Beautifull Witch [2]


Cast      : Lee Jieun (iu), Kim Myungsoo (L), Suho (exo), Baekhyun(exo), Bora(oc) dll

Genre    : Romance, comedy, fantasy, sad.

Lenght   :Series

[1]


“Cihh ,,, a ani” bela Jieun.

“Ne ne aku percaya, haha .. lanjutkan makan mu. Oppa mau ke aula dulu sepertinya akan ada rapat di club basket”

“Ne.. gomawo minumannya oppa”

“Awas kau jika ketauan lagi membicarakan namja lain” ancam Suho dengan wajah dibuat-buat seperti marah sebelum menuju aula.

“Hehe ne .... “

“Ck aku iri pada kalian “ ujar Bora.

“Makanya cepat punya namja chingu,, jangan hanya didunia maya saja”

“Ish kau ini .. eh kita lanjutkan obrolan kita yang tadi, eothe ?”

“Ne ne mumpung tidak ada Suho oppa hehe .. jadi anak baru itu namja atau yeoja ?”

“Yang kudengar sih namja, yang satu dari Gwangju dan yang satu dari Jeju”

“Mwo? Ada dua namja ?”

“Ne.. semoga saja salah satu dari mereka adalah jodohku haha..” harap Bora.

“Cih dasar” cibir Jieun.

~~

“Baiklah anak-anak kita akan kedatangan dua murid baru,, kalian masuklah” ucap Lee songsaenim.
Kedua namja itu pun masuk kekelas yang ditempati Jieun lalu memperkenalkan diri mereka masing-masing. Jieun memperhatikan dengan seksama, Jieun hampir serangan jantung karena salah satu namja baru itu adalah Kim Myungsoo temannya dari dunia sihir dan namja satu lagi yang katanya berasal dari Jeju , Jieun merasa tidak asing dengan wajahnya namun Jieun tidak ingat.Jieun menutupi wajahnya dengan buku, seolah-olah dia sedang membaca ia takut Myungsoo mengetahui keberadaannya. Sedangkan Bora yang duduk disamping Jieun tak henti-hentinya memandangi kedua namja baru itu dengan pandangan kagum.
Bora menyikut Jieun untuk menoleh keraha dua namja itu “Jieun-a lihatlah mereka berdua benar-benar tampan”

“Ish kau berisik tau .. “

Mereka berdua pun duduk tepat didepan bangku Jieun dan Bora.

“Lihat mereka duduk didepan kita” Bisik Bora.

“Mwo? Aku benar-benar bisa mati” gumam Jieun.

Jieun pun mendengar percakapan antara kedua namja didepannya.

“Myungsoo imnida ,, “ Myungsoo memperkenalkan diri pada namja disampingnya.

“Baekhyun imnida,,” balas si namja.

Baekhyun? Namanya pun tidak asing ditelingaku batin Jieun.namun Jieun tak mau ambil pusing, ia hanya khawatir dengan Myungsoo, bagaimana ia bisa menghindari Myungsoo sementara ia sekelas dengannya. Ah aku bisa gila batin Jieun.

“Chogiyo ,,” Bora menepuk pundak Myungsoo, ia dan Baekhyun pun menoleh.

“Bora imnida, senang berkenalan dengan kalian” tambah Bora.

“Oh, Myungsoo imnida, Baekhyun imnida” Jawab mereka bergantian.

“Oh dia siapa ?” tanya Baekhyun menunjuk Jieun. Bora pun menyenggol lengan Jieun.

Aisshh dasar Bora, otteohkae? Tenang Jieun kau harus bersikap biasa saja, jangan membuat Myungsoo curiga batin Jieun.

Jieun pun perlahan-lahan menutup bukunya, ia bisa melihat Myungsoo menyeringai seakan-akan memenangkan lotre.

“Oh annyeong Jieun imnida” ucap Jieun lalu tersenyum yang dibuat-buat.

“Baekhyun imnida..”

“Myungsoo imnida..”

Jieun pun memutar kedua matanya malas, aku tau bodoh batin Jieun.Tanpa Jieun sadari Baekhyun terus memperhatikannya. Baekhyun pun merasa tidak asing dengan Jieun, tapi pikirannya langsung ia tepis, mungkin saja ia salah orang.

Lee songsaenim pun melanjutkan pelajarannya yang sempat terhenti karena perkenalan murid baru. Jieun tampak malas memperhatikan penjelasan gurunya itu, karena memang ia tidak menyukai pelajaran Sejarah, ia lebih suka Matematika atau Fisika, menurutnya itu lebih menantang dari pada harus menghafalkan sejarah. Tiba-tiba HP Jieun bergetar tanda ada pesan masuk, ia pun membukanya.

