Cast : Lee Jieun
(iu), Kim Myungsoo (L), Suzy etc.
Genre : Friendship, fantasy.
Lenght: Series
“Yaakk kenapa kau berteriak padaku ?!” Seru Jieun setelah
ia memasuki rumahnya, memandang pussy geram. Bisakan ia memintanya baik-baik ?
“Jieun kau kenapa eoh ?!” seru ibu Jieun dari arah dapur.
“Jangan disini, ibumu bisa mendengar” ujar Pussy berjalan
menuju kamar Jieun dan yeoja yang sedang
marah itu pun akhirnya mengikuti kucing hitam itu. dengan berteriak pada ibunya
bahwa ia tak papa.
Jieun melemparkan tas punggungnya kesal, ia duduk ditepi
ranjangnya masih menatap Pussy tajam, meminta penjelasan dari kucing itu.
“Ada penyihir itu lagi” ujar Pussy kemudian.
“Lagi ?” Pussy tampak mengangguk.
“Jadi dia yang melakukan sihir pada bunga lili itu ?”
Pussy mengangguk lagi. Jieun tampak menghembuskan nafasnya berat.
“Apa maksudnya dengan ia mengangguku seperti itu?” tanya
Jieun.
“Entahlah, aku juga ingin tahu” timpal Pussy.
“Haruskah aku memberitahu Myungsoo ?”
“Kau bilang ia sedang sibuk”
“Kelihatannya memang begitu, buktinya sudah beberapa hari
ini dia tidak kesini”
“Mungkin penyihir hitam itu hanya ingin bermain-main
denganmu” ujar Pussy.
“Yaaakk apa salahku sampai dia ingin bermain-main
denganku, Ckk kurasa ada hal lain”
“Hal lain apa ? kenapa penyihir sehebat dia mau menganggu
penyihir sepertimu”
“Justru itu, kenapa dia mengangguku yang bahkan hanya
memiliki kekuatan sihir yang masih rendah, bukankah itu tak sebanding ?”
“Kau harus memberi tahu Myungsoo” ujar pussy.
“Aku tidak mau merepotkannya, ia sudah cukup sibuk
didunia sihir”
“Hey mungkin dia akan sangat senang, kau meminta
pertolongannya, dia kan menyukaimu”
“Aku bukan orang yang suka memanfaatkan orang lain hanya
karena ia menyukaiku”
“Ckk .. kau memang pantas menjadi majikanku”
Jieun hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya
pelan. Tumben pussy bangga padanya ? kemana saja ia selama ini ?
()()()
“Bunga ini ..” Myungsoo menemukan bunga persis seperti
bunga yang ia terima tempo hari, bunga yang dikirim tanpa nama dan telah diberi
sihir. Ia menemukan bunga yang sama tak jauh dari rumah salah satu warga yang
telah terbakar.
“Yaakk Hyun woo lihat ini” teriaknya. Lee Hyun woo, teman
satu timnya yang diminta menyelidiki kasus ini pun menghampirinya.
“Itu hanya bunga, untuk apa kau memanggilku ?” tanya
namja itu dengan kerutan didahinya.
“Yaakk ini bisa jadi petunjuk”
“Petunjuk ?”
Myungsoo tampak mengangguk yakin.
“Mungkin saja penyihir yang membuat kerusuhan sengaja
meninggalkan jejak berupa bunga ini”
“Yaakk untuk apa penyihir itu meninggalkan jejak ? coba
kau pikir, mana ada maling yang telah mencuri malah meninggalkan identitasnya
?”
“Analisamu memang benar tapi bukan tanpa alasan aku
mengatakan hal itu, aku pernah menerima bunga yang sama dari pengirim tak
bernama”
“Waah benarkah ? .. Berarti penyihir ini hanya ingin
bermain-main dengan kita”
“Mungkin juga, tapi apakah hanya itu alasannya ?”
Hyun woo tampak mengedikan bahu karena ia pun tak tahu.
()()()
Jieun berjalan dengan tergesa-gesa menuju toilet, ia tak
bisa menahan keinginannya untuk buang air kecil. Disaat seperti ini kenapa ia
malah ingin pipis, waktu tersisa 15 menit lagi sebelum ulangan harian berakhir.
