Awesome [7/End]


Cast    : Lee Jieun (iu), Kai, Xiumin, Lee Ji Na (oc) etc.

Genre : Romance, PG, drama.

Length: Chapter

Chapter [1] [2] [3] [4] [5] [6]


Setelah masalah kecil antara Kai dan Jieun karena berkurangnya waktu mereka, Kini Jieun lebih adil dan berfikir dewasa. Kini ia lebih mengimbangi antara waktu dengan Xiumin kekasihnya dan waktu untuk Kai sahabatnya. Tak jarang ia juga mengajak Kai jika sedang bersama Xiumin. Namun satu hal, Kai sama sekali belum mau menceritakan siapa yeoja yang tengah ia sukai. 

---

“Ji” Xiumin mengibas-ngibaskan tangannya dihadapan Jieun.

“O oh ?”

“Kau tidak mendengarkanku ?”

“A aniya, tentu. tentu aku mendengarkanmu oppa” bela Jieun.  

“Coba ulangi apa yang aku katakan tadi ?”

“Hehe ..” Jieun justru tersenyum lebar seraya garukan ringan dikepalanya. Jujur ia tidak mendengar apa yang tengah diceritakan Xiumin padanya. Entah mengapa yeoja yang Kai sukai lebih membuatnya tertarik bahkan menyita pikirannya. Sebenarnya siapa yeoja itu ? kenapa Kai kali ini merasahasiakannya kepada teman baiknya sendiri ? apa Kai sudah tidak menganggapnya teman ? Ap- ah molla.

“Aku tahu kau tidak mendengarkanku” Xiumin terlihat kesal dan memalingkan wajahnya membuat Jieun merasa bersalah.

“Oppa mian, aku janji aku tidak akan seperti itu lagi”

“...”

“Oppaaa” Jieun merajuk manja.

“Beberapa hari ini kau selalu mengacuhkanku”

“Ani ani maafkan aku” Ucap Jieun dengan jari-jarinya meraih lengan Xiumin.

“Wae ? ada apa ? ceritakan padaku”

“Kai, aku hanya penasaran siapa yeoja yang disukai Kai”

“Kai ?” Jieun mengangguk mantap. Jieun menceritakan tentang Jung Soo Bi, menceritakan semuanya sampai kenapa ia jadi begitu penasaran pada akhirnya. Xiumin terlihat begitu serius memperhatikan Jieun juga ceritanya tapi dibalik itu ia merasa ada yang berbeda saat Jieun menceritakan tentang sepupunya itu. Ia merasa-Ah mungkin pikirannya salah.

---

“Masuklah” Jieun mengangguk namun baru beberapa langkah Xiumin menarik lengan Jieun, membuat gadis itu berbalik. Xiumin hanya ingin memastikan sesuatu.

“O oppa ..” Tanpa diduga-duga Xiumin memeluk Jieun hangat.

“Oppa wae ?”

“Biarkan seperti ini sebentar saja” Jieun hanya bisa mengangguk dalam diam.

Dijendela itu, jendela dengan lampu yang masih menyala. sosok yang berdiri dibalik kaca jendela, tak bisa menyembunyikan perasaannya. Entah mengapa tangannya mengepal melihat pemandangan yang tengah ia perhatikan.

“Ji”

“Hmm” Kini wajah imut itu memandang namja yang juga tengah menatapnya. Manik mata saling bertemu.

“Wae opp-“

Chu~

Xiumin mengecup bibir gadis dihadapannya, tersenyum namun tidak dengan Jieun yang justru terkejut dan kini menutupi mulutnya tidak percaya. Berbalik dan berjalan tergesa masuk kedalam rumahnya tanpa sepatah katapun. Xiumin hanya bisa mengernyit, Jieun tak terlihat senang dengan apa yang baru saja ia lakukan. Apa Xiumin salah mencium kekasihnya sendiri ? atau .. Jieun memang belum siap ? atau .. ah entahlah.

Xiumin berbelok dan berjalan menuju rumah bibinya.

__

Xiumin terlihat berseri-seri, memakan hidangan yang disiapkan bibinya dengan sesekali senyuman yang membuat ayah dan ibu Kai mengernyit.

