Mission of Love [3]

Lee Jieun [IU] | Byun Baekhyun | Kim Seulgi | Nam Joo Hyuk | Dean | Oh Mina (oc) etc.
School life | Teen | Friendship | Love
PART [1] [2]
Jieun menyender disalah satu rak dengan puluhan buku yang memenuhinya. Memandangi kukunya malas dengan sesekali melirik Dean yang terlihat sedang asik mencari komik.
Ya ampun, sebenarnya aku disini untuk apa sih?
Namja itu kan bisa meminta Zico atau Dominic untuk menemaninya
Kenapa harus aku yang malah menemaninya?
Menyebalkan..
“Hoy”sedang asik-asiknya mendumel didalam hati, Dean mengisyarakan Jieun untuk mendekat. Dengan malas Jieun pun mendekat.
“W-”Belum sempat ia bertanya, Dean memberikan beberapa komik kepada Jieun.
“Aku tidak suka komik”ucap Jieun.
“Aku bukan menyuruhmu untuk membacanya tapi aku menyuruhmu membawanya”jawab namja itu seraya mengambil beberapa komik lain dari rak.
Cih... apa membawa buku saja kau tidak kuat eoh? Dasar kakek-kakek
Setelah berputar-putar mengekori Dean, akhirnya namja itu selesai juga memilih buku. Kini mereka berada didepan kasir. Jieun meletakan beberapa komik itu didepan kasir untuk diperiksa dan ditandai.
“Atas nama siapa?”
“Lee Jieun”ucap Dean yang membuat Jieun menoleh terkejut.
“Eeeh kenapa aku? Yang pinjam kan kau”
“Untuk berapa hari?”tanya kasir lagi, sementara Jieun mendengus karena merasa diabaikan.
“Satu Minggu”jawab Dean mengacuhkan protes Jieun karena menggunakan namanya untuk menyewa komik-komik itu.
“Oke semuanya 10 ribu”ucap sang kasir pada Dean dan namja itu memandang Jieun seraya menggerakan wajahnya.
“Apa?”Jieun sama sekali tak mengerti bahasa isyarat yang namja itu lakukan.
“Bayar bodoh”bisik Dean seraya mendekati Jieun.
“Mwo !?”
“Aiishh geu yeoja”geram Dean.
“N ne..”Sial benar Jieun hari ini, sudah disuruh membawa komik-komik itu, di suruh bayar pula padahal ia tidak berniat menyewanya. Setelah mengambil uang didalam tasnya, Jieun memberikan uang itu pada kasir. Terjadi insiden tarik menarik sebelum uang itu benar-benar berpindah tangan, Jieun tidak rela meski hanya 10 ribu. Ia merasa tidak adil, Dean benar-benar tukang palak secara tidak langsung. Ugh !
“Ingat jangan sampai rusak atau hilang”ucap sang kasir dengan wajah datarnya karena dibeberapa kejadian, penyewa buku ataupun komik merusak bahkan menghilangkan buku yang mereka sewa. 
“Ne~”ucap Jieun cemberut lalu membungkuk kecil sementara Dean mendahuluinya keluar dari toko itu tanpa berpamitan dengan sang kasir yang notabennya lebih berumur.
Jieun memandang sebal pada namja yang kini berdiri disampingnya seraya membaca salah satu komik yang disewa dengan uangnya itu. Gadis itu menggerutu kecil dan Dean menyadarinya lalu memandangnya dengan wajah datar.
“Wae?”
“...”Jieun tidak menjawab, ia hanya menggembungkan pipinya layaknya anak kecil yang marah.
“Waeeee?”tanya Dean mengulangi pertanyaannya.
“Ani”
“Ya sudah pulang sana”bukannya beranjak, Jieun malah menghela nafas seraya memandangi Dean seperti akan menangis.
"Kenapa diam saja? kakimu hilang?"
“Uangku habis”ucap Jieun layaknya anak kecil memelas.
“Bhahaha.. ”Dean menyemburkan tawanya yang membuat Jieun makin sebal melihatnya.
“Ya sudah jalan kaki !”tambah Dean.
“Huaaaa ! Kau tega menyuruhku jalan kaki hah !? Kau pikir tidak jauh eoh !?”Jieun memekik tinggi seraya menunjuk-nunjuk Dean hingga orang-orang yang berlalu lalang memandangi mereka membuat Dean terlihat jahat karena membuat seorang gadis marah.
