Beautifull Witch [3]


Cast     : Lee Jieun, Byun Baekhyun, Kim Myungsoo. 

Genre   : Fantasy, sad, comedy. 

Length  : Series

Hai-hai ... masih inget kan ma ff ini. hope u like it .. 




Pussy memandang heran saat Jieun memasuki kamarnya.

“Kau kenapa Jieun?” tanya Pussy. Jieun memandang pussy sekilas namun ia tetap diam, ia melemparkan tasnya sembarangan kemudian berbaring dikasurnya. Jieun meringkuk mencoba menahan tangisnya namun air matanya tetap saja keluar tak terkendali. Mungkin jika eomma ada dirumah, dia akan khawatir untungnya dia sedang berada diluar kota dengan appanya mengunjungi saudara Jieun yang sedang mengadakan acara pernikahan, selama 2 hari. Jieun tanpa sadar tertidur namun masih terdengar isakannya sesekali.

Jieun terbangun, ia meregangkan badannya sembari menguap, ia memandang jam.

“Jam sepuluh, selama itu kah aku tertidur?” gumamnya. Ia mengusap perutnya. “ Lapar”
Jieun keluar dari kamarnya menuju dapur, ia membuka kulkas dan menenggak air dingin. Ia memasak mie instan , dan beberapa menit kemudian mie panasnya sudah siap, ia menyalakan televisinya sembari memakan mie instannya.

Jieun menyantap mie instannya tak bersemangat, Jieun layaknya orang yang nyawanya entah kemana, pandangannya kosong. Matanya menatap televisi namun pikirannya entah kemana.

“Sebenarnya kau kenapa Jieun?” tanya pussy lagi, ia duduk disamping Jieun sembari menjilati kakinya sendiri (namanya juga kucing hehe).

Jieun menghela nafas, ia masih diam tak menjawab pertanyaan pusy.

Jadi seperti ini rasanya putus cinta? Serasa dunia runtuh diatas kepalaku, Suho oppa sedang apa kau sekarang? Kau tega sekali padaku? Haruskah kita berakhir seperti ini?

Jieun merasa dilema, jika saja ia manusia normal semua ini pasti tidak akan terjadi tapi ia sangat menyukai kekuatannya, kekuatan sihir yang mengenalkan Jieun pada hal-hal baru yang belum pernah ia temui sebelumnya. Hal-hal yang membuatnya kagum.

~~

Satu minggu sudah Jieun lewati dengan penuh kegalauan, dia bahkan tidak menceritakannya pada Bora alasan ia putus dengan Suho, tentu saja. Setiap Jieun berpapasan dengan Suho, ia mencoba tersenyum namun Suho langsung menghindar darinya. Myungsoo hanya bisa memperhatikan Jieun, ia takut Jieun berbuat hal aneh karena suasana hatinya yang sedang kacau. Myungsoo menyadari kalau Jieun pasti sangat mencintai Suho.

Kini ia berada dikantin bersama Bora, Myungsoo dan juga Baekhyun. Jieun hanya terdiam tak seperti biasanya yang selalu ceria dan cerewet mengomentari segala hal dengan Bora.

“Jieun bagaimana kalau nanti kita shopping? Katanya sedang ada diskon besar-besaran loh” ujar Bora. Jieun memandang kearah Bora malas. Matanya tertarik dengan namja yang sedang bergandengan dengan yeoja, itu adalah Suho dengan seorang yeoja cantik berambut pendek.

“Yaaakk kau tidak memperhatikanku eoh?” kesal Bora, lalu mengikuti arah pandang Jieun. Seketika Bora menutup mulutnya. Ia beralih memandang Jieun yang sekarang menunduk mengaduk-aduk minumannya tak bersemangat.

