Awesome [3]


Cast    : Lee Jieun (iu), Kai, Oh Sehun, Lee Ji Na (oc) etc.

Genre : Teen, General, comedy.

Length: Chapter


Chapter [1] [2] 

Hai hai author back dengan lanjutan awesome, makin gaje pastinya tapi hope u like it. Komen dong biar semangat nerusinnya wkwk #maksa-_-


--------------------------------------------------------------------------
Hai Jiji

Hai

Kau sedang apa ?

Aku sedang patah hati Mr T.T

Wae ? Patah hati pada siapa ?

Guruku yang tampan itu Mr

Omo, kenapa bisa begitu ?

Dia sudah mempunyai tunangan .. huaa #nangisgulinggulingdijalanan

Omo, yang sabar ya, orang sabar pantatnya lebar wkwk

Apa sih mr -_-

Hehe hanya mencoba menghibur :p

-_-

Ayolah bersemangat ! masih banyak namja tampan diluar sana.

Yang kau maksud pasti dirimu sendiri ya ?

Haha bagaimana kau tahu .. promosi sedikit boleh kan ?

-_-

Suka sekali mengirimku emoticon seperti itu

-_-

Kau akan mendapat piring jika mengirimiku emo seperti itu lagi.

-_- mana piriiiiiing ku ?

Haha .. sudah malam sebaiknya kau tidur, jangan sedih terus !

Ne gomawo sudah mau menghiburku Mr.Cute

Jieun menghembuskan nafasnya pelan, beranjak dari meja belajarnya. Hatinya sedikit lega setelah ber-chatting dengan temannya itu, teman misteriusnya.  

<><><> 

Jieun tampak tak bersemangat, dikelas ia hanya tidur dan mendengar musik dari headset nya. Bukannya semangat, justru kini saat Luhan mengajar ia menjadi lebih malas. Dunia seakan baru saja kiamat bagi Jieun. Semua yang dilihatnya semakin membuatnya bosan. Sama sekali tidak ada yang menarik.

Seperti inikah patah hati ?

Biasanya aku yang membuat para namja patah hati

Jieun memang pernah menolak dua namja, itupun bukanlah namja yang keren, pertama ia menolak Yeoseob, adik kelasnya yang super manja, yang setiap waktu selalu ditelepon orang tuanya dan yang kedua ia menolak Jin Young anak dengan kacamata yang super kutu buku. Tapi Jieun sangat merasa bangga karena bisa menolak mereka berdua.

Oh dewi cinta, berilah aku semangat hidup lagi

“Ji ..”

“Hmm ..” gumam Jieun memandang malas gadis ber-eyeliner tebal yang menghampirinya, Bae Soo Ji.

“Ke kantin yuk”

“Malas”

“Kau tidak lapar ?”

“Aku sudah kenyang karena patah hati” ucap Jieun dramatis.

“MWO !? Kau sedang patah hati pada siapa ?” Soo Ji kaget dengan nada yang tak bisa dibilang pelan. Membuat dua anak itu menoleh, siapa lagi jika bukan Na ra dan Na eun. Siswi dengan obesesi keteladan yang tinggi, saat istirahat saja mereka malah membahas pelajaran. Benar-benar membuat salut dan muak. Tak jauh berbeda, Jieun pun langsung menutup telinganya dan sedikit memundurkan tubuhnya saat yeoja berambut panjang itu berteriak, tepatnya histeris.

“Isshh anak ini berisik sekali eoh” umpat Jieun.

“Mian mian lanjutkan saja belajarnya” ucap Jieun dengan tangannya melambai kearah bangku Na ra dan Na eun.

“Hehe .. maaf, jadi kau sedang patah hati pada siapa ?” lanjut Soo ji.

“Hufftt .. kau ingin tahu ?” Soo ji mengangguk.

“Haruskah aku memberitahumu ?”

“Harus”

“Kau yakin tidak akan memberitahukannya pada yang lain”

“Isshh kau ini seperti mau memberikan kode rahasia saja, apakah sepenting itu ?”

“Ini sangat sangat penting, lebih dari rahasia negara” ucap Jieun berlebihan.

“Memang siapa orangnya?”

“Rahasia ini tidak akan bocor kan ?”

Soo Ji memutar bola matanya malas. Jieun itu selalu berlebihan dan menyebalkan kadang-kadang.

Kau kira aku ember !

“Ya sudah kalau tidak mau memberitahuku” Soo Ji bangkit berniat meninggalkan Jieun yang terlalu bertele-tele, lama dan menyebalkan.

