Sequel (My Cute Girl) part 4


Cast    : Cho Kyuhyun, Lee Jieun (iu), Kim Myungsoo etc

Genre : Drama

Lenght: Sequel

Aku bawa aku bawa, bawa lanjutan Kyuiu alias Kyuhyun iu hehe .. selamat menikmati hehe ,, hope u like it. Dan ada peran baru nih yaituw Kim Myungsoo, penasaran? Baca aja, kalo ga penasaran pergi aja hehe .. maaf kalo banyak typo (_ _)

Part [1] [2] [3]


Kyuhyun tengah sibuk mengerjakan laporan yang ditugaskan bosnya, jari-jarinya menari diatas keyboard laptopnya.

“Kyuhyun-ssi yang tadi itu adikmu ya?” Tanya Yurra rekan kerja Kyuhyun, tempat duduk mereka memang berdekatan hanya terhalang sebuah pembatas, maklum mereka masih karyawan biasa beum mempunyai ruangan sendiri.

Mwo ? adik ? apa aku terlihat seperti  kakaknya? Mungkin juga sih, umurku sudah tak muda lagi

“Dia pacarku” ujar Kyuhyun masih dengan pekerjaannya.

“Mwo? Benarkah? Kau penyuka gadis muda ternyata kekeke .. ” Seenaknya saja Yurra menyimpulkan.

Jari-jari Kyuhyun berhenti mengetik, ia menoleh kearah Yurra yang masih memperhatikannya.

“Yurra-ssi kau lihat aku sedang apa kan? Banyak laporan yang harus aku kerjakan. Tolong jangan ganggu aku, sekarang aku akan kembali mengerjakan tugasku dan sebaiknya kau juga mengerjakan tugasmu. Okey ?” dengan sabar Kyuhyun berbicara seperti itu. Baru sehari ia bekerja disini, tapi sudah ada orang semenyebalkan Yurra. Jangan sampai Kyuhyun mendapat surat peringatan dihari pertamanya bekerja.

“Okey” jawab Yurra kembali kepada pekerjaannya.

Kyuhyun menghela nafas

Tenang Kyuhyun, baru sehari kau disini, jangan sampai emosimu menghancurkanmu

^^^^

“Hae mi-ya apakah ini cocok?” Jieun mengambil salah satu kemeja dari deretan kemeja disana. Ya, sekarang ia berada di Department Store bersama Song Hae Mi, temannya. Jieun ingin memberikan sesuatu untuk Kyuhyun atas pekerjaan barunya. Hae mi memandangnya sekilas.

“Kurasa terlalu menjolok Jieun-a” ujar Hae mi lalu menggeleng.

“Ah benarkah ?” Jieun meletakannya lagi. Ia kembali memilih kira-kira yang seperti apa yang sesuai dengan Kyuhyun. Ia tidak mau sembarangan, percuma saja memberikannya hadiah kemeja jika Kyuhyun tidak memakainya karena kurang cocok dengan kriterianya.
Matanya kembali menelusurkemeja yang berjejer dihadapannya.

“Ahh, seperti nya itu bagus” Mata Jieun menangkap sebuah kemeja yang menurutnya cocok untuk Kyuhyun, kemeja itu berada diurutan paling ujung. Jieun berjalan menghampiri kemeja itu namun belum sempat ia menyentuhnya, kemeja itu sudah berada ditangan orang lain, tepatnya namja. Jieun memasang wajah kecewanya. Jieun menunggu, mungkin saja namja itu akan meletakannya kembali dan Jieun dapat melihat kemeja itu.

“Jieun wae? Kau memperhatikan apa?” tanya Hae mi.

“Aku ingin melihat kemeja itu tapi sudah ada yang mengambilnya” Jieun mengarahkan matanya pada namja itu, Hae mi mengikuti arah pandang Jieun.

“Aaahh tampan sekali namja itu” Hae mi malah mengagumi sosok namja itu. Jieun memutar matanya malas.

“Heyy, aku membicarakan kemeja yang dipegangnya bukan orangnya”

“Aa ah hehe .. kau tanya saja pada pegawainya apakah masih ada kemeja yang seperti itu” ujar Hae mi yang sama sekali tak terpikir oleh Jieun.

