Life of Student [End/11]


Lee Ji Eun [IU], Oh Sehun, Kim Joon Myeon etc.

School life, teen, drama.


Part [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]

Preview

“Aku .. dan Jieun. Kami suda jadian” ucap Sehun terbata.

“Mwo ?” 

“Benar, sesuai perjanjian awal, kita akan bersaing secara sehat kan ? kau harus menerima kenyataan jika Jieun memilihku, mian” raut kaget Joon Myeon berubah menjadi tawa samar, membuat Sehun bingung.

“Selamat” ucap namja itu seraya menepuk bahu Sehun. 

“Mwo ?” kini Sehun yang dibuatnya terkejut. Reaksi yang tak ia perkirakan.

“Ku bilang selamat bodoh”

“A apa kau tidak apa-apa, kau pasti kecewa dengan hubungan kami” Joon Myeon menggeleng.

“Tidak, aku sudah menemukan gadis yang tepat dan itu bukan Jieun”

“Maksudmu ?”

“Aku menyukai orang lain”

“Tunggu dulu, ini bukan sandiwara kan ? yaak Kim Joon Myeon, jangan seperti ini hanya karena kau tidak ingin membuatku merasa tidak nyaman”

“Ahaha aku tahu aku anak teater tapi ini bukan sandiwara sungguh, aku menyukai gadis lain dan aku baru sadar jika dia sangat tulus padaku. Aku baru menyadarinya, aku tidak ingin melewatkannya begitu saja”

“Benarkah ? apa gadis itu juga menyukaimu ?” dan Joon Myeon mengangguk mantab.

“Yaaa.. ini berita bagus, Selamat”

“Selamat untuk kita berdua haha” dan dua namja yang bersahabat itu bergembira satu sama lain.

Kuharap ini bukan sandiwara Joon Myeon, batin Sehun.

“Permisi, minumannya sudah siap”

“Terimakasih !” pelayan itu mengernyit heran dengan ekspresi yang berlebihan dari kedua namja itu.

“S sama-sama” ucapnya canggung.

Pertunjukan teater pun selesai, mereka mendapat sambutan meriah dari pengunjung taman yang menyaksikan. Membuat mereka puas meski tanpa imbalan yang berarti.

“Pertunjukannya sukses, lain kali kita harus berkolaborasi lagi” ucap ketua club teater win high shcool.

“Ahaha.. semoga kita bisa berkolaborasi lagi” ucap Joon Myeon. Namja bernama Seung Jin itu mengangguk.

“Kalau begitu aku duluan”

“Ne, sampai ketemu lagi” Seung Jin mengangkat jempolnya.

Eun Bi menunggu dengan sabar, tadinya ia akan langsung pulang tapi Joon Myeon memintanya untuk menunggu namja itu membereskan semuanya di club teater. Jieun sudah memiliki kekasih dan hal itu membuat Eun Bi canggung berada diantara Jieun dan Sehun. Apalagi mereka baru saja jadian, Eun Bi tidak ingin mengganggu pasangan kasmaran itu. 

“Mian karena sudah menunggu lama” ucap Joon Myeon. 

“Gwenchana”

“Apa kau ada acara setelah ini ?” Eun Bi mengernyit lalu menggeleng pelan.

“Wae ?”

“Aku ingin mengajakmu jalan-jalan” ucap Joon Myeon diakhiri dengan senyuman.

Ya Tuhan, sikap namja ini membuatku salah paham saja..

“Tapi aku-“

“Ayolah, kau bilang kita tak harus canggung lagi” Eun Bi menghela nafas dan akhirnya menyetujui permintaan Joon Myeon.

Dsisi lain, Jieun dan Sehun berjalan-jalan disekitar taman dengan bergandengan. Sebenarnya Jieun merasa risih namun ia juga senang. Ia hanya belum terbiasa. Ternyata memiliki pacar itu menyenangkan dan mendebarkan.

