Mission of Love [12]




PART [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]



Jieun mencoba tersenyum manis didepan cermin. Ah lihatlah dirinya ini, berdandan sangat manis hanya untuk sebuah kencan buta. Benar, Jieun akan bertemu dengan teman Mina disalah satu caffe tak jauh dari rumahnya. Jieun memutuskan untuk benar-benar melupakan Baekhyun dan langkah awal yang ia ambil adalah mengikuti kencan buta. Jieun meminta pendapat Mina dan membujuk gadis itu untuk mengenalkan dirinya pada teman lelaki Mina. Awalnya Mina merasa tidak yakin tapi karena Jieun terlihat begitu memaksa, akhirnya Mina menyetujui untuk mengenalkan temannya pada Jieun.
Jieun menghela nafas memandang dirinya sendiri.
Ini harus dilakukan, mana mungkin aku bisa melupakan Baekhyun jika tidak berusaha
Lagi-lagi Jieun hanya bisa menghela nafas. Sebuah dress warna pastel dan wedges warna senada membuatnya terlihat begitu berebeda. Jujur saja, Jieun terkejut tapi entah kenapa ia masih kurang nyaman dengan penampilannya yang begitu feminim. Rambut yang ditata rapih malah membuatnya gatal dan sesekali menggaruknya.
“Wae, kau sudah sangat cantik tahu, jangan rusak karyaku dengan garuk-garuk seperti monyet” ucap sang kakak yang kebetulan sedang berkunjung kerumahnya karena rindu pada keluarga. Kakak perempuannya juga yang mendandani Jieun sampai seperti itu jika tidak, mana mungkin Jieun bisa berdandan sendiri. yang ada ia akan terlihat berantakan.
“Ah eonnie, aku tidak percaya diri” keluh Jieun.
“Auntie sangat cantik” tambah keponakan lelakinya yang berumur 3 tahun.
“Benarkah Ji Hoonie?”
“Eoh” jawab bocah bernama Yoon Ji Hoon itu dengan ekspresi menggemaskan. Rambutnya lebat dan hitam, matanya bundar seperti Jieun dan pipinya tembam membuat Jieun ingin mencubitnya terus menerus.
“Dengar kan?, Ji Hoon saja memujimu. Berterimakasihlah padaku karena sudah mempermak mu” bangga Lee Ji Na.
“Memangnya aku ini apa, dipermak -_- bahasamu itu loh” lirih Jieun.
“Sudah berangkat sana”
“Eoh” Jieun pergi setelah sekali lagi menatap penampilannya dicermin. Menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya pelan saat benar-benar sudah berada diluar rumah.
Santai.. santai
Aku pasti bisa
Jieun berjalan dengan percaya diri meski ia sedikit kesulitan karena tidak biasa memakai wedges.
Ah ya ampun, bisa-bisanya para wanita tahan memakai sepatu seperti ini
“Ku kira kau bercanda” Jieun menoleh saat mendengar suara Joohyuk.
“Jangan mengejek ku, aku serius untuk yang satu ini” kini apapun rencana Jieun, Joohyuk mengetahuinya karena Jieun berjanji untuk tidak menyemmbunyikan apapun lagi dari namja itu.
“Aku tidak akan mengejek, kau terlihat sangat cantik tapi sulit saja percaya kau sampai mengikuti kencan buta hanya untuk melupakan Baek-” mulut lemes Joohyuk segera Jieun bungkam seraya memperhatikan sekitar.
“H hei, jangan bicara seperti itu seenak jidatmu jika ada yang mendengar bagaimana?” lirih Jieun dengan raut cemas. Joohyuk melepas bungkaman tangan Jieun dimulutnya.
“Mian, Aku kelepasan”
“Ck dasar, Ya sudah aku pergi ya”
“Mau kutemani? Ini sudah malam tidak baik kau berjalan sendirian dengan pakaian seperti itu” Jieun memandangi dirinya sendiri. memang pakaiannya terlalu minim ya? Tapi ini hanya dress biasa !
Tapi tidak ada salahnya sih..
“Oke sampai depan caffe saja ya” Joohyuk mengangguk.
“Memang bertemu di caffe mana?”
“Owl caffe”
“Ah itu si dekat. Ngomong-ngomong siapa nama namja yang akan kau temui?” entah kenapa Joohyuk jadi cerewet dan membuatnya penasaran. Ia hanya ingin memastikan Jieun menemui namja yang baik.
“Namanya Oh Sehun teman Mina saat SMP”
“Ooh, awas jangan sampai salah mengenali orang”
“Memang kau pikir aku ini bodoh apa -_- tenang saja lagi pula aku juga punya fotonya. Kau mau lihat? Dia terlihat lumayan juga sih” Joohyuk memasukan kedua tangannya kedalam saku hoodienya dan berjalan mendahului seraya berkata “tidak tertarik”
