Cast : Lee Jieun
(IU), Bae Suzy, Kim Myungsoo etc.
Genre : Fantasy, Friendship.
Length: Series
Hay masih ada yang inget sama ff ini ga ? semoga masih pada inget ya, admin mau nyelesain ni ff dulu sebelum ngasih ff series lainnya. Happy reading !
Jieun mengenalkan Suzy pada Myungsoo dan menceritakan
kekuatannya. Mereka Saling memperkenalkan diri satu sama lain.
“Jadi kau orang dengan kekuatan berbasis api ?” tanya
Myungsoo.
“Begitulah kata Jieun” jawab Suzy.
“Dia satu sekolahan denganku Myungsoo-ya” ujar Jieun
turut membuka mulutnya.
Myungsoo mengangguk paham.
“Jadi apa langkah selanjutnya? Kemana kita harus mencari
dark evil ?” tanya Jieun.
“Ayah bilang dia tinggal didasar tanah dengan istana
terbuat dari tenggkorak manusia, dan itu berada dihutan Argonos”
“Tu tunggu dulu, kenapa kita harus mencari dia dan
memusnahkannya, bukankah dia tidak mengganggu kita ?”tanya Suzy.
“Dia sudah menyihir sebagian hutan dekat wilayah penduduk
desa, hutan itu menjadi muram dan pemarah, air sungainya ditinggali katak
beracun, peri hutan meninggalkan hutan itu dan semakin membuat hutan itu tidak
baik, itu akan semakin membahayakan para penduduk desa disekitarnya”
“Lagi ?!” tanya Jieun kaget, terakhir yang ia dengar,
salah satu rumah penduduk desa terbakar dan sekarang penyihir itu membuat ulah
lagi dan yang pasti lebih parah dari sebelumnya. Suzy tampak bingung, Jieun
belum bercerita sejauh itu. ia hanya bisa memperhatikan dua orang dihadapannya
yang saling berbicara serius.
Myungsoo mengangguk membenarkan.
“Tentu saja kita tidak akan mencarinya dulu, aku akan
mengajari kalian berbagai mantra dan berlatih” lanjut Myungsoo.
“Aku sudah hafal diluar kepala mantra ku, aku bisa
membuat api” ucap Suzy.
Semua penyihir, baik yang keturunan asli penyihir ataupun
keturunan manusia seolah mempunyai naluri untuk mengucapkan mantra dari basis
mereka sendiri tanpa adanya latihan. Seperti Jieun, ia selalu bisa jika
menyihir tanaman karena kekuatannya berbasis alam dengan tanda bintang berwarna
hijau dipergelangan tangannya, namun Jika ia ingin membuat api seperti Suzy, ia
memerlukan latihan untuk menghafal mantranya.
“Ku bilang berbagai mantra, itu berarti mantra diluar
basismu Suzy-ssi” jelas Myungsoo.
Suzy mengangguk dengan mulut membentuk
lingkaran.
“Wuaa jinjja, akhirnya kau mengajariku mantra lainnya”
seru Jieun.
“Bukan hanya kau, aku juga akan mengajarinya” ucap
Myungsoo juga mengarah pada Suzy.
“Ne ne aku tahu”
“Jadi, kapan kita akan mulai berlatih ?” tanya Suzy.
“Mulai besok, dan tentu saja sehabis kalian pulang
sekolah”
“Tapi jangan dirumahku, aku takut eomma akan curiga” ucap
Jieun.
“Baiklah kalau begitu didunia sihir”
Jieun mengangguk setuju “Ne baiklah”
“Dunia Si-hir ?” Suzy tampak kebingungan, memang ada
dunia seperti itu ?
Jieun kembali mengangguk “Akan kupastikan kau akan
menyukainya, banyak hal ajaib yang belum pernah kau temui sebelumnya”
“Benarkah ?”
“Ne”
“Kalau begitu ladies, aku pergi dulu. Ku tunggu kalian
besok di padang rumput fairy, kau tahu kan Ji ?”
“Ne aku tahu, disebelah utara desa kan ?”
“Benar”
Dan Wuss Myungsoo menghilang begitu saja, membuat Suzy
membelalakan matanya.
“Dia angin Zy, jadi itu mudah baginya. Kau pasti
terkejut, aku sudah sering melihatnya dan malah membuatku sebal, ia selalu saja
sok pamer” ucap Jieun, ada nada iri disana.
Suzy hanya bisa ber-Oh ria.
Sesuatu itu muncul saat Myungsoo pergi, seringaian
kembali muncul seperti biasanya dari balik jubah yang hampir menutupi wajahnya.
