Lee Ji Eun [IU], Oh
Sehun, Kim Joon Myeon etc.
School life, teen,
drama.
Part [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Preview
“Aku .. dan Jieun. Kami suda jadian” ucap Sehun terbata.
“Mwo ?”
“Benar,
sesuai perjanjian awal, kita akan bersaing secara sehat kan ? kau harus
menerima kenyataan jika Jieun memilihku, mian” raut kaget Joon Myeon berubah
menjadi tawa samar, membuat Sehun bingung.
“Selamat” ucap namja itu seraya menepuk bahu Sehun.
“Mwo
?” kini Sehun yang dibuatnya terkejut. Reaksi yang tak ia perkirakan.
“Ku
bilang selamat bodoh”
“A
apa kau tidak apa-apa, kau pasti kecewa dengan hubungan kami” Joon Myeon
menggeleng.
“Tidak,
aku sudah menemukan gadis yang tepat dan itu bukan Jieun”
“Maksudmu
?”
“Aku
menyukai orang lain”
“Tunggu
dulu, ini bukan sandiwara kan ? yaak Kim Joon Myeon, jangan seperti ini hanya
karena kau tidak ingin membuatku merasa tidak nyaman”
“Ahaha
aku tahu aku anak teater tapi ini bukan sandiwara sungguh, aku menyukai gadis
lain dan aku baru sadar jika dia sangat tulus padaku. Aku baru menyadarinya,
aku tidak ingin melewatkannya begitu saja”
“Benarkah ? apa gadis itu juga menyukaimu ?” dan Joon Myeon mengangguk mantab.
“Yaaa..
ini berita bagus, Selamat”
“Selamat
untuk kita berdua haha” dan dua namja yang bersahabat itu bergembira satu sama
lain.
Kuharap ini bukan sandiwara Joon Myeon, batin Sehun.
Kuharap ini bukan sandiwara Joon Myeon, batin Sehun.
“Permisi,
minumannya sudah siap”
“Terimakasih
!” pelayan itu mengernyit heran dengan ekspresi yang berlebihan dari kedua
namja itu.
“S
sama-sama” ucapnya canggung.
Pertunjukan
teater pun selesai, mereka mendapat sambutan meriah dari pengunjung taman yang
menyaksikan. Membuat mereka puas meski tanpa imbalan yang berarti.
“Pertunjukannya
sukses, lain kali kita harus berkolaborasi lagi” ucap ketua club teater win
high shcool.
“Ahaha..
semoga kita bisa berkolaborasi lagi” ucap Joon Myeon. Namja bernama Seung Jin
itu mengangguk.
“Kalau
begitu aku duluan”
“Ne,
sampai ketemu lagi” Seung Jin mengangkat jempolnya.
Eun
Bi menunggu dengan sabar, tadinya ia akan langsung pulang tapi Joon Myeon
memintanya untuk menunggu namja itu membereskan semuanya di club teater. Jieun
sudah memiliki kekasih dan hal itu membuat Eun Bi canggung berada diantara
Jieun dan Sehun. Apalagi mereka baru saja jadian, Eun Bi tidak ingin mengganggu pasangan kasmaran itu.
“Mian
karena sudah menunggu lama” ucap Joon Myeon.
“Gwenchana”
“Apa
kau ada acara setelah ini ?” Eun Bi mengernyit lalu menggeleng pelan.
“Wae
?”
“Aku
ingin mengajakmu jalan-jalan” ucap Joon Myeon diakhiri dengan senyuman.
Ya Tuhan, sikap namja ini
membuatku salah paham saja..
“Tapi
aku-“
“Ayolah,
kau bilang kita tak harus canggung lagi” Eun Bi menghela nafas dan akhirnya
menyetujui permintaan Joon Myeon.
Dsisi lain, Jieun dan Sehun berjalan-jalan disekitar taman dengan bergandengan. Sebenarnya Jieun merasa risih namun ia juga senang. Ia hanya belum terbiasa. Ternyata memiliki pacar itu menyenangkan dan mendebarkan.
