Lee Jieun [IU] | Byun Baekhyun | Nam Joo Hyuk | Dean | Oh Mina (oc) etc.
“Ada
apa denganmu? tumben menyapa kami haha, kau pasti mulai terbiasa ya menjadi
budak”ucap Dean begitu ia menghampiri Jieun yang menampakan senyum palsunya,
ucapannya itu membuat Zico dan Dominic tertawa remeh.
“Ya..
mungkin”ucap Jieun santai. Ia tak akan menunjukan ketakutannya lagi pada Dean
dan dua namja itu. menunjukan kalau ia takut malah membuat mereka semakin
meremehkannya dan tak segan bersikap seenaknya.
“Oho,
kau bahkan sudah mulai bisa bersikap santai pada kami”ucap Dominic. Jieun
melirik namja cungkring itu.
“Wae?
Apa kau mulai takut padaku?”
“Haha..
kau dengar katanya?”Dominic tampak kesal.
“Ingin
ku hajar eoh !?”tangan namja itu mengepal dan hampir melayang ke arah Jieun
namun Dean mencegahnya.
“Santai
bro, ingat, dia yeoja”
“Cih,
jangan sok membelaku, kau juga sama brengseknya dengan mereka berdua”ucap Jieun
menatap tajam Dean namun namja itu tersenyum lalu melangkah maju dan merangkul
Jieun.
“Arra”bisiknya
lirih. Jieun makin risih saat namja itu meletakan tangannya dibahu mungilnya.
“Lepaskan
tanganmu”Dean menarik lengannya.
“Oke..
sudah ah kenapa jadi tegang begini, Oia belikan kami bertiga minuman dingin,
sekarang”Jieun menghela nafas lalu membalikan telapak tangannya dan
menjulurkannya ke depan Dean.
“Uangnya”
“Pakai
uangmu lah”ucap Zico.
“Ah
jinjja, aku tidak punya uang”ucap Jieun beralasan.
“Ck
dasar pembual”tambah Dominic. Sepertinya kini namja yang satu itu menaruh
dendam dengan Jieun.
“Kau
tidak punya uang?”tanya Dean tampak peduli dan Jieun tersenyum didalam hati,
berharap tindakan memelasnya bisa mengamankan uang jajannya kali ini. Gadis itu
mengangguk sedih yang dibuat-buat. Semoga saja ia tak terlihat menjijikan.
“Itu
masalahmu”lanjut Dean memiringkan kepalanya seperti peran preman di film-film
action yang Jieun tonton.
“Hahaha..”ketiganya
tertawa kecuali Jieun yang memberengut kesal.
Awas saja aku tidak akan tinggal diam...
“Jangan
banyak alasan, cepat belikan. Kau tidak ingin jadi sasaran harimau kehausan
kan?”tanya Dean dengan senyum aneh lalu melirik Zico dan Dominic bergantian
penuh arti.
“B
baiklah”Jieun pun lekas beranjak dan pergi. Bersikap sok berani sepertinya
bukan tindakan yang mudah apalagi berhadapan dengan tiga namja itu. mereka
tidak mudah ditipu. Dan lagi, kata ‘kehausan’yang diucapkan Dean terdengar
berbeda di telinga Jieun, membuatnya bergidik ngeri.
“Ah
Sh*t !”gumam Jieun setelah berada jauh dari mereka.
Ah uang jajanku bisa berkurang lagi...
Isshh dasar para begundal sialan !
Aku tidak boleh seperti ini terus, tapi
apa yang harus kulakukan?
Ah.. apa aku harus mencari kelemahan
mereka bertiga agar bisa melawan?
Ya ya benar..
Beberapa
menit kemudian, Jieun sudah dikantin dan memesan minuman dingin untuk ketiga
namja itu. ingin sekali Jieun mengerjai mereka dengan menaruh sesuatu ke dalam minuman
dingin itu namun Jieun berfikir ulang. Bisa gawat jika mereka marah dan malah
mengerjainya lebih parah. Apalagi Dominic terlihat makin tak menyukainya. Jujur
saja, bulu kuduk Jieun meremang saat namja cungkring itu hendak memukulnya
tadi. Ah untung Dean mencegahnya, kalau tidak Jieun tidak bisa menjamin
wajahnya baik-baik saja.