Menatap setajam pedang yang terisi dengan amarah.
“Kalian mau melawanku, yakin ? Ck haha mustahil”
Meow !
Meow !
Meow !
“Pussy kau kenapa eoh !? berisik tahu !” seru Jieun saat
mendengar Pussy terus mengeow tanpa alasan.
“Kau mempunyai kucing ?” tanya Suzy.
“Iya, dan kau tahu, ia sangat menyebalkan”
Pussy berlari menaiki tangga, menghampiri Jieun juga Suzy
yang berada dikamar Jieun.
“Ji ..”
“Apa !? Kau ini kenapa eoh ?”
“Aku merasakannya lagi”
“Penyihir itu ?”
Pussy mengangguk. Jieun bergegas, melihat hal itu membuat
Suzy yang masih terbengong dengan apa yang baru dilihatnya juga mengikuti Jieun
dan pussy juga mengikutinya.
Dan Wuss penyihir dengan jubah hitam itu menghilang
dengan seringaian masih melekat diwajahnya saat Jieun, Suzy, juga Pussy berlari
menuruni tangga mencari keberadaannya.
“Aku tidak merasakannya lagi” ucap Pussy.
“Ba bagaimana ia bisa ada disini, untuk apa ?” tanya Suzy
dengan nafas sedikit terengah.
Jieun menggeleng karena ia juga tidak tahu. “Aku juga
tidak tahu Suzy-a”
“Yang pasti bukan untuk sesuatu yang baik” tambah Pussy.
“Da dan kau, kenapa kucing bisa berbicara ?”
“Suzy-a simpan pertanyaanmu, aku pasti akan menceritakan
semuanya padamu tapi bukan sekarang” tambah Jieun.
<><><>
Seperti yang sudah disepakati Jieun juga Suzy mengunjungi
dunia sihir untuk berlatih. Jieun mengajari Suzy mengucapkan mantra sederhana
untuk bisa kedunia sihir.
“Cermin ? hanya dengan itu ?”
Jieun mengangguk. “Letakan dua telapak tanganmu didepan
cermin dan ucapkan seperti ini ‘Asmaramous Fareous” dan kita akan menembus
cermin itu dan tring, maka kita sampai didunia sihir hehe”
“Waa daebak”
“Ku bilang juga apa. Sihir itu menakjubkan. Sudah ah ayo
coba kita lakukan bersama”
“Asmaramous Fareous”
“Lihat indah kan
?” tanya Jieun dan saat ia menoleh ia tak mendapati Suzy disampingnya.
“Eh kemana anak itu ? Aisshh pasti ia salah mengucapkan
mantranya” Terpaksa Jieun kembali dan mendapati Suzy masih dikamarnya.
“Hehe sepertinya aku salah” Jieun menghembuskan nafasnya
pelan.
“Ne aku maklum kok, ini pertama kalinya kan, baiklah ayo
ulangi lagi. Jangan tegang santai saja, dan fokus” Jieun serasa menjadi guru
sihir sekarang, padahal ia pun lebih bodoh dari Suzy saat pertama kali mempelajarinya.
“Asmaramous Fareous”
Dan tring ! Jieun juga Suzy berhasil. Pemandangan itu
membuat Suzy takjub, memandangi setiap inchi tanpa berniat berkedip.
“Ini .. inikah dunia sihir itu?”
Jieun mengangguk dan tersenyum “Indah bukan ?”
Suzy mengiyakan “Sangat”
“Dan ini, kita harus menaiki ini untuk sampai ditempat
yang kita tuju” Jieun mengeluarkan sapu terbang dari saku bajunya. Perlahan
mulai membesar kebentuk aslinya.
“Wuaa daebak” Entah berapa kali Suzy mengatakan hal itu.
“Ini pemberian Myungsoo” Suzy memandang Jieun saat Jieun
mengatakan hal itu, ada nada tersendiri saat mengatakan hal itu, memandang
seperti mengetahui ada perasaan satu sama lain antara dua anak itu.
“Benarkah cie cie, baiklah ayo kita naik itu, aku jadi
penasaran sekarang”
“Kau yang harus mengendarainya, karena kekuatanku
melemah, kau tahu kan kenapa ?”
“Aku !?” Kaget Suzy. Ini semua masih awam baginya. Ia
tahu kenapa Jieun tidak bisa mengendarainya lagi, ia sudah tahu semuanya,
cerita tentang kekuatan Jieun yang melemah dan harus menemukan manusia yang
tulus mencintainya. Jieun mengangguk.