Dsisi lain, Jieun dan Sehun berjalan-jalan disekitar taman dengan bergandengan. Sebenarnya Jieun merasa risih namun ia juga senang. Ia hanya belum terbiasa. Ternyata memiliki pacar itu menyenangkan dan mendebarkan.
“Wae,
kau terlihat begitu senang” ucap Jieun.
“Aku
lega, semuanya berjalan lancar”
“Memang
apa yang berjalan lancar ?”
“Hubungan
kita” dan blush, rona itu menyeruak dikedua pipi Jieun. Membuat lengkungan senyum
dan wajah malu yang bercampur.
“Aku
baru tahu jika si menyebalkan Sehun ternyata bisa menggombal juga”
“Ahaha..
kau akan tahu lebih banyak tentangku mulai sekarang” Sehun mengayun-ayunkan
genggaman tangannya bersama Jieun. Terlihat kekanakan bagi Jieun, namun hal itu
malah membuatnya tersenyum. Sisi lain Sehun yang baru ia tahu.
Berakhir
disebuah ayunan, tak ada rasa jemu saat Sehun memandang yeojachingunya itu.
“Waeee..
jangan memandangiku seperti itu” Jieun risih dengan pandangan Sehun. Kalau bisa,
ia saja yang memandangi Sehun tapi tatapannya akan kalah dengan tatapan Sehun.
“Waeyo,
apa aku salah memandangi kekasihku sendiri”
“Eum..
tapi aku belum terbiasa”
“Kau
akan terbiasa”
“Oia
Hun, kakakmu itu baik sekali ya.. dia sering datang ke toko tempat Eun Bi
bekerja. Kadang aku bertemu dengannya disana, dia itu orang yang sangat
menyenangkan”
“Tapi
kau jauh lebih baik dan lebih menyenangkan”
“Yaakk,
bisakah kau berhenti menggodaku”
“Ahaha,
aku tahu kau hanya ingin mengalihkan pembicaraan kan” inilah akibatnya jika
berpacaran dengan namja yang lebih pintar darinya. Jieun hanya bisa
menggembungkan pipinya.
“Kau
senang sekali membuatku mati kutu”
“Haha..”
lagi-lagi namja itu tertawa.
"Ji maukah jika aku mengajakmu mengunjungi ibuku ?" Jieun menoleh.
"Mengunjungi ibumu ?" Sehun mengangguk. ia rasa ibunya akan senang jika bertemu Jieun. selama ini Sehun hanya bisa bercerita tanpa pernah mempertemukan Jieun dan ibunya.
"Tentu saja aku mau, sebaiknya kita beli sesuatu dulu untuk buah tangan"
"Baiklah ayo"
"Ji maukah jika aku mengajakmu mengunjungi ibuku ?" Jieun menoleh.
"Mengunjungi ibumu ?" Sehun mengangguk. ia rasa ibunya akan senang jika bertemu Jieun. selama ini Sehun hanya bisa bercerita tanpa pernah mempertemukan Jieun dan ibunya.
"Tentu saja aku mau, sebaiknya kita beli sesuatu dulu untuk buah tangan"
"Baiklah ayo"
____
Eun Bi tampak gelisah. ia memandang Joon Myeon, sepertinya namja itu belum tahu jika Sehun dan Jieun sudah meresmikan hubungan mereka. terbukti dari sikapnya yang biasa saja.
Haruskah aku memberitahunya ?
Atau sebaiknya aku diam saja ?
"Kau kenapa ?" tanya Joon Myeon.
"Eoh ? a aku tidak apa-apa"
"Bukankah kita sudah sepakat untuk tidak merasa canggung lagi"
"Bukan masalah itu"
"Lalu apa masalahnya ?" Eun Bi menghela nafas.
"Aku sudah tahu tentang hubungan Jieun dan Sehun" Eun Bi melebarkan kedua matanya.
Jadi dia sudah tahu ? tapi kenapa terlihat biasa saja ?
"Maka dari itu aku mengajakmu menemaniku, kau tidak keberatan kan menemani namja yang tengah patah hati ini ?"
"O oh.. tentu, tentu saja tidak. santai saja tapi apa kau baik-baik saja ?"
"Aku baik-baik saja karena kau sudah mau menemaniku" ucap Joon Myeon lalu tersenyum kecil.
