Mission of Love [5]

Lee Jieun [IU] | Park Chan Mi (oc) | Nam Joo Hyuk | Dean | Oh Mina (oc) etc.
School life | Teen | Friendship | Love
PART [1] [2] [3] [4]
Jieun menyeruput minuman kotaknya seraya masih memandangi gadis disampingnya. Mereka berdua duduk dikursi yang berada didepan minimarket.  Jieun tidak mimpi kan? Gadis itu benar-benar Park Chan Mi kan? Sulit dipercaya. Tapi kenapa gadis itu tak menghubungi Baekhyun saat dirinya berada di Korea? Ah.. kenapa malah Jieun yang jadi penasaran begitu banyak.
“Sudah berapa hari kau di Korea, Chan Mi-a?”
“Sebenarnya aku sudah satu Minggu berada disini dan tadi aku tak sengaja melihatmu jadi aku berniat menyapamu”
“Kau salah orang, kenapa tidak menemui Baekhyun? Kau tahu benar, dialah orang pertama yang harus kau temui”Chan Mi tampak menunduk.
“Aku tak ingin bertemu dengannya lagi”ucap gadis itu lirih. Entah kenapa ucapan itu membuat Jieun marah. Baekhyun sudah setia menunggu gadis itu hampir satu tahun tapi apa ini? Apa Chan Mi benar-benar tidak memiliki perasaan?
“Mwo? Kau sadar dengan ucapanmu kan?”
“Jieun sebenarnya...”
“Apa? Kau pasti mau beralasan kan? Selama satu tahun sejak kau pergi, Baekhyun masih setia menunggumu meski kau tidak pernah mengabarinya sekalipun. Aku yang melihatnya saja kadang muak dan berpikir apa Baekhyun begitu bodoh menunggumu yang entah kapan akan kembali. Dia benar-benar mencintaimu, apa kau tahu itu? aku tak pernah melihat namja yang begitu setia seperti dia. Ah jinjja,,, kenapa aku jadi kesal”
“Aku mengidap tumor stadium akhir Ji”
Deg.. seketika Jieun melebarkan matanya memandang tak percaya pada gadis yang masih menundukan kepalanya itu.
“A apa yang .. barusan kau katakan?”suara Jieun melunak seolah kekesalannya menguap begitu saja.
“Benar, aku ke Jepang bukan untuk pindah tapi untuk pengobatan Ji. Baekhyun tak pernah tahu soal ini karena aku tahu dia akan hancur saat mengetahuinya. Lebih baik aku menjadi jahat dimatanya dari pada dia mengetahui penyakitku dan menjadi hancur”jelas Chan Mi. Jujur saja Jieun terkejut mengetahui semua fakta itu.  
“L lalu kenapa kau sekarang berada di Korea?”Chan Mi tersenyum miris lalu memandang ke arah lain. Jieun melihatnya, dia melihat kedua mata gadis itu berkaca-kaca. Meski belum mendapat jawaban dari pertanyaannya, Jieun merasakan kepedihan dan keputusasaan yang memancar dari wajah gadis itu.
“Aku sudah tak memiliki harapan Ji, dokter yang menanganiku di Jepang pun sudah angkat tangan, waktuku hanya tinggal satu bulan lagi”dan derai air mata mulai beruntun menetes membasahi wajah Chan Mi yang pucat. Benar, Jieun baru sadar jika wajah Chan Mi kini lebih pucat dari setahun lalu.
Ya Tuhan,, bagaimana jika Baekhyun tahu soal ini..
Jieun menjulurkan tangannya dan mengusap pundak Chan Mi yang bergetar karena menangis. Menyalurkan rasa pedulinya. Berharap ia bisa menenangkan gadis itu meski penderitaan Chan Mi tidak akan hilang begitu saja.
“Kau harus memberitahu Baekh-”
“Tidak”potong Chan Mi.
“Apa kau akan setega ini padanya?”
