Mission of Love [14]


PART [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13]



“Kau pasti gila” lirih Dean setelah mendengar rencana Jieun.

“Percaya saja padaku”

“Yaakk, Dominic bisa dalam bahaya. Apa kau sadar akan hal itu?”

“Aku tahu, tapi jika tak begini semuanya tidak akan pernah berubah. Setidaknya kita harus mempertemukan mereka bertiga dengan rencana yang ku usulkan. Percayalah pada rencanaku kali ini saja, aku yakin ini akan berhasil” Dean diam seraya berfikir lalu menatap ke arah Jieun seolah berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa rencana Jieun akan berhasil.

“Aku tahu ini terdengar sedikit berbahaya tapi selain kau, aku juga ingin semua ini cepat berakhir karena masalah ini menyangkut teman baik ku juga, Meskipun aku baru berteman dengan Mina saat masuk SMA, tapi aku juga ingin membantu menyelesaikan masalahnya” tambah Jieun.

“Aku juga memikirkan hal yang sama untuk Dominic tapi aku masih belum yakin dengan rencana mu. Begini saja, Aku akan memikirkannya dulu, saat aku setuju aku akan menghubungimu lagi”

“Oke” jawab Jieun mantap, entah kenapa ia merasa jauh lebih dekat lagi dengan namja menyebalkan itu karena membicarakan hal yang serius seperti ini.

“Ya sudah sana pergi” suruh Dean.

“Ne~ tuan” ucap Jieun seraya sedikit membungkuk namun dengan ekspresi datar membuat Dean menatapnya malas.

“Cih Lihatlah tingkahnya itu” dengus Dean seraya menatap Jieun pergi. Namja itu menghela nafas lalu mengalihkan perhatiannya menatap kota dari atas gedung sekolahnya. Hanya diam seraya merenung. Kembali memikirkan rencana Jieun. Ia masih tidak yakin dengan rencana gadis itu namun disatu sisi usul jieun ada benarnya, semua ini tidak akan selesai jika mereka bertiga tidak dipertemukan. Bagi Dean, Dominic sudah ia anggap seperti saudara sendiri karena namja dingin itu selalu membantunya, tepatnya membantu keluarganya yang kesulitan ekonomi sejak ayah Dean pergi dari rumah. Dominic memang terlihat acuh dari luar namun dari pengamatan Dean selama ia berteman dengan namja itu, Dominic bukanlah orang yang buruk. Hal itu terbukti saat mengetahui Dominic begitu menyesal ketika tahu bahwa Seo Youngki bunuh diri akibat perbuatannya pada namja itu. Dean yakin, Dominic mulai berubah untuk memperbaiki diri meski belum sepenuhnya.

Apa aku harus memberitahunya bahwa Mina adalah kekasih Youngki?

Kira-kira akan berguna tidak ya jika aku memberitahunya?

Ah tapi bagaimana jika hal itu malah membuat semuanya makin runyam..

Aiishh...

“Sedang apa kau disini ?” Dean sedikit terkejut namun kemudian berbalik menatap kedua teman yang menghampirinya. Siapa lagi jika bukan Dominic dan Zico.

“Tidak ada”

“Wah wah ada yang baru ketemuan nih” sindir Dominic seraya bertukar pandang dengan Zico.

“Apa maksud kalian?”

“Kami berpapasan dengan Jieun sebelum kesini” ucap Zico.

“Apa yang kalian lakukan berduaan saja?” tanya Dominic penuh selidik.

“Menurutmu Apalagi?” ucap Dean balik dengan senyuman aneh membuat bayangan mesum terlintas dibenak kedua temannya.

“Yaaaakk !” koor Dominic dan Zico.

“Haha.. jangan berfikir aneh-aneh. Seperti biasa aku hanya menjahilinya saja”

“Ekspresimu membuat kami memikirkan hal yang aneh-aneh tahu -_-” ucap Zico.

“Ck lagi pula tidak ada yang menarik dari gadis itu, dadanya saja datar begitu”

“Haha.. Dasar kau ini”

“Tapi menurutku dia cukup menarik” timpal Dominic membuat Dean tertegun.

Mwoya? Apa maksud perkataannya itu?

“Oy Bagaimana kalau kita bolos mapel pertama?” usul Zico.

“Setuju !” jawab Dean dan Dominic kompak lalu saling mengusulkan rencana kegiatan saat membolos.

“Ayo  kita ke warnet !”

“Kajja !”

Sementara Jieun hanya bisa menunduk karena ia tengah ditegur oleh guru mata pelajaran pertama yang disebabkan oleh keterlambatannya. Mina yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepalanya seraya menghembuskan nafas.

