Awesome [2]

Cast    : Lee Jieun (iu), Kai, Luhan, Lee Ji Na (oc) etc.

Genre : Teen, General, comedy.

Length: Chapter

Chapter [1]


Bodoh .. bodoh .. bodoh ..

Aku maluuuu .. dengan bodohnya aku mengira ia seorang murid baru.

Jieun-a babo !

“Kalian boleh memanggil saya Pak Luhan” lanjut namja itu tersenyum ramah, sedikit melirik wajah Jieun yang tampak bodoh.

Haha .. ia pasti terkejut, Lucu.

“Karena Pak Jung hari ini tidak dapat hadir, saya yang akan menggantikannya, buka buku kalian dan rangkum halaman 29”

“Yaak dia seorang guru ? bagaimana kau bisa mengenalnya ?” tanya Kai penasaran.

“Kai-a, sepertinya aku tidak bisa mengangkat wajah hari ini” ucap Jieun menunduk dengan segala kesuaraman mengelilinginya.

“Wae ? kau kudisan ya ?” Kai sempat-sempatnya bercanda disaat seperti ini.

“Yaaakk, kau ini .. aku maluuuuu” ucap Jieun semakin menundukan kepalanya, sampai-sampai dahinya menempel ke meja.

“Malu kenapa ?”

“Kau ingat kan , kemarin aku pernah bercerita kalau aku bertemu dengan namja tampan” Kai mengangguk karena ia masih sangat ingat.

“Dia adalah Xi Luhan” lanjut Jieun.

“Mwo ? lalu ?” Jieun mengangkat kepalanya lemah, berniat menjelaskan kronologi yang ia alami kemarin. Jieun menghembuskan nafas sebelum menceritakannya.

“Aku mengantarkannya keruang guru, dan aku sedikit mengobrol dengannya, aku kira ia seorang murid baru, aaahh aku begitu malu mengingatnya” Jieun kembali menundukan kepalanya semakin rendah. Seakan menginginkan agar kepala itu masuk kedalam tanah agar rasa malunya bisa hilang.

“Buahaha , makanya jangan sok tahu, dasar sotoy” Kai tertawa dengan puasnya.

Jieun mengembungkan pipinya bak ikan buntal. Menatap Kai yang sekarang puas menertawainya. Senang sekali anak itu tertawa diatas penderitaan Jieun.

“Kalian jangan berisik, cepat rangkum !” Luhan menegur meja Kai dan Jieun membuat keduanya mengangguk kecil dan mulai mengerjakan yang disuruh meski dengan sedikit gerutuan yang keluar dari mulut Kai.

<><><> 

Jieun memutar kepalanya, memandang dan mencari meja yang kosong, nampan berisi jatah makan siangnya sudah ditangan mungilnya.

“Aisshh kenapa penuh sekali” gerutunya. Ia berjalan, mencari tempat yang kosong.

“Ah disana ..” akhirnya Jieun menemukan meja kosong juga. Sedikit diujung memang tapi tak apa, yang penting ia bisa duduk dan mengisi perutnya.

Baru akan duduk, ada orang lain juga yang melakukan hal yang sama dengannya, membuat Jieun memandangnya dan betapa terkejutnya saat mendapati orang itu adalah Luhan.

“Oh Lu .. eh Luhan Saem” senyuman Jieun sarat akan kecanggungan. Disaat seperti ini kenapa Jieun justru bertemu dengan Luhan ? Bukannya ia tak suka, tapi ia jadi tak bisa makan dengan lahap. Jieun harus menjaga image nya didepan pria tampan itu kan ? dan rasa malu masih menggerogotinya. Ingin sekali ia menutupi kepalanya dengan kardus.

“Jieun-ssi, kau mau duduk disini juga ?”

Lagi, Jieun tersenyum canggung sembari mengangguk.

“Kantin penuh sekali yah”

“Ne” jawab Jieun dengan senyuman canggungnya.