Namun
kemudian Jieun menggeleng cepat.
Aigoo kenapa kau merasa beruntung, bodohnya
kau Ji, mereka semua itu sama saja.
Minuman
dingin yang ia pesan sudah siap. Baru saja hendak pergi, Baekhyun memanggilnya
dan mendekat.
Aduh kenapa dia kemari..
Jieun
tampak gelisah.
“Wah
cuaca hari ini benar-benar panas ya”
“Eung”
Jieun mengangguk setuju. Pandangan Baekhyun mulai beralih pada minuman dingin
yang berada di tangan Jieun.
“Kenapa
membeli minuman banyak sekali?”
“Ah
i ini.. ini untuk teman-temanku”
“Wah
tumben seorang Lee Jieun mau disuruh-suruh, tidak seperti biasanya”
“Ah..
ahaha apa maksudmu, aku kan anak yang baik dari dulu”
“Cih
haha..”
“Ya
sudah aku duluan ya”
“Oh”Jieun
berlalu dengan langkahnya yang cepat, berharap Baekhyun tidak curiga namun
Jieun salah, diam-diam Baekhyun mengikuti Jieun, memastikan apakah perkataan
gadis itu benar karena Baekhyun melihat gelagat bahwa Jieun tengah berbohong.
Ia menyadari Jieun terlihat aneh sejak mengenal Dean.
Baekhyun
masih mengikuti kemana Jieun pergi namun saat ia bertabrakan dengan siswa lain
dan membuat suara, saat itulah Jieun tahu ia tengah diikuti.
Ah jinjja... kenapa dia mengikuti ku?
Jieun
berbelok ke arah kelasnya dan Baekhyun mulai menghentikan langkahnya.
“Ah
apa yang sebenarnya kulakukan, lagipula kenapa aku meragukan ucapan Jieun”gumam
namja itu saat Jieun berjalan ke arah kelasnya. Baekhyun pun memutar tubuhnya
dan kembali ke kantin.
“Ah
haus”ucapnya seraya mengecap lidahnya sendiri. sementara Jieun memastikan
Baekhyun sudah pergi dan gadis itu kembali ke arah belakang sekolah.
“Sial,
merepotkan sekali hidupku ini T.T”keluhnya.
Beberapa
menit kemudian, ia sampai dan ketiga namja yang berjongkok disisi dinding
sekolah mulai menatapnya.
“Yaaakk,
kenapa lama sekali !”pekik Dominic.
Aiishh dasar cungkring tidak sabaran
“Kami
bisa mati kehausan tahu”tambah Zico
Mati saja, sana !
Jieun
menyerahkan satu persatu minuman dingin ditangannya. Dan ketiga namja itu mulai
meminumnya rakus. Sementara Jieun hanya menelan ludah memandangi mereka minum.
Lihat, ia bahkan lupa untuk membeli minum untuk dirinya sendiri. rasanya Jieun
ingin menangis. Badannya berkeringat, ia haus dan lelah setelah membersihkan
kelas dan membuang sampah lalu sialnya ia bertemu mereka dan harus membelikan
minuman dingin dengan uangnya.
Ini tidak adil..
Jieun
menunduk seraya menghentakan kakinya ke atas rumput liar. Dean melirik gadis
itu lalu bertukar pandang dengan Zico yang menyenggol lengannya saat menyadari
tingkah Jieun.
“Kenapa
kau tidak membeli minuman untuk dirimu sendiri, kau benar-benar bodoh ya”ucap
Dean kemudian.
“...”Jieun
hanya diam seraya menunduk memandangi kedua sepatunya. Matanya mengembun dan
sepertinya ia akan benar-benar menangis jika menegakan kepalanya.
Ah Jeongmal kenapa aku seperti ini..