Jieun dengan cepat memasuki toilet yang tampak tak
tertutup. Setelah beberapa menit ia keluar dan berdiri didepan cermin yang ada
ditoilet itu, ia membasuh mukanya, mungkin saja itu bisa membuat kepalanya yang
panas karena ulangan bisa lebih rileks.
“Eoh ?” Saat Jieun menoleh tampak yeoja yang selama ini
selalu banyak diperbincangkan juga tengah membasuh tangannya yang berada
disampingnya. Bae Suzy. Suzy hanya tampak sedikit membungkukan kepalanya
menanggapi Jieun, tanpa senyum sedikitpun.
Jieun hanya meliriknya sesekali, sampai matanya menangkap
sesuatu, tanda itu, tanda yang persis dengan warna yang berbeda. Akhirnya Suzy
pun pergi meninggalkan toilet lebih dulu, meninggalkan Jieun dengan sejuta
pikiran yang mulai melayang diotaknya.
Tanda
itu, tanda bintang yang sama.
Jieun melihat pergelangan tangannya, sama persis, tanda
bintang yang berada tepat dikulit urat nadinya.
Kenapa
anak yang bernama Suzy itu mempunyai tanda yang sama ? tapi kenapa warnanya
merah ?
Mungkinkah
...
“Aaahh akhirnya bisa makan juga” seru Bora. Jieun hanya
terkekeh melihatnya. Kantin adalah surganya bagi anak-anak yang sedang
kelaparan.
“Yaak tadi kau selesai mengisi semuanya ?” tanya Baekhyun
pada Bora.
“Tentu saja, tapi aku tak yakin dengan jawabanku haha”
jawab Bora, Jieun hanya memperhatikan mereka berdua mengobrol seputar ulangan
tadi. Sebenarnya ada yang membuat ia penasaran saat ini, siapa lagi kalau bukan
Bae Suzy, si anak baru yang misterius. Menjadi semakin misterius dengan tanda
bintang yang sama seperti milik Jieun. Lagi-lagi Jieun melirik kursi yang biasa
Suzy tempati. Ia menunggu-nunggu anak itu datang, ia hanya ingin memperhatikannya.
Bae Suzy, akhirnya ia datang, berjalan bersama Kim Soo
hyun dengan sesekali diselingi tawa. Mata Jieun memicing. Terus memperhatikan
yeoja bernama lengkap Bae Suzy itu. jika dilihat seperti ini sama sekali tak
ada yang aneh.
Kau,
Bae Suzy, kau mendengarku ?
Jieun mencoba mengirimkan pesan lewat batin, pesan yang
hanya bisa didengar oleh penyihir atau yang mempunyai kekuatan sihir
sepertinya. Jieun menunggu, namun ia tak mendapat balasan apapun. Tapi ada yang
aneh, saat ia mengirimkan pesan itu, Suzy tampak sedikit terdiam namun kembali
bersikap seperti biasa.
Kenapa
ia tak menjawabku ? Aku tahu ada yang aneh dengannya.
Yaakk
kau Bae Suzy kau mendengarku kan ?!
Sekali lagi Jieun mengirimkan pesannya dan sekarang lebih
mendesaknya. Suzy tampak kaget dan ia langsung mengedarkan pandangannya, ia
mencoba bersikap biasa saja namun suara yang ia dengar sangat mengganggunya.
Mata mereka akhirnya bertemu, Jieun tersenyum miring, akhirnya ia berhasil. Ia
tahu Suzy mungkin mempunyai kekuatan yang sama dengannya.
Kau
siapa ?
Kau
ingin tahu ?
Tidak,
aku tidak ingin tahu, jangan ganggu aku, aku tak pernah ingin kekuatan aneh ini
!
Jieun mengernyit, ia melihat Suzy beranjak dari kursinya
dan pergi meninggalkan kantin. Apa maksud perkataan Suzy ? Jadi benar ia juga
mempunyai kekuatan sihir namun bedanya ia tak mau memiliki kekuatannya itu ?
“Hey Jieun kau kenapa ? kau akhir-akhir ini banyak diam,
pasti rindu dengan Myungsoo yaa ?” goda Bora.
“A aniya .. kau ini kenapa sih selalu selalu mengaitkanku
dengan Myungsoo ?”