“Min-ya kau sedang bahagia ya ?”

“Eoh ? ahaha ne bibi”

“Wae ? apa Xiumin kita mendapat sesuatu dari Jieun ?” bukannya menjawab Xiumin justru tersenyum penuh arti. Berbeda 180 derajat, Kai yang memanas memilih untuk menyudahi acara makan malam mereka.

“Aku sudah kenyang” ucapnya dan berlalu begitu saja menuju kamarnya.

“Ada apa dengannya ?” tanya tuan Kim.

“Entahlah” jawab Ny.Kim. Xiumin masih memandangi Kai sampai tak terlihat lagi, memandangi penuh arti seakan ada sesuatu yang sedang dipikirkannya.

Firasatku benar

__

Jieun masih meringkuk dikasur empuknya membuat Ji Na sedikit terheran karena adiknya mulai aneh lagi dan biasanya jika Jieun bersikap seperti itu tandanya ada masalah.

“Heh kenapa lagi ?”

“Eonni”

“Hmm ..”

“Eonni tahu rasanya ciuman pertama ?”

“Tentu saja” jawab Ji Na dan kembali terbayang saat pertama kali ia berciuman dengan Jinki, ia ingat betul saat itu musim salju saat kelas satu SMP. Malu-malu dan masih polos, ah membayangkannya saja membuat Ji Na tersenyum aneh.

“Yaaakk eonni ! jangan dibayangkan”

“Eoh ? ahaha .. saawwry aku terbawa suasana. Memang ada apa dengan ciuman pertama ?”

“It itu .. kenapa ada perasaan yang mengganjal setelah melakukannya ?” Ji Na hampir saja tersedak.

“MWO ?! apa Xiumin menciumu ?” Jieun mengangguk pasrah.

“Dilihat dari reaksimu, kau sepertinya tidak menginginkannya”

“Ne eonni kau benar, apa ada yang salah denganku, aku normal kan ? itu bukan berarti aku tidak menyukai namja kan ?”

“Babo -_- siapa orang yang kau pikirkan setelah Xiumin menciumu ?”

“Kai” jawab polos Jieun. Ji Na tersenyum seraya mengangguk-angguk pelan.

“Adik ku ternyata sangat polos yah .. “

“Mwo ? apa maksud eonni ? jelaskan padaku kenapa bisa seperti itu ?”

“Cari dihatimu yang terdalam” Jieun terdiam. Memaknai perkataan kakaknya yang malah membuatnya frustasi. Ini seperti teka-teki dan Jieun benci teka-teki yang sulit ia pecahkan.

__

Xiumin memasuki kamar Kai yang tidak terkunci, melenggang dan berbaring dikasur Kai sementara Kai tengah asik memainkan game kesukaanya.

“Ada apa denganmu ?” tanya Xiumin memulai pembicaraan.

“Tidak papa hyung” jawab Kai masih dengan pandangan lurus.

“Kau tidak terlihat tidak papa”

“Sudah kubilang aku tidak papa” suara itu sedikit meninggi.

“Oh begitu, baguslah jika kau tidak papa. Sekarang giliranku bercerita, kau tahu apa yang membuatku senang beberapa terkahir ini ?”

“Aku tidak ingin tahu”

“Itu karena Jieun, ia gadis yang sangat man-“

“Sudah kubilang aku tidak ingin tahu !” emosi Kai memuncak, spontan ia berteriak seperti itu.

“Kau menyukai Jieun ?” Seakan tertohok, pertanyaan Xiumin tepat mengenai inti sasaran.

“...”

“Jawab aku apa kau menyukai Jieun !?” Kini Xiumin yang semakin kesal, dua namja itu sama-sama diliputi hawa panas.

“...” Kai masih diam seribu bahasa.

“Ada apa dengan kalian hah ? kenapa aku harus terlibat disini dan menjadi kambing hitam ? Jika aku tahu sebelumnya, aku tidak akan menyukai Jieun. Arrggh aku benci anak SMA, kalian saling menyukai tapi kenapa-Aisshh” Xiumin mengacak rambutnya sendiri gusar. Sekarang Xiumin tahu kenapa Jieun tak terlihat senang dengan ciuman waktu itu dan kenapa sepupunya uring-uringan tak jelas.