From: Suho oppa
Jieun-a maaf oppa tidak bisa pulang bersama mu hari ini, oppa harus mengurus rencana lomba basket karena oppa ditunjuk sebagai panitianya. Mian L oppa akan sibuk satu minggu ini

Jemari Jieun pun menari diatas layar hapenya, ia membalas pesan Suho
Ne oppa gwenchana.. Hwaiting J
Jieun menekan tombol Send. Jieun menghela nafas.

Jam pelajaran Lee songsaenim pun berakhir sekaligus untuk pembelajaran hari ini, semua murid keluar dari kelas hanya tersisa Jieun, Bora dan juga Myungsoo. Jieun membereskan buku-bukunya lemas, ia merasa benar-benar merasa badannya hari ini tidak seperti biasanya padahal ia sedang tidak sakit.

“Jieun-a aku pulang duluan ne ... “ ucap Bora lalu bergegas keluar kelas.

“Ne..” tanpa Jieun sadari Myungsoo menunggunya diluar, ia bersandar di tembok menunggu Jieun.

Jieun berjalan agak lunglai, ia sempat seperti mau terjatuh tapi tangan kekar Myungsoo membantu Jieun.

“Kau kenapa eoh ? Kau pasti sangat syok mengetahui aku bersekolah disini?”

Jieun mencoba lepas dari genggaman Myungsoo tapi ia terlalu lemas “Entahlah aku sedikit lemas hari ini, dan kau, kenapa kau bisa bersekolah disini? Jangan main-main Myungsoo-ya”

“Sudahlah, jangan banyak bicara dulu, nanti aku jelaskan dirumahmu, sekarang kuantar kau dulu”

Myungsoo menggengam tangan Jieun dan membaca mantra “Orama maraluis” Mereka pun langsung menghilang dan dengan sekejap mata kini Jieun berada dikamarnya. Myungsoo memapah Jieun untuk berbaring dikasurnya. Pussy pun menghampiri Jieun

“Pussy kira-kira ada apa dengan Jieun?” Myungsoo bertanya pada kucing hitam itu.

“Mungkin ini efek dari kekuatan sihir Jieun yang semakin melemah, lihatlah tanda bintang di lenganmu mulai memudar Jieun-a” Jelas pussy.

“Tapi kau tidak usah khawatir jika tanda itu sudah hilang sepenuhnya kau akan kembali baik-baik saja” tambah pussy.

“Berarti maksudmu jika tanda ini hilang kekuatan ku pun akan hilang sepenuhnya?” tanya Jieun.

“Ya tentu saja..” Ujar pussy.

“Andwae aku tidak mau kekuatan ku hilang..”

“Pasti ada cara agar kekuatanmu tidak hilang” ujar Myungsoo.

“tentu saja ada, dan Jieun pun sudah tau itu..” jelas pussy.

“Mwo? Apa itu Jieun jelaskanlah aku pasti akan membantumu?”

“Ku yakin kau tidak bisa membantu..” Jieun menghembuskan nafasnya.

“Aku harus menemukan manusia yang tulus mencintaiku meski ia tahu aku mempunyai ilmu sihir” jelas Jieun kemudian.

“M Mwo? Kenapa harus manusia? Jika itu aku, aku akan mencintaimu dengan tulus” ucap Myungsoo lalu mengalihkan pandangannya.

“Myungsoo-ya mian aku tak bisa membalas perasaanmu” ujar Jieun lalu tertunduk.

“Ne aku tahu, gwenchana. Aku pergi dulu” Myungsoo pun menghilang begitu saja.

“Yaaakk anak itu seenaknya saja , aku bahkan belum mengetahui alasan ia bisa masuk sekolahku” Jieun mendengus kesal.

Tok tok tok

“Masuk...”

“Jieun kau sudah pulang? Tapi eomma tidak mendengar mu pulang tadi?”

“Mungkin eomma sedang sibuk didapur tadi, jadi tidak mendengar ku pulang hehe”

“Oh ne mungkin saja, eomma tadi sedang membuat kimchi.. turunlah eomma sudah membuat mu makanan”

“aku mengantuk eomma, nanti kalau aku lapar aku akan turun ..” Eomma jieun pun mengangguk paham.ia keluar dari kamar Jieun.

“Fiuhh untunglah aku tidak ketahuan,, “ Jieun bernafas lega.

Jieun pun menutup matanya berusaha untuk tidur, matanya serasa ditempa beban berat yang membuat nya sangat ngantuk.