“Ta tapi ..” Suzy belum yakin dengan dirinya sendiri.
Bagaimana jika mereka malah terjatuh saat mengendarainya, bagaimana jika ia
menabrak pohon saat mengendarainya, bagaimana jika-
“Sudahlah, kau hanya perlu memegangnya maka ia akan
terbang dari kekuatanmu yang tersalur”
“Tanpa mantra ?”
“Yap benar, tanpa mantra, bukankah ini mudah ?”
Suzy menghembuskan
nafas. Baiklah, ia memang tak punya pilihan lain.
“Baiklah baiklah”
Suzy juga Jieun mulai menaiki sapu itu, perlahan Suzy
mulai memegangnya dan perlahan juga sapu mulai mengangkat tubuh mereka berdua.
Mulai tinggi dan tinggi. Suzy memegangi batang sapu itu kuat karena ia sedikit
takut dan wuusss.
“Yaakkk Suzy jangan memegangnya terlalu kuat ! Aaaa ..” Pekik
Jieun.
“Haha ini menyenangkan .. Wuuuu ..” Suzy justru tertawa
kencang berbanding terbalik dengan Jieun yang menciut memegangi bahu Suzy.
Jieun tak pernah secepat ini saat menaiki sapu terbang. Oh ya ampun, sepertinya
ia salah meminta Suzy mengendarai benda itu.
__
____
“Dia .. kenapa ?” tanya Myungsoo saat melihat Jieun
dengan rambut acak-acakannya dan wajah sedikit pucat terlihat seperti orang
yang akan muntah.
“Haha .. dia mabuk kendaraan” jawab Suzy.
Myungsoo mengernyit.
“Sudah, jangan bahas itu lagi” sergah Jieun, ia tak mau
diledek Myungsoo jika ia tahu Jieun mual hanya karena Suzy mengendarai sapu
terbangnya dengan ugal-ugalan. Bukan hanya dengan laju cepat, Suzy dan Jieun
sempat berputar-putar seperti pesawat terbang para tentara angkatan udara
beraksi dan lagi hampir saja mereka menabrak pohon jika saja Jieun tak
berteriak pada Suzy untuk mengarahkan sapu terbangnya berbelok.
Dan dimulai lah latihan tiga orang itu, Jieun dan Suzy
memperhatikan dengan seksama saat Myungsoo mencontohkan sebuah mantra yang
dapat membuat suatu benda mengeluarkan bau tak sedap.
“Sekarang coba kalian praktikan”
Ditengah-tengah latihan saat Jieun mencoba mempraktikan
sihir yang Myungsoo ajarkan, peri-peri kecil berterbangan disekitarnya. Itu
adalah penghuni padang rumput fairy.
“Hai ..” sapa Jieun pada peri-peri itu.
“Hai .. Kalian sedang apa ?” tanya peri dengan balutan
daun hijau dan bunga dikepalanya. Telinganya runcing, bibirnya merah dan mata
hijau. Sangat menakjubkan.
“Kami sedang berlatih”
“Oh begitu”
“Selamat berlatih !” seru peri yang lain, mereka
berterbangan mengitari Jieun.
Meninggalkan jejak-jejak serbuk peri yang indah.
Membuat Jieun hanya bisa tersenyum memandang keindahan yang menyapa matanya.
“Ji cepat latihan !” pekik Myungsoo, Jieun hanya bisa
mendengus.
“Dia sangat galak” bisik salah satu peri
“Iya kau benar”
Jieun dan para peri terkekeh pelan setelah membicarakan
Myungsoo.
“Yaakk ! aku tahu apa yang kalian bicarakan”
Peri-peri itu langsung berterbangan ke langit, berbeda
dengan Jieun yang hanya bersiul seraya mengalihkan pandangan seolah tak terjadi
apa-apa.
__
Suzy tengah berlatih dengan serius sedang Jieun dan
Myungsoo tengah duduk dibawah pohon seraya menikmati apel segar yang banyak
menggantung dipohon itu.
“Sepertinya ia akan menjadi penyihir yang hebat” ucap
Myungsoo saat memperhatikan Suzy. Jieun mengangguk.
“Kurasa juga begitu”
“Ia sangat berbeda denganku” lanjut Jieun.
“Maksudmu ?”
“Awalnya ia tak pernah menginginkan kekuatan sihirnya”
“Lalu bagaimana kau bisa mengajaknya ?”