“Ya sudah lebih baik kita duduk bersama”

Mereka pun akhirnya duduk berhadapan, tak ada lagi percakan yang terjadi, Memakan hidangan didepan mereka dengan tenang, Jieun tampak menahan diri, ia sedang lapar dan kini justru harus makan layaknya seorang tuan putri. Ia ingin melahap semua makanan itu dengan gayanya. Tapi mengingat namja tampan itu duduk dihadapannya, ia harus mengurungkan hal itu.

Ayolah Jieun sekali saja ..

“Eum .. Saem” Jieun berniat meminta maaf atas kejadian waktu itu.

“Ya ?” Luhan mendongak menatap Jieun menunggu muridnya itu berbicara selanjutnya.

“Untuk yang waktu itu .. saya minta maaf, saya benar-benar tidak tahu ternyata anda seorang guru baru, Bapak masih terlihat seperti anak SMA hehe .. sekali lagi saya minta maaf” ucap Jieun penuh penyesalan. Ia membungkuk kecil.

Luhan tersenyum “Ne saya maafkan, tenang saja nilaimu tidak akan jelek hanya karena hal itu .. lagi pula saya juga belum terlalu tua, saya hanya guru magang disini”

“Ah ne .. saya lupa. Berarti saem masih kuliah ?”

Luhan mengangguk.

“Dimana ?” Jieun kembali melancarkan aksinya, bukan karena Luhan seorang guru ia akan berhenti mendekati Luhan, Jieun justru semakin bersemangat sekarang. Dasar Jieun -_-

“Di Sungkyunkwan univercity”

“Ah jeongmal ?! Kakak ku juga disitu” ucap Jieun histeris.

“Oh” Luhan hanya ber-OH ria, ia tidak tertarik membicarakan hal apapun tentangnya lebih jauh dengan muridnya sendiri. Mendapat reaksi yang tak diingankan, Jieun kembali diam, ia tidak ingin terlalu memaksa.

Tenang Jieun masih ada banyak waktu untuk mendekati guru kece itu. Ya ya ya ..

_

___

“Ige”

Kai menerima air mineral yang dilemparkan Jieun padanya. Menengguk isinya sampai setengah botol. Namja itu selalu saja bermain basket saat waktu istirahat.

“Hai Jieun”

“Hai Chanyeol”

“Hoi Jieun”

“Hoi Kris”

“Hei pacarnya Kai”

“Yaakk siapa yang pacarnya si hitam ini, Myungsoo?” seru Jieun membuat Myungsoo terkekeh pelan.

“Bukankah kalian selalu lengket eoh ? kalian cocok jadi pasangan” tambah Kris.

“Yaakk mana mungkin aku mau dengan namja pendek ini” cibir Jieun seakan ia juga tidak sadar akan tingginya yang tidak seberapa.

“Kau juga pendek bodoh” balas Kai. Membuat tiga namja jangkung disekitar mereka tertawa dengan tingkah Jieun dan Kai.

“Lihat, bahkan kalian sama-sama pendek, 100% cocok” ucap Chanyeol menambah kumpulan namja tinggi itu kembali tertawa.

“Yaa yaa yaakk, kalian ini suka sekali meledek ku !!”

“Hehe, jangan marah dong cantik”

Jieun hanya bisa mengerucutkan bibirnya, selalu saja ia menjadi bulan-bulanan para namja jangkung itu.

“Sudah sudah kalian ini, teman ku bisa menjadi semakin pendek jika terus kalian bully” ucap Kai menambah suara tawa itu menjadi-jadi. Jieun hanya bisa mencibir pelan.

“Menyebalkan”

“Ji” panggil Myungsoo.

“Hmm ..”

“Kudengar kau menyukai guru magang itu ya ?”

“Mwo ? siapa yang mengatakannya ?”

“Kai” Jawab Chanyeol enteng.

“Yaaakk Kai apa yang kau katakan pada ketiga tiang ini eoh ?!”

“Hehe .. aku tidak mengatakan apapun” ujar Kai menggaruk kepalanya.

“Sudah jawab saja” ujar Kris.

“A aniya .. Kai hanya mengira-ngira, aku tidak pernah mengatakan aku menyukai Pak Luhan kan ?”

