Jieun bergegas setelah
membaca pesan dari Baekhyun. Gadis itu bahkan tak berfikir dua kali dan malah
menuruti pesan yang namja itu kirimkan. Jieun menuruni anak tangga hingga
berdentum meski tak terlalu keras. Membuat ayah dan ibunya yang berada diruang
tamu mendongak kearahnya.
"Mau kemana Ji,
ini sudah malam"
"Hanya bertemu
Baek sebentar Ayah"
"Jangan
lama-lama"
"Ne"
Setelah beberapa hari
tak saling sapa akhirnya Baek menghubungi Jieun duluan. Ia penasaran apa yang
membuat lelaki itu melakukannya. Jieun berharap namja itu sudah tak marah lagi
dan berniat berbaikan dengan dirinya juga Joohyuk.
Beberapa saat
kemudian, Jieun sampai ditempat Baekhyun menunggu. Namja itu menoleh saat
menyadari kedatangan Jieun.
"Ada apa? Kenapa
meminta bertemu?" tanya Jieun namun Baekhyun hanya memandangnya dalam
diam, raut wajahnya sulit diartikan. sedetik kemudian namja itu mendekat dan
memeluk Jieun lalu menumpukan kepalanya dibahu Jieun membuat gadis itu terkejut
bukan main. Ada apa? Kenapa Baek melakukan hal itu?
"B baek, ada
apa?"
"Ternyata aku
tidak sekuat itu, aku tidak bisa lagi berpura-pura semuanya akan baik-baik saja
didepan Chan Mi saat menyadari waktunya kurang dari satu bulan lagi. Apa yang
harus kulakukan Ji? Aku harus bagaimana sekarang? Aku tidak bisa berfikir
apa-apa selain bergelut dengan kesedihan karena keadaannya" mendengar
namja itu begitu frustasi, Jieun hanya bisa menghela nafas. Rasanya sakit, saat
mendengar namja yang ia sukai menderita karena gadis lain. Namun bukan itu yang
terpenting, perasaan Baekhyun jauh lebih penting sekarang. Perlahan Jieun
mengusap-usap punggung Baekhyun.
"Gwenchana
semuanya akan baik-baik saja, kau hanya harus mengatakan hal itu pada Chan Mi
dan pada dirimu sendri Baek. Aku tahu ini tidak mudah tapi Chan Mi akan makin
bersalah jika melihatmu bersedih atas penyakitnya" Baekhyun sangat
mengerti. Ia juga memikirkan hal yang sama. Selama beberapa hari ke belakang,
ia mencoba menjadi namja yang kuat dihadapan gadis itu tapi seiring waktu
berlalu, Baekhyun tak bisa menyembunyikan kesedihannya melihat keadaan Chan Mi.
"Ini terlalu
berat bagiku Ji"
"Tenanglah, kau
pasti bisa menghadapinya" ucap Jieun mencoba menenangkan namja itu.
Sementara Baek mulai diam dan masih diposisi yang sama. Seolah Jieun adalah
tempat ternyaman yang bisa ia datangi saat ini tanpa tahu perasaan Jieun campur
aduk karenanya.
Jika saja aku ini wonder women
Mungkin aku bisa mengatasi perasaan ini
Tapi sayangnya, aku hanya manusia biasa
Hati ku benar-benar berat
Semuanya bercampur dan membuat sesak
"Ah mian"
Baekhyun melepas pelukannya seraya mengusap wajahnya.
"Aku benar-benar
konyol ya. Datang padamu dan seenaknya menumpahkan semua keluh kesahku. Aku
merasa buruk"
"Gwenchana.
Bukankah kita teman? Kau bisa menceritakan apapun padaku" Jieun ingin
menangis saat mengatakan hal itu. Pertemanan sudah menjadi kamuflase untuk
menutupi perasaannya. Tapi jujur saja, rasanya menyakitkan.
"Ji, terimakasih
dan maaf dengan ucapanku tempo hari. Aku tak benar-benar serius mengatakannya,
aku sedang kalap karena marah. Kau harus tahu, Kau dan Joohyuk akan menjadi
teman terbaik ku selamanya" Ucap Baekhyun lalu tersenyum membuat Jieun
terpaksa mengembangkan sudut bibirnya.
"Yaak, ini momen
yang sangat membuatku merinding" balas Jieun seraya mengusap kedua
tangannya.
"Haha aku juga
merasakan hal yang sama"
"Haha"
Bukan tawa, sebenarnya
Jieun ingin menangis saat ini juga.
