Beautiful Witch [6]



Cast    : Lee Jieun (iu), Kim Myungsoo (L), Suzy etc.

Genre : Friendship, fantasy.

Lenght: Series

Part [1] [2] [3] [4] [5]


“Yaakk kenapa kau berteriak padaku ?!” Seru Jieun setelah ia memasuki rumahnya, memandang pussy geram. Bisakan ia memintanya baik-baik ?

“Jieun kau kenapa eoh ?!” seru ibu Jieun dari arah dapur.

“Jangan disini, ibumu bisa mendengar” ujar Pussy berjalan menuju kamar Jieun dan yeoja  yang sedang marah itu pun akhirnya mengikuti kucing hitam itu. dengan berteriak pada ibunya bahwa ia tak papa.

Jieun melemparkan tas punggungnya kesal, ia duduk ditepi ranjangnya masih menatap Pussy tajam, meminta penjelasan dari kucing itu.

“Ada penyihir itu lagi” ujar Pussy kemudian.

“Lagi ?” Pussy tampak mengangguk.

“Jadi dia yang melakukan sihir pada bunga lili itu ?” Pussy mengangguk lagi. Jieun tampak menghembuskan nafasnya berat.

“Apa maksudnya dengan ia mengangguku seperti itu?” tanya Jieun.

“Entahlah, aku juga ingin tahu” timpal Pussy.

“Haruskah aku memberitahu Myungsoo ?”

“Kau bilang ia sedang sibuk”

“Kelihatannya memang begitu, buktinya sudah beberapa hari ini dia tidak kesini”

“Mungkin penyihir hitam itu hanya ingin bermain-main denganmu” ujar Pussy.

“Yaaakk apa salahku sampai dia ingin bermain-main denganku, Ckk kurasa ada hal lain”

“Hal lain apa ? kenapa penyihir sehebat dia mau menganggu penyihir sepertimu”

“Justru itu, kenapa dia mengangguku yang bahkan hanya memiliki kekuatan sihir yang masih rendah, bukankah itu tak sebanding ?”

“Kau harus memberi tahu Myungsoo” ujar pussy.

“Aku tidak mau merepotkannya, ia sudah cukup sibuk didunia sihir”

“Hey mungkin dia akan sangat senang, kau meminta pertolongannya, dia kan menyukaimu”

“Aku bukan orang yang suka memanfaatkan orang lain hanya karena ia menyukaiku”

“Ckk .. kau memang pantas menjadi majikanku”  

Jieun hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya pelan. Tumben pussy bangga padanya ? kemana saja ia selama ini ?

()()()

“Bunga ini ..” Myungsoo menemukan bunga persis seperti bunga yang ia terima tempo hari, bunga yang dikirim tanpa nama dan telah diberi sihir. Ia menemukan bunga yang sama tak jauh dari rumah salah satu warga yang telah terbakar.

“Yaakk Hyun woo lihat ini” teriaknya. Lee Hyun woo, teman satu timnya yang diminta menyelidiki kasus ini pun menghampirinya.

“Itu hanya bunga, untuk apa kau memanggilku ?” tanya namja itu dengan kerutan didahinya.

“Yaakk ini bisa jadi petunjuk”

“Petunjuk ?”

Myungsoo tampak mengangguk yakin.

“Mungkin saja penyihir yang membuat kerusuhan sengaja meninggalkan jejak berupa bunga ini”

“Yaakk untuk apa penyihir itu meninggalkan jejak ? coba kau pikir, mana ada maling yang telah mencuri malah meninggalkan identitasnya ?”

“Analisamu memang benar tapi bukan tanpa alasan aku mengatakan hal itu, aku pernah menerima bunga yang sama dari pengirim tak bernama”

“Waah benarkah ? .. Berarti penyihir ini hanya ingin bermain-main dengan kita”

“Mungkin juga, tapi apakah hanya itu alasannya ?”

Hyun woo tampak mengedikan bahu karena ia pun tak tahu.

()()()

Jieun berjalan dengan tergesa-gesa menuju toilet, ia tak bisa menahan keinginannya untuk buang air kecil. Disaat seperti ini kenapa ia malah ingin pipis, waktu tersisa 15 menit lagi sebelum ulangan harian berakhir.

