Mission of Love [11]


PART [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]

Jieun bergegas setelah membaca pesan dari Baekhyun. Gadis itu bahkan tak berfikir dua kali dan malah menuruti pesan yang namja itu kirimkan. Jieun menuruni anak tangga hingga berdentum meski tak terlalu keras. Membuat ayah dan ibunya yang berada diruang tamu mendongak kearahnya.
"Mau kemana Ji, ini sudah malam"
"Hanya bertemu Baek sebentar Ayah"
"Jangan lama-lama"
"Ne"
Setelah beberapa hari tak saling sapa akhirnya Baek menghubungi Jieun duluan. Ia penasaran apa yang membuat lelaki itu melakukannya. Jieun berharap namja itu sudah tak marah lagi dan berniat berbaikan dengan dirinya juga Joohyuk.
Beberapa saat kemudian, Jieun sampai ditempat Baekhyun menunggu. Namja itu menoleh saat menyadari kedatangan Jieun.
"Ada apa? Kenapa meminta bertemu?" tanya Jieun namun Baekhyun hanya memandangnya dalam diam, raut wajahnya sulit diartikan. sedetik kemudian namja itu mendekat dan memeluk Jieun lalu menumpukan kepalanya dibahu Jieun membuat gadis itu terkejut bukan main. Ada apa? Kenapa Baek melakukan hal itu?
"B baek, ada apa?"
"Ternyata aku tidak sekuat itu, aku tidak bisa lagi berpura-pura semuanya akan baik-baik saja didepan Chan Mi saat menyadari waktunya kurang dari satu bulan lagi. Apa yang harus kulakukan Ji? Aku harus bagaimana sekarang? Aku tidak bisa berfikir apa-apa selain bergelut dengan kesedihan karena keadaannya" mendengar namja itu begitu frustasi, Jieun hanya bisa menghela nafas. Rasanya sakit, saat mendengar namja yang ia sukai menderita karena gadis lain. Namun bukan itu yang terpenting, perasaan Baekhyun jauh lebih penting sekarang. Perlahan Jieun mengusap-usap punggung Baekhyun.
"Gwenchana semuanya akan baik-baik saja, kau hanya harus mengatakan hal itu pada Chan Mi dan pada dirimu sendri Baek. Aku tahu ini tidak mudah tapi Chan Mi akan makin bersalah jika melihatmu bersedih atas penyakitnya" Baekhyun sangat mengerti. Ia juga memikirkan hal yang sama. Selama beberapa hari ke belakang, ia mencoba menjadi namja yang kuat dihadapan gadis itu tapi seiring waktu berlalu, Baekhyun tak bisa menyembunyikan kesedihannya melihat keadaan Chan Mi.
"Ini terlalu berat bagiku Ji"
"Tenanglah, kau pasti bisa menghadapinya" ucap Jieun mencoba menenangkan namja itu. Sementara Baek mulai diam dan masih diposisi yang sama. Seolah Jieun adalah tempat ternyaman yang bisa ia datangi saat ini tanpa tahu perasaan Jieun campur aduk karenanya.
Jika saja aku ini wonder women
Mungkin aku bisa mengatasi perasaan ini
Tapi sayangnya, aku hanya manusia biasa
Hati ku benar-benar berat
Semuanya bercampur dan membuat sesak
"Ah mian" Baekhyun melepas pelukannya seraya mengusap wajahnya.
"Aku benar-benar konyol ya. Datang padamu dan seenaknya menumpahkan semua keluh kesahku. Aku merasa buruk"
"Gwenchana. Bukankah kita teman? Kau bisa menceritakan apapun padaku" Jieun ingin menangis saat mengatakan hal itu. Pertemanan sudah menjadi kamuflase untuk menutupi perasaannya. Tapi jujur saja, rasanya menyakitkan.
"Ji, terimakasih dan maaf dengan ucapanku tempo hari. Aku tak benar-benar serius mengatakannya, aku sedang kalap karena marah. Kau harus tahu, Kau dan Joohyuk akan menjadi teman terbaik ku selamanya" Ucap Baekhyun lalu tersenyum membuat Jieun terpaksa mengembangkan sudut bibirnya.
"Yaak, ini momen yang sangat membuatku merinding" balas Jieun seraya mengusap kedua tangannya.
"Haha aku juga merasakan hal yang sama"
"Haha"
Bukan tawa, sebenarnya Jieun ingin menangis saat ini juga.
"Aku masuk dulu" Jieun pamit.
"Eoh"
