PART [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11]
Jieun mencoba
tersenyum manis didepan cermin. Ah lihatlah dirinya ini, berdandan sangat manis
hanya untuk sebuah kencan buta. Benar, Jieun akan bertemu dengan teman Mina
disalah satu caffe tak jauh dari rumahnya. Jieun memutuskan untuk benar-benar
melupakan Baekhyun dan langkah awal yang ia ambil adalah mengikuti kencan buta.
Jieun meminta pendapat Mina dan membujuk gadis itu untuk mengenalkan dirinya
pada teman lelaki Mina. Awalnya Mina merasa tidak yakin tapi karena Jieun
terlihat begitu memaksa, akhirnya Mina menyetujui untuk mengenalkan temannya
pada Jieun.
Jieun menghela nafas
memandang dirinya sendiri.
Ini harus dilakukan, mana mungkin aku bisa melupakan Baekhyun jika tidak
berusaha
Lagi-lagi Jieun hanya
bisa menghela nafas. Sebuah dress warna pastel dan wedges warna senada
membuatnya terlihat begitu berebeda. Jujur saja, Jieun terkejut tapi entah
kenapa ia masih kurang nyaman dengan penampilannya yang begitu feminim. Rambut
yang ditata rapih malah membuatnya gatal dan sesekali menggaruknya.
“Wae, kau sudah sangat
cantik tahu, jangan rusak karyaku dengan garuk-garuk seperti monyet” ucap sang
kakak yang kebetulan sedang berkunjung kerumahnya karena rindu pada keluarga.
Kakak perempuannya juga yang mendandani Jieun sampai seperti itu jika tidak,
mana mungkin Jieun bisa berdandan sendiri. yang ada ia akan terlihat
berantakan.
“Ah eonnie, aku tidak
percaya diri” keluh Jieun.
“Auntie sangat cantik”
tambah keponakan lelakinya yang berumur 3 tahun.
“Benarkah Ji Hoonie?”
“Eoh” jawab bocah bernama
Yoon Ji Hoon itu dengan ekspresi menggemaskan. Rambutnya lebat dan hitam,
matanya bundar seperti Jieun dan pipinya tembam membuat Jieun ingin mencubitnya
terus menerus.
“Dengar kan?, Ji Hoon
saja memujimu. Berterimakasihlah padaku karena sudah mempermak mu” bangga Lee
Ji Na.
“Memangnya aku ini apa,
dipermak -_- bahasamu itu loh” lirih Jieun.
“Sudah berangkat sana”
“Eoh” Jieun pergi
setelah sekali lagi menatap penampilannya dicermin. Menghirup udara dalam-dalam
dan menghembuskannya pelan saat benar-benar sudah berada diluar rumah.
Santai.. santai
Aku pasti bisa
Jieun berjalan dengan
percaya diri meski ia sedikit kesulitan karena tidak biasa memakai wedges.
Ah ya ampun, bisa-bisanya para wanita tahan memakai sepatu seperti ini
“Ku kira kau bercanda”
Jieun menoleh saat mendengar suara Joohyuk.
“Jangan mengejek ku,
aku serius untuk yang satu ini” kini apapun rencana Jieun, Joohyuk
mengetahuinya karena Jieun berjanji untuk tidak menyemmbunyikan apapun lagi
dari namja itu.
“Aku tidak akan
mengejek, kau terlihat sangat cantik tapi sulit saja percaya kau sampai
mengikuti kencan buta hanya untuk melupakan Baek-” mulut lemes Joohyuk segera
Jieun bungkam seraya memperhatikan sekitar.
“H hei, jangan bicara
seperti itu seenak jidatmu jika ada yang mendengar bagaimana?” lirih Jieun
dengan raut cemas. Joohyuk melepas bungkaman tangan Jieun dimulutnya.
“Mian, Aku kelepasan”
“Ck dasar, Ya sudah
aku pergi ya”
“Mau kutemani? Ini
sudah malam tidak baik kau berjalan sendirian dengan pakaian seperti itu” Jieun
memandangi dirinya sendiri. memang pakaiannya terlalu minim ya? Tapi ini hanya
dress biasa !
Tapi tidak ada salahnya sih..
“Oke sampai depan
caffe saja ya” Joohyuk mengangguk.
“Memang bertemu di
caffe mana?”