Jieun dengan cepat memasuki toilet yang tampak tak tertutup. Setelah beberapa menit ia keluar dan berdiri didepan cermin yang ada ditoilet itu, ia membasuh mukanya, mungkin saja itu bisa membuat kepalanya yang panas karena ulangan bisa lebih rileks.

“Eoh ?” Saat Jieun menoleh tampak yeoja yang selama ini selalu banyak diperbincangkan juga tengah membasuh tangannya yang berada disampingnya. Bae Suzy. Suzy hanya tampak sedikit membungkukan kepalanya menanggapi Jieun, tanpa senyum sedikitpun.

Jieun hanya meliriknya sesekali, sampai matanya menangkap sesuatu, tanda itu, tanda yang persis dengan warna yang berbeda. Akhirnya Suzy pun pergi meninggalkan toilet lebih dulu, meninggalkan Jieun dengan sejuta pikiran yang mulai melayang diotaknya.

Tanda itu, tanda bintang yang sama.

Jieun melihat pergelangan tangannya, sama persis, tanda bintang yang berada tepat dikulit urat nadinya.

Kenapa anak yang bernama Suzy itu mempunyai tanda yang sama ? tapi kenapa warnanya merah ?

Mungkinkah ...

“Aaahh akhirnya bisa makan juga” seru Bora. Jieun hanya terkekeh melihatnya. Kantin adalah surganya bagi anak-anak yang sedang kelaparan.

“Yaak tadi kau selesai mengisi semuanya ?” tanya Baekhyun pada Bora.

“Tentu saja, tapi aku tak yakin dengan jawabanku haha” jawab Bora, Jieun hanya memperhatikan mereka berdua mengobrol seputar ulangan tadi. Sebenarnya ada yang membuat ia penasaran saat ini, siapa lagi kalau bukan Bae Suzy, si anak baru yang misterius. Menjadi semakin misterius dengan tanda bintang yang sama seperti milik Jieun. Lagi-lagi Jieun melirik kursi yang biasa Suzy tempati. Ia menunggu-nunggu anak itu datang, ia hanya ingin memperhatikannya.

Bae Suzy, akhirnya ia datang, berjalan bersama Kim Soo hyun dengan sesekali diselingi tawa. Mata Jieun memicing. Terus memperhatikan yeoja bernama lengkap Bae Suzy itu. jika dilihat seperti ini sama sekali tak ada yang aneh.

Kau, Bae Suzy, kau mendengarku ?

Jieun mencoba mengirimkan pesan lewat batin, pesan yang hanya bisa didengar oleh penyihir atau yang mempunyai kekuatan sihir sepertinya. Jieun menunggu, namun ia tak mendapat balasan apapun. Tapi ada yang aneh, saat ia mengirimkan pesan itu, Suzy tampak sedikit terdiam namun kembali bersikap seperti biasa.

Kenapa ia tak menjawabku ? Aku tahu ada yang aneh dengannya.

Yaakk kau Bae Suzy kau mendengarku kan ?!

Sekali lagi Jieun mengirimkan pesannya dan sekarang lebih mendesaknya. Suzy tampak kaget dan ia langsung mengedarkan pandangannya, ia mencoba bersikap biasa saja namun suara yang ia dengar sangat mengganggunya. Mata mereka akhirnya bertemu, Jieun tersenyum miring, akhirnya ia berhasil. Ia tahu Suzy mungkin mempunyai kekuatan yang sama dengannya.

Kau siapa ?

Kau ingin tahu ?

Tidak, aku tidak ingin tahu, jangan ganggu aku, aku tak pernah ingin kekuatan aneh ini !

Jieun mengernyit, ia melihat Suzy beranjak dari kursinya dan pergi meninggalkan kantin. Apa maksud perkataan Suzy ? Jadi benar ia juga mempunyai kekuatan sihir namun bedanya ia tak mau memiliki kekuatannya itu ?

“Hey Jieun kau kenapa ? kau akhir-akhir ini banyak diam, pasti rindu dengan Myungsoo yaa ?” goda Bora.

“A aniya .. kau ini kenapa sih selalu selalu mengaitkanku dengan Myungsoo ?”

