Cast : Lee Jieun (iu), Kai, Xiumin, Lee Ji Na (oc)
etc.
Genre : Teen, General, comedy.
Length: Chapter
Hello :) admin punya niat buat nyelesain ff ini dulu, yaa.. paling ngga satu-satu dulu lah biar kelar. Hehe .. Ya udah Happy Reading !
Jieun
mengambil mantelnya, kepalanya bisa meledak jika memikirkan Sehun terus. Ia
turun, melewati anak tangga dan melewati ibu juga kakaknya yang masih menonton
drama.
“Mau kemana
Ji !? ini sudah malam sayang !” teriak Ny.Lee.
“Hanya ingin
kerumah Kai bu”
“Oh, jangan
lama-lama ya sayang !”
“Ne !” Ucap
Jieun, selesai memakai sandalnya ia menghilang dibalik pintu depan rumahnya.
“Tuh kan bu,
pasti ada masalah” ucap Ji Na saat Jieun sudah tak terlihat.
“Mungkinkah
Kai menghamili Jieun ?”
“Yaakk ..
eomma jangan berfikir terlalu jauh !”
“Yaaakk
kenapa berteriak pada eomma mu !?”
“Ahehe mian,
habisnya eomma kalau bicara ada-ada saja dan itu terlalu mengejutkan”
“Tapi mungkin
saja kan-“
“Eomma cukup,
Adiku masih terlalu polos untuk melakukan hal itu”
“Iya benar
juga sih”
Ji Na hanya
menggeleng pelan dengan pemikiran eommanya yang luar biasa, ia tahu sekarang.
Adiknya aneh mungkin karena mewarisi genetik ibunya. Untungnya ia tidak seperti
dua wanita itu.
__
Jieun membuka
pintu kamar Kai tanpa permisi.
“Ya yaakk ,
kenapa kau disini !?” wajar lah jika seorang Kai terkejut dengan kehadiran
Jieun apa lagi malam-malam begini.
“Kai-ya”
Jieun berjalan dengan wajah lesu.
“Mwoya ? apa
lagi sekarang ?”
“Sehun .. dia
.. seh-“
“Ada apa lagi
? apa kau masih kurang informasi tentangnya ? kau mau memintaku untuk jadi
stalker nya hah?”
Jieun
menggeleng pelan, kini ia duduk ditepi kasur Kai dengan sprei motif conan.
Sedang Kai duduk di kursi belajarnya. Laptop ia matikan, jangan sampai Jieun
tahu apa yang tengah ia saksikan disana tadi.
“Lalu ?”
“Aku patah
hati lagi”
“Mwo !? Kau
bahkan belum melakukan apa-apa kan ? bagaimana bisa secepat ini”
Jieun
menghembuskan nafasnya sebelum kembali membuka mulut soal ciuman Sehun.
“Aku
melihatnya berciuman”
“Mwo !?”Kai
tak bosan-bosan dengan kata itu.
“Dimana ?”
lanjutnya bertanya.
“Di pertigaan
komplek dekat rumah tuan Chun” Kai memandang Jieun penuh iba.
“Yang sabar
saja, mungkin memang ia bukan jodohmu” ucap Kai Prihatin.
“Aku belum
selesai bodoh !”
Ucapan
selembut dan seperhatian itupun, Kai masih tetap saja dipanggil bodoh oleh
Jieun /PoorKai. Bolehkan Kai memukul kepala Jieun dengan Gada Bima ?
“Sehun .. ia
.. Sehun .. Orang it-“
“Yaak, aku
bisa beruban menunggu mu bicara jika seperti ini caranya” protes Kai.
“Dia Gay !”
lantang Jieun, ia sedikit emosi pada kawannya itu.
1 detik
7 detik
1 menit
“M mwo !?”
Jieun memandang Kai datar, kini Jieun yang bisa beruban menunggu reaksi Kai
yang begitu lamban. Jieun mengangguk mengiyakan pernyataannya.
“K kau tidak
salah kan Ji ?”
“Tentu saja
tidak, bodoh”
“Itu artinya
ia berciuman dengan namja”
“Ne”
“Omo, kasihan
sekali ternyata kau menyukai orang yang berkelainan seperti itu haha”
“Apa ada yang
lucu KAI !?”