“Yah kau tahu kan aku ini pintar membujuk orang, dan
untungnya ia mendengar kata-kataku”
“Ck ck ck .. kau ini sombong sekali”
“Biar saja wueek”
“Tapi Ji, kau harus lebih berhati-hati”
“Aku bosan mendengarnya”
“Yaakk aku serius, mungkin penyihir itu akan
membahayakanmu cepat atau lambat”
Jieun menghela nafas.
“Aku bingung kenapa aku yang jadi sasarannya ?”
“Mungkin karena kau bodoh Haha ..”
“Yaakk ! kau yang bodoh, Bodoh”
“IYA benar seperti
itu Suzy-ssi !” Myungsoo bangkit dan berjalan kearah Suzy meninggalkan Jieun
yang mulai mencibir namja itu.
“Cih dasar Myungsoo jelek !”
Jieun yang bosan, memilih berjalan-jalan melihat-lihat
padang rumput fairy. Sedang Myungsoo tengah mengajari Suzy. Jieun memandang
takjub berbagai tanaman dan bunga yang menakjubkan. Pohon apel, pohon cherry,
dan bunga yang memancarkan cahaya mendominasi padang rumput itu. Sudah lumayan
lama ia tak mengunjungi tempat ini.
Dari balik sebuah pohon, mata itu terus memperhatikan
gerak-gerik Jieun. Berjalan pelan menuju kearah Jieun.
“Hai Jieun” Jieun yang sedikit kaget langsung berbalik
badan, tampaklah Wolfie. Seriagala kecil dengan bulu kuning dan telinga
runcing.
“Oh ya ampun kau mengagetkanku wolfie” Wolfie adalah
penguasa dipadang rumput fairy. Jieun cukup akrab dengan serigala imut itu. (pengen
tahu wolfie, lihat dicover)
“Sebenarnya untuk apa kalian berlatih disini ?”
“Apa Myungsoo belum menceritakannya ?”
“Soal penyihir itu ?”
“Ne, untuk berjaga-jaga ia mengajari kami lebih banyak
mantra sihir”
“Ah begitu, lalu siapa yeoja itu, aku baru melihatnya”
“Dia temanku, ayah Myungsoo berkata, gabungan kekuatan
berbasis alam, api dan angin akan bisa melawan dark evil”
“MWO !? Dark evil ?”
“Ne, Myungsoo bilang, kemungkinan besar pengacau didunia
kalian adalah dark evil”
“Kau harus berhati-hati Jieun, jika semua ini ulah Dark
Evil, pasti ia mempunyai maksud lain”
“Molla”
“Ah sudahlah, lebih baik aku menemani berjalan-jalan”
Jieun tersenyum “Ne, ide bagus”
“Oh kau tahu, ada buah delima yang baru tumbuh disini
rasanya sangat manis, kau pasti suka”
“Jinjja ?! huaaah aku mau”
“Hahaha .. baiklah aku akan memberikanmu satu buah”
“Yeayyy !”
<><><>
Jieun merebahkan diri dikasur empuknya, hari ini cukup
menyita energinya. Lelah, itulah yang Jieun rasakan sekarang. Tapi tentu saja
semua itu terbayar karena ia menyukai kegiatan hari ini, akhirnya Myungsoo mau
juga membagi ilmu-ilmu sihirnya yang lain dan terutama ia mendapat buah delima
yang sangat enak dari serigala kecil itu, siapa lagi kalau bukan wolfie.
“Bagaimana latihannya ?” tanya Pussy yang melompat
melalui jendela kamar Jieun.
“Menyenangkan”
“Benarkah ?”
“Ya, aku bertemu peri saat kami berlatih. Jinjja, jika
saja aku bisa membawa pulang salah satu peri-peri itu haha”
“Jika kau melakukan hal itu, maka kau akan disidang
didunia sihir”
“Haha .. ne ne aku tahu, lagi pula mana mungkin aku
melakukan hal itu”
“Ji aku ingin menanyakan sesuatu ?”
“Menanyakan apa ?”
“Sebenarnya apakah kau benar-benar tak menyukai Myungsoo
?”
Jieun mengernyit “Kenapa kau tiba-tiba menanyakan hal itu
?”
“Aniya, aku hanya ingin tahu saja” Jieun hanya diam, ia
pun mulai bingung sekarang, dulu sama sekali tak ada secuil perasaanpun untuk
Myungsoo namun seiring berjalannya waktu perasaannya sedikit mulai goyah.
Apalagi sejak ciuman diperpustakaan waktu itu. Sungguh, bayangan itu selalu
muncul dipikiran Jieun.
“Ah Molla. Tapi jika aku dengan Myungsoo itu artinya
kekuatan sihirku akan hilang kan ?” ucap Jieun.