Tiba-tiba
Dean menjulurkan tangannya dengan sisa minuman yang sudah ia minum.
“Minumlah..
kau haus kan?”
Tindakannya
itu membuat Zico dan Dominic berpandangan dengan mulut jeber. Merasa heran
karena sebelumnya mereka tak pernah menyaksikan Dean melunak pada seorang
gadis. Ah mereka lupa jika Dean belum pernah berpacaran.
Plaaakk..
tanpa di duga, Jieun menampik lengan Dean hingga minuman itu jatuh lalu
menegakan kepalanya dan berkata. “Tidak butuh”ucapnya lalu pergi kembali ke
kelas. Dean tampak merah padam. Sementara Zico dan Dominic melebarkan matanya
seraya saling berpandangan satu sama lain.
“Y
Yaaakkk, berani-beraninya Kau ! M Mau kemana hah !?”pekiknya namun Jieun tak
menghiraukannya lagi dan kembali ke kelas dengan langkah cepatnya.
“Ah
Jeongmal”tambah Dean lalu memandang kedua temannya.
“Kalian
lihat? D dia dia benar-benar .. Ya ISHH !”
Entah
kenapa Zico dan Dominic malah ingin tertawa melihat kemarahan Dean seakan
mereka baru saja melihat adegan namja yang ditolak gadis yang ia sukai.
“Pfft..”Dean
kembali memandang kedua temannya yang malah seperti ingin tertawa tapi ditahan.
“Yaaakk,
kalian tertawa !?”
“Ahaha
Jeongmal, lucu sekali”akhirnya Zico melepaskannya juga.
“Haha,
sebenarnya ada apa denganmu? HAHA Jinjja.. aduh perutku”tambah Dominic.
“Aiishh
kalian ini !”Dean pun berlalu meninggalkan teman-temannya yang malah tertawa
makin kencang.
“Haha...
Hoy mau kemana !?”
“Ah
bangs*t, tertawa saja terus !”
“Haha
jangan marah”
Kembali
ke Jieun, ia masih berada di koridor dengan sesekali menoleh ke belakang.
Dia tidak mengikutiku kan?
Menghembuskan
nafas lega saat orang yang ia takuti tidak mengikutinya. Bukan karena apa-apa,
Jieun berlalu setelah menampik tangan Dean karena ia takut namja itu berbuat
kasar karena marah. Tapi jujur saja, Jieun puas sekali melakukan itu tadi.
Setidaknya hatinya sedikit terhibur.
Haha mampus.. biar tau rasa..
Beberapa
langkah lagi kakinya sampai didepan kelas, bunyi bel tanda istirahat berdering
membuat Jieun memutar dan mengarah ke kantin.
Timing yang tidak tepat, kenapa tidak
dari tadi belnya berbunyi !?
Ah sudahlah, aku haus...
Jieun
kembali ke kantin dengan langkah loyo. Ia sudah seperti baterai dengan satu
energi tersisa.
<<>>
Malam
tampak hening namun tak begitu saat melihat kamar Baekhyun. Sesekali Jieun
mendesah pelan sementara Baekhyun bersorak ria. Sedangkan Joo Hyuk tampak
berkonsentrasi. Apa yang sedang mereka lakukan?
Mereka
hanya sedang memainkan permainan kartu tapi lagi-lagi Jieun merasa tidak adil
karena selalu kalah dan alhasil wajahnya penuh dengan tepung. Benar, yang kalah
harus rela wajahnya ditaburi tepung.
“Oia
ngomong-ngomong bagaimana perkembanganmu dengan Seulgi noona?”tanya Baekhyun
seraya melempar kartu gilirannya.
“Tentu
saja berjalan baik”ucap Joo Hyuk bangga. Joo hyuk pun menceritakan kejadian
setelah ia mengantar pesanan bersama Seulgi tempo hari.
“Bodoh”ucap
Jieun membuat Baek dan Joo Hyuk menatapnya heran.
“Wae?
Apa ada yang salah dengan ceritaku?”
