Beautiful Witch [7]


Cast    : Lee Jieun (IU), Bae Suzy, Kim Myungsoo etc. 

Genre : Fantasy, Friendship.

Length: Series

Part [1] [2] [3] [4] [5] [6]

Hay masih ada yang inget sama ff ini ga ? semoga masih pada inget ya, admin mau nyelesain ni ff dulu sebelum ngasih ff series lainnya. Happy reading !


Jieun mengenalkan Suzy pada Myungsoo dan menceritakan kekuatannya. Mereka Saling memperkenalkan diri satu sama lain. 

“Jadi kau orang dengan kekuatan berbasis api ?” tanya Myungsoo.

“Begitulah kata Jieun” jawab Suzy.

“Dia satu sekolahan denganku Myungsoo-ya” ujar Jieun turut membuka mulutnya.

Myungsoo mengangguk paham.

“Jadi apa langkah selanjutnya? Kemana kita harus mencari dark evil ?” tanya Jieun.

“Ayah bilang dia tinggal didasar tanah dengan istana terbuat dari tenggkorak manusia, dan itu berada dihutan Argonos”

“Tu tunggu dulu, kenapa kita harus mencari dia dan memusnahkannya, bukankah dia tidak mengganggu kita ?”tanya Suzy.

“Dia sudah menyihir sebagian hutan dekat wilayah penduduk desa, hutan itu menjadi muram dan pemarah, air sungainya ditinggali katak beracun, peri hutan meninggalkan hutan itu dan semakin membuat hutan itu tidak baik, itu akan semakin membahayakan para penduduk desa disekitarnya”

“Lagi ?!” tanya Jieun kaget, terakhir yang ia dengar, salah satu rumah penduduk desa terbakar dan sekarang penyihir itu membuat ulah lagi dan yang pasti lebih parah dari sebelumnya. Suzy tampak bingung, Jieun belum bercerita sejauh itu. ia hanya bisa memperhatikan dua orang dihadapannya yang saling berbicara serius.

Myungsoo mengangguk membenarkan.

“Tentu saja kita tidak akan mencarinya dulu, aku akan mengajari kalian berbagai mantra dan berlatih” lanjut Myungsoo.

“Aku sudah hafal diluar kepala mantra ku, aku bisa membuat api” ucap Suzy.

Semua penyihir, baik yang keturunan asli penyihir ataupun keturunan manusia seolah mempunyai naluri untuk mengucapkan mantra dari basis mereka sendiri tanpa adanya latihan. Seperti Jieun, ia selalu bisa jika menyihir tanaman karena kekuatannya berbasis alam dengan tanda bintang berwarna hijau dipergelangan tangannya, namun Jika ia ingin membuat api seperti Suzy, ia memerlukan latihan untuk menghafal mantranya.

“Ku bilang berbagai mantra, itu berarti mantra diluar basismu Suzy-ssi” jelas Myungsoo. 

Suzy mengangguk dengan mulut membentuk lingkaran.

“Wuaa jinjja, akhirnya kau mengajariku mantra lainnya” seru Jieun.

“Bukan hanya kau, aku juga akan mengajarinya” ucap Myungsoo juga mengarah pada Suzy.

“Ne ne aku tahu”

“Jadi, kapan kita akan mulai berlatih ?” tanya Suzy.

“Mulai besok, dan tentu saja sehabis kalian pulang sekolah”

“Tapi jangan dirumahku, aku takut eomma akan curiga” ucap Jieun.

“Baiklah kalau begitu didunia sihir”

Jieun mengangguk setuju “Ne baiklah”

“Dunia Si-hir ?” Suzy tampak kebingungan, memang ada dunia seperti itu ?

Jieun kembali mengangguk “Akan kupastikan kau akan menyukainya, banyak hal ajaib yang belum pernah kau temui sebelumnya”

“Benarkah ?”

“Ne”

“Kalau begitu ladies, aku pergi dulu. Ku tunggu kalian besok di padang rumput fairy, kau tahu kan Ji ?”

“Ne aku tahu, disebelah utara desa kan ?”

“Benar”

Dan Wuss Myungsoo menghilang begitu saja, membuat Suzy membelalakan matanya.

“Dia angin Zy, jadi itu mudah baginya. Kau pasti terkejut, aku sudah sering melihatnya dan malah membuatku sebal, ia selalu saja sok pamer” ucap Jieun, ada nada iri disana.

Suzy hanya bisa ber-Oh ria.

