Ambition [9]


Cast    : Lee Jieun [IU], Xi Luhan, Kim Myungsoo, Lim Hana (oc) etc.

Genre : Drama, sad, life.

Length: Chapter.

[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] 



“Aku baik, bagaimana denganmu dan ibu ?”

“Kami baik noona. Aku rindu Luhan Hyung” ucap Jinki disebrang telepon, ucapan adiknya barusan membuat Jieun terdiam. Jinki memang belum tahu jika Jieun dan Luhan sudah berpisah lagi pula untuk apa juga Jieun memberitahukan hal itu pada adiknya.

“Be benarkah ?”

“Iya, apa sekarang kau sedang bersamanya ? bisakah aku mengobrol sebentar ?”

“Tidak, tidak ada dia disini”

“Sayang sekali .. mainlah kesini saat akhir pekan bersamanya noona”

“Noona masih trauma akibat kecelakaan waktu itu”

“Maka dari itu berhati-hatilah, itu artinya karena noona trauma noona tidak akan pulang menjenguk kami ?”

“Tidak begitu juga, tentu noona akan pulang tapi tidak dalam waktu dekat. Eomma masak apa dirumah ?”

“Tempura”

“Wuaah, noona ingin tempura buatan eomma T.T”

“Maka dari itu pulanglah wahai anak durhaka”

“Yaaakk ! kau yang durhaka, dasar adik durhaka”

“Sudah dulu ya noona, aku mau makan tempura yang gurih, renyah, sedap aaahh pokoknnya enak”

“Curaaang !”

“Hahaha, bye”

Jieun mengulas senyum seraya mematikan ponselnya. Menghembuskan nafas pelan. Menelpon adiknya sedikit mengurangi beban dihati Jieun.

Akhir-akhir ini harinya makin sepi tanpa Luhan disisinya. Hal itupun membuatnya tidak mood untuk mengerjakan laporan-laporan yang mulai menumpuk. Sekarang Jieun sadar jika Luhan nomor satu dibandingkan pekerjaan yang amat Jieun sukai. Luhan adalah penyemangat dan pendukung yang membuat Jieun bisa mengerjakan apapun termasuk pekerjaannya.

Jieun kembali meraih ponselnya, membuka kontak dan masih tersimpan dengan aman nomor ponsel Luhan disana. Tidak ada niat untuk menghapus ataupun membuangnya. Jieun menimang-nimang, apakah ia harus menghubungi Luhan atau tidak, tapi alasan apa yang harus Jieun ucapkan saat namja itu menerima telpon darinya ? ah kenapa Jieun jadi bimbang seperti ini, ia selalu mengambil keputusan dengan tepat dan cepat tapi kenapa hanya untuk urusan seperti ini membuatnya bingung.

“Aisshh ..” Jieun melempar ponselnya ke sofa.

__

Hana tengah memilih dan memilah deretan gaun cantik disebuah butik terkenal. Ia hanya memandangi nanar deretan gaun itu.

“Wae ? apa kau tidak setuju dengan pertunangan yang diusulkan Xi Ahjussi ?” tanya Ny.Xi yang juga tengah memilih gaun disamping Hana. Hana menoleh dan tersenyum kecil.

“Bukankah ahjumma yang harusnya tidak setuju ?”

“Benar, ahjumma sempat kaget mendengar hal ini dari  ayah Luhan langsung. Tapi apa yang bisa ahjumma lakukan”

“Apa ahjumma begitu menginginkan Jieun menjadi menantu ahjumma ?” Ny Xi melirik sekilas. Memandang mata Hana, seperti ada sesuatu yang disembunyikan.

“Ah aniyo .. bukan berarti kau tidak cocok dengan Luhan, Hana-ya. Hanya saja ahjumma lebih setuju dengan pilihan Luhan sendiri”

“Aku ingin jujur ahjumma”

“Jujur akan hal apa ?”

“Aku mencintai Luhan sebagai lelaki bukan sebagai teman” Ny Xi mengernyit, memandang Hana yang hanya memandang kosong gaun dihadapannya.

“Ha Hana-ya”

“Benar ahjumma, sejak dulu aku sudah menyukai Luhan tapi sepertinya aku terlambat karena Luhan sudah menyerahkan seluruh hatinya untuk Jieun bahkan ahjumma juga mendukungnya”

“Hana-ya, maafkan ahjumma, ahjumma tidak tahu akan hal itu”

“Gwenchana”

“Tapi kenapa kau diam saja dengan perjodohan ini ? kau tahu Luhan masih menyukai Jieun” Hana menghembuskan nafas pasrah.

