Frozen Heart [2]


Lee Ji eun / IU | Lee Jun Ki | Oh Sehun etc

Drama | Chapter



Part 1


“Ck ck ck.. kudengar kau tidak menyukai namja apa itu benar ? tapi.. jika itu benar kenapa kau menciumku tadi malam ya” Kesabaran Jieun sudah diambang batas mendengar celotehan namja itu. Jieun melirik tajam Sehun, ia mencium namja itu dengan kesadaran yang hilang. Ia akui itu.

“Apa kau sudah selesai ?” tanya Jieun ketus. Ia mencoba bersikap biasa, mengurangi rasa keterkejutannya kenapa ia bisa mencium namja yang bahkan baru ia kenal tadi malam itu. Jieun juga bingung kenapa ia mencium namja itu. 

Sudahlah.. itu pasti karena aku mabuk ucap Jieun dalam hati, menenangkan dirinya sendiri.

“Aku bahkan belum memulainya” ucap Sehun dengan seringaian diwajahnya membuat Jieun jengah sekaligus tak mengerti apa maksud dari ucapan namja itu.

“Sudahlah, apapun maksudmu aku tidak perduli. Aku memang bersalah tadi malam karena menciumu, aku akui aku salah dan aku minta maaf, oke”

“No no no” ucap Sehun sembari menggeleng pelan. “Aku tidak butuh ucapan minta maaf”

“Lalu apa maumu ?”

“Jadilah kekasih pura-pura ku” ucap Sehun to the point. 

“Mwo ?”

Apa namja ini masih mabuk ? 

“Atau aku akan melaporkanmu karena sudah melecehkanku”

“Cih.. kau pikir aku akan takut dengan ancaman bodoh seperti itu ?”

“Oh jadi kau tidak ingin bertanggungjawab dengan tindakanmu ?”

“Bukankah kau terlalu berlebihan, aku hanya menciumu bahkan tanpa perasaan apapun karena kau tahu aku sedang mabuk tadi malam”

“Aku tidak mau tahu dan sebagai warga negara yang baik, aku harus berbuat tegas jika ada yang melecehkanku bukan ?” ucap Sehun membela diri membuat Jieun memandangnya datar. Menghela nafas setelahnya.   

Namja ini benar-benar keras kepala

“Aku hanya ingin kau menjadi kekasih pura-puraku. Bukankah itu bukan masalah yang berat ? aku memilihmu karena kudengar kau tidak menyukai namja jadi 99% kau pasti tidak akan jatuh cinta pada namja tampan sepertiku bukan ?”

Selain keras kepala, ternyata namja ini juga terlalu percaya diri. Ya Tuhan bagaimana bisa aku bertemu dengan namja sepertinya.

“Apa kau sedang bercanda denganku Sehun-ssi ?” Sehun menggeleng cepat. 

“Oke, jadi apa kau menerima tawaranku ?”

“Tunggu dulu, berikan aku alasan kenapa aku harus menjadi kekasih pura-puramu” Sehun menghela nafas.

Susah sekali membuatnya menerima tawaranku

“Bagaimana kalau kita berbicara sembari duduk, kaki ku pegal jika terus berdiri disini” keluh namja itu.

“Baiklah tunggu sebentar” Jieun kembali masuk kedalam. Ia memberitahu Hyunwoo untuk menggantikannya melatih para juniornya dan meminta izin untuk keluar sebentar. Setelah berpamitan, Jieun mengganti baju karate nya dan kembali menemui Sehun yang masih setia berdiri didepan pintu club karate.

_____

Lee Ji Yoon tengah memakan sandwichnya sembari memeriksa beberapa dokumen didalam kamar hotel yang ia sewa beberapa hari kebelakang ini. Disanalah ia tidur selama tak pulang ke rumah.

Kenapa data ini tidak sama dengan data yang diberikan orang suruhanku.

Aku tahu ada yang salah dengan Lee  Jun Young..

Apa mungkin Jun Ki juga terlibat ? Namja itu.. ku kira dia tulus..

Aku akan mencari tahu lebih banyak dan membongkarnya hingga mereka tidak bisa mengelak lagi.

Ji Yoon meraih ponselnya. Menyalakannya dan membuka sandi ponselnya yang langsung mengarah pada wallpaper yang berisi foto dirinya dan Jieun saat masih kecil, ia menelpon seseorang dari ponselnya.