Jieun pergi dengan langkah tergesa saat air matanya mulai memaksa keluar. Sementara Baekhyun tersenyum lega karena sudah berbaikan dan kembali berjalan pulang. Berbeda dengan Jieun yang bersandar dibalik gerbang rumahnya seraya menahan tangis.
Ada apa denganku
Kenapa aku menangis
Apa ini batas kesabaranku
Jieun terisak namun telapak tangannya menutup mulutnya membuat isakannya teredam tapi rasa sakit dihatinya tak bisa diredam lagi.
Rasanya...
Benar-benar sakit
Aku sudah tidak bisa menahannya lagi
Dan inilah akibatnya
Semuanya meledak
"Ji, keluarlah aku tau kau didalam" Jieun terkejut saat suara Joohyuk memintanya keluar.
Bagaimana dia tahu aku disini?
Selama beberapa saat Jieun bungkam berharap Joohyuk pergi dengan sendirinya namun nyatanya Joohyuk masih berdiri di depan pintu gerbang rumah gadis itu.
“Keluar, atau aku yang masuk” kali ini namja itu mengancam membuat Jieun resah.
A aku.. mataku sembab
Bagaimana bisa aku menemuinya
“Ji aku sudah tahu semuanya”
A apa maksud Joohyuk?
“Kumohon keluarlah, aku ingin bicara”
Joohyuk baru pulang dari rumah temannya dan dia tidak sengaja melihat Baekhyun berpelukan bersama Jieun. Joohyuk tetap diam seraya memperhatikan mereka. Bukan mereka, lebih tepatnya ia memperhatikan ekpresi Jieun yang membuatnya berfikir jika dugaannya tempo hari itu benar, dugaan bahwa jangan-jangan Jieun menyukai Baekhyun, hal itu diperkuat dengan foto Baekhyun yang dikirimkan Seulgi lewat email.
Jieun menghela nafas kemudian melangkah keluar, menatap Joohyuk dengan mata sembabnya membuat Joohyuk merasa bodoh karena baru tahu kenyataan itu padahal ia sangat dekat dengan Jieun tapi tidak bisa menyadari bahwa Jieun menyukai Baekhyun.
“Kau ingin berjalan-jalan?” Jieun mengangguk pelan. Joohyuk hanya berusaha membuat perasaan gadis itu lebih membaik.
Selama beberapa menit Joohyuk sengaja tidak bertanya apapun meski ia sangat penasaran kenapa Jieun menangis. Ia memang melihat Jieun dan Baekhyun berpelukan tapi dia tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan.
Beberapa menit setelah berjalan-jalan, Jieun tak lagi menangis, kini ia merasa lebih tenang setelah berjalan menghirup udara malam yang segar.
“Bagaimana kau tahu, Joohyuk-a?”
Joohyuk hanya bisa menghela nafas lalu menatap Jieun datar.
“Harusnya kau menerima perhargaan Ji, ya ampun kau menyembunyikan hal ini dariku dan bodohnya aku tidak menyadarinya. Jangan tanya apapun padaku, sekarang hanya aku yang akan bertanya semuanya padamu dan kau harus menjawabnya dengan jujur jika tidak, aku pasti akan merasa menjadi teman yang buruk karena tidak tahu apapun tentang apa yang terjadi padamu” Joohyuk sudah tidak bisa menahannya lagi. Jujur saja ia sedikit emosi.
“Sejak kapan kau menyukai Baek?” lanjut Joohyuk.
“Joohyuk aku-”
“Jawab saja Ji” sergah Joohyuk.
“Eung sudah sejak lama, lebih tepatnya sejak kita masih SMP”
“Aigoo, aku benar-benar merasa bodoh karena sudah selama itu tapi aku baru tahu sekarang”
“Aku hanya tidak ingin kita jadi merasa canggung Joohyuk-a”
“Ssuutt, hanya aku yang boleh berbicara, jadi jangan beralasan apapun, kau hanya boleh menjawab pertanyaanku” Jieun mengangguk lalu menghembuskan nafas.
“Terus kenapa kau menangis?”
“Baekhyun datang padaku dan memeluk ku lalu menceritakan kegelisahannya tentang Chan Mi, entah kenapa aku merasa sesak”
“Itu sudah pasti, lalu sekarang apa kau berencana untuk tetap menyembunyikan hal ini dari Baekhyun? Kenapa tidak mengatakannya saja? kau memberiku saran dalam mendekati Seulgi noona tapi dirimu sendiri bertindak seperti pengecut” Jieun menghentikan langkahnya lalu tersenyum miris.
“Pengecut?”
“M maksudku-” Ah Joohyuk kelepasan sampai ia tidak sadar mengatakan kalimat itu. ia marah karena melihat Jieun tersiksa dengan perasaannya sendiri, akan lebih baik hal itu diungkapkan dan memikirkan hasilnya nanti.