“Hahaha ..
mian mian, aku hanya ingin tertawa melihat nasibmu. Pertama Luhan saem yang
ternyata sudah mempunyai tunangan dan sekarang Sehun yang ternyata seorang gay
haha oh my god”
“Bisakan
tidak diperjelas seperti itu -_-“
“Hahaha, tapi
ini sangat lucu Ji”
“Kai sekali
lagi kau tertawa akan kubakar semua koleksi komik conanmu ?”
“Oke oke aku
diam, lalu sekarang apa ? bagaimana dengan les mu ?”
“Huuft
entahlah, mungkin aku keluar saja”
“Yaakk itu
berarti uang muka yang kau bayar akan sia-sia Ji”
“Dari pada
aku muntah melihat Sehun lagi”
“Hahaha, kau
harus bisa mengambil pelajarannya Ji”
“Maksudmu ?”
“Ya, jangan
terlalu cepat menyukai orang meski ia terlihat sempurna dari luar”
“Ey ey ey ..
kawanku sangat dewasa kali ini”
“Aku adalah
pengikut Mario Teguh tahu”
“Siapa itu ?”
“Sudah
abaikan. Jadi apa kau akan menginap disini ?”
“Tentu saja
tidak”
“Tapi
sekarang sudah jam 9 Ji” Jieun menatap jam dinding dikamar Kai, ia menepuk dahinya.
“Omo,
sepertinya aku terlalu lama mengoceh bersama mu, sebaiknya aku pulang saja”
Jieun beranjak.
“Ji”
“Hmm ?”
“Bersemangatlah, akan ada namja yang pas untukmu” ucap Kai terdengar tulus dan tanpa candaan.
Jieun tersenyum lalu mengangguk.
“Gomawo, akan
ada juga yeoja yang pas untukmu”
“Ah kau tidak
kreatif jangan mengikuti kata-kata ku” Kai memanyunkan bibirnya.
“Haha, Aku
pulang !”
Jieun sudah
berada diluar rumah Kai. Sejenak terdiam dan memejamkan mata, menghirup udara
malam yang sejuk. Perasaannya sedikit terobati setelah mengadakan sesi curhat
dengan tetangga sekaligus teman akrabnya itu.
Kai benar .. aku akan mendapatkan namja
yang pas.
Tapi kenapa aku mengalami hal
seperti ini lagi ?
Jieun
menghela nafas pelan.
__
Bukan
langsung pulang, Jieun justru ke taman komplek rumahnya. Duduk sendirian dengan
wajah memandang langit. Tak banyak bintang disana, hanya beberapa saja.
Terdiam, hanya itu yang Jieun lakukan. Merenung.
Aku tidak akan seperti ini lagi
Tuhan, aku janji.
Benar, aku tidak boleh langsung
menyukai orang yang baru kutemui hanya karena ia tampan.
Sakitnya sungguh mengagumkan.
Ani, aku tidak boleh seperti itu
lagi.
Jieun
berjanji pada dirinya sendiri. Ia akan berubah. Jieun beranjak, disana mulai
dingin, ia berniat kembali kerumah sekarang.
“Ji ?” Jieun
mendongak memandang siapa yang tengah memanggilnya.
“Kris ?
Sedang apa kau disini ?” Tanya Jieun.
“Seharusnya
aku yang menanyakan hal itu ? sedang apa kau disini ? tidak dengan Kai ?”
Jieun
menjawab hanya dengan gelengan kepala.
“Ada apa ?”
tanya namja jangkung itu lagi. Jieun lagi-lagi menggeleng pelan.
“Heh pendek
kau ini kenapa aneh sekali ?”
“Ayolah
jangan sekarang, aku sedang bad mood kris. Jawab saja pertanyaanku kau sedang
apa disini ?” Jieun justru berbalik tanya.
“Ah itu aku
baru main dari rumah Myungsoo, biasa kami bertiga kan tiga serangkai hehe”
Jawab Kris, Jieun tahu rumah Myungsoo memang tak begitu jauh dari komplek
rumahnya.
“Lalu mana
Chanyeol ?”
“Ia juga
sudah pulang tapi memang tak searah denganku”
“Ah begitu”
Jieun mengangguk pelan.
