Sequel (My Cute Girl) part 5 end
























Previous My Cute Girl

Part [1] [2] [3] [4]

Cast    : Lee Jieun (iu), Cho Kyuhyun etc.

Genre : Drama, Romance.

Length : Sequel.



Kyuhyun mengantar Jieun sampai depan pintu rumahnya.

“Aku pergi dulu .. kau masih bisa berjalan kan?”

“Ne oppa gwenchana .. mian oppa atas perbuatanku yang tadi”

“Tak apa, masuklah. Oppa akan pergi setelah melihatmu masuk” Jieun pun memasuki rumahnya, ia berbalik sebelum benar-benar masuk, Kyuhyun melambaikan tangannya.

Jieun berjalan menuju dapur, ia membuka kulkas dan meneguk satu botol air mineral, tenggorokannya serasa haus.

“Kau sudah pulang ?” suara ayah Jieun membuatnya sedikit terkejut.

“Appa belum tidur ?”

“Belum, Appa menunggumu pulang. Appa sudah membelikanmu tiket pesawat”

“M mwo ? kenapa Appa tak pernah membicarakannya dulu dengan ku”

“Tenang saja, masih sekitar satu bulan lagi sampai kau benar-benar harus berangkat ke 
Austria. Appa membelinya sekarang karena harganya lebih murah” ayah Jieun tersenyum lebar.

Disaat seperti ini, Appa masih bisa memikirkan harga tiket ?

Appa memang orang yang sulit ditebak.

^^^^

Kyuhyun sampai di apartement nya, ia membuka pintu dan terlihat lampu ruangannya menyala.

Kenapa lampunya menyala ?

“A appa ..” Kyuhyun sedikit terkejut mendapati ayahnya sedang duduk menunggunya. Orang yang dipanggil Appa oleh Kyuhyun pun menoleh.

“Siapa yeoja tadi ?” tanya ayah Kyuhyun to the point. Kyuhyun mengernyitkan dahi. Siapa yang ayahnya maksud ?

“Nugu ? yeoja yang mana ?”

“Yeoja yang bertengkar dengan tuan Kim”

“A aah ,,, itu ,,di dia tunangan ku” jawab Kyuhyun sembari menunduk cemas.

“Mwo? Tunangan ? kau bertunangan tanpa memberitahu Appa ? Lalu siapa yang menjadi wali mu?”

“Mian Appa, Aku menyewa wali palsu ..”

“Aigoo kau benar-benar ... ku kira kau akan serius dengan ucapanmu ternyata kau malah bertunangan dengan yeoja yang tak jelas”

“Aku serius dengan ucapanku Appa, aku sudah bekerja dikantor cabang mu dan mulai dari bawah kan ? .. dan soal yeoja itu, dia berasal dari keluarga baik-baik Appa, jangan pernah berfikiran macam-macam tentangnya”

“Pertemukan Appa dengannya”

“Ta tapi .. “

“Tapi apa ?”

“Aku belum mengatakan identitasku yang sebenarnya, aku akan membawanya menemui Appa setelah aku membicarakan dengannya”

“Hmm baiklah Appa tunggu” Ayah Kyuhyun beranjak pulang.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya lega.

^^^^

Kyuhyun membawa Jieun berjalan-jalan diakhir pekan. Mereka berencana mengunjungi nenek Jieun yang berada didesa.

Jieun fokus dengan panorama yang dilihatnya dari balik jendela mobil Kyuhyun. Alunan musik klasik yang tenang, membuatnya semakin terasa damai. Terlihat rumah semakin jarang kala mereka memasuki pedesaan yang masih terbilang asri itu. Hamparan ladang dan juga hutan sejauh mata memandang.

“Chagi kau tidur ?” tanya Kyuhyun, ia penasaran karena sedari tadi Jieun terlihat terdiam dan memalingkan wajahnya kearah jendela. Seketika Jieun menoleh.

“Hmm .. ani. Lihat oppa pemandangannya sangat bagus, aahh sepertinya sudah cukup lama aku tak kesini”

Kyuhyun hanya tersenyum. Meraih pucuk kepala Jieun dan mengacaknya pelan.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka tiba.

“Nenek aku rindu sekali ..” Jieun memeluk neneknya begitu ia sampai disana.

“Kau sehat Jieunie ?”

“Aku sehat nek .. bagaimana dengan keadaan nenek ?”