“Aku mau keperpustakaan saja” Jieun beranjak dan menuju perpustakaan. Disusul Myungsoo.
Bora dan Baekhyun hanya berpandangan tak mengerti dengan tingkah Myungsoo, Bora merasa Jieun dan Myungsoo sudah mengenal lama. Mereka terlihat dekat.

~~

Jieun menangis disudut perpustakaan, ia menangis dalam diam, hatinya sakit melihat Suho bersama yeoja lain. Ia memandang buku dihadapannya nanar. Ia memang masih belum bisa melupakan perasaannya, ia selalu ingat senyum Suho, sikap Suho yang selalu manis dihadapannya. Tiba-tiba Myungsoo duduk dihadapan Jieun.

“Berhentilah menangisi pria pengecut itu ..” ujar Myungsoo.

“Aku tidak bisa Myungsoo-ya, aku tidak bisa..”

“Kau bisa Jieun, kau bisa .. aku akan membuat mu bisa melupakannya” Myungsoo mendekatkan wajahnya, ia menggenggam tangan Jieun kuat. Ia mencium Jieun dengan ganas, ia sama sekali tidak menyukai Jieun menangis dihadapannya apalagi menangis karena namja lain. Kenapa harus lelaki seperti Suho yang mendapatkan cinta Jieun, pikir Myungsoo. Jieun mencoba melepaskan diri dari Myungsoo tapi tak berhasil, tangannya mencoba melepaskan dari cengkraman Myungsoo namun Myungsoo malah semakin menggenggamnya erat. Jieun mulai terlena, ia tak lagi memberontak, ia menikmati ciuman itu dan mulai membalas ciuman Myungsoo. Ada debaran aneh didadanya. Mungkinkah..?  Myungsoo pun tak lagi menggenggam tangan Jieun kuat, ia mengendorkan cengkramannya melihat Jieun mulai tenang dan tak menangis lagi. Tak berapa lama Myungsoo melepaskan ciumannya, ia tersenyum evil sembari memandang Jieun.

“Yaaaakk apa maksudmu menyeringai seperti itu?” kesal Jieun. Myungsoo mengacak rambut Jieun lalu pergi begitu saja. Jieun sudah kembali seperti Jieun yang sebenarnya.

Jieun baru tersadar kalau ia juga menikmati perlakuan Myungsoo tadi, ia mngusap-usap bibirnya tak percaya.

Pasti dia menggunakan sihirnya padaku? Kenapa aku bisa terlena dengan ciumannya tadi? Pikir Jieun.

Oh my second kiss.

Haha mana ada yang menyesali ciuman kedua? Kau aneh Jieun.

Ciuman pertamanya sudah ia berikan pada Suho saat Suho ulang tahun, justru yang harus ia sesali seharusnya ciuman pertamanya yang ia berikan pada namja ayam seperti Suho.

Baiklah aku pasti bisa melupakan namja pengecut itu, semangat Jieun dan aku akan membuka hatiku pada siapapun termasuk ..... kepada Myungsoo.

Jieun sadar dunia tidak akan runtuh hanya karena Suho memutuskannya. Jieun kembali kekelasnya, ia bertekad akan menghilangkan segala tentang Suho apapun itu. Jieun meniup poninya.

“Apa yang kau lakukan diperpustakaan?” tanya Bora ketika Jieun sudah berada dikelas.

“Tentu saja belajar, kau pikir apa lagi?” ucap Jieun bohong.

“Benarkah kau seperti habis ....”

“Ha habis apa?” Jieun berdebar dengan tebakan Bora, mungkinkah Bora tahu dia telah berciuman dengan Myungsoo. Tidak mungkin kecuali ia melihatnya sendiri.

“Habis menangis”

Myungsoo yang melihat reaksi Jieun hanya terkekeh geli. Jieun mencibir kearah Myungsoo.

“Ani, aku tidak akan menangis lagi karena namja itu” ujar Jieun bersungguh-sungguh.

“Baguslah kalau begitu” Bora bersyukur untuk Jieun.