“Wae, kau terlihat begitu senang” ucap Jieun.

“Aku lega, semuanya berjalan lancar”

“Memang apa yang berjalan lancar ?”

“Hubungan kita” dan blush, rona itu menyeruak dikedua pipi Jieun. Membuat lengkungan senyum dan wajah malu yang bercampur.

“Aku baru tahu jika si menyebalkan Sehun ternyata bisa menggombal juga”

“Ahaha.. kau akan tahu lebih banyak tentangku mulai sekarang” Sehun mengayun-ayunkan genggaman tangannya bersama Jieun. Terlihat kekanakan bagi Jieun, namun hal itu malah membuatnya tersenyum. Sisi lain Sehun yang baru ia tahu.

Berakhir disebuah ayunan, tak ada rasa jemu saat Sehun memandang yeojachingunya itu.

“Waeee.. jangan memandangiku seperti itu” Jieun risih dengan pandangan Sehun. Kalau bisa, ia saja yang memandangi Sehun tapi tatapannya akan kalah dengan tatapan Sehun.

“Waeyo, apa aku salah memandangi kekasihku sendiri”

“Eum.. tapi aku belum terbiasa”

“Kau akan terbiasa”

“Oia Hun, kakakmu itu baik sekali ya.. dia sering datang ke toko tempat Eun Bi bekerja. Kadang aku bertemu dengannya disana, dia itu orang yang sangat menyenangkan”

“Tapi kau jauh lebih baik dan lebih menyenangkan”

“Yaakk, bisakah kau berhenti menggodaku”

“Ahaha, aku tahu kau hanya ingin mengalihkan pembicaraan kan” inilah akibatnya jika berpacaran dengan namja yang lebih pintar darinya. Jieun hanya bisa menggembungkan pipinya.

“Kau senang sekali membuatku mati kutu”

“Haha..” lagi-lagi namja itu tertawa.

"Ji maukah jika aku mengajakmu mengunjungi ibuku ?" Jieun menoleh. 

"Mengunjungi ibumu ?" Sehun mengangguk. ia rasa ibunya akan senang jika bertemu Jieun. selama ini Sehun hanya bisa bercerita tanpa pernah mempertemukan Jieun dan ibunya. 

"Tentu saja aku mau, sebaiknya kita beli sesuatu dulu untuk buah tangan" 

"Baiklah ayo" 

____

Eun Bi tampak gelisah. ia memandang Joon Myeon, sepertinya namja itu belum tahu jika Sehun dan Jieun sudah meresmikan hubungan mereka. terbukti dari sikapnya yang biasa saja. 

Haruskah aku memberitahunya ? 

Atau sebaiknya aku diam saja ? 

"Kau kenapa ?" tanya Joon Myeon. 

"Eoh ? a aku tidak apa-apa"

"Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak merasa canggung lagi"

"Bukan masalah itu" 

"Lalu apa masalahnya ?" Eun Bi menghela nafas. 

"Aku sudah tahu tentang hubungan Jieun dan Sehun" Eun Bi melebarkan kedua matanya. 

Jadi dia sudah tahu ? tapi kenapa terlihat biasa saja ? 

"Maka dari itu aku mengajakmu menemaniku, kau tidak keberatan kan menemani namja yang tengah patah hati ini ?"

"O oh.. tentu, tentu saja tidak. santai saja tapi apa kau baik-baik saja ?" 

"Aku baik-baik saja karena kau sudah mau menemaniku" ucap Joon Myeon lalu tersenyum kecil. 

Ya Tuhan kuatkan hatiku.. batin Eun Bi

______

Kini hari-hari Jieun akan benar-benar berubah. Namja itu, namja bernama Sehun selalu mengikutinya kemanapun Jieun pergi. Tak seperti sebelumnya, hari-hari monoton Jieun hilang sudah. Hingga akhirnya Shannon mendengar berita tentang hubungan Jieun dan Sehun. Hal iu membuatnya murka dan kaget.

