Give Me a Job [2]


Cast    : IU / Lee Jieun, Park Chanyeol, Kim Taehyung (V) etc.

Genre  : Drama.

Length : Chapter

Part [1]


“Hai noona” sapa Taehyung dengan senyum cerah ceria. Sementara Jieun hanya tersenyum kecil seraya meletakan pesanan Taehyung.

“Noona, kau ada acara hari ini ?” Tanya namja itu seraya meletakan sebuah serbet dipangkuannya.

“Acaraku hanya bekerja” jawab Jieun seraya menata beberapa makanan yang Taehyung pesan.

“Ah membosankan .. noona izin saja dan ikut bersama ku”

“Kau gila ya, aku bisa dipecat karena meminta izin dengan alasan yang tidak jelas seperti itu”

“Tapi jika aku yang meminta pada bosmu apakah kau mau ?” Jieun memandang Taehyung seraya melejitkan kedua bahunya.

“Ishh .. jawaban macam apa itu”

“Memangnya kau akan mengajaku kemana ?”

“Aku ingin menonton film Fantastic 4 terbaru”

“Kenapa kau mengajaku, memangnya kau tidak punya teman ?”

“Tentu saja aku tidak hanya mengajakmu saja, aku juga mengajak Baekhyun”

“Tapi aku tidak mungkin diizinkan oleh sajangnim”

“Tenang saja, aku yang akan memintanya pada bos noona yang penting noona setuju dulu”

“O oke” Jieun menjawabnya dengan sedikit keraguan. Sementara Taehyung mengulas senyum seraya memulai makan siangnya.

___

Jieun sudah berada didalam mobil Taehyung, ia sedikit tidak enak dengan bosnya. Taehyung meminta Jieun untuk bersiap-siap saat Taehyung berbicara pada bos Jieun dan saat Taehyung keluar dari ruangan bos Jieun, namja itu tersenyum cerah dengan mengangkat jempol kanannya ke udara kearah Jieun, tanda jika permintaannya disetujui oleh bos Jieun.

“Wae noona ?”

“Ah tidak, aku hanya merasa tidak nyaman dengan bosku”

“Sudahlah, lagi pula jika aku yang memintanya, pasti bos noona tidak akan berani menolak”

“Kenapa begitu ?”

“Karena aku an- oh maksudku karena aku pelanggan tetapnya haha” Ucap Taehyung dengan tawa hambarnya, Jieun hanya mengernyit saat ucapan Taehyung berubah.

Apa dia belum tahu jika aku sudah mengetahui kalau ia itu anak seorang mentri ?

Haruskah aku memberitahunya bahwa aku sudah tahu ?

Ah tidak, dia pasti akan curiga ..

“Ohaha kau benar” balas Jieun.

>><< 

Chanyeol tengah meminum kopi disebuah kantin kantornya. Ia memandangi kopinya yang masih mengepul.

Kenapa aku justru penasaran dengan bibi, kenapa ia bersikeras untuk menyelidiki mentri Myung Woo ?

Oke, aku tahu jika ia menginginkan berita besar dari orang itu dan memang pasti akan menjadi sebuah berita besar jika dalam penyelidikan ini ditemukan sebuah scandal dari mentri Myung Woo yang terkenal bersih tapi ...

Chanyeol justru memikirkan alasan lain dari permintaan bibinya itu.

“Ouh kenapa jadi aku yang pusing” gumamnya seraya mengangkat cangkir berisi kopi itu. Menyeruputnya pelan.

“Chanyeol-ssi” Namja itu mendongak.

“Oh annyeong tuan Lee” tuan Lee adalah senior Chanyeol dikantor. Namja berumur 30 tahunan itu terkenal si mulut ember karena sering bergosip dan yang paling pertama mengetahui berita atau desas-desus yang beredar. Namja bernama lengkap Lee Gyong Mi itu mulai menduduki kursi dihadapan Jieun.