“Kenapa
kau menerima saat Seulgi eonnie membelikanmu ice cream”
“Memang
apa salahnya?”tanya Baekhyun.
“Iya,
apa yang salah dengan itu?”
“Ck
ck ck .. dasar amatir”ucap Jieun seolah ia tahu segalanya tentang cinta.
“Begini ya, aku jelaskan. Seulgi eonnie membelikanmu ice cream karena hanya
menganggapmu juniornya. Jika kau ingin mendapatkannya, kau harus dianggap
‘namja’ oleh wanita. Kalian mengerti?”
“Merepotkan
sekali menjadi orang dewasa”ucap Baek berkomentar.
“Tapi
itu kenyataan. Coba kau ingat lagi, perlakuan yang kau dapat dari Seulgi
eonnie, pasti kau akan menyadarinya”ucap Jieun seraya memandang Joo Hyuk yang
mulai berfikir. Beberapa detik kemudian namja itu menggaruk kepalanya.
“Kurasa
kau benar, jika dia menganggapku seorang namja, tidak mungkin dia mengacak
rambutku dan membelikan ice cream”
“Nah
kan, percaya apa kataku karena aku Dewi Cinta”
“Bhahak...
kau itu Dewi Jomblo bukan Cinta”cibir Baekhyun.
“Kau
tuh, Jomblo Forever hahay”balas Jieun seraya tertawa lebar didepan Baekhyun
yang mulai memberengut.
“Hey
hey sudah.. kalian berdua fokuslah pada misi kita saja”
Tok
tok tok...
“Sayang,
buka pintunya, ibu bawakan kalian buah-buahan”ucap ibu Baekhyun dari luar.
Kontan ketiga remaja didalamnya saling berpandangan karena terkejut. Dan
akhirnya, Jieun yang panik meraih semua kartu dan menyembunyikannya dibawah
karpet lalu Baekhyun mengeluarkan buku dari dalam tasnya lalu meletakannya
masing-masing kehadapan Jieun dan Joo Hyuk. Dan Joo Hyuk, ia tidak melakukan
apa-apa tapi malah heboh sendiri dengan mengacak rambutnya saat melihat Jieun
meninggalkan beberapa kartu yang tersisa. Ia pun mengambilnya dan
menyembunyikannya didalam mulut.
“Y
yaak.. jangan dimakan”lirih Jieun, seakan sadar dengan tindakan konyolnya, Joo
Hyuk mengeluarkan kartu-kartu itu dan memasukannya kedalam tas Baekhyun.
“Sayang
?”
“Ne
Changkaman Eomma”balas Baekhyun lalu bangkit kemudian membuka pintu kamar. Sementara
Jieun dan Joo Hyuk mulai membuka buku dihadapan mereka seraya berakting seolah
mereka tengah mempelajarinya.
“Aigooo,
rajin-rajin sekali kalian ini, belajar yang baik ya”ucap ibu Baekhyun saat
kepalanya mendongol dari balik pintu kamar sang anak.
“Ahehe..
Ne ahjumma”ucap Jieun dan Joo Hyuk kompak. Setelah mendapat nampan berisi
buah-buahan dari sang ibu, Baekhyun kembali duduk disamping kedua temannya dan
Ny.Baek kembali menutup pintu dengan senyum lebar mengetahui anaknya dan
teman-temannya tengah belajar.
“Hah..”terdengar
helaan nafas dari ketiganya yang membuat mereka berpandangan satu sama lain.
Dan entah kenapa malah membuat mereka geli sendiri lalu tertawa.
“Hahaha~”
Setelah
lelah bermain kartu, mereka kembali kepada kegiatannya masing-masing. Baekhyun
yang mengerjakan tugas, Joo Hyuk yang membaca majalah olahraga dan Jieun yang
sibuk menghabiskan buah-buahan dari ibu Baek. Menggerakan mulutnya tanpa henti.
“Oia
Ji”Baekhyun menegakan kepalanya dan berhenti menulis.
“Apha”ucap
Jieun tak jelas karena mulutnya penuh makanan.