Sesuatu itu muncul saat Myungsoo pergi, seringaian kembali muncul seperti biasanya dari balik jubah yang hampir menutupi wajahnya. Menatap setajam pedang yang terisi dengan amarah.

“Kalian mau melawanku, yakin ? Ck haha mustahil”

Meow !

Meow !

Meow !

“Pussy kau kenapa eoh !? berisik tahu !” seru Jieun saat mendengar Pussy terus mengeow tanpa alasan.

“Kau mempunyai kucing ?” tanya Suzy.

“Iya, dan kau tahu, ia sangat menyebalkan”

Pussy berlari menaiki tangga, menghampiri Jieun juga Suzy yang berada dikamar Jieun.

“Ji ..”

“Apa !? Kau ini kenapa eoh ?”

“Aku merasakannya lagi”

“Penyihir itu ?”

Pussy mengangguk. Jieun bergegas, melihat hal itu membuat Suzy yang masih terbengong dengan apa yang baru dilihatnya juga mengikuti Jieun dan pussy juga mengikutinya.

Dan Wuss penyihir dengan jubah hitam itu menghilang dengan seringaian masih melekat diwajahnya saat Jieun, Suzy, juga Pussy berlari menuruni tangga mencari keberadaannya.

“Aku tidak merasakannya lagi” ucap Pussy.

“Ba bagaimana ia bisa ada disini, untuk apa ?” tanya Suzy dengan nafas sedikit terengah.

Jieun menggeleng karena ia juga tidak tahu. “Aku juga tidak tahu Suzy-a”

“Yang pasti bukan untuk sesuatu yang baik” tambah Pussy.

“Da dan kau, kenapa kucing bisa berbicara ?”

“Suzy-a simpan pertanyaanmu, aku pasti akan menceritakan semuanya padamu tapi bukan sekarang” tambah Jieun.

<><><> 

Seperti yang sudah disepakati Jieun juga Suzy mengunjungi dunia sihir untuk berlatih. Jieun mengajari Suzy mengucapkan mantra sederhana untuk bisa kedunia sihir.

“Cermin ? hanya dengan itu ?”

Jieun mengangguk. “Letakan dua telapak tanganmu didepan cermin dan ucapkan seperti ini ‘Asmaramous Fareous” dan kita akan menembus cermin itu dan tring, maka kita sampai didunia sihir hehe”

“Waa daebak”

“Ku bilang juga apa. Sihir itu menakjubkan. Sudah ah ayo coba kita lakukan bersama”

“Asmaramous Fareous”

 “Lihat indah kan ?” tanya Jieun dan saat ia menoleh ia tak mendapati Suzy disampingnya.

“Eh kemana anak itu ? Aisshh pasti ia salah mengucapkan mantranya” Terpaksa Jieun kembali dan mendapati Suzy masih dikamarnya.

“Hehe sepertinya aku salah” Jieun menghembuskan nafasnya pelan.

“Ne aku maklum kok, ini pertama kalinya kan, baiklah ayo ulangi lagi. Jangan tegang santai saja, dan fokus” Jieun serasa menjadi guru sihir sekarang, padahal ia pun lebih bodoh dari Suzy saat pertama kali mempelajarinya.

“Asmaramous Fareous”

Dan tring ! Jieun juga Suzy berhasil. Pemandangan itu membuat Suzy takjub, memandangi setiap inchi tanpa berniat berkedip.

“Ini .. inikah dunia sihir itu?”

Jieun mengangguk dan tersenyum “Indah bukan ?”

Suzy mengiyakan “Sangat”

“Dan ini, kita harus menaiki ini untuk sampai ditempat yang kita tuju” Jieun mengeluarkan sapu terbang dari saku bajunya. Perlahan mulai membesar kebentuk aslinya.

“Wuaa daebak” Entah berapa kali Suzy mengatakan hal itu.

“Ini pemberian Myungsoo” Suzy memandang Jieun saat Jieun mengatakan hal itu, ada nada tersendiri saat mengatakan hal itu, memandang seperti mengetahui ada perasaan satu sama lain antara dua anak itu.

“Benarkah cie cie, baiklah ayo kita naik itu, aku jadi penasaran sekarang”

“Kau yang harus mengendarainya, karena kekuatanku melemah, kau tahu kan kenapa ?”

“Aku !?” Kaget Suzy. Ini semua masih awam baginya. Ia tahu kenapa Jieun tidak bisa mengendarainya lagi, ia sudah tahu semuanya, cerita tentang kekuatan Jieun yang melemah dan harus menemukan manusia yang tulus mencintainya. Jieun mengangguk.

