Cast : Lee Jieun
(iu), Kim Myungsoo (L), Suho (exo), Baekhyun(exo), Bora(oc) dll
Genre : Romance,
comedy, fantasy, sad.
“Cihh ,,, a ani” bela Jieun.
“Ne ne aku percaya, haha .. lanjutkan makan mu. Oppa mau ke
aula dulu sepertinya akan ada rapat di club basket”
“Ne.. gomawo minumannya oppa”
“Awas kau jika ketauan lagi membicarakan namja lain” ancam
Suho dengan wajah dibuat-buat seperti marah sebelum menuju aula.
“Hehe ne .... “
“Ck aku iri pada kalian “ ujar Bora.
“Makanya cepat punya namja chingu,, jangan hanya didunia
maya saja”
“Ish kau ini .. eh kita lanjutkan obrolan kita yang tadi,
eothe ?”
“Ne ne mumpung tidak ada Suho oppa hehe .. jadi anak baru
itu namja atau yeoja ?”
“Yang kudengar sih namja, yang satu dari Gwangju dan yang
satu dari Jeju”
“Mwo? Ada dua namja ?”
“Ne.. semoga saja salah satu dari mereka adalah jodohku
haha..” harap Bora.
“Cih dasar” cibir Jieun.
~~
“Baiklah anak-anak kita akan kedatangan dua murid baru,,
kalian masuklah” ucap Lee songsaenim.
Kedua namja itu pun masuk kekelas yang ditempati Jieun lalu
memperkenalkan diri mereka masing-masing. Jieun memperhatikan dengan seksama,
Jieun hampir serangan jantung karena salah satu namja baru itu adalah Kim
Myungsoo temannya dari dunia sihir dan namja satu lagi yang katanya berasal
dari Jeju , Jieun merasa tidak asing dengan wajahnya namun Jieun tidak
ingat.Jieun menutupi wajahnya dengan buku, seolah-olah dia sedang membaca ia
takut Myungsoo mengetahui keberadaannya. Sedangkan Bora yang duduk disamping
Jieun tak henti-hentinya memandangi kedua namja baru itu dengan pandangan
kagum.
Bora menyikut Jieun untuk menoleh keraha dua namja itu
“Jieun-a lihatlah mereka berdua benar-benar tampan”
“Ish kau berisik tau .. “
Mereka berdua pun duduk tepat didepan bangku Jieun dan Bora.
“Lihat mereka duduk didepan kita” Bisik Bora.
“Mwo? Aku benar-benar bisa mati” gumam Jieun.
Jieun pun mendengar percakapan antara kedua namja
didepannya.
“Myungsoo imnida ,, “ Myungsoo memperkenalkan diri pada
namja disampingnya.
“Baekhyun imnida,,” balas si namja.
Baekhyun? Namanya pun
tidak asing ditelingaku batin Jieun.namun Jieun tak mau ambil pusing, ia
hanya khawatir dengan Myungsoo, bagaimana ia bisa menghindari Myungsoo
sementara ia sekelas dengannya. Ah aku
bisa gila batin Jieun.
“Chogiyo ,,” Bora menepuk pundak Myungsoo, ia dan Baekhyun
pun menoleh.
“Bora imnida, senang berkenalan dengan kalian” tambah Bora.
“Oh, Myungsoo imnida, Baekhyun imnida” Jawab mereka
bergantian.
“Oh dia siapa ?” tanya Baekhyun menunjuk Jieun. Bora pun
menyenggol lengan Jieun.
Aisshh dasar Bora,
otteohkae? Tenang Jieun kau harus bersikap biasa saja, jangan membuat Myungsoo
curiga batin Jieun.
Jieun pun perlahan-lahan menutup bukunya, ia bisa melihat
Myungsoo menyeringai seakan-akan memenangkan lotre.
“Oh annyeong Jieun imnida” ucap Jieun lalu tersenyum yang
dibuat-buat.
“Baekhyun imnida..”
“Myungsoo imnida..”
Jieun pun memutar kedua matanya malas, aku tau bodoh batin Jieun.Tanpa Jieun sadari Baekhyun terus
memperhatikannya. Baekhyun pun merasa tidak asing dengan Jieun, tapi pikirannya
langsung ia tepis, mungkin saja ia salah orang.
Lee songsaenim pun melanjutkan pelajarannya yang sempat
terhenti karena perkenalan murid baru. Jieun tampak malas memperhatikan
penjelasan gurunya itu, karena memang ia tidak menyukai pelajaran Sejarah, ia
lebih suka Matematika atau Fisika, menurutnya itu lebih menantang dari pada
harus menghafalkan sejarah. Tiba-tiba HP Jieun bergetar tanda ada pesan masuk,
ia pun membukanya.