“Owl caffe”
“Ah itu si dekat. Ngomong-ngomong
siapa nama namja yang akan kau temui?” entah kenapa Joohyuk jadi cerewet dan
membuatnya penasaran. Ia hanya ingin memastikan Jieun menemui namja yang baik.
“Namanya Oh Sehun
teman Mina saat SMP”
“Ooh, awas jangan
sampai salah mengenali orang”
“Memang kau pikir aku
ini bodoh apa -_- tenang saja lagi pula aku juga punya fotonya. Kau mau lihat?
Dia terlihat lumayan juga sih” Joohyuk memasukan kedua tangannya kedalam saku
hoodienya dan berjalan mendahului seraya berkata “tidak tertarik”
Aiishh
“Yaak, tunggu aku”
Beberapa menit
kemudian mereka berdua sampai didepan caffe Owl.
“Sudah sampai” ucap
Jieun.
“Oke, aku pergi dulu,
kau masuklah, goodluck”
“Eum” angguk Jieun. Gadis
itu mulai memasuki caffe dan mencari meja yang kosong sementara Joohyuk menghentikan
langkahnya dan menatap Jieun sejenak sebelum akhirnya pergi.
“Oh Sehun” gumam
Joohyuk.
Jieun menghirup nafas
dan menghembuskannya pelan. Entah kenapa ia mulai berdebar padahal namja
bernama Oh Sehun itu belum datang. Sesekali Jieun memandang ke sekitar lalu
beralih pada jam yang melingkar dipergelangan tangannya.
“Aku terlalu cepat ya”
lirihnya.
“Silahkan menu nya
nona” Jieun mendongak dan bersamaan
dengan itu senyum manis sang pramusaji luntur.
“Kau !?” koor keduanya
membuat beberapa pengunjung menoleh ke arah mereka berdua.
“Sedang apa kau
disini? Jangan bilang kau mengikutiku?” tanya Jieun pada namja berpakaian
pramusaji dihadapannya yang ternyata adalah Dean.
“Aku bekerja disini
bodoh dan-” Dean menghentikan ucapannya lalu memandang Jieun dari atas sampai
bawah membuat Jieun mengernyit heran.
Manis..
“Pfff, kau berdandan
ya?” lanjut Dean seraya menahan tawa, padahal sejujurnya dia terpana saat
menatap Jieun yang tampak berbeda dari biasanya. Jieun menatapnya kesal.
“Kalau iya kenapa?
Aiishh sialnya bertemu denganmu disini” membuat mood turun saja.
“Wae? Kau mau kencan
ya?” tebak Dean.
“Bukan urusanmu”
“Cih.. cepat pilih
menunya” Jieun membuka menu dihadapannya dengan raut sebal.
“Pelayan macam apa
yang kasar seperti ini” gumam gadis itu seraya melirik Dean dan saat Dean
menatapnya balik, perhatian Jieun beralih ke daftar menu dihadapannya.
“Mwo?”
“A aniya” Jieun
menutup menunya.
“Aku pesan coklat
panas, dessertnya nanti saja saat temanku datang” ucap Jieun lalu Dean
mengambil menu dihadapan Jieun dan berlalu begitu saja tanpa mengatakan apapun.
Ada apa dengannya? -_- menyebalkan sekali eskpresinya itu
Eh tapi sejak kapan dia bekerja disini? Aku baru tahu dia bekerja disini
Tapi kalau siang aku tidak melihatnya, ah mungkin dia bekerja saat malam
Ya whatever, lagi pula apa peduliku
Beberapa menit kemudian
pesanan Jieun datang.
“Selamat menikmati”
ucap Dean yang sama sekali tidak ada kesan ramah-ramahnya membuat Jieun
mendengus pelan.
“Gomawo” ucap Jieun
kilat dan Dean kembali berlalu, sementara Jieun mulai menyeruput coklat panas
yang terlihat menggiurkan itu dan saat ia menatap pintu, seseorang mulai masuk.
Namja tinggi berwajah tampan dengan balutan jaket kulit dan kaos polos putih,
tak lupa celana jeans dan sepatu ket.
Wah.. tanpa sadar Jieun
terpana dengan kesan pertama. Namja itu terlihat mengedarkan pandangannya ke
beberapa arah sebelum akhirnya menatap Jieun kemudian tersenyum dan
menghampirinya.