Padahal sudah ku peringati loh -_- dasar Jieun

Lain halnya dengan Baekhyun, sejak masuk kelas ia hanya diam seraya menatap ke depan seolah ia memperhatikan apa yang tengah gurunya jelaskan namun sebenarnya ia sedang tak bisa fokus. Entah kenapa ia memikirkan sikap Jieun yang mulai berbeda dibanding biasanya, seolah-olah Baekhyun memiliki kesalahan yang besar terhadap gadis itu. Baekhyun benar-benar tak mengerti kenapa Jieun berubah padanya.

Apa aku punya salah pada Jieun dan aku tidak menyadarinya? 

Mungkin saja begitu tapi biasanya Jieun akan langsung berbicara jika ada sesuatu yang salah

Kita berteman bukan hanya satu dua bulan

Aku yakin ini bukan hanya karena aku mencampuri urusannya, pasti ada yang lainnya lagi. Tak mungkin dia berubah padaku hanya karena hal kecil itu. 

Sikapnya membuatku kesal

Argh benar-benar menyebalkan !

Sebenarnya ada apa dengan gadis itu sih?

Drrt Drrt

Ponsel yang berada didalam saku celananya bergetar membuat Baekhyun tersadar dari lamunannya dan spontan merogoh saku lalu mengambil ponselnya. Ia menerima sebuah pesan dari Chan Mi, pesan itu berbunyi ‘selamat pagi sayang, bersemangatlah untuk hari ini’ dan diakhiri dengan emot senyum manis. Entah kenapa Baekhyun tersenyum dibuatnya.

“Ah manisnya” ucap seseorang dan Baekhyun mengangguk tanda setuju, ia hendak membalas pesan Chan Mi tapi kemudian berhenti menggerakan ibu jarinya seolah ada sesuatu yang aneh, Baek menoleh ke sebelah kanan dengan ragu.

“Eh bapak” ucap Baekhyun begitu menoleh dan mendapati sang guru yang entah sejak kapan berada disampingnya. Baek hanya bisa nyengir garing.

Bugh.. kepala Baek dihadiahi hantaman buku tebal oleh sang guru

“Simpan ponselmu dan perhatikan ke depan Baekhyun !”

“N ne” jawab Baek dengan raut malu karena teman-teman kelasnya terkikik geli melihat kejadian itu.

Aiishh -_-
_____

Waktu istirahat tiba, namun Jieun bingung saat Baek dan Joohyuk menghampirinya begitu pula ketiga pembuat onar sama-sama mengajak Jieun untuk makan siang bersama. Gadis itu menoleh ke arah
Mina seakan bertanya ‘aku harus bagaimana?’

“Yaak, kenapa kalian kesini?” ucap Baek sinis dihadapan geng Dean.

“Wae? Mulai sekarang Jieun juga teman kami” jawab Zico

“Hah jangan bercanda, sejak kapan pembully seperti kalian berteman dengan Jieun?”

“Mworago?” Dominic maju dengan tampang dinginnya karena disebut pembully oleh Baek. Pandangan tajam kedua kubu itu tak terelakan lagi.

“H hey !” Pekik Jieun mencoba menengahi.

“Jieun sekarang pilih, makan siang bersama aku dan Joohyuk TEMANMU atau dengan pembuat onar seperti mereka?” tanya Baek menekankan kata teman. Namun pertanyaan itu malah membuat Jieun makin bingung. Perlahan Mina mendekat dan berbisik.

“Pilih saja keduanya” lirih gadis itu.

Jieun menghela nafas “Merepotkan sekali yah jadi gadis populer seperti ku” ucap Jieun seraya memandang punggung tangannya yang diangkat lalu meniup kukunya pelan.

“Jangan bercanda Lee Jieun” geram Baekhyun.

“Ahaha oke-oke, dari pada ribut-ribut gak jelas, ayo kita makan siang bersama, SEMUANYA” ucap Jieun adil.

“Ku bilang jangan bercanda ! Mana mungkin kita satu meja dengan mereka bertiga” kesal Baek.

“Yaaakk Siapa juga yang mau makan denganmu, Cih tidak sudi !” balas Zico dan mendapat anggukan dari kedua temannya. Dean sama sekali tak angkat bicara, ia hanya memperhatikan.

Apa namja ini mulai menyukai Jieun?

Bukankah reaksinya berlebihan?

“Ya Sudah pergi saja sana !”

“Kau benar-benar membuatku kesal ya” geram Dominic seraya mengepalkan tangan.

“Ehey... Aku setuju dengan ide Jieun” Joohyuk maju dan menengahi kedua kubu itu. entah kenapa ia mulai memiliki firasat baik dengan geng Dean.