“Ya sudah kalau tidak, kenapa harus marah ? huu ..” Bora memanyunkan mulutnya. Jieun membalasnya dengan menjulurkan lidahnya. 

Jieun menyantap makanannya dengan mata menerawang, ia masih memikirkan kenapa yeoja bernama suzy itu , bersikap seakan ia tak menginginkan kekuatan sihirnya. Jieun berniat menyelidikinya. Ia sedikit senang mengetahui ada orang lain yang seperti dirinya. Meski ia sedikit tak suka dengan sikap Suzy yang terlihat angkuh dan dingin.

“Jieun-a”

“Hmm .. ?”

“Pulang sekolah kita ke rumah Bekhyun yu..”

“Mwo ?” kaget Baekhyun.

“Hey apa salahnya kita main kerumahmu” ujar Bora.

“Ta tapi ..”

“Wae ?” tanya Bora. Jieun hanya memperhatikan dua orang teman dihadapannya dengan bingung. Bagaimana bisa Bora mengajak dirinya untuk kerumah Baekhyun sedang ia bahkan belum memberitahukannya pada Baekhyun.

“A aniya .. hanya saja kenapa harus mendadak ?” tanya Baekhyun.

“Hehe .. terlalu mendadak ya ?” ujar Bora sembari menggaruk kepalanya membuat Jieun hanya menggeleng pelan melihat tingkah teman sebangkunya itu.

“Baiklah kalian boleh main kerumahku” ujar Baekhyun kemudian.

“Nah gitu dong” senang Bora.

“Kau terlalu memaksakan Bora-ya” bisik Jieun.

“Ani gwenchana dia kan sudah jadi teman kita” balas Bora.

“Baekhyun-a apakah tidak papa kami main kerumah mu ?” tanya Jieun memastikan.

“Ne gwenchana .. tapi mungkin aku belum ada persiapan untuk kedatangan kalian”

“Haha Omo .. tak perlu sungkan begitu Baekhyun-a” tambah Bora. Baekhyun hanya tersenyum canggung.

()()()

Jieun masih setia menunggu bis di halte yang baru kali ini ia kunjungi. Setelah mengunjungi rumah Baekhyun bersama Bora, akhirnya mereka pulang terpisah, tadinya Baekhyun ingin mengantarkan Jieun namun Jieun tak enak hati jika Baekhyun mengantarkannya sedangkan Bora tidak diantarkan dan malah pulang sendiri. Dan akhirnya tidak ada yang diantarkan oleh Baekhyun.

Langit mulai menampakan warna kejinggaan, jalanan mulai lengang. Hanya angin yang kadang berhembus membuat Jieun mengeratkan jaket yang dipakainya. Saat ia melihat langit sore, ia kembali teringat dengan simbol bintang yang ada di tangan suzy.

Kenapa warnanya merah ya ? berbeda dengan warna bintangku

Jieun menatap tanda dipergelangan tangannya yang mulai luntur, ia memperhatikan dengan seksama. Ia sangat yakin, mereka mempunyai tanda yang sama hanya saja dengan warna yang berbeda. Ia menghembuskan nafasnya perlahan saat mendengar deru mesin bis yang ditunggunya akhirnya datang.

Ah molla, aku lelah dengan semua ini. Kepalaku bisa pecah jika terus memikirkannya.

()()()

“Ayah ada yang ingin aku bicarakan padamu” ujar Myungsoo tampak serius. Terlihat ayah Myungsoo menutup buku yang tengah dibacanya dan kini tampak memperhatikan anaknya.

“Apa yang ingin kau tanyakan ?”

“Apakah ada yang ayah tahu dari penyihir hitam yang telah mengacau itu?”

Ayah Myungsoo tampak menghela nafas sebelum ia menjawabnya. Sedangkan Myungsoo hanya memperhatikan ayahnya menunggu jawaban. Mungkin ia bisa mendapat petunjuk dari ayahnya.

“Dia memasuki jiwa yang hancur dan sakit hati .. dia tidak mempunyai raga, dia memperalat seseorang yang bisa dimasukinya”

Myungsoo mengerutkan keningnya tak mengerti mendengar penuturan ayahnya.