~~

Jieun dan Bora kini berada di perpustakaan, mereka tengah mencari materi yang ditugaskan oleh Kim songsaenim. Jieun sibuk membuka-buka halaman dan sesekali mencatat yang ia rasa penting sedangkan Bora nampak malas mengerjakan tugasnya itu, ia malah sibuk dengan smartphone nya.

“Oh iya aku hampir lupa..” ucap Bora memecah keheningan. Jieun memandang Bora heran.

“Apa yang kau lupa?” tanya Jieun.

“Tadi Suho oppa memintaku menyampaikan padamu, sepulang sekolah dia akan menunggumu di Caffe” bisik Bora di telinga Jieun. Jieun melirik suho yang tak jauh duduk disebelahnya.

Semoga saja dia tidak mendengar apa yang dibisikan Bora

“Oh ne, gomawo sudah memberitahuku” balas Jieun berbisik(?).

“Suttss jangan berisik” teriak penjaga perpustakaan. Jieun dan Bora langsung tertunduk malu karena pandangan dari teman-teman sekelasnya.

“Isshh kau sih..” Jieun menyalahkan Bora masih dengan suara yang pelan. Bora membalas pandangan Jieun dengan kesal.

Apa sebenarnya yang sedang mereka bicarakan? Batin Myungsoo. Ia melirik Jieun namun Jieun hanya tertunduk menghindari pandangan Myungsoo. Myungsoo merasa ada yang disembunyikan Jieun. Tanpa Myungsoo tahu Baekhyun pun memperhatikan Jieun, ia rasa ia mengenal Jieun tapi entah dimana.

~~

Sepulang sekolah Jieun langsung menuju tempat yang diberitahukan Bora yaitu menemui kekasihnya di Caffe. Jieun melangkah dengan riang ia sangat rindu pada Suho karena beberapa hari ini ia jarang bertemu Suho.

~~

“Jieun mana?” tanya Myungsoo pada Bora.

“Dia sudah keluar”

“Mwo ? cepat sekali, memangnya dia mau kemana terburu-buru sekali?” tanya Myungsoo penasaran. Ia baru kembali dari toilet namun Jieun sudah tidak berada ditempatnya.

“Dia menemui namja chingunya” jawab Bora enteng.

“Mwo? Namjachingu, nuguya?” Myungsoo semakin mengorek informasi dari Bora.

“Oh pasti kau belum tahu, Jieun mempunyai namjachingu bernama Suho, ia kakak tingkat kita. Kalau tidak salah mungkin sudah hampir setahun umur hubungan mereka” jelas Bora. Myungsoo hanya mengangguk-ngangguk lalu tersnyemum miring.

Jadi ini yang kau sembunyikan dariku Jieun

Bora pun melangkah keluar kelas namun Myungsoo bertanya lagi.

“Chankaman Bora-ssi, dimana Jieun bertemu dengan namja chingunya?”

“Kenapa kau mau tahu Myungsoo-ssi?” Kini Bora yang heran dengan tingkah Myungsoo, tampaknya Myungsoo tertarik sekali dengan cerita hidup Jieun.

“O ooh itu.. aku hanya ingin tahu saja, tidak ada maksud lain” ujar Myungsoo meyakinkan Bora namun sedikit gugup.

“Oh,, katanya Caffe didekat taman, kalau begitu aku pulang dulu ne.. bye ” Jawab Bora tanpa curiga lagi. Ia pun akhirnya pulang.

Tanpa menunggu lama Myungsoo langsung menuju tempat dimana Jieun berada, ia hanya ingin memantau yeoja yang ia cintai itu.

~~

Jieun mulai melangkah masuk kedalam Caffe, ia mencari sosok Suho, ia pun menemukannya duduk di sudut Caffe itu, Jieun langsung menghampirinya.

“Annyeong oppa, mian kau pasti sudah menunggu lama hehe..” ujar Jieun masih dengan senyumannya. Ia mulai duduk dihadapan Suho yang tampak diam saja.

“Kau kenapa oppa? Apa kau sakit?” tanya Jieun. Suho menghela nafas berat.

“Ani .. aku ingin menyampaikan sesuatu padamu”ucap Suho dengan mimik serius.

“Apa itu?” Jieun dibuatnya penasaran.

“Aku.. aku ingin kita putus” Suho menundukan kepalanya.

“M m mwo? Tapi kenapa oppa ?  apa salahku?” Jieun tak percaya ini. Ia tak bisa menyembunyikan keterkejutannya.

“Aku tahu Jieun, aku tahu kau beda”

“Ma maksud oppa? Maksud oppa apa?”

Mungkinkah ia sudah mengetahui kekuatan sihirku? Tapi dari siapa? Mungkinkah dari Myungsoo? Bagaimana ia tahu? .. pertanyaan itu berputar dibenak Jieun.