“Ah benar juga kenapa tidak terfikir olehku”

“Otakmu saja yang lemot”

“Aisshh dasar, ya sudah aku mau menanyakannya dulu, kau tunggu disini”
Beberapa menit kemudian, Jieun kembali ia mencari-cari sosok Hae mi. Jieun melihat Hae mi tengah berbincang dengan namja yang mengambil kemeja itu. Cepat sekali Hae mi berkenalan dengan orang itu.

“Hae mi-ya” Jieun memanggil Hae mi.

“Eotthe, apakah masih ada ?”

Jieun menggeleng lesu.

“Pegawai itu bilang, kemeja itu tinggal satu-satunya” namja itu hanya memperhatikan Jieun dan Hae mi saling berbisik tak jelas.

“Aaah aku hampir lupa, kenalkan ini Myungsoo dan ini Jieun” Hae mi mengenalkan Jieun pada namja yang tengah memperhatikan kemeja yang ia inginkan itu, ternyata namanya adalah Myungsoo.

“Ah annyeong” sapa Jieun dan hanya mendapatkan anggukan kecil dari Myungsoo.

“Hae mi-ya eotthe, aku ingin kemeja itu” bisik Jieun.

“Aisshh kau ini menyusahkan saja”

“Aaa Hae mi-ya” Jieun merengek seperti anak kecil. Ia menarik-narik lengan baju Hae mi. Hae mi menghembuskan nafasnya.

“Myungsoo-ssi ..”

“Ne , wae Hae mi-ssi ?” namja itu menoleh.

“Eumm, bagaimana ya .. itu kemeja itu, apa kau akan membelinya?”

“Hmm maksudmu? Tentu saja aku akan membelinya”

“Temanku menginginkannya, ia bilang untuk kado kekasihnya”

“Ne bisakah kau memberikannya padaku, aku yang melihatnya duluan tapi kau sudah mengambilnya” Jieun ikut berbicara.namja itu memicingkan matanya pada sosok yeoja yang barusan bersuara yaitu Jieun.

“Aisshh bukan begitu merayu orang” bisik Hae mi sembari menyikut lengan Jieun, Jieun memasang tampang bingung, apa perkataannya ada yang salah.

“Ani, aku tidak akan memberikannya padamu, kau mungkin yang melihatnya duluan tapi aku yang mengambilnya duluan, siapa cepat dia dapat” ujar Myungsoo acuh, ia bergegas menuju kasir sembari membawa kemeja itu.

“Aisshh kau mengacaukan semuanya, lihat dia malah pergi. Harusnya kau diam saja” ujar Hae mi.

“Cihh sombong sekali, aku juga tidak butuh kemeja itu, ambilah ambilah sesukamu” umpat Jieun. Myungsoo berbalik karena merasa mendengar yeoja yang mengumpat dirinya. Ia memandang tajam. Jieun yang melihatnya langsung memalingkan wajahnya, ia berlalu seakan tak ada yang ia katakan tadi, ia juga menarik Hae mi.

“Ck dasar yeoja aneh” gumam Myungsoo.

Jieun mengaduk-aduk minuman dihadapannya dengan malas. Kini ia ada di foodcourt bersama Hae mi tentunya.

“Yaakk jangan lemas begitu, masih banyak kemeja yang lebih bagus dari yang tadi”
Jieun memandang Hae mi jengah.

“Aku tahu, tapi tidak gampang menemukan kemeja yang cocok, lagi pula aku sudah cape bolak-balik Department Store”

“Ah mungkin lain kali saja, aku memberikan oppa hadiah” tambahnya.

“Eh tapi namja tadi benar-benar tampan ya ..?” ujar Hae mi berbinar-binar.

“Tampan dari mana, tampan juga kekasihku Kyuhyun oppa”

“Ckk tentu saja kau memujinya, dia kan pacarmu”

“Ahh Kim Myungsoo, semoga aku bertemu lagi dengannya” Hae mi berangan-angan sambil tersenyum sendiri.

“Ahh semoga aku tak bertemu lagi dengan namja songong itu” Jieun berdoa sebaliknya, dan seketika mendapat death glare dari Hae mi.

“Kekeke ,, peace” ujar Jieun nyengir.

“Oh Jieun-a”

“Hmm ..”

“Sebenarnya kenapa kau tidak kuliah saja? Ayahmu termasuk keluarga berada tapi kau hanya lulusan SMA”

“Aku sebenarnya.., appa menyuruhku untuk kuliah di Austria disana ada saudara jauh kami tapi aku menolaknya”

“Wae kenapa menolaknya?”