Aiishh
“Yaak, tunggu aku”
Beberapa menit kemudian mereka berdua sampai didepan caffe Owl.
“Sudah sampai” ucap Jieun.
“Oke, aku pergi dulu, kau masuklah, goodluck”
“Eum” angguk Jieun. Gadis itu mulai memasuki caffe dan mencari meja yang kosong sementara Joohyuk menghentikan langkahnya dan menatap Jieun sejenak sebelum akhirnya pergi.
“Oh Sehun” gumam Joohyuk.
Jieun menghirup nafas dan menghembuskannya pelan. Entah kenapa ia mulai berdebar padahal namja bernama Oh Sehun itu belum datang. Sesekali Jieun memandang ke sekitar lalu beralih pada jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
“Aku terlalu cepat ya” lirihnya.
“Silahkan menu nya nona” Jieun mendongak  dan bersamaan dengan itu senyum manis sang pramusaji luntur.
“Kau !?” koor keduanya membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah mereka berdua.
“Sedang apa kau disini? Jangan bilang kau mengikutiku?” tanya Jieun pada namja berpakaian pramusaji dihadapannya yang ternyata adalah Dean.
“Aku bekerja disini bodoh dan-” Dean menghentikan ucapannya lalu memandang Jieun dari atas sampai bawah membuat Jieun mengernyit heran.
Manis..
“Pfff, kau berdandan ya?” lanjut Dean seraya menahan tawa, padahal sejujurnya dia terpana saat menatap Jieun yang tampak berbeda dari biasanya. Jieun menatapnya kesal.
“Kalau iya kenapa? Aiishh sialnya bertemu denganmu disini” membuat mood turun saja.
“Wae? Kau mau kencan ya?” tebak Dean.
“Bukan urusanmu”
“Cih.. cepat pilih menunya” Jieun membuka menu dihadapannya dengan raut sebal.
“Pelayan macam apa yang kasar seperti ini” gumam gadis itu seraya melirik Dean dan saat Dean menatapnya balik, perhatian Jieun beralih ke daftar menu dihadapannya.
“Mwo?”
“A aniya” Jieun menutup menunya.
“Aku pesan coklat panas, dessertnya nanti saja saat temanku datang” ucap Jieun lalu Dean mengambil menu dihadapan Jieun dan berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun.
Ada apa dengannya? -_- menyebalkan sekali eskpresinya itu
Eh tapi sejak kapan dia bekerja disini? Aku baru tahu dia bekerja disini
Tapi kalau siang aku tidak melihatnya, ah mungkin dia bekerja saat malam
Ya whatever, lagi pula apa peduliku
Beberapa menit kemudian pesanan Jieun datang.
“Selamat menikmati” ucap Dean yang sama sekali tidak ada kesan ramah-ramahnya membuat Jieun mendengus pelan.
“Gomawo” ucap Jieun kilat dan Dean kembali berlalu, sementara Jieun mulai menyeruput coklat panas yang terlihat menggiurkan itu dan saat ia menatap pintu, seseorang mulai masuk. Namja tinggi berwajah tampan dengan balutan jaket kulit dan kaos polos putih, tak lupa celana jeans dan sepatu ket.
Wah.. tanpa sadar Jieun terpana dengan kesan pertama. Namja itu terlihat mengedarkan pandangannya ke beberapa arah sebelum akhirnya menatap Jieun kemudian tersenyum dan menghampirinya.
Dia tersenyum
“Annyeong Lee Jieun-ssi” sapanya saat sampai dihadapan Jieun. Beberapa detik Jieun hanya terdiam.
“A annyeong, kau Oh Sehun-ssi?”
“Benar, boleh aku duduk?” Jieun mengangguk cepat. 
“Duduklah”
“Maaf aku sedikit terlambat”
“Ahaha gwenchana”
Detik berikutnya Suasana tampak canggung. Sesekali Jieun mengusap tengkuknya karena namja bernama Sehun itu terus memandanginya.
Mampus, aku harus bicara apa sekarang?
“Jadi kau teman Mina ya?” tanya Sehun membuat Jieun mendongak tiba-tiba.
Ah tingkahku ini pasti terlihat seperti gadis bodoh
“Ne, aku teman sekelasnya, kami juga duduk bersama. Kalau kau?”
“Aku teman SMP nya, sekarang aku sekolah disekolah khusus laki-laki, Nam High Shcool”
“Oh, Nam High School” ucap Jieun seolah ia tahu sekolah itu.
“Kau tahu sekolah Nam High School?”
“Tidak” jawaban polos Jieun membuat Sehun terkekeh pelan, sementara Jieun hanya bisa merutuki kebodohannya.