Ya Tuhan kuatkan hatiku.. batin Eun Bi
______
Kini
hari-hari Jieun akan benar-benar berubah. Namja itu, namja bernama Sehun selalu
mengikutinya kemanapun Jieun pergi. Tak seperti sebelumnya, hari-hari monoton
Jieun hilang sudah. Hingga akhirnya Shannon mendengar berita tentang hubungan
Jieun dan Sehun. Hal iu membuatnya murka dan kaget.
“Oppa
apa kau serius ?” tanya Shannon. Ia ingin mendengar sendiri dari mulut Sehun.
Ia kalah start, ia bahkan belum melakukan apa-apa tapi kenapa mereka sudah
jadian ?
“Kau
pikir aku sama sepertimu yang membuat cinta main-main bahkan menjadikannya
bahan taruhan. Tentu saja aku serius”
“Oppa
wae, kenapa kau melakukan ini padaku !?”
“Kau
harus menerima ini”
“Jika
ayah tahu, dia akan memarahiku habis-habisan” Sehun mengernyit samar. Apa
maksud perkataan Shannon ?
“Maksudmu
?”
“Oppa
mianhae, sebenarnya alasan ku mengejarmu lagi adalah karena permintaan ayah.
Dia bilang jika kita berhubungan lagi, akan berdampak baik bagi perusahaannya
karena ayahmu termasuk orang yang berpengaruh”
“Mwo
?”
“Itu
benar. Alasan kami kembali ke Korea adalah karena bisnis ayah di London tak
berjalan baik”
“Kenapa
kau tidak bilang saja dari awal eoh ? aku bisa berbicara pada ayah agar bisa
membantu ayahmu. Kau tidak perlu melakukan semua ini” Shannon tertegun. Bahkan
setelah ia mengakui kesalahannya, Sehun masih mau membantunya.
“Mi
mian oppa, aku sudah melakukan hal yang salah. A aku juga ingin meminta maaf
kepada Jieun sunbae”
“Memangnya
apa yang sudah kau lakukan ?”
“Akulah
yang menyuruh murid lain untuk menumpahkan minuman ke seragamnya”
“Ck
ck ck.. Shannon, jika kau lelaki sudah ku hajar kau” Untung saja Sehun masih
bisa menahan amarahnya.
“Mianhae”
Sehun menghempuskan nafas panjang.
“Baiklah
mulai sekarang jangan seperti ini lagi, aku tahu kau anak yang baik. Masih ada
waktu untuk berubah” Shannon mengangguk.
Disisi
lain Jieun sedang penasaran, apa yang tengah Sehun dan Shannon bicarakan
didepan ruang laboratorium, tampak serius sekali. Kenapa melihat hal itu
membuatnya tak senang, apa ia sedang cemburu ? Jieun bahkan tak tahu jika ia sedang cemburu, ia hanya merasa tidak suka saja melihat mereka bersama seperti itu. Sehun
menyadari kehadiran Jieun yang memperhatikannya dari jauh. Ia pun meninggalkan
Shannon dan menghampiri Jieun.
“Kau
mau kemana ?” Tanya namja itu.
“Aku
sedang mencarimu”
“Ah
jinjja ? senangnya dicari oleh kekasih”
“Jangan
kekanakan, harusnya kau jelaskan apa sedang kau bicarakan dengan Shannon”
“Apa
kau cemburu ?” Jieun membuang muka.
“....”
“Apa
kau benar-benar cemburu ?”
“Molla..”
Jieun beranjak meninggalkan Sehun. Namun namja itu terus mengikutinya sembari
bertanya, apa Jieun tengah cemburu. Hingga yeoja itu sampai diperpustakaan,
Sehun masih saja mengikutinya membuat yeoja itu mendelik tajam.
“Apa
kau tidak mempunyai kerjaan sampai mengikuti ku terus seperti ini hah ?”
“Jieun
kalau sedang marah kenapa makin imut sih” ucap Sehun gemas. entah kenapa ia senang melihat Jieun cemburu karena melihatnya bersama Shannon.
“Yaakk
!”