Nenek Jieun tampak mengangguk “ Nenek juga sehat” jawab nenek Jieun. Matanya mengarah pada namja yang datang dengan cucunya.

“Annyeong nenek” sapa Kyuhyun ramah.

“Annyeong selamat datang dirumah nenek yang kecil ini”

Kyuhyun hanya tersenyum sembari menunduk kecil.

“Ayo masuk , nenek sudah menyiapkan kamar untuk kalian”

Mereka mulai memasuki rumah nenek Jieun. Keadaan yang asri dan udara yang masih murni membuat desa itu terlihat nyaman untuk ditinggali. Sebenarnya ada maksud lain Jieun mengajak Kyuhyun untuk ketempat itu, ia akan membicarakan sesuatu yang selama ini masih belum Kyuhyun ketahui. Ia sengaja memilih desa neneknya karena suasana disana tenang dan mungkin akan membuat pikiran yang kacau menjadi sedikit rileks.

Jieun dan Kyuhyun menempati kamar yang sama, karena kamar dirumah neneknya hanya ada dua. Dimalam hari mereka berkumpul untuk makan malam, duduk disebuah meja yang berada diluar rumah.

“Nenek ,, kenapa tidak tinggal bersama kami saja diSeoul ? .. aku khawatir jika nenek sendirian disini” ujar Jieun memulai pembicaraan.

Nenek Jieun hanya tersenyum dan kembali menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

“Nenek ingin disini, kau tau kan nenek tak suka kebisingan dan udara diperkotaan”

“Tapi kadang nenek membuat eomma khawatir” ujar Jieun.

“Kan masih ada telpon, kalian bisa kapan saja menelpon nenek .. banyak kenangan dengan kakekmu disini, nenek tidak ingin melupakannya”

Jieun hanya tersenyum, ia kagum dengan neneknya itu. Kyuhyun hanya memperhatikan mereka berdua mengobrol tanpa berniat menimpali keduanya.

Hening

“Kalian kapan menikah ?” tanya nenek Jieun yang langsung mendapatkan ekspresi kaget dari keduanya. Nasi yang berada dimulut Kyuhyun sempat akan menyembur keluar. 

“Yaaakk nenek aku masih muda, kenapa harus cepat-cepat menikah ?” jawab Jieun sembari mendengus pelan.

“Kau mungkin masih muda, tapi lihat Kyuhyun, ia sudah cukup matang untuk menikah, kau tidak kasihan padanya ?” ujar nenek Jieun yang juga mendapat anggukan dari Kyuhyun.

“Benar apa kata nenekmu bilang” timpal Kyuhyun, ia merasa mempunyai pendukung. Semakin berat saja bagi Jieun mengatakan harus pergi jika keadaannya begini.

“Isshh oppa, kau ini ..”

“Aku pasti akan menikah nek, tapi mungkin tidak dalam waktu dekat”

“Ya terserah kalian saja, nenek hanya bisa mendoakan yang terbaik”

 ^^^^

Setelah makan malam, Kyuhyun dan Jieun menyiapkan kasur lantai untuk mereka tidur malam  ini. Sebuah bantal guling menjadi pembatas antara mereka berdua. Kini mereka berbaring di sisi masing-masing menatap langit-langit kamar yang mereka tempati.

“Oppa .. “

“Hmm ..”

“Kau sudah tidur ?”

“Belum.. wae kau tidak bisa tidur ?”

“Oppa ada yang ingin aku bicarakan”

“Bicaralah , aku juga ada yang ingin dibicarakan”

“Kalau begitu oppa duluan”

“Ani kau duluan” Mereka bersikeras untuk mempersilahkan masing-masing bicara duluan.

“Baiklah aku duluan” ujar Jieun. Ia menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan. Begitupun Kyuhyun, masing-masing mempunyai hal yang serius untuk dibicarakan, hal yang mungkin akan membuat hubungan mereka berantakan, mungkin.

“Sebenarnya boneka panda itu bukan dari eomma, itu dari mantan kekasihku” ujar Jieun, ia melirik Kyuhyun sebentar dan kembali menjelaskan. Kyuhyun hanya terdiam mendengar penjelasan Jieun tanpa menyelanya dulu. Ia bukan anak SMA yang akan langsung marah,setidaknya ia harus mendengar penjelasan Jieun sampai akhir lalu mengambil keputusan terbaik.

