Awesome [5]


Cast    : Lee Jieun (iu), Kai, Xiumin, Lee Ji Na (oc) etc.

Genre : Teen, General, comedy.

Length: Chapter

Chapter [1] [2] [3] [4]

Hello :) admin punya niat buat nyelesain ff ini dulu, yaa.. paling ngga satu-satu dulu lah biar kelar. Hehe .. Ya udah Happy Reading ! 


Jieun mengambil mantelnya, kepalanya bisa meledak jika memikirkan Sehun terus. Ia turun, melewati anak tangga dan melewati ibu juga kakaknya yang masih menonton drama.

“Mau kemana Ji !? ini sudah malam sayang !” teriak Ny.Lee.

“Hanya ingin kerumah Kai bu”

“Oh, jangan lama-lama ya sayang !”

“Ne !” Ucap Jieun, selesai memakai sandalnya ia menghilang dibalik pintu depan rumahnya.

“Tuh kan bu, pasti ada masalah” ucap Ji Na saat Jieun sudah tak terlihat.

“Mungkinkah Kai menghamili Jieun ?”

“Yaakk .. eomma jangan berfikir terlalu jauh !”

“Yaaakk kenapa berteriak pada eomma mu !?”

“Ahehe mian, habisnya eomma kalau bicara ada-ada saja dan itu terlalu mengejutkan”

“Tapi mungkin saja kan-“

“Eomma cukup, Adiku masih terlalu polos untuk melakukan hal itu”

“Iya benar juga sih”

Ji Na hanya menggeleng pelan dengan pemikiran eommanya yang luar biasa, ia tahu sekarang. Adiknya aneh mungkin karena mewarisi genetik ibunya. Untungnya ia tidak seperti dua wanita itu.

__

Jieun membuka pintu kamar Kai tanpa permisi.

“Ya yaakk , kenapa kau disini !?” wajar lah jika seorang Kai terkejut dengan kehadiran Jieun apa lagi malam-malam begini.

“Kai-ya” Jieun berjalan dengan wajah lesu.

“Mwoya ? apa lagi sekarang ?”

“Sehun .. dia .. seh-“

“Ada apa lagi ? apa kau masih kurang informasi tentangnya ? kau mau memintaku untuk jadi stalker nya hah?”

Jieun menggeleng pelan, kini ia duduk ditepi kasur Kai dengan sprei motif conan. Sedang Kai duduk di kursi belajarnya. Laptop ia matikan, jangan sampai Jieun tahu apa yang tengah ia saksikan disana tadi.

“Lalu ?”

“Aku patah hati lagi”

“Mwo !? Kau bahkan belum melakukan apa-apa kan ? bagaimana bisa secepat ini”

Jieun menghembuskan nafasnya sebelum kembali membuka mulut soal ciuman Sehun.

“Aku melihatnya berciuman”

“Mwo !?”Kai tak bosan-bosan dengan kata itu.

“Dimana ?” lanjutnya bertanya.

“Di pertigaan komplek dekat rumah tuan Chun” Kai memandang Jieun penuh iba.

“Yang sabar saja, mungkin memang ia bukan jodohmu” ucap Kai Prihatin. 

“Aku belum selesai bodoh !”

Ucapan selembut dan seperhatian itupun, Kai masih tetap saja dipanggil bodoh oleh Jieun /PoorKai. Bolehkan Kai memukul kepala Jieun dengan Gada Bima ?

“Sehun .. ia .. Sehun .. Orang it-“

“Yaak, aku bisa beruban menunggu mu bicara jika seperti ini caranya” protes Kai.

“Dia Gay !” lantang Jieun, ia sedikit emosi pada kawannya itu.

1 detik

7 detik

1 menit

“M mwo !?” Jieun memandang Kai datar, kini Jieun yang bisa beruban menunggu reaksi Kai yang begitu lamban. Jieun mengangguk mengiyakan pernyataannya.

“K kau tidak salah kan Ji ?”

“Tentu saja tidak, bodoh”

“Itu artinya ia berciuman dengan namja”

“Ne”

“Omo, kasihan sekali ternyata kau menyukai orang yang berkelainan seperti itu haha”

“Apa ada yang lucu KAI !?”