“Kau benar ! Aku memang pengecut, Joohyuk. Tapi apa kau sadar itu semua kulakukan agar pertemanan kita tidak terpecah. Aku mengorbankan perasaanku demi kita, demi persahabatan kita. Kau bilang aku pengecut? Ya kau benar, aku adalah pengecut !”
Aiishh bukan itu maksudku..
Joohyuk yang salah tingkah mendekat lalu menepuk-nepuk pelan bahu Jieun.
“Mian, mulutku ini memang tidak bisa dikontrol. Aku tahu, aku mengerti apa yang coba kau lakukan untuk persahabatan kita. Ah aku memang selalu tidak peka” bukannya membuat gadis itu tenang, tanpa sadar Joohyuk malah membuatnya membludak lagi.
“Ayo kita duduk dulu” Joohyuk menggiring Jieun untuk duduk dikursi yang ada disisi jalan.
“K kau ingin ice cream? Tunggu disini aku akan membelinya” Joohyuk merasa bersalah dan yang terlintas dipikirannya hanya membeli ice cream berharap Jieun bisa jauh lebih baik. Setelah Joohyuk pergi, Jieun menunduk lalu menangkupkan wajahnya dikedua telapak tangan. Ia mengerti apa yang coba Joohyuk sampaikan. Ia hanya terlalu kalut untuk mencernanya. Ia tahu Joohyuk merasa terabaikan karena tidak tahu masalah Jieun sebagai temannya. Tapi saat ini, Jieun tak ingin mengerti apapun. Ia hanya ingin semua orang yang mengerti apa yang coba ia jaga.
Beberapa menit kemudian, Joohyuk datang membawa dua cup ice cream dan memberikan satunya kepada Jieun.
“Aku lebih ingin meminum soju” lirih Jieun.
“Y yaak, kita masih sekolah. ice cream saja eoh?” melihat sikap Joohyuk Jieun tersenyum meski wajahnya terlihat kacau.
“Kenapa malah tersenyum? Ya ampun aku benar-benar tidak tahu apapun soal perempuan”
“Terimakasih Joohyuk-a, aku tahu kau hanya ingin yang terbaik untuk ku tapi ini tidak semudah itu dan aku minta maaf karena tidak memberitahumu soal ini sejak awal. Meskipun aku tidak memberitahumu kau akan tetap menjadi sahabat terbaik yang pernah ku miliki” Joohyuk tersenyum mendengarnya.
“Syukurlah jika kau merasa seperti itu, aku juga minta maaf karena berbicara tanpa memikirkan perasaanmu dan seenaknya saja mengucapkan pemikiranku” Jieun mengangguk.
“Bersulang” ucap Joohyuk seraya mengangkat cup ice creamnya ke hadapan Jieun.
“Bersulang” balas Jieun. Mereka mengangkat ice cream masing-masing dan saling membenturkannya lalu tersenyum samar.
“Akan lebih baik jika ini soju” ucap Jieun.
“Yaakk.. kau ini” dengus Joohyuk membuat Jieun kembali tersenyum samar.
Jika saja kau bisa membunuh perasaan itu sepertiku Ji
Keduanya terdiam seraya menikmati ice cream masing-masing. Sesekali Joohyuk memperhatikan Jieun yang terlihat kuat dari luar namun sebenarnya rapuh.
Dia hebat, benar-benar hebat karena menyembunyikan hal ini begitu lama
Jika itu aku, aku pasti sudah sangat putus asa
Hahh, untung saja perasaanku sudah berubah
“Aku masih penasaran dari mana kau tahu aku menyukai Baekhyun?” tanya Jieun memecah kehebingan diantara mereka.
“Ah itu..” akhirnya Joohyuk menceritakannya.
“Heh? jadi masih ada foto Baekhyun didalam camera Seulgi eonnie? Perasaan, aku sudah memindahkan semuanya. Tapi apa Seulgi eonnie tidak curiga? Foto itu kuambil saat sudah berpisah dengan kalian”
“Jika saja tidak ada yang tertinggal, mungkin sampai sekarang aku tidak akan tahu tentang perasaanmu pada Baek. Tentang Seulgi noona, Tentu saja dia curiga tapi tenang saja, aku sudah memberikan alibi yang bagus”
“Aku lega mendengarnya. Lain kali aku akan mengatakan apapun padamu, aku tidak akan menyembunyikan tentang apa-apa lagi”
“Baguslah, bersulang” ucap Joohyuk dengan senyuman kecil lalu mengangkat cup ice creamnya.
“Cih.. kenapa kita bersulang hanya untuk memakan ice cream” Jieun kesal namun kemudian ia tersenyum dengan gelengan kecil.