“Yaakk, kenapa kau bicara seperti itu !?” pekik Baek tak setuju.

“Sudahlah, ayo kita makan siang !” ucap Joohyuk seraya merangkul Baekhyun dan menggiringnya pergi lebih dulu. Joohyuk sempat memberi kode kepada Jieun untuk mencairkan suasana.

“Ahaha.. kajja !” Jieun bangkit seraya mendorong ketiga geng Dean menuju kantin dan ia berjalan paling akhir bersama Mina.

“Ku bilang ini ide yang buruk bukan” lirih Dean berbisik-bisik dengan kedua temannya.

“Benar, ini semua gara-gara kau Zico kita malah jadi makan bersama dua cecunguk tak berguna itu” tambah Dominic ikut menyalahkan.

“Ah mian, setidaknya namja bernama Joohyuk itu terlihat lebih welcome dari pada namja cerewet satunya lagi”

“Oy, namanya Baekhyun dan dia temanku tahu” ucap Jieun seraya menongol dari belakang.

“Aiishh~” dengus ketiga namja itu membuat Jieun dan Mina tersenyum kecil. Entahlah, Jieun merasa momen tadi sedikit menyenangkan meski awalnya menegangkan. Ia berharap semoga saja hal itu menjadi awal bagi mereka semua menjadi lebih akrab.

“Mina Gwenchana?” lirih Jieun seraya meraih tangan Mina.

“Apa maksudmu? Aku baik-baik saja kok”

“Jika kau tidak nyaman berada disekitar Dominic, jangan terlalu dipaksakan”

“Aniya, aku akan mencoba berteman baik dengan siapapun mulai sekarang tanpa terkecuali”

“Ya~ aku benar-benar kagum padamu”

“Ahaha, biasa saja Ji” tanpa mereka berdua sadari, Dean menoleh. Lagi-lagi tersenyum tanpa sadar saat melihat Jieun tersenyum.

Namun semuanya berubah saat mereka semua duduk dimeja kantin. Jangan harap akan semudah itu saling berbaikan. Yang ada suasana malah terlihat sangat canggung dan Jieun kembali frustasi karenanya. Gadis itu menghembuskan nafas saat melihat ketiga pembuat onar dan Baek masih saling berpandangan dingin kecuali Joohyuk yang sudah mengerti keadaan sebenarnya.

“Yaaakk” pekik Jieun membuat semua namja itu menoleh ke arahnya tak terkecuali Mina yang sedikit kaget dibuatnya.

“Mata kalian bisa copot jika terus saling memandang seperti itu” lanjut Jieun dengan raut geram.

“Kalian tidak mau makan? Ya sudah, pergi saja sana dan jangan muncul dihadapanku lagi” ancam Jieun dengan pandangan tak kalah tajam dari semua teman namjanya.

Terdengar suara ‘glek’ dari masing-masing namja.

“Ah.. ahaha mana mungkin aku tidak lapar Ji, baiklah aku pesan makanan dulu” ucap Baek dengan senyum yang terkesan dipaksakan. Mana bisa ia marahan lagi dengan Jieun saat hubungan mereka makin merenggang karena hal yang masih Baek bingungkan. Berbeda dengan Dean dan Dominic yang mulai berdiri membuat Zico memandang mereka bergantian dan bertanya “Mau kemana?”

Dengan kompak kedua namja itu menjawab “Pergi”

“Ehey, jangan begitu ayo duduk lagi” ucap Zico seraya menarik kedua lengan mereka masing-masing untuk kembali duduk.

“Wahaha, aku juga lapar, kalian juga lapar kan? Haha ayo kita pesan dulu” lanjut Zico seraya bertanya pada Dean dan Dominic lalu mereka berdua mengangguk dengan canggung bercampur sebal. Jika bukan karena Zico, mereka berdua malas duduk bersama teman-teman Jieun terutama Baekhyun.

Ahaha mereka lucu sekali.. batin Jieun. 

Beberapa menit kemudian mereka semua makan setelah pesanan datang. Namun tetap saja semuanya kembali mengobrol dengan teman dekat masing-masing.

“Woah aku baru tahu jika Jieunku memiliki kemampuan mendamaikan orang haha” puji Mina seraya berbisik.

“Aih, mendamaikan apanya -_- aku yakin mereka hanya pura-pura didepanku saja, tapi yasudahlah yang penting tidak ada pertikaian lagi”

“Kulihat Joohyuk lebih bijak menghadapi ini”

“Itu karena dia sudah tahu alasannya”

“Jinjja?”