“Lanjutkan penyelidikannya”

“Baik nona”

“Cari tahu semuanya”

“Baik” Ji Yoon menjauhkan ponselnya lalu mematikan sambungan telepon itu. Ia memandang wallpaper diponselnya. Tersenyum kecil dan kembali memeriksa kumpulan dokumen dihadapannya. 

Kau tahu, eonnie melakukan ini semua demi kebaikan mu

_____

Jieun mengernyit saat Sehun mengatakan alasan dibalik permintaannya untuk menjadi kekasih pura-pura namja itu.

“Alasan macam apa itu ?”

“Sudahlah kau hanya perlu menemui orangtuaku dan bilang kau sangat mencintaiku, buat mereka percaya bahwa kita benar-benar saling mencintai satu sama lain hingga mereka membatalkan pertunanganku dengan Mirae” tambah Sehun. inilah alasan Sehun meminta Jieun menjadi kekasih pura-puranya.

“Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya ?”

“Kita akan kembali ke kehidupan kita masing-masing dan aku akan melupakan insiden tadi malam, Deal ?” ucap Sehun sembari mengulurkan tangan. Jieun tampak berfikir sejenak lalu menghembuskan nafas dan akhirnya menjabat tangan Sehun.

“Deal” Sehun tersenyum senang.

"Good"

Song Mirae adalah gadis yang dipilih orangtuanya untuk dijodohkan dengan Sehun karena ayah Sehun, tuan Oh Se Min tahu jika anaknya suka bergonta ganti pasangan alias playboy. Ia ingin anaknya berubah dengan cara menjodohkan Sehun dengan Mirae, gadis manis yang pintar memasak dan juga feminim namun satu hal kekurangan yang dimiliki Mirae adalah otaknya yang lemot. Namja seperti Sehun tentu saja menolak mentah-mentah permintaan sang ayah. Dimatanya semua wanita polos sama saja, mereka layaknya kucing yang malu-malu tapi mau, tidak menantang baginya. Apalagi dengan lemotnya yang membuat Sehun malas. Ia bahkan bisa mendapatkan 10 wanita yang lebih seksi dan menggoda dibanding Mirae.

“Tapi aku ingin memastikan satu hal, apa kau benar-benar tidak menyukai namja ?” tanya Sehun lagi. Ia hanya penasaran. Tapi setelah mengetahui bahwa Jieun seorang senior di club karate dan dari penampilan yang ia lihat, tidak aneh sih jika yeoja itu seorang lesbian. Gayanya terlihat boyish.

“Urusi saja urusanmu sendiri” jawab Jieun dingin.

“Jadi kau lesbi ya?” celotehan namja itu lagi-lagi membuat Jieun naik darah. Gadis itu menatap Sehun tajam .

“Bagaimana kalau kita berkelahi saja ?” usul Jieun, yang membuat namja itu gentar.

“Sepertinya bukan ide yang bagus” jawab Sehun dengan senyum meringis ngeri.

“Jieun !” seseorang memanggil Jieun. Mulai tampak tiga orang mendekat ke arah mereka dan Jieun tahu mereka siapa. Siapa lagi jika bukan Jiyeon, Chanyeol dan Seon Mi. tiga temannya yang rempong dan kepo.

Aiishh kenapa mereka kesini.. 

Jieun menoleh ke arah Sehun. "Bisakah kau pergi sekarang ?"

"W wae ?" 

"Sudah pergilah sana sebelum mereka kesini dan bertanya macam-macam" ucap Jieun seraya menggerakan tangannya mengusir Sehun namun namja itu masih tetap tidak beranjak "Ppali" tambah Jieun. 

"Tidak mau" 

"Yaaa-" ucapan Jieun berhenti saat ketiga temannya benar-benar sudah menghampirinya.

“Kemana saja kau, kami mencarimu ke club karate tapi Hyun Woo bilang kau sedang keluar” ucap Jiyeon sesampainya mereka disana. Sementara Seon Mi melirik Sehun, ia mengernyit seakan tengah mengingat-ingat sesuatu. ia rasa wajah Sehun tidak terlalu asing. 

“Kau..” Seon Mi menggantung kalimatnya.

“Bukankah kau namja yang di club tadi malam ?” sambung Chanyeol.

“Ah benar” balas Seon Mi.

“Apa yang sedang kalian lakukan disini ?” tanya Chanyeol

“Bagaimana kalian bisa bertemu lagi ?” Jiyeon pun ingin tahu.