Disisi lain, Dean sibuk mengantar pesanan ke pengunjung bahkan ia melewati meja Jieun beberapa kali. Beberapa saat kemudian Dean menghentikan langkahnya dengan ekspresinya yang seakan menyadari sesuatu. Namja itu menoleh ke arah meja Jieun dan menatap namja yang mengobrol bersama gadis itu.
N namja itu!?
Dengan terburu Dean kembali ke dapur dan menyembunyikan diri membuat beberapa pramusaji lain menatapnya heran.
“Ada apa? Kau seperti melihat hantu saja” ucap salah satu rekan kerjanya.
“Hey, gantikan aku mengantar ini” ucap Dean seraya memberikan nampan berisi cake kepada rekan kerjanya.
“Kenapa harus aku”
“Aiishh, gantikan aku kali ini”
“Eung, baiklah” rekan kerjanya itu berlalu dengan pikiran bertanya-tanya. Sementara Dean kembali mengintip dan memandang Sehun yang mulai memanggil pramusaji untuk memesan sesuatu.
Benar, dia namja yang mengejar ku tempo hari sampai aku harus bersembunyi di ruang ganti kolam renang dan bertemu dengan Jieun.
Namja bernama Oh Sehun yang mengincar Dominic
Sial, bagaimana bisa Jieun mengenal namja itu?
Jangan-jangan dia tahu kami berhubungan dengan Jieun dan berniat memanfaatkannya
Aiishh jinja.
Sementara itu, Jieun dan Sehun terlihat mulai menyesuaikan diri. Mereka membicarakan berbagai hal meski sesekali ada rasa canggung yang membuat keduanya bingung mencari topik pembicaraan.
“Kau harus tahu, dulu Oh Mina itu anak yang sangat diluar kendali, aneh saja melihatnya berubah seperti sekarang”
“Benarkah? Aku tidak pernah tahu hal itu, ku kira dia sudah seperti itu sejak awal. Mina yang ku kenal sekarang adalah anak yang cukup pendiam dan rajin belajar” jelas Jieun.
“Hah,, aku bisa menduganya sih, ini semua pasti karena kematian Young Ki-” Sehun menatap Jieun “Ah maaf, apa aku berbicara terlalu jauh? haha”
“Gwenchana, Mina sudah menceritakan hal itu padaku”
“Jinjja? Itu artinya kalian sudah sangat dekat”
“Tapi soal dia yang dulu, aku belum mendengarnya”
“Mina dulu gadis yang terbilang cukup nakal karena sering membolos, aku masih ingat, dia bahkan pernah memakai tindik dilidahnya...”
Wah, aku baru tahu kalau Mina seperti itu
Tapi ini menjelaskan sih bagaimana dia memiliki pacar seperti Young Ki yang suka tawuran
“... Youngki adalah temanku dan secara tidak langsung kami jadi mengenal Mina karena saat itu dia adalah kekasih Youngki. Sejak dia meninggal, kami teman-temannya sangat kehilangan tapi aku tidak menyangka jika Mina bisa berubah menjadi seperti yang sekarang, mungkin dia yang paling merasa kehilangan dari pada kami semua”
“Dia bahkan masih menggunakan cincin dari Youngki dan menjadikannya bandul kalung yang setiap hari dipakainya” tambah Jieun.
“Benarkah?” Jieun mengangguk.
“Wah, sulit dipercaya padahal ini sudah berlalu sejak lama tapi jujur saja aku juga belum bisa merelakan kepergian Youngki”
Hingga ingin membalaskan dendamnya lanjut Sehun dalam hati.
Entah kenapa Jieun merasakan raut wajah Sehun berubah saat membicarakan kematian Youngki.
Apa dia tahu kalau Dominic berada disekolah ku?
Ah jikapun dia tahu, pasti tidak akan ada yang terjadi kan?
“Ah aku jadi sedikit sensitif jika membicarakan Youngki haha” ucap Sehun.
“Haha gwenchana, tanpa terasa waktu berlalu dengan cepat”
“Haha kau benar, kau orang yang menyesuaikan diri dengan cepat”
“Kau juga Sehun-ssi” keduanya saling melempar senyum kecil lalu menyeruput minuman masing-masing.
“Ini sudah malam, bagaimana jika ku antar pulang”
“Eum, tentu”
Sehun memanggil pramusaji untuk membayar setelah itu Jieun pun beranjak diikuti Sehun dan mereka berdua keluar dari caffe membuat Dean yang sedari tadi bersembunyi ikut keluar dari persembunyiannya. Namja itu masih penasaran bagaimana Jieun bisa mengenal Sehun.
“Naiklah” ucap Sehun namun Jieun hanya bisa memandang namja itu bingung.
“Aku tidak bisa, lihat aku memakai dress. Bagaimana kalau kita jalan saja, lagipula rumahku tidak terlalu jauh dari sini”