“Mungkin saja tidak”
“Mwo ? maksudmu ?”
“Ya jika kau memang menyukai Myungsoo dan menjadikannya
kekasih, kau masih bisa berhubungan dengan dunia sihir karena kau berhubungan
dengan seorang penyihir kan ? bedanya kau tidak mempunyai kekuatan sihir
apapun, begitu maksudku”
“Ah iya sih, tapi .. entahlah, aku belum memikirkan hal
itu”
__
Jieun memainkan barang kecil yang ia minta dari Myungsoo.
Kayu berukir kucing, yang menurut Myungsoo mempunyai kekuatan sihir pembawa
keselamatan bagi pemiliknya.
Benda yang Myungsoo sebut sebagai patung mininya
pussy.
Jieun memainkan benda berukuran sebesar gantungan kunci
itu ditangannya, membolak balik seraya menatapnya. Entah mengapa benda itu
selalu mengingatkannya pada Myungsoo dan membuat Jieun tersenyum.
Jieun menguap kecil, sudah cukup malam dan matanya mulai
mengantuk.
“Hooaam ..” Jieun memasukan benda kecil itu pada saku
piyamanya sebelum akhirnya terpejam.
____
Jam menunjukan pukul satu malam, suasana begitu hening.
Seisi rumah sudah tertidur dibuai mimpi masing-masing begitu pula Jieun. Angin
berhembus pelan. Sesuatu melayang seperti sutera hitam melewati celah pintu dan
naik naik naik ke lantai atas. Menyusuri lantai atas, melayang disekitar anak
tangga, berbelok disudut ruangan dan bayangan itu berubah menjadi sosok manusia
berjubah hitam, berdiri tepat didepan kamar Jieun. Menyeringai tajam sebelum
kembali menjadi bayangan dan masuk melewati celah pintu.
“AAAAA ..”
Meow
Meow
Meow
Nyonya dan tuan Lee terbangun mendengar teriakan yang
berasal dari kamar anaknya, bangkit tergesa dan mulai menaiki tangga menuju
lantai atas.
“Ji apa kau didalam !? kau tak apa sayang !” seru Ny.Lee
dari luar kamar Jieun.
“Buka pintunya Ji !” seru tuan Lee. Tak mendapat respon
tuan Lee mencoba membuka paksa pintu kamar Jieun namun terkunci dari dalam. Tak
habis akal lalu tuan Lee menggedor pintu dan meneriakan nama Jieun keras.
“Ji buka sayang !”
“Ji ini ibu sayang !”
“Ji !”
“Ji kau tak apa nak !?”
Cklek .. pintu terbuka dari dalam.
Berbeda 180 derajat, tampak lah Jieun mengucek mata lalu
menatap kedua orang tuanya yang panik dengan teriakan yang mereka dengar tadi.
Wajah berantakan itu menampakan raut bingung memandang ayah dan ibunya yang
menampakan wajah khawatir.
“Appa eomma, kalian kenapa eoh ?”
“K kau tidak papa ?” tanya Ny.Lee seraya meraih lengan
Jieun. Memandang dari bawah hingga ujung kepala. Mengecek apakah ada yang
kurang dari anaknya.
“Aku ? aku tidak papa eomma”
“Lalu kenapa kau berteriak tadi ?” tanya tuan Lee
memicing.
“Aku melihat kecoa dihidungku Appa, aku spontan
berteriak, mian pasti mengagetkan kalian”
“Oh ya ampun Appa kira terjadi hal buruk denganmu” Jieun
hanya tampak tersenyum seraya menggeleng pelan. Tuan Lee bernafas lega, ia
mengacak pelan pucuk rambut Jieun.
“Ya sudah tidurlah lagi sudah larut malam” ucap Ny.Lee
mengecup kening Jieun sebelum mereka kembali ke kamar. Jieun hanya bisa
mengangguk. Jieun menutup pintu dan-
“Huuft, aku bahkan belum mengubah ekorku” ucap Jieun yang
sebenarnya adalah Pussy, Penyihir jahat datang dan saat Pussy menyadarinya ia
telah membawa Jieun bersamanya.
“Aku harus memberitahu Myungsoo, Jieun dalam bahaya”
To Be Continued~
Duh jieun diculik yaa? :( ceptan dirampungin dong cerita ini, udah makin penasaran ajaa abis kelamaan disumputin sih ceritanya =))
ReplyDeletekeke bukan disumputin tp emang baru ada niat lg buat ngelanjutin. Oke siap, next chap langsung end
Delete