Hai-hai .. aku bawa lanjutan ff Beautiful witch nih,
adakah yang penasaran? Kayanya enggak deh kkk~ mian klo ada typo, okeh klo gitu
selamat membaca !
Cast : Lee Jieun
(iu), Kim Myungsoo (L), Baekhyun (exo), Bora(oc) etc.
Genre : Friendship,
comedy, fantasy.
Lenght: Series
Part [1] [2] [3] [4]
Jieun memandang layar televisinya kosong. Pikirannya
melayang saat ia kedunia sihir. Kembali memikirkan kata-kata Myungsoo.
“Kau yakin ?”
“Aishh kau ini, lama sekali .. ppali katakan. Kau ingin
membuatku mati penasaran eoh ?”
Myungsoo tampak menghela nafasnya sebelum ia berbicara.
Jieun hanya memperhatikan Myungsoo semakin penasaran.
“Penyihir yang membuat kerusuhan sepertinya penyihir yang
sama saat aku menyadari keberadaannya dirumahmu”
Jieun dibuatnya semakin tak mengerti.
“Dirumahku ? kapan ? kau tak pernah menceritakannya”
“Saat kita membicarakan kenapa kau bisa pulang dengan
Baekhyun saat itulah aku merasakan ada penyihir lain disana”
“Omo ,, kenapa bisa dirumahku , aku tak pernah mempunyai
urusan dengan mereka”
“Mungkin karena kau berteman denganku”
Jieun hanya terdiam.
“Tapi kau tenang saja, aku akan menjagamu” tambah
Myungsoo.
“Hey tenanglah, kau tidak akan kenapa-napa, ada aku
disampingmu” ujar Myungsoo mengacak rambut Jieun mencoba membuat Jieun tak
terlalu khawatir.
Jieun hanya tersenyum memaksakan. Bukan ia yang ia
khawatirkan, bagaimana jika ayah dan ibunya turut terlibat dengan semua ini ?
Jieun begitu memikirkan hal itu. Haruskah ia mengakhiri semuanya yang berkaitan
tentang sihir ? mungkin itu akan lebih baik. Untuk dirinya juga untuk
keluarganya. Jangan sampai keluarganya ada yang terluka karena ini.
“Aku takut penyihir itu mengganggu keluarga ku” ujar
Jieun kemudian.
“Tidak Jieun, sepertinya penyihir itu mengincarku .. aku
pernah mendapat kiriman bunga yang telah disihir”
“Dari siapa ?”
“Entahlah .. kurasa dari penyihir yang sama”
Jieun kembali teringat pada ayah Myungsoo.
“Myu myungsoo-ya, bukankah ayahmu juga penyihir hitam ?”
“Kau pasti mencurigainya ?”
“A ani bukan itu maksudku .. ta tapi mungkin ayahmu tahu
sesuatu” ucap Jieun sedikit ragu, ia tak mau Myungsoo tersinggung ataupun salah
paham.
“Ayah memang penyihir hitam tapi semenjak ia menikah
dengan ibu ia tak pernah lagi berkumpul ataupun mengikuti kegiatan para
penyihir hitam. Tapi mungkin kau benar juga Jieun-a, ayah mungkin tahu sesuatu
tentang penyihir ini .. ”
“Tak ada salahnya untuk menanyakan kan ?”
“Hmm .. aku akan menanyakannya” angguk Myungsoo.
~~~
“Jieun-a matikan televisinya jika tidak dilihat” seru
suara teriakan ibu Jieun dari arah dapur.
Jieun tak bergeming
“Yaakk .. kau tuli eoh ?”
“Eoh ? Ne eomma, tak perlu berteriak seperti itu” ujar
Jieun menggembungkan pipinya.
“Kau sedang memikirkan apa eoh ?” tanya Pussy yang baru
saja datang dan berbaring disofa yang sama.
“Myungsoo bilang ada penyihir hitam yang pernah kesini”
“Dia sudah menceritakannya ?”
“Kau sudah tahu ?” Jieun balik bertanya.
Pussy hanya menjilati kaki-kakinya bergantian.
“Aku tahu , aku merasakannya saat itu” ujarnya kemudian.