“Ji kau
badmood kenapa ?”
“Sebaiknya
sambil jalan”
Jieun dan
Kris berjalan berdampingan masih dengan topik yang membuat Kris penasaran
sampai si ceria Jieun terlihat begitu pendiam dan kusut. Tak seperti biasanya
meski ia, Chanyeol plus Myungsoo sering meledek Jieun dan Kai, Jieun tak pernah
berubah sampai seperti ini. Lalu apa yang membuat Jieun menjadi begitu badmood
? itulah pertanyaan Kris.
“Jadi ?”
“Aku hanya
sedang ada masalah”
“Masalahnya
?”
Jieun melirik
Kris sejenak lalu kembali berjalan.
“Aku tidak
akan menceritakannya, kau itu kan ember pasti besok langsung tersebar terutama
pada geng tiga setangkai mu itu”
“Serangkai Ji
bukan setangkai isshh”
“Sama saja”
“Memang
masalah seperti apa sih yang kau punya, paling-paling juga hanya masalah tinggi
badan kan ? haha”
“-_-“ Jieun
semakin membuat datar wajahnya, tanpa ekspresi. Bukan merasa terhibur dengan
kehadiran namja jangkung itu malah membuat perasaannya semakin tak karuan.
Pletaakk
Jieun
berjinjit dan menjitak kepala Kris dengan sekuat tenaga.
“Yaakk Isshh
.. sakit tau !” rutuk Kris dengan mengusap-usap kepalanya.
“Kau membuat
mood ku semakin buruk tau”
“Oke sorry
ssorry aku hanya berniat bercanda”
“Tidak lucu”
“Kau saja
yang sedang menyebalkan”
“Aku masuk”
“Eh ?” Jieun
meninggalkan Kris begitu saja setelah sampai depan rumahnya. Kris memandang
sejenak. Ia memang belum pernah main kerumah Jieun, ia hanya sekedar tahu kalau
rumah Jieun memang tak terlalu jauh dari rumah Myungsoo. Kris kembali melanjutkan
langkahnya seraya mengedikan bahu.
<><><>
Mr.Cute kau benar ?
Benar ? tentang apa ?
Huft T.T
Wae wae wae ? ada apa lagi ?
sepertinya Sehun juga gagal ya ?
Kau benar sekaliiiiiiiiiiiiiiii
huaaa
Cup cup sudah jangan nangis lagi,
haruskah kita bertemu ?
Mwo !? Apa Mr bercanda ?
Aniya, sepertinya aku juga semakin
penasaran denganmu
Jinjja ? ah aku malu hehe
Buahaha, Jiji ternyata kau pemalu
juga ya ?
Ahehe, benarkah Mr ingin bertemu
denganku ?
Wae, kau tidak ingin bertemu
denganku ? nangis nih dipojokan
Haha .. aniya aniya bukan begitu
maksudku, tapi bukankah nanti akan menjadi canggung setelah kita bertemu ?
Mungkin awalnya memang akan
seperti itu. Baiklah sebaiknya kita memang jangan bertemu saja.
Oke kita akan bertemu hari senin
di Caffe Belle jam 10 siang otthe ?
Ahaha aku hanya bercanda Jiji.
Eh ? tapi aku serius kali ini Mr.
Aku juga sebenarnya sangat penasaran denganmu hehe.
Baiklah kita bertemu sesuai dengan
tempat yang kau katakan.
Oke siapa takut, dan jangan lari
setelah kau bertemu denganku
Oke, dan kau juga tidak boleh
muntah setelah bertemu denganku
Ahaha .. Oke good nite Mr. Sampai
jumpa hari senin.
Good nite Jiji.
Jieun
menyenderkan punggungnya. Menghela nafas sejenak. Jantungnya sedikit berdegup.
Mr.Cute orang seperti apa dia ?
Bertemu ? akhirnya kita akan
bertemu
<><><>
Jieun
menikmati jus kotaknya dibawah pohon beringin sembari memperhatikan
pertandingan kecil antara Kai dan juga para tiga serangkai. Terik panas
membuatnya betah berlama-lama disana. Dari pada duduk dibangku sekitar lapangan
lebih nyaman duduk dibawah pohon seperti ini. setidaknya kulit putihnya terhindar dari sengatan matahari.