“Iya sih, tapi menurutku ..”

“Sssuut Kai, semua pikiran mu tak berasalan, jelas !”

Kai, kau terlalu banyak bicara, kenapa harus menceritakannya pada tiga namja cerewet itu ?
Keempat namja itu hanya mengedikan bahu tak mengerti.

<><><> 

Jieun tengah asik ber-chatting ria dengan teman facebooknya dilaptop sanga kakak. Akun bernama Mr.Cute selalu bertukar cerita dengannya. Tanpa foto dan nama asli tak membuat Jieun ragu menceritakan kegiatan sehari-harinya. Toh ia juga memasang foto Hello kitty diakunnya, juga dengan nama samaran tentunya, Love Jiji, itulah nama yang ia gunakan untuk facebooknya. Singkatan dari Jieun dan Ji Na, meski kadang bertengkar, Jieun sangat menyayangi kakaknya itu.

Mr.cute, aku sedang menyukai seseorang

Benarkah, siapa? Ceritakan padaku

Dia namja yang tampan tapi sayang dia guruku

Kau menyukai seorang guru ?

Hmm .. begitulah, aku menyukainya saat pandangan pertama

Wuaahh, masih zaman ya cinta pada pandangan pertama :p

Hehe .. kau ini, jika saja kau melihatnya, ia sangat sangat tampan , ingin rasanya aku berteriak saat melihatnya.

Kau menyukainya hanya karena tampan ?

Eumm .. mungkin, memang salah ya ?

Aniya, itu hak masing-masing orang sih tapi alangkah lebih baik jika kau menyukai karena kau memang menyukainya bukan karena alasan tertentu.

Begitu ya ?

Ne ..

Waaahh kau dewasa sekali

Haha tidak juga

Mr.cute tak pernahkah kau sekali saja penasaran denganku ?

Tentu saja pernah, tapi bukankah tidak akan menarik lagi jika kita sudah mengetahui satu sama lain ?

Iya juga sih, hehe .. aku lebih nyaman seperti ini.

Aku juga, Aku ini orangnya jelek, dan bahkan tak mempunyai uang yang banyak didompetnya.

Sama, aku juga jelek hidung ku pesek, aku pendek dan lagi jika makan seperti orang yang tak makan satu bulan

Hahaha .. Kita senasib.

Ne .. lol

Sudah malam sebaiknya kau tidur, Jiji

Ne kau juga Mr.Cute

Jieun menutup browsernya dan mematikan laptop kakaknya.

“Kau belum tidur ?” tanya Ji Na saat keluar dari kamar mandi, mereka (Jieun dan Ji Na) tinggal dalam satu kamar yang sama namun  berbeda ranjang.

“Aku belum ngantuk eonni”

“Eonni”

“Hmm ..”

“Apa eonni tahu mahasiswa bernama Xi Luhan ?”

“Jurusan apa ?”

“Aku tidak tahu”

“Babo, kau pikir mahasiswa di Sungkyunkwan hanya Xi Luhan saja, mana ku tahu”

“Isshh eonni, aku kan hanya bertanya, mungkin saja kau tahu”

“Tapi sepertinya , nama itu tak asing”

“Coba ingat baik-baik eonni”

“Ah aku lupa”

“Isshh eonniku sudah pikun”

“Yaaakk .. ” Hampir saja kepala Jieun mendapat sebuah pukulan dari kakaknya jika ia tak menutupi kepalanya dengan bantal.

“Eonni besok hari Minggu, kau ada acara tidak ?”

Ji Na tampak berfikir mengingat apakah ia mempunyai acara atau tidak.

“Eumm sepertinya ada ..”

“Yaahh eonni tidak seru, tadinya aku ingin mengajakmu nonton film terbaru dibioskop”

“Mian mungkin lain kali .. memangnya film apa ?”

“Guardian’s planet”

“Oh film itu, bagaimana jika ajak saja Kai”

“Ck aku bosan melihat wajahnya setiap hari”

“Hahaha ,, kau ini, bukankah kalian ini soulmate ?”

