Cast : Lee Jieun (iu), Kai, Oh Sehun, Lee Ji Na (oc)
etc.
Genre : Teen, General, comedy.
Length: Chapter
Hai hai author back dengan lanjutan awesome, makin gaje pastinya tapi hope u like it. Komen dong biar semangat nerusinnya wkwk #maksa-_-
--------------------------------------------------------------------------
Hai Jiji
Hai
Kau sedang apa ?
Aku sedang patah hati Mr T.T
Wae ? Patah hati pada siapa ?
Guruku yang tampan itu Mr
Omo, kenapa bisa begitu ?
Dia sudah mempunyai tunangan ..
huaa #nangisgulinggulingdijalanan
Omo, yang sabar ya, orang sabar
pantatnya lebar wkwk
Apa sih mr -_-
Hehe hanya mencoba menghibur :p
-_-
Ayolah bersemangat ! masih banyak
namja tampan diluar sana.
Yang kau maksud pasti dirimu
sendiri ya ?
Haha bagaimana kau tahu .. promosi
sedikit boleh kan ?
-_-
Suka sekali mengirimku emoticon
seperti itu
-_-
Kau akan mendapat piring jika
mengirimiku emo seperti itu lagi.
-_- mana piriiiiiing ku ?
Haha .. sudah malam sebaiknya kau
tidur, jangan sedih terus !
Ne gomawo sudah mau menghiburku
Mr.Cute
Jieun
menghembuskan nafasnya pelan, beranjak dari meja belajarnya. Hatinya sedikit
lega setelah ber-chatting dengan temannya itu, teman misteriusnya.
<><><>
Jieun tampak
tak bersemangat, dikelas ia hanya tidur dan mendengar musik dari headset nya.
Bukannya semangat, justru kini saat Luhan mengajar ia menjadi lebih malas.
Dunia seakan baru saja kiamat bagi Jieun. Semua yang dilihatnya semakin
membuatnya bosan. Sama sekali tidak ada yang menarik.
Seperti inikah patah hati ?
Biasanya aku yang membuat para
namja patah hati
Jieun memang pernah
menolak dua namja, itupun bukanlah namja yang keren, pertama ia menolak
Yeoseob, adik kelasnya yang super manja, yang setiap waktu selalu ditelepon
orang tuanya dan yang kedua ia menolak Jin Young anak dengan kacamata yang
super kutu buku. Tapi Jieun sangat merasa bangga karena bisa menolak mereka
berdua.
Oh dewi cinta, berilah aku
semangat hidup lagi
“Ji ..”
“Hmm ..”
gumam Jieun memandang malas gadis ber-eyeliner tebal yang menghampirinya, Bae
Soo Ji.
“Ke kantin
yuk”
“Malas”
“Kau tidak
lapar ?”
“Aku sudah
kenyang karena patah hati” ucap Jieun dramatis.
“MWO !? Kau
sedang patah hati pada siapa ?” Soo Ji kaget dengan nada yang tak bisa dibilang
pelan. Membuat dua anak itu menoleh, siapa lagi jika bukan Na ra dan Na eun.
Siswi dengan obesesi keteladan yang tinggi, saat istirahat saja mereka malah
membahas pelajaran. Benar-benar membuat salut dan muak. Tak jauh berbeda, Jieun
pun langsung menutup telinganya dan sedikit memundurkan tubuhnya saat yeoja
berambut panjang itu berteriak, tepatnya histeris.
“Isshh anak
ini berisik sekali eoh” umpat Jieun.
“Mian mian
lanjutkan saja belajarnya” ucap Jieun dengan tangannya melambai kearah bangku
Na ra dan Na eun.
“Hehe ..
maaf, jadi kau sedang patah hati pada siapa ?” lanjut Soo ji.
“Hufftt ..
kau ingin tahu ?” Soo ji mengangguk.
“Haruskah aku
memberitahumu ?”