“Ekhem ..”
Jieun mengernyit dan menoleh, tampaklah Luhan tengah duduk disampingnya.
“Luhan saem”
Jieun sedikit tersenyum sopan.
“Bagaimana ?”
lagi-lagi Jieun mengernyit.
“Bagaimana
apanya ?”
“Sehun .. Oh
Sehun” Wajah Jieun berubah datar.
“Ah dia ..
tidak ada yang bagaimana-bagaimana kok saem”
“Eh ?
maksudmu ? bukankah kau menyukainya ? Kau mewawancarai ku waktu itu untuk
mengertahui semua kebiasaan dan hal yang ia sukai, lalu untuk apa ?”
Dia gay Saem .. haruskah aku
memberitahukannya padamu ?
“Hey jawab,
gurumu sedang bertanya kenapa malah diam ?” Luhan sedikit menyenggol lengan
Jieun karena merasa diabaikan dengan diamnya Jieun.
“Ahehe .. sepertinya
kami tidak cocok Saem” Jieun mencari alasan.
“Wae wae wae
? sepertinya ada yang aneh .. ini bukan Jieun yang ku kenal. Jieun yang ku
kenal bukan gadis yang mudah menyerah”
“Aku menyukai
orang lain Saem”
“Ah sayang
sekali, padahal aku sangat setuju jika kau bersama Sehun” Luhan tampak sedih.
Jika saja ia bukan gay, aku juga
sangat mau dengannya Saem
Jieun kembali
menyeruput jus kotaknya.
“Saem belum
pernah melihatnya membawa yeoja kerumah, entahlah kenapa hal itu bisa terjadi. Padahal wajahnya diatas
rata-rata, Saem juga tidak pernah mendengar ia bercerita tentang yeoja yang
disukainya, ah dia itu sangat dingin dan penuh rahasia” papar Luhan.
Aku sih sudah tahu alasannya
kenapa ia seperti itu Saem -_-
“Ah sudahlah
kenapa Saem jadi curhat begini hehe .. semoga kau mendapat orang yang kau sukai
Ji, Saem tinggal dulu” Luhan pun beranjak. Jieun hanya mengangguk kecil masih
dengan mulut menempel disedotan jus nya.
Setelah
dirasa Luhan tak terlihat lagi, Jieun menghembuskan nafas.
“Kuharap
sepupu Saem bisa berubah, kau pasti akan kecewa jika mengetahui jati diri Sehun
seperti apa” gumam Jieun.
Kai dan juga
tiga serangkai mulai berjalan kearah Jieun, sepertinya mereka sudah cukup lelah
terbukti dengan keringat yang mulai mengucur. Mereka duduk disekitar Jieun.
Menenggak air mineral dari tas masing-masing.
“Ih lihatlah
keringat kalian, bau tau !” ucap Jieun dengan menutupi hidungnya.
“Ini namanya
maco Ji” ucap Chanyeol membuat Jieun mengernyit.
“Maco dari
mana bodoh ?”
“Pria yang
berkeringat itu terlihat lebih maco Ji” ucap Myungsoo menambahkan.
“Iya betul
betul aku setuju denganmu” timbal Kai.
“Tapi ada
yang lebih terlihat maco” ucap Kris.
“Apa itu ?”
tanya Jieun.
“Keringat
karena olahraga malam” jawab Kris.
“Dasar omes
Haha”
“Cuci dulu
otakmu Bodoh”
“Ahaha ..
dasar kau ini” ketiga namja lainnya tertawa dengan cibiran kecil kepada kris,
Hanya Jieun yang tidak mengerti dimana letak humor dari ucapan Kris.
“Yaakk apanya
yang lucu ?” Jieun menampakan wajah bodohnya.
“Ahaha,
jangan dengarkan Kris Ji” ucap Kai dengan usapan kecil dipucuk kepala Jieun.
“Cieee ..”
koor tiga serangkai.
“Isshh kalian
ini” sebal Jieun.
“Ahaha”
“Hey hey ..
dengar dengar” Semua terdiam saat Myungsoo mencoba membuat kegaduhan itu usai.
“Ada apa
Myungsoo-ya ?” tanya Kris.