“Oppa apa kau serius ?” tanya Shannon. Ia ingin mendengar sendiri dari mulut Sehun. Ia kalah start, ia bahkan belum melakukan apa-apa tapi kenapa mereka sudah jadian ?

“Kau pikir aku sama sepertimu yang membuat cinta main-main bahkan menjadikannya bahan taruhan. Tentu saja aku serius”

“Oppa wae, kenapa kau melakukan ini padaku !?”

“Kau harus menerima ini”

“Jika ayah tahu, dia akan memarahiku habis-habisan” Sehun mengernyit samar. Apa maksud perkataan Shannon ?

“Maksudmu ?”

“Oppa mianhae, sebenarnya alasan ku mengejarmu lagi adalah karena permintaan ayah. Dia bilang jika kita berhubungan lagi, akan berdampak baik bagi perusahaannya karena ayahmu termasuk orang yang berpengaruh”

“Mwo ?”

“Itu benar. Alasan kami kembali ke Korea adalah karena bisnis ayah di London tak berjalan baik”

“Kenapa kau tidak bilang saja dari awal eoh ? aku bisa berbicara pada ayah agar bisa membantu ayahmu. Kau tidak perlu melakukan semua ini” Shannon tertegun. Bahkan setelah ia mengakui kesalahannya, Sehun masih mau membantunya.

“Mi mian oppa, aku sudah melakukan hal yang salah. A aku juga ingin meminta maaf kepada Jieun sunbae”

“Memangnya apa yang sudah kau lakukan ?”

“Akulah yang menyuruh murid lain untuk menumpahkan minuman ke seragamnya”

“Ck ck ck.. Shannon, jika kau lelaki sudah ku hajar kau” Untung saja Sehun masih bisa menahan amarahnya.

“Mianhae” Sehun menghempuskan nafas panjang.

“Baiklah mulai sekarang jangan seperti ini lagi, aku tahu kau anak yang baik. Masih ada waktu untuk berubah” Shannon mengangguk.

Disisi lain Jieun sedang penasaran, apa yang tengah Sehun dan Shannon bicarakan didepan ruang laboratorium, tampak serius sekali. Kenapa melihat hal itu membuatnya tak senang, apa ia sedang cemburu ? Jieun bahkan tak tahu jika ia sedang cemburu, ia hanya merasa tidak suka saja melihat mereka bersama seperti itu. Sehun menyadari kehadiran Jieun yang memperhatikannya dari jauh. Ia pun meninggalkan Shannon dan menghampiri Jieun.

“Kau mau kemana ?” Tanya namja itu.

“Aku sedang mencarimu”

“Ah jinjja ? senangnya dicari oleh kekasih”

“Jangan kekanakan, harusnya kau jelaskan apa sedang kau bicarakan dengan Shannon”

“Apa kau cemburu ?” Jieun membuang muka.

“....”

“Apa kau benar-benar cemburu ?”

“Molla..” Jieun beranjak meninggalkan Sehun. Namun namja itu terus mengikutinya sembari bertanya, apa Jieun tengah cemburu. Hingga yeoja itu sampai diperpustakaan, Sehun masih saja mengikutinya membuat yeoja itu mendelik tajam.

“Apa kau tidak mempunyai kerjaan sampai mengikuti ku terus seperti ini hah ?”

“Jieun kalau sedang marah kenapa makin imut sih” ucap Sehun gemas. entah kenapa ia senang melihat Jieun cemburu karena melihatnya bersama Shannon. 

“Yaakk !”

“Sssuutt ini perpustakaan” lirih Sehun. Menggoda Jieun adalah salah satu hobinya sekarang ini. Jieun kembali membaca bukunya. Tidak benar-benar dibaca, hanya ingin mengalihkan perhatiannya dari Sehun.

