Mission of Love [4]

Lee Jieun [IU] | Byun Baekhyun  | Nam Joo Hyuk | Dean | Oh Mina (oc) etc.
School life | Teen | Friendship | Love
PART [1] [2] [3]
“Ada apa denganmu? tumben menyapa kami haha, kau pasti mulai terbiasa ya menjadi budak”ucap Dean begitu ia menghampiri Jieun yang menampakan senyum palsunya, ucapannya itu membuat Zico dan Dominic tertawa remeh.
“Ya.. mungkin”ucap Jieun santai. Ia tak akan menunjukan ketakutannya lagi pada Dean dan dua namja itu. menunjukan kalau ia takut malah membuat mereka semakin meremehkannya dan tak segan bersikap seenaknya.
“Oho, kau bahkan sudah mulai bisa bersikap santai pada kami”ucap Dominic. Jieun melirik namja cungkring itu.
“Wae? Apa kau mulai takut padaku?”
“Haha.. kau dengar katanya?”Dominic tampak kesal.
“Ingin ku hajar eoh !?”tangan namja itu mengepal dan hampir melayang ke arah Jieun namun Dean mencegahnya.
“Santai bro, ingat, dia yeoja”
“Cih, jangan sok membelaku, kau juga sama brengseknya dengan mereka berdua”ucap Jieun menatap tajam Dean namun namja itu tersenyum lalu melangkah maju dan merangkul Jieun.
“Arra”bisiknya lirih. Jieun makin risih saat namja itu meletakan tangannya dibahu mungilnya.
“Lepaskan tanganmu”Dean menarik lengannya.
“Oke.. sudah ah kenapa jadi tegang begini, Oia belikan kami bertiga minuman dingin, sekarang”Jieun menghela nafas lalu membalikan telapak tangannya dan menjulurkannya ke depan Dean.
“Uangnya”
“Pakai uangmu lah”ucap Zico.
“Ah jinjja, aku tidak punya uang”ucap Jieun beralasan.
“Ck dasar pembual”tambah Dominic. Sepertinya kini namja yang satu itu menaruh dendam dengan Jieun.
“Kau tidak punya uang?”tanya Dean tampak peduli dan Jieun tersenyum didalam hati, berharap tindakan memelasnya bisa mengamankan uang jajannya kali ini. Gadis itu mengangguk sedih yang dibuat-buat. Semoga saja ia tak terlihat menjijikan.
“Itu masalahmu”lanjut Dean memiringkan kepalanya seperti peran preman di film-film action yang Jieun tonton.
“Hahaha..”ketiganya tertawa kecuali Jieun yang memberengut kesal.
Awas saja aku tidak akan tinggal diam...
“Jangan banyak alasan, cepat belikan. Kau tidak ingin jadi sasaran harimau kehausan kan?”tanya Dean dengan senyum aneh lalu melirik Zico dan Dominic bergantian penuh arti.
“B baiklah”Jieun pun lekas beranjak dan pergi. Bersikap sok berani sepertinya bukan tindakan yang mudah apalagi berhadapan dengan tiga namja itu. mereka tidak mudah ditipu. Dan lagi, kata ‘kehausan’yang diucapkan Dean terdengar berbeda di telinga Jieun, membuatnya bergidik ngeri.
“Ah Sh*t !”gumam Jieun setelah berada jauh dari mereka.
Ah uang jajanku bisa berkurang lagi... Isshh dasar para begundal sialan !
Aku tidak boleh seperti ini terus, tapi apa yang harus kulakukan?
Ah.. apa aku harus mencari kelemahan mereka bertiga agar bisa melawan?
Ya ya benar..