Park songsaenim pun memasuki kelas, kini setiap murid wajib maju kedepan untuk membacakan tugas yang diberikan Park songsaenim yaitu pidato bahasa Inggris. Kini giliran Baekhyun yang maju, ia membaca pidatonya dengan lumayan lancar. Jieun memperhatikan dengan seksama. Ia melihat luka dipelipis kanan Baekhyun, tiba-tiba Jieun menutup mulutnya tidak percaya. Ia ingat, Baekhyun adalah bocah yang selalu mengganggunya saat SD, ia yang membuat Jieun mengetahui kekuatan sihirnya pertama kali, Jieun yang membuat bocah itu jatuh terpeleset. Jieun melihat name tag Baekhyun, benar nama lengkapnya pun sama, Byun Baekhyun. Tidak salah lagi. Jieun baru menyadarinya padahal sudah hampir dua minggu ia selalu didekatnya. Tapi sepertinya Baekhyun belum menyadarinya kalau aku anak yang selalu diganggunya. Itu menurut Jieun.

“Kau kenapa Jieun?” tanya Bora.

“Ani,, aku hanya mengantuk, huaa” Jieun berpura-pura menguap.

“Sebentar lagi giliran mu jangan sampai kau menguap didepan kelas memalukan tau” ceramah Bora.

“Ne, songsaenim” jawab Jieun. Bora mencibir kesal. Jieun terkekeh.

~~

Jieun menyeruput Manggo Juice nya, dihari yang panas ini memang paling enak meminum yang dingin-dingin, kini ia berada di Caffe bersama Bora, Jieun akhirnya menyetujui ajakan Bora untuk shopping dan kini ia mendapatkan baju-baju yang ia inginkan dengan diskon yang fantastis. Bora memang ahli dalam informasi apapun, bahkan adanya diskon besar-besaran ini.

“Jieun mian, aku harus menjemput eomma ke bandara. Ku tinggal sendiri ne?” ujar Bora.

“Ne tak apa pergilah” jawab Jieun.

“Jeongmal? Mian ne .. kalau begitu aku pergi dulu, bye” Bora pun beranjak pergi.

“Ne bye”

Jieun memandang keluar jendela Caffe, ia memandang orang  yang berlalu lalang tanpa lelahnya. Ia pun memandang pasangan kekasih yang mengumbar kemesraan dengan berpegangan tangan bersama. Jieun menghela nafas, lagi-lagi ia teringat Suho. Sebesar apapun ia berusaha tetap saja Suho berkelebat dipikirannya.

“Ani..ani.. “ Jieun mencoba menghilangkan pikirannya.

“Jieun,, kau Jieun kan? Sedang apa disini?” Jieun memandang kearah orang dihadapannya.

“Baekhyun? Aku, aku habis shopping dengan Bora tadi. Kau sendiri sedang apa disini?” tanya Jieun balik.

“Sebenarnya aku ada janji dengan temanku tapi katanya ia tidak jadi kesini, alhasil aku seorang diri hehe .. bolehkan aku duduk?”

“Oh, begitu.. Ne tentu saja duduklah..”ucap Jieun sembari tersenyum. Baekhyun pun mulai menarik kursi didepan Jieun dan ia pun duduk. Ia memanggil pelayan dan memesan minuman yang sama dengan Jieun.

“Lalu kemana Bora?”

“Oh dia menjemput eommanya di bandara dan aku ditinggal sendirian olehnya hehe..”

“Oh begitu..” Baekhyun mengangguk. Baekhyun ingin menanyakan sesuatu pada Jieun.

“Ini minumannya tuan ..”ujar pelayan lalu meletakannya. Baekhyun mengucapkan terima kasih pada pelayan itu.

“Jieun aku rasa, aku mengenalmu tapi dimana ya? Mungkinkah kita pernah bertemu sebelumnya?”