“Mian mian, aku dan Shannon hanya mengobrol tentang kesalahpahaman kami, tidak ada yang lain-“ Jieun mulai melirik Sehun, dan saat namja itu kembali berbicara. Jieun sudah meninggalkan buku yang ada dihadapannya. Memperhatikan namja itu menyelesaikan penjelasan yang sudah dimulai.

“Jadi dia hanya disuruh oleh ayahnya ?” Sehun mengangguk. Sehun juga menceritakan kejahilan yang Shannon lakukan pada Jieun.

“Ya ampun”

“Kau tidak marah, dia melakukan itu padamu hari itu ?”

“Eum setelah tahu alasannya, kurasa aku masih bisa memaafkannya”

“Omo, nae yeojachingu sangat baik hati ternyata”

“Tentu saja”

“Tsk.. Jadi kau sudah tidak marah ?”

“Siapa bilang aku marah ?”

“Sikapmu yang bilang”

“Mian, entah kenapa melihatmu dekat-dekat dengan Shannon membuatku tidak suka” Perlahan Sehun mengembangkan senyumnya.

“Itu namanya cemburu, sayang” ucap namja itu seraya menowel hidung Jieun. Membuat gadis itu sedikit tersentak.

“Oh”

“Hanya ‘Oh’ ?”

“Lalu apa yang harus kukatakan ?”

“Katakan Sehun aku sangat mencintaimu jadi jangan pernah dekat dengan gadis lain oke ?”

“Cih.. aku tidak mau” jika saja Jieun bisa terus terang seperti itu, ia hanya terlalu malu dan belum terbiasa dengan ikatan bernama pacaran.

“Katakan..” ancam Sehun.

“Tidak mau, wueekk” Jieun menjulurkan lidah diakhir ucapannya. 

“Katakan atau aku akan..”

“Akan apa ?”

“Akan menculikmu”

“Ahaha.. kau akan kulaporkan ke polisi jika melakukannya”

“Aku akan membawamu keluar angkasa agar polisi tidak bisa menangkapku” Jieun mengernyit.

“Ternyata selain bisa menggombal, kau juga absurd

“Masa sih”

“Sudah ah, kau diam saja jangan bicara padaku. Aku ingin membaca novel ini dengan tenang”

“Apa novel lebih menarik dibandingkan aku ?”

“Tentu saja kau lebih menarik” seketika senyuman itu menghiasi wajah Sehun. Namun memudar saat melihat Jieun masih asik memperhatikan novel dihadapannya.

“Lalu kenapa kau masih membaca ? Aiishh..”

“Ahehe..”

“-_-”

"Oia Ji, ada yang ingin ku katakan" 

"Apa lagi Sehun-a" 

"Kali ini aku serius" Jieun mendongak, menatap wajah serius yang Sehun tunjukan. 

Sebenarnya apa yang ingin ia katakan..

______

“Eun Bi bisakah kita berbicara sebentar ?” tanpa gadis itu duga, Joon Myeon menghampirinya yang tengah mengobrol dengan beberapa teman kelasnya dikantin.

“O oh.. tentu” Joon Myeon menggiring Eun Bi untuk duduk dikursi taman sekolah.

“Ada apa ? tumben sekali mencariku, haha” Eun Bi sengaja mengakhiri kalimatnya dengan tawa, jujur saja ia masih canggung dengan namja itu. ia kira setelah mereka sepakat untuk tidak merasa canggung, intesitas pertemuan mereka akan berkurang karena sudah mengerti satu sama lain.

“Aku memiliki sesuatu untukmu” Eun Bi mengernyit sembari menunggu Joon Myeon yang merogoh saku celananya.

“Ige..” Namja itu menyerahkan sebuah kado kecil.

“Ini untuk apa ? Joon Myeon, ku kira kau sudah mengerti perasaanku. Hal yang kau lakukan ini malah membuatku salah paham. Aku tidak bisa menerimanya” ucap Eun Bi tegas. Sungguh, namja disampingnya itu makin membuatnya tidak mengerti.