“Harus”
“Kau yakin
tidak akan memberitahukannya pada yang lain”
“Isshh kau
ini seperti mau memberikan kode rahasia saja, apakah sepenting itu ?”
“Ini sangat
sangat penting, lebih dari rahasia negara” ucap Jieun berlebihan.
“Memang siapa
orangnya?”
“Rahasia ini
tidak akan bocor kan ?”
Soo Ji
memutar bola matanya malas. Jieun itu selalu berlebihan dan menyebalkan
kadang-kadang.
Kau kira aku ember !
“Ya sudah
kalau tidak mau memberitahuku” Soo Ji bangkit berniat meninggalkan Jieun yang
terlalu bertele-tele, lama dan menyebalkan.
“Ehehe..
begitu saja marah, jadi mau dengar tidak?”
Soo Ji
mengangguk dan kembali duduk.
“Aku ..”
Soo ji
mengangguk lagi menanti Jieun begitu lama mengucapkan orang yang membuatnya
patah hati.
“Aku patah
hati karena Luhan saem”
“Luhan ? guru
magang itu ?” Jieun mengangguk membenarkan.
“Kau
menyukainya ? tapi bukankah dia sudah mempunyai tunangan”
“K kau,
bagaimana kau tahu?” tanya Jieun dengan tampang bodohnya. Ia bahkan belum
mengatakan alasan ia bisa patah hati, kenapa Soo Ji sudah bisa mengetahuinya ? Daebak
!
“Heh babo,
semua anak sedang hangat-hangatnya membicarakan hal itu, salah satu gosip
terhangat Minggu ini tahu”
“Mwo ? kenapa
hanya aku yang tidak tahu?”
Soo ji
mengedikan bahu. “Mana ku tahu”
“Omooo .. aku
kudet, jika tahu begini aku tak akan menyukai Luhan saem” semakin menyesal saat
kebodohannya membohohinya.
Soo Ji
memandang kasian pada Jieun.
“Iya sih ia
memang tampan, tapi sayang ia sudah mempunyai tunangan”
Jieun
mengangguk setuju ”iya .. sayang sekali”
“Hey
sudahlah, kenapa aku jadi ikut-ikutan sedih begini, ayo lebih baik kita ke
kantin”
Jieun
menghembuskan nafasnya. Ia bangkit malas, menyanggupi ajakan Soo Ji. Jujur saja
ia juga lapar.
Teng teng
teng
Jieun dan Soo
Ji berpandangan
“Aiisshhh
...” mengeluh kesal saat mendengar bel berbunyi, tanda istirahat sudah usai.
<><><>
“Ji masih
lamakah ?”
“Masih Kai
sayang” ucap Jieun seraya memilih dan memilah jejeran kemeja disebuah
departement store. Betah berlama-lama disana, tak terasa sudah sekitar setengah
jam ia memilih kemeja namun belum menemukan yang cocok. Jieun bukan tipe yeoja
feminim atau pun tomboy, kadang ia memakai pakaian sesuai moodnya.
Kai memutar
bola matanya malas, tangan dan kakinya pegal membawa setumpuk kantung berisi
pakaian. Jieun benar-benar tega memanfaatkan lelaki ber-abs nan tampan itu.
Bagaimana jika ada yang melihat namja sekeren Kai disuruh-suruh seperti ini ?
pasti reputasinya akan hancur.
“Ji ..”
“Apa ? tenang
saja aku akan membelikan mu ice cream Kai ku sayang” ucap Jieun santai seakan
Kai adalah kekasihnya. Memanggilnya dengan ucapan sayang, bukan tanpa sebab
Jieun melakukan hal itu, ia hanya ingin Kai tetap bertahan membawakan
belanjaannya yang cukup .. oke, yang lumayan banyak itu.
“Kau kira aku
anak SD, Kau tahu benar bukan itu yang aku mau”
Jieun
sangat-sangat tahu apa yang Kai mau.