“Berjanjilah Ji, jangan pernah beritahu Baekhyun”ucap Chan Mi dengan pandangan memohon. Ini adalah permintaan yang cukup berat. Jieun sedang dalam masalah dan sekarang bebannya bertambah lagi. Kenapa harus dia yang mengetahui semua ini? Lebih baik tak tahu apa-apa dari pada tahu tapi tak bisa mengatakannya pada siapapun.
Ah Jinjja~
Jieun masih belum mengatakan keputusannya namun Chan Mi bersikukuh. Tangan pucat gadis itu bahkan meraih tangan Jieun dan menggenggamnya lembut.
“Berjanjilah Ji, ini adalah permintaan terakhirku”Jieun menghela nafas putus asa dan kemudian memandang Chan Mi.
“Tolong Ji, aku tak bisa membuat namja itu hancur”
Dengan berat hati Jieun mulai menganggukan kepalanya dan berkata ‘Baiklah’dengan nada lirih.
“Gomawo Ji”lagi-lagi Jieun hanya bisa menghela nafas namun perlahan ia tersenyum yang terkesan dipaksakan untuk membalas senyuman Chan Mi.
“Bagaimana bisa kau tersenyum disaat seperti ini”ucap Jieun kesal namun Chan Mi malah melebarkan senyumannya dan hal itu malah  membuat Jieun sedih.
Aku saja sesakit ini melihat Chan Mi, lalu apa yang terjadi jika Baek tahu soal ini..
Ah tidak bisa kubayangkan..
“Ji, sudah malam, aku pulang dulu ya. Mainlah ke rumah sesekali, aku benar-benar bosan satu Minggu ini”Jieun mengangguk seraya tersenyum simpul.
“Aku akan ke rumahmu lain kali”
“Oke aku tunggu, awas saja jika tidak datang”
“Hahaha arraseo”Chan Mi melambai lalu menghampiri mobil yang terparkir dipinggir jalan dan memasukinya. Mobil itu pun melaju dan perlahan menghilang dari pandangan Jieun.
“ARRRGGHH KENAPA SEMUA INI TERJADI PADAKU !”teriaknya seraya menyenderkan kepala disandaran kursi.
“Ah jinjja~ bagaimana bisa aku menyembunyikan ini semua dari Baekhyun? ARRGGHH”pejalan kaki yang tak sengaja melewati minimarket itu melirik Jieun dengan seraya bergumam lalu mempercepat langkahnya. Mungkin mereka kira Jieun mabuk atau gila karena berteriak tak jelas seorang diri.
“AARGGHH !”
<<>> 
“Pagi Ji”ucap Baekhyun dan Joohyuk bersama-sama yang menunggu Jieun didepan rumah.
“Eoh .. pagi”ucap Jieun dengan senyuman yang dipaksakan. Jujur  saja Jieun masih kepikiran dengan pertemuannya dengan Chan Mi tadi malam. Apalagi saat memandang wajah Baekhyun, ia benar-benar merasa bersalah.
“Asa ! Aku sangat bersemangat hari ini”ucap Joo Hyuk berapi-api.
“Wae? Ah iya, nanti malam ya?”
“Ne”jawab Joohyuk dengan senyuman sumringah.
“Semoga rencana kita berjalan lancar. Ayo ulurkan tangan kalian”ucap Baekhyun seraya mengulurkan punggung tangannya didepan Jieun dan Joohyuk tak lama keduanya mengikuti apa yang namja itu lakukan. Pertama Joohyuk yang meletakan tangannya diatas tangan Baekhyun dan berlanjut dengan Jieun. Ketiganya saling berpandangan sesaat lalu.
“Semoga berhasil !”seru mereka kompak.
 "Haha~"
“Eh tapi apa yang harus kupakai nanti malam ya”ucap Joohyuk bingung. Ia tak boleh tampil mengecewakan dihadapan Seulgi kan?