“Dia Oh Sehun, mantan pacarku sewaktu SMP, gantungan kunci yang mempertemukan kita, itu darinya.  Dulu ia meninggalkanku demi pendidikannya, dan ia datang lagi untuk memintaku kembali dengannya, namun aku tidak mau karena sudah ada oppa disampingku, dia terus bersikukuh namun aku juga selalu mejelaskan sudah ada orang lain dihatiku yaitu Oppa, dia meminta permintaan terakhir untuk berkencan dengannya seharian jika aku tidak mau ia akan menceritakannya padamu dan membuatmu salah paham, aku sangat khawatir saat itu, dan akhirnya aku menyetujuinya tapi sungguh tak ada niat untuk kembali padanya oppa, dan boneka itu benda terakhir darinya untuk ku, setelah itu kami tak pernah berhubungan lagi” Jieun menghembuskan nafasnya ketika selesai merampungkan ucapannya, ada sedikit perasaan lega dihatinya.

“Aku sudah tahu” jawab Kyuhyun datar masih dengan pandangan lurusnya keatap-atap langit. Jieun hanya mengernyit.

“Oppa sudah tahu ? tapi kenapa ..”

“Aku hanya ingin kau mengatakannya sendiri” tambah Kyuhyun.

“Jadi apa oppa marah ?”

“Ani, aku tidak akan marah asalkan kau buang gantungan kunci itu dan boneka panda pemberiannya”

“Ta tapi itu ..”

“Kau akan selalu mengingatnya jika masih ada barang pemberiannya disekitar mu Jieun-a .. kau harus mengerti perasaanku juga, kau tidak ingin membuatku marah kan ?” Kyuhyun menoleh ingin melihat reaksi yeojanya itu. Jieun menghembuskan nafasnya pelan.

“Ne baiklah .. “

“Sekarang giliranku .. “ ujar Kyuhyun.

“Aku belum selesai oppa, ada satu hal lagi” sela Jieun.

Kyuhyun mengernyit, ia kira hanya masalah itu yang Jieun sembunyikan darinya. Ternyata ada hal lain lagi ?

“Jadi apa lagi ?” Kini Kyuhyun tampak sekali ingin tahu, ia memiringkan badannya menghadap Jieun. Jieun menunduk sebelum ia berbicara lagi.

“Aku.. aku akan ke Austria satu bulan lagi”

“M mwo ? ke Austria untuk apa ?”

“Sebanarnya sewaktu aku lulus SMA , Appa memintaku untuk melanjutkan pendidikan disana, tapi karena oppa, aku meminta sedikit waktu untuk membicarakannya pada oppa, dan Appa mengizinkannya asalkan aku tetap harus mau pergi kesana. Jadi mungkin sekitar satu bulan lagi aku akan ke Austria oppa”

“Tapi bagaimana dengan nasib kita Jieun-a ?”

Jieun menghembuskan nafasnya lagi.

“Appa bilang jika oppa ingin menungguku ataupun menikahiku sekarang itu tak masalah , yang pasti aku harus tetap melanjutkan pendidikanku disana”

“Yaaak ungkapan macam apa itu ? aku tak habis fikir .. ”

“Mian .. “

Hening

“Aku anak dari pemilik Cho Corporation” ujar Kyuhyun tanpa basa-basi, ia rasa mereka sama-sama mempunyai kesalahan fatal saat ini. sama-sama menyembunyikan hal yang seharusnya tidak mereka sembunyikan satu sama lain.

“A apa ..”

“Ne, ahjussi yang kau lihat saat pesta, itu ayahku”

“Ba bagaimana bisa ? ..”

“Aku tinggal diapartment, aku berniat untuk mandiri dan berusaha meraih semuanya dari bawah, soal aku anak dari seorang guru itu semua bohong”

Jieun tak percaya dengan semua apa yang baru saja Kyuhyun bicarakan, ia tak tahu harus berbicara apa untuk menanggapinya.

“Jadi orang yang datang bersama oppa saat melamarku, mereka .. ?”

“Mereka orang sewaanku”

“O omo .. bagaimana bisa semua menjadi serumit ini ? bagaimana reaksi Appa saat ia tahu oppa membohonginya ? ahh aku bisa gila” ujar Jieun gusar. Udara sejuk didesa neneknya sepertinya tidak berpengaruh sama sekali, pikiran dan suasana tetap menjadi runyam saat semuanya terungkap.