“Baiklah-baiklah
.. aku akan membelikanmu komik terbaru Gosho Aoyama, kau puas ?” sedikit
melirik namja berkulit hitam itu. Bagi pencinta komik detective conan pastilah
sudah tak asing dengan nama Gosho Aoyama, karena dialah sipenulis komik
detektif itu dan Kai salah satu fans setia cerita series detective conan.
Apapun bisa ia lakukan untuk mendapatkannya, bahkan ia mengikuti club pecinta
detective conan. Jieun tak habis pikir dengan namja yang sok cool itu
bisa-bisanya mengikuti club konyol seperti itu. dan kalian tahu apa yang selalu
mereka bahas, mereka selalu membahas kasus-kasus yang berhasil conan pecahkan,
wajah mereka tampak serius seakan-akan merekalah sang detektif. Lalu bagaimana
Jieun bisa tahu ? karena ia pernah diajak Kai mengikuti perkumpulan itu dan
Jieun hanya bisa melongo mendengar para anggota saling membahas cerita yang
bahkan Jieun tak tahu menahu, membuatnya seperti kambing bodoh dipinggir jalan.
“Hahaha .. nah
gitu dong, sebanyak apapun belanjaanmu aku akan membawakannya, kau tenang saja
tuan putri” ucap Kai kembali bersemangat.
Dasar namja matre !
Kini Jieun
dan Kai tengah menikmati minuman segar dan pasta disalah satu restoran yang ada
di Mall itu.
“Ji ..”
“Hmm ..”
“Kenapa kau
hari itu langsung pulang, kau tega meninggalkanku padahal tiket filmnya masih
ditanganmu” ucap Kai kembali memasukan sesendok besar pasta kedalam mulutnya.
“Ahehe, aku
lupa memberikan tiketnya, aku .. aku terlalu pusing saat itu” bohong Jieun.
“Benarkah ?
pusing kenapa, tumben sekali sok pusing segala” cibir Kai tak percaya.
“Isshh kau
ini .. sudah ah jangan dibahas lagi”
“Ji ..”
“Apa lagi sih
?” kesal Jieun.
“Bukankah itu
Luhan saem” ucap Kai dengan pandangan kearah yang berlawanan dengan Jieun
karena mereka duduk berhadapan.
Luhan saem ? aahhh aku malas
melihatnya lagi
“Lihat
kebelakang” ucap Kai lagi.
“Aku malas
melihatnya lagi” tak seperti sebelumnya, kali ini Jieun benar-benar malas
memandang wajah tampan yang membuatnya patah hati itu.
“Dia bersama
siapa ya ?”
“Mungkin dengan
tunangannya” jawab Jieun sekenanya. Luhan adalah masa lalu, ia harus move on. Yeah
“Yaak babo,
kau kira Luhan saem homo”
Apa maksudnya itu ? ... Berarti
bukan dengan yeoja ...
Karena penasaran
Jieun pun menoleh. Pemandangan itu, pemandangan yang Jieun perhatikan, sangat
sangatlah istimewa, Memandang penuh kagum bukan pada namja yang telah
mematahkan hatinya namun pada namja keren disampingnya, namja dengan headphone
yang melingkar dilehernya, jaket berwarna biru, dan rambut blonde. Melangkah
penuh aura mempesona, membuat siapa saja tak ingin mengalihkan pandangannya,
tak terkecuali seorang Lee Jieun, yeoja yang maniak namja tampan. Dengan sangat
mudah membuat Jieun terkagum-kagum.
Awesome !
Mulut Jieun
menganga, ekspresinya tampak seperti orang dungu. Memandang tanpa berkedip pada
namja yang mulai berjalan kearahnya, bintang-bintang bersinar mulai muncul
disamping namja itu, semuanya seakan melambat, langkah demi langkah membuat
Jieun semakin terpesona. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa saja Jieun meneteskan
air liurnya layaknya anak bayi menginginkan sesuatu atau mungkin ada lalat yang
iseng memasuki mulutnya.