“Ya sudah kalau tidak, kenapa harus marah ? huu ..” Bora
memanyunkan mulutnya. Jieun membalasnya dengan menjulurkan lidahnya.
Jieun menyantap makanannya dengan mata menerawang, ia
masih memikirkan kenapa yeoja bernama suzy itu , bersikap seakan ia tak
menginginkan kekuatan sihirnya. Jieun berniat menyelidikinya. Ia sedikit senang
mengetahui ada orang lain yang seperti dirinya. Meski ia sedikit tak suka
dengan sikap Suzy yang terlihat angkuh dan dingin.
“Jieun-a”
“Hmm .. ?”
“Pulang sekolah kita ke rumah Bekhyun yu..”
“Mwo ?” kaget Baekhyun.
“Hey apa salahnya kita main kerumahmu” ujar Bora.
“Ta tapi ..”
“Wae ?” tanya Bora. Jieun hanya memperhatikan dua orang
teman dihadapannya dengan bingung. Bagaimana bisa Bora mengajak dirinya untuk kerumah
Baekhyun sedang ia bahkan belum memberitahukannya pada Baekhyun.
“A aniya .. hanya saja kenapa harus mendadak ?” tanya
Baekhyun.
“Hehe .. terlalu mendadak ya ?” ujar Bora sembari
menggaruk kepalanya membuat Jieun hanya menggeleng pelan melihat tingkah teman
sebangkunya itu.
“Baiklah kalian boleh main kerumahku” ujar Baekhyun
kemudian.
“Nah gitu dong” senang Bora.
“Kau terlalu memaksakan Bora-ya” bisik Jieun.
“Ani gwenchana dia kan sudah jadi teman kita” balas Bora.
“Baekhyun-a apakah tidak papa kami main kerumah mu ?”
tanya Jieun memastikan.
“Ne gwenchana .. tapi mungkin aku belum ada persiapan
untuk kedatangan kalian”
“Haha Omo .. tak perlu sungkan begitu Baekhyun-a” tambah
Bora. Baekhyun hanya tersenyum canggung.
()()()
Jieun masih setia menunggu bis di halte yang baru kali
ini ia kunjungi. Setelah mengunjungi rumah Baekhyun bersama Bora, akhirnya
mereka pulang terpisah, tadinya Baekhyun ingin mengantarkan Jieun namun Jieun
tak enak hati jika Baekhyun mengantarkannya sedangkan Bora tidak diantarkan dan
malah pulang sendiri. Dan akhirnya tidak ada yang diantarkan oleh Baekhyun.
Langit mulai menampakan warna kejinggaan, jalanan mulai
lengang. Hanya angin yang kadang berhembus membuat Jieun mengeratkan jaket yang
dipakainya. Saat ia melihat langit sore, ia kembali teringat dengan simbol
bintang yang ada di tangan suzy.
Kenapa
warnanya merah ya ? berbeda dengan warna bintangku
Jieun menatap tanda dipergelangan tangannya yang mulai
luntur, ia memperhatikan dengan seksama. Ia sangat yakin, mereka mempunyai
tanda yang sama hanya saja dengan warna yang berbeda. Ia menghembuskan nafasnya
perlahan saat mendengar deru mesin bis yang ditunggunya akhirnya datang.
Ah
molla, aku lelah dengan semua ini. Kepalaku bisa pecah jika terus memikirkannya.
()()()
“Ayah ada yang ingin aku bicarakan padamu” ujar Myungsoo
tampak serius. Terlihat ayah Myungsoo menutup buku yang tengah dibacanya dan
kini tampak memperhatikan anaknya.
“Apa yang ingin kau tanyakan ?”
“Apakah ada yang ayah tahu dari penyihir hitam yang telah
mengacau itu?”
Ayah Myungsoo tampak menghela nafas sebelum ia
menjawabnya. Sedangkan Myungsoo hanya memperhatikan ayahnya menunggu jawaban.
Mungkin ia bisa mendapat petunjuk dari ayahnya.
“Dia memasuki jiwa yang hancur dan sakit hati .. dia
tidak mempunyai raga, dia memperalat seseorang yang bisa dimasukinya”
Myungsoo mengerutkan keningnya tak mengerti mendengar
penuturan ayahnya.