“Kulihat sedari tadi kau melamun saja, apa yang kau pikirkan ?”

“Ahaha aniyo, aku hanya berfikir kenapa patung itu sangat cantik” ucap Chanyeol seraya menunjuk sebuah patuh ditengah air mancur dihalaman utama kantor.

“-_-, candaanmu itu tidak lucu anak muda”

“Ahaha mian”

“Bagaimana, apa kau merasa betah bekerja disini ?”

“Ya, kurasa aku merasa betah, semuanya membantu dan saling bekerja sama” tuan Lee hanya mengangguk-angguk tak jelas.

“Kudengar kemarin kau mewawancarai pengusaha sukses bernama Lee Shena”

“Benar”

“Wah kau benar-benar beruntung, sudah lama aku menginginkan mewawancarai yeoja kaya dan cantik itu, tapi kenapa Min Jung malah meminta anak baru sepertimu melakukannya” Chanyeol merasa jika orang dihadapannya itu merasa iri padanya. Ucapannya tersirat lain.

“Ahaha, entahlah” jawab Chanyeol berusaha mencairkan suasana. Ia merasa semua yang ia lakukan dipandang sebagai pengaruh bibinya. Oke, Chanyeol akui. Ia bekerja di perusahaan ini pun karena bantuan bibinya tapi kenapa semua orang berfikiran jika ia selalu di anak emaskan oleh bibinya.

“Tapi apakah kau tidak mendapat penyelidikan khusus ?”

“Tentu ada tuan”

“Penyelidikan apa itu ?”

“Menyelidiki mentri Myung Woo”

“Aih, kau pasti tidak akan mendapatkan apa-apa, ku kira sesuatu penyelidikan yang asing. Bibimu hanya terobsesi pada mentri Myung Woo”

“Maksud anda ?”

“Entahlah, kudengar sebelum kau, sudah banyak yang dimintanya untuk menyelidiki Myung Woo tapi tidak ada hasilnya. Bibimu terobsesi dengan orang-orang yang jarang masuk pemberitaan yang justru membuatnya berfikir pasti orang-orang bersih itu sebenarnya memiliki sebuah rahasia besar”

“Entahlah, aku hanya menjalankan tugas. Tapi apa tuan Lee tahu sesuatu tentang mentri Myung Woo, ku akui aku memang belum mendapatkan apapun dari penyelidikanku”

“Yang kudengar dulu mentri Myung Woo itu tidak harmonis dengan istrinya, entahlah tapi kami sebagai wartawan tidak memiliki bukti, tentu hal itu membuat masyarakat tidak ada yang percaya karena semenjak pernikahan Myung Woo dengan istrinya, mereka selalu terlihat mesra disorotan kamera. Jika pun mereka memiliki masalah pasti rumah tangga mereka tidak akan bertahan hingga sekarang dan mereka memang benar-benar terlihat meyakinkan saat dihadapan kamera, maksudku ya mereka terlihat baik-baik saja jika sedang diliput” Chanyeol hanya mengangguk-angguk kecil.

“Aku bingung, jika memang tidak ada yang memiliki bukti lalu dari mana isu ini datang”

“Entahlah, mungkin saja isu ini dibuat oleh orang yang tidak menyukai mentri Myung”

Atau mungkin isu ini memang benar .. ucap Chanyeol dalam hati.

“Mungkin saja”

“Ah kalau begitu aku duluan Chanyeol-ssi, ada yang harus kulakukan”

“Oh ne tuan Lee”

>><< 

Jieun dan Baekhyun tengah duduk menunggu Taehyung membeli popcorn dan minuman.

“Noona yang waktu itu pingsan kan ?”

“Ahehe benar”

“Apa kau berpacaran dengan Taehyung ?”

“Mwo !? Te tentu saja tidak, kami hanya berteman”

“Oh”

Kenapa anak ini polos sekali, menanyakan terang-terangan begitu saja dengan tenangnya. Dasar bocah ingusan, kenapa juga aku berakhir dengan anak-anak sekolah ini ? -_-

Taehyung datang dengan makanan dan minuman yang dibelinya.