Hening .. masing-masing mencoba mencerna permasalahan yang mereka hadapi.

“Jadi apa hubungan kita berakhir ?” tanya Jieun frustasi.

“Ckk, semudah itu kau ingin hubungan kita berakhir. setelah semuanya kita lewati, kenapa kata-kata itu yang keluar dari mulutmu ?”

“A ani .. bukan itu maksudku oppa”

Kyuhyun membalikan badannya, ia memunggungi Jieun, berpura-pura memejamkan matanya. Menarik selimutnya sampai batas leher. ia kesal, tentu saja siapa yang tak kesal mendengar kalimat seperti itu ? ia tahu ia salah telah membohongi Jieun, tapi bukankah Jieun juga tak jujur padanya selama ini ?

“O oppa bukan itu maksudku , a aku hanya tidak bisa berfikir jernih saat ini .. oppa jebal maafkan perkataanku” ujar Jieun masih dengan nada memelas. Ia tahu ia salah.

Kyuhyun sama sekali tak bergeming. Jieun menghembuskan nafas beratnya.

Jadi bagaimana akhir dari kisah ini ?

Ah molla .. jika aku memang berjodoh dengannya, kami pasti akan bersatu.

^^^^

Jieun mengerjapkan matanya tatkala mendengar kicauan suara burung, menguap lebar dengan wajah lusuhnya. Ia memiringkan badannya, memastikan apa Kyuhyun juga belum terbangun dari tidurnya. Tapi ia salah, kasur lantai disampingnya sudah tertata rapih, itu artinya Kyuhyun lebih dulu bangun darinya. Jieun bangun terduduk, mencoba mengumpulkan nyawanya, ia sedikit mencondongkan badannya kedepan, melemaskan otot-ototnya yang kaku akibat tidur panjangnya. Setelah dirasa cukup sadar, ia berjalan keluar dari kamarnya.

“Nenek, Kyuhyun oppa dimana ?”

“Ah dia pulang duluan, ia bilang ada sesuatu yang harus ia selesaikan”

“M mwo ? tega sekali ia meninggalkanku”

“Mungkin ia memang benar-benar ada urusan mendadak Jieunie, kau jangan manja seperti itu, kau bisa pulang dengan bus. Mandilah , lalu makan”

“Ne” jawab Jieun lemas.

Oppa pasti kesal atas perkataanku .. aku seharusnya cukup bersyukur ia tak marah dengan pengakuanku saat tadi malam. Ah babo Jieunn-a

Tapi aku juga seharusnya marah kan ? ia membohongiku dan Appa .. tapi kenapa aku lebih merasa bersalah ya ? Ck ck ck .. so complicated

^^^^

Setelah berpamitan pada neneknya, Jieun berniat pulang. Entah bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Kyuhyun setelah ini, yang pasti ia harus pulang dulu ke Seoul.

Bus yang ditumpanginya terlihat lengang, hanya beberapa orang didalamnya, lagu-lagu dari penyanyi favoritnya menyapa pendengarannya. Memandang keluar jendela adalah hal terbaik untuk menenangkan pikirannya. Ia memandang lagi ponselnya, tak ada sama sekali Kyuhyun menghubunginya. Sebelum berangkat Jieun sempat mencoba menghubungi Kyuhyun namun 
sama sekali tak dibalasnya.

^^^^

Sudah sekitar 4 hari Jieun sama sekali tak mendapat telpon ataupun sms dari Kyuhyun. Membuatnya resah, ia mendatangi apartmentnya namun tetangganya bilang Kyuhyun sudah tak lagi menempati apartment itu, ia bilang ia tidak lagi melihatnya sejak dua hari lalu. Dan tak sampai disitu, Jieun mendatangi kantor tempat Kyuhyun bekerja namun nihil, Yurra bilang 
Kyuhyun tiba-tiba keluar dengan alasan yang tak jelas.

Jieun sudah putus asa, seperti ini kah akhir kisahnya dengan Kyuhyun ?

^^^^

Jieun tengah menonton televisi bersama ayahnya, hari Minggu adalah hari yang Jieun sukai, karena keluarganya akan berkumpul dirumah. Setidaknya ia tak akan terlalu kesepian saat Kyuhyun bahkan menghilng darinya.