“Aku tidak tahu apa ia menyukaiku atau tidak, dia hanya menganggapku teman hyung”

“Kenapa ada manusia sebodoh kalian !?”

“Apa maksudmu hyung ?”

“Kau tahu beberapa hari lalu Jieun selalu mengacuhkanku, terlihat banyak termenung dan seperti tidak menganggap keberandaanku dan kau tahu kenapa ? saat kutanya ia sedang memikirkanmu, memikirkan siapa yeoja yang kau sukai, kau tahu apa artinya itu ?”

“Itu artinya ..”

“Lihatlah betapa lambatnya otakmu itu”

“Tapi itu tidak membuktikan ia menyukaiku kan ?” Xiumin menghela nafas.

“Haruskah aku jelaskan lagi ? ia selalu memikirkanmu bahkan saat ia bersama kekasihnya sendiri, kurang jelas apa lagi ?”

“T tapi .. i itu ..”

“Jangan terlalu banyak berfikir. Aku juga tahu kalau sebenarnya ia tidak mencintaiku,  mungkin rasa sukanya padaku disalah artikan menjadi cinta”

Aku menyadari itu saat aku menciumnya lanjut Xiumin dalam hati.

“Tapi bagaimana denganmu hyung”

“Aku akan bahagia jika melihat kalian bahagia, tenang saja aku akan membuat Jieun menyadari perasaannya”

“Hyung gomawo dan mianhae”

“Ne ne .. setidaknya sekarang kau sedikit sopan denganku dan tidak memanggilku dengan sebutan Xiomay”

“Hahaha ..” 

__

Xiumin kembali ke kamarnya, merebahkan diri dikasur sedang itu.

Apa aku sudah berbuat benar ?

Melepaskan gadis kecil itu untuk sepupuku sendiri ?

Hey, kau lah pengganggu dicerita ini Xiumin.

Baiklah, aku akan membuat mereka bersatu. Perasaanku masih bisa kuatasi, ini belum terlalu jauh.

Mungkin...

Xiumin menghela nafasnya dan mencoba memejamkan mata.

__

Jieun sedikit berbeda sejak kejadian waktu itu, ya tentu saja Xiumin sudah sangat tahu apa alasannya.

“Ji kau tahu”

“tahu apa oppa ?”

“Ada beberapa orang yang tidak menyadari apa yang benar-benar ia inginkan”

“Lalu ?”

“Apa kau juga mengalami hal itu ?” Jieun terdiam. Kemana arah pembicaraan Xiumin sebenarnya?

“Tapi bukankah masa-masa SMA memang seperti itu ? masa dimana kita masih ragu dan bimbang menentukan jati diri”

“Benar, tapi apa kau tidak ingin mencari tahu apa yang benar-benar kau inginkan ?”

“Tentu saja aku ingin tahu, tapi bagaimana caranya ?”

“Kau pejamkan mata, rasakan semilir angin dan apa yang benar-benar kau inginkan akan muncul dalam bayangan mu”

“Hanya itu ?”

“Tentu saja tidak, kau bisa merenung, siapa dan apa yang membuatmu benar-benar bahagia meski itu terlihat sepele” Jieun mengangguk mengerti.

“Sekarang aku akan melakukannya”

“Ne lakukanlah”

Jieun memejamkan matanya, cukup lama. Membuktikan ucapan Xiumin apakah benar ia bisa mengatahui apa yang benar-benar ia inginkan dan lakukan sementara Xiumin tersenyum simpul seraya memandangi wajah Jieun untuk yang terakhir kalinya, terakhir kalinya gadis itu menjadi pacarnya, sebelum akhirnya Jieun mengetahui perasaannya sendiri.

Terlintas dibayangan Jieun oleh berbagai hal yang membuatnya selama ini tersenyum dan bahagia seperti : saat menjahili Ji Na, saat melihat Kai terjatuh ketika mereka dihukum pulang sekolah, saat ayahnya memberikan kado natal yang paling Jieun inginkan, saat liburan keluarga dipulau jeju, tertawa bersama kakak dan ibunya saat menonton drama comedy romantis dan banyak lagi yang didominasi oleh bayangan Kai.

