Cast : Lee Jieun (iu), Kai, Xiumin, Lee Ji Na (oc)
etc.
Genre : Romance, PG, drama.
Length:
Chapter
Setelah
masalah kecil antara Kai dan Jieun karena berkurangnya waktu mereka, Kini Jieun
lebih adil dan berfikir dewasa. Kini ia lebih mengimbangi antara waktu dengan
Xiumin kekasihnya dan waktu untuk Kai sahabatnya. Tak jarang ia juga mengajak
Kai jika sedang bersama Xiumin. Namun satu hal, Kai sama sekali belum mau
menceritakan siapa yeoja yang tengah ia sukai.
---
“Ji” Xiumin
mengibas-ngibaskan tangannya dihadapan Jieun.
“O oh ?”
“Kau tidak
mendengarkanku ?”
“A aniya,
tentu. tentu aku mendengarkanmu oppa” bela Jieun.
“Coba ulangi
apa yang aku katakan tadi ?”
“Hehe ..”
Jieun justru tersenyum lebar seraya garukan ringan dikepalanya. Jujur ia tidak
mendengar apa yang tengah diceritakan Xiumin padanya. Entah mengapa yeoja yang
Kai sukai lebih membuatnya tertarik bahkan menyita pikirannya. Sebenarnya siapa
yeoja itu ? kenapa Kai kali ini merasahasiakannya kepada teman baiknya sendiri
? apa Kai sudah tidak menganggapnya teman ? Ap- ah molla.
“Aku tahu kau
tidak mendengarkanku” Xiumin terlihat kesal dan memalingkan wajahnya membuat
Jieun merasa bersalah.
“Oppa mian, aku
janji aku tidak akan seperti itu lagi”
“...”
“Oppaaa”
Jieun merajuk manja.
“Beberapa
hari ini kau selalu mengacuhkanku”
“Ani ani
maafkan aku” Ucap Jieun dengan jari-jarinya meraih lengan Xiumin.
“Wae ? ada
apa ? ceritakan padaku”
“Kai, aku
hanya penasaran siapa yeoja yang disukai Kai”
“Kai ?” Jieun
mengangguk mantap. Jieun menceritakan tentang Jung Soo Bi, menceritakan
semuanya sampai kenapa ia jadi begitu penasaran pada akhirnya. Xiumin terlihat
begitu serius memperhatikan Jieun juga ceritanya tapi dibalik itu ia merasa ada
yang berbeda saat Jieun menceritakan tentang sepupunya itu. Ia merasa-Ah
mungkin pikirannya salah.
---
“Masuklah”
Jieun mengangguk namun baru beberapa langkah Xiumin menarik lengan Jieun,
membuat gadis itu berbalik. Xiumin hanya ingin memastikan sesuatu.
“O oppa ..”
Tanpa diduga-duga Xiumin memeluk Jieun hangat.
“Oppa wae ?”
“Biarkan
seperti ini sebentar saja” Jieun hanya bisa mengangguk dalam diam.
Dijendela
itu, jendela dengan lampu yang masih menyala. sosok yang berdiri dibalik kaca
jendela, tak bisa menyembunyikan perasaannya. Entah mengapa tangannya mengepal
melihat pemandangan yang tengah ia perhatikan.
“Ji”
“Hmm” Kini
wajah imut itu memandang namja yang juga tengah menatapnya. Manik mata saling
bertemu.
“Wae opp-“
Chu~
Xiumin
mengecup bibir gadis dihadapannya, tersenyum namun tidak dengan Jieun yang
justru terkejut dan kini menutupi mulutnya tidak percaya. Berbalik dan berjalan
tergesa masuk kedalam rumahnya tanpa sepatah katapun. Xiumin hanya bisa
mengernyit, Jieun tak terlihat senang dengan apa yang baru saja ia lakukan. Apa
Xiumin salah mencium kekasihnya sendiri ? atau .. Jieun memang belum siap ?
atau .. ah entahlah.
Xiumin berbelok
dan berjalan menuju rumah bibinya.
__
Xiumin
terlihat berseri-seri, memakan hidangan yang disiapkan bibinya dengan sesekali
senyuman yang membuat ayah dan ibu Kai mengernyit.