“Hahaha .. mian mian, aku hanya ingin tertawa melihat nasibmu. Pertama Luhan saem yang ternyata sudah mempunyai tunangan dan sekarang Sehun yang ternyata seorang gay haha oh my god”

“Bisakan tidak diperjelas seperti itu -_-“

“Hahaha, tapi ini sangat lucu Ji”

“Kai sekali lagi kau tertawa akan kubakar semua koleksi komik conanmu ?”

“Oke oke aku diam, lalu sekarang apa ? bagaimana dengan les mu ?”

“Huuft entahlah, mungkin aku keluar saja”

“Yaakk itu berarti uang muka yang kau bayar akan sia-sia Ji”

“Dari pada aku muntah melihat Sehun lagi”

“Hahaha, kau harus bisa mengambil pelajarannya Ji”

“Maksudmu ?”

“Ya, jangan terlalu cepat menyukai orang meski ia terlihat sempurna dari luar”

“Ey ey ey .. kawanku sangat dewasa kali ini”

“Aku adalah pengikut Mario Teguh tahu”

“Siapa itu ?”

“Sudah abaikan. Jadi apa kau akan menginap disini ?”

“Tentu saja tidak”

“Tapi sekarang sudah jam 9 Ji” Jieun menatap jam dinding dikamar Kai, ia menepuk dahinya.

“Omo, sepertinya aku terlalu lama mengoceh bersama mu, sebaiknya aku pulang saja” Jieun beranjak.

“Ji”

“Hmm ?”

“Bersemangatlah, akan ada namja yang pas untukmu” ucap Kai terdengar tulus dan tanpa candaan. Jieun tersenyum lalu mengangguk.

“Gomawo, akan ada juga yeoja yang pas untukmu”

“Ah kau tidak kreatif jangan mengikuti kata-kata ku” Kai memanyunkan bibirnya.

“Haha, Aku pulang !”

Jieun sudah berada diluar rumah Kai. Sejenak terdiam dan memejamkan mata, menghirup udara malam yang sejuk. Perasaannya sedikit terobati setelah mengadakan sesi curhat dengan tetangga sekaligus teman akrabnya itu.

Kai benar .. aku akan mendapatkan namja yang pas.

Tapi kenapa aku mengalami hal seperti ini lagi ?

Jieun menghela nafas pelan.

__

Bukan langsung pulang, Jieun justru ke taman komplek rumahnya. Duduk sendirian dengan wajah memandang langit. Tak banyak bintang disana, hanya beberapa saja. Terdiam, hanya itu yang Jieun lakukan. Merenung.

Aku tidak akan seperti ini lagi Tuhan, aku janji.

Benar, aku tidak boleh langsung menyukai orang yang baru kutemui hanya karena ia tampan.

Sakitnya sungguh mengagumkan.

Ani, aku tidak boleh seperti itu lagi.

Jieun berjanji pada dirinya sendiri. Ia akan berubah. Jieun beranjak, disana mulai dingin, ia berniat kembali kerumah sekarang.

“Ji ?” Jieun mendongak memandang siapa yang tengah memanggilnya.

“Kris ? Sedang apa kau disini ?” Tanya Jieun.

“Seharusnya aku yang menanyakan hal itu ? sedang apa kau disini ? tidak dengan Kai ?”

Jieun menjawab hanya dengan gelengan kepala.

“Ada apa ?” tanya namja jangkung itu lagi. Jieun lagi-lagi menggeleng pelan.

“Heh pendek kau ini kenapa aneh sekali ?”

“Ayolah jangan sekarang, aku sedang bad mood kris. Jawab saja pertanyaanku kau sedang apa disini ?” Jieun justru berbalik tanya.

“Ah itu aku baru main dari rumah Myungsoo, biasa kami bertiga kan tiga serangkai hehe” Jawab Kris, Jieun tahu rumah Myungsoo memang tak begitu jauh dari komplek rumahnya.

“Lalu mana Chanyeol ?”

“Ia juga sudah pulang tapi memang tak searah denganku”

“Ah begitu” Jieun mengangguk pelan.

