintar itu selalu saja sudah
menyelesaikan tugas sekolah lebih dulu dari siapapun juga.
“Cetak
saja foto dari internet”jawab Jieun santai.
“Yaakk,
mana boleh, bagaimana jika Bu guru tau ? aku bisa dapat 0”
“Hehe
aku kan Cuma menyarankan”
“Aiishh
kau sama sekali tidak membantu”
“Jieun
!”tampak ketua kelas memanggil Jieun membuat gadis itu menghampirinya dan
meninggalkan Mina yang masih mengelap kaca jendela.
“Ne?”
“Buang
semua sampah itu ya”ucapnya seraya menunjuk tong sampah yang sudah terisi
penuh.
“Ah
ne”Jieun beralih mengambil tong sampah dan membawa ke belakang sekolah dimana
penampungan seluruh sampah ditempatkan. Jieun berencana untuk mampir dulu ke
kantin setelah membuang sampah itu. itulah kenapa ia tidak protes saat disuruh
membuang sampah oleh ketua kelas hehe..
Setelah
sampai dipenampungan sampah, Jieun memilah sampah organik dan non organik untuk
selanjutnya dimasukan kedalam jenisnya masing-masing. Sekolahnya sudah cukup
sadar karena menerapkan pemisahan sampah organik dan non organik. Entah kenapa
membuat Jieun bangga, jangan salah, ia adalah salah satu generasi go green.
“Hoy,
gadis pembuang sampah”Jieun merutuk sendiri. baru beberapa hari, ia berada
disekitar Dean namun ia sudah hafal betul bagaimana namja itu memanggilnya. Dan
Jieun yakin yang memanggilnya seperti itu pasti Dean, tidak akan salah lagi. Jika
diibaratkan, Jieun adalah Go Green namun Dean adalah Global Warming. Benar-benar
berlawanan.
Jieun
berbalik dengan raut malas namun kemudian tersenyum paksa.
“Hai”
maaf bru bca author, bru aktif soalnya hehe~
ReplyDeletesperti biasa ff author emang jjang (y)
knpa ff nya gak dishare di fb author? author yg nma fb nya Rozzma Dandelion bukan??
Iya gpp makasih udah sempetin baca :)
Deletekan udh di share di fans page all fanfiction IU :)
iya bener itu nama fb ku
Hahaha kocak si iu..q mlh mkir klo ini cnta segitiga antar sahabat
ReplyDeleteSo good job thor