“Ta tapi ..” Suzy belum yakin dengan dirinya sendiri. Bagaimana jika mereka malah terjatuh saat mengendarainya, bagaimana jika ia menabrak pohon saat mengendarainya, bagaimana jika-

“Sudahlah, kau hanya perlu memegangnya maka ia akan terbang dari kekuatanmu yang tersalur”

“Tanpa mantra ?”

“Yap benar, tanpa mantra, bukankah ini mudah ?”

Suzy menghembuskan  nafas. Baiklah, ia memang tak punya pilihan lain.

“Baiklah baiklah”

Suzy juga Jieun mulai menaiki sapu itu, perlahan Suzy mulai memegangnya dan perlahan juga sapu mulai mengangkat tubuh mereka berdua. Mulai tinggi dan tinggi. Suzy memegangi batang sapu itu kuat karena ia sedikit takut dan wuusss.

“Yaakkk Suzy jangan memegangnya terlalu kuat ! Aaaa ..” Pekik Jieun.

“Haha ini menyenangkan .. Wuuuu ..” Suzy justru tertawa kencang berbanding terbalik dengan Jieun yang menciut memegangi bahu Suzy. Jieun tak pernah secepat ini saat menaiki sapu terbang. Oh ya ampun, sepertinya ia salah meminta Suzy mengendarai benda itu.

__

____

“Dia .. kenapa ?” tanya Myungsoo saat melihat Jieun dengan rambut acak-acakannya dan wajah sedikit pucat terlihat seperti orang yang akan muntah.

“Haha .. dia mabuk kendaraan” jawab Suzy.

Myungsoo mengernyit.

“Sudah, jangan bahas itu lagi” sergah Jieun, ia tak mau diledek Myungsoo jika ia tahu Jieun mual hanya karena Suzy mengendarai sapu terbangnya dengan ugal-ugalan. Bukan hanya dengan laju cepat, Suzy dan Jieun sempat berputar-putar seperti pesawat terbang para tentara angkatan udara beraksi dan lagi hampir saja mereka menabrak pohon jika saja Jieun tak berteriak pada Suzy untuk mengarahkan sapu terbangnya berbelok.

Dan dimulai lah latihan tiga orang itu, Jieun dan Suzy memperhatikan dengan seksama saat Myungsoo mencontohkan sebuah mantra yang dapat membuat suatu benda mengeluarkan bau tak sedap.

“Sekarang coba kalian praktikan”

Ditengah-tengah latihan saat Jieun mencoba mempraktikan sihir yang Myungsoo ajarkan, peri-peri kecil berterbangan disekitarnya. Itu adalah penghuni padang rumput fairy.

“Hai ..” sapa Jieun pada peri-peri itu.

“Hai .. Kalian sedang apa ?” tanya peri dengan balutan daun hijau dan bunga dikepalanya. Telinganya runcing, bibirnya merah dan mata hijau. Sangat menakjubkan.

“Kami sedang berlatih”

“Oh begitu”

“Selamat berlatih !” seru peri yang lain, mereka berterbangan mengitari Jieun. 
Meninggalkan jejak-jejak serbuk peri yang indah. Membuat Jieun hanya bisa tersenyum memandang keindahan yang menyapa matanya.

“Ji cepat latihan !” pekik Myungsoo, Jieun hanya bisa mendengus.

“Dia sangat galak” bisik salah satu peri

“Iya kau benar”

Jieun dan para peri terkekeh pelan setelah membicarakan Myungsoo.

“Yaakk ! aku tahu apa yang kalian bicarakan”

Peri-peri itu langsung berterbangan ke langit, berbeda dengan Jieun yang hanya bersiul seraya mengalihkan pandangan seolah tak terjadi apa-apa.

__

Suzy tengah berlatih dengan serius sedang Jieun dan Myungsoo tengah duduk dibawah pohon seraya menikmati apel segar yang banyak menggantung dipohon itu.

“Sepertinya ia akan menjadi penyihir yang hebat” ucap Myungsoo saat memperhatikan Suzy. Jieun mengangguk.

“Kurasa juga begitu”

“Ia sangat berbeda denganku” lanjut Jieun.

“Maksudmu ?”

“Awalnya ia tak pernah menginginkan kekuatan sihirnya”

“Lalu bagaimana kau bisa mengajaknya ?”

