Cast : Lee Jieun
(IU), Bae Suzy, Kim Myungsoo etc.
Genre : Fantasy, Friendship, Romance.
Length: Series
“Sialan” rahang Myungsoo mengeras. Ia sudah mendengar
semua apa yang diceritakan Pussy. Jieun diculik oleh penyihir hitam itu. Ia
sudah menduga cepat atau lambat hal ini pasti akan terjadi.
“Cepat selamatkan Jieun, aku tidak betah bertubuh manusia
seperti ini” keluh Pussy yang malah mendapat tatapan tajam dari Myungsoo.
“Yaaakk ! tak bisakah kau benar-benar menghawatirkan
Jieun !? Ini semua salahmu kenapa bisa lengah menjaga Jieun !”
“Yaaakk ! kenapa malah marah padaku !? Aiisshh sudah,
cepat pergi dan selamatkan Jieun”
Dua orang itu malah berseteru, orang ? anggap saja Pussy
orang kali ini, karena wujudnya yang tengah menggantikan Jieun. Myungsoo pun
menghilang dalam sekejap mata sedangkan Pussy malah menggaruk-garuk tubuhnya
yang terbalut pakaian yang kini tengah menjelma sebagai Jieun. Sungguh, ia sangat
tidak terbiasa. Apalagi saat Ny.Lee kadang heran padanya karena Jieun yang
sekarang lebih menyukai makanan laut padahal Jieun yang sebenarnya sangat susah
jika disuruh makan makanan laut. Pussy pun harus mencari alasan saat Ny.Lee
menanyakan kucing hitamnya yang sebenarnya adalah dirinya. Ah memusingkan.
“Ji ayo makan, eomma sudah masak Cumi untuk mu !” teriak
Ny.Lee dari bawah.
“Ne eomma !” Pussy langsung bergegas, tapi setidaknya
tidak buruk menjadi Jieun, ia bisa makan makanan yang disukai kucing sepuasnya.
Cumi
i’m coming !
<><><>
Jieun mengerjapkan matanya, kepalanya pusing, tangan dan
kakinya sulit untuk digerakan. Suasana begitu gelap, sulit untuk memandang
dikondisi seperti ini.
“Kau sudah bangun ?”
“Siapa itu ?!”
“Haha .. santai baby, apa kau takut ?”
“Kau kah penyihir hitam itu ? untuk apa kau menculik ku hah?”
“Kau hanya sebagai alat”
“Mwo !? Apa maksudmu ? Jika kau memang hebat tampakan
wajahmu pengecut !”
“Cih, kau bilang apa ? Kau bilang aku pengecut ?! Kau
akan tahu siapa yang sebenarnya pengecut”
“Aku tidak mengerti maksudmu”
“Mana mungkin penyihir lemah sepertimu mengerti maksudku
Hahaha”
“Kau tahu aku lemah lalu untuk apa kau menculik ku ?!”
“...”
“Yaaakk jawab aku !”
Pyar
Jieun sedikit menyipitkan matanya saat cahaya putih mulai
memaksa masuk kedalam matanya.
“AAAAA...” Jieun tak bisa tak terkejut, kini ia tahu ia
dimana. Tubuhnya melayang diatas api biru yang berkobar dibawahnya. Tanpa tali
yang mengikat tubuhnya atau pun penyangga, Jieun tahu, ia tengah dimantrai.
“Hahaha ..Wae ? apa kau takut mati ?”
“Aniyo, Myungsoo akan menyelamatkanku”
“Itu yang kuharapkan”
“Kau, siapa kau sebenarnya !?”
“Kau ingin tahu, semua ini terjadi setelah kau datang”
Ucapan yeoja berjubah itu membuat Jieun semakin tak mengerti.
“Aku tidak mengerti”
“Kau memang tak akan pernah mengerti” Jieun menghembuskan
nafasnya kasar, kenapa mereka mengulang ucapan ini lagi. Sebenarnya siapa
penyihir itu ? apa maksud semua ini ? dan untuk apa mengincar penyihir
keturunan manusia seperti Jieun ? semua berputar diotak Jieun. Mencoba mencari
jawaban.
“Nama ku Jiyeon”
“Ji ..yeon ?”
“Aku berasal dari penyihir putih namun itu dulu”
“Mwo ?! ta tapi kenapa menjad-”
“ITU SEMUA KARENA MU, BODOH !”
“Aku benar-benar tidak mengerti, sungguh, aku bahkan
tidak mengenalmu”
“Aku sangat mencintai Myungsoo”
“Mwo !?”