“Sudah ah, kita bisa terlambat, kita bicarakan dijalan saja”ucap Baekhyun seraya mendorong pelan tubuh Joohyuk dari belakang.
“Ah Baiklah-baiklah”Joohyuk dan Baekhyun berjalan didepan sementara Jieun mengekori dengan sesekali menunduk lalu menatap Baekhyun penuh arti.
Apa kuberitahu saja tentang Chan Mi pada bocah itu?
Lalu bagaimana dengan janjiku pada Chan Mi
Ah.. tapi jika Baekhyun aku menyembunyikan ini darinya, dia pasti akan marah besar.
Bagaimana ini?
Tanpa Jieun sadari Baekhyun menoleh dan melihat gadis itu tengah melamun.
Kenapa lagi dia?
“Ji ! Cepatlah!”
“O oh”
 _________
Blukk.. Jieun meletakan kepalanya diatas meja sesampainya ia dikelas. Mina tampak kebingungan melihatnya.
“Ada apa lagi sekarang? Apa kau melupakan sesuatu?”tanyanya dan Jieun hanya menggeleng pelan.
“Biar ku tebak, apa kau belum mengerjakan tugas? Ah tapi tidak ada tugas hari ini”Jieun menatap Mina namun tak berkata-kata seolah ia menunggu tebakan gadis itu yang selanjutnya.
“Tunggu, aku sedang memikirkan sesuatu.. apa kau.. sedang datang bulan jadi tidak bersemangat bersekolah?”Jieun menggeleng lagi.
“Ah lalu apa !?”gadis itu malah jadi frustasi. Entah kenapa Jieun jadi sedikit terhibur. Jieun menghembuskan nafas lalu mmenegakan kepalanya.
“Tak apa, tak usah dipikirkan”ucapnya seraya menepuk bahu Mina.
“Sikapmu malah membuatku semakin pensaran”geram Mina.
“Tebak saja kalau bisa”
“Yaakk jangan bercanda”
“Hehe mian, lain kali pasti akan kuceritakan”
“Teman-teman !”pekik ketua kelas saat masuk kelas. Seisi kelas Jieun langsung memperhatikannya.
“Ada apa?”tanya salah satu siswa.
“Hari ini tidak akan ada kegiatan belajar mengajar, kita bebas!”
“Yang benar?”tanya yang lain.
“Aku sudah menanyakan ke ruang guru tapi kita tidak boleh pulang sebelum jam pelajaran terakhir selesai, hanya saja kita bebas.”
“Yeaaayy !”
“Wohooo !”
Beberapa siswa langsung berhamburan keluar kelas.
“Haahh, apa yang harus kulakukan sekarang?”keluh Mina. Gadis itu hanya tahu belajar dan ia malah bingung saat kelas bebas.
“Kau punya ide Ji?”
“Aku mau dikelas saja”ucap Jieun seraya kembali meletakan kepalanya diatas meja. Bukan hanya karena ia sedang tak bersemangat tapi juga karena kemungkinan dia bertemu geng Dean diluar jadi Jieun malas kemana-mana. Lebih baik di kelas saja.
“Eeh tumben”
“Mina-ya”
“Eoh”
“Ini misalnya ya, misalnya kau menyukai teman mu sendiri tapi kau tidak bisa mengtakannya karena dia menyukai gadis lain, apa yang harus kau lakukan?”Mina tampak mengernyit lalu memandang Jieun seakan dia bisa membaca pikiran gadis itu. Mina mendekat lalu berbisik.
“Orang itu Baekhyun atau Joohyuk?”tanya nya tanpa basa-basi.
“Yaaakk ! kubilang kan Misalnya ! bukan berarti aku yang berada dalam masalah itu”
“Aiishh, tidak perlu berteriak kan”gumam Mina sebal.