“Maksud ayah ?”

“Didalam kepercayaan penyihir hitam, ada yang namanya Dark evil, mereka percaya Dark evil bisa terlahir kembali dengan mengadakan ritual tertentu dan yang paling penting adalah ada raga yang pas untuk dark evil bersemanyam”

“Jadi maksud ayah, pelakunya adalah dark evil itu ?”

“Mungkin saja”

“Itu artinya, ada seseorang yang sedang dimanfaatkannya untuk dimasukinya ?”

Ayah Myungsoo tampak mengangguk.

“Tapi mungkin saja ayah salah .. mungkin saja pelakunya hanya penyihir biasa”

“Aniya .. ku rasa ayah benar, bisa saja penyihir itu adalah dark evil. Tapi bagaimana untuk mengalahkannya ?”

“Yang ayah dengar, gabungan kekuatan berbasis dari alam, api dan angin bisa membunuhnya”

Alam, api dan angin ?

()()()

Myungsoo datang kedunia manusia, dan ia pun menceritakan hal yang ayahnya katakan pada Jieun.

“Mwo ? alam, api dan angin ?”

Myungsoo tampak mengangguk.

“Sihir ku berbasis alam .. “

“Dan aku angin, berarti kita hanya perlu mencari si api”

“Mwo, kau angin ? aku baru tahu”

“Ck kau ini, mengenalku lama tapi baru tahu basis kekuatanku, kemana saja kau selama ini”

Jieun tampak menggaruk kepalanya sembari tersenyum lebar.

“Ck dasar ..”

“Tapi kemana kita harus mencari si api?”

“Entahlah”

Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Api .. ?

Jieun tampak berfikir, kemana ia harus mencari kekuatan berbasis api ? dan kenapa semuanya menjadi begitu rumit, sudah cukup bingung ia mencari manusia yang tulus mencintainya untuk mengembalikan kekuatannya. Dan sekarang ada hal lain lagi yang harus ia selesaikan juga.

Namun tiba-tiba Jieun membelalakan matanya, ia tahu ! dan ia ingat siapa yang mempunyai kekuatan berbasis api , Suzy ! Bae Suzy !

“Myungsoo-ya aku tahu” ujar Jieun dengan senyum merekah.

“Tahu apa ?” tanya Myungsoo dengan wajah bingung.

Bukannya menjawab Jieun justru kembali tersenyum misterius membuat Myungsoo mengerutkan keningnya heran.

()()()

Seharian ini, Jieun terus menyelidiki gadis bernama Suzy, ia seakan menjadi stalker. Suzy berbelok kearah perpustakaan dan Jieun pun masih mengikuti gadis itu, namun saat Jieun juga berbelok ia tak menemukan Suzy.

“Untuk apa kau mengikuti ku ?” suara datar nan dingin itu menyapa pendengaran Jieun. Ia tahu, pasti Suzy mengetahui keberadaannya. Jieun berbalik dan menemukan Suzy dari balik rak buku.

“Aku ingin berbicara padamu” jawab Jieun.

“Jika bicara tentang kekuatan ku , aku tidak mau” ujar Suzy dan kembali melangkah berniat menuju rak buku lainnya.

“Aku bisa menghilangkan kekuatanmu ..” Suzy menghentikan langkahnya, ia perlahan berbalik kembali menghadap Jieun. Jieun hanya beromong kosong, ia pun tak tahu bagaimana cara menghilangkan kekuatan Suzy.

“Bagaimana caranya ?”

“Ck .. sekarang kau tertarik ? kau tidak perlu tahu, dan aku akan melakukannya untukmu namun dengan satu syarat”

“Apa syaratnya?”

“Kau harus menolongku dengan kekuatanmu”

“Aku tidak akan menggunakan kekuatanku”

“Kau yakin ? Bukankah kau juga menggunakan kekuatan itu untuk menyihir Soo Hyun sunbae ? kau bilang kau tidak menginginkan kekuatan itu namun kau menggunakannya? Cih ,, hal bodoh macam apa itu”

“Yaakk kau tak berhak mengomentariku ?! Aku hanya menggunakannya sedikit, dan apa kau tahu, aku selalu berpindah-pindah sekolah karena kekuatan bodoh ini”

Apa maksud perkataannya itu ?