“Apa kau kuliah disini juga ?” Seon Mi tak mau ketinggalan. Membuat Sehun bingung harus menjawab pertanyaan yang mana dulu. Sementara Jieun hanya menghela nafas mendengar pertanyaan para teman-temannya itu. kenapa juga mereka penasaran sampai seperti itu, berlebihan ! Sebenarnya Jieun sudah menduganya maka dari itu ia menyuruh Sehun cepat-cepat pergi, sayangnya Sehun tak bisa diajak kompromi.

Perlahan tangan kanan Sehun mendarat dibahu Jieun membuat semuanya kaget termasuk Jieun.

Apa-apaan bocah ini !? Jika saja ketiga temannya tidak ada disana, Jieun pasti memelintir tangan itu hingga Sehun kesakitan. 

“Hai, kalian pasti teman-teman Jieun. Perkenalkan namaku Sehun dan aku adalah kekasih Jieun. Senang bertemu kalian” ucap Sehun santai diakhiri dengan senyuman khasnya.

“M mwo !?” sontak ketiga orang itu terkejut. Bukan apa-apa, hanya saja apa yang Sehun katakan terlalu mengejutkan bagi mereka. Jieun memiliki kekasih ? sulit dipercaya. Selama mereka berteman dengan Jieun, gadis itu belum pernah berpacaran satu kali pun. Dan sebenarnya jika pun Jieun memiliki kekasih, mereka mengira Jun Ki lah yang akan jadi namja yang beruntung karena mereka tahu Jika Jieun paling dekat namja itu.

Jieun hanya bisa melotot kearah Sehun seakan berbicara ‘apa kau bercanda ?’ namun Sehun hanya mengedikan bahu dengan santai. 

“Kalian pasti terkejut ya? singkatnya kami sudah bertemu sebelum tadi malam. Aku sangaaat.. menyukai Jieun dan akhirnya kami bisa bersama, senangnya. bukankah ini sangat romantis?” terlihat tidak natural. Ingin rasanya Jieun muntah diwajah Sehun dan menendangnya tepat diperut.

“Tap-“

“Ah jika kalian punya pertanyaan, tanyakan saja pada Jieun, aku sedang terburu-buru kali ini. Kalau begitu aku permisi. Senang bertemu kalian. Dan sayang aku tinggal dulu yah” ucap Sehun seraya mengacak rambut Jieun lalu beranjak meninggalkan kerumunan 4 sekawan itu. Kini Jieun lah yang menjadi sasaran teman-temannya. Berbagai pertanyaan mereka lontarkan tanpa memberikan kesempatan Jieun untuk menjawab.

Kesialan dalam hidupku bertambah lagi hari ini, Oh Tuhaaan..

______

Jieun menghempaskan tubuhnya di Sofa ruang tamu sesampainya ia dirumah. Memejamkan mata seraya memijat pelipisnya. Belum satu menit ia beristirahat, ponselnya sudah berbunyi. Mau tak mau Jieun mengambilnya dan bertanya dalam hati, siapa yang menelponnya karena tak ada nama yang tertera disana. Tanpa berlama-lama Jieun menerima panggilan itu.

“Hallo“

“Hai Jieun”

“Nuguya ?”

“Ya ampun sedih sekali kenapa kau bisa melupakan kekasihmu sendiri ?” sontak Jieun melebarkan matanya.

Sialan dari mana namja ini tahu nomor ponselku

“YAAAKKK !!!!”

“Aigoo, apa kau sesenang itu sampai berteriak begitu kencang ?” Sehun terkekeh geli.

“Kau benar-benar gila, kenapa kau bilang kita berpcaran dihadapan teman-temanku !? bukankah aku hanya harus berpur-pura didepan orangtuamu !?”

“Ya ampun sayang, kau ini tidak tahu ya orangtuaku itu seperti apa. Mereka tidak akan percaya hanya dengan ucapan, apalagi ayahku, dia akan menyelidiki apakah kita benar-benar berpacaran atau hanya pura-pura. Ini demi totalitas jadi jangan bereaksi berlebihan seperti itu, arraseo ?” Jieun benar-benar ingin memukul wajah Sehun saat mendengar nada bicara namja itu yang sok imut. Ia masih mempertanyakan kenapa ia harus bertemu dengan Sehun.

“Terserah” jawab Jieun.

“Sudahlah ikuti saja permainanku dan-”

Bip

Sehun mendengus pelan tatkala sambungan teleponnya diputus begitu saja oleh Jieun.

Aiiishh.. sial ! umpatnya dalam hati. 