“Tapi aku pasti akan kebingungan jika berada didalam situasi seperti itu bukan karena namja yang disukai sudah memiliki kekasih tapi karena pertemanan biasanya akan hancur jika sudah ada cinta didalamnya, disisi lain pihak yang menyukai mungkin hanya bisa memendam perasaannya dan menderita terus menerus”
Ucapanmu benar sekali..
“Tapi ada satu solusi”lanjut Mina membuat Jieun memandangnya penuh binar.
“A apa solusinya?”
“Membuka hati untuk orang lain”
“Eeeh memangnya mudah membuka hati untuk orang lain”
“Kau bilang bukan kau yang berada dalam situasi ini, kenapa mengeluh?”
“Eh.. ehehe, aku kan mencoba merasakan pihak yang menyukai”
“Ah Oke.. Memang tidak mudah membuka hati untuk orang lain tapi setidaknya layak dicoba. Atau bisa saja kau bersikap egois tanpa memikirkan apapun dan menyatakan perasaanmu. Aku yakin persahabatan itu tak seperti sebelum kau menyatakan perasaanmu”
Aku juga berfikir seperti itu, pasti bakal canggung dan ... ah aku tidak bisa membayangkannya.
“Aku setuju denganmu”Mina mengangguk-angguk.
“Jadi.. sebaiknya kau membuka hati untuk orang lain”
“Y Yaak kubilang bukan aku !”
“Kau bilang kau mencoba merasakan pihak yang menyukai -_-”
“Ahhehe.. iya lupa”
“Ji ke kantin yuk”
“Tidak ah kau saja, aku mau ke perpus saja”
“Ehh tumben”
“Kepalaku tidak bisa berhenti berfikir jadi aku memutuskan untuk membaca sesuatu saja diperpus”
“Ya sudah aku nanti nyusul, aku ke kantin dulu ya”Jieun mengangguk. Dan Mina pun bangkit lalu keluar kelas. Hanya ada beberapa anak yang masih didalam kelas.
Saat sudah berada diluar kelas, Mina menghentikan langkahnya saat berpapasan dengan geng Dean, gadis itu penasaran dan memilih memperhatikan mau kemana mereka karena biasanya anak-anak itu tak lewat sana. Mina mengernyit saat ketiganya memasuki kelasnya.
Kenapa mereka masuk kelasku?
Ah Jieun..
Mina pun berbalik arah dan mengikuti mereka namun hanya memperhatikan lewat jendela. Beberapa murid yang masih tersisa didalam kelas pun langsung keluar mengetahui geng Dean masuk ke kelas mereka, kecuali Jieun yang tidak menyadari kehadiran Dean dan kawan-kawannya.
“Hoy Lee Jieun”ucap Dean seraya menoyor kepala Jieun yang tertelungkup diatas meja. Perlahan tapi pasti Jieun mengangkat wajahnya dan memandang Dean yang kini tersenyum lebar. Namun seperti apapun namja itu tersenyum, Jieun selalu merasakan hawa-hawa menyebalkan.
“Apa?”ucap Jieun tak bersemangat.
“Ada apa denganmu hari ini?”tanya Dominic.
“Mungkin dia baru dicampakan seorang namja haha”jawab Zico lalu melakukan high five dengan Dominic.
“Bangun, ikut kami sekarang”suruh Dean.
“Ne”ucap Jieun menurut, gadis itu bahkan langsung bangkit dari duduknya. Tidak ada penolakan dan protes seperti biasanya. Hal itu malah membuat Dean mengernyit samar.
Ada apa dengannya hari ini?
“Omo omo, kenapa geng Dean mendatangi Jieun?”lirih Mina.
“Apa yang harus kulakukan? Apa harus kuberitahu Baekhyun atau Joohyuk?”Mina malah terlihat bingung sendiri. ia hanya khawatir melihat Jieun didatangi 3 namja itu.
“Ah tapi kenapa Jieun tidak melawan? Ia bahkan diam saja saat Dean menoyor kepalanya. Aduh apa yang harus kulakukan?”
