Awesome [4]


Cast    : Lee Jieun (iu), Kai, Sehun, Lee Ji Na (oc) etc.

Genre : Teen, General, comedy.

Length: Chapter

Chapter [1] [2] [3]

Hei mian lama ngpost lanjutan awesome, ini juga dengan susah payah dan bercucuran keringat mikirin kelanjutannya haha lebay.com. Ya udah selamat membaca aja :)



Jieun sudah mendapat semua informasi tentang Sehun dari gurunya, Xi Luhan. Dengan berbagai macam cara ia mendapatkan informasi itu. Jieun membaca dari atas hingga bawah catatan kecil yang seperti tulisan dokter itu. Catatan kecil seputar Oh Sehun yang berhasil ia dapatkan.

·         Sehun penyuka musik klasik. Meski begitu penampilannya sangat modern dimata Jieun. O yeah !

·        Ia menyukai yogurt. Eum, Jieun juga tiba-tiba jadi menyukai makanan fermentasi itu.

·         Ia suka mengoleksi boneka babi. Babi ? Oke itu masih wajar karena sekarang banyak namja yang menyukai pernak-pernik wanita, pikir Jieun.

·         Dan ia mengikuti les memasak. Eumm.. mungkin ia ingin menjadi chef.

·         Point yang paling penting, Sehun belum mempunyai yeojachingu ! AAA bolehkan Jieun berteriak sekarang ?

“Baiklaaaahh !” Jieun berseru semangat. Ia tahu sekarang harus kemana. Ia juga harus mengikuti les me-ma-sak.

“Tapi ... “ Ekspresi itu kembali berubah.

“Aku tidak bisa memasak” lanjutnya, Jieun mengingat beberapa bulan lalu, ia pernah mencoba memasak tapi malah membuat semua orang dirumahnya sakit perut setelah mencobanya. Sungguh, Jieun tak ingin mengingatnya lagi. Ia bahkan menjadi bulan-bulanan Kai saat Ji Na bercerita tentang hal itu.

“Ah aku tahu !” Dengan telunjuk di udara. Jieun seakan mendapat ide cerah. Secerah wajah Sehun.

__

___

“Aniya, kau gila ya ?” Ji Na bersungut-sungut dengan apa yang baru saja adiknya minta. Bukan jatah uang jajannya, bukan juga barang-barang miliknya. Jieun meminta Ji Na untuk mengajarinya memasak. Apa Jieun tak jera karena pernah membuat seisi rumah termasuk dirinya sakit perut tiga bulan lalu ?

“Ayolah eonni” wajah Jieun memelas, memang sengaja dibuatnya seperti itu agar kakaknya menyerah dan mengabulkan permintaannya.

“Kenapa harus memasak sih ? Kau bisa meminta yang lain dariku”

“Ini demi Sehun”

“Sehun ?” Jieun mengangguk membuat Ji Na hanya bisa menghela nafas. Jieun memang tak pernah putus asa jika itu menyangkut lelaki tampan, meski Ji Na belum pernah melihatnya.

“Kau mau memasak untuk Sehun ?”

“Aniya aniya, ini semua demi rencanaku dan kau harus membantuku”

“Kenapa jadi aku yang repot” Ji Na menggerutu kesal.

“Karena kau kakakku Ji Na eonni !” seru Jieun. Ji Na juga tahu hal itu tapi kenapa selalu saja merusuhi dirinya. Huft memang merepotkan mempunyai adik yang luar biasa ajaib seperti Jieun.

“Baiklah .. baiklah, aku akan mengajarimu”

“Yeyy gomawo eonni” Jieun berjingkrak-jingkrak memeluk kakaknya.

__

___

“Oke lihat aku, ini adalah memasak sesuatu yang paling mudah”

“Menggoreng telur ?” Tanya Jieun dengan ekspresi polos. Ia kira memasak yang paling mudah adalah memasak air, tapi apakah memasak air termasuk kedalam memasak ? Oke lupakan membahas memasak air.