“Aku pernah melihatmu tiba-tiba saja menghilang saat aku mau menjemputmu kekelas dengan seorang namja yang tidak kukenal” jelas Suho.

“I it itu .. aku bisa menjelaskannya oppa, berikan aku kesempatan” mata Jieun mulai berkaca-kaca. Untung pengunjung Caffe ini sedikit, jadi tidak ada yang memperhatikan Jieun menangis. Hanya ada satu pengunjung selain Suho dan Jieun yang ternyata adalah Myungsoo. Myungsoo menyembunyikan wajahnya dibalik koran.

“Andwe,, a aku aku tidak mau mendengar apapun, aku hanya tidak mau berhubungan lagi dengan anak aneh seperti mu, jangan pernah temui aku lagi. Dan kau tidak usah khawatir aku tidak akan memberitahukannya pada siapa pun. Cukup menjauh saja dari hidupku, arra?” ujar Suho panjang lebar, ia langsung meninggalkan Jieun begitu saja. Jieun semakin terisak ia tertunduk tak bisa meyembunyikan air matanya yang tanpa terkontrol mengalir deras(?).

Myungsoo menghela nafas, ia sudah mendengar semua percakapan antara Suho dan Jieun. Disatu sisi ia bahagia karena Jieun putus tapi disisi lain ia kasihan menatap yeoja yang ia sukai menangis tanpa henti.
Myungsoo menghampiri Jieun sembari membawa segelas Fruity Juice, ia meletakannya di depan Jieun. Jieun langsung memandang Myungsoo kaget.

“K kau kenapa kau ada disini?” tanya Jieun masih dengan sedikit terisak.

“Minumlah”

“Kau .. pasti semua ini rencana mu kan? Jawab aku !” Jieun berteriak dihadapan Myungsoo.

“Mwo? Apa maksudmu? “

“Kau tahu Suho kan? Kau pasti sudah tahu kalau dia namjachinguku, kau ingin menghancurkan hubungan kami? “ Jieun semakin  meluapkan amaranya.

“Ne aku tahu” ujar Myungsoo datar.

“Ck ,, benar dugaan ku. Kau benar-benar jahat” Jieun melempar minuman yang Myungsoo bawa untuknya, ia pun berjalan keluar Caffe. Namun Myungsoo memeluk Jieun paksa, Jieun mencoba melepas pelukan Myungsoo tapi Myungsoo terlalu kuat.

“Apa maksudmu? Aku bahkan baru mengetahuinya tadi dari Bora, kau salah paham Jieunie” ucap Myungsoo masih dengan memeluk Jieun erat. Jieun masih terisak. Jieun tak lagi berusaha melepas pelukan Myungsoo, tubuhnya diam.

“Ini semua gara-gara kau Myungsoo hiks, jika saja kau tidak membawaku menghilang saat itu, dia tidak akan tahu” ucap Jieun dengan nada tak sekuat tadi.


“Ne semua salahku mianhae .. tapi bukankah itu menunjukan siapa dia sebenarnya, dia tidak mencintaimu apa adanya Jieun. Cepat atau lambat dia pasti akan tahu, bukankah kau harus memberitahukannya untuk mengetahui ia tulus atau tidak mencintaimu?” Myungsoo mencoba menenangkan Jieun.

Jieun terdiam, perkataan Myungsoo memang benar tapi Jieun tak sanggup jika seperti ini, ia terlanjur mencintai Suho. Namja yang selama setahun ini disampingnya. Myungsoo mengantar pulang Jieun namun kali ini ia tidak menggunakan kekuatan sihirnya, ia menaiki bus.


“Istirahatlah, aku pulang dulu” ucap Myungsoo dan menghilang begitu saja melihat keadaan halaman Jieun sepi tidak ada orang. Jieun pun masuk dan menuju kamarnya. Ia tampak kacau dengan mata sembabnya. 

to be continue hhehe ... Mungkin gak bakalan sering ngpost lagi, soalnya udh mulai kuliah lagi. Tapi kalo sempet aku lanjutin cerita yang lainnya. ^^ 

Seperti biasa jangan copas :) Maaf kalo banyak typo, aku ga sempet baca ulang lagi 

Comments

  1. Hey... aku udah bava cerita kamu yang lainnya juga... yang ini keren... semogajieun endingnya sama baekhyun yaa... :)

    ReplyDelete
  2. kirain bakal tetep ma suho hoho


    btw,keep writing thor aku akan slalu menunggumu
    #LebayModeOn.

    ReplyDelete

Post a Comment