“Apa aku masuk saja dan melawan ketiga namja itu? heol, kau bisa habis Mina-ya”masih dengan mengawasi mereka, Mina justru tak hentinya menggerutu seorang diri.
“Annyeong Mina-ssi”Mina terperanjat karena seseorang menyapanya tanpa ia sadari dan orang itu adalah Baekhyun dan Joohyuk disampingnya. Mina berbalik dengan perasaan was-was.
“Ah a annyeong”
“Oia apa Jieun ada dikelas?”
“D dia...”Mina tidak tahu harus memberi tahu kedua namja itu atau tidak tentang Jieun yang didatangi geng Dean. Sementara Baekhyun dan Joohyuk masih menunggu jawaban dari yeoja itu.
“Dia ada dikelas”ucap Mina cepat, ia tak akan berfikir apapun lagi, sepertinya Jieun memang sedang dalam bahaya dan ia harus memberitahukannya pada kedua namja itu. setelah mendengar jawaban Mina, Baek dan Joohyuk pun mengucapkan terimakasih dan beranjak memasuki kelas tanpa tahu kelanjutan ceritanya.
“Aiishh.. Siapa lagi cecunguk yang berani masuk”rutuk Dominic saat mendengar suara pintu dibuka. Namun kemudian terdiam saat Dean melihat siapa yang datang dan menahan Dominic dengan tangannya. Tak ada tatapan ramah selama beberapa detik sampai Dean melangkahkan kakinya dan tersenyum yang tampak dibuat-buat.
“Ah Baekhyun-ssi kita bertemu lagi”
“Ah Ne”ucap Baekhyun dengan senyum kecil lalu mengarahkan pandangannya pada Jieun yang perlahan memperihatkan senyumannya.
“Kenapa kalian datang kesini?”selidik Joohyuk. Jujur saja ia merasa tidak ada yang baik jika Jieun bergaul dengan ketiga namja brandal itu.
“Nugu..ya?”tanya Dean dengan ekspresi remehnya membuat Joohyuk makin tak menyukainya.
“Nam Joohyuk, teman Jieun”
“Ah begitu rupanya, okelah kami pergi saja”ucap Dean seraya menggerakan tangannya seakan memberi insyarat untuk pergi pada Zico dan Dominic.
“Tunggu”namun Joohyuk menahan bahu Dean membuat namja itu menghilangkan keramahannya dan menatap tajam.
“Kuharap kau tidak mengganggu Jieun”lirih Joo Hyuk.
“Itu bukan urusanmu”jawab Dean tajam seraya melepas tangan Joohyuk dibahunya dan kembali melangkah pergi. Melihat kondisi yang tidak kondusif, Jieun menghampiri Joohyuk dan Baekhyun.
“Eh sudahlah”ucap Jieun seraya menahan Joohyuk yang kesal karena sikap Dean.
“Aiishh aku benar-benar tidak menyukai mereka sedikitpun !”geram Joohyuk.
“Benar”ucap Baek setuju.
“Sudahlah, lagi pula jika bukan karena tugas dari guru BP aku tidak akan mau dekat dengan mereka”
“Bilang saja pada kami jika mereka berbuat sesuatu padamu”
“Ne ne arraseo”
Disisi lain, Mina yang masih memperhatikan mereka setelah bersembunyi saat Geng Dean keluar kelas, mulai berfikir.
Apa maksud Jieun?
Dia tidak pernah cerita tentang tugas dari guru BP?
Memangnya tugas apa?
To be continue






Comments

  1. ditungguin seharian inii, akhirnya update jugaa<3

    ReplyDelete
  2. Jieun kebanyakan bohong nih, hehehe 😁

    ReplyDelete
  3. Jieun kasian banget sih, berbohong buat nutupin beban nya..
    Ditunggu next nya ya min

    ReplyDelete

Post a Comment