Ji Na mengangguk. “Ne, tepatnya telur mata sapi” Jawab Ji Na, ia memulai demo masaknya, kini ia tampak seperti chef-chef ditelevisi yang berkicau sendirian tentang cara memasak, acara yang tak pernah Ny.Lee lewatkan di akhir pekan. Celemek bercorak bunga melekat ditubuhnya, sudah tampak seperti ibu-ibu rumah tangga. Ia tahu ini hanyalah menggoreng telur, tapi ia harus menjelaskannya secara rinci pada adiknya yang memiliki otak pentium rendah.

“Kenapa harus mata sapi ? kenapa tidak mata kaki saja ?”

“Yaaakk jangan melucu, perhatikan dengan benar !”

“Kkkk~” Jieun hanya terkekeh pelan.

Jieun memperhatikannya dengan seksama, mulai dari Ji Na menuangkan sedikit minyak, menunggunya memanas, memecah cangkang telur dipinggiran penggorengan dan bluuur, telur keluar dan langsung menempel dipenggorengan.

“Harus menunggu berapa lama untuk matang eonni ?” tanya Jieun.

“Berapa ya, eonni sih hanya kira-kira saja. Pokoknya jangan sampai gosong. Tidak sampai satu jam kok” ucap Ji Na diakhiri dengan kekehan dan dibalas ekspresi datar Jieun.

“Yaakk jangan melucu !” seru Jieun mengikuti ekspresi Ji Na tadi.  

Ji Na hanya memeletkan lidahnya.  

“Tapi sepertinya mudah” Jieun mengangguk-angguk seakan ia sudah mengerti.

Ck Ck ini sih kecil bagiku

“Jangan meremehkan”

“Cha, telurnya sudah siap” lanjut Ji Na, mengangkat telur itu dan menaruhnya dipiring.

“Mwo ? Yaakk apakah itu sudah matang” Jieun merasa belum lama telur itu menempel diwajan. Kenapa Ji Na sudah mengangkatnya ?

“Eonni suka yang setengah matang, dan eonni juga lapar, eonni mau makan dulu. Sekarang giliranmu mempraktekannya, Hwaiting !” Ji Na menjauh dengan sepiring telur dipiringnya. Menyisakan Jieun yang kini memandang berbagai peralatan memasak dihadapannya.

Ayolah, semangat Jieun ! Kau pasti bisa.

Dan kenyataannya, saat Jieun mempraktekannya sendiri. Ia malah kalang kabut, memecah telur saja ia tak bisa, serpihan kulit telur tercampur disana. Belum lagi saat bau bau aneh menyeruak kedalam hidungnya alias gosong ! bukan hanya itu, tangannya bahkan terkena cipratan minyak saat Jieun mengarahkan telur itu terlalu tinggi.

Selusin telur sudah menjadi bahan percobaan Jieun dan semuanya gagal, ada yang gosong, ada yang belum matang, ada yang berbentuk aneh, sama sekali tak mirip telur mata sapi, mungkin lebih mirip wajah mengantuk Soo Ji dan juga telur kacau lainnya.

“Aigoo, kenapa susah sekali eoh ?” Jieun berkeluh kesah. Ia tidak mungkin berani berhadapan dengan Sehun dengan skill memasaknya yang ancur tak karuan begini. Mau ditaruh dimana mukanya jika Sehun tahu menggoreng telur saja Jieun tidak bisa. Mungkin namja itu pikir wanita macam apa yang tidak memasak ? Haruskah Jieun menyerah ? Secepat ini ? Itu bukan gaya Jieun.

“Aniya aniya aniya .. Aku pasti bisa !” ucap Jieun kembali tersulut semangat. Kepalan tangannya mengudara. Seakan ada api berkuar-kuar dibelakangnya.

“I’m coming Beibeh !”

Dan teriakan itu membuat Ji Na menggeleng pelan dimeja makan.

<><><> 

Kegiatan rutin Jieun saat ia berada dikamarnya saat malam hari, berbaring dengan sebuah laptop dihadapannya. Mengecek semua akun sosial medianya. Sekedar berselancar untuk membaca berita-berita terbaru. Dan tentu saja mengecek akun facebooknya.