“Ahjumma akan tahu jika ahjumma menyukai seseorang, meskipun hanya pahit yang didapatkan, ahjumma tidak akan bisa menyerah memperjuangkannya” Ny Xi hanya bisa terdiam, sebesar itukah Hana menyukai anaknya ? Seperti apa rasa sakit Hana selama ini yang berhasil ia sembunyikan. Ny Xi cukup iba pada Hana. Tapi bukankah cinta tidak bisa dipaksakan ? Biarlah waktu yang akan menjawabnya.

<<>> 

“Ayah serius dengan hal ini ?”

“Jangan keruanganku jika hanya akan menentang pertunanganmu dengan Hana” ucap tuan Xi dingin.

“Ayah” Luhan dengan segala belas kasih membujuk ayahnya agar membatalkan pertunangan itu.

“Ayah dan Tn.Lim berteman sejak lama, kami memutuskan untuk kembali menjodohkan kalian saat dewasa”

“Ayah, tindakanmu hanya akan menyakiti Hana” Tuan Xi mendongak, menatap dengan tatapan tak mengerti dari ucapan Luhan.

“Apa maksudmu ?”

“Dia hanya akan terluka karena dia tahu aku masih menyukai Jieun ayah”

“Berani-beraninya kau menyebut wanita itu lagi ! Apa kau bodoh Luhan, dia sudah mencampakanmu”

“Tidak ayah, dia tidak akan melakukan itu semua jika ayah tidak menentang hubungan kami !”

“Kau !” Luhan pergi dengan debam pintu yang begitu keras tertutup.

__

“Yeoboseyo”

“Bisakah kita bertemu ?”

“Siapa ini ?”

“Lim Hana”

“Ha Hana ?”

“Aku menunggumu jam 1 siang di Caffe Teapot”

Tuutt

Jieun mengernyitkan dahi saat mendapat panggilan telepon yang aneh dan tidak dikenal.

“Siapa Hana ?” gumamnya.

Cklek, Pintu tiba-tiba terbuka menampakan Myungsoo yang berjalan menuju Jieun.

“Wae ?”

“Aku mendapat telepon”

“Dari siapa ?”

“Dia bilang Lim Hana”

Lim Hana ? nama itu serasa tidak asing, apa dia ... Lim Hana !? diakah wanita diberita yang kubaca itu ? wanita yang akan dijodohkan dengan Luhan ? untuk apa dia menelpon Jieun ? 

Aiisshh .. sepertinya Jieun belum tahu tentang kabar pertunangan mereka.

“Wae ? ada apa sajangnim, apa kau mengenalnya ?”

“E eoh ? .. a aniyo. Apa yang dikatakan wanita itu ?”

“Dia bilang dia ingin bertemu denganku”

“Kau akan menemuinya ?”

“Menurutmu haruskah aku menemuinya ?”

“Jadi sekarang kau memerlukan nasehat dariku ?”

“Aniyo, mungkin aku akan menemuinya. Aku penasaran” Myungsoo hanya terdiam.

Haruskah aku memberitahu Jieun siapa Lim Hana itu ? cepat atau lambat pasti ia akan tahu berita perjodohan mantan kekasihnya itu, aiishh memusingkan.

“Sajangnim waeyo ? kau banyak sekali melamun hari ini”

“A ah aniyo, aku hanya ingin mendiskusikan hal ini denganmu”

“Apa itu ?” Myungsoo mendekat ke samping Jieun, membuka berkas yang dibawanya. 
Menatap Jieun dalam diam sementara Jieun memeriksa dokumen itu seraya membaca tiap halaman.

Jika Luhan bertunangan, apakah kisahku dengan Jieun akan dimulai ? aku penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Jieun jelas tahu siapa Lim Hana, mereka pernah bertemu direstoran saat itu, ya benar, wanita yang bersama Luhan kala itu adalah Lim Hana.

“Manager Lee”

“Hmm ?”

“Datanglah padaku saat kau sedih, arraso ?”

“Hmm ?” Jieun mendongak, menatap Myungsoo dengan kening penuh kerutan.

Apa maksud pria ini ?

Dia suka sekali berubah aneh disaat yang tidak tepat

“Kurasa tidak ada yang harus diperbaiki dari berkas ini, sajangnim” ucap Jieun setelah memeriksa dokumen yang Myungsoo bawa.

“Benarkah ?” Jieun mengangguk mantap.

“Kalau begitu terima kasih sudah memeriksanya”

“Sama-sama sajangnim” Myungsoo keluar ruangan Jieun dengan senyum kecil terpaksa yang justru membuat Jieun sedikit menatap curiga.