“Ayo kita masuk” ucapnya. Jieun dan Baekhyun pun beranjak dari kursi yang mereka duduki dan mulai mengikuti Taehyung yang berjalan memimpin menuju ruangan pemutaran film.

Setelah beberapa menit, film pun dimulai. Jieun duduk disebelah kanan Taehyung sedangkan Baekhyun disebelah kiri Taehyung. Sebenarnya Jieun tidak terlalu menyukai nonton film, ia justru lebih menyukai menonton konser musik. Perbedaan yang begitu terlihat saat menonton film dibanding konser musik adalah ia tidak bisa berjingkrak dan menjerit histeris saat boyband yang ditontonnya bernyanyi dengan dance seksi mereka seperti saat menonton konser musik. Menurutnya menonton film itu sedikit membosankan apalagi jika yang ditonton adalah sebuah drama. Lebih baik menonton film bergenre horor dari pada drama yang membuat mata berat alias ngantuk. Tapi untuk kali ini ia menyetujui ajakan Taehyung karena ingin lebih jauh mengenal anak itu. 

___

“Oh annyeong“ Jieun menutup pintu apartemennya setelah Taehyung mengantarkannya pulang. Setelah selesai menonton film mereka bertiga makan dan setelah itu mereka berpisah. Baekhyun pulang dan Taehyung mengantarkan Jieun ke apartemennya. 

“Huuufft, melelahkan tapi menyenangkan juga. Lumayan lama aku tidak keluar untuk sekedar menghabiskan waktu seperti ini”

Beep Beep .. ponsel Jieun tiba-tiba berbunyi.

“Yoboseyo”

“Jieun”

“Eoh Suzy ? waeyo ?”

“Aku main kesana ya”

“Sekarang ?”

“Eoh, aku ingin mengobrol denganmu”

“Baiklah kesini saja”

“Oke tunggu aku satu jam lagi”

“Sip”

Jieun melejitkan bahunya dan berlalu, rasanya ia ingin mandi.

____

Satu jam berlalu, Jieun dengan kaos dan hotpansnya tengah tiduran disofa depan televisi seraya memainkan ponselnya. Dan detik berikutnya bel berbunyi. Jieun beranjak dan membuka pintu.

“Jieuuun” Suzy menghambur memeluk Jieun saat Jieun membuka pintu, membuat Jieun bingung.

“W Waeyo ?” Suzy justru terdiam, ia melepaskan pelukannya dan berjalan menuju ruang tamu. Duduk seraya meletakan bungkusan yang Jieun tebak adalah beberapa botol soju.

Pasti terjadi sesuatu .. pikir Jieun. Jieun pun mendekati temannya itu dan bertanya.

“Apa terjadi sesuatu ?”

“Kenapa pria itu begitu brengsek Ji ?”

“Sebenarnya ada apa ?” Suzy sempat terdiam. Yeoja itu justru mengambi sesuatu dari kresek yang dibawanya. Dan benar, itu adalah soju, Suzy membuka botol itu lalu menenggaknya sedikit.

“Kai berselingkuh” ucap Suzy dengan nada pelan. Jieun memasang wajah datarnya.

“Sudah ku bilang berapa kali jika namja itu memang bukan namja yang baik” Masalah yang sama. Kadang Jieun merasa jika ucapannya hanya sebagai angin lalu. Ia sudah memperingatkan Suzy untuk tak berhubungan lagi dengan namja itu tapi Suzy masih tetap saja membuka hatinya untuk Kai, namja yang Suzy ceritakan sebagai kekasihnya, namja yang berprofesi sebagai fotographer. Jieun pernah bertemu dengan namja itu sekitar 2 kali namun banyak cerita buruk yang sering Jieun dengar dari mulut Suzy sendiri. Dari hal itu saja Jieun sudah bisa memperkirakan seperti apa Kai itu.