“Hehe,, aku tidak ingin meninggalkan Kyuhyun”

“Aaahh dia kan bisa menunggu sampai kau lulus”

“Ani, aku tidak yakin ... usianya sudah matang untuk menikah, aku kasian jika dia harus menunggu lagi”

“Jadi kau akan menikah diusiamu sekarang?”

“Mungkin”

“Apa kyuhyun tahu tentang ini”

“Ani dia tidak tahu, aku beralasan untuk membantu eomma saja dikedainya”

“Bagaimana jika ia tahu, mungkin ia akan merasa bersalah karena kau mengorbankan pendidikan hanya demi dirinya”

Jieun menghela nafas.

“Tentu saja jangan sampai ia tahu”

“Ah bagaimana jika kau kuliah saja di universitas ku?”

“Appa tidak mengizinkannya, katanya lebih baik aku tidak kuliah jika tidak kuliah di universitas pilihannya”

“Ahh appa mu egois”

“Ne begitu lah wataknya”

“Sebenarnya cepat atau lambat aku harus pergi ke Austria, ayah mengancamku jika aku tak pergi kesana, ia tidak mengizinkanku berhubungan lagi dengan Kyuhyun”

“Mwo? Lalu kenapa kau mengulur waktu, toh kau pada akhirnya akan pergi juga”

“Aku, aku belum siap untuk memberitahukannya pada Kyuhyun oppa, aku juga tidak siap untuk berpisah darinya”

“Jieun-a aku sarankan kau cepat memberitahu Kyuhyun, bicarakan baik-baik dan cari solusi yang terbaik untuk kelanjutan hubungan kalian”

“Aaah akan kucoba saranmu... tapi aku takut jika dia akan berpaling ketika aku pergi”

“Menurut buku yang kubaca, cinta memang tidak akan bertahan lama, tapi komitmen dan kepercayaan yang akan menguatkan cinta”

“Waah kau bisa juga membaca buku haha sebuah keajaiban..”

“Yaaakk aku serius, aku sudah kuliah mana mungkin akan selalu menjadi anak ingusan yang bisanya merengek” Hae mi melirik Jieun.

“Yaakk kau menyindir ku eoh?”

“Hehehe ,, kau terlalu sensitif Jieun-a, tentu saja tidak”

“Ch dasar ..” cibir Jieun.

“Aaah dan juga aku semakin khawatir” keluh Jieun.

“Wae, tentang apa lagi?”

“Kemarin aku berkunjung kekantor Kyuhyun dan disana ada wanita yang bernama Yurra, dan kau tahu? Dia dia sangat cantik aaahh kurasa Yoona SNSD juga kalah cantik dengannya”

“Lalu masalahnya?”

“Isshh kau ini,, kukira kau bertambah pintar, tentu saja aku khawatir Kyuhyun akan berpaling padanya, mereka satu divisi, bukan tidak mungkin akan terjadi cinta lokasi, aaahh aku tak bisa membayangkannya”

“Isshh kau ini, kalian berhubungan sudah cukup lama mana mungkin Kyuhyun seperti itu, kalian bukan anak SMP lagi, aku tak pernah meragukannya, justru aku meragukanmu”

“Aku ? te tentu saja aku akan setia” Jieun sendiri tidak yakin dengan ucapannya, ia bahkan hampir goyah saat Sehun kembali.

“Jinjja? Kau sendiri sepertinya tidak yakin pada dirimu sendiri” Hae mi memandang remeh.

“Aiissh sudah jangan bahas lagi, aku pusing” Jieun mengalihkan topik.

“Ck dasar, sudah jangan terlalu dipikirkan semua akan baik-baik saja”

Hae mi dan Jieun kembali menyantap makanannya.

Aku akan  segera memberitahukannya tentang ini dan juga tentang Sehun padanya,  tidak enak menyimpan semuanya sendiri.

^^^^

Tiga minggu sudah berlalu sejak pembicaraannya dengan Hae mi, namun Jieun masih belum mengatakan apapun soal kepergiannya juga soal Sehun pada Kyuhyun.

Malam ini Kyuhyun mengajak Jieun untuk menghadiri pesta yang diadakan kantornya, pesta yang akan dihadiri ayah Kyuhyun, tentu saja ayahnya lah sipemilik saham terbesar kantornya.
Jieun mempersiapkan diri, ia merias wajahnya cukup lama, ia menggunakan gaun yang tak terlalu panjang juga tak terlalu pendek, ada hiasan brukat disekitar bahunya, dipasangkannya bando yang terdapat manik-manik kecil diatasnya, ia gulung rambutnya sedemikian rupa namun tetap terlihat anggun.