“Maksud ayah ?”
“Didalam kepercayaan penyihir hitam, ada yang namanya
Dark evil, mereka percaya Dark evil bisa terlahir kembali dengan mengadakan
ritual tertentu dan yang paling penting adalah ada raga yang pas untuk dark
evil bersemanyam”
“Jadi maksud ayah, pelakunya adalah dark evil itu ?”
“Mungkin saja”
“Itu artinya, ada seseorang yang sedang dimanfaatkannya
untuk dimasukinya ?”
Ayah Myungsoo tampak mengangguk.
“Tapi mungkin saja ayah salah .. mungkin saja pelakunya
hanya penyihir biasa”
“Aniya .. ku rasa ayah benar, bisa saja penyihir itu
adalah dark evil. Tapi bagaimana untuk mengalahkannya ?”
“Yang ayah dengar, gabungan kekuatan berbasis dari alam,
api dan angin bisa membunuhnya”
Alam,
api dan angin ?
()()()
Myungsoo datang kedunia manusia, dan ia pun menceritakan
hal yang ayahnya katakan pada Jieun.
“Mwo ? alam, api dan angin ?”
Myungsoo tampak mengangguk.
“Sihir ku berbasis alam .. “
“Dan aku angin, berarti kita hanya perlu mencari si api”
“Mwo, kau angin ? aku baru tahu”
“Ck kau ini, mengenalku lama tapi baru tahu basis
kekuatanku, kemana saja kau selama ini”
Jieun tampak menggaruk kepalanya sembari tersenyum lebar.
“Ck dasar ..”
“Tapi kemana kita harus mencari si api?”
“Entahlah”
Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.
Api
.. ?
Jieun tampak berfikir, kemana ia harus mencari kekuatan
berbasis api ? dan kenapa semuanya menjadi begitu rumit, sudah cukup bingung ia
mencari manusia yang tulus mencintainya untuk mengembalikan kekuatannya. Dan
sekarang ada hal lain lagi yang harus ia selesaikan juga.
Namun tiba-tiba Jieun membelalakan matanya, ia tahu ! dan
ia ingat siapa yang mempunyai kekuatan berbasis api , Suzy ! Bae Suzy !
“Myungsoo-ya aku tahu” ujar Jieun dengan senyum merekah.
“Tahu apa ?” tanya Myungsoo dengan wajah bingung.
Bukannya menjawab Jieun justru kembali tersenyum
misterius membuat Myungsoo mengerutkan keningnya heran.
()()()
Seharian ini, Jieun terus menyelidiki gadis bernama Suzy,
ia seakan menjadi stalker. Suzy berbelok kearah perpustakaan dan Jieun pun
masih mengikuti gadis itu, namun saat Jieun juga berbelok ia tak menemukan
Suzy.
“Untuk apa kau mengikuti ku ?” suara datar nan dingin itu
menyapa pendengaran Jieun. Ia tahu, pasti Suzy mengetahui keberadaannya. Jieun
berbalik dan menemukan Suzy dari balik rak buku.
“Aku ingin berbicara padamu” jawab Jieun.
“Jika bicara tentang kekuatan ku , aku tidak mau” ujar
Suzy dan kembali melangkah berniat menuju rak buku lainnya.
“Aku bisa menghilangkan kekuatanmu ..” Suzy menghentikan
langkahnya, ia perlahan berbalik kembali menghadap Jieun. Jieun hanya beromong
kosong, ia pun tak tahu bagaimana cara menghilangkan kekuatan Suzy.
“Bagaimana caranya ?”
“Ck .. sekarang kau tertarik ? kau tidak perlu tahu, dan
aku akan melakukannya untukmu namun dengan satu syarat”
“Apa syaratnya?”
“Kau harus menolongku dengan kekuatanmu”
“Aku tidak akan menggunakan kekuatanku”
“Kau yakin ? Bukankah kau juga menggunakan kekuatan itu
untuk menyihir Soo Hyun sunbae ? kau bilang kau tidak menginginkan kekuatan itu
namun kau menggunakannya? Cih ,, hal bodoh macam apa itu”
“Yaakk kau tak berhak mengomentariku ?! Aku hanya
menggunakannya sedikit, dan apa kau tahu, aku selalu berpindah-pindah sekolah
karena kekuatan bodoh ini”
Apa
maksud perkataannya itu ?