“Kau memang selalu mengesankan Hun” ucap Baekhyun seraya sibuk mengupas kuaci dengan giginya yang besar. Dengan bangga Sehun tersenyum senang.

“Siapa dulu, Sehun gitu loh” 

“Tapi bagaimana bisa Jieun menyetujui tawaran untuk menjadi kekasih pura-puramu ?” Sehun mencondongkan tubuhnya lalu berbisik.

“Rahasia” lirihnya

“Yaak.. denganku saja masih harus ada rahasia-rahasia segala” protes Baekhyun. mulutnya tidak bisa berhenti untuk tidak mengunyah kuaci meski ia sedang berbicara.

“Sudahlah ya penting ingat apa tugasmu, jangan katakan apa-apa pada ayah dan kau bisa mendekati Mirae”

“Oke” ucap Baekhyun dan mereka melakukan tos khasnya.

<<>> 

Hari kedua semenjak Jieun dan Sehun menjadi sepasang kekasih gadungan, geliat para mahasiswa dikampusnya sudah mulai heboh. Tentu saja karena selama ini Jieun dikenal sebagai yeoja yang anti pacaran dan terkesan dingin dengan para namja yang menyukainya. Jieun bahkan pernah membuang bunga dari namja yang menyatakan perasaan padanya tepat dihadapan namja itu. 

Jieun bosan ditanya hal yang sama setiap ia bertemu dengan orang yang dikenalnya. Plus makian-makian pedas dari para mahasiswa yeoja yang senang bergosip.

“Apa kau benar-benar sudah memiliki kekasih ?”

“Siapa namanya ?”

“Aku ingin tahu orangnya, perkenalkan dia denganku”

“Bukankah dia lesbi?”

“Namja baru itu ? bukankah ia terlalu tampan untuk bisa berhubungan dengan gadis jadi-jadian seperti Jieun” dan masih banyak lagi. Bahkan ia sengaja menghindari ketiga teman akrabnya dan memilih bersantai di ruang club karate. Setidaknya disana lebih hening dan menenangkan. namun saat ia menuju ruang club karate, ada seorang namja yang menghadangnya. 

"Jieun apa itu benar ?" Jieun mengernyit tak tahu apa maksud dari pertanyaan itu dan jujur saja ia bahkan tidak kenal dengan namja yang sekarang berdiri dihadapannya.

"Apa aku mengenalmu ?" 

"Aku menyukaimu" Jieun mengernyit. 

"Kau ingin kuhajar ?"

"Minggir" tambah Jieun. Namja bernama lengkap Nam Joo Hyuk itu tetap diam. 

"Ku bilang minggir !?" pekik Jieun hingga membuat namja itu gentar dan sedikit menggeser kakinya. tanpa berlama-lama Jieun kembali melangkah menuju ruang club karate dan meninggalkan namja yang bahkan tidak ia kenal. 

"Jieun aku menyukaimu sejak lama tapi kenapa kau berpacaran dengan orang lain !?" teriakan itu sama sekali tidak Jieun perdulikan. 

Masa bodoh..

____

Sehun mendengus pelan saat panggilan dan pesan singkatnya tidak ada respon dari Jieun. Sedari tadi ia mencari gadis itu namun seakan ditelan bumi, Sehun tak menemukannya dimanapun. Bahkan ketiga teman akrab Jieun tidak tahu keberadaan gadis itu. Langkah Sehun terhenti saat memandang seseorang dengan dress berwarna pastel plus bekal makanan ditangannya berjalan di koridor kampus. 

Aiiishh Song Mirae ? kenapa ia ada disini ?

Sehun menghindar dan namja itu berniat bersembunyi dari gadis yang dijodohkan dengan dirinya itu. langkahnya membaawa namja itu ke ruangan club karate dan kebetulan ruangan itu terlihat kosong, ia memasuki ruangan itu. bernafas lega saat sudah berada didalamnya. Tak menyadari jika Jieun juga berada disana, memandang ke arahnya dengan pandangan malas.

“Kau lagi” dua kata itu menarik perhatian Sehun. Membuat ia memandang si pemilik suara.

“Jadi kau disini ? kenapa telpon ku tidak dijawab ?”

“Aku sedang tidak mood” Sehun menghampiri Jieun lalu duduk disampingnya.

“Apa kau sedang datang bulan hingga sampai tidak mood segala ?” Jieun menoleh dan memandang Sehun ketus.