Hello hello , kemana saja sombong sekali K

Ahaha, hai Mr.Cute .. hanya sedang sibuk dalam sebuah misi baru, mianhae T.T

Misi baru ? memang misi apa ?

Misi tentang Sehun

Sehun ? Target baru lagi ?

Yap

Kuharap kau berhasil

Wuaa tentu, tentu aku pasti akan berhasil

-_- terlalu percaya diri

Hehe .. aku penuh dengan optimistik sekarang

Baguslah. Wish u all the best

Oooh Thank You very muaaacchh XD.

Ur welcome :D Ji, kau tahu lagu baru IU sangat daebak ! kau harus segera 
mendengarnya. Kau tidak akan menyesal, ku jamin (y)

Jinjja !? aku juga menyukai suaranya. Apa judul lagunya ?

Seogyeok dong, ppali kau harus menonton MV nya juga. Sangat mengharukan T.T

Aaaa Jeongmalyo ? Omoo aku belum sempat melihatnya L /poorme. baiklah sebagai 

Uaena aku harus melihatnya sekarang juga !

Dan percakapan itu pun berlanjut dengan membahas hal hal lainnya, seperti saling mengirim meme lucu, membahas film terbaru dan apapun yang bisa membuat keduanya menghabiskan malam dengan berchatting ria.

<><><> 

Tautan lengan itu tak pernah lelah menyeret namja tampan nan kece bernama Kai. Hanya Kai yang benar-benar Jieun percaya untuk melanjutkan misinya mendekati namja bernama Oh Sehun. Dan waktu pulang sekolah adalah waktu yang paling tepat untuk mewujudkan misi Jieun.

Telur mata sapinya boleh tidak berhasil tapi itu tidak akan mematahkan semangat Jieun untuk berusaha dekat dengan Sehun bagaimana pun caranya. Dan rencana Jieun selanjutnya adalah mendaftar ditempat les memasak yang juga ada Sehun disana.

“Yaakk untuk apa mengajak ku kesini ? kau tidak sedang demam kan ?” rutuk Kai seraya menempelkan punggung tangannya didahi Jieun, mengecek apakah suhu gadis itu berbeda.

“Issshh .. aku sedang tidak bercanda bodoh” balas Jieun dengan tepisan ditangan Kai membuat namja berkulit coklat itu mendengus pelan.

“Jangan terlalu memaksakan, kau itu tidak bisa memasak tahu! Sadar kan !?“

“Ne ne ne .. aku tahu, maka dari itu aku akan mendaftar di les memasak itu”

Kai menghembuskan nafasnya pelan.

“Aku tahu bukan itu tujuan utamamu” ucap Kai datar.

“Kau tahu, kenapa repot-repot bertanya lagi ?”

“Tapi kenapa kau harus mengajak ku ?”

“Because you are my bestfriend” ucap Jieun penuh penghayatan. Wajahnya tampak menjijikan dimata Kai. Bolehkan ia muntah sekarang ?

“Cihh ...”

“Ayo kita kesana !”

Kai hanya diam dengan dumelan pelan saat Jieun kembali menyeret lengannya menuju bangunan tempat les memasak itu. Bangunan yang tinggal beberapa meter saja dari pandangan mereka.

Sesampainya disana, Jieun disapa oleh resepsionis, sebutlah begitu. Resepsionis itu menjelaskan beberapa hal, Jieun hanya mengangguk dengan sesekali ber-Oh ria.

Cerewet sekali orang ini ! umpat Jieun dalam hati.

Jieun mengisi beberapa formulir pendaftaran sedangkan Kai hanya memperhatikan Jieun dengan raut malasnya, menopang dagu sampai Jieun selesai mengisi sekitar dua lembar tentang alamat dan lainnya.

“Saya sudah selesai” ucap Jieun dan menyerahkan formulir yang diiisinya pada resepsionis.

“Ah satu lagi !”

“Ne ? apa penjelasan saya kurang jelas ?” tanya resepsionis bername tag Park Yoo Eun itu.

“Aniya aniya , bukan itu .. eumm bisakah saya satu kelas dengan namja yang bernama Oh Sehun ?”

“Oh .. Sehun ?” ulang sang resepsionis. Jieun mengangguk mantab.