“Sudah jangan bahas dia lagi” ujar Jieun datar.

“Hehe, kenapa ? .. oke baiklah sebaiknya kita tidur sudah malam”

Jieun mengangguk dan menarik selimut yang ada dikakinya.

<><><> 

Akhirnya Jieun berakhir dengan Kai lagi, Karena Ji Na sibuk hari ini, terpaksa Jieun mengajak Kai untuk menonton. Ada bebrapa alasan Jieun mengajak Kai, pertama, karena rumah mereka dekat, itu memudahkannya untuk menemuinya. Kedua, Kai itu selalu menurutinya meski dengan sesekali merutuk tak terima. Ketiga, ia mempunyai motor, karena Jieun adalah salah satu orang yang suka naik kendaraan beroda dua itu ia mengajak Kai.

“Kai-a” ucap Jieun lemah lembut, seakan akan membuatnya berhasil meminta namja itu untuk mengikuti kemauannya.

“Apa lagi ?” tampang kesal itu memperkusut tampang Kai.

“Popcorn nya belum hehe ..” ucap Jieun diakhiri dengan memperlihatkan deretan giginya.

“Isshh kau ini merepotkan, jadi kau mengajak ku untuk jadi pembantu eoh ?”

“Hey, begitu saja marah .. ayolah, biar minumannya aku yang pegang” Jieun meraih dua minuman yang baru saja Kai belikan.

“Kenapa tadi tidak sekalian saja sih ?”

“Hehe .. aku lupa” ucap Jieun masih dengan senyum ala kuda itu.

“Isshh kau ini, ne ne baiklah” Kai berjalan ke stand penjual popcorn dengan sesekali menggerutu pelan. Film dimulai sekitar 15 menit lagi, namun Jieun sudah berada didepan gedung bioskop. Ia menyuruh Kai membeli ini dan itu. Jieun masih berdiri dengan sesekali menyedot minuman ditangannya, memandang kesana kemari penonton yang sudah mulai berdatangan. Enak sekali menjadi yeoja, itu pikirnya.

“Eoh ? Bukankah itu ...” Jieun menggantung kalimatnya, matanya terus saja lurus memandangi namja yang tengah berjalan kearahnya, mungkin lebih tepatnya pada pintu bioskop. Kemeja dengan tangan pendek dan celana jeans panjang membuat namja itu mempersona. Namja itu ternyata adalah Xi Luhan, guru barunya disekolah.

Awesome ..

Kebiasaan Jieun jika melihat namja tampan pasti akan mengucapkan kata ‘awesome’ dihatinya, mungkin karena hanya kata itu yang ia hafal, maklum nilai bahasa inggrisnya saja dibawah rata-rata. Namun sedetik kemudian Jieun merubah ekspresi kagumnya menjadi murung melihat yeoja yang berdiri disamping Luhan , kini tangan gatal yeoja itu mengapit mesra dilengan Luhan, membuat Jieun semakin geram melihatnya.

Yaakk ige mwoya ?! Siapa yeoja itu ? Mungkinkah ... aniya aniya ..

Jieun mengibas-ngibaskan tangan mungilnya mengusir segala pikiran buruk yang melayang dibenaknya.

Ah jangan negatif dulu Jieun sayang, mungkin saja itu saudaranya atau adiknya .. Ya ya ya .. Jieun mengangguk-angguk tak jelas.

“Annyeong haseo Luhan saem” sapa Jieun saat Luhan sudah berada tak jauh darinya.

“Ah Jieun-ssi, kau mau menonton juga ?”

“Ne, Saem ..” senyum itu tak pernah luntur berharap Luhan terpesona padanya. Kini mata Jieun memandang perempuan disamping Luhan yang juga tersenyum pada Jieun namun diacuhkan oleh Jieun.

“Kau sendirian ?” tanya Luhan.

“Aniya, aku bersama Kai, ia sedang membeli sesuatu dulu”

“Ah begitu .. Oh iya, perkenalkan ini tunangan saem” ucap Luhan memperkenalkan yeoja disampingnya.