“Aisshh kenapa kau tak memberitahuku , aku seperti orang
bodoh yang tak tahu apa-apa .. aku mungkin bisa lebih waspada”
“Ckk .. bukan kau yang ia incar, mungkin Myungsoo yang
sedang ia incar”
“Tapi tetap saja .. aku bisa berjaga-jaga, dia datang
kerumah ini, itu artinya ia bisa saja menyakiti eomma atau appa”
“Memang kau bisa apa ? lihatlah tanda bintang itu , sudah
hampir hilang. Ingat kekuatanmu semakin melemah Jieun”
Jieun hanya mendengus kesal, ia merasa diremehkan oleh
peliharaannya sendiri.
“Yaaak jangan meremehkanku .. aku masih bisa menggunakan
sihir”
“Coba matikan televisi itu“ tantang pussy.
“Emprillio ..” ucap Jieun dengan sedikit memutar jari
telunjuknya kearah televisi.
“Yaaakk kenapa bisa mati lampu disaat seperti ini” teriak
ibu Jieun dari arah dapur.
“Kkkk ~” tampak terdengar kekehan dari Pussy.
“Yang benar itu .. emprillios, kau bilang mau
berjaga-jaga dengan kemampuan sihir seperti itu ? kau mungkin akan kalah duluan
jika bertemu penyihir itu Jieun-a. Ck ck ck” tambah Pussy.
Jieun semakin mendengus dibuatnya.
“Helleum ..” ucap Pussy dan listrik kembali hidup.
Terlihat Jieun tampak menekuk wajahnya lagi-lagi ia kalah dengan kucing
hitamnya yang tampak memandang remeh dirinya saat ini.
“Kkkk ~” lagi, pussy tertawa dengan puasnya dan kembali
melenggang pergi, menyisakan Jieun yang memandangnya kesal.
“Ck dasar .. lihat nanti jika aku sudah menjadi penyihir
hebat kau akan kubuat menganga dengan kekuatanku” ujar Jieun sebal.
“Jika kekuatanku tak hilang” tambahnya lirih.
()()()
“Jieun kudengar anak baru itu sedang dekat dengan Soo
hyun sunbae”
“Siapa ?” tanya Jieun sembari menyeruput jus kotaknya.
“Jangan bilang kalau Bae Suzy” ujar Baekhyun.
“Yap .. kau benar Baekhyun”
“Lalu ?” tanya Jieun lagi, ia sama sekali tak tertarik
dengan urusan orang lain. Lalu apa masalahnya jika anak baru itu mendekati
seorang Kim Soo Hyun?
“Yaaakk kau ini .. dia anak baru disini , tapi
berani-beraninya mendekati sunbae kita yang keren itu, ah aku tidak rela” Borra
tampak mengerucutkan bibirnya.
“Sama aku juga tidak rela” ujar Baekhyun enteng, ia
langsung mendapat tatapan aneh dari kedua yeoja itu.
“Yaa yaa ,, aku tidak rela Suzy dekat dengan namja
manapun, bukannya aku tak rela Soo Hyun dekat dengan wanita”
“Ah kukira kau ...” Borra menggantung kalimatnya.
“Yaak aku masih normal , kalian ini”
Bora dan Jieun tertawa geli.
“Hari ini Myungsoo tidak masuk lagi ?” tanya Baekhyun.
“Sepertinya tidak” jawab Jieun.
“Kenapa akhir-akhir ini dia jarang masuk, apa ia sedang
sakit ?” ujar Bora.
“Entahlah” jawab Baekhyun.
Jieun melirik Bora, entah apa yang ada dipikirannya.
Kenapa
Bora begitu peduli dengan Myungsoo ?
“Yaaakk kenapa kau memandangku seperti itu ?” tanya Bora
karena ia mendapat pandangan yang tak enak dari Jieun.
“Kau .. menyukai Myungsoo yah ?” Tanya Jieun menyelidik.
“Haha .. kau cemburu padaku Jieun-a ? kurasa kau yang
menyukai Myungsoo”
“A ani .. “ ujar Jieun mengalihkan pandangannya.
“Aku ini teman yang baik, setiap siswa yang tak masuk
pasti akan kutanyai” ujar Bora.
“Tapi kenapa ia jarang masuk yah ?” kali ini Baekhyun
yang bertanya.
Borra mengedikan bahu.
“Yaaak Jieun, kau dekat dengannya kan ? apa sama sekali tak
ada kabar ?”