“Aku menyukaimu Jang Eun Bi” sebaris kalimat itu membuat Eun Bi kaget dan terdiam.

“Aku tahu ini-“

“Apa kau pikir aku bisa dipermainkan, Joon Myeon-ssi ?” ada raut wajah kesal yang Eun Bi tampakan.

“Dengark-“

“Cukup. Apa kau menganggap ku sebagai pelarian karena kini kau sudah tahu bahwa Jieun dan Sehun sudah jadian ? apa aku memang terlihat semudah itu bagimu hah ?”

Belum sempat Joon Myeon membuka mulut untuk menjelaskan perasaannya, Eun Bi sudah beranjak dari sampingnya. Namun sebelum gadis itu menjauh, dengan cepat Joon Myeon meraih pergelangan tangan gadis itu. Joon Myeon paham, ini mungkin membuat Eun Bi terkejut. Tentu saja, Joon Myeon sudah menolaknya karena temannya sendiri dan sekarang dia bilang, dia menyukainya. Wajar saja Eun bi bereaksi seperti itu.

“Maukah kau mendengarkan dulu penjelasanku ? apapun keputusanmu setelah mendengarkan ku, aku akan menerimanya” Entah kenapa Eun Bi ingin menangis. Matanya mulai berkaca-kaca namun ia harus bisa menahannya. Bukan karena sikap Joon Myeon. Ia hanya tak bisa menerima jika hatinya akan kembali kecewa saat tahu jika apa yang ia pikirkan benar. Jika Joon Myeon mengatakan ia menyukainya hanya untuk pelarian saja. Eun Bi tak ingin kecewa lagi.

“Kumohon Jang Eun Bi” pinta Joon Myeon lagi. Terpaksa Eun Bi kembali duduk. Ia masih berusaha untuk tidak menangis. Gadis itu melipat kedua tangannya dan memandang lurus kedepan. Memandang Joon Myeon hanya akan menggoyahkannya dan ia pasti akan menangis.

“Aku tahu, aku awalnya memang menyukai Jieun namun sejak melihat senyumanmu dan ucapanmu malam itu aku sadar bahwa kau sangat tulus menyukaiku. perasaanku untuk Jieun mulai memudar. Mungkin aku terlihat main-main karena baru menyadarinya sekarang saat Jieun dan Sehun sudah jadian tapi jujur saja ini bukan karena mereka, ini karena hatiku sendiri. Aku hanya tidak ingin kehilangan kesempatan lagi” perlahan Joon Myeon meraih tangan Eun Bi.

“Aku benar-benar menyukaimu kali ini, 100% serius” ucap Joon Myeon meyakinkan. Eun bi masih diam, ia menghela nafas panjang. Lalu perlahan menatap wajah Joon Myeon.

“Apa ucapanmu itu serius ?” tanya Eun Bi lirih. Joon Myeon mengangguk mantab.

“Aku benar-benar serius” dan air mata yang sudah Eun Bi tahan-tahan keluar juga. Membuat Joon Myeon panik.

“K kenapa kau menangis eoh ?” Bukannya mereda, tangisan Eun Bi malah makin deras. hingga beberapa siswa disekitar mereka mulai memperhatikan seraya berbisik-bisik. Joon Myeon yang tak tahu harus bagaimana hanya memiliki satu inisiatif yaitu menarik tubuh Eun Bi lalu merengkuhnya.

“Hiks hiks”

“Ma maafkan aku, jika ucapanku salah lagi dan melukaimu, aku minta maaf, Eun Bi”

“A aku.. hiks.. hanya terlalu senang kali ini. Perkiraanku salah” Joon Myeon tidak mengerti apa maksud Eun Bi namun namja itu masih mengusap pelan rambut Eun Bi sampai tangisan gadis itu mulai mereda. Perlahan Eun Bi kembali duduk dengan posisi semula membuat Joon Myeon melepaskan rengkuhannya. Gadis itu mengucek matanya dan menghirup ingus disekitar hidungnya. Entah kenapa, baru kali ini Eun Bi tampak manis dimata Joon Myeon. Oke, itu memang aneh.