“Aku mengajak
kalian berlibur hari Jum’at besok eotthe ?”
“Dalam rangka
apa Myung ?” tanya Jieun.
“Hari itu aku
ulang tahun ja-“
“Waha selamat
Myung” Chanyeol memotong pembicaraan dan heboh sendiri menoyor kepala Myungsoo.
“Yaakk dengar
dulu”
“Ahehe oke oke
lanjutkan”
“Jadi aku
berniat untuk membuat party kecil-kecilan, ya .. hanya teman dekat saja”
“Lalu
rencanamu kita akan berlibur kemana ?” Tanya Kris.
“Aku sih
berfikir untuk ke pantai, menurut kalian bagaimana ?”
“Aku setuju !”
ucap Jieun.
“Oke aku juga
setuju” Jawab Chanyeol.
“Tapi
bukankah kita sekolah ?” tanya Kai.
“Tentu kita
akan membolos bodoh, benar kan Myung ?” tanya Jieun memandang Myungsoo.
“Absolutely
Yes Ji !” ucap Myungsoo dan senyum pun merekah diantara para remaja yang
berkumpul itu.
“OKE !” Koor
kelima orang itu.
<><><>
“Eomma aku
pulang !” ucap Kai sembari melepas sepatu nya.
“Hai Jong”
Kai mengernyit,
ia hafal betul siapa yang biasa memanggilnya seperti itu.
“Xiomay !”
Kai memekik tinggi saat ia berbalik dan mendapati sepupunya ada dirumahnya.
“Yaakk namaku
Xiumin bodoh”
“Haha”
Dua lelaki
itu pun berpelukan, berpelukan dengan cara se-lelaki meungkin tentunya. Xiumin
adalah sepupu jauh Kai yang tinggal di Gwangju. Ia sering memanggil Kai dengan
sebutan Jong dan Kai sering memanggil Xiumin dengan Xiomay. Ya itulah mereka,
kadang saling mencaci adalah cara mereka mengakrabkan diri.
“Kapan kau
kesini ?”
“Ahaha aku
baru sampai tadi pagi”
“Yaak kenapa
tidak mengabari ku lebih dulu ?”
“Aiishh ini
kejutan untuk mu bodoh”
“Halah pake
kejutan-kejutan segala”
“Haha .. Jadi
bagaimana kabarmu ?” tanya Xiumin.
“Yaah seperti
yang kau lihat, aku tumbuh menjadi namja berotot dan berwajah rupawan tentunya
hehe” ucap Kai membanggakan diri.
“Satu hal
lagi”
“Apa itu ?”
“Dan masih
hitam pula, haha”
“Yaakk ..
Haha”
“Kalian ini
kalau bertemu pasti jadi ramai”
“Haha itulah
kami bibi”
“Ayo makan
dulu”
__
“Jadi kenapa
kau kesini apa kau sedang berlibur ?”
“Aniya,
rencananya aku akan mencari rumah sewa”
“Mwo !? untuk
apa ?”
“Aku sudah
mendaftar kuliah disini”
“Ah benarkah
itu ? kenapa tidak tinggal dirumah ku saja”
“Tunggu dulu,
aku ini lebih tua darimu panggil aku hyung, bodoh” ucap Xiumin dengan jitakan
kecil dikepala Kai.
“Ahaha, aku
panggil Xiomay saja”
“Isshh kau
ini tak pernah berubah”
“Tinggal saja
disini, eomma juga pasti tak akan keberatan Hyung”
“Itu juga
kalau paman dan bibi tidak keberatan”
“Tenang saja
aku yang akan membicarakan pada mereka”
“Tapi Jong
jika itu merepotkan tidak usah saja”
“Ya ya yaa
kenapa xiomay jadi sungkan begini ? tenang, kita kan saudara”
“Kau hanya
perlu membayar sewa padaku” lanjut Kai.
“Yaaakk !”
“Hahaha aniya
aku hanya bercanda Hyung”
<><><>
“Kai !” Jieun
memanggil Kai saat ia didepan rumah namja itu.
“Oh annyeong
bibi” Ibu Kai membuka pintu dan Jieun langsung menyapanya.
“Mencari Kai
Ji ?”