“Bisakan ? ayolah agasshi ini demi hidup dan matiku” rujuk Jieun dengan tangan memohon, beraegyo meski wajahnya malah terlihat mengenaskan. Resepsionis itu mengernyit, ia beralih memandang Kai yang tengah menampakan wajah malasnya. Kai menjawab dengan anggukan kepala seakan berkata ‘Sudah turuti saja orang gila ini agashi’.

“Oh,, baiklah baiklah saya akan usahakan” jawab resepsionis itu dengan tingkah canggungnya. Jieun tiba-tiba berdiri, membuat lagi-lagi resepsionis itu mengernyit heran dan juga sedikit kaget tentunya. Hanya Kai yang sudah terbiasa dengan semua tingkah aneh Jieun.

“Aaahh gamshahamnida, jeongmal Ghamshamnida !” ucap Jieun penuh syukur dengan suara lantang sembari membungkuk 90 derajat.

“A ah ne ne .. “

<><><> 

Jieun berjalan keluar dengan penuh senyum bahagia, menghembuskan nafas lega karena sudah mendaftar ditempat les memasak itu.

“Jadi kapan mulai lesnya ?” tanya Kai. Jieun menoleh.

“Ey ey ey, kenapa ? kau tampak peduli ? jangan khawatir Kai ku sayang, aku akan selalu ada disampingmu, jangan merasa kehilangan, oke !”

Kai memutar bola matanya malas.

“Justru bagus, jika kau tak ada aku bisa santai dirumah tanpa gangguan darimu”

“Tsk .. kau akan merindukanku nanti”

“Tidak akan”

“Akan”

“Tidak tidak tidak”

“Akan akan akan”

“Terserah” Kai berjalan mendahului Jieun.

“Yaak tunggu aku !”

<><><> 

Kai juga Jieun berakhir dikedai ramyun lngganan mereka, jujur saja mereka lapar. Dan hal itu membuat keduanya tak segan-segan menyantap makanan berbentuk memanjang itu. bahkan ada bunyi-bunyi ‘slurp’ saat Jieun memakan mie nya.

“Aiishh jinjja, kenapa ini enak sekali !?”

“Itu karena kau lapar bodoh” jawab Kai.

“Ahaha, mungkin kau benar”

“Tapi Ji, kau tahu mie itu seperti apa ?”

Jieun mengernyit, berfikir dengan kadar otaknya yang lamban.

“Seperti binatang itu loh” ucap Kai sembari terkekeh menyadari raut wajah Jieun.

“Ya Yaaakk, hentikan Kai , cukup !”

“Kau tahu, mie itu seperti Ca ..”

“Yaaakk ! stop, aku masih mau makan Kai”

“Seperti Cac ..”

“Kai Jinjja !”

“Hahaha“ Kai menikmati setiap kali mengerjai Jieun, ia tahu, sangat tahu kalau Jieun sangat benci dengan cacing. Mahluk tak bertulang yang bisa hidup didalam tanah, bukankah itu luar biasa ! kenapa Jieun takut dengan hewan kecil seperti itu ?

“Isshh ..”

<><><> 

Jieun tengah mendengarkan lagu baru IU-Songyeok Dong. Ia beberapa menit lalu baru saja mendownloadnya.

“Aaa jinjja, ini daebak” gumamnya.

“Neol tteonaneun nal .. sasil nan” gumam Jieun lagi mengikuti lirik lagu yang ia dengar.

“Ji ..”

“Isshh ..” Jieun melepas earphone nya, memandang ke arah kakaknya yang sudah berdiri dengan berkacak pinggang dihadapannya.

“Wae eonni -_- ?”

“Eomma memintamu untuk ke mini market tuh”

“Malas ah .. kenapa tidak eonni saja sih ?”

“Yaakk ! kau menyuruh ku ?”

“Eonni aku sedang-“

“Sedang apa ? kulihat kau hanya sedang  tiduran”

“Eonni sendiri juga sedang tidak sibuk kan ?”

“Kau tidak lihat aku sedang apa ?”

Jieun menggeleng “Tidak , memang eonni sedang apa ?”