“Cukup ! kau rendahan Jiyeon aku tuanmu” Jieun mengernyit
saat yeoja bernama Jiyeon itu merubah suaranya sendiri seakan ada dua mahluk
dalam satu tubuh.
“Aku dark evil” suara itu berubah menggema, membuat bulu
kuduk Jieun meremang.
“Bukankah kau Jiyeon ?”
“Dia hanya penyihir bodoh yang kuperalat, dia menyerahkan
dirinya sendiri karena sakit hati yang mendalam sehingga aku bisa bangkit”
“Apa maksudmu dibalik ini semua ?”
“Hahaha .. aku hanya membutuhkan bintangmu”
“Bintangku ? maksudmu kekuatanku ?”
“Anak pintar”
“Kau adalah satu-satunya dari sekian banyak penyihir yang
memilki kekuatan mother earth dan itu mampu membangkitkan kembali wujud asliku
Hahaha ..” lanjut dark evil.
“Mother earth” gumam Jieun, ia bahkan baru kali ini
mendengar hal itu. benarkah ia sepenting itu ? Jieun ? si penyihir bodoh dan
lemah ? mempunyai kekuatan seistimewa itu ?
“Bersiaplah, aku hanya akan menyerap kekuatan mu dan
setelah ini kau akan menjadi manusia biasa”
Dark evil menjulurkan kedua tangannya, membaca entah
mentra apa namun membuat lengan dengan tanda bintang Jieun memanas dan
merasakan nyeri yang amat sangat menyakitkan.
“AARGHHH !” Jieun berteriak hebat.
Tidak,
tolong, aku masih menginginkan kekuatan ini. Aku tidak ingin menjadi manusia
biasa. Masih banyak hal yang ingin kupelajari dari dunia sihir.
Myungsoo,
Suzy dimana kalian ?
A ak
aku ..
“Hentikan !” Myungsoo dan Suzy memasuki ruangan si penyihir
hitam itu dengan sihir yang membuat dark evil sedikit terpental. Jieun lemas,
matanya berkunang-kunang namun ia masih sadar.
“Jieun bertahanlah !” seru Suzy dan membuat Jieun yang
masih dibawah mantra terlepas. Sedang Myungsoo masih memancarkan cahaya biru
untuk menahan cahaya hitam dari dark evil.
“Jiyeon” Gumam Myungsoo saat wajah itu menampakan diri.
Sedikit membuatnya lengah dan cahaya hitam dark evil hampir membuatnya
terdorong. Dark evil menyeringai.
“Kau ingat gadis ini ?”
“Kenapa kau memasuki tubuhnya !?”
“Dia sendiri yang menyerahkan jiwa dan raganya untuk ku”
“Lepaskan dia !”
“Itu tidak mungkin, kau membunuhku maka kau juga akan
membunuhnya, serahkan saja penyihir berkekuatan alam itu padaku”
“ANDWAE ! Jieun bukan tandinganmu !”
“Aku tidak akan membunuhnya”
“Aku tidak akan percaya padamu, Kau penyhir licik !”
“MWO !?” Dark evil yang berada dalam tubuh Jiyeon
menambah kekuatannya membuat Myungsoo kewalahan.
Jiyeon
maafkan aku.
“Jieun Suzy ! cepat bantu aku !” Suzy memapah Jieun,
sedikit berlari dan menghampiri Myungsoo, dua gadis itu berpandangan dan
mengangguk mantap sebelum mengeluarkan kekuatan mereka. Suzy dengan cahaya
berwarna merah yaitu api dan Jieun dengan cahaya berwarna hijau yaitu alam.
Memancarkan kekuatan dua kali lipat dan membuat dark evil goyah hingga
akhirnya-
“AAARGGHH” Dark evil meraung keras, tubuhnya terkelilingi
oleh campuran kekuatan Jieun, Suzy dan Myungsoo. Sebelum akhirnya, tubuh itu
hancur dan mengeluarkan cahaya hitam pekat nan halus. Hilang, bagai tertiup
angin.
“Huuuh” Myungsoo menghembuskan nafas leganya. Mereka
bertiga saling bergantian berpandangan, terduduk lemas disana.
“Kita berhasil” lirih Suzy. Jieun hanya mengangguk dan
tersenyum tipis sebelum akhirnya pingsan.
“JIEUN !” pekik Suzy dan Myungsoo.
<><><>
Gadis itu mengerjap dengan kepala terasa pening. Mencoba
membuka mata meski terasa berat dan sulit. Cahaya dari balik jendela kamarnya
memancar terang.