Beberapa menit kemudian, Jieun sudah dikantin dan memesan minuman dingin untuk ketiga namja itu. ingin sekali Jieun mengerjai mereka dengan menaruh sesuatu ke dalam minuman dingin itu namun Jieun berfikir ulang. Bisa gawat jika mereka marah dan malah mengerjainya lebih parah. Apalagi Dominic terlihat makin tak menyukainya. Jujur saja, bulu kuduk Jieun meremang saat namja cungkring itu hendak memukulnya tadi. Ah untung Dean mencegahnya, kalau tidak Jieun tidak bisa menjamin wajahnya baik-baik saja.
Namun kemudian Jieun menggeleng cepat.
Aigoo kenapa kau merasa beruntung, bodohnya kau Ji, mereka semua itu sama saja.
Minuman dingin yang ia pesan sudah siap. Baru saja hendak pergi, Baekhyun memanggilnya dan mendekat.
Aduh kenapa dia kemari..
Jieun tampak gelisah.
“Wah cuaca hari ini benar-benar panas ya”
“Eung” Jieun mengangguk setuju. Pandangan Baekhyun mulai beralih pada minuman dingin yang berada di tangan Jieun.
“Kenapa membeli minuman banyak sekali?”
“Ah i ini.. ini untuk teman-temanku”
“Wah tumben seorang Lee Jieun mau disuruh-suruh, tidak seperti biasanya”
“Ah.. ahaha apa maksudmu, aku kan anak yang baik dari dulu”
“Cih haha..”
“Ya sudah aku duluan ya”
“Oh”Jieun berlalu dengan langkahnya yang cepat, berharap Baekhyun tidak curiga namun Jieun salah, diam-diam Baekhyun mengikuti Jieun, memastikan apakah perkataan gadis itu benar karena Baekhyun melihat gelagat bahwa Jieun tengah berbohong. Ia menyadari Jieun terlihat aneh sejak mengenal Dean.
Baekhyun masih mengikuti kemana Jieun pergi namun saat ia bertabrakan dengan siswa lain dan membuat suara, saat itulah Jieun tahu ia tengah diikuti.
Ah jinjja... kenapa dia mengikuti ku?
Jieun berbelok ke arah kelasnya dan Baekhyun mulai menghentikan langkahnya.
“Ah apa yang sebenarnya kulakukan, lagipula kenapa aku meragukan ucapan Jieun”gumam namja itu saat Jieun berjalan ke arah kelasnya. Baekhyun pun memutar tubuhnya dan kembali ke kantin.
“Ah haus”ucapnya seraya mengecap lidahnya sendiri. sementara Jieun memastikan Baekhyun sudah pergi dan gadis itu kembali ke arah belakang sekolah.
“Sial, merepotkan sekali hidupku ini T.T”keluhnya.
Beberapa menit kemudian, ia sampai dan ketiga namja yang berjongkok disisi dinding sekolah mulai menatapnya.
“Yaaakk, kenapa lama sekali !”pekik Dominic.
Aiishh dasar cungkring tidak sabaran
“Kami bisa mati kehausan tahu”tambah Zico
Mati saja, sana !
Jieun menyerahkan satu persatu minuman dingin ditangannya. Dan ketiga namja itu mulai meminumnya rakus. Sementara Jieun hanya menelan ludah memandangi mereka minum. Lihat, ia bahkan lupa untuk membeli minum untuk dirinya sendiri. rasanya Jieun ingin menangis. Badannya berkeringat, ia haus dan lelah setelah membersihkan kelas dan membuang sampah lalu sialnya ia bertemu mereka dan harus membelikan minuman dingin dengan uangnya.
Ini tidak adil..
Jieun menunduk seraya menghentakan kakinya ke atas rumput liar. Dean melirik gadis itu lalu bertukar pandang dengan Zico yang menyenggol lengannya saat menyadari tingkah Jieun.
“Kenapa kau tidak membeli minuman untuk dirimu sendiri, kau benar-benar bodoh ya”ucap Dean kemudian.
“...”Jieun hanya diam seraya menunduk memandangi kedua sepatunya. Matanya mengembun dan sepertinya ia akan benar-benar menangis jika menegakan kepalanya.