“Ini semua karena ulahmu. Aku risih mendengar cibiran-cibiran karena hubungan pura-pura kita. Ini bahkan belum ada satu Minggu tapi hidupku serasa dineraka”

“Ya ampun santai saja, dalam waktu kurang dari satu Minggu aku yakin mereka tidak akan peduli lagi dan tidak akan menggosipkan dirimu lagi. Ambilah sisi positifnya, dengan kau memiliki kekasih berarti rumor tentang kau tidak menyukai namja terbantahkan kan ?” Sehun sama sekali tak merasa bersalah.

“Aku tidak perduli dengan rumor itu”

“So jangan perdulikan juga tentang cibiran-cibiran yang menimpa mu sekarang. Ku kira kau benar-benar orang yang cuek tapi masalah seperti ini saja membuatmu down” balas Sehun.

Benar juga sih, kenapa juga aku harus risau -_-

“Mudah sekali ucapanmu itu, Btw untuk apa kau kesini ?”

“Aku sedang bersembunyi”

“Dari siapa ?”

“Song Mirae”

“Dia ada disini ?” Sehun mengangguk. Seketika namja itu menoleh.

“Karena kau sudah ketemu, ayo kita keluar dan berakting sebagai pasangan paling mesra dihadapan Mirae” ucap Sehun dengan menggerakan alisnya naik turun.

“Andwae” tolak Jieun mentah-mentah. 

“Wae ?”

“Aku masih tidak mood”

“Yaaak ! tapi kan-“

“Yaaakkk ! Jangan berteriak padaku. Kau ingin ku hajar ?”

“Kau ini mentang-mentang bisa karate, sedikit-sedikit mengancam. Baiklah kalau begitu kita disini saja sampai Mirae pergi”

Yeoja ini sulit untuk diajak kompromi

Sementara ditempat lain, Mirae tak sengaja bertemu dengan Baekhyun dan tanpa basa-basi gadis itu menanyakan keberadaan Sehun.

“Sehun ? entahlah aku belum melihatnya sejak tadi”

“Yah, sudah susah payah aku membuatkannya makanan”

“Coba saja kau hubungi dia“

“Ponselnya tidak aktif”

“Eum begitu.. bagaimana jika kau pulang dan makanan itu kau titipkan padaku, nanti jika aku bertemu dengan Sehun aku akan memberikannya padanya”

“Eum.. baiklah kalau begitu aku titip makanan ini ya”

“Ne.. hati-hati dijalan Mirae-ssi”

“Ne annyeong” 

Bekal buatan Mirae sudah berada ditangan Baekhyun, diam-diam membuat namja itu mengembangkan senyum. 

Asik makan gratis.. 

Kembali ke Sehun dan Jieun. Suasana disana tampak hening. Sesekali Sehun menggaruk wajahnya karena bosan dan melirik Jieun yang memejamkan mata seraya menyandar ke tembok dibelakang tubuhnya. Dia rasa Jieun mulai tertidur.

Aku masih penasaran dengan rumor itu, apa ia benar-benar tidak menyukai namja ?

Sehun jadi mengingat malam itu, malam dimana Jieun mabuk dan menciumnya tanpa ia sangka-sangka. Saat itu Jieun sudah mabuk dan menari bersamanya tanpa Sehun duga gadis itu melingkarkan kedua tangannya dileher Sehun dan mulai meracau.

“Eonnie kenapa kau selalu seperti itu ? EOH ?”

“Apa kau tidak tahu jika dirimu begitu berharga bagiku ?” tambah Jieun lalu tangan kanannya perlahan turun dan memukul pelan dada Sehun.

“Kau lah satu-satunya yang kumiliki sekarang selain ibu”

“Ibu seperti itu dan kau seperti ini, apa hanya aku yang waras eonnie !?” Pekik Jieun.

“Eonnie waeeee..” Malam itu Sehun menghentikan tangan Jieun yang memukuli dadanya. Menggenggamnya Lalu bertanya pada Jieun.

“Apa kau dan kakakmu tidak memiliki hubungan yang baik ?” Jieun menggangguk samar.

“Kenapa dia tidak menyukaimu ?” Jieun menggeleng. Tingkah Jieun yang sedang mabuk lagi-lagi membuat Sehun tersenyum geli.

“Marahi saja dan ajak dia berdebat, tumpahkan semua apa yang ingin kau katakan, kau mengerti ?”

“Kau pikir kau siapa ?” tanya Jieun balik.

“Aku pikir aku adalah titisan pangeran william” jawab Sehun asal. Menjawab pertanyaan dari orang mabuk tidak harus selalu serius kan?