“Eoh”

Setelah bel masuk semuanya kembali ke kelas masing-masing.

___

Di lorong sekolah saat jam belajar berakhir.

“Ji”

“Eum?”

“Jadi Joohyuk sudah tahu semuanya?” dan Jieun mengangguk.

“Lalu bagaimana dengan geng Dean? Kulihat ada kemajuan, mereka tidak menindasmu lagi kan?” Jieun menghela nafas sejenak.

“Sudah sedikit berkurang sih tapi ya tetap saja Dean masih saja sama meski ya... tidak separah dulu”

“Woah, jangan-jangan dia menyukaimu”

“Y yyaakk, m mana mungkin. Lagi pula aku masih belum bisa menata perasaanku pada Baekhyun”

“Eiy, sudah pernah ku bilang kan, lebih baik membuka hati untuk orang lain dari pada berusaha menghilangkan perasaanmu. Seiring berjalannya waktu kau akan sadar jika membuka hati itu sangat efektif menghilangkan perasaan suka mu”

“Itu terdengar seperti aku memanfaatkan perasaan orang lain bukan?”

“Eung?.... Ahaha iya juga ya. Ah Molla”

“Ck dasar kau ini”

Jieun menghentikan langkahnya saat melihat Sehun berdiri diluar gerbang sekolah. hal itu membuat Mina mengernyit dan mengarahkan pandangan yang sama dengan apa yang Jieun lihat.

“Aiishh, untuk apa dia kesini?” lirih Mina.

“Menurut mu apa lagi? Kan kau yang mengenalkannya padaku -_-” timpal Jieun.

“Mian, aku menyesal Ji, ya ampun kau ini”

“Lalu sekarang aku harus bagaimana?”

“Tolak saja dia dan bilang kau sedang dekat dengan seseorang”

“Ah merepotkan sekali jadi cewek populer haha” ujar Jieun bangga membuat Mina ingin muntah. Jieun menghampiri Sehun sementara Mina hanya menyaksikannya tanpa berniat menyapa Sehun.

Kenapa aku punya firasat buruk terhadap Sehun ya

Aahh.. semoga saja firasatku salah 

Gadis berkacamata itu malah memutar arah ke perpustakaan.

Sehun mengembangkan senyumnya saat melihat Jieun menghampirinya.

“Sehun-ssi ada apa kemari?” tanya Jieun.

“Wae? Aku sedang menunggu seseorang disini” jawab Sehun membuat Jieun sedikit malu. Ia kira Sehun ingin menemuinya.

“A ah begitu”

“Ahaha aku sedang menunggumu”

“Eoh?.. untuk apa?”

“Ige” Sehun memberikan sebatang coklat untuk Jieun.

“Coklat?” Sehun mengangguk.

“Sudah kubilang kan, aku ingin lebih dekat denganmu jadi aku sengaja kesini untuk memberimu coklat”

Omo, bagaimana bisa aku menolak namja seperti dia

“O oh, gomawo” ucap Jieun seraya menerima coklat dari Sehun.

“Ya ampun manis sekali sih” gemas Sehun seraya mengacak pucuk rambut Jieun membuat gadis itu terkejut sekaligus senang. Ada perasaan aneh yang belum pernah Jieun rasakan karena memang ia belum pernah mendapat perhatian melebihi teman dari seorang namja.

“Kajja” Tanpa aba-aba, Sehun meraih tangan Jieun dan menggenggamnya.

“K kemana?” tanya Jieun bingung.

“Aku ingin mentraktirmu sesuatu yang manis” ucapnya dengan senyum mengembang.

“Tap-”

“Tidak boleh menolak”

“Y yaak”

“Ahaha kajja” Jieun ingin menolak namun nyatanya ia hanya pasrah saat namja itu menggenggam tangannya serta menggiringnya entah kemana.

Ya ampun apa ini? 

Apa ini rasanya disukai seseorang? 

Rasanya... menyenangkan 

Sehun menyeringai kecil saat melihat Jieun tersenyum samar.

Ck, sudah kubilang ini mudah kan haha

Disudut yang tak disadari Jieun, Baekhyun berdiri dengan diam, namja itu hendak memanggil Jieun namun mengurungkan niatnya saat melihat gadis itu bersama seorang namja yang tak lain adalah Sehun. Entah kenapa ia jadi sebal saat melihat namja itu dengan seenaknya menarik lengan Jieun dan saling tersenyum.

Jieun bersama siapa? 

Apa mungkin namja itu yang bernama Sehun ?

Apa... mereka sudah jadian ya?

Secepat itu?

“Baek” Baekhyun menoleh saat seseorang memanggil namanya dan membuatnya tersadar.