“Ma maksud mu ?”
“Me mereka, mereka ... saat mereka mengetahui aku ini
aneh, mereka menjauh, semua yang tertarik padaku, semuanya mulai menjauh
seakan-akan aku ini adalah seorang pembawa virus berbahaya, dan aku mulai
dikucilkan, apakah kau tahu rasanya bagaimana ?” Suzy, berbicara dengan nada
kesedihan mengenang masa-masa saat disekolah-sekolahnya sebelum ia pindah
kesini. Mendengar hal itu, Jieun pun jadi teringat dengan Suho, namjachingu
yang memutuskannya dan tak pernah ingin mengenalnya lagi karena menganggapnya
aneh. Jieun tahu, ia sangat tahu
perasaan itu, perasaan sakit namun ia justru ingin mempertahankan kekuatannya,
berbeda dengan Suzy yang justru ingin menghilangkannya.
“Aku tahu, aku sangat tahu rasanya” jawab Jieun.
Suzy memandang Jieun, memandang kedalam mata itu, mata
yang menyiratkan kesedihan yangg sama.
“Kau tahu, tapi kenapa kau tidak menghilangkannya?
Bukankah kau tahu cara untuk menghilangkannya”
“Karena aku menyukainya, menyukai sesuatu yang belum
pernah kualami sebelumnya, karena aku mendapat sisi lain dari dunia ini, aku
merasa menjadi seorang yang istimewa karena tidak semua orang mendapat kekuatan
ini, dan aku tak berniat menghilangkannya .. aku menginginkannya dan aku harus
menjaganya, bukankah begitu bangga mempunyai sesuatu yang bahkan orang lain tak
punya? Mungkin itu tak berarti untukmu namun sangat berharga untuk ku” ucap
Jieun dengan penuh rasa yang tak bisa dijelaskan dalam hatinya.
Suzy tampak terdiam, kata-kata Jieun begitu jujur dan
realistis. Bukankah ia begitu munafik jika mengatakan tidak menginginkan
kekuatan itu namun malah menggunakannya untuk menarik hati seorang namja. Suzy,
ia justru tersenyum entah karena apa.
“Aku akan membantumu, dan aku juga tidak akan
menghilangkan kekuatan ini”
Jieun membelalakan matanya, ia begitu terkejut Suzy
merubah prinsipnya hanya dari kata-kata yang keluar dari mulutnya.
“Ji jinjja ?!” tanya Jieun tergagap karena begitu
excited.
Suzy mengangguk mantap.
“Wuaaa Jinjja ? Suzy-a gomawo” Jieun reflek memeluk gadis
berambut panjang itu.
“Hey hey hey .. tak perlu memeluk seperti ini kan ?”
“Hehe ,, ayolah, sekarang kita berteman kan ?”
Suzy hanya tersenyum sembari mengangguk dengan tingkah
bodoh Jieun, yeoja yang tampak begitu dingin tadi, berubah menjadi konyol
sekarang.
()()()
Dimeja kantin itu, tak seramai dan seberisik biasanya.
“Jieun-a kenapa kau mengajaknya kesini ?” bisik Bora pada
Jieun.
“Dia teman ku sekarang” jawab Jieun juga berbisik.
“Suzy-a ayo makanlah” ucap Jieun dan mendapat anggukan
dari Suzy sedangkan Baekhyun dan Bora hanya tersenyum padanya.
“Jangan sungkan Suzy-ssi, teman Jieun teman kami juga,
iyakan Baekhyun ?” tanya Bora. Dan Baekhyun mengangguk sambil tersenyum.
Melihat hal itu Jieun menyunggingkan senyumannya dan kembali berbisik pada
Bora.
“Gomawo Bora-ya”
To be continue
eotthe ? eotthe ? Membingungkan ya ? hehe mian baru nge-post lanjutan ff ini lagi, abisnya bingung ga ada inspirasi. Saran dan Kritiknya ditunggu ^^
wah...kirain si suzy yg jd penyihir jahatnya hehe
ReplyDeletebtw,ditunggu lanjutannya #hwaiting ^^
Mksih udh komen .. Iya ditunggu aja ^^
Delete