“Ehehe.. begitu saja marah, jadi mau dengar tidak?”

Soo Ji mengangguk dan kembali duduk.

“Aku ..”

Soo ji mengangguk lagi menanti Jieun begitu lama mengucapkan orang yang membuatnya patah hati.

“Aku patah hati karena Luhan saem”

“Luhan ? guru magang itu ?” Jieun mengangguk membenarkan.

“Kau menyukainya ? tapi bukankah dia sudah mempunyai tunangan”

“K kau, bagaimana kau tahu?” tanya Jieun dengan tampang bodohnya. Ia bahkan belum mengatakan alasan ia bisa patah hati, kenapa Soo Ji sudah bisa mengetahuinya ? Daebak !

“Heh babo, semua anak sedang hangat-hangatnya membicarakan hal itu, salah satu gosip terhangat Minggu ini tahu”

“Mwo ? kenapa hanya aku yang tidak tahu?”

Soo ji mengedikan bahu. “Mana ku tahu”

“Omooo .. aku kudet, jika tahu begini aku tak akan menyukai Luhan saem” semakin menyesal saat kebodohannya membohohinya.

Soo Ji memandang kasian pada Jieun.

“Iya sih ia memang tampan, tapi sayang ia sudah mempunyai tunangan”

Jieun mengangguk setuju ”iya .. sayang sekali”

“Hey sudahlah, kenapa aku jadi ikut-ikutan sedih begini, ayo lebih baik kita ke kantin”

Jieun menghembuskan nafasnya. Ia bangkit malas, menyanggupi ajakan Soo Ji. Jujur saja ia juga lapar.

Teng teng teng

Jieun dan Soo Ji berpandangan

“Aiisshhh ...” mengeluh kesal saat mendengar bel berbunyi, tanda istirahat sudah usai.

<><><> 

“Ji masih lamakah ?”

“Masih Kai sayang” ucap Jieun seraya memilih dan memilah jejeran kemeja disebuah departement store. Betah berlama-lama disana, tak terasa sudah sekitar setengah jam ia memilih kemeja namun belum menemukan yang cocok. Jieun bukan tipe yeoja feminim atau pun tomboy, kadang ia memakai pakaian sesuai moodnya.

Kai memutar bola matanya malas, tangan dan kakinya pegal membawa setumpuk kantung berisi pakaian. Jieun benar-benar tega memanfaatkan lelaki ber-abs nan tampan itu. Bagaimana jika ada yang melihat namja sekeren Kai disuruh-suruh seperti ini ? pasti reputasinya akan hancur.

“Ji ..”

“Apa ? tenang saja aku akan membelikan mu ice cream Kai ku sayang” ucap Jieun santai seakan Kai adalah kekasihnya. Memanggilnya dengan ucapan sayang, bukan tanpa sebab Jieun melakukan hal itu, ia hanya ingin Kai tetap bertahan membawakan belanjaannya yang cukup .. oke, yang lumayan banyak itu.

“Kau kira aku anak SD, Kau tahu benar bukan itu yang aku mau”

Jieun sangat-sangat tahu apa yang Kai mau.

“Baiklah-baiklah .. aku akan membelikanmu komik terbaru Gosho Aoyama, kau puas ?” sedikit melirik namja berkulit hitam itu. Bagi pencinta komik detective conan pastilah sudah tak asing dengan nama Gosho Aoyama, karena dialah sipenulis komik detektif itu dan Kai salah satu fans setia cerita series detective conan. Apapun bisa ia lakukan untuk mendapatkannya, bahkan ia mengikuti club pecinta detective conan. Jieun tak habis pikir dengan namja yang sok cool itu bisa-bisanya mengikuti club konyol seperti itu. dan kalian tahu apa yang selalu mereka bahas, mereka selalu membahas kasus-kasus yang berhasil conan pecahkan, wajah mereka tampak serius seakan-akan merekalah sang detektif. Lalu bagaimana Jieun bisa tahu ? karena ia pernah diajak Kai mengikuti perkumpulan itu dan Jieun hanya bisa melongo mendengar para anggota saling membahas cerita yang bahkan Jieun tak tahu menahu, membuatnya seperti kambing bodoh dipinggir jalan.

“Hahaha .. nah gitu dong, sebanyak apapun belanjaanmu aku akan membawakannya, kau tenang saja tuan putri” ucap Kai kembali bersemangat.

Dasar namja matre !

Kini Jieun dan Kai tengah menikmati minuman segar dan pasta disalah satu restoran yang ada di Mall itu.