“Ck mengangetkan saja” rutuk Baek.

“Sedang apa kau disini, ayo kita pulang. Oia apa kau tidak melihat Jieun?”

“Dia sudah pergi dengan seorang namja”

“Siapa? Geng Dean?” tanya Joohyuk penasaran.

“Bukan, entahlah aku baru melihatnya, yang pasti bukan anak sekolah sini”

Siapa? Apa mungkin.... Sehun?

“Ya sudah biarkan saja, ayo kita pulang”

“Yaak, memangnya kau tidak khawatir pada Jieun? Dia bersama namja yang belum ku kenal, bagaimana jika terjadi sesuatu?”

“Berhentilah khawatir secara berlebihan seperti itu atau kau akan menyesal” ucap Joohyuk dan berjalan mendahului Baekhyun yang malah mengernyit kebingungan. Tak mengerti maksud dari perkataan kawannya itu.

Setelah beberapa detik Baekhyun memekik dan bertanya “Yaakk, apa maksudmu !?” Namun Joohyuk tak menggubrisnya dan terus berlalu.

_____

Mata Jieun berbinar saat Sehun membawakannya satu cup besar ice cream 4 rasa.

Jadi ini maksudnya mau mentraktirku sesuatu yang manis?

Dia benar-benar ahli mengambil hati seseorang

“Jangan hanya dilihat saja, ayo dimakan” tentu saja, tanpa disuruh pun Jieun pasti akan memakannya tapi masalahnya porsi ice cream itu terlalu banyak.

“Mana mungkin aku menghabiskannya seorang diri” ucap Jieun dengan ekspresi bingungnya namun justru terlihat lucu.

“Haha tenang saja, aku akan membantumu”

Dibawah pohon taman kota mereka berdua duduk dan menikmati ice cream seraya menikmati pemandangan lalu lalang orang dan segala isi taman itu.

“Ah kau ini makan ice cream saja belepotan” Jieun membeku saat Sehun mengelap sudut bibirnya dengan ibu jari.

“Y yaak !” Spontan membuat Jieun memekik.

“Wae?” tanya Sehun dengan ekspresi bingungnya yang dibuat-buat dan hal itu sukses mengecoh Jieun.

“Aniya” ucap Jieun seraya menggeleng cepat.

Ah aku pasti sangat aneh dimatanya (_ _) 

Mungkin menurutnya itu sesuatu yang wajar dilakukan tapi aku tidak bisa menyangkal jika perlakukan seperti itu membuat ku tak nyaman. 

Euh.. ternyata aku ini polos ya -_-

Lagi-lagi Sehun hanya bisa menyeringai kecil seraya memandangi Jieun yang menunduk dengan sedikit rona merah diwajahnya.

Dia lucu juga.. 

Coba kita lihat, aku akan bertahan berapa lama denganmu..

To Be Continue~


#Haiiiiii, big hug :* akhirnya bisa update lagi (@_@) 
Author udh dapet kerja HOREE ! hehe lebay yaks, ngga papa ini rasa syukur meskipun masih magang si -_- Oia author magang di www.grobmart.com semacam toko buku online gitu. hehe malah jadi promo ini teh haha gpp lah, bagi yang suka baca buku, WAJIB dikunjungi, banyak promo nya, banyak diskonnya juga. 
Back ke FF. gmn, ada yang masih nungguin FF ini kah? jangan nyampe lumutan ya nungguinnya hehe. Mulai sekarang insya allah bakal update 1 kali seminggu kaya semula. Mian Klo ada typo.
Ok See U Soon :)






Comments

  1. DeanIu please🙏🙏🙏 aku suka ama dean 😂 Semangat lanjutin ff thor jangan lupa jaga kesehatan 😂😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sip ditunggu ya..
      Makasih (@_@) km jg jaga kesehatan..

      Delete
  2. Aku udh lama bnget nih nunggunya author, tpi mksih ya krn tetap dilanjut ff nya :-)
    Ditunggu trus kelanjutannya dan smngat kerjanya author :-)

    ReplyDelete
  3. yeyyy update ^^/ maaf telat thor :3 aku juga lagi sibuk hehe
    semangat ya lanjutin ffnya, sekalian selamat buat kerjaan barunya thoor ^^)/\ fighting ^^9

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sibuk tp msh nyempetin baca & komen, author terhura eh terharu hihi..
      Sip, semangat ! :D

      Delete
  4. Finallee!!!! Btw aku bacanya juga telat banget ya thorr.. mianhe T^T.. tapi endingnya pleaseeee dean IU ya thorrr ^^~

    ReplyDelete

Post a Comment