Mata Jieun mungkin memandang kelayar televisi namun pikirannya melayang entah kemana. Ia tak habis pikir dengan Kyuhyun, dengan mudahnya begitu saja menghilang, mungkinkah ia kembali kerumahnya ? bahkan rumah asli Kyuhyun pun Jieun tak tahu. Kekasih macam apa Jieun ini ?

“Kemana Kyuhyun, Appa tidak melihatnya beberapa hari ini, apa kalian bertengkar ?” tanya tuan Lee membuyarkan lamunan Jieun.

“Hey Appa bertanya ?” Ayah Jieun menyenggol lengan anaknya itu.

“Eo oh ? mwo Appa ?”

“Apa kau bertengkar dengan Kyuhyun ?” ayah Jieun mengulangi pertanyaannya.

“Ani .. gwenchana”

Tiit tiit ..

Terdengar suara klakson mobil dari arah luar rumah Jieun. Membuat sipemilik rumah mengernyit, jarang-jarang ada yang bertamu kerumah mereka.

“Siapa Appa ?” tanya Jieun saat ayahnya melihat tamu yang datang kerumahnya dari jendela. Ayah Jieun mengedikan bahu.

“Molla”

Jieun dan ayahnya beranjak dan mulai mendekati pintu saat bel rumah mereka berbunyi.

“Kyuhyun .. “ gumam ayah Jieun saat kekasih dari anaknya itu berdiri didepan pintu dengan setelan yang rapi.

“Oppa ..” gumam Jieun tak percaya. Namja yang dicarinya kemana-mana kenapa tiba-tiba ada didepan rumahnya dan seorang ahjussi yang Jieun yakini  ayah Kyuhyun yang asli. Presdir Cho juha ada disitu.

Mata ayah Jieun dan ayah Kyuhyun bertemu, seakan sedikit berfikir saat keduanya saling memandang.

“Yaaakk Lee Jae Young ..”

“Cho Min Jang ..” seru keduanya.

“Whaha .. bagaimana bisa sekebetulan ini “ keduanya saling berpelukan seakan teman lama yang tak pernah lagi bertemu membuat Jieun dan Kyuhyun mengernyit tak mengerti.

“Ayo masuk masuk .. “ Ayah Jieun dan Ayah Kyuhyun mengobrol tanpa memperdulikan anak-anak mereka yang masih tak mengerti mematung dibibir pintu.

Jieun menarik lengan Kyuhyun dan membawanya ketaman belakang, ia ingin mendapatkan penjelasan tentang semua ini.

“Yaakk kemana saja kau oppa ?!” dengan kedua tangan dipinggangnya Jieun sedikit meninggikan suaranya pada namjanya itu.

Kyuhyun hanya terkekeh.

“Yaakk kenapa malah tertawa ?! jawab pertanyaanku”

“Besok kita menikah” jawab Kyuhyun santai.

“M mwo ?”

Kyuhyun mengangguk “ Ne besok kita menikah” ujarnya meyakinkan.

“Kukira kau marah dan berniat meninggalkan ku” ujar Jieun lirih mengingat beberapa hari lalu 
ia tak menemukan Kyuhyun dimanapun.

“Aku tidak akan melepaskan mu , jadi jangan harap kau bisa pergi dariku”

Jieun tersenyum mendengarnya. Kyuhyun mulai menjelaskan alasannya menghilang hari itu. ia mengatakan pada ayahnya tentang niatnya untuk menikahi Jieun sebelum gadis nya itu pergi ke Austria, Kyuhyun sempat tak mendapat dukungan namun karena kegigihannya, akhirnya semua yang ia inginkan disetujui ayahnya dengan syarat ia harus pulang dan bekerja dengan posisi yang sudah ayahnya siapkan, itulah alasan ia keluar dari pekerjaan dan meninggalkan diapartmennya.

“Tapi kenapa oppa tidak menghubungiku sama sekali ?” tanya Jieun dengan mengerutkan bibirnya.

“Mian .. ini kejutan untukmu hehe” Kyuhyun mengacak rambut Jieun gemas.

“Jadi will you marry me ?” tanya Kyuhyun dengan setangkai bunga liar yang baru saja dicabutnya.

Dengan senang hati Jieun menjawabnya “ Ne i will .. of course” senyum tampak mengembang dikedua bibir mereka.