“Yaaakk ! D diamlah”nada suara Dean melunak, diam-diam Jieun tersenyum penuh kemenangan.
“Ya sudah ayo, nanti aku yang bayar bis nya”
“Eh, memang kau tau alamat rumahku?”
“Aku tahu dari buku diary mu”
“Ah”
“Eh berarti kita searah dong !?”lanjut Jieun beberapa detik kemudian.
“Tidak”
“Eh?”
“Tentu saja kita searah ! jangan menanyakan hal-hal bodoh bisa tidak?”Dean benar-benar mempermainkan otak lemot Jieun. Jika saja pembunuhan dilegalkan, Dean akan menjadi kandidat pertama yang akan Jieun habisi. Ha..ha (ketawa jahat) tanpa Jieun sadari Dean memandangnya aneh.
Apa yang ia pikirkan? Senyumannya mengerikan..
“Hoy cepat jalannya !”
“Heh? I iya..”
_______
Beberapa jam kemudian, Jieun sampai didepan rumahnya. Perutnya lapar dan badannya lelah, ia tidak mendapat tempat duduk didalam bis saat perjalanan pulang membuatnya harus berdiri sepanjang perjalanan sementara Dean duduk dengan tenangnya seraya membaca komik dengan sesekali terkikik kecil. Entah menertawakan Jieun atau komik yang dibacanya, Jieun tak tahu pasti. Sangat menyebalkan melihatnya. Jieun benar-benar dijajah oleh namja itu. Namja itu bahkan tidak menawarkan tempat duduknya pada Jieun yang sudah berharap bisa mendaratkan bokongnya seraya tidur sejenak melepas lelah. Namja yang tidak peka, atau memang Dean sengaja. Tentu saja, Dean pasti sengaja. Ugh, rasanya ingin mendaratkan tendangannya diwajah namja itu. untung Jieun memiliki hati biksu yang penyabar. haha.. tapi itu hanya alasan karena ia takut pada Dean.
“Ji !”Baru saja Jieun mendorong gerbang rumahnya, ia sudah dipanggil. Yeoja itu pun menoleh dengan malas.
“Mwo?”tanyanya pada Baekhyun.
“Kau baru pulang?”
“Kau tidak lihat aku masih memakai seragam?”
“Ahehe sensitif sekali... habis kencan ya. Aigoo aku tidak menyangka kau bisa suka dengan namja seperti Dean. Kenapa pulang kencan malah sensian si? hehe senyum dong..”
“Stop, a apa maksudmu ? aku tidak berkencan dengannya”
“Ahaha benarkah? Jangan membodohiku”
“Tidak Baek tidak, jangan bercanda”
“Cie yang kencan dengan bad boy~”Baekhyun mengabaikan ucapan Jieun yang menyangkalnya dan malah menggoda gadis itu.
“Ahiw.. pacar baru~”
“Ku bilang bukan ya bukan !”pekik Jieun seraya meninggalkan Baekhyun dan masuk ke dalam rumahnya. Bahkan terdengar suara hantaman gerbang, seketika membuat Baekhyun terdiam.
“A aku kan hanya bercanda, kenapa dia semarah itu? aissh menyebalkan”gerutu namja itu. sementara Jieun langsung memasuki kamarnya dan membuang tas punggungnya ke sembarang arah.
Bodoh, Baekhyun bodoh !
“Aaarggghh !”
______
“Gomawo Joo Hyuk-a”ucap Seulgi. Setelah mengantarkan pesanan, Joo Hyuk mengantarkan Seulgi kembali ke kedai. Sebenarnya Joo Hyuk ingin berlama-lama dengan Seulgi, menaiki motor dengan angin sepoy-sepoy dan perasaan jatuh cinta itu, sangat menyenangkan ! apalagi saat Seulgi perlahan mendaratkan lengannya disamping pinggang Joo Hyuk. Hampir saja namja itu berteriak karena terlalu senang. Dan jangan lupakan fakta bahwa namja itu hampir saja menerobos lampu merah karena kesadarannya terkikis oleh rasa kasmaran. Untung saja Seulgi memekik sehingga Joo Hyuk sadar lalu mengerem motornya.