“Siapa yang dekat dengannya, ani aku tidak tahu .. nomor
ponselnya saja aku tidak tahu”
Penyihir
bodoh itu mana punya ponsel kkk~
“Bagaimana kalau kita kerumahnya” usul Baekhyun membuat
Jieun seketika tersedak oleh jusnya.
“Kau kenapa Jieun-a ?”
“A ani .. gwenchana“
“Kau ini aneh” seru Bora.
“Ta tapi memang kalian tahu dimana rumah Myungsoo ?”
tanya Jieun yang mendapat gelengan dari keduanya.
“Kau sendiri, apa kau tahu ?” tanya Borra. Jieun
menggeleng cepat.
“Ah kita ini teman macam apa, rumah Myungsoo pun tidak
ada yang tahu” keluh Bora.
“Ya sudahlah,, kita doakan saja Myungsoo baik-baik saja”
ucap Baekhyun, yang mendapat anggukan dari kedua yeoja itu.
“Eh lihatlah arah jam 12” ujar Bora. Baekhyun dan Jieun
pun menoleh kearah yang Bora katakan. Terdapat Suzy dan juga Kim Soo hyun
disana, mengobrol dan sesekali diselingi tawa membuat semua perhatian tertuju
pada meja itu. banyak para siswi yang memandang kesal kearah Suzy, mungkin
mereka iri. Siswi baru sepertinya sudah bisa mendekati namja populer sekelas
Kim Soo Hyun.
“Setahuku Soo Hyun sunbae orang yang dingin” gumam Jieun.
“iya Jieun, aku juga berpikiran yang sama tapi kenapa ia
dengan mudah akrab dengan anak baru itu yah ?” tanya Bora.
“Karena Suzy cantik” ujar Baekhyun.
“Yaakk kau pikir disekolah ini hanya dia yeoja cantik ,
kau juga belum lama disini , kau tidak tahu apa-apa .. kau tahu Shin Young
sunbae kan Jieun?”
Jieun mengangguk “ Aku sangat tahu”
“Dia juga salah satu yeoja populer disini, dia sangat
cantik tapi dia juga tak pernah terlihat sedekat itu dengan Soo Hyun sunbae”
“Kau benar” jawab Jieun. Baekhyun hanya menjadi pendengar
yang tampak antusias memperhatikan Bora bercerita. Ia juga termasuk anak baru
disini, ia belum tahu apa-apa.
“Lalu Ga in sunbae” tambah Jieun.
“Iya, yeoja yang terkenal dengan permainan pianonya di
club musik, ia juga pernah mendekati Soo Hyun sunbae tapi tak pernah mendapat
tanggapan apapun” ujar Bora, ia bersemangat sekali jika bergosip seperti ini.
Jieun mengangguk lagi.
“Tapi Bae Suzy , ia bahkan baru tiga hari disini” ujar
Baekhyun membuka suaranya.
“Kau benar .. ini aneh” Bora tampak seperti detektif yang
sedang menangani kasus. Membuat Jieun tertawa pelan melihat tingkah teman
sebangkunya itu. ia sangat bersemangat jika sedang bergosip berbanding terbalik
jika membahas pelajaran.
“Kenapa kau tertawa ?” tanya Bora.
“Haha .. lucu saja saat melihatmu begitu serius seperti
itu. Sudahlah itu kan urusan mereka kenapa kita yang pusing”
“Iya juga sih” Bora tampak menggaruk kepalanya yang tak
gatal.
“Tapi sangat seru kkk~” timpal Baekhyun.
“Hahaha kau benar ..” kompak Jieun dan Bora.
()()()
Baekhyun memberhentikan motornya tepat didepan halte bis
yang terdapat Jieun disana. Membuka helmnya lalu memandang Jieun.
“Jieun kau mau kuantar lagi ?”
“Eoh ? Baekhyun ? tidak perlu , aku selalu saja
merepotkanmu”
“Hey , tentu saja tidak .. kau yakin tidak mau kuantar ?”
Jieun menggeleng pelan dengan senyum ramahnya.
“Baiklah kalau begitu aku yang akan menemanimu” ujarnya,
ia beranjak dari motornya dan duduk disamping yeoja yang sedang menunggu bus
itu.
“Kenapa harus menemaniku seperti anak kecil saja”
“Tak apa, aku akan menemanimu sampai bus datang”
“Ne gomawo” ujar Jieun dengan senyum mengembang.