“Ji kau badmood kenapa ?”

“Sebaiknya sambil jalan”

Jieun dan Kris berjalan berdampingan masih dengan topik yang membuat Kris penasaran sampai si ceria Jieun terlihat begitu pendiam dan kusut. Tak seperti biasanya meski ia, Chanyeol plus Myungsoo sering meledek Jieun dan Kai, Jieun tak pernah berubah sampai seperti ini. Lalu apa yang membuat Jieun menjadi begitu badmood ? itulah pertanyaan Kris.

“Jadi ?”

“Aku hanya sedang ada masalah”

“Masalahnya ?”

Jieun melirik Kris sejenak lalu kembali berjalan.

“Aku tidak akan menceritakannya, kau itu kan ember pasti besok langsung tersebar terutama pada geng tiga setangkai mu itu”

“Serangkai Ji bukan setangkai isshh”

“Sama saja”

“Memang masalah seperti apa sih yang kau punya, paling-paling juga hanya masalah tinggi badan kan ? haha”

“-_-“ Jieun semakin membuat datar wajahnya, tanpa ekspresi. Bukan merasa terhibur dengan kehadiran namja jangkung itu malah membuat perasaannya semakin tak karuan.

Pletaakk

Jieun berjinjit dan menjitak kepala Kris dengan sekuat tenaga.

“Yaakk Isshh .. sakit tau !” rutuk Kris dengan mengusap-usap kepalanya.

“Kau membuat mood ku semakin buruk tau”

“Oke sorry ssorry aku hanya berniat bercanda”

“Tidak lucu”

“Kau saja yang sedang menyebalkan”

“Aku masuk”

“Eh ?” Jieun meninggalkan Kris begitu saja setelah sampai depan rumahnya. Kris memandang sejenak. Ia memang belum pernah main kerumah Jieun, ia hanya sekedar tahu kalau rumah Jieun memang tak terlalu jauh dari rumah Myungsoo. Kris kembali melanjutkan langkahnya seraya mengedikan bahu.

<><><> 

Mr.Cute kau benar ?

Benar ? tentang apa ?

Huft T.T

Wae wae wae ? ada apa lagi ? sepertinya Sehun juga gagal ya ?

Kau benar sekaliiiiiiiiiiiiiiii huaaa

Cup cup sudah jangan nangis lagi, haruskah kita bertemu ?

Mwo !? Apa Mr bercanda ?

Aniya, sepertinya aku juga semakin penasaran denganmu

Jinjja ? ah aku malu hehe

Buahaha, Jiji ternyata kau pemalu juga ya ?

Ahehe, benarkah Mr ingin bertemu denganku ?

Wae, kau tidak ingin bertemu denganku ? nangis nih dipojokan

Haha .. aniya aniya bukan begitu maksudku, tapi bukankah nanti akan menjadi canggung setelah kita bertemu ?

Mungkin awalnya memang akan seperti itu. Baiklah sebaiknya kita memang jangan bertemu saja.

Oke kita akan bertemu hari senin di Caffe Belle jam 10 siang otthe ?

Ahaha aku hanya bercanda Jiji.

Eh ? tapi aku serius kali ini Mr. Aku juga sebenarnya sangat penasaran denganmu hehe.

Baiklah kita bertemu sesuai dengan tempat yang kau katakan.

Oke siapa takut, dan jangan lari setelah kau bertemu denganku

Oke, dan kau juga tidak boleh muntah setelah bertemu denganku

Ahaha .. Oke good nite Mr. Sampai jumpa hari senin.

Good nite Jiji.

Jieun menyenderkan punggungnya. Menghela nafas sejenak. Jantungnya sedikit berdegup.

Mr.Cute orang seperti apa dia ?

Bertemu ? akhirnya kita akan bertemu

<><><> 

Jieun menikmati jus kotaknya dibawah pohon beringin sembari memperhatikan pertandingan kecil antara Kai dan juga para tiga serangkai. Terik panas membuatnya betah berlama-lama disana. Dari pada duduk dibangku sekitar lapangan lebih nyaman duduk dibawah pohon seperti ini. setidaknya kulit putihnya terhindar dari sengatan matahari. 