“Sssuutt
ini perpustakaan” lirih Sehun. Menggoda Jieun adalah salah satu hobinya
sekarang ini. Jieun kembali membaca bukunya. Tidak benar-benar dibaca, hanya
ingin mengalihkan perhatiannya dari Sehun.
“Mian
mian, aku dan Shannon hanya mengobrol tentang kesalahpahaman kami, tidak ada
yang lain-“ Jieun mulai melirik Sehun, dan saat namja itu kembali berbicara.
Jieun sudah meninggalkan buku yang ada dihadapannya. Memperhatikan namja itu
menyelesaikan penjelasan yang sudah dimulai.
“Jadi
dia hanya disuruh oleh ayahnya ?” Sehun mengangguk. Sehun juga menceritakan
kejahilan yang Shannon lakukan pada Jieun.
“Ya
ampun”
“Kau
tidak marah, dia melakukan itu padamu hari itu ?”
“Eum
setelah tahu alasannya, kurasa aku masih bisa memaafkannya”
“Omo,
nae yeojachingu sangat baik hati ternyata”
“Tentu
saja”
“Tsk..
Jadi kau sudah tidak marah ?”
“Siapa
bilang aku marah ?”
“Sikapmu
yang bilang”
“Mian,
entah kenapa melihatmu dekat-dekat dengan Shannon membuatku tidak suka” Perlahan
Sehun mengembangkan senyumnya.
“Itu
namanya cemburu, sayang” ucap namja itu seraya menowel hidung Jieun. Membuat
gadis itu sedikit tersentak.
“Oh”
“Hanya
‘Oh’ ?”
“Lalu
apa yang harus kukatakan ?”
“Katakan
Sehun aku sangat mencintaimu jadi jangan pernah dekat dengan gadis lain oke ?”
“Cih..
aku tidak mau” jika saja Jieun bisa terus terang seperti itu, ia hanya terlalu
malu dan belum terbiasa dengan ikatan bernama pacaran.
“Katakan..”
ancam Sehun.
“Tidak
mau, wueekk” Jieun menjulurkan lidah diakhir ucapannya.
“Katakan
atau aku akan..”
“Akan
apa ?”
“Akan
menculikmu”
“Ahaha..
kau akan kulaporkan ke polisi jika melakukannya”
“Aku
akan membawamu keluar angkasa agar polisi tidak bisa menangkapku” Jieun
mengernyit.
“Ternyata selain bisa menggombal, kau juga absurd”
“Masa sih”
“Sudah
ah, kau diam saja jangan bicara padaku. Aku ingin membaca novel ini dengan
tenang”
“Apa
novel lebih menarik dibandingkan aku ?”
“Tentu
saja kau lebih menarik” seketika senyuman itu menghiasi wajah Sehun. Namun
memudar saat melihat Jieun masih asik memperhatikan novel dihadapannya.
“Lalu
kenapa kau masih membaca ? Aiishh..”
“Ahehe..”
“-_-”
"Oia Ji, ada yang ingin ku katakan"
"Apa lagi Sehun-a"
"Kali ini aku serius" Jieun mendongak, menatap wajah serius yang Sehun tunjukan.
Sebenarnya apa yang ingin ia katakan..
"Oia Ji, ada yang ingin ku katakan"
"Apa lagi Sehun-a"
"Kali ini aku serius" Jieun mendongak, menatap wajah serius yang Sehun tunjukan.
Sebenarnya apa yang ingin ia katakan..
______
“Eun
Bi bisakah kita berbicara sebentar ?” tanpa gadis itu duga, Joon Myeon
menghampirinya yang tengah mengobrol dengan beberapa teman kelasnya dikantin.
“O
oh.. tentu” Joon Myeon menggiring Eun Bi untuk duduk dikursi taman sekolah.
“Ada
apa ? tumben sekali mencariku, haha” Eun Bi sengaja mengakhiri kalimatnya
dengan tawa, jujur saja ia masih canggung dengan namja itu. ia kira setelah mereka
sepakat untuk tidak merasa canggung, intesitas pertemuan mereka akan berkurang
karena sudah mengerti satu sama lain.
“Aku
memiliki sesuatu untukmu” Eun Bi mengernyit sembari menunggu Joon Myeon yang
merogoh saku celananya.