“Ah dia lama sekali, tunggu ahjumma akan memanggilnya” eomma Jieun beranjak ke kamar Jieun.

Kyuhyun hanya mengangguk, kini ia hanya berdua saja dengan appa Jieun diruang tamu, appa Jieun sedang membaca koran, suasana hening. Sejak awal appa Jieun memang tak terlihat menyukainya namun juga tak melarang hubungannya dengan Jieun.

“Ekhemm ..” appa Jieun tampak berdehem. Kyuhyun sedikit tersentak namun ia mencoba setenang mungkin dihadapan calon mertuanya (keke).

“Jadi kau sudah bekerja?” tanya Appa Jieun kemudian, masih dengan membaca koran yang dipegangnya.

“N ne ahjussi, begitulah”

“Aaah baguslah, dimana ?”

“Dicabang perusahan Cho Corporation ahjussi” jawab Kyuhyun. Appa Jieun hanya mengangguk-angguk paham lalu kembali terfokus pada korannya.

Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, Jieun perlahan melewati anak tangga rumahnya, ia terlihat anggun, Kyuhyun yang melihatnya seakan terpana, Jieun yang mendapatkan pandangan seperti itu sedikit menunduk malu.

“Nah Jieun sudah siap, pergilah” ujar eomma Jieun.

“Appa kami pergi dulu”

“Saya pergi dulu ahjumma, ahjussi”

“Hmm” appa Jieun menjawab hanya dengan gumaman kecil.

“Ne hati-hati dijalan”

“Ne ahjumma”

“Ingat jangan terlalu malam pulangnya”

“Ne eomma”

Kyuhyun dan Jieun pun beranjak pergi, Kyuhyun dengan mobil yang seadanya membawa Jieun kepesta. Mobil yang ia minta setelah berniat hidup mandiri. Tadinya, ayahnya akan membelikan mobil keluaran terbaru namun Kyuhyun malah menolaknya, ia hanya membwa mobil yang selayaknya sudah masuk museum.

“Aaah oppa jika kau sudah punya banyak uang kau harus membeli mobil baru”

Kyuhyun menoleh lalu tersenyum “Itu pasti chagi”

“Sabarlah menunggu , okeh” tambahnya. Jieun terdiam mendengar ucapan Kyuhyun barusan, sepertinya semakin berat saja untuk mengatakan ia akan pergi.

“Wae kenapa diam ?”

“Ah ani oppa” Jieun kemudian tersenyum seadanya.

Beberapa menit kemudian mereka sampai, Jieun turun dan meletakan tangannya ditangan Kyuhyun. Tampak sebagian undangan telah datang dan memenuhi tempat yang telah disediakan. Baru kali ini Jieun menghadiri pesta semegah ini, hiasan interiornya pun begitu menawan dan terkesan mewah.

“Oppa sebenarnya pesta ini untuk apa?”

“Kudengar ini untuk menyambut tamu yang akan bekerja sama dengan perusahaan kami”

“Aaa begitu, berarti tamu itu sangat berpengaruh ya?”

“Mungkin saja, buktinya perusahaan sampai mengadakan pesta seperti ini”

Pembawa acara mulai bersuara, tanda acara akan segera dimulai, pembawa acara mempersilahkan Pemilik dari Cho Corp yang tak lain adalah ayah Kyuhyun untuk memberikan sepatah dua patah kata, Kyuhyun memandangi ayahnya yang mulai berjalan kearah panggung. Selama ia memutuskan untuk tinggal sendiri diapartmentnya ia belum menemui ayahnya lagi, hanya bertukar kabar lewat telepon.

Ayah kau tampak sehat, Syukurlah

Ayah Kyuhyun memberikan sambutannya dan setelah beberapa menit ia bercuap-cuap akhirnya ia pun mengenalkan orang yang akan bekerja sama dengan perusahaannya, Jieun mengerutkan kening ketika orang yang dimaksud adalah namja yang pernah ia temui saat ingin membeli kemeja untuk Kyuhyun. Jieun sedikit tak percaya, namja tengil itu ternyata orang yang akan bekerja sama dengan perusahaan tempat Kyuhyun bekerja, itu artinya ia memang bukan namja biasa.