“Min-ya kau
sedang bahagia ya ?”
“Eoh ? ahaha
ne bibi”
“Wae ? apa
Xiumin kita mendapat sesuatu dari Jieun ?” bukannya menjawab Xiumin justru tersenyum penuh arti. Berbeda 180 derajat, Kai yang memanas memilih untuk
menyudahi acara makan malam mereka.
“Aku sudah
kenyang” ucapnya dan berlalu begitu saja menuju kamarnya.
“Ada apa
dengannya ?” tanya tuan Kim.
“Entahlah”
jawab Ny.Kim. Xiumin masih memandangi Kai sampai tak terlihat lagi, memandangi
penuh arti seakan ada sesuatu yang sedang dipikirkannya.
Firasatku benar
__
Jieun masih
meringkuk dikasur empuknya membuat Ji Na sedikit terheran karena adiknya mulai
aneh lagi dan biasanya jika Jieun bersikap seperti itu tandanya ada masalah.
“Heh kenapa
lagi ?”
“Eonni”
“Hmm ..”
“Eonni tahu
rasanya ciuman pertama ?”
“Tentu saja”
jawab Ji Na dan kembali terbayang saat pertama kali ia berciuman dengan Jinki,
ia ingat betul saat itu musim salju saat kelas satu SMP. Malu-malu dan masih
polos, ah membayangkannya saja membuat Ji Na tersenyum aneh.
“Yaaakk eonni
! jangan dibayangkan”
“Eoh ? ahaha
.. saawwry aku terbawa suasana. Memang ada apa dengan ciuman pertama ?”
“It itu ..
kenapa ada perasaan yang mengganjal setelah melakukannya ?” Ji Na hampir saja
tersedak.
“MWO ?! apa Xiumin
menciumu ?” Jieun mengangguk pasrah.
“Dilihat dari
reaksimu, kau sepertinya tidak menginginkannya”
“Ne eonni kau
benar, apa ada yang salah denganku, aku normal kan ? itu bukan berarti aku
tidak menyukai namja kan ?”
“Babo -_-
siapa orang yang kau pikirkan setelah Xiumin menciumu ?”
“Kai” jawab
polos Jieun. Ji Na tersenyum seraya mengangguk-angguk pelan.
“Adik ku
ternyata sangat polos yah .. “
“Mwo ? apa
maksud eonni ? jelaskan padaku kenapa bisa seperti itu ?”
“Cari
dihatimu yang terdalam” Jieun terdiam. Memaknai perkataan kakaknya yang malah
membuatnya frustasi. Ini seperti teka-teki dan Jieun benci teka-teki yang sulit
ia pecahkan.
__
Xiumin
memasuki kamar Kai yang tidak terkunci, melenggang dan berbaring dikasur Kai
sementara Kai tengah asik memainkan game kesukaanya.
“Ada apa
denganmu ?” tanya Xiumin memulai pembicaraan.
“Tidak papa
hyung” jawab Kai masih dengan pandangan lurus.
“Kau tidak
terlihat tidak papa”
“Sudah
kubilang aku tidak papa” suara itu sedikit meninggi.
“Oh begitu,
baguslah jika kau tidak papa. Sekarang giliranku bercerita, kau tahu apa yang
membuatku senang beberapa terkahir ini ?”
“Aku tidak
ingin tahu”
“Itu karena
Jieun, ia gadis yang sangat man-“
“Sudah
kubilang aku tidak ingin tahu !” emosi Kai memuncak, spontan ia berteriak
seperti itu.
“Kau menyukai
Jieun ?” Seakan tertohok, pertanyaan Xiumin tepat mengenai inti sasaran.
“...”
“Jawab aku
apa kau menyukai Jieun !?” Kini Xiumin yang semakin kesal, dua namja itu
sama-sama diliputi hawa panas.
“...” Kai
masih diam seribu bahasa.
“Ada apa
dengan kalian hah ? kenapa aku harus terlibat disini dan menjadi kambing hitam
? Jika aku tahu sebelumnya, aku tidak akan menyukai Jieun. Arrggh aku benci
anak SMA, kalian saling menyukai tapi kenapa-Aisshh” Xiumin mengacak rambutnya
sendiri gusar. Sekarang Xiumin tahu kenapa Jieun tak terlihat senang dengan ciuman
waktu itu dan kenapa sepupunya uring-uringan tak jelas.