“Ekhem ..” Jieun mengernyit dan menoleh, tampaklah Luhan tengah duduk disampingnya.

“Luhan saem” Jieun sedikit tersenyum sopan.

“Bagaimana ?” lagi-lagi Jieun mengernyit.

“Bagaimana apanya ?”

“Sehun .. Oh Sehun” Wajah Jieun berubah datar.

“Ah dia .. tidak ada yang bagaimana-bagaimana kok saem”

“Eh ? maksudmu ? bukankah kau menyukainya ? Kau mewawancarai ku waktu itu untuk mengertahui semua kebiasaan dan hal yang ia sukai, lalu untuk apa ?”

Dia gay Saem .. haruskah aku memberitahukannya padamu ?

“Hey jawab, gurumu sedang bertanya kenapa malah diam ?” Luhan sedikit menyenggol lengan Jieun karena merasa diabaikan dengan diamnya Jieun.

“Ahehe .. sepertinya kami tidak cocok Saem” Jieun mencari alasan.  

“Wae wae wae ? sepertinya ada yang aneh .. ini bukan Jieun yang ku kenal. Jieun yang ku kenal bukan gadis yang mudah menyerah”

“Aku menyukai orang lain Saem”

“Ah sayang sekali, padahal aku sangat setuju jika kau bersama Sehun” Luhan tampak sedih.

Jika saja ia bukan gay, aku juga sangat mau dengannya Saem

Jieun kembali menyeruput jus kotaknya.

“Saem belum pernah melihatnya membawa yeoja kerumah, entahlah kenapa hal  itu bisa terjadi. Padahal wajahnya diatas rata-rata, Saem juga tidak pernah mendengar ia bercerita tentang yeoja yang disukainya, ah dia itu sangat dingin dan penuh rahasia” papar Luhan.

Aku sih sudah tahu alasannya kenapa ia seperti itu Saem -_-

“Ah sudahlah kenapa Saem jadi curhat begini hehe .. semoga kau mendapat orang yang kau sukai Ji, Saem tinggal dulu” Luhan pun beranjak. Jieun hanya mengangguk kecil masih dengan mulut menempel disedotan jus nya.

Setelah dirasa Luhan tak terlihat lagi, Jieun menghembuskan nafas.

“Kuharap sepupu Saem bisa berubah, kau pasti akan kecewa jika mengetahui jati diri Sehun seperti apa” gumam Jieun. 

Kai dan juga tiga serangkai mulai berjalan kearah Jieun, sepertinya mereka sudah cukup lelah terbukti dengan keringat yang mulai mengucur. Mereka duduk disekitar Jieun. Menenggak air mineral dari tas masing-masing.

“Ih lihatlah keringat kalian, bau tau !” ucap Jieun dengan menutupi hidungnya.

“Ini namanya maco Ji” ucap Chanyeol membuat Jieun mengernyit.

“Maco dari mana bodoh ?”

“Pria yang berkeringat itu terlihat lebih maco Ji” ucap Myungsoo menambahkan.

“Iya betul betul aku setuju denganmu” timbal Kai.

“Tapi ada yang lebih terlihat maco” ucap Kris.

“Apa itu ?” tanya Jieun.

“Keringat karena olahraga malam” jawab Kris.

“Dasar omes Haha”

“Cuci dulu otakmu Bodoh”

“Ahaha .. dasar kau ini” ketiga namja lainnya tertawa dengan cibiran kecil kepada kris, 
Hanya Jieun yang tidak mengerti dimana letak humor dari ucapan Kris.

“Yaakk apanya yang lucu ?” Jieun menampakan wajah bodohnya.

“Ahaha, jangan dengarkan Kris Ji” ucap Kai dengan usapan kecil dipucuk kepala Jieun.

“Cieee ..” koor tiga serangkai.

“Isshh kalian ini” sebal Jieun.

“Ahaha”

“Hey hey .. dengar dengar” Semua terdiam saat Myungsoo mencoba membuat kegaduhan itu usai.

“Ada apa Myungsoo-ya ?” tanya Kris.