"Aku masuk
dulu" Jieun pamit.
"Eoh"
Jieun pergi dengan
langkah tergesa saat air matanya mulai memaksa keluar. Sementara Baekhyun
tersenyum lega karena sudah berbaikan dan kembali berjalan pulang. Berbeda
dengan Jieun yang bersandar dibalik gerbang rumahnya seraya menahan tangis.
Ada apa denganku
Kenapa aku menangis
Apa ini batas kesabaranku
Jieun terisak namun
telapak tangannya menutup mulutnya membuat isakannya teredam tapi rasa sakit
dihatinya tak bisa diredam lagi.
Rasanya...
Benar-benar sakit
Aku sudah tidak bisa menahannya lagi
Dan inilah akibatnya
Semuanya meledak
"Ji, keluarlah
aku tau kau didalam" Jieun terkejut saat suara Joohyuk memintanya keluar.
Bagaimana dia tahu aku disini?
Selama beberapa saat
Jieun bungkam berharap Joohyuk pergi dengan sendirinya namun nyatanya Joohyuk
masih berdiri di depan pintu gerbang rumah gadis itu.
“Keluar, atau aku yang
masuk” kali ini namja itu mengancam membuat Jieun resah.
A aku.. mataku sembab
Bagaimana bisa aku menemuinya
“Ji aku sudah tahu
semuanya”
A apa maksud Joohyuk?
“Kumohon keluarlah,
aku ingin bicara”
Joohyuk baru pulang
dari rumah temannya dan dia tidak sengaja melihat Baekhyun berpelukan bersama
Jieun. Joohyuk tetap diam seraya memperhatikan mereka. Bukan mereka, lebih
tepatnya ia memperhatikan ekpresi Jieun yang membuatnya berfikir jika dugaannya
tempo hari itu benar, dugaan bahwa jangan-jangan Jieun menyukai Baekhyun, hal
itu diperkuat dengan foto Baekhyun yang dikirimkan Seulgi lewat email.
Jieun menghela nafas
kemudian melangkah keluar, menatap Joohyuk dengan mata sembabnya membuat
Joohyuk merasa bodoh karena baru tahu kenyataan itu padahal ia sangat dekat
dengan Jieun tapi tidak bisa menyadari bahwa Jieun menyukai Baekhyun.
“Kau ingin
berjalan-jalan?” Jieun mengangguk pelan. Joohyuk hanya berusaha membuat
perasaan gadis itu lebih membaik.
Selama beberapa menit
Joohyuk sengaja tidak bertanya apapun meski ia sangat penasaran kenapa Jieun
menangis. Ia memang melihat Jieun dan Baekhyun berpelukan tapi dia tidak bisa
mendengar apa yang mereka bicarakan.
Beberapa menit setelah
berjalan-jalan, Jieun tak lagi menangis, kini ia merasa lebih tenang setelah
berjalan menghirup udara malam yang segar.
“Bagaimana kau tahu,
Joohyuk-a?”
Joohyuk hanya bisa
menghela nafas lalu menatap Jieun datar.
“Harusnya kau menerima
perhargaan Ji, ya ampun kau menyembunyikan hal ini dariku dan bodohnya aku
tidak menyadarinya. Jangan tanya apapun padaku, sekarang hanya aku yang akan
bertanya semuanya padamu dan kau harus menjawabnya dengan jujur jika tidak, aku
pasti akan merasa menjadi teman yang buruk karena tidak tahu apapun tentang apa
yang terjadi padamu” Joohyuk sudah tidak bisa menahannya lagi. Jujur saja ia
sedikit emosi.
“Sejak kapan kau
menyukai Baek?” lanjut Joohyuk.
“Joohyuk aku-”
“Jawab saja Ji” sergah
Joohyuk.
“Eung sudah sejak
lama, lebih tepatnya sejak kita masih SMP”
“Aigoo, aku
benar-benar merasa bodoh karena sudah selama itu tapi aku baru tahu sekarang”
“Aku hanya tidak ingin
kita jadi merasa canggung Joohyuk-a”
“Ssuutt, hanya aku
yang boleh berbicara, jadi jangan beralasan apapun, kau hanya boleh menjawab
pertanyaanku” Jieun mengangguk lalu menghembuskan nafas.
“Terus kenapa kau
menangis?”