“Ige..”
Namja itu menyerahkan sebuah kado kecil.
“Ini
untuk apa ? Joon Myeon, ku kira kau sudah mengerti perasaanku. Hal yang kau
lakukan ini malah membuatku salah paham. Aku tidak bisa menerimanya” ucap Eun
Bi tegas. Sungguh, namja disampingnya itu makin membuatnya tidak mengerti.
“Aku
menyukaimu Jang Eun Bi” sebaris kalimat itu membuat Eun Bi kaget dan terdiam.
“Aku
tahu ini-“
“Apa
kau pikir aku bisa dipermainkan, Joon Myeon-ssi ?” ada raut wajah kesal yang
Eun Bi tampakan.
“Dengark-“
“Cukup.
Apa kau menganggap ku sebagai pelarian karena kini kau sudah tahu bahwa Jieun
dan Sehun sudah jadian ? apa aku memang terlihat semudah itu bagimu hah ?”
Belum
sempat Joon Myeon membuka mulut untuk menjelaskan perasaannya, Eun Bi sudah
beranjak dari sampingnya. Namun sebelum gadis itu menjauh, dengan cepat Joon
Myeon meraih pergelangan tangan gadis itu. Joon Myeon paham, ini mungkin
membuat Eun Bi terkejut. Tentu saja, Joon Myeon sudah menolaknya karena
temannya sendiri dan sekarang dia bilang, dia menyukainya. Wajar saja Eun bi
bereaksi seperti itu.
“Maukah
kau mendengarkan dulu penjelasanku ? apapun keputusanmu setelah mendengarkan
ku, aku akan menerimanya” Entah kenapa Eun Bi ingin menangis. Matanya mulai
berkaca-kaca namun ia harus bisa menahannya. Bukan karena sikap Joon Myeon. Ia hanya
tak bisa menerima jika hatinya akan kembali kecewa saat tahu jika apa yang ia
pikirkan benar. Jika Joon Myeon mengatakan ia menyukainya hanya untuk pelarian
saja. Eun Bi tak ingin kecewa lagi.
“Kumohon
Jang Eun Bi” pinta Joon Myeon lagi. Terpaksa Eun Bi kembali duduk. Ia masih
berusaha untuk tidak menangis. Gadis itu melipat kedua tangannya dan memandang
lurus kedepan. Memandang Joon Myeon hanya akan menggoyahkannya dan ia pasti
akan menangis.
“Aku
tahu, aku awalnya memang menyukai Jieun namun sejak melihat senyumanmu dan
ucapanmu malam itu aku sadar bahwa kau sangat tulus menyukaiku. perasaanku
untuk Jieun mulai memudar. Mungkin aku terlihat main-main karena baru
menyadarinya sekarang saat Jieun dan Sehun sudah jadian tapi jujur saja ini
bukan karena mereka, ini karena hatiku sendiri. Aku hanya tidak ingin
kehilangan kesempatan lagi” perlahan Joon Myeon meraih tangan Eun Bi.
“Aku
benar-benar menyukaimu kali ini, 100% serius” ucap Joon Myeon meyakinkan. Eun
bi masih diam, ia menghela nafas panjang. Lalu perlahan menatap wajah Joon
Myeon.
“Apa
ucapanmu itu serius ?” tanya Eun Bi lirih. Joon Myeon mengangguk mantab.
“Aku
benar-benar serius” dan air mata yang sudah Eun Bi tahan-tahan keluar juga. Membuat
Joon Myeon panik.
“K
kenapa kau menangis eoh ?” Bukannya mereda, tangisan Eun Bi malah makin deras.
hingga beberapa siswa disekitar mereka mulai memperhatikan seraya
berbisik-bisik. Joon Myeon yang tak tahu harus bagaimana hanya memiliki satu
inisiatif yaitu menarik tubuh Eun Bi lalu merengkuhnya.