“Ya ini dia tuan Kim Myungsoo perwakilan dari perusahaan yang akan bekerja sama dengan perusahaan kita dibidang real estate” begitulah kira-kira yang pembawa acara katakan. Namja itu kemudian berjabat tangan dengan ayah Kyuhyun dan disambut meriah oleh tepuk tangan. Begitupun Kyuhyun, terkecuali Jieun. Ia meneguk habis minuman dihadapannya. Ia sebal melihat namja itu lagi, namja yang mengambil kemeja incarannya, ya Jieun sebal hanya karena masalah itu, sangat kekanakan memang, tapi itulah Jieun.

Kyuhyun menoleh, ia mengerutkan kening.

“Wae kau kenapa?”

“Aku, aku sedang haus oppa”

“Yaakk kau menghabiskan minuman itu, itu mengandung alkohol bodoh” Kyuhyun tak habis pikir.

“Be benarkah ?” Jieun memasang tampang lugunya.

“Aisshh kau ini,, “

“Ah permisi Kyuhyun-ssi kau dipanggil manager Han” tegur seorang rekan kerja Kyuhyun.

“Ah ne baiklah”

“Kau tunggu disini, jangan kemana-mana, aku akan segera kembali” Jieun hanya mengangguk, Kyuhyun pun menghampiri managernya yang tampak sedang berbincang dengan tamu yang datang.

“Ahh Jieun-ssi kau sendirian?” tanya yeoja yang ternyata Yurra.

“Aaah Yurra-ssi, aku bersama Kyuhyun, ia sedang kesana sebentar”

“Aaa begitu, kalau begitu aku tinggal dulu” Jieun mengangguk sambil tersenyum.

“Mungkinkah itu namjachingunya? Ah aku bersyukur setidaknya ia tidak akan mengganggu Kyuhyun kekeke” gumam Jieun setelah melihat Yurra menggandeng seorang namja yang tak kalah tampan dari Kyuhyun namun tetap dimata Jieun Kyuhyun adalah namja tertampan dipesta ini hehe. Mata Jieun mulai berkunang-kunang, mungkin efek dari minuman yang diminumnya sudah mulai mempengaruhi kesadarannya.

“Aisshh aku memang tak pandai minum, hanya meneguk satu gelas saja sudah seperti ini” Jieun memegangi kepalanya.

Ia beranjak, berniat menuju mobil Kyuhyun, sangat memalukan jika ia membuat kacau pesta ini hanya karena ia mabuk. Jieun beranjak,ia berjalan dengan sedikit sempoyongan. Namun tiba-tiba

BRUKK

Jieun menabrak seseorang namun tak sampai jatuh, tanpa melihat wajahnya Jieun langsung membungkukan badannya meminta maaf.

“Mianhae aku tidak sengaja” ujarnya, Jieun kembali berjalan tanpa mempedulikan orang yang tak sengaja ditabraknya.

“Yaak kau yeoja aneh, enak saja pergi begitu saja” Ujar orang itu, Jieun terhenti, ia berbalik memandang orang yang berteriak padanya. Jieun tersentak ketika melihat orang yang ditabraknya ternyata Kim Myungsoo, namja tengil itu. Perhatian tamu undangan mulai mengarah pada keributan kecil yang Jieun timbulkan.

“Yaakk kau, siapa yang kau panggil yeoja aneh hahh?! Aku sudah meminta maaf apa kau tuli ?!”

“K kau kau benar-benar ..” amarah Myungsoo mulai memuncak mendengar ucapan Jieun.

Mendengar keributan itu, Kyuhyun langsung menghampiri Jieun. Ia meminta maaf pada Myungsoo, berkali-kali ia minta maaf, ia pun melihat ayahnya tengah memperhatikannya. Ia segera membawa Jieun pergi.

Sesampainya dimobil, Kyuhyun merebahkan Jieun dijok sebelah kemudinya.

“Aiishh kau ini, aku bisa dipecat hanya karena keributan yang kau timbulkan” Kyuhyun berdecak kesal.

“Mian oppa, tapi aku sudah meminta maaf tadi, habisnya namja itu memang benar-benar menyebalkan” Jieun membela diri, ia masih sedikit sadar.

“Ah sudahlah, lebih baik kuantar kau pulang”

To be continue ~

Gimana? Ceritanya makin ga jelas yah, aku juga bingung nantinya mau kya gimana keke.. tunggu aja part selanjutnya okeh ... ^^ pai-pai 

Comments

Post a Comment