“Ji ..”

“Hmm ..”

“Kenapa kau hari itu langsung pulang, kau tega meninggalkanku padahal tiket filmnya masih ditanganmu” ucap Kai kembali memasukan sesendok besar pasta kedalam mulutnya.

“Ahehe, aku lupa memberikan tiketnya, aku .. aku terlalu pusing saat itu” bohong Jieun.

“Benarkah ? pusing kenapa, tumben sekali sok pusing segala” cibir Kai tak percaya.

“Isshh kau ini .. sudah ah jangan dibahas lagi”

“Ji ..”

“Apa lagi sih ?” kesal Jieun.

“Bukankah itu Luhan saem” ucap Kai dengan pandangan kearah yang berlawanan dengan Jieun karena mereka duduk berhadapan.

Luhan saem ? aahhh aku malas melihatnya lagi

“Lihat kebelakang” ucap Kai lagi.

“Aku malas melihatnya lagi” tak seperti sebelumnya, kali ini Jieun benar-benar malas memandang wajah tampan yang membuatnya patah hati itu.

“Dia bersama siapa ya ?”

“Mungkin dengan tunangannya” jawab Jieun sekenanya. Luhan adalah masa lalu, ia harus move on. Yeah

“Yaak babo, kau kira Luhan saem homo”

Apa maksudnya itu ? ... Berarti bukan dengan yeoja ...

Karena penasaran Jieun pun menoleh. Pemandangan itu, pemandangan yang Jieun perhatikan, sangat sangatlah istimewa, Memandang penuh kagum bukan pada namja yang telah mematahkan hatinya namun pada namja keren disampingnya, namja dengan headphone yang melingkar dilehernya, jaket berwarna biru, dan rambut blonde. Melangkah penuh aura mempesona, membuat siapa saja tak ingin mengalihkan pandangannya, tak terkecuali seorang Lee Jieun, yeoja yang maniak namja tampan. Dengan sangat mudah membuat Jieun terkagum-kagum.

Awesome !

Mulut Jieun menganga, ekspresinya tampak seperti orang dungu. Memandang tanpa berkedip pada namja yang mulai berjalan kearahnya, bintang-bintang bersinar mulai muncul disamping namja itu, semuanya seakan melambat, langkah demi langkah membuat Jieun semakin terpesona. Jika dibiarkan terlalu lama, bisa saja Jieun meneteskan air liurnya layaknya anak bayi menginginkan sesuatu atau mungkin ada lalat yang iseng memasuki mulutnya.

“Ji ..” panggil Kai menggoyangkan bahu gadis itu namun tak ada respon.

“Jiiii ...” panggil Kai panjang.

“Apa sih ?” rutuk Jieun memandang Kai.

“Itu Luhan saem menyapamu kenapa kau diam saja eoh ?”

“Hah ?” Jieun menampakan wajah bodohnya. Jieun melirik namja yang sudah duduk disamping Kai. Ia Sedikit terkejut.

Sejak kapan mereka sudah disini .. Aisshh kau memang selalu memalukan Lee Jieun.

“Ahaha .. Annyeong Luhan saem” ucap Jieun kemudian, sembari menggaruk kepalanya ringan.

“Annyeong Jieun-ssi” Balas Luhan ramah. Jieun langsung mengarah pada namja keren itu.

Oh dia sangat tampaaann ..

“Di dia siapa saem ?” tanya Jieun memandang namja itu dengan senyuman tak jelasnya, membuat namja itu mengernyit dengan tingkah Jieun.

“Dia sepupuku, namanya Oh Sehun”

Ooooohhh Sehuuuuun , Oh nya sangat sesuatu. Very awesome !

Kai memandang Jieun malas, ia tahu apa yang sedang yeoja itu pikirkan.

“Perkenalkan namaku Jieun” ucap Jieun dengan uluran tangan, berharap menyentuh langan namja tampan dihadapannya. Namun sama sekali tak ada balasan uluran tangan seperti harapan Jieun. Membuat Jieun dengan canggung menarik tangannya kembali.

“Aku Sehun” ucap namja itu datar.

“Dia itu siapa hyung ?” bisik Sehun.

“Dia murid ku” bisik Luhan.

“Ah begitu .. kenapa ia terlihat aneh ?”

“Haha ia memang begitu, harap maklum saja”

“Jadi kalian mau pesan apa ? pesan apapun yang kalian mau, terutama kau Ooooh Sehun kau bisa pesan apapun, tenang saja ada Kai yang membayarnya” ucap Jieun santai dan tanpa beban seakan mengabaikan Kai yang terkejut dengan ucapan Jieun..