“Eomma ..” lirih Jieun melihat ibunya terbaring
disampingnya dengan kepala menunduk.
“Eomma ..” Ny.Lee sadar. Terbangun dan langsung memandang
anaknya.
“Jieun ? kau sudah sadar sayang?” Jieun mengangguk lemah.
“Aku kenapa eomma ?”
“Kau panas saat malam dan sedingin es saat siang hari
sayang, eomma sudah membawamu kerumah sakit namun kata dokter tidak ada yang
janggal darimu, eomma memilih merawatmu dirumah”
“Sudah berapa lama aku begini ?”
“Sekitar tiga hari, sebenarnya kau kenapa sayang ?”
Jieun termenung. Ini
pasti karena sebagian kekuatan sihirku terambil oleh dark evil, kekuatan
sihirku semakin melemah.
“Eomma keluar dulu, Suzy dan Myungsoo ada dibawah akan
kupanggilkan mereka”
“Ne” Ny.Lee beranjak. Jieun melihat tanda bintang
dilengannya, semakin memudar hampir tak terlihat lagi.
Tak berapa lama Suzy dan Myungsoo memasuki kamar Jieun.
“Kau sudah sadar ?” tanya Myungsoo dan dijawab dengan
anggukan ringan.
“Aku membawakan buah untuk mu Ji”
“Gomawo Suzy-a”
“Myungsoo ceritakan padaku sebenarnya siapa itu Jiyeon ?”
tanya Jieun to the point. Ia benar-benar penasaran.
“Jiyeon ?” Suzy tampak bingung.
“Dark evil merasuki raga Jiyeon Suzy-a, itu bukan wujud
aslinya”
“Oh begitu, jadi sebenarnya Jiyeon itu siapa ?” tanya
Suzy, itu juga yang Jieun ingin ketahui dari mulut Myungsoo.
“Jiyeon adalah temanku”
“MWO !?” dua gadis diruangan itu tak bisa menyembunyikan
keterkejutannya. Masih menunggu penjelasan Myungsoo selanjutnya.Namja itu
menghela nafas sebelum kembali melanjutkan kisahnya.
“Kami akrab sejak kecil, menjelajah, bermain dan
memperlajari sihir bersama”
“Tapi kenapa ..”
“Dia menyukaiku dan sangat marah saat aku menolaknya, saat
itu kau pertama kali datang kedunia sihir, dan ia kira aku menolaknya karena mu
Jieun”
“Jadi .. apakah benar karenaku ?” Myungsoo menggeleng
pelan.
“Aku menolaknya karena aku memang menganggapnya hanya
sebagai teman tidak lebih dan bukan karena mu aku menolaknya, aku bahkan belum
menyukaimu saat itu”
“Lalu ?” Suzy benar-benar penasaran dengan kelanjutannya.
“Dia menghilang, orang tuanya mengerahkan seluruh
penduduk desa untuk mencarinya saat itu namun tak mendapatkan hasil. Aku
benar-benar tidak tahu jika ia mengorbankan dirinya kepada dark evil”
Jieun tahu sekarang, kenapa ia jadi sasaran. Ada dua hal,
pertama Jiyeon memang membencinya karena mengira Myungsoo menolak pernyataan
cintanya karena Jieun dan kedua, Dark evil juga menginginkan kekuatannya untuk
kembali kewujud aslinya. Namun ia lega, setidaknya semua itu sudah berhasil
dilewatinya.
“Syukurlah setidaknya kita sudah melewati semua ini” ucap
Suzy seraya memandang Jieun.
“Ne, kecuali aku yang membunuh temanku sendiri, Park
Jiyeon” Ucap Myungsoo seraya menunduk.
“Bukan Myungsoo-ya, kau membunuh kekuatan iblis yang
menggerogoti hatinya, kau sudah melakukan hal yang benar” balas Jieun mencoba
menenangkan.
“Oh aku lupa”
“Wae Suzy-a ?”
“Aku harus segera pulang, ayah akan mengajak ku membeli
hadiah untuk ulang tahun nenek ku. Kalau begitu aku duluan, bye !” Suzy melesat
dengan sesekali memandang jam tangannya. Membuat Jieun tersenyum dan menggeleng
pelan.
“Apa benar kau sudah tidak apa-apa ?” tanya Myungsoo, raut
wajahnya benar-benar khawatir.