“Sedang mengerjakan kalkulus adiku sayang”

“Kakus ?”

Ji Na sangat geregetan ingin sekali menghadiahi Jieun dengan sebuah jitakan dikepala kecilnya.

“Kalkulus Jieun KALKULUS !”

“Oh kaktus” jawab Jieun santai dengan anggukan ringan. Sebenarnya ia tidak tuli hanya ingin membuat kakaknya marah saja. Hehe itu menyenangkan untuk Jieun.

“Yaaakk !”

Jieun berlari sebelum Ji Na benar-benar menyemburkan api dari mulutnya, Jieun terbahak sembari berlari keruang bawah.

__

“Jangan ganggu kakakmu”

“Ne ne eomma”

“Jadi apa yang harus kubeli ?”

“Hanya beberapa bahan Kue, Eum ini daftarnya” Ny.Lee menyerahkan list dari apa yang harus Jieun beli.

“Uang nya ?”

“Ini”

“Oke, ada lebihnya kan eomma ?”

“Isshh kau ini, sudah cepat sana”

“Siap Nyonya !” ucap Jieun dengan tangan hormat dan bergegas.

Ny.Lee hanya bisa menggeleng pelan dengan senyuman simpulnya. Mempunyai anak seperti Jieun bisa membuatnya awet muda, mungkin.

__

“Tepung, pengembang, coklat batang,telur,vanilli,susu,gula halus dan mentega” Jieun membaca daftar dari bahan-bahan belanjaannya. Mencocokannya dengan apa yang ada dikeranjang belanjaan.

“Okeh, semuanya sudah lengkap”

Jieun menenteng keranjangnya menuju kasir. Ia selesai membayar. Dengan kantung plastik besar berisi bahan-bahan tadi ia berjalan menuju rumahnya. Hanya berjarak beberapa puluh meter saja, sekalian ia bisa berjalan-jalan dimalam yang sejuk ini. Hoodie doraemon dan celana tanggung tampak membuat penampilan Jieun semakin imut. Sesekali bersiul agar tak terlalu hening. Namun matanya menangkap sesuatu, atau tepatnya seseorang. 

Jieun mengucek matanya, takut-takut ia salah lihat.

Sehun .. itu Sehunku ! Jieun histeris sendiri didalam hati. Ia heboh sendiri dan berniat menyapa namja tampan itu. ia merapikan sedikit rambut dan hoodienya. Senyum cerah terukir diwajahnya. Jieun melangkah, melangkah dengan penuh degupan jantung yang ia suka.

“Seh-“ Baru saja akan melambai dan memanggil nama Sehun. Jieun mengurungkan niatnya, matanya membulat sempurna, mulutnya menganga tampak seperti kuda nil, tubuhnya kaku ditempat. Apa yang sebenarnya dilihat Jieun ? Kenapa ia tidak jadi menyapa Sehun ?

<><><> 

Ji Na mengernyit, kini ia juga keluarga sedang menonton televisi bersama, kecuali ayahnya yang mungkin lelah dan memilih tidur. Di ruang televisi itu ada Ji Na, Jieun juga Ny.Lee. Ji Na melihat Jieun hanya diam namun seperti memikirkan sesuatu. Tidak seperti biasanya, yang selalu cerewet mengomentari setiap adegan dari drama yang mereka tonton seperti :

Yaakk kenapa mereka tidak bertemu padahal kan bersebalahan ! Aisshh jinjja ?

Cengeng sekali pemeran wanitanya, jika itu aku, pasti tidak akan selemah itu jadi perempuan.

Dan

Yaakk cepat cium ! aiisshh pemeran namjanya terlalu lelet

Sebenarnya masih banyak lagi jika Ji Na paparkan mungkin tahun depan baru selesai. Oke kembali pada Jieun. Ji Na seakan mencium bau-bau yang tidak beres pada adiknya. Itu hanya konotasi jadi jangan bayangkan Jieun bau badan oke ?