Dia tersenyum
“Annyeong Lee
Jieun-ssi” sapanya saat sampai dihadapan Jieun. Beberapa detik Jieun hanya
terdiam.
“A annyeong, kau Oh
Sehun-ssi?”
“Benar, boleh aku
duduk?” Jieun mengangguk cepat.
“Duduklah”
“Maaf aku sedikit
terlambat”
“Ahaha gwenchana”
Detik berikutnya
Suasana tampak canggung. Sesekali Jieun mengusap tengkuknya karena namja
bernama Sehun itu terus memandanginya.
Mampus, aku harus bicara apa sekarang?
“Jadi kau teman Mina
ya?” tanya Sehun membuat Jieun mendongak tiba-tiba.
Ah tingkahku ini pasti terlihat seperti gadis bodoh
“Ne, aku teman
sekelasnya, kami juga duduk bersama. Kalau kau?”
“Aku teman SMP nya, sekarang
aku sekolah disekolah khusus laki-laki, Nam High Shcool”
“Oh, Nam High School”
ucap Jieun seolah ia tahu sekolah itu.
“Kau tahu sekolah Nam
High School?”
“Tidak” jawaban polos
Jieun membuat Sehun terkekeh pelan, sementara Jieun hanya bisa merutuki
kebodohannya.
Disisi lain, Dean
sibuk mengantar pesanan ke pengunjung bahkan ia melewati meja Jieun beberapa
kali. Beberapa saat kemudian Dean menghentikan langkahnya dengan ekspresinya
yang seakan menyadari sesuatu. Namja itu menoleh ke arah meja Jieun dan menatap
namja yang mengobrol bersama gadis itu.
N namja itu!?
Dengan terburu Dean
kembali ke dapur dan menyembunyikan diri membuat beberapa pramusaji lain
menatapnya heran.
“Ada apa? Kau seperti
melihat hantu saja” ucap salah satu rekan kerjanya.
“Hey, gantikan aku
mengantar ini” ucap Dean seraya memberikan nampan berisi cake kepada rekan
kerjanya.
“Kenapa harus aku”
“Aiishh, gantikan aku
kali ini”
“Eung, baiklah” rekan
kerjanya itu berlalu dengan pikiran bertanya-tanya. Sementara Dean kembali mengintip
dan memandang Sehun yang mulai memanggil pramusaji untuk memesan sesuatu.
Benar, dia namja yang mengejar ku tempo hari sampai aku harus bersembunyi
di ruang ganti kolam renang dan bertemu dengan Jieun.
Namja bernama Oh Sehun yang mengincar Dominic
Sial, bagaimana bisa Jieun mengenal namja itu?
Jangan-jangan dia tahu kami berhubungan dengan Jieun dan berniat
memanfaatkannya
Aiishh jinja.
Sementara itu, Jieun
dan Sehun terlihat mulai menyesuaikan diri. Mereka membicarakan berbagai hal
meski sesekali ada rasa canggung yang membuat keduanya bingung mencari topik
pembicaraan.
“Kau harus tahu, dulu
Oh Mina itu anak yang sangat diluar kendali, aneh saja melihatnya berubah
seperti sekarang”
“Benarkah? Aku tidak
pernah tahu hal itu, ku kira dia sudah seperti itu sejak awal. Mina yang ku
kenal sekarang adalah anak yang cukup pendiam dan rajin belajar” jelas Jieun.
“Hah,, aku bisa
menduganya sih, ini semua pasti karena kematian Young Ki-” Sehun menatap Jieun
“Ah maaf, apa aku berbicara terlalu jauh? haha”
“Gwenchana, Mina sudah
menceritakan hal itu padaku”
“Jinjja? Itu artinya
kalian sudah sangat dekat”
“Tapi soal dia yang
dulu, aku belum mendengarnya”
“Mina dulu gadis yang
terbilang cukup nakal karena sering membolos, aku masih ingat, dia bahkan
pernah memakai tindik dilidahnya...”
Wah, aku baru tahu kalau Mina seperti itu
Tapi ini menjelaskan sih bagaimana dia memiliki pacar seperti Young Ki yang
suka tawuran
“... Youngki adalah
temanku dan secara tidak langsung kami jadi mengenal Mina karena saat itu dia
adalah kekasih Youngki. Sejak dia meninggal, kami teman-temannya sangat
kehilangan tapi aku tidak menyangka jika Mina bisa berubah menjadi seperti yang
sekarang, mungkin dia yang paling merasa kehilangan dari pada kami semua”
“Dia bahkan masih
menggunakan cincin dari Youngki dan menjadikannya bandul kalung yang setiap
hari dipakainya” tambah Jieun.