“Kenapa dia setega itu Ji ?”

“Sabar lah” ucap Jieun seraya menepuk-nepuk pelan punggung Suzy. Sedangkan Suzy mulai bercerita bagaimana ia melihat namjanya berselingkuh. Jieun hanya diam dengan sesekali berucap kata singkat untuk menanggapi penjelasan Suzy. Waktu berlalu dan Suzy semakin mabuk sampai yeoja itu tergeletak di sofa. Jieun menyelimuti temannya itu.

Apa semua pria itu sama ? Entah mengapa Jieun jadi teringat hubungan terakhirnya dengan namja bernama Kim Myungsoo. Namja yang juga menduakannya dengan wanita lain. Sudah hampir satu tahun ia masih sendiri sejak putus dengan Myungsoo. Jieun tersenyum miris.

Aku tidak akan mengejar cinta sebelum aku mendapatkan pekerjaan yang layak.

Bukannya Jieun munafik tapi ia hanya ingin memprioritaskan sesuatu yang menurutnya lebih penting. Dan yang lebih penting menurut Jieun adalah pekerjaan.

>><< 

Tiga hari kemudian setelah ia bertemu Chanyeol, Kini Jieun sudah berada di Caffe yang sama dan jam yang sama. Ia sudah memikirkan dan memiliki keputusan dari tawaran Chanyeol.

“Annyeong sunbae” Jieun tersenyum kecil dan Chanyeol mulai menduduki kursi dihadapan Jieun.

“Apa sunbae sudah memesan sesuatu ? mau kupesankan ?”

“Langsung saja, aku akan menerima tawaranmu”

“Be benarkah !?” Chanyeol sedikit terkejut, ia kira Jieun tidak akan menerima tawarannya karena dilihat dari sikap Jieun terhadapapnya yang dingin dan ketus. Jieun mengangguk kecil.

“Tapi aku akan tetap bekerja sebagai pelayan, aku akan melakukan penyelidikan diluar waktu kerjaku sebagai pelayan”

“Tidak masalah sunbae, kau menerima tawaranku saja, aku sudah merasa terbantu”

“Tapi ingat  janjimu jika kita berhasil”

“Aku akan selalu mengingatnya sunbae”

“Bagus”

“Jadi kita mulai dari mana ?” Tanya Chanyeol.

“Apa saja yang sudah kau selidiki ?”

“Aku sudah mengikuti mentri Myung tapi belum mendapatkan sesuatu yang berarti”

“Benarkah tidak ada yang kau lewatkan ?”

“Oh kurasa- ah aku tidak tahu ini berarti atau tidak tapi aku selalu memperhatikan jika mentri Myung satu kali dalam satu Minggu selalu menyempatkan diri untuk berkunjung ke Hotel padahal dia tidak memiliki jadwal ataupun pertemuan dengan siapapun”

“Apa tidak ada yang mencurigakan seperti wanita ataupun sekelompok orang yang memasuki hotel yang sama sebelum atau sesudah mentri Myung memasuki hotel ?”

“Kurasa tidak”

“Ayolah pasti ada sesuatu yang kau lewatkan”

“Aku yakin tidak ada yang mencurigakan, mentri Myung selalu bepergian kemanapun dengan bawahannya, kurasa itu bukanlah hal yang berarti kan ?”

“Benar, wajar ia bersama orang kepercayaannya saat ia bepergian” Jieun menghembuskan nafas.

“Baiklah, aku akan mulai menyelidiki lewat Taehyung”

“Kurasa itu jalan satu-satunya. Oia sunbae bolehkan aku meminta nomor ponselmu agar memudahkan kita berkomunikasi ?”

“Jangan panggil aku sunbae, kurasa kita tidak jauh berbeda. Panggil saja dengan nama. Ini nomorku” Jieun menyerahkan ponselnya yang tertera nomor ponselnya disana. Chanyeol menyalin nomor ponsel Jieun kedalam ponselnya.