From: Suho oppa
Jieun-a maaf oppa
tidak bisa pulang bersama mu hari ini, oppa harus mengurus rencana lomba basket
karena oppa ditunjuk sebagai panitianya. Mian L
oppa akan sibuk satu minggu ini
Jemari Jieun pun menari diatas layar hapenya, ia membalas
pesan Suho
Ne oppa gwenchana..
Hwaiting J
Jieun menekan tombol Send. Jieun menghela nafas.
Jam pelajaran Lee songsaenim pun berakhir sekaligus untuk
pembelajaran hari ini, semua murid keluar dari kelas hanya tersisa Jieun, Bora
dan juga Myungsoo. Jieun membereskan buku-bukunya lemas, ia merasa benar-benar
merasa badannya hari ini tidak seperti biasanya padahal ia sedang tidak sakit.
“Jieun-a aku pulang duluan ne ... “ ucap Bora lalu bergegas
keluar kelas.
“Ne..” tanpa Jieun sadari Myungsoo menunggunya diluar, ia
bersandar di tembok menunggu Jieun.
Jieun berjalan agak
lunglai, ia sempat seperti mau terjatuh tapi tangan kekar Myungsoo membantu
Jieun.
“Kau kenapa eoh ? Kau pasti sangat syok mengetahui aku
bersekolah disini?”
Jieun mencoba lepas dari genggaman Myungsoo tapi ia terlalu lemas
“Entahlah aku sedikit lemas hari ini, dan kau, kenapa kau bisa bersekolah
disini? Jangan main-main Myungsoo-ya”
“Sudahlah, jangan banyak bicara dulu, nanti aku jelaskan
dirumahmu, sekarang kuantar kau dulu”
Myungsoo menggengam tangan Jieun dan membaca mantra “Orama
maraluis” Mereka pun langsung menghilang dan dengan sekejap mata kini Jieun
berada dikamarnya. Myungsoo memapah Jieun untuk berbaring dikasurnya. Pussy pun
menghampiri Jieun
“Pussy kira-kira ada apa dengan Jieun?” Myungsoo bertanya
pada kucing hitam itu.
“Mungkin ini efek dari kekuatan sihir Jieun yang semakin
melemah, lihatlah tanda bintang di lenganmu mulai memudar Jieun-a” Jelas pussy.
“Tapi kau tidak usah khawatir jika tanda itu sudah hilang
sepenuhnya kau akan kembali baik-baik saja” tambah pussy.
“Berarti maksudmu jika tanda ini hilang kekuatan ku pun akan
hilang sepenuhnya?” tanya Jieun.
“Ya tentu saja..” Ujar pussy.
“Andwae aku tidak mau kekuatan ku hilang..”
“Pasti ada cara agar kekuatanmu tidak hilang” ujar Myungsoo.
“tentu saja ada, dan Jieun pun sudah tau itu..” jelas pussy.
“Mwo? Apa itu Jieun jelaskanlah aku pasti akan membantumu?”
“Ku yakin kau tidak bisa membantu..” Jieun menghembuskan
nafasnya.
“Aku harus menemukan manusia yang tulus mencintaiku meski ia
tahu aku mempunyai ilmu sihir” jelas Jieun kemudian.
“M Mwo? Kenapa harus manusia? Jika itu aku, aku akan
mencintaimu dengan tulus” ucap Myungsoo lalu mengalihkan pandangannya.
“Myungsoo-ya mian aku tak bisa membalas perasaanmu” ujar
Jieun lalu tertunduk.
“Ne aku tahu, gwenchana. Aku pergi dulu” Myungsoo pun
menghilang begitu saja.
“Yaaakk anak itu seenaknya saja , aku bahkan belum
mengetahui alasan ia bisa masuk sekolahku” Jieun mendengus kesal.
Tok tok tok
“Masuk...”
“Jieun kau sudah pulang? Tapi eomma tidak mendengar mu
pulang tadi?”
“Mungkin eomma sedang sibuk didapur tadi, jadi tidak
mendengar ku pulang hehe”
“Oh ne mungkin saja, eomma tadi sedang membuat kimchi..
turunlah eomma sudah membuat mu makanan”
“aku mengantuk eomma, nanti kalau aku lapar aku akan turun ..”
Eomma jieun pun mengangguk paham.ia keluar dari kamar Jieun.
“Fiuhh untunglah aku tidak ketahuan,, “ Jieun bernafas lega.
Jieun pun menutup matanya berusaha untuk tidur, matanya
serasa ditempa beban berat yang membuat nya sangat ngantuk.
