Letter [4]



PART 1 2 3


Tidak seperti biasanya, Sehun tampak berbeda setiap kali berpapasan dengan Jieun. membuat gadis itu bertanya-tanya, ada apa lagi dengan Sehun? bukankah seharusnya Jieun yang menghindari namja itu? tapi kenapa hari ini Sehun yang seakan tak mengenalnya?

Somin memperhatikan Jieun yang melamun dengan dahi berkerut-kerut.

"Ada apa denganmu Ji?" Jieun hanya menoleh dan memperhatikan Somin.

"Hey, kau kenapa sih?" tanya Somin sekali lagi.

"Aku sedang bingung Min-a"

"Soal apa?"

"Sehun"

"Eeehh? kau memikirkan namja itu? bukankah kau merasa terganggu dengan sikapnya?"

"Hari ini dia bersikap aneh"

"Bukankah pertemuan kalian juga aneh ya? kenapa juga harus kau pikirkan?"

Benar juga kata Somin. 

"Iya juga yah"

Somin menggeleng pelan seraya tersenyum kecil.

"Jangan dipikirin terus, nanti jadi suka loh"

"Itu tidak akan terjadi" Jieun menggeleng cepat dengan ekspresi menyangkal membuat Somin hanya memandangnya seraya tersenyum.

"Min-a jangan senyum-senyum terus dong ah" Jieun sebal melihat senyum Somin yang seolah meledeknya.

"Haha.. soalnya lucu aja"

Permainanku semakin menyenangkan - batin Somin

"Udah ah ke kantin yuk" Jieun bangkit dari kursinya dan berjalan menuju kantin meninggalkan Somin yang masih terkekeh dibelakangnya. Baru beberapa langkah keluar dari kelas, mata Jieun dan Sehun berpapasan namun Sehun malah membuang muka dan kembali mengobrol dengan temannya yang bersender di tiang depan kelas.

Waah, dia tuh ngajak ribut atau bagaimana sih? sikapnya sama seperti tadi pagi.. 

"Hey" Tepukan tangan dibahu Jieun membuatnya sedikit terkejut.

"Ayo, katanya mau ke kantin" ucap Somin seraya mendongak memandang Jieun yang terlihat bingung.

"A ayo"

___

"Waah serius?" tanya Somin dengan mulut penuh makanan.

"Ya ampun, telan dulu makananmu Somin-a"

"Maafw" ucapnya kurang jelas.

Jieun kembali menceritakan tentang kakaknya yang diterima magang di perusahaan besar.

"Kalau kau mau main ke sana, aku ikut ya" ucap Somin setelah ia meminum jus kemasan.

"Oke"

"Assa~"

"Sebegitu senangnya ya?"

"Aku penasaran saja, bagaimana penampilan Kang Jun Oppa dengan setelan kantor, pasti benar-benar tampan"

"Astaga, otakmu itu ternyata mesum juga ya"

"Yaakk, enak saja menyebutku mesum"

"Lalu apa lagi jika bukan mesum?"

"Aku hanya menganggumi Kang Jun Oppa yang begitu berkharisma Ji" ucap Somin dengan penuh penghayatan membuat Jieun merasa mual.

"Ya ya. .. terserah lah"

Jieun mengeluarkan surat kaleng yang diterima Sehun dari kantong bajunya membuat Somin mendelik.

Waah Jieun benar-benar gigih mencari pelakunya... padahal sudah lebih dari satu Minggu, ia keliling kelas.

"Ji"

"Hmm?"

"Kamu masih mau mencari pengirim surat itu?"

"Tentu saja" jawab Jieun yakin.

"Ini sudah lebih dari satu Minggu loh"

Jieun menghela nafas.

"Jadi menurutmu bagaimana?" tanya Jieun balik.

Akan terlihat mencurigakan tidak ya, kalau aku menyarankan Jieun untuk berhenti mencari pelakunya? 

"Eumm menurutku tidak perlu dilanjutkan, percuma juga, kamu sudah mencari lebih dari satu Minggu kan?"

"Iya juga sih tapi aku masih penasaran saja, siapa orang yang tahu selain kita berdua jika aku tidak menyukai Sehun"

"Mungkin ada murid yang tidak sengaja menguping pembicaraan kita"

"Tapi memang harus sampai segitunya mengirim surat kepada Sehun bahwa aku tidak menyukainya? bisa jadi alasannya si pengirim surat ini memiliki dendam terhadapku. aku hanya ingin tahu siapa?"

Entah kenapa Somin merasa sedikit bersalah namun mana mungkin ia mengungkapkan jika dia pelakunya.

"Udah, abaikan saja"

"Bagaimana jika si pengirim ini, melakukan hal lain yang lebih membahayakanku?"

"Tidak mungkin" jawab Somin santai.

"Tidak... mungkin? darimana kau tahu?"

Bodoh, Somin, kenapa harus keceplosan

"Aku hanya asal menebak"

Jieun mendengus pelan dan kembali memandangi surat lecek ditangannya. ia benar-benar masih penasaran dengan identitas si pengirim.

"Udah ya, aku mau bertanya lagi ke kelas yang belum aku kunjungi sebelum waktu istirahat selesai" Jieun bangkit dan menghilang membawa surat kaleng itu.

Ya ampun Jieun ngga bakal ketemu juga, karena orang yang menulis surat itu tidak ada disekolah ini - batin Somin.

To Be Continued

#Halo semuanya, apa kabar? duh udah lama banget ngga update ya, yang nungguin ff ini update maaf banget karena baru bisa update sekarang. Oia aku mau ngasih tau kalian terutama para readerku yang udah ngikutin aku dari dulu kalo kelanjutan blog ini tergantung sama kalian semua, loh maksudnya gimana min? maksudnya adalah aku butuh support kalian, bukan hanya dengan cara komen dan like tapi ada satu support lagi atas apresiasi kalian sama tulisan-tulisanku dengan cara klik iklan yang ada di blog ini, aku cuma butuh, satu klik disetiap ff yang kalian baca. jadi aku juga punya motivasi buat ngelanjutin blog ini. kalo kalian bingung dimana iklannya, kalian bisa geser ke bawah, biasanya ada setelah kolom komentar. caranya cuma klik iklan aja kok setelah itu kalian close lagi. aku dapet penghasilan dari situ soalnya.

Please, please banget kalo kalian masih suka tulisanku dan berharap blog ini tetap lanjut, klik iklannya ya.

Maaf kalo panjang. btw thanks. aku akan lanjutin ff ini kalo kalian mendukungku lewat klik iklan. terimakasih :D





Comments

Post a Comment