“Baekhyun datang
padaku dan memeluk ku lalu menceritakan kegelisahannya tentang Chan Mi, entah
kenapa aku merasa sesak”
“Itu sudah pasti, lalu
sekarang apa kau berencana untuk tetap menyembunyikan hal ini dari Baekhyun?
Kenapa tidak mengatakannya saja? kau memberiku saran dalam mendekati Seulgi
noona tapi dirimu sendiri bertindak seperti pengecut” Jieun menghentikan
langkahnya lalu tersenyum miris.
“Pengecut?”
“M maksudku-” Ah
Joohyuk kelepasan sampai ia tidak sadar mengatakan kalimat itu. ia marah karena
melihat Jieun tersiksa dengan perasaannya sendiri, akan lebih baik hal itu
diungkapkan dan memikirkan hasilnya nanti.
“Kau benar ! Aku
memang pengecut, Joohyuk. Tapi apa kau sadar itu semua kulakukan agar
pertemanan kita tidak terpecah. Aku mengorbankan perasaanku demi kita, demi
persahabatan kita. Kau bilang aku pengecut? Ya kau benar, aku adalah pengecut
!”
Aiishh bukan itu maksudku..
Joohyuk yang salah
tingkah mendekat lalu menepuk-nepuk pelan bahu Jieun.
“Mian, mulutku ini
memang tidak bisa dikontrol. Aku tahu, aku mengerti apa yang coba kau lakukan
untuk persahabatan kita. Ah aku memang selalu tidak peka” bukannya membuat
gadis itu tenang, tanpa sadar Joohyuk malah membuatnya membludak lagi.
“Ayo kita duduk dulu”
Joohyuk menggiring Jieun untuk duduk dikursi yang ada disisi jalan.
“K kau ingin ice
cream? Tunggu disini aku akan membelinya” Joohyuk merasa bersalah dan yang
terlintas dipikirannya hanya membeli ice cream berharap Jieun bisa jauh lebih
baik. Setelah Joohyuk pergi, Jieun menunduk lalu menangkupkan wajahnya dikedua
telapak tangan. Ia mengerti apa yang coba Joohyuk sampaikan. Ia hanya terlalu
kalut untuk mencernanya. Ia tahu Joohyuk merasa terabaikan karena tidak tahu
masalah Jieun sebagai temannya. Tapi saat ini, Jieun tak ingin mengerti apapun.
Ia hanya ingin semua orang yang mengerti apa yang coba ia jaga.
Beberapa menit
kemudian, Joohyuk datang membawa dua cup ice cream dan memberikan satunya kepada
Jieun.
“Aku lebih ingin
meminum soju” lirih Jieun.
“Y yaak, kita masih
sekolah. ice cream saja eoh?” melihat sikap Joohyuk Jieun tersenyum meski wajahnya
terlihat kacau.
“Kenapa malah
tersenyum? Ya ampun aku benar-benar tidak tahu apapun soal perempuan”
“Terimakasih
Joohyuk-a, aku tahu kau hanya ingin yang terbaik untuk ku tapi ini tidak
semudah itu dan aku minta maaf karena tidak memberitahumu soal ini sejak awal.
Meskipun aku tidak memberitahumu kau akan tetap menjadi sahabat terbaik yang
pernah ku miliki” Joohyuk tersenyum mendengarnya.
“Syukurlah jika kau
merasa seperti itu, aku juga minta maaf karena berbicara tanpa memikirkan
perasaanmu dan seenaknya saja mengucapkan pemikiranku” Jieun mengangguk.
“Bersulang” ucap
Joohyuk seraya mengangkat cup ice creamnya ke hadapan Jieun.
“Bersulang” balas
Jieun. Mereka mengangkat ice cream masing-masing dan saling membenturkannya
lalu tersenyum samar.
“Akan lebih baik jika
ini soju” ucap Jieun.
“Yaakk.. kau ini”
dengus Joohyuk membuat Jieun kembali tersenyum samar.
Jika saja kau bisa membunuh perasaan itu sepertiku Ji
Keduanya terdiam
seraya menikmati ice cream masing-masing. Sesekali Joohyuk memperhatikan Jieun
yang terlihat kuat dari luar namun sebenarnya rapuh.
Dia hebat, benar-benar hebat karena menyembunyikan hal ini begitu lama
Jika itu aku, aku pasti sudah sangat putus asa
Hahh, untung saja perasaanku sudah berubah
“Aku masih penasaran
dari mana kau tahu aku menyukai Baekhyun?” tanya Jieun memecah kehebingan
diantara mereka.