Jieun membuka matanya.

“Kau sudah dapat yang kau inginkan ?” Jieun mengangguk seolah berkata ‘kurasa aku tahu’

“Aku ingin menjadi penyanyi”

“Wae ?”

“Karena saat menyanyi seraya memetik gitar ada perasaan senang disini” Jieun menunjuk hatinya.

“Ada lagi ?”

“Aku ingin Kai tetap disampingku”

“Wae ?”

“Karena ia teman terbaik ku dan membuatku nyaman saat didekatnya”

“Kau yakin hanya teman ?” Jieun kembali termenung, menatap mata Xiumin lama. Apa maksudnya pertanyaan Xiumin ? tentu saja hanya teman memang apa lagi ? Namun beberapa detik kemudian matanya melebar saat menyadari sesuatu.

“A apa aku ? .. ap-apa sebenarnya Kai yang kusukai sel...”

“Kau sudah tahu ?” Jieun menutup mulutnya tak menyangka.

“Tapi aku tidak yakin, apa maksud oppa Kai lah orang yang benar-benar kusukai ?”

Xiumin menggangguk “Bukan sebagai teman tapi sebagai namja”

“Benarkah ?” Lirih Jieun bertanya pada dirinya sendiri. Jieun memang merasa nyaman, ia merasa bahagia meski hanya hal-hal kecil yang ia lakukan dengan Kai namun ia juga tak menampik, ia bisa tersenyum lepas hanya dengan bersama Kai.

“Ta tapi bagaimana dengan oppa ?”

“Aku sudah tahu, dan satu hal lagi. Yeoja yang Kai sukai adalah kau, itu yang ia katakan pada Jung Soo Bi dan alasan kenapa ia tidak bisa menerima yeoja itu lagi”

“Oppa kau tidak sedang bercanda kan ?”

“Apa aku terlihat kurang serius ?”

“Tapi apa opp-“

“Sudah kubilang aku tidak papa dan maaf untuk ciuman waktu itu”

“Seharusnya aku yang minta maaf” Jieun tertunduk, menatap sepasang sepatunya. Ia tahu sekarang kenapa ada perasaan aneh dan tidak nyaman saat Xiumin mengecupnya.

“Gwenchana, aku tidak akan pernah tahu kalau kau menyukai Kai jika tak melihat reaksimu waktu itu”

“Kau masih mau disini ?” tanya Xiumin. Jieun memandang Xiumin bingung.

“Bukankah ada seseorang yang harus kau temui ?”

“Ne, tentu.. akan kuhajar sijelek hitam itu karena sudah menyukaiku”

“Hahhaha ..” Xiumin tertawa. Jieun bangkit, menunduk sedikit memberi hormat pada Xiumin dan berpamitan.

“Jieun hwaiting !” pekik Xiumin. Jieun mengepalkan tangannya seolah membalas ucapan 
semangat Xiumin sebelum ia berbalik dan berlari.

Huuft , kau  memang orang baik Xiumin. Namja bermata cina itu menghela nafas dan menyemangati dirinya sendiri.

__

Jieun berlari, berlari dengan penuh perasaan yang ingin sekali membuncah, kenapa ia begitu bodoh ? Kai, tentu saja lelaki itu yang selama ini dekat dengannya, kenapa Jieun begitu jauh memandang sementara ada Kai yang ternyata juga menyukainya. Yang membuatnya nyaman, yang menjadi teman, kakak dan ... orang yang ternyata Jieun sukai. Oh ternyata drama yang ia tonton selama ini terjadi padanya. Membuat Jieun ingin tersenyum dan menangis ?

“Ji”

“Oh ahjumma, apa Kai ada ?”

“Ia dilapangan basket”

“Oh ne ahjumma kamsahamnida sudah memberi tahuku” Jieun kembali melesat. Ny.Kim hanya mengernyit memandang Jieun begitu tergesa. Apa anaknya mempunyai hutang sampai Jieun menjadi seperti itu ? atau Kai mengambil dress Jieun dan memakainya ? haha bukankah pikiran Ny.Kim terlalu anti mainstream.