“Aku mengajak kalian berlibur hari Jum’at besok eotthe ?”

“Dalam rangka apa Myung ?” tanya Jieun.

“Hari itu aku ulang tahun ja-“

“Waha selamat Myung” Chanyeol memotong pembicaraan dan heboh sendiri menoyor kepala Myungsoo.

“Yaakk dengar dulu”

“Ahehe oke oke lanjutkan”

“Jadi aku berniat untuk membuat party kecil-kecilan, ya .. hanya teman dekat saja”

“Lalu rencanamu kita akan berlibur kemana ?” Tanya Kris.

“Aku sih berfikir untuk ke pantai, menurut kalian bagaimana ?”

“Aku setuju !” ucap Jieun.

“Oke aku juga setuju” Jawab Chanyeol.

“Tapi bukankah kita sekolah ?” tanya Kai.

“Tentu kita akan membolos bodoh, benar kan Myung ?” tanya Jieun memandang Myungsoo.

“Absolutely Yes Ji !” ucap Myungsoo dan senyum pun merekah diantara para remaja yang berkumpul itu.

“OKE !” Koor kelima orang itu.

<><><> 

“Eomma aku pulang !” ucap Kai sembari melepas sepatu nya.

“Hai Jong”

Kai mengernyit, ia hafal betul siapa yang biasa memanggilnya seperti itu.

“Xiomay !” Kai memekik tinggi saat ia berbalik dan mendapati sepupunya ada dirumahnya.

“Yaakk namaku Xiumin bodoh”

“Haha”

Dua lelaki itu pun berpelukan, berpelukan dengan cara se-lelaki meungkin tentunya. Xiumin adalah sepupu jauh Kai yang tinggal di Gwangju. Ia sering memanggil Kai dengan sebutan Jong dan Kai sering memanggil Xiumin dengan Xiomay. Ya itulah mereka, kadang saling mencaci adalah cara mereka mengakrabkan diri.

“Kapan kau kesini ?”

“Ahaha aku baru sampai tadi pagi”

“Yaak kenapa tidak mengabari ku lebih dulu ?”

“Aiishh ini kejutan untuk mu bodoh”

“Halah pake kejutan-kejutan segala”

“Haha .. Jadi bagaimana kabarmu ?” tanya Xiumin.

“Yaah seperti yang kau lihat, aku tumbuh menjadi namja berotot dan berwajah rupawan tentunya hehe” ucap Kai membanggakan diri.

“Satu hal lagi”

“Apa itu ?”

“Dan masih hitam pula, haha”

“Yaakk .. Haha”

“Kalian ini kalau bertemu pasti jadi ramai”

“Haha itulah kami bibi”

“Ayo makan dulu”

__

“Jadi kenapa kau kesini apa kau sedang berlibur ?”

“Aniya, rencananya aku akan mencari rumah sewa”

“Mwo !? untuk apa ?”

“Aku sudah mendaftar kuliah disini”

“Ah benarkah itu ? kenapa tidak tinggal dirumah ku saja”

“Tunggu dulu, aku ini lebih tua darimu panggil aku hyung, bodoh” ucap Xiumin dengan jitakan kecil dikepala Kai.

“Ahaha, aku panggil Xiomay saja”

“Isshh kau ini tak pernah berubah”

“Tinggal saja disini, eomma juga pasti tak akan keberatan Hyung”

“Itu juga kalau paman dan bibi tidak keberatan”

“Tenang saja aku yang akan membicarakan pada mereka”

“Tapi Jong jika itu merepotkan tidak usah saja”

“Ya ya yaa kenapa xiomay jadi sungkan begini ? tenang, kita kan saudara”

“Kau hanya perlu membayar sewa padaku” lanjut Kai.

“Yaaakk !”

“Hahaha aniya aku hanya bercanda Hyung”

<><><> 

“Kai !” Jieun memanggil Kai saat ia didepan rumah namja itu.

“Oh annyeong bibi” Ibu Kai membuka pintu dan Jieun langsung menyapanya. 

“Mencari Kai Ji ?”