“Ah itu..” akhirnya
Joohyuk menceritakannya.
“Heh? jadi masih ada
foto Baekhyun didalam camera Seulgi eonnie? Perasaan, aku sudah memindahkan
semuanya. Tapi apa Seulgi eonnie tidak curiga? Foto itu kuambil saat sudah
berpisah dengan kalian”
“Jika saja tidak ada
yang tertinggal, mungkin sampai sekarang aku tidak akan tahu tentang perasaanmu
pada Baek. Tentang Seulgi noona, Tentu saja dia curiga tapi tenang saja, aku
sudah memberikan alibi yang bagus”
“Aku lega
mendengarnya. Lain kali aku akan mengatakan apapun padamu, aku tidak akan
menyembunyikan tentang apa-apa lagi”
“Baguslah, bersulang”
ucap Joohyuk dengan senyuman kecil lalu mengangkat cup ice creamnya.
“Cih.. kenapa kita
bersulang hanya untuk memakan ice cream” Jieun kesal namun kemudian ia
tersenyum dengan gelengan kecil.
Ini melegakan dapat berbicara pada seseorang
“Aku tak habis pikir
Ji, kenapa orang seperti Baekhyun yang malah kau sukai padahal dia itu selalu
menjahili mu dan kadang dia juga keterlaluan. Ah aku memang benar-benar tidak
mengerti anak perempuan” Jieun menghela nafas.
“Entahlah, aku juga
tidak yakin sejak kapan rasa itu mulai tumbuh. Kau benar, sangat benar, sejak
dulu Baekhyun selalu menggodaku tapi hal itu malah membuatku menyukainya karena
keunikan karakternya. Ah aku ini bicara apa, haha..”
“Ck ck ck ternyata
perempuan itu sulit dimengerti ya. Padahal sejak dulu, aku yang paling baik
tapi malah Baekhyun yang kau sukai”
“Haha kenapa kau
berbicara seperti itu”
“Haha entahlah..”
“Jadi mulai sekarang,
sudah tidak ada lagi yang kau sembunyikan dari ku kan?” lanjut Joohyuk.
Jieun tidak langsung
menjawab, gadis itu malah tersenyum menatap Joohyuk.
“Ck ck ck, sekarang
aku tahu artinya. Lihat, mulai sekarang aku bisa lebih peka bukan?”
Jieun menggaruk
kepalanya.
“Aku bingung harus
mulai dari mana”
“Katakan saja apa yang
kau sembunyikan”
“Ini tentang Dean”
“Ah jinjja, aku selalu
mempunyai firasat buruk jika kau berurusan dengan namja itu tapi kau malah
makin membuatku penasaran, cepat ceritakan padaku” desak Joohyuk. Jieun
menghela nafas lalu mulai menceritakan semuanya yang terjadi antara dirinya dan
Dean.
Joohyuk berdiri
setelah Jieun menyelesaikan ceritanya.
“Mau kemana?” tanya
Jieun lalu Joohyuk menatapnya datar.
“Kau menyembunyikan
hal sebesar ini dariku ! sekarang, aku benar-benar akan marah padamu” Joohyuk
berniat pergi namun Jieun menarik lengannya hingga Joohyuk kembali duduk.
“Aiishh, Mianhae !”
pekik Jieun membuat Joohyuk menjauhkan telinganya karena terkejut.
“Aiishh aku kaget !”
kini giliran Jieun yang tersentak.
“Aaa~ Joohyuk mianhae”
ucap Jieun dengan gayanya yang dibuat-buat. Dibuat sok imut hingga membuat bulu
kuduk Joohyuk berdiri. Baginya tindakan Jieun itu menyeramkan.
“Kau membuatku
merinding tahu !” balas Joohyuk membuat Jieun nyengir.
“Maafkan aku sekali
lagi ya? Ini benar-benar hal terakhir yang aku sembunyikan darimu”
“Ne” jawab Joohyuk
singkat namun mampu membuat Jieun tersenyum lebar dan pada akhirnya Joohyuk
juga ikut tersenyum.
“Hah, tapi aku masih
khawatir karena kau berurusan dengan Dean”
“Tenang saja, tinggal
beberapa Minggu lagi sebelum perjanjiannya berakhir dan setelah itu aku bebas”
“Tapi memangnya kau
yakin dia tidak akan mengingkari janjinya?”