“Yaaakk kenapa aku?” kesal Kai, ia tidak tahu apa-apa kenapa Jieun menjadikannya kambing hitam disini.

“Tidak Jieun-ssi, kami hanya ingin menyapa kalian, lanjutkan saja kencannya” ujar Luhan masih dengan senyumnya, namun sontak membuat Kai dan Jieun hampir tersedak mendengar kalimat yang keluar dari mulut guru barunya itu.

“Ka kami tidak .. bukan bukan seperti itu Oh Sehun-ssi, jangan salah paham ne” ucap Jieun panik justru membuat Sehun, namja keren itu mengernyit, seolah berkata ‘Kenapa harus menjelaskannya padaku ? aku tidak peduli kalian sedang kencan atau sedang apa’ mengabaikan orang yang mengira mereka sedang berkencan.

“Tidak pak, mana mungkin aku memacari gadis malas dan bodoh ini” elak Kai sembari melirik Jieun ilfeel yang dibalas dengan tatapan super tajam Jieun. Seakan ada perang halilintar dari tatapan mereka.

Lagi pula siapa yang mau berpacaran dengan namja hitam sepertimu ?

“Ahaha .. kalian ini lucu sekali” Luhan hanya bisa berkomentar seperti itu.

“Kalau begitu kami pergi dulu” pamit Luhan.

“Eiyy Luhan saem kenapa buru-buru eoh ?” tanya Jieun, sebenarnya ia belum puas menatap dan meresapi namja tampan bernama Oh Sehun itu. Luhan hanya tersenyum.

“Kalau begitu kami pamit” Luhan dan Sehun pun mulai beranjak.

“Ne saem hati-hati” ucap Jieun biasa saja. Ia kembali mengarah pada Sehun.

“Dan untuk mu , Ooooh Sehun kau juga hati-hati, jangan sampai wajah tampan itu menubruk tiang ne .. ingat, aku dan namja hitam ini bukan sepasang kekasih kau tenang saja” ucap Jieun mengklarifikasi hubungannya dengan Kai yang sebenarnya tidak perlu ia jelaskan pada orang yang bahkan baru ia temui hari ini. Orang yang bahkan tak perduli dengan Jieun. Juga Jieun begitu berlebihan saat ia mengucapkan kata ‘Oh’ begitu halus dan panjang. Membuat Kai menggeleng pelan plus sebal, ingin sekali ia menjeburkan Jieun kedalam samudra Hindia. Sedangkan Sehun semakin memperkuat pikirannya kalau Jieun memang gadis yang tak biasa alias aneh.

Sehun mengangguk dengan ekspresi absurd-nya sembari memandang Jieun. Namun membuat Luhan terkekeh pelan. Merekapun perlahan menjauh dan Jieun masih setia menatap punggung namja tampan yang baru saja membuat hatinya berbunga-bunga, bukan Luhan tapi Oooh Sehun. Ingat, Oooooh Sehun. (XD)

“Yaakkk sadarlah, mau sampai kapan kau memandangi namja itu ?” seru Kai dengan cubitan dipipi chubby Jieun.

“Aww, sakit tahu” ia mengusap-usap pipinya.

“Kai-a”

“Apa ?”

“Sepertinya aku jatuh cinta lagi” ucap Jieun kembali tersenyum layaknya orang tak waras.

“Aku tahu , kau memang selalu jatuh cinta pada namja tampan kan ?”

“Yaak bagaimana kau bisa tahu !?” pekik Jieun dengan membekap mulutnya kaget. reaksimu berlebihan Lee Jieun -_-.

“Aku temanmu dari SD babo, tentu aku tahu dan namja yang membuat mu jatuh cinta pasti lah Ooooh Sehun” ucap Kai mengikuti ucapan Jieun saat menyebut nama namja itu. 
Seketika membuat Jieun mengangguk dan tersenyum.

“Kau benar .. Aaah bagaimana caranya agar aku bisa dekat dengannya ya ?” memandang keatas berharap mendapat ide untuk bisa dekat dengan namja tampan itu.

“Kau pindahkan saja rumahnya kesamping rumahmu”

“Isshh kau ini, kau pikir ia semut”

“Wkwkwk ..”

“Sebaiknya kita pulang, aaah aku lelah” ucap Jieun dengan meregangkan tangannya keatas. Padahal jelas-jelas Kai lah yang membawa semua barang belanjaan Jieun.