“Ah tidak apa-apa noona, senang membantumu”ucap Joo Hyuk dengan senyum selebar mungkin.
“Karena kau sudah membantu, bagaimana kalau kubelikan ice cream”
“Coa”
Joo Hyuk memakirkan motor Seulgi lalu mereka menuju minimarket terdekat dan Seulgi membeli dua ice cream. Kemudian mereka duduk disebuah kursi taman kecil disebrang minimarket itu. menikmati ice cream bersama orang yang disukai diterik panas. Betapa beruntungnya Joo Hyuk hari ini.
“Ah menyegarkan sekali”gumam Seulgi setelah menggigit ice cream lalu menyesapnya. Joo Hyuk menoleh.
“Kau benar-benar wanita luar biasa noona”
“Haha begitukah?”
“Kau pasti lelah tapi terus saja membantu bibi Kim”
“Mana mungkin aku membiarkan ibuku bekerja keras seorang diri. Ayah sudah tidak ada, dan hanya aku yang ia miliki sekarang, tentu saja aku akan membantunya. Apapun itu, aku akan selalu membantunya. Kadang aku malu karena belum bisa membanggakannya.. ah gadis sepertiku memang menyedihkan”Joo Hyuk menggeleng.
“Ani, bagaimana mungkin gadis sekuat noona menjadi menyedihkan? Kau adalah wanita terkuat dan pekerja keras yang pernah kulihat”Seulgi menoleh.
“Haha... kau pintar memuji orang”ucap gadis itu seraya mengacak pucuk rambut Joo Hyuk. Membuat namja itu melayang ke udara. membuat hidungnya kembang  kempis saking bahagianya.
“Ah kalau begitu aku kembali ke kedai dulu ya”
“Ne noona, gomawo ice cream nya”
“Ne, gomawo juga sudah mengantarkanku”
“Bye”
“Bye”setelah Seulgi kembali ke kedai, Joo Hyuk bangkit dan berjalan menuju halte dengan senyuman yang tak pernah luntur, sesekali berjinggit senang.
_______
Malam hari dikamar Joo Hyuk. Hanya ada dirinya dan Baekhyun.
“Jieun tidak kesini?”tanya Joo Hyuk.
“Molla”
“Ada apa dengan anak itu?”tanya Joo Hyuk lagi, membuat Baekhyun kembali teringat dengan kejadian tadi siang. Jieun benar-benar terlihat marah saat ia menggodanya berkencan dengan Dean. Ia masih tidak mengerti kenapa Jieun begitu marah, padahal ia hanya berniat bercanda. Tidak seperti biasanya, sekesal apapun dengan godaannya, Jieun tak pernah terlihat semarah itu. membuat Baekhyun merasa bersalah saja. Akhirnya Baek pun menceritakan hal itu pada Joo Hyuk.
“Kau melihat Jieun bersama Dean?”Baekhyun mengangguk.
“Aigoo kenapa Jieun bisa berurusan dengan namja itu?”
“Jika aku tahu, aku pasti sudah memberitahumu sejak tadi”jawab Baekhyun malas. Joo Hyuk mengusap dagunya seraya berfikir. Jieun tidak pernah menyinggung soal Dean selama ini, bagaimana bisa gadis itu dekat dengan Dean tanpa menceritakannya pada mereka berdua? Joo Hyuk mencium hal-hal yang janggal.
“Kita harus menyelidikinya”lirih Joo Hyuk dengan raut serius sementara Baekhyun heran, sejak kapan Joo Hyuk memakai topi dan memegang kaca pembesar ditangannya? Baekhyun hanya menggeleng kecil.
Dia mulai lagi -_-
Joo Hyuk memiliki cita-cita untuk menjadi detektif. Dari dulu namja itu menyukai sosok karakter Sherlock Holmes yang begitu pintar menjadi detektif. Dan sekarang Baekhyun tahu, bahwa cita-cita itu masih melekat dihati Joo Hyuk. 
Kurasa ini yang membuat Joo Hyuk menyukai Seulgi, mereka sama-sama aneh. Yang satu megoleksi celana kolor dan yang satu bermimpi menjadi detektif. Ya Tuhan, banyak sekali orang aneh dibumi ini.
Joo Hyuk bangkit dengan penuh semangat lalu menoleh pada Baekhyun.
“Apa?”tanya Baekhyun malas.