Jieun berdehem menetralkan suaranya. Haruskah ia mengatakan yang sebenarnya? Lagi pula kenapa harus takut untuk mengatakannya.

“Kau ingat bocah kecil yang selalu kau ganggu saat SD? Bocah dengan dua kunciran dirambutnya, bocah yang selalu kau panggil Cicak karena ia sangat takut dengan cicak” akhirnya Jieun mengatakannya. Baekhyun nampak berfikir.

“Ne aku sangat ingat, tapi bagaimana kau tau?. Mungkinkah ....?” Baekhyun menatap Jieun tak percaya.

“Ne itu aku” ujar Jieun tersenyum.

Baekhyun hampir menyemburkan minuman yang berada dimulutnya, saking terkejutnya. Jadi benar ia Lee Jieun yang ia kenal saat SD. Gadis dengan dua kunciran rambutnya, gadis yang selalu ingusan dan gemetar saat  disuruh gurunya maju kedepan.  Baekhyun tak percaya ia berubah sedrastis ini.

“Lee Jieun, kau sangat berbeda 180 derajat, kau tau..”ujar Baekhyun. Jieun hanya terkekeh.

“Jeongmal ? Dengan begini aku tidak akan dibully lagi kan olehmu hehe” canda Jieun.

“Ne mana mungkin aku bisa membully yeoja secantik mu, dan untuk yang dulu, Aku benar-
benar minta maaf, maklum dulu kita masih anak-anak” ujar Baekhyun.

“Ne aku maafkan, jadi sekarang kita teman?”

“Ne of course Cicak, peace !”

Merekapun tertawa bersama, mengenang masa-masa kecil mereka dulu. Tak terasa sudah dua jam mereka lewati dengan obrolan-obrolan yang menyenangkan itu.

“Baekhyun maaf sepertinya aku harus pulang, aku tidak ingin membuat eomma khawatir”

“Ne, mau kuantar?”

“Tidak perlu, aku bisa sendiri , merepotkan mu saja”

Baekhyun membawa barang belanjaan Jieun tanpa permisi. “ Tidak merepotkan, ayo cepat” ujarnya sembari berjalan mendahului Jieun. Terpaksa Jieun mengikuti Baekhyun. Baekhyun tersenyum simpul. Baekhyun mengantar Jieun dengan motornya, Jieun mencengkram kuat jaket Baekhyun karena laju motornya begitu cepat.

“Gomawo Baekhyun-a” Jieun berterima kasih.

“Kau tidak menyuruhku masuk?”

“Oh iya.. kau mau masuk?”

“Hehe ani, aku hanya bercanda mungkin lain kali saja. Kalau begitu aku pergi” Baekhyun memakai helm nya dan melajukan motornya sampai tak terlihat lagi oleh Jieun.

“Tampaknya ada yang habis kencan?” Suara Myungsoo mengagetkan Jieun sampai-sampai gadis itu terperenjat.

“Aiisshh kau,,, tak bisakah kau tidak mengagetkanku sekali saja”

“Tidak bisa” ucap Myungsoo santai.

Jieun masuk kerumahnya tanpa memperdulikan Myungsoo, ia langsung memasuki kamarnya. Myungsoo sudah ada dikamarnya, Jieun hanya bisa menghela nafas.

“Myungsoo-ya aku lelah tolong jangan ganggu aku” Jieun memelas pada Myungsoo. Mungkin saja lelaki itu akan pergi.

“Kau lelah? Mau ku pijat?”

Jieun langsung memelototkan matanya sembari mencibir kearah Myungsoo.

“Hahaha... “Myungsoo tertawa puas.

“Baiklah aku akan pergi, tapi ingat kau berhutang penjelasan padaku, kenapa kau bisa pulang dengan Baekhyun”

“Apa hak mu me...” Belum usai Jieun berbicara Myungsoo sudah hilang entah kemana.