“Yah kau tahu kan aku ini pintar membujuk orang, dan untungnya ia mendengar kata-kataku”

“Ck ck ck .. kau ini sombong sekali”

“Biar saja wueek”

“Tapi Ji, kau harus lebih berhati-hati”

“Aku bosan mendengarnya”

“Yaakk aku serius, mungkin penyihir itu akan membahayakanmu cepat atau lambat”

Jieun menghela nafas.

“Aku bingung kenapa aku yang jadi sasarannya ?”

“Mungkin karena kau bodoh Haha ..”

“Yaakk ! kau yang bodoh, Bodoh”

“IYA  benar seperti itu Suzy-ssi !” Myungsoo bangkit dan berjalan kearah Suzy meninggalkan Jieun yang mulai mencibir namja itu.

“Cih dasar Myungsoo jelek !”

Jieun yang bosan, memilih berjalan-jalan melihat-lihat padang rumput fairy. Sedang Myungsoo tengah mengajari Suzy. Jieun memandang takjub berbagai tanaman dan bunga yang menakjubkan. Pohon apel, pohon cherry, dan bunga yang memancarkan cahaya mendominasi padang rumput itu. Sudah lumayan lama ia tak mengunjungi tempat ini.

Dari balik sebuah pohon, mata itu terus memperhatikan gerak-gerik Jieun. Berjalan pelan menuju kearah Jieun.

“Hai Jieun” Jieun yang sedikit kaget langsung berbalik badan, tampaklah Wolfie. Seriagala kecil dengan bulu kuning dan telinga runcing.

“Oh ya ampun kau mengagetkanku wolfie” Wolfie adalah penguasa dipadang rumput fairy. Jieun cukup akrab dengan serigala imut itu. (pengen tahu wolfie, lihat dicover)

“Sebenarnya untuk apa kalian berlatih disini ?”

“Apa Myungsoo belum menceritakannya ?”

“Soal penyihir itu ?”

“Ne, untuk berjaga-jaga ia mengajari kami lebih banyak mantra sihir”

“Ah begitu, lalu siapa yeoja itu, aku baru melihatnya”

“Dia temanku, ayah Myungsoo berkata, gabungan kekuatan berbasis alam, api dan angin akan bisa melawan dark evil”

“MWO !? Dark evil ?”

“Ne, Myungsoo bilang, kemungkinan besar pengacau didunia kalian adalah dark evil”

“Kau harus berhati-hati Jieun, jika semua ini ulah Dark Evil, pasti ia mempunyai maksud lain”

“Molla”

“Ah sudahlah, lebih baik aku menemani berjalan-jalan”

Jieun tersenyum “Ne, ide bagus”

“Oh kau tahu, ada buah delima yang baru tumbuh disini rasanya sangat manis, kau pasti suka”

“Jinjja ?! huaaah aku mau”

“Hahaha .. baiklah aku akan memberikanmu satu buah”

“Yeayyy !”

<><><> 

Jieun merebahkan diri dikasur empuknya, hari ini cukup menyita energinya. Lelah, itulah yang Jieun rasakan sekarang. Tapi tentu saja semua itu terbayar karena ia menyukai kegiatan hari ini, akhirnya Myungsoo mau juga membagi ilmu-ilmu sihirnya yang lain dan terutama ia mendapat buah delima yang sangat enak dari serigala kecil itu, siapa lagi kalau bukan wolfie.

“Bagaimana latihannya ?” tanya Pussy yang melompat melalui jendela kamar Jieun.

“Menyenangkan”

“Benarkah ?”

“Ya, aku bertemu peri saat kami berlatih. Jinjja, jika saja aku bisa membawa pulang salah satu peri-peri itu haha”

“Jika kau melakukan hal itu, maka kau akan disidang didunia sihir”

“Haha .. ne ne aku tahu, lagi pula mana mungkin aku melakukan hal itu”

“Ji aku ingin menanyakan sesuatu ?”

“Menanyakan apa ?”

“Sebenarnya apakah kau benar-benar tak menyukai Myungsoo ?”

Jieun mengernyit “Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu ?”

“Aniya, aku hanya ingin tahu saja” Jieun hanya diam, ia pun mulai bingung sekarang, dulu sama sekali tak ada secuil perasaanpun untuk Myungsoo namun seiring berjalannya waktu perasaannya sedikit mulai goyah. Apalagi sejak ciuman diperpustakaan waktu itu. Sungguh, bayangan itu selalu muncul dipikiran Jieun.

“Ah Molla. Tapi jika aku dengan Myungsoo itu artinya kekuatan sihirku akan hilang kan ?” ucap Jieun.