“Aku masih lemas dan pusing Myung”
“Satu minggu lagi Jieun” Pussy datang dari balik jendela
dan menginterupsi percakapan mereka.
“Ada apa dengan satu Minggu lagi ?”
“Satu Minggu lagi kekuatanmu akan benar-benar hilang jika
kau tidak menemukan orang yang mencintaimu meski ia tahu kau penyihir”
“Mwoya” Lirih Jieun. Kekuatanku
akan benar-benar hilang dalam waktu satu minggu ? apa yang harus kulakukan ?
Seakan tahu keresahan Jieun, Myungsoo meraih tangan Jieun
dan menggenggamnya lembut.
“Aku akan ada meski kau tidak mempunyai kekuatan lagi Ji,
aku akan membuatmu bisa tetap berbicara pada kucingmu itu, aku akan tetap
membawamu kedunia sihir seperti keinginanmu, aku-”
“Aku sangat berterima kasih Myung tapi aku ingin tetap
memiliki kekuatan ini”
“Bagaimana caranya kau mencari orang dalam waktu satu
minggu ?”
“Molla, apapun akan kuusahakan” Jieun memandang ke arah
lain. Ia tahu Myungsoo akan kecewa dengan perkataannya.
<><><>
Jieun mulai kembali memasuki sekolah meski tubuhnya tidak
terlihat fit. Bertemu kembali Bora dan Baekhyun yang sudah cukup lama tak dilihatnya.
Mereka tidak tahu jika Jieun sakit dalam tiga hari kebelakang karena Pussy
menyamar menjadi Jieun dan menggantikannya bersekolah saat itu.
“Ji kau terlihat tidak sehat berbeda sekali dengan
kemarin, kau jadi aneh akhir-akhir ini” ucap Bora. Jieun mendongak dan hanya
bisa tersenyum.
“Ji kau tidak papa ?” tanya Baekhyun.
“Gwenchana, Baekhyun-a” Baekhyun tampak menghela nafas
sebelum kembali mengucapkan sesuatu kepada Jieun.
“Ji bolehkah aku mengajakmu ke kedai ramyun setelah
pulang sekolah ?”
“Ak-“
“Waaah aku ikut dong, ya ya ya, please” sergah Bora riuh.
“Yaak ! bisakah kau diam dulu ?” baru kali ini Bora
melihat Baekhyun berteriak padanya. Bora hanya bisa cemberut kesal.
“Bagaimana Ji ?”
“Tentu saja Baek, dan bisakah Bora ikut juga ?” tanya Jieun
dan membuat Bora kembali berharap. Memandang Baekhyun dengan tatapan memuja,
mungkin saja akan mempengaruhi namja itu.
“Andwae !” tolak Baekhyun pedas.
“Cih, ne ne lagi pula aku juga sudah tak berniat untuk
ikut” Jieun kembali tersenyum dan hanya menggelengkan kepala melihat pertikaian
kecil dari dua temannya itu.
<><><>
Jieun juga
Baekhyun sudah berada dikedai ramyun. Memesan dua mangkuk dan menikmatinya
dengan lahap. Jieun tahu ada maksud lain Baekhyun mengajaknya kesini dan Jieun
ingin mengetahui maksud Baekhyun sebenarnya.
"Baek"
"Hmm"
Baekhyun mendongak dan menatap Jieun.
"Sebenarnya
apa yang ingin kau bicarakan ?" Baekhyun memandang mangkuk dihadapannya
sebelum membuka mulut.
"Aku ..
Tentang yeoja yang kusukai"
"Kenapa?
Apa kau sudah menyatakan perasaanmu ?" Baekhyun menggeleng pelan.
"Wae?"
Baekhyun menghirup udara dalam-dalam.
"Aku
menyukai mu Jieun" ucap Baekhyun cepat, terlalu cepat sehingga tak terlalu
jelas namun Jieun masih bisa mendengarnya.
"Baek
.."
"Aku
sudah menyukai mu Ji, aku menyukai mu sejak dulu"
"Sejak
dulu ?"
"Ya, aku
menyukai mu sejak SD"
"Ta tapi
kan .."
"Aku
menjahilimu karena aku ingin selalu dekat denganmu tapi aku tak tahu
caranya" ucap Baekhyun dengan garukan ringan dikepalanya.
Namja
ini, aku mengetahui kekuatanku pertama kali bahkan karena dia dan sekarang
apakah kekuatanku akan kembali juga karna dia ?
"Baek
.."
"Ya ? Ma
maafkan aku jika pernyataan ini membuatmu tidak nyaman"
"Baek
dengarkan aku dulu" Baekhyun menunggu Jieun melanjutkan ucapannya.