“Ji ..”
panggil Kai menggoyangkan bahu gadis itu namun tak ada respon.
“Jiiii ...” panggil
Kai panjang.
“Apa sih ?”
rutuk Jieun memandang Kai.
“Itu Luhan
saem menyapamu kenapa kau diam saja eoh ?”
“Hah ?” Jieun
menampakan wajah bodohnya. Jieun melirik namja yang sudah duduk disamping Kai.
Ia Sedikit terkejut.
Sejak kapan mereka sudah disini ..
Aisshh kau memang selalu memalukan Lee Jieun.
“Ahaha ..
Annyeong Luhan saem” ucap Jieun kemudian, sembari menggaruk kepalanya ringan.
“Annyeong
Jieun-ssi” Balas Luhan ramah. Jieun langsung mengarah pada namja keren itu.
Oh dia sangat tampaaann ..
“Di dia siapa
saem ?” tanya Jieun memandang namja itu dengan senyuman tak jelasnya, membuat
namja itu mengernyit dengan tingkah Jieun.
“Dia
sepupuku, namanya Oh Sehun”
Ooooohhh Sehuuuuun , Oh nya sangat
sesuatu. Very awesome !
Kai memandang
Jieun malas, ia tahu apa yang sedang yeoja itu pikirkan.
“Perkenalkan
namaku Jieun” ucap Jieun dengan uluran tangan, berharap menyentuh langan namja
tampan dihadapannya. Namun sama sekali tak ada balasan uluran tangan seperti
harapan Jieun. Membuat Jieun dengan canggung menarik tangannya kembali.
“Aku Sehun”
ucap namja itu datar.
“Dia itu
siapa hyung ?” bisik Sehun.
“Dia murid
ku” bisik Luhan.
“Ah begitu ..
kenapa ia terlihat aneh ?”
“Haha ia
memang begitu, harap maklum saja”
“Jadi kalian
mau pesan apa ? pesan apapun yang kalian mau, terutama kau Ooooh Sehun kau bisa
pesan apapun, tenang saja ada Kai yang membayarnya” ucap Jieun santai dan tanpa
beban seakan mengabaikan Kai yang terkejut dengan ucapan Jieun..
“Yaaakk
kenapa aku?” kesal Kai, ia tidak tahu apa-apa kenapa Jieun menjadikannya
kambing hitam disini.
“Tidak
Jieun-ssi, kami hanya ingin menyapa kalian, lanjutkan saja kencannya” ujar
Luhan masih dengan senyumnya, namun sontak membuat Kai dan Jieun hampir
tersedak mendengar kalimat yang keluar dari mulut guru barunya itu.
“Ka kami
tidak .. bukan bukan seperti itu Oh Sehun-ssi, jangan salah paham ne” ucap
Jieun panik justru membuat Sehun, namja keren itu mengernyit, seolah berkata
‘Kenapa harus menjelaskannya padaku ? aku tidak peduli kalian sedang kencan
atau sedang apa’ mengabaikan orang yang mengira mereka sedang berkencan.
“Tidak pak,
mana mungkin aku memacari gadis malas dan bodoh ini” elak Kai sembari melirik
Jieun ilfeel yang dibalas dengan tatapan super tajam Jieun. Seakan ada perang
halilintar dari tatapan mereka.
Lagi pula siapa yang mau
berpacaran dengan namja hitam sepertimu ?
“Ahaha ..
kalian ini lucu sekali” Luhan hanya bisa berkomentar seperti itu.
“Kalau begitu
kami pergi dulu” pamit Luhan.
“Eiyy Luhan
saem kenapa buru-buru eoh ?” tanya Jieun, sebenarnya ia belum puas menatap dan
meresapi namja tampan bernama Oh Sehun itu. Luhan hanya tersenyum.