“Ne bibi”
“Dia sedang
dikamar Ji, kesana saja”
“Oh ne bibi” Jieun
membungkuk kecil dan langsung saja menuju ke kamar Kai.
“Tap-“ Jieun
melesat begitu saja padahal ibu Kai belum selesai berbicara.
__
“Kaaaaii !”
“Kau sedang
ap-“ Mulut ceriwis itu langsung terdiam saat mengetahui Kai tak sendiri dikamarnya.
“Jieun ?” Kai
memandang Jieun yang kini terdiam diambang pintu dengan mulut rapat.
“Dia siapa ?”
tanya Jieun dengan suara yang lebih normal pada Kai karena ada satu lagi namja
dikamar Kai. Siapa itu ? Jieun belum pernah melihatnya sebelumnya ?
“Ah ini
sepupuku dari Gwang Ju perkenalkan namanya Xiumin”
“A aah
begitu” Jieun mengangguk pelan.
“Annyeong,
Xiumin imnida” ucap Xiumin memperkenalkan diri.
“O oh
annyeong Lee Jieun imnida” Jieun pun memperkenalkan diri plus senyum kecil. Kai
memandang keduanya bergantian, ia memandang lama pada Jieun. Mungkinkah Jieun
akan kembali menyukai namja tampan yang baru ia temui ? atau ia kini sudah
berubah ? Kai penasaran akan hal itu.
“Kalau begitu
Hyung keluar saja”
“A aah aniya,
kalian lanjutkan saja, aku bisa datang lagi nanti” ucap Jieun tak enak.
“Tak apa
Jieun-ssi, lagi pula aku juga lelah ingin istirahat dulu” Xiumin bangkit dan
berjalan keluar kamar Kai. Jieun hanya bisa tersenyum canggung. Setelah dirasa
Xiumin jauh, Jieun dengan cepat menghampiri Kai yang kini malah asik bermain
play station pororo. Gadis itu duduk bersila dikarpet samping Kai.
“Yaa apa
sepupumu itu sedang berlibur disini ?”
Kai
menggeleng pelan. “Aniya”
“Lalu ?”
“Kenapa kau
ingin tahu ?”
“Yaak jawab
saja” Kai mendelik tajam. Mencondongkan wajahnya kearah Jieun membuat Jieun
mengernyit dan sedikit memundurkan tubuhnya.
“Jangan
bilang kau menyukainya”
“Aniya aniya
aniya, aku sudah jera dengan peristiwa sebelum-sebelumnya, aku sudah bilang kan
aku tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi”
Kai perlahan
kembali menarik kepalanya seraya mengangguk paham.
“Baguslah”
“Tapi bukan
berarti aku akan berhenti mencari pacar kan ?”
“-_- kau
tetap tidak berubah”
“Hehe, aku
hanya tidak akan terlalu terburu-buru”
“Ne aku
setuju dengan ucapanmu”
“Lalu xiumin
itu sedang apa disini ?”
“Dia akan
kuliah disini dan ia mengunjungi ku untuk membantunya mencari rumah kost”
“Oooh” ucap
Jieun dengan mulut membentuk lingkaran.
“Tapi kau
bilang ia sepupumu kenapa tidak tinggal dirumah mu saja ?”
“Aku juga
memikirkan hal yang sama, dia hanya tidak enak dengan orang tuaku, tapi mungkin
jika ayah dan ibu mengizinkan, ia akan tinggal disini. Aku berencana berbicara
soal ini pada mereka” Jieun kembali mengangguk.
“Dia tampan”
lirih Jieun, dan langsung kembali medapat tatapan tajam Kai.
“Aku hanya
memujinya, jangan menatapku seperti itu” lanjut Jieun seakan tahu apa maksud
tatapan Kai.
“-_-“ Kai
kembali memandang layar televisi dan-
“Yaaakk !
Sial GAME OVER”
“Hahaha dasar
bodoh !” Jieun tertawa terbahak dan menoyor kepala Kai.
To Be Continue~
lanjutin please.... udah ending nya mending IU ma Suho z #Gubrakkkk
ReplyDeleteeh kai mksdku hehe
Hehe ketaun jalan ceritanya ya .. Sip sip d tunggu kelanjutannya aja
Delete