Hening
“Eum Jieun .. “
“Wae ?” Jieun memandang Baekhyun yang duduk disamping
kirinya.
“Haha .. tidak jadi ah” Baekhyun tersenyum garing
menggaruk kepalanya membuat Jieun memandangnya heran.
Ada
apa dengan anak ini ?
“Kau ini kenapa, aneh sekali .. katakan saja tak perlu
sungkan” lanjut Jieun.
“Mungkin .. lain kali saja”
“Sekarang saja, ah kau membuatku penasaran” ujar Jieun
cemberut.
Baekhyun malah tersenyum tak jelas.
“Yaakk cepat katakan” seru Jieun dengan cubitan kecilnya
dilengan Baekhyun.
“Yaaakk apo”
“Hmm habisnya kau
membuat ku penasaran”
“Aku janji akan mengatakannya tapi tidak sekarang”
Baekhyun mengangkat dua jarinya membentuk peace.
“Oke .. tapi bolehkan aku mencoba menebak ?”
Baekhyun mengangguk. “Tentu , coba tebak”
“Kau ... “
“Eumm ?” Jieun tampak berfikir, ia menggumamkan kata ‘eumm’
begitu lama membuat Baekhyun terkekeh melihatnya.
“Yaakk kenapa lama sekali, kau membuatku ngantuk kkk~”
“Aishh .. kau ini”
“Ah aku tahu ..” ujar Jieun berbinar seakan ada tanda
lampu menyala dikepalanya.
“Apa ?”
“Kau mau bilang kau sedang jatuh cinta kan ?” tebak
Jieun, membuat Baekhyun seketika tersenyum tak jelas dan kembali menggaruk
kepalanya.
“Yaa yaa yaa .. sepertinya aku benar” seru Jieun saat
melihat namja cerewet itu bertingkah tak jelas.
“Siapa dia ?” tanya Jieun.
“Siapa apanya ?” Baekhyun balik bertanya dengan tampang
bodohnya.
“Isshh kau ini .. yeoja yang kau sukai ?”
Baekhyun terdiam dengan jantung mulai berdebar tak
beraturan. Bungkam seribu bahasa membuat Jieun mengernyit.
Kenapa
malah diam ?
“Jangan bilang kalau yeoja itu .. “ Jieun menggantung
kalimatnya. Mencoba menebak yeoja yang sedang Baekhyun taksir. Baekhyun
dibuatnya semakin berdebar, akankah Jieun menebaknya dengan benar ?
“Suzy !” seru Jieun.
“Buahaha ...” Baekhyun menyemburkan tawanya.
“Salah ya ?” tanya Jieun sembari menggaruk kepalanya.
Baekhyun hanya mengedikan bahunya. Ada sedikit perasaan lega dihatinya.
“Bukankah kau selalu membicarakannya, ku kira kau
menyukainya” tambah Jieun.
Baekhyun tampak menggeleng.
“Bukan dia .. kau sangat tahu orang itu”
“Ah jinjja ? aaah aku semakin penasaran” ujar Jieun
menghentakan kakinya. Membuat Baekhyun lagi-lagi terkekeh melihatnya.
“Lihat bus mu sudah datang” ujar Baekhyun.
“Eoh kau benar”
“Kalau begitu aku duluan” Baekhyun tampak beranjak dan
mulai menaiki motornya.
“Gomawo Baekhyun-ah” seru Jieun sebelum menaiki bus yang
tengah berhenti dihadapannya. Baekhyun mengangkat satu tangannya melambai pelan.
()()()
Jieun sampai dihalaman rumahnya, ia melihat ibunya tampak
memunggunginya.
Sedang
apa eomma berdiri disana ?
“Eomma !” Seru Jieun dan ibunya pun menoleh.
“Eomma, kenapa cemberut begitu ?” tanya Jieun karena
wajah ibunya tampak tak senang.
“Lihat ini Jieun-a” Jieun berjalan mendekati ibunya.
“Eoh ? bagaimana bisa jadi seperti ini ?” Jieun
mengernyit heran.
Ibu Jieun tampak menggeleng pelan. Bunga lili
kesayangannya tampak layu dan menguning, semua daunnya rontok. Bunga kesayangan
ibu Jieun itu sungguh terlihat mengenaskan, tak lagi menarik dipandang mata.