“Benarkah?” Jieun
mengangguk.
“Wah, sulit dipercaya
padahal ini sudah berlalu sejak lama tapi jujur saja aku juga belum bisa
merelakan kepergian Youngki”
Hingga ingin membalaskan dendamnya lanjut Sehun dalam hati.
Entah kenapa Jieun
merasakan raut wajah Sehun berubah saat membicarakan kematian Youngki.
Apa dia tahu kalau Dominic berada disekolah ku?
Ah jikapun dia tahu, pasti tidak akan ada yang terjadi kan?
“Ah aku jadi sedikit
sensitif jika membicarakan Youngki haha” ucap Sehun.
“Haha gwenchana, tanpa
terasa waktu berlalu dengan cepat”
“Haha kau benar, kau
orang yang menyesuaikan diri dengan cepat”
“Kau juga Sehun-ssi”
keduanya saling melempar senyum kecil lalu menyeruput minuman masing-masing.
“Ini sudah malam,
bagaimana jika ku antar pulang”
“Eum, tentu”
Sehun memanggil
pramusaji untuk membayar setelah itu Jieun pun beranjak diikuti Sehun dan
mereka berdua keluar dari caffe membuat Dean yang sedari tadi bersembunyi ikut
keluar dari persembunyiannya. Namja itu masih penasaran bagaimana Jieun bisa
mengenal Sehun.
“Naiklah” ucap Sehun
namun Jieun hanya bisa memandang namja itu bingung.
“Aku tidak bisa, lihat
aku memakai dress. Bagaimana kalau kita jalan saja, lagipula rumahku tidak
terlalu jauh dari sini”
“Boleh” Sehun pun
turun dari motor besarnya.
Sepanjang jalan tidak
ada lagi pembicaraan antara keduanya. Sesekali Jieun mengusap lengannya yang
dingin, melihat hal itu Sehun melepas jaketnya dan memakaikannya pada Jieun
membuat gadis itu terkejut dan memandang Sehun sesaat namun kemudian
mengalihkan pandangannya.
Beberapa menit
kemudian mereka sampai didepan rumah Jieun.
“Gomawo Sehun-ssi
karena sudah mengantarku, senang bisa mengenalmu” ucap Jieun seraya melepas
jaket namja itu dan memberikannya.
“Tak usah sungkan, aku
juga senang mengenalmu”
“Eum, baiklah kalau
begitu aku masuk dul-”
Grep
“Tunggu” Lagi-lagi
Jieun terkejut saat namja itu meraih kedua tangannya dan menggenggamnya.
“Kurasa aku
menyukaimu” tambah Sehun.
“B bukankah i ini
terlalu cepat?” ucap Jieun terbata seraya mencoba melepas genggaman tangan Sehun.
namun Sehun masih mencoba mempertahankan genggamannya.
“Aniya, aku merasa
kita akan cocok” tambah namja itu.
“O oke, kita bisa
bertemu lain kali”
“Oke” balas Sehun lalu
tanpa aba-aba mengecup punggung tangan Jieun membuat gadis itu merinding.
Setelah dirasa genggaman itu melemah, dengan sigap Jieun menarik lengannya lalu
tersenyum canggung pada Sehun yang tersenyum manis pada Jieun.
“Aku masuk”
“Eoh”
Sehun berbalik lalu
menyeringai kecil.
Gadis yang mudah
“Lihat, dia bahkan
menyeringai” gumam Dean yang mengikuti mereka berdua.
Sehun kembali ke caffe
dan tak sadar berpapasan dengan Baekhyun dipersimpangan, namun hanya itu karena
keduanya tak saling mengenal.
Disisi lain, Jieun
langsung berbaring dikasur saat memasuki kamarnya. memandangi langit-langit dan
termenung.
Dia tampan, ya aku akui itu tapi kenapa ya serasa ada yang mengganjal
Atau mungkin aku hanya belum terbiasa membuka hati?
Benar, pasti begitu
Nanti juga akan terbiasa
Lagi pula sepertinya Sehun namja yang baik dan supel
Pletuk.. pletuk ..