“Ck dasar Harusnya aku yang mengatakan hal itu. Enak saja pulang, Jangan melupakan janjimu”

“Ahehe ku kira kau sudah lupa, baiklah ayo kita ke toko buku dulu”

<><><> 

Jieun masih tersenyum-senyum dikamarnya, ia kembali terbayang wajah tampan itu, wajah seorang Oh Sehun membuat Ji Na yang asik dengan bukunya menoleh dan mendapati adiknya tampak seperti orang yang tak waras, tersenyum-senyum tak jelas pada langit-langit kamarnya. ia pun mengarah pada hal yang sama, mencari adakah yang aneh dengan langit-langit kamar mereka, mungkin ada yang bocor, atau mungkin ada cicak yang sedang kawin yang tengah Jieun perhatikan. Ji Na mengernyit saat tak mendapati ada yang aneh pada langit-langit kamarnya.

“Yaaakk kau kenapa eoh ?” Tanya Ji Na yang cukup membuatnya penasaran. Namun gadis dengan dua kunciran spongebob dirambutnya itu masih tak bergeming. Orang yang sedang kasmaran memang terkadang tuli pada dunia luar, seakan mempunyai dunia sendiri. Mungkin itu juga yang sedang Jieun alami, suara cempreng eonninya bahkan tak mengganggu telinga itu.

“Aisshh ..” Ji Na merasa cukup kesal karena tak dihiraukan gadis manis itu. ia seketika tersenyum karena sesuatu yang terlintas dikepalanya. Ia berancang-ancang, menggenggam buku tebal miliknya dan BUG. Sangat tepat sasaran, membuat gadis disebrang sana meringis mengusap kepalanya dan kini memandang penuh emosi kepada kakaknya yang justru tertawa puas, bukan karena ekspresi kesal adiknya tapi karena lemparannya sangat jitu.

“Yaaakkk eonni, kenapa kau melemparku !? Uh, kau tahu aku sedang apa kan ?!”

“Hehe .. habisnya kau mengacuhkanku, aku tanya kau kenapa tapi kau diam saja, dan aku sangat  tahu kau sedang apa, kau sedang tersenyum seperti orang mesum tahu”

“Huuufft” Jieun mendengus sebal.

“Aku bukan orang mesum” lanjutnya.

“Lalu apa namanya jika tersenyum tak jelas seperti itu, kau sedang memikirkan hal jorok yaa .. ayo ngaku !”

“A aniya .. eonni ini, aku hanya sedang memikirkan namja yang amaaaatt tampan” ekspresi kesal itu kembali berubah, saat mengingat kembali namja tampan nan tinggi itu.  Ji Na terlihat ingin tahu.

“Siapa ?”

“Ooooh Sehun”

“Ooooh Sehun ?” Jieun mengangguk mengiyakan.

“Siapa lagi itu ? terakhir kau menyukai Luhan kan ? kenapa cepat sekali berubah ?”

“Luhan saem sudah lewat eonni, justru bagus kan, aku move on secepat ini ?”

Ji Na hanya bisa mengangguk.

Terlalu cepat malah.

“Ne baguslah jika memang begitu, lalu apa saja yang sudah kau ketahui tentang Sehun?”

“Ahehe .. aku hanya mengetahui namanya saja” ucap Jieun dengan garukan dikepalanya. Ji Na menghembuskan nafas, sudah ia duga. Adiknya memang tak pernah berubah, ia pasti akan langsung menyukai namja yang terlihat tampan meski ia tak mengenalnya. Jieun amat tergila-gila dengan namja tampan.

“Dasar kau ini, Baiklah sekarang ceritakan padaku kau bertemu ia dimana ?”

“Aku bertemu di restaurant saat pergi bersama Kai, dan ternyata ia sepupunya Luhan saem ?”

“Benarkah ?”

Jieun kembali mengangguk.

“Baguslah kalau begitu, berarti kau bisa mendekatinya lebih mudah”

“Ahaha .. aku juga berfikir seperti itu”

To be continue

Comments

  1. jgn bilang HunU endingnya bkl sm kaya HanU?
    endingnya Jieun bkl sm kai kah? mudah2n g wkwkwkw ckp friendzone z hehehe
    atau g masukin Chanyeol or Suho z #nawar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eum sma siapa y ?
      bakal ada kejutan kok di chap selanjutnya

      Delete
  2. Halo authornim, lanjutin lagi dong part 4 nya, aku udah ngikutin dr part 1 loh, aku suka alur ceritanya.. Jgn lama2 ya ngpost part 4ny, fighting!!!

    ReplyDelete

Post a Comment