Ah Jeongmal kenapa aku seperti ini..
Tiba-tiba Dean menjulurkan tangannya dengan sisa minuman yang sudah ia minum.
“Minumlah.. kau haus kan?”
Tindakannya itu membuat Zico dan Dominic berpandangan dengan mulut jeber. Merasa heran karena sebelumnya mereka tak pernah menyaksikan Dean melunak pada seorang gadis. Ah mereka lupa jika Dean belum pernah berpacaran.
Plaaakk.. tanpa di duga, Jieun menampik lengan Dean hingga minuman itu jatuh lalu menegakan kepalanya dan berkata. “Tidak butuh”ucapnya lalu pergi kembali ke kelas. Dean tampak merah padam. Sementara Zico dan Dominic melebarkan matanya seraya saling berpandangan satu sama lain.
“Y Yaaakkk, berani-beraninya Kau ! M Mau kemana hah !?”pekiknya namun Jieun tak menghiraukannya lagi dan kembali ke kelas dengan langkah cepatnya.
“Ah Jeongmal”tambah Dean lalu memandang kedua temannya.
“Kalian lihat? D dia dia benar-benar .. Ya ISHH !”
Entah kenapa Zico dan Dominic malah ingin tertawa melihat kemarahan Dean seakan mereka baru saja melihat adegan namja yang ditolak gadis yang ia sukai.
“Pfft..”Dean kembali memandang kedua temannya yang malah seperti ingin tertawa tapi ditahan.
“Yaaakk, kalian tertawa !?”
“Ahaha Jeongmal, lucu sekali”akhirnya Zico melepaskannya juga.
“Haha, sebenarnya ada apa denganmu? HAHA Jinjja.. aduh perutku”tambah Dominic.
“Aiishh kalian ini !”Dean pun berlalu meninggalkan teman-temannya yang malah tertawa makin kencang.
“Haha... Hoy mau kemana !?”
“Ah bangs*t, tertawa saja terus !”
“Haha jangan marah”
Kembali ke Jieun, ia masih berada di koridor dengan sesekali menoleh ke belakang.
Dia tidak mengikutiku kan?
Menghembuskan nafas lega saat orang yang ia takuti tidak mengikutinya. Bukan karena apa-apa, Jieun berlalu setelah menampik tangan Dean karena ia takut namja itu berbuat kasar karena marah. Tapi jujur saja, Jieun puas sekali melakukan itu tadi. Setidaknya hatinya sedikit terhibur.
Haha mampus.. biar tau rasa..
Beberapa langkah lagi kakinya sampai didepan kelas, bunyi bel tanda istirahat berdering membuat Jieun memutar dan mengarah ke kantin.
Timing yang tidak tepat, kenapa tidak dari tadi belnya berbunyi !?
Ah sudahlah, aku haus...
Jieun kembali ke kantin dengan langkah loyo. Ia sudah seperti baterai dengan satu energi tersisa.
<<>> 
Malam tampak hening namun tak begitu saat melihat kamar Baekhyun. Sesekali Jieun mendesah pelan sementara Baekhyun bersorak ria. Sedangkan Joo Hyuk tampak berkonsentrasi. Apa yang sedang mereka lakukan?
Mereka hanya sedang memainkan permainan kartu tapi lagi-lagi Jieun merasa tidak adil karena selalu kalah dan alhasil wajahnya penuh dengan tepung. Benar, yang kalah harus rela wajahnya ditaburi tepung.
“Oia ngomong-ngomong bagaimana perkembanganmu dengan Seulgi noona?”tanya Baekhyun seraya melempar kartu gilirannya.
“Tentu saja berjalan baik”ucap Joo Hyuk bangga. Joo hyuk pun menceritakan kejadian setelah ia mengantar pesanan bersama Seulgi tempo hari.
“Bodoh”ucap Jieun membuat Baek dan Joo Hyuk menatapnya heran.