~~
Jieun dan Bora kini berada di perpustakaan, mereka tengah
mencari materi yang ditugaskan oleh Kim songsaenim. Jieun sibuk membuka-buka
halaman dan sesekali mencatat yang ia rasa penting sedangkan Bora nampak malas
mengerjakan tugasnya itu, ia malah sibuk dengan smartphone nya.
“Oh iya aku hampir lupa..” ucap Bora memecah keheningan.
Jieun memandang Bora heran.
“Apa yang kau lupa?” tanya Jieun.
“Tadi Suho oppa memintaku menyampaikan padamu, sepulang
sekolah dia akan menunggumu di Caffe” bisik Bora di telinga Jieun. Jieun
melirik suho yang tak jauh duduk disebelahnya.
Semoga saja dia tidak
mendengar apa yang dibisikan Bora
“Oh ne, gomawo sudah memberitahuku” balas Jieun berbisik(?).
“Suttss jangan berisik” teriak penjaga perpustakaan. Jieun
dan Bora langsung tertunduk malu karena pandangan dari teman-teman sekelasnya.
“Isshh kau sih..” Jieun menyalahkan Bora masih dengan suara
yang pelan. Bora membalas pandangan Jieun dengan kesal.
Apa sebenarnya yang
sedang mereka bicarakan? Batin Myungsoo. Ia melirik Jieun namun Jieun hanya
tertunduk menghindari pandangan Myungsoo. Myungsoo merasa ada yang
disembunyikan Jieun. Tanpa Myungsoo tahu Baekhyun pun memperhatikan Jieun, ia
rasa ia mengenal Jieun tapi entah dimana.
~~
Sepulang sekolah Jieun langsung menuju tempat yang diberitahukan
Bora yaitu menemui kekasihnya di Caffe. Jieun melangkah dengan riang ia sangat
rindu pada Suho karena beberapa hari ini ia jarang bertemu Suho.
~~
“Jieun mana?” tanya Myungsoo pada Bora.
“Dia sudah keluar”
“Mwo ? cepat sekali, memangnya dia mau kemana terburu-buru
sekali?” tanya Myungsoo penasaran. Ia baru kembali dari toilet namun Jieun
sudah tidak berada ditempatnya.
“Dia menemui namja chingunya” jawab Bora enteng.
“Mwo? Namjachingu, nuguya?” Myungsoo semakin mengorek
informasi dari Bora.
“Oh pasti kau belum tahu, Jieun mempunyai namjachingu
bernama Suho, ia kakak tingkat kita. Kalau tidak salah mungkin sudah hampir
setahun umur hubungan mereka” jelas Bora. Myungsoo hanya mengangguk-ngangguk
lalu tersnyemum miring.
Jadi ini yang kau
sembunyikan dariku Jieun
Bora pun melangkah keluar kelas namun Myungsoo bertanya
lagi.
“Chankaman Bora-ssi, dimana Jieun bertemu dengan namja
chingunya?”
“Kenapa kau mau tahu Myungsoo-ssi?” Kini Bora yang heran
dengan tingkah Myungsoo, tampaknya Myungsoo tertarik sekali dengan cerita hidup
Jieun.
“O ooh itu.. aku hanya ingin tahu saja, tidak ada maksud
lain” ujar Myungsoo meyakinkan Bora namun sedikit gugup.
“Oh,, katanya Caffe didekat taman, kalau begitu aku pulang
dulu ne.. bye ” Jawab Bora tanpa curiga lagi. Ia pun akhirnya pulang.
Tanpa menunggu lama Myungsoo langsung menuju tempat dimana
Jieun berada, ia hanya ingin memantau yeoja yang ia cintai itu.
~~
Jieun mulai melangkah masuk kedalam Caffe, ia mencari sosok
Suho, ia pun menemukannya duduk di sudut Caffe itu, Jieun langsung
menghampirinya.
“Annyeong oppa, mian kau pasti sudah menunggu lama hehe..”
ujar Jieun masih dengan senyumannya. Ia mulai duduk dihadapan Suho yang tampak
diam saja.
“Kau kenapa oppa? Apa kau sakit?” tanya Jieun. Suho menghela
nafas berat.
“Ani .. aku ingin menyampaikan sesuatu padamu”ucap Suho
dengan mimik serius.
“Apa itu?” Jieun dibuatnya penasaran.
“Aku.. aku ingin kita putus” Suho menundukan kepalanya.
“M m mwo? Tapi kenapa oppa ?
apa salahku?” Jieun tak percaya ini. Ia tak bisa menyembunyikan
keterkejutannya.
“Aku tahu Jieun, aku tahu kau beda”
“Ma maksud oppa? Maksud oppa apa?”
Mungkinkah ia sudah
mengetahui kekuatan sihirku? Tapi dari siapa? Mungkinkah dari Myungsoo?