Perasaanku benar-benar tidak enak

Aaah Wae, sampai kapan aku begini terus

<<>> 

“Jieun-ssi” Seorang yeoja tampak menarik kursi kosong dihadapan Jieun. Mendudukinya dengan gaya anggun sekaligus dingin. Jieun sejenak dibuatnya terkejut, Jieun sadar siapa wanita itu. Benar, wanita itu adalah wanita yang bersama Luhan direstoran saat itu.

Jadi namanya adalah Lim Hana ? Dan untuk apa ia ingin bertemu denganku ?

“Annyeong, kau pasti kaget, kau pasti mengenaliku sekarang” ucap Hana dengan senyum kecil.

“Ekhemm” Jieun berdehem sejenak sebelum melanjutkan perkataannya.

“Eoh .. Dan untuk apa kau ingin bertemu denganku ?” Jieun tidak bisa berpura-pura senang atau apapun itu. Entahlah, bertemu dengan wanita yang pernah dilihatnya bersama Luhan serasa membuatnya gerah, padahal jelas-jelas mereka sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dan Jieun sama sekali tidak berhak untuk merasa cemburu atau marah.

“Kami akan bertunangan”

DEG

“M mwo ..” Raut muka Jieun seketika berubah, ada rasa terkejut dan sakit dihatinya. Bertunangan ? apakah Luhan sudah benar-benar melupakannya sejauh itu hingga kini ia berniat bertunangan dengan wanita dihadapannya ?

“Kuharap kau bisa benar-benar menghilang dari hidup Luhan dan hatinya”

“...”

“Kami adalah teman sejak kecil, kau harus tahu jika Luhan sudah terlalu banyak terluka karena mu Jieun-ssi, inilah saatnya kau merelekan dia untuk bahagia. Kau tidak akan bisa berbuat apa-apa, keluargaku dan keluarga Luhan begitu dekat dan pernikahan adalah satu-satunya cara agar kami menjadi satu keluarga” Hana terus saja menjelaskan agar membuat Jieun benar-benar jauh dari pria yang dicintainya selama ini. Sementara Jieun hanya memandang kosong gelas kopinya yang masih terisi penuh dalam diam.

“Jangan khawatir” sela Jieun, membuat Hana menghentikan ucapannya dan memandang Jieun.

“Aku akan benar-benar menghilang dari hidup Luhan tapi aku tidak bisa memastikan jika aku bisa benar-benar menghilang dari hatinya” ucap Jieun dan ia pun beranjak dari kursinya, meninggalkan Hana yang masih terduduk dan menatap kepergian Jieun.

Hana menghela nafas, dalam diam ia mengangkat cangkir kopinya dan menyeruputnya pelan. Meletakannya kembali dan mengambil ponselnya, menatap lama foto seseorang yang menjadi wallpaper nya. Foto pria yang amat ia sukai dan cintai.

“Mianhae”

___

Jieun menangis, menangis tanpa suara didepan sebuah layar lebar, bukan karena film yang tengah diputar dihadapannya tapi menangis karena baru saja mendengar penuturan gadis yang akan mendampingi Luhan seumur hidup. Tak banyak pengunjung yang datang ke bioskop disiang bolong seperti ini. Hanya Jieun dan beberapa orang yang mungkin tidak memiliki kegiatan lain. Ia datang kesana karena sedang sedih, ia sengaja memilih film sedih hingga ia bisa menangis sepuasnya tanpa malu. Itulah Jieun, gadis yang terlihat tangguh namun ia juga wanita yang memiliki hati selembut wanita lainnya, yang mudah terluka, yang pasti menangis karena sebuah masalah.

Layar ponselnya meredup dan menyala, tertera disana nama Myungsoo. Jieun sengaja membuat ponsel itu tidak bersuara. Jieun hanya memandangnya tanpa niat untuk mengangkatnya, ia masih saja menangis seraya memandang layar lebar yang sebenarnya bukan alasan kenapa ia menangis.

___

“Aiishh, kenapa dia tidak mengangkatnya !” Myungsoo tidak bisa tenang, Jieun tidak nampak lagi ke kantor setelah beberapa jam menemui yeoja bernama Hana itu. Sebenarnya apa yang terjadi, apa yang mereka bicarakan, apakah wanita itu menyakiti Jieunnya atau tidak ? Myungsoo benar-benar ingin tahu.

Beberapa kali ia menghubungi Jieun namun tidak ada satupun panggilannya di angkat oleh Jieun. Apakah wanita itu tidak membawa ponselnya ? Ah itu tidak mungkin, seorang Jieun selalu membawa ponselnya meski ia sedang buang air besar.