Ini melegakan dapat berbicara pada seseorang
“Aku tak habis pikir Ji, kenapa orang seperti Baekhyun yang malah kau sukai padahal dia itu selalu menjahili mu dan kadang dia juga keterlaluan. Ah aku memang benar-benar tidak mengerti anak perempuan” Jieun menghela nafas.
“Entahlah, aku juga tidak yakin sejak kapan rasa itu mulai tumbuh. Kau benar, sangat benar, sejak dulu Baekhyun selalu menggodaku tapi hal itu malah membuatku menyukainya karena keunikan karakternya. Ah aku ini bicara apa, haha..”
“Ck ck ck ternyata perempuan itu sulit dimengerti ya. Padahal sejak dulu, aku yang paling baik tapi malah Baekhyun yang kau sukai”
“Haha kenapa kau berbicara seperti itu”
“Haha entahlah..”
“Jadi mulai sekarang, sudah tidak ada lagi yang kau sembunyikan dari ku kan?” lanjut Joohyuk.
Jieun tidak langsung menjawab, gadis itu malah tersenyum menatap Joohyuk.
“Ck ck ck, sekarang aku tahu artinya. Lihat, mulai sekarang aku bisa lebih peka bukan?”
Jieun menggaruk kepalanya.
“Aku bingung harus mulai dari mana”
“Katakan saja apa yang kau sembunyikan”
“Ini tentang Dean”
“Ah jinjja, aku selalu mempunyai firasat buruk jika kau berurusan dengan namja itu tapi kau malah makin membuatku penasaran, cepat ceritakan padaku” desak Joohyuk. Jieun menghela nafas lalu mulai menceritakan semuanya yang terjadi antara dirinya dan Dean.
Joohyuk berdiri setelah Jieun menyelesaikan ceritanya.
“Mau kemana?” tanya Jieun lalu Joohyuk menatapnya datar.
“Kau menyembunyikan hal sebesar ini dariku ! sekarang, aku benar-benar akan marah padamu” Joohyuk berniat pergi namun Jieun menarik lengannya hingga Joohyuk kembali duduk.
“Aiishh, Mianhae !” pekik Jieun membuat Joohyuk menjauhkan telinganya karena terkejut.
“Aiishh aku kaget !” kini giliran Jieun yang tersentak.
“Aaa~ Joohyuk mianhae” ucap Jieun dengan gayanya yang dibuat-buat. Dibuat sok imut hingga membuat bulu kuduk Joohyuk berdiri. Baginya tindakan Jieun itu menyeramkan.
“Kau membuatku merinding tahu !” balas Joohyuk membuat Jieun nyengir.
“Maafkan aku sekali lagi ya? Ini benar-benar hal terakhir yang aku sembunyikan darimu”
“Ne” jawab Joohyuk singkat namun mampu membuat Jieun tersenyum lebar dan pada akhirnya Joohyuk juga ikut tersenyum.
“Hah, tapi aku masih khawatir karena kau berurusan dengan Dean”
“Tenang saja, tinggal beberapa Minggu lagi sebelum perjanjiannya berakhir dan setelah itu aku bebas”
“Tapi memangnya kau yakin dia tidak akan mengingkari janjinya?”
“Aku percaya padanya”
“Cih.. awas saja jika dia berani macam-macam padamu”
“Memang apa yang akan kau lakukan jika dia macam-macam padaku?”
“Eung, tidak ada, aku juga takut jika dikeroyok oleh mereka bertiga”
“Hahaha ~”
Melihat Jieun tertawa, Joohyuk rasa ia berhasil membuat perasaan Jieun lebih baik. Mereka menghabiskan ice cream dan setelah itu beranjak pulang.
Dean mengenyit samar saat melihat dua punggung yang berjalan menjauh.
Itu, Jieun kan?
____
Sesampainya dirumah, Jieun mendapat tatapan tajam dari sang ayah.
“Hehe mian ayah, pulangnya kelamaan ya?”
“Dasar kau ini, sudah tidur sana”
“Eoh” Jieun bergegas naik dan memasuki kamarnya. mendaratkan tubuhnya diatas kasur dan membenamkan wajahnya diatas bantal.
Ya Tuhan, ku mohon, biarkan aku melupakan perasaanku pada Baekhyun, Kumohon !
Aku sudah tidak bisa menanggungnya lagi
<<>> 
“Pagi Ji !” koor Joohyuk dan Baekhyun saat menunggu Jieun diluar rumah gadis itu.
“Pagi ! ah senangnya, kita bisa berkumpul lagi haha”
“Bagaimana jika hari ini kita jadikan sebagai hari persahabatan kita?” usul Baek.
“Setuju !” kompak Jieun dan Joohyuk membuat mereka semua tertawa meskipun Joohyuk tahu jika Jieun tak benar-benar tulus tertawa.
Jieun tersenyum kecil saat Joohyuk memandangnya iba.