“Ma maksud mu ?”

“Me mereka, mereka ... saat mereka mengetahui aku ini aneh, mereka menjauh, semua yang tertarik padaku, semuanya mulai menjauh seakan-akan aku ini adalah seorang pembawa virus berbahaya, dan aku mulai dikucilkan, apakah kau tahu rasanya bagaimana ?” Suzy, berbicara dengan nada kesedihan mengenang masa-masa saat disekolah-sekolahnya sebelum ia pindah kesini. Mendengar hal itu, Jieun pun jadi teringat dengan Suho, namjachingu yang memutuskannya dan tak pernah ingin mengenalnya lagi karena menganggapnya aneh.  Jieun tahu, ia sangat tahu perasaan itu, perasaan sakit namun ia justru ingin mempertahankan kekuatannya, berbeda dengan Suzy yang justru ingin menghilangkannya.

“Aku tahu, aku sangat tahu rasanya” jawab Jieun.

Suzy memandang Jieun, memandang kedalam mata itu, mata yang menyiratkan kesedihan yangg sama.

“Kau tahu, tapi kenapa kau tidak menghilangkannya? Bukankah kau tahu cara untuk menghilangkannya”

“Karena aku menyukainya, menyukai sesuatu yang belum pernah kualami sebelumnya, karena aku mendapat sisi lain dari dunia ini, aku merasa menjadi seorang yang istimewa karena tidak semua orang mendapat kekuatan ini, dan aku tak berniat menghilangkannya .. aku menginginkannya dan aku harus menjaganya, bukankah begitu bangga mempunyai sesuatu yang bahkan orang lain tak punya? Mungkin itu tak berarti untukmu namun sangat berharga untuk ku” ucap Jieun dengan penuh rasa yang tak bisa dijelaskan dalam hatinya.

Suzy tampak terdiam, kata-kata Jieun begitu jujur dan realistis. Bukankah ia begitu munafik jika mengatakan tidak menginginkan kekuatan itu namun malah menggunakannya untuk menarik hati seorang namja. Suzy, ia justru tersenyum entah karena apa.

“Aku akan membantumu, dan aku juga tidak akan menghilangkan kekuatan ini”

Jieun membelalakan matanya, ia begitu terkejut Suzy merubah prinsipnya hanya dari kata-kata yang keluar dari mulutnya.

“Ji jinjja ?!” tanya Jieun tergagap karena begitu excited.

Suzy mengangguk mantap.

“Wuaaa Jinjja ? Suzy-a gomawo” Jieun reflek memeluk gadis berambut panjang itu.

“Hey hey hey .. tak perlu memeluk seperti ini kan ?”

“Hehe ,, ayolah, sekarang kita berteman kan ?”

Suzy hanya tersenyum sembari mengangguk dengan tingkah bodoh Jieun, yeoja yang tampak begitu dingin tadi, berubah menjadi konyol sekarang.

()()()

Dimeja kantin itu, tak seramai dan seberisik biasanya.

“Jieun-a kenapa kau mengajaknya kesini ?” bisik Bora pada Jieun.

“Dia teman ku sekarang” jawab Jieun juga berbisik.

“Suzy-a ayo makanlah” ucap Jieun dan mendapat anggukan dari Suzy sedangkan Baekhyun dan Bora hanya tersenyum padanya.

“Jangan sungkan Suzy-ssi, teman Jieun teman kami juga, iyakan Baekhyun ?” tanya Bora. Dan Baekhyun mengangguk sambil tersenyum. Melihat hal itu Jieun menyunggingkan senyumannya dan kembali berbisik pada Bora.

“Gomawo Bora-ya”

To be continue

eotthe ? eotthe ? Membingungkan ya ? hehe mian baru nge-post lanjutan ff ini lagi, abisnya bingung ga ada inspirasi. Saran dan Kritiknya ditunggu ^^

Comments

  1. wah...kirain si suzy yg jd penyihir jahatnya hehe
    btw,ditunggu lanjutannya #hwaiting ^^

    ReplyDelete

Post a Comment