JDEERR DUARR JDAARR

Langit runtuh, Bumi gonjang ganjing, Seakan mendapat tiket untuk ke neraka, Jieun begitu terkejut sekaligus kecewa, dugaan tentang perempuan itu saudara Luhan, 100% salah. 

Haruskah ia menangis darah sekarang ?! Serasa tubuh Jieun langsung tenggelam ke dalam rawa kegelapan. Turun, turun dan turun ditelan bumi. Awan hitam kini menjadi backgroundnya.

“Perkenalkan namaku Song Yi, kau pasti murid Luhan ya .. senang bertemu denganmu” ucap perempuan itu mengenalkan diri plus senyum manis yang tersungging diwajahnya.

Awesome .. ! hari Mingguku hancur sudah !

“Ah ne. Se senang juga bertemu denganmu” ucap Jieun dengan ekspresi canggung terjeleknya. Hancur sudah harapan untuk mendapatkan guru kece itu. Kenapa harus secepat ini ia harus patah hati ?

“Kalau begitu saem masuk duluan”

“Ah ne silahkan”

Jieun menghembuskan nafasnya pelan  memandang lelaki idamannya itu melangkah menjauh, sangat patah hati saat melihat mereka saling melempar senyum. Hanya mampu cemberut seperti anak kecil yang tidak diikuti keinganannya.

Hancur tak bersisa .. Huaa T.T

“Hey ini popcorn nya” Kai kembali dengan dua cup besar popcorn. Ia mengernyit heran saat melihat Jieun hanya memandangi pintu bioskop tanpa niat memasukinya.

“Heh babo, ayo kita masuk, sebentar lagi mulai” ujar Kai melihat Jieun masih terdiam.

“Kai-a aku ingin pulang saja, aku pusing” Jieun melangkah cepat setelah mengatakan hal itu, ia meninggalkan Kai begitu saja yang masih mengernyit bingung dengan popcorn ditangannya.

Pusing ? Pusing kenapa ? harusnya aku yang pusing karena terus saja mondar-mandir mengikuti kemauannya.

“Ada apa dengan bocah itu ?” Kai heran sendiri seraya mengedikan bahu, baru ia akan masuk kedalam bioskop ia melupakan sesuatu.

“Yaaakk tiketnya !! Aisshh .. “ teriaknya namun Jieun sudah terlalu jauh, Kai hanya bisa merutuk kesal dan merutuki kebodohannya.

<><><> 

Sepulang dari bioskop, Jieun berdiam diri dikamarnya, ia membawa semua snack, makanan juga minuman yang ada dikulkasnya. Ia akan berkabung hari ini, berkabung untuk cintanya yang bahkan belum seperempat pun sampai.

“Huaaa .. Lulu saem, kenapa kau tega padaku hah ?... huaaa” Jieun meraung-raung tak jelas dengan sesekali melampiaskan patah hatinya pada makanan yang berjejer dihadapannya. Ia memakan semua itu dengan rakus. Menjejalkannya tanpa ampun kedalam mulutnya. Bukankah itu aneh ? patah hati namun nafsu makan bertambah. Ck ck ck itulah Jieun. Aneh dan ajaib.

“Huaaa ...”

__

___

Ji Na baru saja pulang dari rumah temannya, menenggak air dan ia naik keatas, ke kamarnya berada. Ia menghentikan langkahnya saat mendengar Jieun menangis meraung-raung.

Ada apa lagi dengan anak itu ?

Ji Na mempercepat langkahnya menuju kamar, ia membuka pintu kamarnya perlahan dan mendapati Jieun tengah menangis diatas ranjangnya dengan berbagai makanan disekitarnya. Jinjja ? ia baru merapihkan ruangan itu tadi pagi namun sekarang ? ruangannya lebih mirip reruntuhan gempa bumi. Adiknya memang selalu sukses jadi pengacau yang handal. Ji Na salut, sangat salut, ingin sekali ia mengirim pengacau itu ke jalur Gaza, mungkin Jieun akan berguna disana. Mengacau dan menghancurkan Israel tanpa ampun. Membayangkannya saja bisa membuat Ji Na tersenyum dan menggeleng sendiri. Kenapa jadi ia yang aneh sekarang ?
Ji Na melangkahkan kakinya perlahan mendekati adik manis nan bandel itu. Sedikit berjinjit menghindari serpihan hati yang hancur. Eh ? serpihan keripik kentang dilantai kamar mereka.