__

“Hosh hosh hosh ..” Jieun terengah-engah, membungkuk seraya memegangi lututnya. Ia sampai, sampai ditempat Kai berada. Kai yang menyadari kehadiran Jieun, perlahan mendekat dengan bola basket yang masih ditangannya.

“Heh babo, kau habis dikejar babi ya ?” Jieun mendongak, memandang Kai dengan tatapan tajam. Babi ? ia kira Jieun sedang ditengah peternakan babi apa. Ugh, yang benar saja.

“Ne, babi yang membuatku sadar”

“Mwo ?” Kai tak paham sama sekali dengan ucapan Jieun.

“Babi yang suka main basket, babi pendek, babi hitam, babi yang sudah mencuri hatiku” Kai masih menampakan wajah bodohnya. Jieun yang geram langsung menegakan badannya dan menghambur kearah Kai.

“Babo babo babo .. aku tahu kau menyukaiku, aku tahu kau menolak Soo Bi karena ku, 
kenapa tidak bilang, kenapa diam saja” Bola seketika menggelinding terjatuh dari tangan Kai. Xiumin pasti sudah menceritakan semuanya pada Jieun, pikir Kai.

“Ta tapi ..”

“Aku juga, aku juga menyukaimu bodoh” Kai tersenyum simpul dan membalas pelukan Jieun.

“Aku tahu”

“Kau tahu? Dan kau masih diam saja ? Oh mantan teman ku yang satu ini bodoh sekali”

“Mantan ?”

“Ne, karena kali ini kau menjadi kekasihku”

“Yaakk, kau bahkan belum menanyakannya padaku”

“Untuk apa bertanya jika sudah tahu kau menyukaiku”

Kai melepas pelukan itu, memandang gadis cerewet dan super duper hiper aktif didepannya. Gadis yang selama masa SMA mengisi hari-harinya membuat perasaannya pada Jung Soo Bi menghilang, semua itu karena Jieun. Dan memang, Kai pun baru menyadari perasaannya saat ia jauh dengan Jieun. Ia tahu rasa kesalnya karena ia ingin terus dekat dan bersama Jieun dalam arti yang berbeda.

“Mwo ? kau mau memandangi ku seharian ?”

“Jadi kita ..” Kai menggantung kalimatnya.

“Ne, kita pacaran kau puas”

“Ani ani, ini terdengar aneh jika tanpa ungkapan kan ?”

“?”

“Will u be mine Lee Jieun-ssi”

“Yaa yak kenapa begitu formal?”

“Aiishh jawab saja”

“Baiklah baiklah .. ekhem, i i will Kim Jong In-ssi” dan mendapat senyuman lebar dari keduanya. Kembali berpelukan layaknya teletubies. Menyalurkan seluruh perasaan yang selama ini Kai anggap rasa suka sebagai teman dan Jieun yang begitu polos tak menyadari perasaannya sendiri.

__

Duduk bersila ditengah lapangan basket, memandang hari yang mulai senja.

“Bukankah ini akan sedikit berbeda Ji”

“Ne” Jieun mengangguk.

“Tapi ini lebih baik karena kita sudah tahu perasaan masing-masing” lanjut Jieun. Kai mengangguk pelan.

“Hubungilah Soo Bi”

“Untuk apa ? ia sangat kaget saat mendengar aku menyukaimu. Awalnya ia tak percaya dan beranggapan menyukaimu hanya sebagai alasan agar tidak kembali padanya lagi.Tapi aku terus meyakinkannya” ucap Kai.

“Aku sendiri pun masih belum bisa mempercayainya kalau kau menyukaiku, Oh apa pesona terlalu bersinar ?” Kai melirik Jieun jengah. Lihatlah Jieun kembali seperti semula, tapi Kai senang bisa melihat Jieun seperti ini lagi. Berjauhan dengan Jieun membuatnya sedikit kekurangan, seakan tidak lengkap jika tak melihat kekonyolan Jieun satu hari saja.