Myungsoo mengetuk-ngetuk meja kerjanya dengan jari secara bergantian, ia tidak bisa tenang, ia tidak bisa diam dan akhirnya ia beranjak juga dari kursinya. Menyambar kunci mobil, berniat mencari Jieun meski ia tidak tahu harus kemana agar bisa menemukan gadis itu. Setidaknya ia tidak akan segelisah jika ia hanya berdiam diri dan berfikir macam-macam.

___

Myungsoo tengah memegangi kepalanya, sekitar satu jam ia berkeliling tak tentu arah namun tidak melihat batang hidung Jieun sama sekali. Ia memarkirkan mobilnya di sebuah taman, taman kecil disudut kota yang tidak terawat, rumputnya meninggi, daun pohon berserakan dan berbagai coretan dibangku tamannya.

“Kemana sebenarnya gadis itu” gumamnya. Myungsoo menghela nafas dan mengalihkan pandangannya. Mengernyit karena melihat sesuatu namun beberapa detik kemudian ia menajamkan matanya, menyadari bahwa gadis yang tengah dicarinya sedang duduk memunggunginya disana, Myungsoo pun langsung menuruni mobilnya.

Ada perasaan lega saat ia melihat Jieun lagi, ia berjalan ke arah Jieun dengan santai. Duduk disampingnya yang membuat Jieun menoleh dan hanya memandang Myungsoo dengan kosong. Myungsoo membalas tatapan Jieun dan hanya dengan tatapan, Myungsoo tahu alasan Jieun menghilang beberapa jam lalu. Mata gadis itu sembab, wajahnya lusuh dan terlihat sedih luar biasa. Pasti terjadi sesuatu saat Jieun bertemu dengan yeoja bernama Lim Hana.

“Ada apa Ji, ceritakan padaku ?” tanya Myungsoo. Jieun hanya diam masih memandangi Myungsoo tepat dimatanya.

“Kau sudah tahu siapa Lim Hana itu kan ?”

“M mian ..”

“KAU SUDAH TAHU ! KENAPA KAU DIAM SAJA, MYUNGSOO-SSI !” teriak Jieun dengan aliran air mata yang kembali keluar.

“Ap apa yang dikatakan yeoja itu padamu Ji ?”

“Dia akan bertunangan ... DIA AKAN BERTUNANGAN DENGAN LUHAN MYUNGSOO-SSI”

Myungsoo mendekap Jieun kedalam pelukannya, kenapa begitu sakit melihat Jieun seperti itu. apakah Jieun benar-benar mencintai Luhan sampai sebegitu besarnya ? Lalu kenapa memilih melepaskan Luhan jika akhirnya akan tahu akan seperti ini ujungnya.

“Mianhae, meskipun aku memberitahumu bahwa Lim Hana adalah yeoja yang bersama dengan Luhan saat itu, kau pasti akan tetap menemuinya bukan ?”

Jieun hanya mampu menangis, menangis sejadi-jadinya dalam bahu namja yang kini mengusap-usap punggungnya lembut.

<<>> 

“Jangan minum lagi” Luhan hanya memandang datar yeoja yang sudah lama ia kenal. Sama sekali tidak memperdulikan ucapan yeoja itu dan kembali meminum bir langsung dari botolnya.

“LUHAN !”

“Aku tidak ingin bertunangan denganmu, Hana-ya” Hana meraih lengan kiri Luhan, menggenggamnya dengan penuh cinta dan harapan.

“Kumohon berikan satu kali saja kesempatan untuk ku, Lulu”

“Jieun, aku menginginkan Jieun kembali”

“MENGERTILAH LUHAN”

“HARUSNYA KAU YANG MENGERTI ! Hana-ya” Perlahan genggaman tangan Hana melemah dan melepaskan genggamannya.

“Mian, mianhae” tambah Luhan.

“...”

“Aku benar-benar bisa gila, tolong Hana, tolong jangan memperburuk situasi ini. Maafkan aku, maaf karena aku tidak bisa memberikan mu kesempatan. Aku sudah memulai semuanya dengan gadis itu dan aku juga ingin berakhir bersamanya. Maaf, apapun yang kau lakukan itu tidak akan berpengaruh sama sekali pada hatiku”

"..."

"Mianhanda"


"..."

To be continued~

Comments

  1. Hana!!!!!!!!!!!!! Ih benci banget sama dia!!!#$!%...... sama jahatnya kayak bapanya luhan! Dasar gapunya perasaan. Katanya sahabat tapi malah nyiksa!!! >.< please kasian luhan sama jieun :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sbar, jangan esmosi dulu hehe .. Part selanjutnya akan ada kejutan :D

      Delete
  2. siap menunggu kejutan dari author ckckck 😉

    ReplyDelete
  3. Replies
    1. Blm ada :p mksudnya mungkin klo bikin lg diusahain MyungU

      Delete

Post a Comment