“Baiklah, kita harus berkomunikasi jika mendapatkan sesuatu” Chanyeol mengangguk kecil.

>><< 

Chanyeol tengah makan malam dirumah bibinya. Bibinya adalah seorang janda yang memiliki anak bernama Park In Jung, seorang yeoja yang kini memiliki pekerjaan  sebagai desainer di Perancis. Itulah sebabnya kadang Chanyeol mengunjungi rumah bibinya sesekali. Ia hanya merasa kasihan melihat bibinya sendirian dan terlihat kesepian dirumah yang cukup besar itu.

“Apa kau sudah mendapatkan sesuatu ?”

“Ayolah bi, untuk mendapatkan hal yang kau inginkan itu tidak mudah, jadi jangan mendesaku, biarkan aku menyelidikinya perlahan”

“Oke oke, bibi kan hanya bertanya”

“Aku merekrut seseorang untuk membantuku”

“Siapa ?”

“Hanya seseorang yang mungkin akan berguna”

“Itu ide bagus” Chanyeol menatap bibinya lalu megalihkan kembali pada piring dihadapannya.

Bibi pasti tidak akan setuju jika aku menyebutkan nama seseorang itu jadi sebaiknya tidak kuberitahu saja

“Bagaimana kabar In Jung, apa ia sering menelpon ?”

“Ah anak itu, dia seakan lupa jika ia masih mempunyai ibu. Dia jarang sekali mengabariku”

“Mungkin dia sibuk bi”

“Entahlah .. aku sudah menyekolahkannya dengan susah payah hingga ia jadi seperti sekarang tapi dia malah tidak memperdulikan ibunya”

“Sudahlah bi, masih ada aku disini” Min Jung tersenyum kecil.

“Kau keponakanku yang paling baik padaku”

“Ahaha tentu saja ..”

>><< 

Hari demi hari berlalu, Jieun semakin dekat dengan Taehyung. Kadang mereka menghabiskan waktu diakhir pekan bersama-sama. Seperti sekarang, Jieun dan Taehyung tengah berada disebuah Caffe es krim yang menjual berbagai rasa dan varian es krim.

“Noona”

“Eoh ?” Jieun mendongak. Jieun merasa semakin ia mengenal Taehyung, semakin ia merasakan sesuatu, anak ceria itu seakan memiliki beban namun ia sembunyikan dengan sikap cerianya. Jieun sudah berapa kali mencoba mengorek informasi tentang keluarganya tetapi Taehyung selalu mengalihkan topik pembicaraan seakan ia muak membicarakan keluarganya. Taehyung adalah seorang anak tunggal. Pantas jika Jieun melihat anak itu seperti seseorang yang kesepian. Jieun curiga jika anak itu selalu menyempatkan datang ke restoran karena anak itu kesepian atau memang ada sesuatu dengan keluarganya yang membuatnya tidak nyaman.

“Kau seperti seorang kakak bagiku” Jieun tercengang. Ia tidak menyangka jika anak itu akan mengucapkan hal seperti itu.

“Terima kasih” Taehyung menghela nafas.

“Aku sudah lama ingin menanyakan sesuatu padamu” lanjut Jieun.

“Apa ?”

“Apa keluargamu memiliki masalah yang mengganggumu ?”

“Sebenarnya ..”

Mungkinkah dia akan menceritakan sesuatu ..

“Ah tidak haha, aku ini melow sekali .. aku memang merasa kesepian mungkin karena aku hanya anak tunggal” Jieun menampakan wajah datarnya. Ia kira ia akan mendapat sesuatu kali ini.

“Haha, mungkin kau benar .. mulai sekarang anggap saja aku sebagai kakakmu sesuka hati”

“Jinjja !?” Jieun mengangguk seraya tersenyum simpul. 

Aku tidak mungkin terus menerus mengorek informasi darinya, dia mungkin akan curiga ..

>><< 

Jieun dan Chanyeol kembali bertemu.