"Aku ..
Apakah kau akan tetap menyukaiku meski aku .. Aku aneh ?" Baekhyun sama
sekali tidak mengerti apa maksud Jieun.
"Aneh
maksudmu ?" Jieun menghembuskan nafas panjang.
"Aku ..
Aku mempunyai kekuatan sihir"
"Mwo!? A
apa kau sedang bercanda untuk menolak ku ?"
"A
aniya, aku .. Aku berbicara yang sesungguhnya"
"Ini
tidak lucu Ji, jika memang kau menolak ku katakan saja sejujurnya, jangan
membual seperti ini" Baekhyun justru terlihat kesal dengan ucapan Jieun. Ia
merasa dipermainkan dengan pengakuan tiba-tiba Jieun. Kekuatan sihir ? yang
benar saja.
"Lihat
ini jika kau tidak percaya" Jieun menggerakan jari jemarinya, memantrai
mangkuk Ramen menjadi sedikit terangkat. Reaksi Baekhyun terlihat terkejut.
"Ba
bagaimana bisa kau .."
"Sudah
kubilang kan"
"Itu sulap
Ji, bukan sihir"
"Sulap
adalah tipuan tapi ini benar-benar terjadi dan itu adalah kekuatanku"
Baekhyun
terdiam. Entah apa yang tengah dipikirkannya.
“Bora ataupun
orang tua ku bahkan tidak tahu aku mempunyai kekuatan ini, namun ada satu orang
yang tahu, kau tahu Suho kan ? ia tahu aku memiliki kekuatan ini dan
menganggapku aneh, apa kau juga akan begitu ?”
“...”
Baekhyun masih terdiam. Pandangannya lurus menatap Jieun yang terus
menjelaskan.
Aku menyukai mu tapi, tapi ini
terlalu mengejutkan Ji.
“Aku sudah
tahu jawabanmu, kau pasti sama seperti mereka yang menganggap ku aneh” ucap
Jieun kemudian. Ia beranjak berniat meninggalkan kedai itu namun tangan
Baekhyun menahannya.
“Aku tetap
menyukaimu, mencintaimu meski kau memiliki kekuatan yang kau bilang sihir itu,
Ji jangan samakan aku dengan namja bodoh bernama Suho itu” Jieun tersenyum
simpul.
“Gomawo
Baekhyun-a”
“Tapi apakah
kau menerima penyataan cintaku ?”
Benar, aku sudah mendapat
pengakuannya tapi apakah aku juga menyukainya ?
bagaimana jika aku menolak ?
apakah pengakuan cintanya akan tetap berpengaruh pada kembalinya kekuatanku ..
aiishh jinjja ! ini membuatku bingung saja.
Dan, bagaimana dengan Myungsoo ,
aku.. aku.. apakah aku ...
“Baekhyun-a”
Baekhyun mendongak, menatap Jieun cemas dengan jawaban yang akan diberikannya.
<><><>
Jieun
menghembuskan nafas dengan pilihannya sendiri. Bergerak gelisah diatas
kasurnya.
Besok, besok kekuatanku
benar-benar hilang .. AARGGH.. sial gara-gara namja itu.
“Ji”
“Eoh ?”
“Kau terlihat
gelisah”
“Pussy, mulai
besok aku tak bisa lagi berbicara padamu, bagaimana ini ?”
“Huuft ..
sudah relakan saja”
“Ta tapi
sebenarnya, aku sudah mendapat pengakuan dari seseorang tentang hal itu”
“Hal apa ?”
“Hal tentang
orang yang mencintaiku meski ia tahu aku penyihir”
“MWO !?
bukankah kau harusnya senang ?”
“Aku
menolaknya, aku .. aku .. sepertinya aku menyukai Myungsoo jelek itu”
“Hahaha ..
akhirnya kau mengakuinya juga”
“Tapi
bagaimana kekuatanku ?”
Kau memang bodoh Jieun ucap Pussy dalam hati. Ia melenggang
pergi meninggalkan Jieun tanpa menjawab pertanyaannya.
<><><>
Jieun
menggeliat pelan, terduduk pelan namun masih dengan pikiran kosong. Menatap jam
dinding yang tampak membosankan dihadapannya.
Pagi ku sebagai manusia biasa
Jieun
menghembuskan nafasnya pelan. Pussy datang, duduk dikarpet lantai Jieun seraya
menggigiti bulu kakinya.