“Wae? Apa ada yang salah dengan ceritaku?”
“Kenapa kau menerima saat Seulgi eonnie membelikanmu ice cream”
“Memang apa salahnya?”tanya Baekhyun.
“Iya, apa yang salah dengan itu?”
“Ck ck ck .. dasar amatir”ucap Jieun seolah ia tahu segalanya tentang cinta. “Begini ya, aku jelaskan. Seulgi eonnie membelikanmu ice cream karena hanya menganggapmu juniornya. Jika kau ingin mendapatkannya, kau harus dianggap ‘namja’ oleh wanita. Kalian mengerti?”
“Merepotkan sekali menjadi orang dewasa”ucap Baek berkomentar.
“Tapi itu kenyataan. Coba kau ingat lagi, perlakuan yang kau dapat dari Seulgi eonnie, pasti kau akan menyadarinya”ucap Jieun seraya memandang Joo Hyuk yang mulai berfikir. Beberapa detik kemudian namja itu menggaruk kepalanya.
“Kurasa kau benar, jika dia menganggapku seorang namja, tidak mungkin dia mengacak rambutku dan membelikan ice cream”
“Nah kan, percaya apa kataku karena aku Dewi Cinta”
“Bhahak... kau itu Dewi Jomblo bukan Cinta”cibir Baekhyun.
“Kau tuh, Jomblo Forever hahay”balas Jieun seraya tertawa lebar didepan Baekhyun yang mulai memberengut.
“Hey hey sudah.. kalian berdua fokuslah pada misi kita saja”
Tok tok tok...
“Sayang, buka pintunya, ibu bawakan kalian buah-buahan”ucap ibu Baekhyun dari luar. Kontan ketiga remaja didalamnya saling berpandangan karena terkejut. Dan akhirnya, Jieun yang panik meraih semua kartu dan menyembunyikannya dibawah karpet lalu Baekhyun mengeluarkan buku dari dalam tasnya lalu meletakannya masing-masing kehadapan Jieun dan Joo Hyuk. Dan Joo Hyuk, ia tidak melakukan apa-apa tapi malah heboh sendiri dengan mengacak rambutnya saat melihat Jieun meninggalkan beberapa kartu yang tersisa. Ia pun mengambilnya dan menyembunyikannya didalam mulut.
“Y yaak.. jangan dimakan”lirih Jieun, seakan sadar dengan tindakan konyolnya, Joo Hyuk mengeluarkan kartu-kartu itu dan memasukannya kedalam tas Baekhyun.
“Sayang ?”
“Ne Changkaman Eomma”balas Baekhyun lalu bangkit kemudian membuka pintu kamar. Sementara Jieun dan Joo Hyuk mulai membuka buku dihadapan mereka seraya berakting seolah mereka tengah mempelajarinya.
“Aigooo, rajin-rajin sekali kalian ini, belajar yang baik ya”ucap ibu Baekhyun saat kepalanya mendongol dari balik pintu kamar sang anak.
“Ahehe.. Ne ahjumma”ucap Jieun dan Joo Hyuk kompak. Setelah mendapat nampan berisi buah-buahan dari sang ibu, Baekhyun kembali duduk disamping kedua temannya dan Ny.Baek kembali menutup pintu dengan senyum lebar mengetahui anaknya dan teman-temannya tengah belajar.
“Hah..”terdengar helaan nafas dari ketiganya yang membuat mereka berpandangan satu sama lain. Dan entah kenapa malah membuat mereka geli sendiri lalu tertawa.
“Hahaha~”
Setelah lelah bermain kartu, mereka kembali kepada kegiatannya masing-masing. Baekhyun yang mengerjakan tugas, Joo Hyuk yang membaca majalah olahraga dan Jieun yang sibuk menghabiskan buah-buahan dari ibu Baek. Menggerakan mulutnya tanpa henti.
“Oia Ji”Baekhyun menegakan kepalanya dan berhenti menulis.