“Kalau begitu
kami pamit” Luhan dan Sehun pun mulai beranjak.
“Ne saem
hati-hati” ucap Jieun biasa saja. Ia kembali mengarah pada Sehun.
“Dan untuk mu
, Ooooh Sehun kau juga hati-hati, jangan sampai wajah tampan itu menubruk tiang
ne .. ingat, aku dan namja hitam ini bukan sepasang kekasih kau tenang saja”
ucap Jieun mengklarifikasi hubungannya dengan Kai yang sebenarnya tidak perlu
ia jelaskan pada orang yang bahkan baru ia temui hari ini. Orang yang bahkan
tak perduli dengan Jieun. Juga Jieun begitu berlebihan saat ia mengucapkan kata
‘Oh’ begitu halus dan panjang. Membuat Kai menggeleng pelan plus sebal, ingin
sekali ia menjeburkan Jieun kedalam samudra Hindia. Sedangkan Sehun semakin
memperkuat pikirannya kalau Jieun memang gadis yang tak biasa alias aneh.
Sehun
mengangguk dengan ekspresi absurd-nya sembari memandang Jieun. Namun membuat
Luhan terkekeh pelan. Merekapun perlahan menjauh dan Jieun masih setia menatap
punggung namja tampan yang baru saja membuat hatinya berbunga-bunga, bukan
Luhan tapi Oooh Sehun. Ingat, Oooooh Sehun. (XD)
“Yaakkk
sadarlah, mau sampai kapan kau memandangi namja itu ?” seru Kai dengan cubitan
dipipi chubby Jieun.
“Aww, sakit
tahu” ia mengusap-usap pipinya.
“Kai-a”
“Apa ?”
“Sepertinya
aku jatuh cinta lagi” ucap Jieun kembali tersenyum layaknya orang tak waras.
“Aku tahu ,
kau memang selalu jatuh cinta pada namja tampan kan ?”
“Yaak
bagaimana kau bisa tahu !?” pekik Jieun dengan membekap mulutnya kaget. reaksimu
berlebihan Lee Jieun -_-.
“Aku temanmu
dari SD babo, tentu aku tahu dan namja yang membuat mu jatuh cinta pasti lah
Ooooh Sehun” ucap Kai mengikuti ucapan Jieun saat menyebut nama namja itu.
Seketika membuat Jieun mengangguk dan tersenyum.
“Kau benar ..
Aaah bagaimana caranya agar aku bisa dekat dengannya ya ?” memandang keatas
berharap mendapat ide untuk bisa dekat dengan namja tampan itu.
“Kau
pindahkan saja rumahnya kesamping rumahmu”
“Isshh kau
ini, kau pikir ia semut”
“Wkwkwk ..”
“Sebaiknya
kita pulang, aaah aku lelah” ucap Jieun dengan meregangkan tangannya keatas. Padahal
jelas-jelas Kai lah yang membawa semua barang belanjaan Jieun.
“Ck dasar Harusnya
aku yang mengatakan hal itu. Enak saja pulang, Jangan melupakan janjimu”
“Ahehe ku
kira kau sudah lupa, baiklah ayo kita ke toko buku dulu”
<><><>
Jieun masih
tersenyum-senyum dikamarnya, ia kembali terbayang wajah tampan itu, wajah
seorang Oh Sehun membuat Ji Na yang asik dengan bukunya menoleh dan mendapati
adiknya tampak seperti orang yang tak waras, tersenyum-senyum tak jelas pada
langit-langit kamarnya. ia pun mengarah pada hal yang sama, mencari adakah yang
aneh dengan langit-langit kamar mereka, mungkin ada yang bocor, atau mungkin
ada cicak yang sedang kawin yang tengah Jieun perhatikan. Ji Na mengernyit saat
tak mendapati ada yang aneh pada langit-langit kamarnya.