“Cih .. Kau ini. Tapi bukankah kau juga menyukaiku ? apa pesona ku juga terlalu bersinar ?”

“Kau itu tidak bersinar tapi kau itu mendung, lihat saja kulitmu haha”

“Yaa yaak !” Namja itu hanya bisa mengerucutkan bibirnya lucu namun hal itu tak berlangsung lama, Kai benar-benar rindu melihat tawa lebar itu. entah kenapa melihat tawa Jieun membuatnya juga ikut mengunggingkan senyum.

Hening ..

“Kai-a kita harus tetap berteman dengan Soo Bi”

“Tentu saja, kita selalu kompak saat SMP dulu”

“Kau sangat tah-“

“Tapi itu dulu sebelum ia pergi” sergah Kai. Jieun memandang Kai.

“Kau masih menyukainya ?”

“Mwo ? tentu saja tidak .. sialnya aku malah menyukai yeoja cerewet yang berisik” ucap Kai melirik Jieun.

“Yaakk !”

“Hahaha ..”

“Ji kau tahu ?”

“Apa ?”

“Aku melihat saat Xiumin hyung menciumu waktu itu”

“M mwo ?”

“Saat itu aku dirumah Sung Ji, dan tak sengaja melihat kalian saat aku melihat keluar jendela” Sung Ji adalah anak SMP yang sering bermain PSP bersama Kai, rumahnya berada tepat didepan rumah Jieun.

“Mian, kau pasti sangat sakit”

“Ne, sakitnya tuh disini” Kai seolah memperlihatkan rasa yang begitu sakit dalam hatinya dengan gaya yang sedikit berlebihan tentunya.

“Cih .. “ Jieun mencibir namun tersenyum samar.

“Obati sakitku Ji”

“Caranya ?”

 “Chu chu” Kai memonyongkan bibirnya.
Yaakk !” Jieun berlindung dibalik bola basket yang mengakibatkan bibir Kai mendarat dipermukaan bola itu.
Hahhaha ..” Jieun tertawa lebar saat menyadari hal itu. sementara Kai mengusap-usap bibirnya.

“Dasar kkamjong”

“Apa kau bilang ?”

“AAA eonni tolong aku ..” Jieun hendak berlari namun tangan Kai meraihnya dan membuat kedua insan itu limbung dan terjatuh.

“Kau mau kemana Jieun-ssi?”

“Ka kai ini tidak lucu” wajah sedekat ini tentu saja membuat seorang Jieun gugup. Ini sisi Kai yang baru Jieun tahu. Menyeramkan.

Chu~

Akhirnya Kai mendapat yang ia mau.

“Wow wow wow ... “ tak sengaja tiga serangkai lewat dan melihat hal itu. Sudah tak diragukan lagi suasana menjadi meriah dengan teriakan mereka.

“Wuuuu ...” Ji Na dan Xiumin pun disana saat adegan itu terjadi.

Kuharap kalian bahagia batin Xiumin. Sedikit rasa tidak rela memang, tapi ia pastikan itu tak akan lama. Xiumin akan memastikan perasaannya pada Jieun pergi dengan cepat.
Ingin sekali Jieun menghilang kedasar laut saat itu juga, bukankah ini memalukan ? Akan ia pastikan Kai mendapat benjolan dikepalanya setelah ini. Tapi Jieun lega semua berakhir indah. AWESOME !

The end ~

Aduh ni endingnya ngga banget ya -_- .. tp ya udahlah wkwkwk :p Terima kasih buat yang udah ngikutin cerita ini dari awal. Author emang ga bisa buat ff chapter yang panjang-panjang sampe puluhan part gitu jadi nyampe sini doang. Tunggu ff chapter berikutnya ya, bye.
 


Comments

  1. Akhirnya ending sama kai jugaaaa hahaha udah ketebak nih! Keren banget, bikin yang sehun sama IU juga author ♥♥ ^^

    ReplyDelete
  2. Ahehe .. ketebak ya ?
    Sip sip, author mau nyelesaian yg beautifull witch dulu.
    HunU, oke siap tp ga janji ;p

    ReplyDelete

Post a Comment