“Ayo ke rumah Jieun”
“Malas ah”lebih baik Baekhyun bermain rubik dari pada kena marah lagi oleh gorila itu. penolakan Baekhyun membuat bahu gagah Joo Hyuk mengendor.
“Aku akan membuat kalian berdua berbaikan”setelah beberapa bujukan Joo Hyuk, akhirnya Baekhyun menyetujuinya. Beberapa menit kemudian mereka sudah berapa didepan kamar Jieun.
“Haloha~”ucap Joo Hyuk seraya membuka kamar Jieun yang tidak tertutup sepenuhnya. Jieun yang tengah menonton MV BTS dilaptopnya langsung mendongak.
“Haiiii”balas Jieun cerah namun saat Baekhyun mendongol dari belakang tubuh Joo Hyuk, gadis itu berubah muram.
“Kenapa kau kesini?”tanya Jieun datar.
“Kau masih marah padaku?”
“Masih bertanya lagi”
“Ne ne mian, mian. Tadi siang aku hanya bercanda”ucap Baekhyun seraya menjulurkan tangannya dengan snack cokelat yang Jieun sukai, membuat gadis itu melirik cokelat itu seperti harimau menatap mangsanya. 
“Ya sudah, aku memaafkanmu”ucapnya kilat seraya menyambar cokelat ditangan Baekhyun.
“Naah ! gitu dong, kan enak kalau kita rukun”ucap Joo Hyuk riang, tampak seperti seorang ibu yang bangga dengan anak-anaknya yang rukun. Setelah saling bermaafan, kedua namja itu meringsek duduk disamping Jieun.
“Apa yang sedang kau tonton?”tanya Baekhyun penasaran.
"B-"
“Iuh... BTS, apa bagusnya boyband itu”balas Joo Hyuk, membuat Jieun tak sempat ngomong karena terpotong.
“Aku setuju ! mereka tidak ada bagus-bagusnya”balas Baek.
“Bagusan EXO”Baekhyun mengangguk mantap.
“EXO lebih keren koreograpinya”balas Baek lagi. seakan mengabaikan jika ada Jieun diantara mereka. Baekhyun dan Joohyuk saling menyaut ucapan masing-masing.
“Setuju”
“Yaaakk !”dua namja ceriwis itu langsung terdiam. Nyengir ke arah Jieun yang notabennya penggemar BTS. Apa mereka sadar, menjelek-jelekan BTS dihadapan penggemar fanatik seperti Jieun?
“Kalian ingin mati ya?”lirih Jieun yang membuat Joo Hyuk dan Baekhyun berpandangan sejenak dan perlahan menjauh karena tahu, Jieun akan melempari mereka dengan bantal.
“Y yaak, ampun Ji !”
“Kalian akan mati malam ini !”
“Awas, ada gorila mengamuk !”pekik Baekhyun seraya menghindar dari lemparan bantal Jieun.
“Yaaakk !”
Ketenangan dikamar Jieun berubah menjadi medan pertarungan yang diisi oleh tiga petarung. Saling berkejaran namun memukul seperti anak SD. Tidak benar-benar nyata, namun menambah keakraban dan mengusir kemarahan yang mendera satu sama lain.
Setelah lelah saling berkejaran mereka bertiga berbaring dilantai dengan nafas terengah-engah dan memandang satu sama lain lalu entah kenapa mulai tersenyum dan berlanjut menjadi tawa.
“Haha..”tawa Jieun.
“Hahaha~”Tawa Baekhyun.
“Hahahaha”tawa Joohyuk semakin panjang dan terkesan dipaksakan namun malah membuat kedua lainnya tambah terbahak.
<<>> 
Pagi menyapa, dan ketiga remaja yang berteman itu sudah rapi, bersiap untuk berangkat sekolah. kali ini tak ada acara terlambat, Jieun kapok dengan hukuman yang ia terima karena terlambat tempo hari. Jieun, Joo Hyuk dan Baekhyun sudah menaiki bus yang akan membawa mereka ke sekolah. namun Jieun mulai was-was saat tahu Dean bisa saja menggunakan bus yang sama karena ternyata mereka searah. gadis itu mengedarkan pandangannya, meneliti satu persatu penumpang, berharap jika Dean tidak satu bus dengannya. Setelah beberapa menit, Jieun bisa bernafas lega karena tak melihat batang hidung namja itu. Jieun bisa menebaknya, namja itu pasti langganan terlambat dan tak mungkin satu bus dengan Jieun yang tepat waktu. Ah ada untungnya bagi Jieun namja itu terlambat, haha.