“Kemarin bunga ini baik-baik saja, tapi kenapa bisa
seperti ini ?” ujar ibu Jieun lemas.
“Omo .. apa eomma lupa menyiramnya ?”
“Kau sangat tahu eomma sangat menyayangi bunga ini, mana
mungkin eomma lupa menyiramnya”
Jieun terdiam memandangi bunga dihadapannya yang seakan
menghilang daya hidupnya.
Siapa
yang melakukan ini , mungkinkah penyihir itu ? Ah semakin lama , semakin
membuatku terganggu saja .. apa maksudnya melakukan ini semua ? bukankah
Myungsoo yang diincarnya ? tapi mungkin saja ini terjadi karena penyakit
tanaman. Tapi mungkin juga ulahnya ..
Ibu Jieun kembali masuk kedalam rumahnya dengan gontai. Jeun
memandang kanan dan kiri memastikan tak ada orang disana. Ia meniupkan pelan
udara dari mulutnya mencoba mengembalikan tanaman kesayangan ibunya itu hidup
kembali. Bunga lili itu perlahan mulai mengembang kembali namun sedetik
kemudian layu lagi.
“Eh kenapa tidak berhasil ?” gumam Jieun.
“Kau harus konsentrasi Jieun” gumamnya lagi,ia menghirup
udara dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Ia kembali melakukan hal yang
sama. meniupkan udara perlahan dari mulutnya. Lagi, bunga lili itu mulai
mengembang, bergerak perlahan kembali hidup, warna yang tadinya kuning
kecoklatan kembali merah muda. Daun mulai keluar dari kedua sisi batangnya.
Jieun memperhatikannya dengan senyum mengembang, ini yang ia suka dari sihir,
bisa melihat hal-hal yang menakjubkan. Kini bunga lili ibunya kembali hidup dan
segar. Kelopaknya mekar membuatnya indah dipandang mata, daun hijaunya
memperlihatkan kesejukan.
“Wuaa aku berhasil” Jieun melompat-lompat tak jelas,
melihat hasil dari kekuatan sihirnya yang berhasil mengembalikan bunga itu ke
keadaan semula. Jieun memang selalu berhasil jika menggunakan sihir pada alam. Mungkin
karena kekuatannya berbasis tentang alam. Myungsoo mengatakan padanya kekuatan
Jieun berbasis alam karena tanda bintang ditangannya berwarna hijau.
Mata itu, mata tajam dengan jubah menutupi seluruh tubuhnya
memandang Jieun geram. Bagaimana bisa penyihir keturunan manusia seperti Jieun
mematahkan sihirnya ? ia menghilang begitu saja seperti diterpa angin.
“Jieun cepat masuk” ujar Pussy tiba-tiba.
“Eoh ? pussy ada apa ?”
“Cepat masuk !” teriaknya. Jieun mengernyit namun ia
menurutinya juga, melangkah masuk dengan cepat sembari berdecak sebal. Kucing itu selalu seenaknya saja. Sebenarnya siapa yang majikan dan
peliharaan disini ? Bisakan ia tidak berteriak seperti itu ?
TBC ^^
Saran dan Kritiknya (_ _)
Ah....Daebak XD
ReplyDeletebtw,penyihir jahatnya itu suzy ya? bner gak? kekeke
Si Baek kayanya udah mau ngungkapin perasaan nya ma jieun kekeke
terus gmana nasib kekuatan jieun?
btw,cpet dilanjut thor hwaiting^^
yg scret relationship jg donk thor OK
bener gak ya, liat aja nanti ..
DeleteKyaaaaa akhirnya si update juga... ngomong-ngomong siapa yang baekhyun suka sih? Semoga jieun yaa... soalnya aku nuggu banget BaekU disini kekeke... ^ ^
ReplyDeletehehe .. ditunggu aja yah kelanjutannya :)
Deletebikin tambah penasarannnnn....
ReplyDeletesemoga cepet update. eh tapi aku lebih suka jieun sama myungsoo daripada sama baekhyun entah kenapa gatau. kalo sama baek kayanya ga ada geregetnya /? .
penasaran kah ? bagus deh hehe ...
DeleteDitunggu aja kelanjutannya.
itu kya'a penyihir jahatnya suzy y....hehehe nebak ajj..:)
ReplyDeletesuzy bukan ya .. mungkin di part selanjutnya ada jawabannya :)
Delete