“Bagaimana
kau mengenal Dean?”tanya Baek yang membuat Jieun langsung menghentikan gerakan
mengunyahnya. Hal ini cukup membuat namja bernama Baekhyun itu penasaran.
Ah apa yang harus kukatakan..
“Iya
aku juga jadi penasaran setelah mendengar cerita Baek tentang kau dan Dean. Kau
tidak dibully olehnya kan? Dari rumor yang ku dengar dia namja yang tidak baik
untuk didekati, kuharap kau jangan dekat-dekat dengannya”tambah Joo Hyuk. Jieun
berfikir keras, alasan apa yang harus ia katakan pada kedua temannya itu? ah
membuat frustasi saja. cepat atau lambat pasti mereka bakal menanyakan hal ini.
Perlahan Jieun menelan buah-buahan yang sudah menggunduk didalam mulutnya.
“Ah
itu.. aku hanya...”
“Baru
kali ini kau menyembunyikan hal sepenting ini dari kami. Bukan apa-apa, kami
hanya khawatir padamu”ucap Baekhyun yang mendaat anggukan setuju dari Joo Hyuk.
“Sebenarnya
aku mendapat misi khusus”Jieun memejamkan matanya sejenak.
Ah mian, aku harus mengarang soal ini..
“Mwo?
Misi apa?”
“Aku
mendapat misi khusus dari guru BP untuk mengawasi Geng Dean karena mereka
anak-anak pembuat onar disekolah jadi aku mendekati mereka dan dimulai dari
sang ketua yaitu Dean”
“Tapi
kenapa kau yang harus mengawasi mereka? Kau bukan anggota Osis dan bukan pula
anak berprestasi”ucap Baekhyun beranalisa.
Ah Jeongmal, kenapa namja yang satu ini
begitu cerdas sih..
“Iya
ini an-”
“Mana
aku tahu !”Joo Hyuk dan Baek saling berpandangan sesaat setelah Jieun bersikap
aneh.
“Ah
sudahlah.. pokoknya kau harus hati-hati dengan mereka”ucap Joo Hyuk mencoba
berfikir positif.
“Arra”
________
Jieun
menghela nafas di depan minimarket. Ia tak langsung menuju rumah saat pulang
dari rumah Baekhyun. Jieun malah menuju minimarket dan membeli minuman kotak
rasa pisang susu. Sebenarnya ia hanya ingin mencari udara segar. Kepalanya
serasa berat sejak kedua temannya menanyakan soal hubungannya dengan Dean.
Ah aku merasa bersalah karena berbohong
pada mereka berdua..
Sebelumnya kami selalu terbuka dalam hal
apapun
Kenapa rasanya seperti penghianat..
Ah jinjja..
“Jieun”Jieun
mendongak saat mendengar namanya terucap lirih.
“Ya?
.... Eh?”
“Apa kabar?” Dengan senyum ramah, seorang
gadis manis berponi berdiri dihadapannya menggunakan sweater tebal dan kerpus
pink dikepalanya.
D dia.. aku tidak salah lihat kan?
Kenapa Park Chan Mi ada disini?
To
be continue~#Mian kalo ada typo ya reader. Oia author bakal update setiap malam Minggu klo ga ada halangan. Tulis kritik atau saran di kolom komentar. terimakasih, See U next week :*
Joohyuk kok lucu yahh 😃😄
ReplyDeleteDia emang gitu klo lagi panik :D
Deletechanmi itu yg disukai baekhyun kan?? aduhh ksiannya jieun, tambah lagi penderitaannya
ReplyDeleteIya bener, aduh liat aja kelanjutannya gmn, jngan baper wkwk
DeleteDitunggu ya thor... Aduh, kenapa ada chan mi, kasian jieun. Kapan lanjutannya thor? :)
ReplyDeleteMlm minggu mungkin :)
DeleteHehe jjur crita joohyuk sama seulgi q scrol trs..sorry q greget sm cerita iu dean hehe
ReplyDeleteKeren