“Aku tidak
tahu apa ia menyukaiku atau tidak, dia hanya menganggapku teman hyung”
“Kenapa ada
manusia sebodoh kalian !?”
“Apa maksudmu
hyung ?”
“Kau tahu
beberapa hari lalu Jieun selalu mengacuhkanku, terlihat banyak termenung dan
seperti tidak menganggap keberandaanku dan kau tahu kenapa ? saat kutanya ia
sedang memikirkanmu, memikirkan siapa yeoja yang kau sukai, kau tahu apa
artinya itu ?”
“Itu artinya
..”
“Lihatlah
betapa lambatnya otakmu itu”
“Tapi itu
tidak membuktikan ia menyukaiku kan ?” Xiumin menghela nafas.
“Haruskah aku
jelaskan lagi ? ia selalu memikirkanmu bahkan saat ia bersama kekasihnya
sendiri, kurang jelas apa lagi ?”
“T tapi .. i
itu ..”
“Jangan
terlalu banyak berfikir. Aku juga tahu kalau sebenarnya ia tidak
mencintaiku, mungkin rasa sukanya padaku
disalah artikan menjadi cinta”
Aku menyadari itu saat aku
menciumnya lanjut
Xiumin dalam hati.
“Tapi
bagaimana denganmu hyung”
“Aku akan
bahagia jika melihat kalian bahagia, tenang saja aku akan membuat Jieun menyadari perasaannya”
“Hyung gomawo
dan mianhae”
“Ne ne ..
setidaknya sekarang kau sedikit sopan denganku dan tidak memanggilku dengan
sebutan Xiomay”
“Hahaha
..”
__
Xiumin
kembali ke kamarnya, merebahkan diri dikasur sedang itu.
Apa aku sudah berbuat benar ?
Melepaskan gadis kecil itu untuk
sepupuku sendiri ?
Hey, kau lah pengganggu dicerita
ini Xiumin.
Baiklah, aku akan membuat mereka
bersatu. Perasaanku masih bisa kuatasi, ini belum terlalu jauh.
Mungkin...
Xiumin
menghela nafasnya dan mencoba memejamkan mata.
__
Jieun sedikit
berbeda sejak kejadian waktu itu, ya tentu saja Xiumin sudah sangat tahu apa
alasannya.
“Ji kau tahu”
“tahu apa
oppa ?”
“Ada beberapa
orang yang tidak menyadari apa yang benar-benar ia inginkan”
“Lalu ?”
“Apa kau juga
mengalami hal itu ?” Jieun terdiam. Kemana arah pembicaraan Xiumin sebenarnya?
“Tapi
bukankah masa-masa SMA memang seperti itu ? masa dimana kita masih ragu dan
bimbang menentukan jati diri”
“Benar, tapi
apa kau tidak ingin mencari tahu apa yang benar-benar kau inginkan ?”
“Tentu saja
aku ingin tahu, tapi bagaimana caranya ?”
“Kau pejamkan
mata, rasakan semilir angin dan apa yang benar-benar kau inginkan akan muncul
dalam bayangan mu”
“Hanya itu ?”
“Tentu saja
tidak, kau bisa merenung, siapa dan apa yang membuatmu benar-benar bahagia
meski itu terlihat sepele” Jieun mengangguk mengerti.
“Sekarang aku
akan melakukannya”
“Ne
lakukanlah”
Jieun
memejamkan matanya, cukup lama. Membuktikan ucapan Xiumin apakah benar ia bisa
mengatahui apa yang benar-benar ia inginkan dan lakukan sementara Xiumin
tersenyum simpul seraya memandangi wajah Jieun untuk yang terakhir kalinya,
terakhir kalinya gadis itu menjadi pacarnya, sebelum akhirnya Jieun mengetahui
perasaannya sendiri.
Terlintas
dibayangan Jieun oleh berbagai hal yang membuatnya selama ini tersenyum dan
bahagia seperti : saat menjahili Ji Na, saat melihat Kai terjatuh ketika mereka
dihukum pulang sekolah, saat ayahnya memberikan kado natal yang paling Jieun
inginkan, saat liburan keluarga dipulau jeju, tertawa bersama kakak dan ibunya
saat menonton drama comedy romantis dan banyak lagi yang didominasi oleh
bayangan Kai.