Haruskah Ji Na bertanya ? Ji Na berfikir Jieun malah terlihat seram jika ia terlalu lama diam. Ji Na menyenggol lengan ibunya dan Ny.lee pun menoleh. Mereka berbicara dengan bahasa tubuh. Seolah berkata : 

Eomma lihat Jieun ?

Memangnya kenapa ? 

Lihat saja. 

Ny.Lee mengalihkan pandangannya dan tertuju pada anak bungsunya itu yang tak lain adalah Jieun.

“Sepertinya ada yang aneh” bisik Ny.Lee akhirnya membuka mulut. Karena jika ia masih menggunakan bahasa tubuh itu akan sulit diperagakan kan ?

Ji Na mengangguk setuju. “Coba eomma yang tanya” Ny.Lee kini mengangguk menyanggupi.

“Ji” panggil Ny.Lee lembut. Ibu memang selalu lembut pada anak-anaknya.

“..” Namun tak ada respon.

“Ji“ Kini suara lembut Ny.Lee naik satu tingkat dan berhasil membuat Jieun menoleh dan memandang ibunya heran.

“Mwo ?”

“Kau kenapa ?” Kini Ji Na ikut bersuara.

“Aku ?” tunjuk Jieun pada dirinya sendiri. Dua wanita disebelah kanannya itu mengangguk serempak.

“Aku ... Aku aku ngantuk, aku duluan eonni dan juga eomma, selamat malam” Jieun beranjak menuju kamarnya menyisakan Ji na dan Ny.Lee yang saling menatap heran namun sedetik kemudian mereka mengedikan bahu. Drama yang mereka tonton sayang untuk dilewatkan hanya karena seorang Lee Jieun. Kejam !

__

Jieun sampai dikamarnya, membuka jendela dan duduk didepan jendelanya. Kepalanya terlalu pusing memikirkan hal yang beberapa jam lalu dilihatnya, memang awalnya ia senang namun melihat Sehun dicium seorang namja , itu membuatnya sedikit syok. Itu benar, Jieun melihat Sehun dicium seorang namja saat mereka turun dari sebuah mobil. Dan saat itu pula semua pikiran negatif berkelayangan dikepala Jieun. Bagaimana tidak ? Sehun dicium namja itu tepat dibibir dan setelah itu ia mengacak gemas pucuk kepala Sehun lalu masuk kedalam rumahnya. Bukan hanya itu, Jieun bahkan melihat Sehun tersenyum saat kembali masuk kedalam mobilnya Dan menghilang, menyisakan Jieun yang berdiri membeku dipertigaan komplek rumahnya.

“Huuft” Jieun menghembuskan nafasnya pelan.

Sehun .. apa Sehun seorang gay ?

Itukah alasannya Luhan saem menyebut Sehun tidak mempunyai yeojachingu ? mana 
mungkin ia mempunyai yeojachingu mungkin yang benar itu namjachingu.

Dan ah ! catatan waktu itu .. suka memasak, suka yoghurt, suka boneka, suka musik klasik.

Aiishh Jinjja .. semua bukti mengarah pada apa yang aku pikirkan.

Ya Tuhaann, lagi-lagi aku patah hati bahkan aku sudah mendaftar ditempat les memasak hanya karena namja itu.

Awesome ! Hariku lengkap sudah !

Chankaman .. Tapi apakah Luhan saem mengetahui hal ini ? ah mana mungkin ia tahu.

Lagi-lagi Jieun hanya bisa menghembuskan nafas.

“Its over” gumamnya.

To be Continue ~



Comments

  1. Demi apa sehun maho -_- duh kasian bangt jieunnya... ayo lanjutannya jangan lama-lama yaaaa ^•^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sesekali jd maho gpp lah xixi asal jangan jd knytaan.
      Oke d tunggu aja :)

      Delete
  2. aku mau komen dulu lah heheh
    sebenarnya udah sering sihh buka ff kamu
    cuma.sering gangguan komen lwat hp
    jdinya gak pernah komen heheh
    mian ya
    aku sellu suka ff yg kmu buat
    smngt terus ya bikin fffnya hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. OKe oke makasih udh nyempetin komen dan untungnya sekarang ga gangguan lagi yah ..
      Welcome aja :)

      Delete

Post a Comment