“Mungkin saja tidak”

“Mwo ? maksudmu ?”

“Ya jika kau memang menyukai Myungsoo dan menjadikannya kekasih, kau masih bisa berhubungan dengan dunia sihir karena kau berhubungan dengan seorang penyihir kan ? bedanya kau tidak mempunyai kekuatan sihir apapun, begitu maksudku”

“Ah iya sih, tapi .. entahlah, aku belum memikirkan hal itu”

__

Jieun memainkan barang kecil yang ia minta dari Myungsoo. Kayu berukir kucing, yang menurut Myungsoo mempunyai kekuatan sihir pembawa keselamatan bagi pemiliknya. 
Benda yang Myungsoo sebut sebagai patung mininya pussy.

Jieun memainkan benda berukuran sebesar gantungan kunci itu ditangannya, membolak balik seraya menatapnya. Entah mengapa benda itu selalu mengingatkannya pada Myungsoo dan membuat Jieun tersenyum.

Jieun menguap kecil, sudah cukup malam dan matanya mulai mengantuk.

“Hooaam ..” Jieun memasukan benda kecil itu pada saku piyamanya sebelum akhirnya terpejam.

____

Jam menunjukan pukul satu malam, suasana begitu hening. Seisi rumah sudah tertidur dibuai mimpi masing-masing begitu pula Jieun. Angin berhembus pelan. Sesuatu melayang seperti sutera hitam melewati celah pintu dan naik naik naik ke lantai atas. Menyusuri lantai atas, melayang disekitar anak tangga, berbelok disudut ruangan dan bayangan itu berubah menjadi sosok manusia berjubah hitam, berdiri tepat didepan kamar Jieun. Menyeringai tajam sebelum kembali menjadi bayangan dan masuk melewati celah pintu.

“AAAAA ..”

Meow

Meow

Meow

Nyonya dan tuan Lee terbangun mendengar teriakan yang berasal dari kamar anaknya, bangkit tergesa dan mulai menaiki tangga menuju lantai atas.

“Ji apa kau didalam !? kau tak apa sayang !” seru Ny.Lee dari luar kamar Jieun.

“Buka pintunya Ji !” seru tuan Lee. Tak mendapat respon tuan Lee mencoba membuka paksa pintu kamar Jieun namun terkunci dari dalam. Tak habis akal lalu tuan Lee menggedor pintu dan meneriakan nama Jieun keras.

“Ji buka sayang !”

“Ji ini ibu sayang !”

“Ji !”

“Ji kau tak apa nak !?”

Cklek .. pintu terbuka dari dalam.

Berbeda 180 derajat, tampak lah Jieun mengucek mata lalu menatap kedua orang tuanya yang panik dengan teriakan yang mereka dengar tadi. Wajah berantakan itu menampakan raut bingung memandang ayah dan ibunya yang menampakan wajah khawatir.

“Appa eomma, kalian kenapa eoh ?”

“K kau tidak papa ?” tanya Ny.Lee seraya meraih lengan Jieun. Memandang dari bawah hingga ujung kepala. Mengecek apakah ada yang kurang dari anaknya.

“Aku ? aku tidak papa eomma”

“Lalu kenapa kau berteriak tadi ?” tanya tuan Lee memicing.

“Aku melihat kecoa dihidungku Appa, aku spontan berteriak, mian pasti mengagetkan kalian”

“Oh ya ampun Appa kira terjadi hal buruk denganmu” Jieun hanya tampak tersenyum seraya menggeleng pelan. Tuan Lee bernafas lega, ia mengacak pelan pucuk rambut Jieun.

“Ya sudah tidurlah lagi sudah larut malam” ucap Ny.Lee mengecup kening Jieun sebelum mereka kembali ke kamar. Jieun hanya bisa mengangguk. Jieun menutup pintu dan-

“Huuft, aku bahkan belum mengubah ekorku” ucap Jieun yang sebenarnya adalah Pussy, Penyihir jahat datang dan saat Pussy menyadarinya ia telah membawa Jieun bersamanya.

“Aku harus memberitahu Myungsoo, Jieun dalam bahaya”

To Be Continued~

Comments

  1. Duh jieun diculik yaa? :( ceptan dirampungin dong cerita ini, udah makin penasaran ajaa abis kelamaan disumputin sih ceritanya =))

    ReplyDelete
    Replies
    1. keke bukan disumputin tp emang baru ada niat lg buat ngelanjutin. Oke siap, next chap langsung end

      Delete

Post a Comment