“Aisshh dasar anak itu, seenaknya saja. Dia pikir aku ini yeoja chingunya apa” kesal Jieun.

Jieun membaringkan punggungnya diatas kasurnya.

Ah nyamannya, dia merasa cape hari ini, ah jieun lupa ia belum meminum pil yang Myungsoo berikan untuk menangkal efek dari lunturnya kekuatan sihir Jieun. Eomma Myungsoo terkenal sebagai penyihir peracik obat dan ia membuatkannya untuk Jieun. Jieun pun sudah pernah bertanya pada eomma Myungsoo, adakah cara lain untuk mempertahankan kekuatan sihirnya namun jawabannya sama seperti yang Pussy katakan.

Ia bangun dan langsung meminum pil itu, ia turun kebawah berniat menonton televisi.

“Jieunie,  ayo makan sayang” ucap eommanya dari arah dapur.

“Aku sudah makan tadi eomma” balas Jieun. Jieun yang merasa bosan tak ada tontonan menarik kembali kekamarnya.

Jieun membuka akun KakaoTalknya, terlihat disana Bora sedang online. Jieun pun mengirimi Bora pesan hanya untuk iseng saja.

Jieun
Yaaaakk bodoh kau sedang apa? Sudahkah menjemput eomma mu?

Bora
Yaaakk siapa yang kau panggil bodoh? Tentu saja sudah :p. Jieun aku mau tanya, sepertinya kau sudah lama mengenal Myungsoo, benarkan?

Jieun agak tersentak membaca pesan Bora, bagaimana Bora tau, tebakannya sangat benar.
Yaaakk jangan asal tebak, Tentu saja belum. Hanya perasaan mu saja.

Bora
Jieun aku ingin jujur padamu

Jieun
Jujur? Jujur untuk apa?

Bora
Kau ingat yeoja yang bergandengan dikantin dengan Suho sunbae?

Jieun
Ne aku ingat, memangnya kenapa?

Bora
Kumohon kau jangan marah ataupun menjauhiku karena baru mengatakannya sekarang. Sebenarnya aku pernah melihat mereka berdua di FoodCourt sebelum kau putus dengannya, kejadiannya sudah lumayan lama, aku pernah bertanya padamu apakah hubungan kalian baik-baik saja? Alasan ku menanyakan itu, karena aku melihat mereka, mereka sangat mesra waktu itu.

Jieun melebarkan matanya tak percaya membaca pesan yang Bora kirim padanya, sekali lagi ada rasa sakit didadanya. Namja itu, benar benar serigala berbulu domba, didepan Jieun ia sangat manis tetapi dibelakangnya ia bersama yeoja lain. Jieun tak membalas pesan Bora, kini air matanya tak bisa ia bendung lagi mengetahui kenyataan yang menyakitinya lagi. Ia pun sedikit kesal dengan Bora, mengapa baru memberi tahunya sekarang, jika saja Jieun tahu dari dulu, mungkin tak akan sesakit ini.

Bora
Jieun mianhae, aku benar-benar minta maaf padamu baru memberitahukannya sekarang. Aku takut menyakitimu dulu, kau terlihat sangat mencintai Suho sunbae. L tapi aku bersyukur kau sudah tak berhubungan lagi dengannya.

Sekali lagi Bora mengirim pesan ke Jieun meski tak dibalas oleh Jieun.
Jieun kembali terisak pelan. Ia sudah mencoba untuk menghilangkan Suho dari pikirannya tapi apa ? lagi-lagi ia membuat Jieun sakit hati lagi.

TBC ... 

Comments

  1. akhirnya di lanjut..
    btw,adegan myungsoJieun trlalu spontan lol
    tp apkah baekhyun yg akan jd cnta sejati jieun ?

    ReplyDelete
  2. wah bagus bagus!! daebak! lanjut thor--

    ReplyDelete
  3. Kepengen myungsoojieun aaaaaa

    ReplyDelete

Post a Comment