Bagaimana ia tahu? .. pertanyaan itu berputar dibenak Jieun.
“Aku pernah melihatmu tiba-tiba saja menghilang saat aku mau
menjemputmu kekelas dengan seorang namja yang tidak kukenal” jelas Suho.
“I it itu .. aku bisa menjelaskannya oppa, berikan aku
kesempatan” mata Jieun mulai berkaca-kaca. Untung pengunjung Caffe ini sedikit,
jadi tidak ada yang memperhatikan Jieun menangis. Hanya ada satu pengunjung
selain Suho dan Jieun yang ternyata adalah Myungsoo. Myungsoo menyembunyikan
wajahnya dibalik koran.
“Andwe,, a aku aku tidak mau mendengar apapun, aku hanya
tidak mau berhubungan lagi dengan anak aneh seperti mu, jangan pernah temui aku
lagi. Dan kau tidak usah khawatir aku tidak akan memberitahukannya pada siapa
pun. Cukup menjauh saja dari hidupku, arra?” ujar Suho panjang lebar, ia
langsung meninggalkan Jieun begitu saja. Jieun semakin terisak ia tertunduk tak
bisa meyembunyikan air matanya yang tanpa terkontrol mengalir deras(?).
Myungsoo menghela nafas, ia sudah mendengar semua percakapan
antara Suho dan Jieun. Disatu sisi ia bahagia karena Jieun putus tapi disisi
lain ia kasihan menatap yeoja yang ia sukai menangis tanpa henti.
Myungsoo menghampiri Jieun sembari membawa segelas Fruity
Juice, ia meletakannya di depan Jieun. Jieun langsung memandang Myungsoo kaget.
“K kau kenapa kau ada disini?” tanya Jieun masih dengan sedikit
terisak.
“Minumlah”
“Kau .. pasti semua ini rencana mu kan? Jawab aku !” Jieun
berteriak dihadapan Myungsoo.
“Mwo? Apa maksudmu? “
“Kau tahu Suho kan? Kau pasti sudah tahu kalau dia
namjachinguku, kau ingin menghancurkan hubungan kami? “ Jieun semakin meluapkan amaranya.
“Ne aku tahu” ujar
Myungsoo datar.
“Ck ,, benar dugaan ku. Kau benar-benar jahat” Jieun
melempar minuman yang Myungsoo bawa untuknya, ia pun berjalan keluar Caffe.
Namun Myungsoo memeluk Jieun paksa, Jieun mencoba melepas pelukan Myungsoo tapi
Myungsoo terlalu kuat.
“Apa maksudmu? Aku bahkan baru mengetahuinya tadi dari Bora,
kau salah paham Jieunie” ucap Myungsoo masih dengan memeluk Jieun erat. Jieun
masih terisak. Jieun tak lagi berusaha melepas pelukan Myungsoo, tubuhnya diam.
“Ini semua gara-gara kau Myungsoo hiks, jika saja kau tidak
membawaku menghilang saat itu, dia tidak akan tahu” ucap Jieun dengan nada tak
sekuat tadi.
“Ne semua salahku mianhae .. tapi bukankah itu menunjukan
siapa dia sebenarnya, dia tidak mencintaimu apa adanya Jieun. Cepat atau lambat
dia pasti akan tahu, bukankah kau harus memberitahukannya untuk mengetahui ia
tulus atau tidak mencintaimu?” Myungsoo mencoba menenangkan Jieun.
Jieun terdiam, perkataan Myungsoo memang benar tapi Jieun
tak sanggup jika seperti ini, ia terlanjur mencintai Suho. Namja yang selama
setahun ini disampingnya. Myungsoo mengantar pulang Jieun namun kali ini ia
tidak menggunakan kekuatan sihirnya, ia menaiki bus.
“Istirahatlah, aku pulang dulu” ucap Myungsoo dan menghilang
begitu saja melihat keadaan halaman Jieun sepi tidak ada orang. Jieun pun masuk
dan menuju kamarnya. Ia tampak kacau dengan mata sembabnya.
to be continue hhehe ... Mungkin gak bakalan sering ngpost lagi, soalnya udh mulai kuliah lagi. Tapi kalo sempet aku lanjutin cerita yang lainnya. ^^
Seperti biasa jangan copas :) Maaf kalo banyak typo, aku ga sempet baca ulang lagi
Hey... aku udah bava cerita kamu yang lainnya juga... yang ini keren... semogajieun endingnya sama baekhyun yaa... :)
ReplyDeleteMakasih udh mo baca
ReplyDeletekirain bakal tetep ma suho hoho
ReplyDeletebtw,keep writing thor aku akan slalu menunggumu
#LebayModeOn.