Jieun membuka
matanya.
“Kau sudah
dapat yang kau inginkan ?” Jieun mengangguk seolah berkata ‘kurasa aku tahu’
“Aku ingin
menjadi penyanyi”
“Wae ?”
“Karena saat
menyanyi seraya memetik gitar ada perasaan senang disini” Jieun menunjuk
hatinya.
“Ada lagi ?”
“Aku ingin
Kai tetap disampingku”
“Wae ?”
“Karena ia
teman terbaik ku dan membuatku nyaman saat didekatnya”
“Kau yakin
hanya teman ?” Jieun kembali termenung, menatap mata Xiumin lama. Apa maksudnya
pertanyaan Xiumin ? tentu saja hanya teman memang apa lagi ? Namun beberapa
detik kemudian matanya melebar saat menyadari sesuatu.
“A apa aku ?
.. ap-apa sebenarnya Kai yang kusukai sel...”
“Kau sudah
tahu ?” Jieun menutup mulutnya tak menyangka.
“Tapi aku
tidak yakin, apa maksud oppa Kai lah orang yang benar-benar kusukai ?”
Xiumin
menggangguk “Bukan sebagai teman tapi sebagai namja”
“Benarkah ?”
Lirih Jieun bertanya pada dirinya sendiri. Jieun memang merasa nyaman, ia
merasa bahagia meski hanya hal-hal kecil yang ia lakukan dengan Kai namun ia
juga tak menampik, ia bisa tersenyum lepas hanya dengan bersama Kai.
“Ta tapi
bagaimana dengan oppa ?”
“Aku sudah
tahu, dan satu hal lagi. Yeoja yang Kai sukai adalah kau, itu yang ia katakan
pada Jung Soo Bi dan alasan kenapa ia tidak bisa menerima yeoja itu lagi”
“Oppa kau
tidak sedang bercanda kan ?”
“Apa aku
terlihat kurang serius ?”
“Tapi apa
opp-“
“Sudah
kubilang aku tidak papa dan maaf untuk ciuman waktu itu”
“Seharusnya
aku yang minta maaf” Jieun tertunduk, menatap sepasang sepatunya. Ia tahu
sekarang kenapa ada perasaan aneh dan tidak nyaman saat Xiumin mengecupnya.
“Gwenchana,
aku tidak akan pernah tahu kalau kau menyukai Kai jika tak melihat reaksimu
waktu itu”
“Kau masih
mau disini ?” tanya Xiumin. Jieun memandang Xiumin bingung.
“Bukankah ada
seseorang yang harus kau temui ?”
“Ne, tentu..
akan kuhajar sijelek hitam itu karena sudah menyukaiku”
“Hahhaha ..” Xiumin
tertawa. Jieun bangkit, menunduk sedikit memberi hormat pada Xiumin dan
berpamitan.
“Jieun
hwaiting !” pekik Xiumin. Jieun mengepalkan tangannya seolah membalas ucapan
semangat Xiumin sebelum ia berbalik dan berlari.
Huuft , kau memang orang baik Xiumin. Namja bermata cina itu menghela
nafas dan menyemangati dirinya sendiri.
__
Jieun
berlari, berlari dengan penuh perasaan yang ingin sekali membuncah, kenapa ia
begitu bodoh ? Kai, tentu saja lelaki itu yang selama ini dekat dengannya,
kenapa Jieun begitu jauh memandang sementara ada Kai yang ternyata juga
menyukainya. Yang membuatnya nyaman, yang menjadi teman, kakak dan ... orang yang
ternyata Jieun sukai. Oh ternyata drama yang ia tonton selama ini terjadi
padanya. Membuat Jieun ingin tersenyum dan menangis ?
“Ji”
“Oh ahjumma,
apa Kai ada ?”
“Ia
dilapangan basket”
“Oh ne
ahjumma kamsahamnida sudah memberi tahuku” Jieun kembali melesat. Ny.Kim hanya
mengernyit memandang Jieun begitu tergesa. Apa anaknya mempunyai hutang sampai
Jieun menjadi seperti itu ? atau Kai mengambil dress Jieun dan memakainya ?
haha bukankah pikiran Ny.Kim terlalu anti mainstream.