“Apha”ucap Jieun tak jelas karena mulutnya penuh makanan.
“Bagaimana kau mengenal Dean?”tanya Baek yang membuat Jieun langsung menghentikan gerakan mengunyahnya. Hal ini cukup membuat namja bernama Baekhyun itu penasaran.
Ah apa yang harus kukatakan..
“Iya aku juga jadi penasaran setelah mendengar cerita Baek tentang kau dan Dean. Kau tidak dibully olehnya kan? Dari rumor yang ku dengar dia namja yang tidak baik untuk didekati, kuharap kau jangan dekat-dekat dengannya”tambah Joo Hyuk. Jieun berfikir keras, alasan apa yang harus ia katakan pada kedua temannya itu? ah membuat frustasi saja. cepat atau lambat pasti mereka bakal menanyakan hal ini. Perlahan Jieun menelan buah-buahan yang sudah menggunduk didalam mulutnya.
“Ah itu.. aku hanya...”
“Baru kali ini kau menyembunyikan hal sepenting ini dari kami. Bukan apa-apa, kami hanya khawatir padamu”ucap Baekhyun yang mendaat anggukan setuju dari Joo Hyuk.
“Sebenarnya aku mendapat misi khusus”Jieun memejamkan matanya sejenak.
Ah mian, aku harus mengarang soal ini..
“Mwo? Misi apa?”
“Aku mendapat misi khusus dari guru BP untuk mengawasi Geng Dean karena mereka anak-anak pembuat onar disekolah jadi aku mendekati mereka dan dimulai dari sang ketua yaitu Dean”
“Tapi kenapa kau yang harus mengawasi mereka? Kau bukan anggota Osis dan bukan pula anak berprestasi”ucap Baekhyun beranalisa.
Ah Jeongmal, kenapa namja yang satu ini begitu cerdas sih..
“Iya ini an-”
“Mana aku tahu !”Joo Hyuk dan Baek saling berpandangan sesaat setelah Jieun bersikap aneh.
“Ah sudahlah.. pokoknya kau harus hati-hati dengan mereka”ucap Joo Hyuk mencoba berfikir positif.
“Arra”
________
Jieun menghela nafas di depan minimarket. Ia tak langsung menuju rumah saat pulang dari rumah Baekhyun. Jieun malah menuju minimarket dan membeli minuman kotak rasa pisang susu. Sebenarnya ia hanya ingin mencari udara segar. Kepalanya serasa berat sejak kedua temannya menanyakan soal hubungannya dengan Dean.
Ah aku merasa bersalah karena berbohong pada mereka berdua..
Sebelumnya kami selalu terbuka dalam hal apapun
Kenapa rasanya seperti penghianat..
Ah jinjja..
“Jieun”Jieun mendongak saat mendengar namanya terucap lirih.
“Ya? .... Eh?”
 “Apa kabar?” Dengan senyum ramah, seorang gadis manis berponi berdiri dihadapannya menggunakan sweater tebal dan kerpus pink dikepalanya.
D dia.. aku tidak salah lihat kan? Kenapa Park Chan Mi ada disini?
To be continue~


#Mian kalo ada typo ya reader. Oia author bakal update setiap malam Minggu klo ga ada halangan. Tulis kritik atau saran di kolom komentar. terimakasih, See U next week :*



Comments

  1. chanmi itu yg disukai baekhyun kan?? aduhh ksiannya jieun, tambah lagi penderitaannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bener, aduh liat aja kelanjutannya gmn, jngan baper wkwk

      Delete
  2. Ditunggu ya thor... Aduh, kenapa ada chan mi, kasian jieun. Kapan lanjutannya thor? :)

    ReplyDelete
  3. Hehe jjur crita joohyuk sama seulgi q scrol trs..sorry q greget sm cerita iu dean hehe
    Keren

    ReplyDelete

Post a Comment