“Ne bibi”

“Dia sedang dikamar Ji, kesana saja”

“Oh ne bibi” Jieun membungkuk kecil dan langsung saja menuju ke kamar Kai.

“Tap-“ Jieun melesat begitu saja padahal ibu Kai belum selesai berbicara.

__

“Kaaaaii !”

“Kau sedang ap-“ Mulut ceriwis itu langsung terdiam saat mengetahui Kai tak sendiri dikamarnya.

“Jieun ?” Kai memandang Jieun yang kini terdiam diambang pintu dengan mulut rapat.

“Dia siapa ?” tanya Jieun dengan suara yang lebih normal pada Kai karena ada satu lagi namja dikamar Kai. Siapa itu ? Jieun belum pernah melihatnya sebelumnya ?

“Ah ini sepupuku dari Gwang Ju perkenalkan namanya Xiumin”

“A aah begitu” Jieun mengangguk pelan.

“Annyeong, Xiumin imnida” ucap Xiumin memperkenalkan diri.

“O oh annyeong Lee Jieun imnida” Jieun pun memperkenalkan diri plus senyum kecil. Kai memandang keduanya bergantian, ia memandang lama pada Jieun. Mungkinkah Jieun akan kembali menyukai namja tampan yang baru ia temui ? atau ia kini sudah berubah ? Kai penasaran akan hal itu.

“Kalau begitu Hyung keluar saja”

“A aah aniya, kalian lanjutkan saja, aku bisa datang lagi nanti” ucap Jieun tak enak.

“Tak apa Jieun-ssi, lagi pula aku juga lelah ingin istirahat dulu” Xiumin bangkit dan berjalan keluar kamar Kai. Jieun hanya bisa tersenyum canggung. Setelah dirasa Xiumin jauh, Jieun dengan cepat menghampiri Kai yang kini malah asik bermain play station pororo. Gadis itu duduk bersila dikarpet samping Kai.

“Yaa apa sepupumu itu sedang berlibur disini ?”

Kai menggeleng pelan. “Aniya”

“Lalu ?”

“Kenapa kau ingin tahu ?”

“Yaak jawab saja” Kai mendelik tajam. Mencondongkan wajahnya kearah Jieun membuat Jieun mengernyit dan sedikit memundurkan tubuhnya.

“Jangan bilang kau menyukainya”

“Aniya aniya aniya, aku sudah jera dengan peristiwa sebelum-sebelumnya, aku sudah bilang kan aku tidak akan melakukan hal bodoh itu lagi”

Kai perlahan kembali menarik kepalanya seraya mengangguk paham.

“Baguslah”

“Tapi bukan berarti aku akan berhenti mencari pacar kan ?”

“-_- kau tetap tidak berubah”

“Hehe, aku hanya tidak akan terlalu terburu-buru”

“Ne aku setuju dengan ucapanmu”

“Lalu xiumin itu sedang apa disini ?”

“Dia akan kuliah disini dan ia mengunjungi ku untuk membantunya mencari rumah kost”

“Oooh” ucap Jieun dengan mulut  membentuk lingkaran.

“Tapi kau bilang ia sepupumu kenapa tidak tinggal dirumah mu saja ?”

“Aku juga memikirkan hal yang sama, dia hanya tidak enak dengan orang tuaku, tapi mungkin jika ayah dan ibu mengizinkan, ia akan tinggal disini. Aku berencana berbicara soal ini pada mereka” Jieun kembali mengangguk.

“Dia tampan” lirih Jieun, dan langsung kembali medapat tatapan tajam Kai.

“Aku hanya memujinya, jangan menatapku seperti itu” lanjut Jieun seakan tahu apa maksud tatapan Kai.

“-_-“ Kai kembali memandang layar televisi dan-

“Yaaakk ! Sial GAME OVER”

“Hahaha dasar bodoh !” Jieun tertawa terbahak dan menoyor kepala Kai. 

To Be Continue~

Comments

  1. lanjutin please.... udah ending nya mending IU ma Suho z #Gubrakkkk
    eh kai mksdku hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehe ketaun jalan ceritanya ya .. Sip sip d tunggu kelanjutannya aja

      Delete

Post a Comment