Jieun bangkit saat
sesuatu seperti benturan terdengar dijendelanya. Karena penasaran ia pun
memeriksanya dan membuka jendela. Jieun mengernyit saat melihat Dean
menggerakan tangannya, meminta Jieun untuk turun dan menemuinya.
Dari mana dia tahu rumahku?
Eeeehh.... jangan-jangan dia mengikutiku
Aisshh benar-benar...
Jieun menutup jendela
lalu dengan cepat berganti pakaian sebelum akhirnya menemui Dean.
“Yaakk !” pekikan itu
membuat Dean mundur satu langkah.
“Kau mengikutiku ya?
Aishh jinjja, kau stalker ya? Untuk apa mengikutiku !?” marah Jieun.
“Dari mana kau
mengenal Sehun?”
“Apa maks-” Jieun
terdiam lalu memandang Dean penuh selidik
“Kau mengenal Sehun?”
tanya Jieun balik membuat Dean menghela nafas.
“Aku yang bertanya
duluan jadi jawablah”
“Siapa Sehun?”
keduanya menoleh saat Baekhyun berjalan menghampiri mereka karena penasaran
dengan apa yang terjadi. Ia tidak menyangka mereka berdua bisa jadi akrab
sampai-sampai Dean menemui Jieun malam-malam ke rumah.
“Bukan urusanmu” jawab
Dean.
“Aku hanya ingin
memberitahu, ini sudah malam, jangan pacaran terus”
“Kami tidak pacaran !”
koor Jieun dan Dean
“Terserah, Jieun
masuklah dan kau pulang sana” titah Baekhyun.
Grepp.. Dean meraih
pergelangan tangan Jieun dan menggenggamnya.
“Aku masih mau bicara
dengannya jadi jangan ikut campur” Dean hendak membawa Jieun namun-
Grepp, Baekhyun juga
meraih pergelangan tangan Jieun yang lain.
“Ku bilang pulang
sana” ucap Baekhyun dingin, keduanya saling menatap tajam tak mau kalah,
sementara Jieun hanya bisa meringis saat pergelangan tangannya terasa nyeri.
Tanpa diduga, Dean melepas genggamannya.
“Lepaskan genggamanmu,
kau membuat tangan gadis ini kesakitan” ucap Dean dan dengan cepat Baekhyun
melepaskan genggamannya.
“Aku pulang, kita bicara
lagi besok” ucap Dean pada Jieun lalu beranjak pergi meninggalkan Jieun dan
Baek yang masih menatap kepergiannya.
“M mian, apa tanganmu
sakit?”
Kau harus tahu, hatiku juga sakit
To Be Continue~
#Eaaaaaa... ini ff
makin gaje ya. Sebenernya author teh bingung isi sama judul ga nyambung, haduh ya
sudahlah, ya terjadi biarlah terjadi XD. Oia jangan lupa klik iklannya, itu
sangat author apresiasi J ok see u soon :*
Gaje apanya? Malahan makin seru
ReplyDeleteAhhhhh akhirnya... Duh sehun anak nakal, terasa gak rela, tpi buat seru. Berharap banget baekhyun suka jieun.. Thor semangat yaa...
Author kenapa author sangat suka memporakporandakan hati ini :(
ReplyDeleteBaek×jieun×dean momentnya itu loh:(
Ku harus ngeship siapa:(
Jieun gk usah galak galak sama dean,,,, #Teamdean
ReplyDeleteWah saya mencium bau-bau kompetitif antara Baekhyun dan Dean. Fighting Dean! Aku di pihakmu. Wah Sehun, jangan nakal-nakal ya sama Jieun, nanti nyesel.
ReplyDeletemakin seru aja nih.. sehun dean.. kayaknya bakal ada konflik lagi mungkin gak ya??
ReplyDeletesemangat thor!!
Hemmm apakah persaingan sudah dimulai? Wkwkwk
ReplyDeletesukak moment Baekhyun-Jieun-Dean
Rasanya tak rela Sehun jadi anak nakal, jgn pura2 suka kamu hun ntar suka Jieun beneran repot dah 😂
All > Makasih udah komen :* kebanyakan pada seneng ya ada momen Dean X Baek. ayo yang masih bingung tentukan shiperanmu sekarang ! haha pasti galau, mana ada Sehun lagi, author aja galau -_-
ReplyDeleteOk ditunggu aja lanjutannya. See U Soon :D