“Hiks
hiks”
“Ma
maafkan aku, jika ucapanku salah lagi dan melukaimu, aku minta maaf, Eun Bi”
“A
aku.. hiks.. hanya terlalu senang kali ini. Perkiraanku salah” Joon Myeon tidak
mengerti apa maksud Eun Bi namun namja itu masih mengusap pelan rambut Eun Bi
sampai tangisan gadis itu mulai mereda. Perlahan Eun Bi kembali duduk dengan
posisi semula membuat Joon Myeon melepaskan rengkuhannya. Gadis itu mengucek
matanya dan menghirup ingus disekitar hidungnya. Entah kenapa, baru kali ini
Eun Bi tampak manis dimata Joon Myeon. Oke, itu memang aneh.
“Ini
terimalah, jika kau memakainya artinya kau menerima perasaanku” ucap Joon Myeon
kembali menyerahan kado kecil yang sudah ia persiapkan. Eun Bi menerimanya lalu
membukanya. Terdapat sebuah gelang canting berhiaskan manik-manik bening. Eun
Bi mengambilnya.
“Lalu
apa artinya jika aku membuangnya ?” tanya gadis itu datar.
“I
itu artinya, kau menolak ku” ucap Joon Myeon dengan reaksi kecewa.
“Aku
ingin sekali membuangnya” Namun ucapan gadis itu dan tindakannya tidak
singkron.
“Ta
tapi kau memakainya”
“Dan
itu artinya kau tahu apa maksudnya kan ?” Joon Myeon tersenyum lalu menunduk. Kembali
mendongak dan senyuman mulai hadir diwajah Eun Bi. Saling melempar senyum.
“Terimakasih
Eun Bi-ya. Terimakasih karena memberiku kesempatan untuk memperbaiki semuanya”
“Kau
tahu aku melakukannya karena aku masih memiliki perasaan yang sama padamu”
“Aku
tahu, terimakasih”
“Eum”
Eun bi mengangguk manis.
“Jadi
kalian disini” entah datang dari mana, Sehun dan Jieun mulai mendekat kearah
mereka.
“Ck
ck ck.. anak sekarang bisanya pacaran saja ya ?” ucap Jieun seraya melipat
tangan.
“Apa
kalian tengah memainkan drama picisan eoh ? aku ingin sekali muntah melihatnya”
tanya Sehun.
Eun
bi dan Joon Myeon tampak bingung.
“Aku
sudah tahu semuanya, Sehun sudah menceritakan semuanya. Yaak Joon Myeon-ssi kau
memilih keputusan yang tepat dan awas saja jika kau membuat Eun Bi ku menangis
lagi”
“Jadi
kau sudah tahu Ji ?” Tanya Eun bi.
“Eoh,
aku kecewa sekali padamu yang tak jujur Eun Bi-ya”
“M
Mianhae”
“Gwencaha,
melihat kalian seperti ini sudah membayar semuanya” ucap Jieun diakhiri sebuah
senyuman paling tulus.
“Aku
ikut bahagia untuk kau Eun Bi-ya” tambah Jieun seraya memeluk sang sahabat
tercinta.
“Hey
aku ingin berpelukan juga” ucap Joon Myeon.
“Jangan
lupakan aku” tambah Sehun.
“Yaakk !” Koor Jieun dan Eun Bi membuat kedua namja itu berubah
masam.
“Hahaha...”
Disisi
lain Shannon tersenyum melihat kebersamaan mereka. Ia ingin ikut bergabung
namun hal itu pasti akan menjadi kesalahan yang mengganggu.
“Bonjour” Shannon memalingkan mata kearah namja yang menyapanya.
“Vernon
?”
“Ah
iya aku lupa, aku tidak memberitahumu bahwa aku pindah sekolah kesini ya ?”
“Jinjja
?” Shannon tampak kaget dan bingung namun kemudian ia tersenyum.
“Selamat
datang”
#Akhirnya selesei, HOREEE !!(cium kening Lee Jong suk :D) makasih yg udah ngikutin dari part awal sampe end. maaf klo endingnya kurang greget. Author lagi cape ini bela-belain bikinin ending ff. Oke ditunggu karya2 author selanjutnya. See You :* Kritik dan saran ditunggu ^^
Akhirnya End juga. Wah... Manis banget. Authornim, Ff sehun IU kapan dipublish?
ReplyDeleteMakasih :-)
DeleteBelum tau, klo udh selesei pasti di publish ko. Santai hihi