“Pagi Jieun”
“Pagi” jawab
Jieun lesu.
1 detik
5 detik
1 menit
Pa pagi ?
Jieun
langsung menatap Pussy dengan kerutan dikening. Memandang Pussy yang justru
tersenyum aneh.
“PUSSY !”
“Mwo ?” ucap
Pussy santai.
“Aku .. aku
.. kenapa kita .. bagaimana ..bisa ?”
“Haha, kau
memang bodoh, aku sudah bilang kan jika ada orang yang mengakui tetap
mencintaimu meski ia tahu kau penyihir maka kekuatanmu akan kembali, hanya itu.
Tak perduli kau menyukai nya juga atau tidak”
“Ja jadi !?”
Pussy mengangguk mantap. Jieun beralih melihat tanda bintang dipergelangannya.
Warna itu kembali menyala, hijau muda dan bercahaya.
“AAAA...
kekuatanku kembali !” Jieun berjingkrak-jingkrak senang.
“Jadi
kekuatan uri Jieun sudah kembali ?” tanya Myungsoo yang dengan santai bersender
ditembok seraya memandang Jieun.
“Sebaiknya
aku pergi” ucap Pussy. Entah mengapa pandangan namja itu membuat Jieun sedikit
canggung.
“N ne, semua
ini karena Baekhyun”
“Jadi kau
sudah menerima cintanya ?” tanya Myungsoo berubah serius.
Jadi dia belum tahu ?
“Aniyo”
“La lalu
bagaimana bisa kekuatanmu ..”
Jieun
tersenyum aneh “Aku hanya butuh pengakuan bukan untuk menerimanya juga”
“Ta tapi
kenapa kau menolaknya ?”
“Huuh,
sayangnya aku menolak namja seimut dia untuk namja jelek dan arogan
dihadapanku” Myungsoo masih belum sadar jika yang Jieun maksudkan adalah
dirinya. Ia menoleh dan memandang ke kiri dan ke kanan. Tidak ada siapapun
selain dirinya disana , jadi-
Jieun justru
terkekeh pelan dengan tingkah Myungsoo yang terlihat lucu dimatanya.
“A aku ?” Jieun
mengangguk malu.
“Kau menolak
Baekhyun karena aku ?”
“Iya benar,
KIM MYUNGSOO AKU MENYUKAIMU BODOH !”
Teriakan
Jieun seketika membuat namja es itu tersenyum aneh.
“Akhirnya”
“Menjadi
akhir yang bahagia” lanjut Jieun, hanya saling melempar tersenyum dipagi hari
yang sangat luar biasa.
“Ah satu
lagi” Jieun merogoh sakunya dan mengeluarkan benda keramat kecil yang mungkin
karena benda itu ia masih bisa bertahan saat menghadapi dark evil saat itu.
“Eoh ?”
Myungsoo sedikit terkejut Jieun selalu membawa mini pussy kemanapun.
“Gomawo
karena sudah memberikannya padaku. Aku beruntung ada mini pussy bersamaku”
“Ah aku iri”
“Wae ?”
“Harusnya aku
yang selalu bersamamu”
“Haha ..
mulai hari ini kita akan bersama”
“Selamanya ?”
Jieun tampak
berfikir dan kemudian tersenyum.
“Selamanya”
“Amourry”
ucap Myungsoo dan mata Jieun dibuatnya takjub dengan sebuah bayangan mawar
merah dengan glitter nya melayang mengelilingi tubuh Jieun.
“Ekatallous”
ucap Jieun dan muncul tulisan ‘i love u Myungsoo’ dihadapan Myungsoo, membuat
Myungsoo mau tak mau tersenyum manis.
“Ough, aku
bisa muntah jika melihat kalian terus” Pussy datang dengan wajah malasnya dan
justru membuat tawa Jieun dan Myungsoo pecah.
The end
Happy ending yeaaahh ! ini ff terlama yang admin selesian
hehe .. makasih buat yang masih inget sama ff ini dan yang udah baca nyampe
akhir #Tebarserbukperi. Oke tunggu
karya-karya admin selanjutnya ya .. bye :*
Daebak !! Dua jempol deh buat authornim, bagus endingnya apalagi pas Pussy bilang dia mau muntah ngeliat Ji eun n myung soo.. Authornim yg baik, aku boleh request ngak ? Cast nya Ji eun sama kyung il History ��, makasi ��
ReplyDeleteMakasih atas komennya :D
DeleteRequest ? boleh gak ya ? he .. diusahain deh tp ga janji ya