“Haha.. kau lucu” Sehun ikut tersenyum saat melihat tawa Jieun yang lepas. Namun tawa itu perlahan berhenti dan Jieun mulai menggerakan salah satu jarinya, mengisyaratkan Sehun untuk mendekat. Namja itu hanya bisa menurut, dan jujur saja Sehun juga sudah sedikit mabuk tapi tak separah Jieun. Saat jarak sudah semakin dekat, Jieun menarik tengkuk namja itu lalu mengecupnya tepat dibibir membuat namja itu terkejut.

Sehun merasa, Jieun menjadi dirinya sendiri saat gadis itu mabuk. Sehun merasa sikap Jieun yang kini ia lihat hanya sebuah kamuflase untuk menutupi masalah yang tidak ingin gadis itu tunjukan. Itu hanya kesimpulan yang Sehun ambil.

“Hey apa kau tidur ?” tanya Sehun seraya menyenggol Jieun dengan siku nya.

“Aiishh bisakah kau tidak menggangguku ?” ucap Jieun masih dengan mata tertutup

“Ku kira kau tidur, Kurasa Mirae sudah pergi, ayo kita keluar”

“Kau saja yang keluar kenapa mengajaku, kita tak seakrab itu jangan berbicara non formal denganku”

“Aku akan membeli baju untukmu, kita akan makan malam dirumahku dan sandiwara ini harus meyakinkan kedua orangtuaku terutama ayahku” Perlahan Jieun membuka matanya sembari menatap Sehun.

“Makan malam ?” Sehun mengangguk mantap.

“Tap-“

“Sudahlah jangan banyak bicara, ayo” Sehun menarik lengan gadis itu dan membawanya menuju butik. Sesampainya disana, Sehun mengambil beberapa dress dan meminta Jieun mencobanya satu persatu.

“Apa kau gila ? aku harus mencoba semua ini satu persatu ?” Sehun mengangguk dengan gampangnya membuat Jieun ingin sekali menendang kepala namja itu. Sebelum Jieun kembali menggerutu, Sehun sudah mendorong Jieun beserta belasan dress yang harus dicoba kedalam ruang ganti sementara ia mulai duduk menunggu Jieun berganti pakaian. Selesai memakai dress pertama, Jieun keluar lalu berdiri dengan raut masam dihadapan Sehun.

“Gaunnya bagus tapi tidak cocok denganmu, ganti” ucap Sehun dengan santainya. Mengabaikan muka datar Jieun yang memandangnya jengah.

Dress ke 2 Sehun langsung menggeleng “ganti” Jieun bahkan baru melangkah beberapa centi keluar dari ruang ganti.

Dress ke 3, Sehun mengernyit dan mulai menahan tawanya “pfft.. g ganti” ucapnya seraya menahan tawa. Jieun benar-benar tidak cocok dengan long dress, gadis mungil itu seperti memakai pakaian ibunya.

Dress ke 10 “Aku suka warnanya. ganti”

Aiishh, jika dia suka kenapa disuruh ganti ?

Dengan tenaga yang tersisa, Jieun memakai dress ke 12.

Awas saja jika dia tidak menyukai yang ini, aku akan benar-benar memukul kepalanya sampai bocor. rutuk Jieun dalam hati. 

Jieun keluar, berdiri dihadapan Sehun, menarik senyum terpaksanya berharap kali ini namja itu memilih gaun yang Jieun pakai. namun namja itu tak langsung berkomentar. Hanya meneliti Jieun beberapa saat lalu mengacungkan jempolnya ke udara.

Akhirnya..

Namun acungan jempol itu bergerak ke arah bawah dan Jieun tahu apa maksudnya.

“Yaaakkk !”

“Aku hanya bercanda” kekeh Sehun diakhir kalimatnya.

"Oke aku ambil yang ini" ucapnya pada salah satu pelayan butik. 

To Be Continue ~ 




Comments

  1. yeeeay updatean baruuu,,thanks thor buat updatenya...makin penasaran,,sehun usil banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeeyyy ! Makazih udh mo baca
      Salah satu sifat Sehun disini emang usil..

      Delete
  2. Halow~ Tim jieun sehun nongol lagi. Jieun sehun happy end yeay!�� Maksa banget ini mah serius.-.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bakal sad ah biar ga bosen... tp msh wacana sih /aih wacana -_-
      Kali2 tim sehun author dong wkwk ngarep (@_@)

      Delete

Post a Comment