“Yaaakk kau
kenapa eoh ?” Tanya Ji Na yang cukup membuatnya penasaran. Namun gadis dengan
dua kunciran spongebob dirambutnya itu masih tak bergeming. Orang yang sedang
kasmaran memang terkadang tuli pada dunia luar, seakan mempunyai dunia sendiri.
Mungkin itu juga yang sedang Jieun alami, suara cempreng eonninya bahkan tak
mengganggu telinga itu.
“Aisshh ..”
Ji Na merasa cukup kesal karena tak dihiraukan gadis manis itu. ia seketika
tersenyum karena sesuatu yang terlintas dikepalanya. Ia berancang-ancang,
menggenggam buku tebal miliknya dan BUG. Sangat tepat sasaran, membuat gadis
disebrang sana meringis mengusap kepalanya dan kini memandang penuh emosi
kepada kakaknya yang justru tertawa puas, bukan karena ekspresi kesal adiknya
tapi karena lemparannya sangat jitu.
“Yaaakkk
eonni, kenapa kau melemparku !? Uh, kau tahu aku sedang apa kan ?!”
“Hehe ..
habisnya kau mengacuhkanku, aku tanya kau kenapa tapi kau diam saja, dan aku
sangat tahu kau sedang apa, kau sedang
tersenyum seperti orang mesum tahu”
“Huuufft”
Jieun mendengus sebal.
“Aku bukan
orang mesum” lanjutnya.
“Lalu apa
namanya jika tersenyum tak jelas seperti itu, kau sedang memikirkan hal jorok
yaa .. ayo ngaku !”
“A aniya ..
eonni ini, aku hanya sedang memikirkan namja yang amaaaatt tampan” ekspresi
kesal itu kembali berubah, saat mengingat kembali namja tampan nan tinggi
itu. Ji Na terlihat ingin tahu.
“Siapa ?”
“Ooooh Sehun”
“Ooooh Sehun
?” Jieun mengangguk mengiyakan.
“Siapa lagi
itu ? terakhir kau menyukai Luhan kan ? kenapa cepat sekali berubah ?”
“Luhan saem
sudah lewat eonni, justru bagus kan, aku move on secepat ini ?”
Ji Na hanya
bisa mengangguk.
Terlalu cepat malah.
“Ne baguslah
jika memang begitu, lalu apa saja yang sudah kau ketahui tentang Sehun?”
“Ahehe .. aku
hanya mengetahui namanya saja” ucap Jieun dengan garukan dikepalanya. Ji Na
menghembuskan nafas, sudah ia duga. Adiknya memang tak pernah berubah, ia pasti
akan langsung menyukai namja yang terlihat tampan meski ia tak mengenalnya.
Jieun amat tergila-gila dengan namja tampan.
“Dasar kau
ini, Baiklah sekarang ceritakan padaku kau bertemu ia dimana ?”
“Aku bertemu
di restaurant saat pergi bersama Kai, dan ternyata ia sepupunya Luhan saem ?”
“Benarkah ?”
Jieun kembali
mengangguk.
“Baguslah kalau
begitu, berarti kau bisa mendekatinya lebih mudah”
“Ahaha .. aku
juga berfikir seperti itu”
To be
continue
SehunIU please ^^
ReplyDeleteDitunggu aja kelanjutannya :)
Deletejgn bilang HunU endingnya bkl sm kaya HanU?
ReplyDeleteendingnya Jieun bkl sm kai kah? mudah2n g wkwkwkw ckp friendzone z hehehe
atau g masukin Chanyeol or Suho z #nawar
Eum sma siapa y ?
Deletebakal ada kejutan kok di chap selanjutnya
Halo authornim, lanjutin lagi dong part 4 nya, aku udah ngikutin dr part 1 loh, aku suka alur ceritanya.. Jgn lama2 ya ngpost part 4ny, fighting!!!
ReplyDelete