“Yaaak .. Kau kenapa hah ?”

Jieun menghentikan tangisnya, ia melirik kakaknya namun sedetik kemudian tangisnya bertambah kencang.

“Huaa .. eonni”

“He-hey .. ke kenapa kau ? bilang pada eonni siapa yang membuat adik kecilku seperti ini ?”

“I itu .. aku .. aku baru saja patah hati eonni” ucap Jieun dengan sesekali mengelap ingus yang keluar dari hidungnya.

“Mwo ? siapa namja bodoh yang menolak adiku yang cantik ini ?” tanya Ji Na, kini ia duduk disamping adiknya mencoba menenangkan.

“Xi Luhan .. dia sudah mempunyai tunangan”

“Luhan ? namja yang kau tanyakan padaku itu ? Kau menyukainya ?”

Jieun mengangguk mengiyakan.

“Omo, kasihan sekali adik ku” Ji Na mengelus pucuk kepala Jieun dan memeluknya sayang.

“Tunggu dulu , Luhan .. Xi Luhan ... “ Ji Na tampak memikirkan sesuatu dengan menyebut-nyebut nama Luhan.

“Kenapa eonni ?”

“apa Xi Luhan yang itu?!” seru Ji Na yang membuat Jieun semakin bingung memandang kakaknya yang aneh.

“Yang mana eonni ?”

“Coba beritahu eonni siapa nama tunangannya”

“Song Yi”

“Benar ! eonni baru ingat Song Yi itu teman satu kelas eonni dikampus dan ia pernah mengundang eonni ke acara pertunangannya, iya eonni baru ingat kalau nama tunangannya adalah Xi Luhan, ia jurusan pendidikan dan Budaya”

“Omo eonni, kenapa baru memberitahuku sekarang”

“Hehe .. mian eonni bahkan baru ingat sekarang”

“Huaaa eonni, kau membuat hatiku tambah hancur. jleb.. jleb.. jleb ..” Jieun seakan menusuk hatinya dengan pisau.

“Yaak kau berlebihan tahu”

“Eonni tidak tahu sih .. sakitnya tuh disiniiii” ujar Jieun dramatis menunjuk hatinya. Ji Na hanya bisa memutar bola matanya malas.

“Sudah jangan menangis terus, pekerjaan baru menantimu ?”

Jieun termangu. “Pe pekerjaan apa ?”

“Lihat kamar kita baboooo !”

Jieun baru sadar kalau keadaan kamarnya sangat tidak sedap dipandang mata kaki. Eh mata. Ia malah salut sendiri dengan hasil karyanya.

“Hehe .. “ menggaruk pelan kepalanya seraya tersenyum lebar pada eonninya yang memandangnya jengah.

To be continue~

Comments

  1. duh kasian banget IU padahal berharap banget endingnya HanU T.T

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mian, kayaknya bukan sama Luhan .. Tp jgn sampe mogok bca next chap nya ya /ttep promosi xD

      Delete
  2. wkwkwk si jieun karakternya lucu bgt disini haha
    suka suka suka ^^
    btw,jieun nya bakal sm kai ya?
    pdhl aq kira td nya bkl sm luhan ><
    eh aq sdkit keganggu sm dialog jieun ma cwok2 kece yg wktu di lpngan basket itu,kai kan gak pendeeeeeeeek lol
    mr,cute itu jg siapa ya? #penasaran XD
    please jgn lama2 update nya ok!
    hwaiting thor^^

    ReplyDelete
  3. Lucu plus garing ya ? He
    bisa jadi sma Kai, tp di banding ketiga namja itu Kai kan pendeeekk he /janganmarah.
    ok ! Mkasih

    ReplyDelete

Post a Comment