“Aku percaya padanya”
“Cih.. awas saja jika
dia berani macam-macam padamu”
“Memang apa yang akan
kau lakukan jika dia macam-macam padaku?”
“Eung, tidak ada, aku
juga takut jika dikeroyok oleh mereka bertiga”
“Hahaha ~”
Melihat Jieun tertawa,
Joohyuk rasa ia berhasil membuat perasaan Jieun lebih baik. Mereka menghabiskan
ice cream dan setelah itu beranjak pulang.
Dean mengenyit samar
saat melihat dua punggung yang berjalan menjauh.
Itu, Jieun kan?
____
Sesampainya dirumah,
Jieun mendapat tatapan tajam dari sang ayah.
“Hehe mian ayah,
pulangnya kelamaan ya?”
“Dasar kau ini, sudah
tidur sana”
“Eoh” Jieun bergegas
naik dan memasuki kamarnya. mendaratkan tubuhnya diatas kasur dan membenamkan
wajahnya diatas bantal.
Ya Tuhan, ku mohon, biarkan aku melupakan perasaanku pada Baekhyun, Kumohon
!
Aku sudah tidak bisa menanggungnya lagi
<<>>
“Pagi Ji !” koor
Joohyuk dan Baekhyun saat menunggu Jieun diluar rumah gadis itu.
“Pagi ! ah senangnya,
kita bisa berkumpul lagi haha”
“Bagaimana jika hari
ini kita jadikan sebagai hari persahabatan kita?” usul Baek.
“Setuju !” kompak
Jieun dan Joohyuk membuat mereka semua tertawa meskipun Joohyuk tahu jika Jieun
tak benar-benar tulus tertawa.
Jieun tersenyum kecil
saat Joohyuk memandangnya iba.
“Gwenchana” lirih Jieun pada namja itu.
To Be Continue
Ahh jadi baper,, smpe nangis bacanya, kasian bnget sih si jieun,, peka lah sama dean,,, lupain baekhyun,,,,
ReplyDeleteFighting thorr
harus siapin tisu, author aja sedih pas nulisnya wkwk
DeleteBerhasil buat nangis nih thor, duh joohyuk pernah suka jieun ya #mungkin sakit banget kalo jadi jieun, hrus nahan perasaan #yaiyalah
ReplyDeleteHehehe semangat thor
berarti feel nya dapet dong ya, syukur deh :)
Deleteiya Joohyuk pernah suka sm Jieun.
Sip semangat jg buat yg masih mau baca ni ff ^^
Aduhh sya nangis TT
ReplyDeleteJieun sbar ya, akan ada kebahagiaan stelah kesedihan :-)
Makin seru aja ceritanya author, ditunggu kelanjutannya fighting!! :-D
aduh kenapa nangis, cup cup ini cuma ff ga usah ditangisin hehe
Deletesip, ditunggu ya :D
Fighting thor fighting! aku nggak bisa sering sering kesini thor, lagi banyak tugas hehe, tapi tetep semangat yaa! ^^
ReplyDeleteiya gpp, kerjain aja tugasnya dulu klo udh selese bru kesini hehe. Sip, semangat buat kamu jg ^^
DeleteJANGANJANGAN JOOHYUK SEMPET SUKA SM JIEUN?!!! Makanya dia bilang perasaannya udh berubah?!! Apa ini thor apa ini.. Aku jadi ngeship jieun joohyuk jg:" hatiku terbagi 3
ReplyDeletenah loh jd nambah lagi shiperannya XD
DeleteIya thor:') jadi gasabar nunggu nextnya:' pengen minta author update tiap hari kalo bisa(?) hahaha tp kasian authornya:(
DeleteYa masa update tiap hari -_-
DeleteNgebul pala nya nanti haha
yaa.. makin seru tapi gak bisa sering-seing soalnya mau un (padahal 2 bulan lagi) tapi semangat ya thor fighting! di tunggu terus ceritanya..
ReplyDelete# jieun jangan sedih terus dong.. jadi terharu nih.. T_T
iya gpp, semangat juga buat UN nya ya, smg dapet nilai terbaik :D
Deletemakasih buat do'a nya, amin.. semoga author juga makin sukses :D
DeleteMwoo jadi Joohyuk pernah suka sama Jieun?? wah authot bikin galau, kenapa Jieun nya gak sama Joohyuk ajaaa 😢
ReplyDeleteBaekhyun juga kenapa gak peka sih
Selamat bersaing buat Dean
Lanjutkan thor, Semangattt 🙆