“Boleh” Sehun pun turun dari motor besarnya.
Sepanjang jalan tidak ada lagi pembicaraan antara keduanya. Sesekali Jieun mengusap lengannya yang dingin, melihat hal itu Sehun melepas jaketnya dan memakaikannya pada Jieun membuat gadis itu terkejut dan memandang Sehun sesaat namun kemudian mengalihkan pandangannya.
Beberapa menit kemudian mereka sampai didepan rumah Jieun.
“Gomawo Sehun-ssi karena sudah mengantarku, senang bisa mengenalmu” ucap Jieun seraya melepas jaket namja itu dan memberikannya.
“Tak usah sungkan, aku juga senang mengenalmu”
“Eum, baiklah kalau begitu aku masuk dul-”
Grep
“Tunggu” Lagi-lagi Jieun terkejut saat namja itu meraih kedua tangannya dan menggenggamnya.
“Kurasa aku menyukaimu” tambah Sehun.
“B bukankah i ini terlalu cepat?” ucap Jieun terbata seraya mencoba melepas genggaman tangan Sehun. namun Sehun masih mencoba mempertahankan genggamannya.
“Aniya, aku merasa kita akan cocok” tambah namja itu.
“O oke, kita bisa bertemu lain kali”
“Oke” balas Sehun lalu tanpa aba-aba mengecup punggung tangan Jieun membuat gadis itu merinding. Setelah dirasa genggaman itu melemah, dengan sigap Jieun menarik lengannya lalu tersenyum canggung pada Sehun yang tersenyum manis pada Jieun.
“Aku masuk”
“Eoh”
Sehun berbalik lalu menyeringai kecil.
Gadis yang mudah
“Lihat, dia bahkan menyeringai” gumam Dean yang mengikuti mereka berdua.
Sehun kembali ke caffe dan tak sadar berpapasan dengan Baekhyun dipersimpangan, namun hanya itu karena keduanya tak saling mengenal.
Disisi lain, Jieun langsung berbaring dikasur saat memasuki kamarnya. memandangi langit-langit dan termenung.
Dia tampan, ya aku akui itu tapi kenapa ya serasa ada yang mengganjal
Atau mungkin aku hanya belum terbiasa membuka hati?
Benar, pasti begitu
Nanti juga akan terbiasa
Lagi pula sepertinya Sehun namja yang baik dan supel
Pletuk.. pletuk ..
Jieun bangkit saat sesuatu seperti benturan terdengar dijendelanya. Karena penasaran ia pun memeriksanya dan membuka jendela. Jieun mengernyit saat melihat Dean menggerakan tangannya, meminta Jieun untuk turun dan menemuinya.
Dari mana dia tahu rumahku?
Eeeehh.... jangan-jangan dia mengikutiku
Aisshh benar-benar...
Jieun menutup jendela lalu dengan cepat berganti pakaian sebelum akhirnya menemui Dean.
“Yaakk !” pekikan itu membuat Dean mundur satu langkah.
“Kau mengikutiku ya? Aishh jinjja, kau stalker ya? Untuk apa mengikutiku !?” marah Jieun.
“Dari mana kau mengenal Sehun?”
“Apa maks-” Jieun terdiam lalu memandang Dean penuh selidik
“Kau mengenal Sehun?” tanya Jieun balik membuat Dean menghela nafas.
“Aku yang bertanya duluan jadi jawablah”
“Siapa Sehun?” keduanya menoleh saat Baekhyun berjalan menghampiri mereka karena penasaran dengan apa yang terjadi. Ia tidak menyangka mereka berdua bisa jadi akrab sampai-sampai Dean menemui Jieun malam-malam ke rumah.
“Bukan urusanmu” jawab Dean.
“Aku hanya ingin memberitahu, ini sudah malam, jangan pacaran terus”
“Kami tidak pacaran !” koor Jieun dan Dean
“Terserah, Jieun masuklah dan kau pulang sana” titah Baekhyun.
Grepp.. Dean meraih pergelangan tangan Jieun dan menggenggamnya.
“Aku masih mau bicara dengannya jadi jangan ikut campur” Dean hendak membawa Jieun namun-
Grepp, Baekhyun juga meraih pergelangan tangan Jieun yang lain.
“Ku bilang pulang sana” ucap Baekhyun dingin, keduanya saling menatap tajam tak mau kalah, sementara Jieun hanya bisa meringis saat pergelangan tangannya terasa nyeri. Tanpa diduga, Dean melepas genggamannya.
“Lepaskan genggamanmu, kau membuat tangan gadis ini kesakitan” ucap Dean dan dengan cepat Baekhyun melepaskan genggamannya.
“Aku pulang, kita bicara lagi besok” ucap Dean pada Jieun lalu beranjak pergi meninggalkan Jieun dan Baek yang masih menatap kepergiannya.
“M mian, apa tanganmu sakit?”
Kau harus tahu, hatiku juga sakit
To Be Continue~