__
“Hosh hosh
hosh ..” Jieun terengah-engah, membungkuk seraya memegangi lututnya. Ia sampai,
sampai ditempat Kai berada. Kai yang menyadari kehadiran Jieun, perlahan
mendekat dengan bola basket yang masih ditangannya.
“Heh babo,
kau habis dikejar babi ya ?” Jieun mendongak, memandang Kai dengan tatapan
tajam. Babi ? ia kira Jieun sedang ditengah peternakan babi apa. Ugh, yang
benar saja.
“Ne, babi
yang membuatku sadar”
“Mwo ?” Kai
tak paham sama sekali dengan ucapan Jieun.
“Babi yang
suka main basket, babi pendek, babi hitam, babi yang sudah mencuri hatiku” Kai
masih menampakan wajah bodohnya. Jieun yang geram langsung menegakan badannya
dan menghambur kearah Kai.
“Babo babo
babo .. aku tahu kau menyukaiku, aku tahu kau menolak Soo Bi karena ku,
kenapa
tidak bilang, kenapa diam saja” Bola seketika menggelinding terjatuh dari
tangan Kai. Xiumin pasti sudah menceritakan semuanya pada Jieun, pikir Kai.
“Ta tapi ..”
“Aku juga,
aku juga menyukaimu bodoh” Kai tersenyum simpul dan membalas pelukan Jieun.
“Aku tahu”
“Kau tahu?
Dan kau masih diam saja ? Oh mantan teman ku yang satu ini bodoh sekali”
“Mantan ?”
“Ne, karena
kali ini kau menjadi kekasihku”
“Yaakk, kau
bahkan belum menanyakannya padaku”
“Untuk apa
bertanya jika sudah tahu kau menyukaiku”
Kai melepas
pelukan itu, memandang gadis cerewet dan super duper hiper aktif didepannya.
Gadis yang selama masa SMA mengisi hari-harinya membuat perasaannya pada Jung
Soo Bi menghilang, semua itu karena Jieun. Dan memang, Kai pun baru menyadari
perasaannya saat ia jauh dengan Jieun. Ia tahu rasa kesalnya karena ia ingin
terus dekat dan bersama Jieun dalam arti yang berbeda.
“Mwo ? kau
mau memandangi ku seharian ?”
“Jadi kita
..” Kai menggantung kalimatnya.
“Ne, kita
pacaran kau puas”
“Ani ani, ini
terdengar aneh jika tanpa ungkapan kan ?”
“?”
“Will u be
mine Lee Jieun-ssi”
“Yaa yak
kenapa begitu formal?”
“Aiishh jawab
saja”
“Baiklah
baiklah .. ekhem, i i will Kim Jong In-ssi” dan mendapat senyuman lebar dari
keduanya. Kembali berpelukan layaknya teletubies. Menyalurkan seluruh perasaan
yang selama ini Kai anggap rasa suka sebagai teman dan Jieun yang begitu polos
tak menyadari perasaannya sendiri.
__
Duduk bersila
ditengah lapangan basket, memandang hari yang mulai senja.
“Bukankah ini
akan sedikit berbeda Ji”
“Ne” Jieun
mengangguk.
“Tapi ini
lebih baik karena kita sudah tahu perasaan masing-masing” lanjut Jieun. Kai
mengangguk pelan.
“Hubungilah
Soo Bi”
“Untuk apa ?
ia sangat kaget saat mendengar aku menyukaimu. Awalnya ia tak percaya dan
beranggapan menyukaimu hanya sebagai alasan agar tidak kembali padanya
lagi.Tapi aku terus meyakinkannya” ucap Kai.
“Aku sendiri
pun masih belum bisa mempercayainya kalau kau menyukaiku, Oh apa pesona terlalu
bersinar ?” Kai melirik Jieun jengah. Lihatlah Jieun kembali seperti semula,
tapi Kai senang bisa melihat Jieun seperti ini lagi. Berjauhan dengan Jieun
membuatnya sedikit kekurangan, seakan tidak lengkap jika tak melihat kekonyolan
Jieun satu hari saja.