“Ini terimalah, jika kau memakainya artinya kau menerima perasaanku” ucap Joon Myeon kembali menyerahan kado kecil yang sudah ia persiapkan. Eun Bi menerimanya lalu membukanya. Terdapat sebuah gelang canting berhiaskan manik-manik bening. Eun Bi mengambilnya.

“Lalu apa artinya jika aku membuangnya ?” tanya gadis itu datar.

“I itu artinya, kau menolak ku” ucap Joon Myeon dengan reaksi kecewa.

“Aku ingin sekali membuangnya” Namun ucapan gadis itu dan tindakannya tidak singkron.

“Ta tapi kau memakainya”

“Dan itu artinya kau tahu apa maksudnya kan ?” Joon Myeon tersenyum lalu menunduk. Kembali mendongak dan senyuman mulai hadir diwajah Eun Bi. Saling melempar senyum.

“Terimakasih Eun Bi-ya. Terimakasih karena memberiku kesempatan untuk memperbaiki semuanya”

“Kau tahu aku melakukannya karena aku masih memiliki perasaan yang sama padamu”

“Aku tahu, terimakasih”

“Eum” Eun bi mengangguk manis.

“Jadi kalian disini” entah datang dari mana, Sehun dan Jieun mulai mendekat kearah mereka.

“Ck ck ck.. anak sekarang bisanya pacaran saja ya ?” ucap Jieun seraya melipat tangan.

“Apa kalian tengah memainkan drama picisan eoh ? aku ingin sekali muntah melihatnya” tanya Sehun.

Eun bi dan Joon Myeon tampak bingung.

“Aku sudah tahu semuanya, Sehun sudah menceritakan semuanya. Yaak Joon Myeon-ssi kau memilih keputusan yang tepat dan awas saja jika kau membuat Eun Bi ku menangis lagi”

“Jadi kau sudah tahu Ji ?” Tanya Eun bi.

“Eoh, aku kecewa sekali padamu yang tak jujur Eun Bi-ya”

“M Mianhae”

“Gwencaha, melihat kalian seperti ini sudah membayar semuanya” ucap Jieun diakhiri sebuah senyuman paling tulus.

“Aku ikut bahagia untuk kau Eun Bi-ya” tambah Jieun seraya memeluk sang sahabat tercinta.

“Hey aku ingin berpelukan juga” ucap Joon Myeon.

“Jangan lupakan aku” tambah Sehun.

“Yaakk !” Koor Jieun dan Eun Bi membuat kedua namja itu berubah masam.

“Hahaha...”

Disisi lain Shannon tersenyum melihat kebersamaan mereka. Ia ingin ikut bergabung namun hal itu pasti akan menjadi kesalahan yang mengganggu.

“Bonjour” Shannon memalingkan mata kearah namja yang menyapanya.

“Vernon ?”

“Ah iya aku lupa, aku tidak memberitahumu bahwa aku pindah sekolah kesini ya ?”

“Jinjja ?” Shannon tampak kaget dan bingung namun kemudian ia tersenyum.

“Selamat datang”

The End




#Akhirnya selesei, HOREEE !!(cium kening Lee Jong suk :D) makasih yg udah ngikutin dari part awal sampe end. maaf klo endingnya kurang greget. Author lagi cape ini bela-belain bikinin ending ff. Oke ditunggu karya2 author selanjutnya. See You :* Kritik dan saran ditunggu ^^





Comments

  1. Akhirnya End juga. Wah... Manis banget. Authornim, Ff sehun IU kapan dipublish?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih :-)
      Belum tau, klo udh selesei pasti di publish ko. Santai hihi

      Delete

Post a Comment