#Eaaaaaa... ini ff makin gaje ya. Sebenernya author teh bingung isi sama judul ga nyambung, haduh ya sudahlah, ya terjadi biarlah terjadi XD. Oia jangan lupa klik iklannya, itu sangat author apresiasi J ok see u soon :* 


Comments

  1. Gaje apanya? Malahan makin seru
    Ahhhhh akhirnya... Duh sehun anak nakal, terasa gak rela, tpi buat seru. Berharap banget baekhyun suka jieun.. Thor semangat yaa...

    ReplyDelete
  2. Author kenapa author sangat suka memporakporandakan hati ini :(
    Baek×jieun×dean momentnya itu loh:(
    Ku harus ngeship siapa:(

    ReplyDelete
  3. Jieun gk usah galak galak sama dean,,,, #Teamdean

    ReplyDelete
  4. Wah saya mencium bau-bau kompetitif antara Baekhyun dan Dean. Fighting Dean! Aku di pihakmu. Wah Sehun, jangan nakal-nakal ya sama Jieun, nanti nyesel.

    ReplyDelete
  5. makin seru aja nih.. sehun dean.. kayaknya bakal ada konflik lagi mungkin gak ya??
    semangat thor!!

    ReplyDelete
  6. Hemmm apakah persaingan sudah dimulai? Wkwkwk
    sukak moment Baekhyun-Jieun-Dean
    Rasanya tak rela Sehun jadi anak nakal, jgn pura2 suka kamu hun ntar suka Jieun beneran repot dah 😂

    ReplyDelete
  7. All > Makasih udah komen :* kebanyakan pada seneng ya ada momen Dean X Baek. ayo yang masih bingung tentukan shiperanmu sekarang ! haha pasti galau, mana ada Sehun lagi, author aja galau -_-
    Ok ditunggu aja lanjutannya. See U Soon :D

    ReplyDelete

Post a Comment