“Cih .. Kau
ini. Tapi bukankah kau juga menyukaiku ? apa pesona ku juga terlalu bersinar ?”
“Kau itu
tidak bersinar tapi kau itu mendung, lihat saja kulitmu haha”
“Yaa yaak !” Namja
itu hanya bisa mengerucutkan bibirnya lucu namun hal itu tak berlangsung lama, Kai
benar-benar rindu melihat tawa lebar itu. entah kenapa melihat tawa Jieun
membuatnya juga ikut mengunggingkan senyum.
Hening ..
“Kai-a kita
harus tetap berteman dengan Soo Bi”
“Tentu saja,
kita selalu kompak saat SMP dulu”
“Kau sangat
tah-“
“Tapi itu
dulu sebelum ia pergi” sergah Kai. Jieun memandang Kai.
“Kau masih
menyukainya ?”
“Mwo ? tentu
saja tidak .. sialnya aku malah menyukai yeoja cerewet yang berisik” ucap Kai
melirik Jieun.
“Yaakk !”
“Hahaha ..”
“Ji kau tahu
?”
“Apa ?”
“Aku melihat
saat Xiumin hyung menciumu waktu itu”
“M mwo ?”
“Saat itu aku
dirumah Sung Ji, dan tak sengaja melihat kalian saat aku melihat keluar
jendela” Sung Ji adalah anak SMP yang sering bermain PSP bersama Kai, rumahnya
berada tepat didepan rumah Jieun.
“Mian, kau
pasti sangat sakit”
“Ne, sakitnya
tuh disini” Kai seolah memperlihatkan rasa yang begitu sakit dalam hatinya
dengan gaya yang sedikit berlebihan tentunya.
“Cih .. “ Jieun
mencibir namun tersenyum samar.
“Obati
sakitku Ji”
“Caranya ?”
“Chu chu” Kai
memonyongkan bibirnya.
“
Yaakk !”
Jieun berlindung dibalik bola basket yang mengakibatkan bibir Kai mendarat
dipermukaan bola itu.
“
Hahhaha ..”
Jieun tertawa lebar saat menyadari hal itu. sementara Kai mengusap-usap
bibirnya.
“Dasar
kkamjong”
“Apa kau
bilang ?”
“AAA eonni
tolong aku ..” Jieun hendak berlari namun tangan Kai meraihnya dan membuat
kedua insan itu limbung dan terjatuh.
“Kau mau
kemana Jieun-ssi?”
“Ka kai ini
tidak lucu” wajah sedekat ini tentu saja membuat seorang Jieun gugup. Ini sisi
Kai yang baru Jieun tahu. Menyeramkan.
Chu~
Akhirnya Kai
mendapat yang ia mau.
“Wow wow wow
... “ tak sengaja tiga serangkai lewat dan melihat hal itu. Sudah tak diragukan
lagi suasana menjadi meriah dengan teriakan mereka.
“Wuuuu ...”
Ji Na dan Xiumin pun disana saat adegan itu terjadi.
Kuharap kalian bahagia batin Xiumin. Sedikit rasa tidak
rela memang, tapi ia pastikan itu tak akan lama. Xiumin akan memastikan
perasaannya pada Jieun pergi dengan cepat.
Ingin sekali
Jieun menghilang kedasar laut saat itu juga, bukankah ini memalukan ? Akan ia
pastikan Kai mendapat benjolan dikepalanya setelah ini. Tapi Jieun lega semua
berakhir indah. AWESOME !
The end ~
Aduh ni
endingnya ngga banget ya -_- .. tp ya udahlah wkwkwk :p Terima kasih buat yang
udah ngikutin cerita ini dari awal. Author emang ga bisa buat ff chapter yang
panjang-panjang sampe puluhan part gitu jadi nyampe sini doang. Tunggu ff chapter berikutnya ya, bye.
Akhirnya ending sama kai jugaaaa hahaha udah ketebak nih! Keren banget, bikin yang sehun sama IU juga author ♥♥ ^^
ReplyDeleteAhehe .. ketebak ya ?
ReplyDeleteSip sip, author mau nyelesaian yg beautifull witch dulu.
HunU, oke siap tp ga janji ;p