“Apa sun- eh maksudku Jieun-ssi mendapatkan sesuatu ?”

“Huft entahlah, anak itu seperti seseorang yang memiliki masalah namun seakan tak berani bercerita”

“Tentu saja, dia itu anak mentri, dia tidak mungkin akan bercerita sembarangan tentang keluarganya yang bisa membuat isu ataupun berita buruk beredar”

“Entahlah, ku kira sebagai teman ia akan bercerita sedikit padaku tapi dia begitu hati-hati”

“Mungkin lebih tepatnya ia selalu di wanti-wanti untuk tidak pernah mengatakan sesuatu yang buruk terhadap orang lain tentang apapun dalam keluarganya”

“Mungkin juga. Lalu apa yang sudah kau lakukan ?” ucap Jieun lalu menyeruput teh hijaunya.

“Aku sudah melakukan sesuatu seperti aku menyewa kamar hotel disebelah kamar yang selalu mentri Myung Woo kunjungi, aku sudah memasang sebuah camera di depan pintu kamar yang bersebrangan dengan kamar mentri Myung, tapi aku tidak mendapatkan apapun”

“Untuk apa juga kau memasang camera ?”

“Tujuanku adalah memantau apakah ada seseorang yang mencurigakan yang juga memasuki kamar yang selalu mentri Myung kungjungi itu. Hanya satu perkiraanku alasan kenapa mentri Myung selalu mengunjungi kamar itu mungkin karena ia berselingkuh atau pun mengadakan pesta dengan para PSK tapi dalam camera aku tak menemukan kejanggalan sama sekali”

Jieun menghela nafas.

“Kurasa ini benar-benar sia-sia”

“Kurasa memang begitu, kita benar-benar tak mendapatkan apa-apa”

“Tapi apa alasan mentri Myung selalu mengunjungi kamar hotel itu ?”

“Mungkin ia hanya ingin bersantai disana”

“Haha jika benar begitu, itu artinya penyelidikan ini memang sia-sia”

“Entahlah”

Jika bukan karena aku tertarik dengan penawaran namja ini untuk membuatku bekerja lagi, aku tidak akan melakukan penyelidikan sia-sia ini ..

Tapi ide namja ini untuk memantau dengan kamera cukup bagus. Kenapa aku tak pernag berfikir kesana ? 

Kamera .. 

Kamera !?

Dan tiba-tiba sebuah ide gila muncul dibenak Jieun. 

“Aku mempunyai ide” ucap Jieun dengan wajah sumringah yang justru membuat Chanyeol mengernyit bingung.

>><< 

Jieun berjalan dilorong hotel dengan jejeran kamar dikanan kirinya dengan pakaian pelayan pembersih kamar plus topi yang menutupi sedikit wajahnya. Jantungnya berdebar hebat namun ia berusaha mengatasinya. Itu adalah ide gilanya dan ia harus bertanggung jawab dengan idenya.

Di balik rambutnya ia menyelipkan sebuah hedset yang menempel di telinga, yang berguna menghubungkannya dengan Chanyeol yang kini tengah memperhatikan dari sebuah camera dihadapannya yang terdapat di kerah baju Jieun. Posisi Chanyeol berada di sebuah kamar dihotel itu juga.

“Kau siap Jieun-ssi ?”

“Huft, aku harus siap” Jieun masih berjalan dengan santai menuju kamar yang beberapa jam lagi akan mentri Myung masuki.

Inilah ide gila Jieun, ia akan menyamar sebagai petugas kebersihan dan ketika ia berhasil memasuki kamar hotel itu, dia akan menempelkan sebuah camera tersembunyi yang mungkin akan menunjukan sesuatu yang mereka cari. Sesuatu yang janggal dari mentri Myung.

Jieun semakin berdebar saat mengetahui jika didepan kamar yang akan dimasukinya terdapat dua penjaga berjas hitam dan kacamata mereka.