“Gwenchana” lirih Jieun pada namja itu.

To Be Continue


Comments

  1. Ahh jadi baper,, smpe nangis bacanya, kasian bnget sih si jieun,, peka lah sama dean,,, lupain baekhyun,,,,

    Fighting thorr

    ReplyDelete
    Replies
    1. harus siapin tisu, author aja sedih pas nulisnya wkwk

      Delete
  2. Berhasil buat nangis nih thor, duh joohyuk pernah suka jieun ya #mungkin sakit banget kalo jadi jieun, hrus nahan perasaan #yaiyalah

    Hehehe semangat thor

    ReplyDelete
    Replies
    1. berarti feel nya dapet dong ya, syukur deh :)
      iya Joohyuk pernah suka sm Jieun.
      Sip semangat jg buat yg masih mau baca ni ff ^^

      Delete
  3. Aduhh sya nangis TT
    Jieun sbar ya, akan ada kebahagiaan stelah kesedihan :-)
    Makin seru aja ceritanya author, ditunggu kelanjutannya fighting!! :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. aduh kenapa nangis, cup cup ini cuma ff ga usah ditangisin hehe
      sip, ditunggu ya :D

      Delete
  4. Fighting thor fighting! aku nggak bisa sering sering kesini thor, lagi banyak tugas hehe, tapi tetep semangat yaa! ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gpp, kerjain aja tugasnya dulu klo udh selese bru kesini hehe. Sip, semangat buat kamu jg ^^

      Delete
  5. JANGANJANGAN JOOHYUK SEMPET SUKA SM JIEUN?!!! Makanya dia bilang perasaannya udh berubah?!! Apa ini thor apa ini.. Aku jadi ngeship jieun joohyuk jg:" hatiku terbagi 3

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah loh jd nambah lagi shiperannya XD

      Delete
    2. Iya thor:') jadi gasabar nunggu nextnya:' pengen minta author update tiap hari kalo bisa(?) hahaha tp kasian authornya:(

      Delete
    3. Ya masa update tiap hari -_-
      Ngebul pala nya nanti haha

      Delete
  6. yaa.. makin seru tapi gak bisa sering-seing soalnya mau un (padahal 2 bulan lagi) tapi semangat ya thor fighting! di tunggu terus ceritanya..
    # jieun jangan sedih terus dong.. jadi terharu nih.. T_T

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya gpp, semangat juga buat UN nya ya, smg dapet nilai terbaik :D

      Delete
    2. makasih buat do'a nya, amin.. semoga author juga makin sukses :D

      Delete
  7. Mwoo jadi Joohyuk pernah suka sama Jieun?? wah authot bikin galau, kenapa Jieun nya gak sama Joohyuk ajaaa 😢
    Baekhyun juga kenapa gak peka sih
    Selamat bersaing buat Dean
    Lanjutkan thor, Semangattt 🙆

    ReplyDelete

Post a Comment