“Apa yang kau cari?”tanya Baekhyun yang sedari tadi memperhatikan Jieun.
“Tidak ada”ucap Jieun diakhiri senyum palsunya. Namun Baekhyun tak begitu saja percaya. Jujur saja ia masih penasaran  dengan hubungan Dean dan Jieun. Ia tahu Dean namja yang seperti apa. Tak mungkin ia membiarkan Jieun dekat-dekat dengan namja itu. Baekhyun tak bisa memaksa untuk meminta penjelasan, Jieun bisa saja marah lagi padanya.
Setiap hari kamis, disekolah Jieun selalu diadakan bersih-bersih dipelajaran pertama. Semua kelas dan murid diwajibkan membersihkan kelas mereka masing-masing secara bersama-sama.
“Ji”
“Eoh?”
“Kau sudah mengerjakan tugas kesenian untuk selasa besok?”
“Ya ampun Mina, selasa masih lama kan, santai saja”
“Aishh kau ini, mumpung ada waktu luang kenapa tidak dikerjakan dari sekarang”
“Iya sih”Kelas Jieun memiliki tugas kesenian yaitu photography. Masing-masing harus mengumpulkan foto hasil jepretan sendiri dengan tema yang dibebaskan. Guru mereka mengancam, tak akan ada nilai bagi yang mengambil hasil foto dari sumber lain selain hasil jepretan sendiri.
“Aku belum ada ide mau mengambil tema apa nih”baru kali ini Mina tampak gelisah hanya karena tugas. Biasanya teman Jieun yang pintar itu selalu saja sudah menyelesaikan tugas sekolah lebih dulu dari siapapun juga.
“Cetak saja foto dari internet”jawab Jieun santai.
“Yaakk, mana boleh, bagaimana jika Bu guru tau ? aku bisa dapat 0”
“Hehe aku kan Cuma menyarankan”
“Aiishh kau sama sekali tidak membantu”
“Jieun !”tampak ketua kelas memanggil Jieun membuat gadis itu menghampirinya dan meninggalkan Mina yang masih mengelap kaca jendela.
“Ne?”
“Buang semua sampah itu ya”ucapnya seraya menunjuk tong sampah yang sudah terisi penuh.
“Ah ne”Jieun beralih mengambil tong sampah dan membawa ke belakang sekolah dimana penampungan seluruh sampah ditempatkan. Jieun berencana untuk mampir dulu ke kantin setelah membuang sampah itu. itulah kenapa ia tidak protes saat disuruh membuang sampah oleh ketua kelas hehe..
Setelah sampai dipenampungan sampah, Jieun memilah sampah organik dan non organik untuk selanjutnya dimasukan kedalam jenisnya masing-masing. Sekolahnya sudah cukup sadar karena menerapkan pemisahan sampah organik dan non organik. Entah kenapa membuat Jieun bangga, jangan salah, ia adalah salah satu generasi go green.
“Hoy, gadis pembuang sampah”Jieun merutuk sendiri. baru beberapa hari, ia berada disekitar Dean namun ia sudah hafal betul bagaimana namja itu memanggilnya. Dan Jieun yakin yang memanggilnya seperti itu pasti Dean, tidak akan salah lagi. Jika diibaratkan, Jieun adalah Go Green namun Dean adalah Global Warming. Benar-benar berlawanan.
Jieun berbalik dengan raut malas namun kemudian tersenyum paksa.
“Hai”
Para begundal ... lanjut Jieun dalam hati. 
To be continue ^^




Comments

  1. maaf bru bca author, bru aktif soalnya hehe~
    sperti biasa ff author emang jjang (y)
    knpa ff nya gak dishare di fb author? author yg nma fb nya Rozzma Dandelion bukan??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya gpp makasih udah sempetin baca :)
      kan udh di share di fans page all fanfiction IU :)
      iya bener itu nama fb ku

      Delete
  2. Hahaha kocak si iu..q mlh mkir klo ini cnta segitiga antar sahabat
    So good job thor

    ReplyDelete

Post a Comment