“Tapi bagaimana dengan Appa, ia pasti marah jika mengetahui yang sebenarnya“

“Sepertinya tidak, kau lihat kan saat tadi appamu dan appa oppa bertemu, sepertinya mereka teman lama, itu keuntungan untuk kita”

“Haha .. oppa benar” Kyuhyun memeluk Jieun dalam dekapannya. Tersenyum bahagia.

“Aaa .. senangnya” tambah Jieun.

Jieun juga Kyuhyun terduduk dengan kepala  menunduk, tak berani melihat wajah masing-masing ayah mereka.

“Karena aku berteman dengan ayahmu sejak lama .. kuizinkan kau menikahi putriku, tapi aku masih kecewa padamu karena sudah membohongiku Kyuhyun”

“Ne ahjussi mian .. aku tak akan mengulanginya lagi” ujar Kyuhyun memperdalam bungkukannya.

“Tapi ingat, Jieun akan tetap pergi melanjutkan pendidikannya”

“Ne ahjussi, aku akan menunggunya. Setidaknya aku bisa tenang jika sudah menikahinya”

Jieun tampak tersenyum mendengar penuturan kekasihnya itu dalam tundukannya(?).

“Dan satu lagi” ujar Ayah Kyuhyun.

“Ne appa”

“Kau tidak boleh menghamili Jieun dulu” perkataan ayah Kyuhyun membuat rona wajah Jieun dan Kyuhyun timbul. Semakin menunduk menyembunyikan semburat masing-masing.

“N ne Appa” jawab Kyuhyun tergagap.

“Dan kau .. calon menantuku”

“Ne ahjussi”

“Kau harus fokus menjalani kualiahmu di Austria, jangan kecewakan keluarga dan juga semua yang mengharapkanmu”

“Ne ahjussi”

“Panggil aku aboenim”

“N ne aboenim” mulutnya belum terbiasa memanggilnya seperti itu tapi Jieun harus membiasakannya sekarang kan ?

^^^^

Serangkaian upacara pernikahan telah Jieun dan Kyuhyun lewati. Gaun putih yang Jieun kenakan tampak membuatnya ratu dalam pernikahannya, juga Kyuhyun, tuxedo yang dikenakannya tampak membuat nya raja dalam pernikahannya. Yurra tampak datang dengan menggandeng pria yang tak asing lagi bagi Jieun. Pria yang beberapa waktu lalu membuatnya naik darah. 

Selamat ya Kyuhyun-ssi dan Jieun-ssi”

“Gomawo Yurra-ssi”

“Gomawo eonni”

“Selamat”

“Selamat”

“Ne gomawo tuan Kim Myungsoo” jawab Jieun penuh penekanan.

“Selamat Jieun-a” tampak Hae mi memeluk Jieun tulus. 

“Ah gomawo Hae mi-ya, kau harus cepat menyusul”

“Haha ne .. “

“Oppa bagaimana bisa Yurra datang dengan tuan Kim itu ?” bisik Jieun.

“Molla .. haha mereka tampak serasi, yang satu cerewet”

“Dan yang satu dingin seperti kulkas” tambah Jieun.

“Haha” Jieun juga Kyuhyun terkekeh pelan dengan bisikan mereka.

Jieun juga Kyuhyun tampak berfoto bersama setiap kerabat juga undangan yang hadir.

^^^^

“Tiga hari lagi”

Jieun mengangguk “ Ne”

Dengan tangan saling bertautan mereka terbaring diranjang yang sekarang milik mereka berdua, menikmati setiap detik sebelum Jieun pergi ke Austria.

“Jieun-a kau harus baik-baik disana”

“Ne tentu saja oppa, kau juga harus baik-baik disini”

“Ne, Ketika kau pulang nanti .. ayo kita buat anak yang banyak”

“Yaakk oppa kau mesum” ujar Jieun memukul pelan dada Kyuhyun.

“Wae, kita sudah menikah sekarang”

“Haha .. baiklah, ayo kita buat anak yang banyak”

“Omo, kau sangat manis saat mengatakannya”

Jadi akhirnya seperti itulah kisah Jieun dengan Kyuhyun, usia yang terpaut jauh tak membuat cinta mereka luntur ataupun hanya nafsu sesaat. Mereka mampu membuktikannya. Cinta tak akan mengenal usia.


The end

Akhirnya ff ini selesai juga haha walau pun agak maksa :p
Saran dan kritiknya ^^



Comments

Post a Comment