“Berhenti”

“Saya petugas kebersihan” ucap Jieun dengan menyamarkan suaranya. Dua petugas itu saling memandang lalu-

“Baiklah kau boleh masuk” Jieun bernafas lega. Jieun mulai melakukan tugasnya, ia membereskan tempat tidur, mengelap meja dan kaca, menyapu, lalu terakhir ia membersihkan debu dirak TV dan disanalah ia akan menempatkan camera kecilnya. Ia rasa itu adalah posisi yang cocok karena hampir seluruh ruangan terlihat. 

“Apa sudah terlihat ?” gumam Jieun.

“Sedikit arahkan ke kanan” balas Chanyeol dan Jieun membenarkan posisi cameranya.

“Bagus” Jieun tersenyum simpul. Setelah ia berhasil melakukan tugasnya, Jieun pun keluar dari kamar seraya membawa peralatan kebersihannya. Hingga akhirnya ia masuk kesebuah kamar lain, kamar yang Chanyeol gunakan untuk mengawasi semuanya.

“Huuuftt, ini begitu menegangkan” ucap Jieun seraya melepaskan topinya dan mulai mendekati Chanyeol lalu duduk disampingnya, turut menyaksikan layar datar yang terhubung dengan camera yang Jieun pasangkan tadi.

“Kau hebat Jieun-ssi”

“Entahlah, kurasa aku cocok menjadi wartawan paparazzi” Chanyeol hanya tertawa kecil dan mereka kembali fokus pada layar dihadapannya.

30 menit berlalu dan mereka belum mendapatkan apa-apa karena mentri Myung biasanya tiba sekitar dua jam lagi. Chanyeol hanya melihat ada beberapa orang yang memeriksa kamar itu dan untungnya camera yang Jieun sisipkan dirak TV tidak ditemukan. Jieun yang bosan hanya mengisi waktu dengan menelisir kamar mereka, mondar-mandir seraya memakan humburger yang Chanyeol beli sebelumnya.

____

“Dia mulai datang” ucap Jieun membuat Chanyeol menoleh. Jieun melihat dari balik jendela, sebuah mobil yang Jieun ketahui sebagai mobil mentri Myung mulai memasuki halaman parkir hotel.

“Kuharap kita mendapatkan sesuatu” Jieun mengangguk setuju.

Beberapa menit kemudian, Chanyeol dan Jieun sudah sangat serius memperhatikan notebook milik Chanyeol yang sudah terhubung dengan kamera. Awalnya mereka tidak melihat suatu kejanggalan. Mentri Myung hanya duduk disofa depan jendela seraya meregangkan dasinya. 10 menit berlalu tanpa ada sesuatu yang aneh.

“Arrgghh.. ini hanya sia-sia” Jieun mengerang kesal. Jika benar mereka hanya melakukan suatu yang sia-sia, Jieun benar-benar akan merasa konyol. Sementara Chanyeol masih memperhatikan berharap jika penyelidikan ini bukanlah hal yang sia-sia. Jieun yang kesal justru bangkit dan berjalan menuju jendela. Ia hanya merasa konyol menyelidiki sesuatu yang sebenarnya tidak ada yang aneh. Mungkin semua prasangkanya itu salah. Mungkin Taehyung memang merasa kesepian karena ia hanya anak tunggal, mungkin mentri Myung hanya berniat untuk mengistirahatkan diri di hotel itu.

“Sudahlah aku ingin pulang saja dan-“

“Jieun-ssi” Suara Chanyeol terdengar serius.

“Eoh ?” Namun Jieun hanya menanggapinya santai.

“Li lihat ini !” Chanyeol memekik tinggi dan Jieun pun mulai mendekat seraya melebarkan matanya saat melihat apa yang terjadi dihadapannya. Tepatnya apa yang terjadi dikamar mentri Myung.

“Ini tidak mungkin” Jieun menutup mulutnya tak percaya. Apakah semua yang dilihatnya itu benar ? Jieun benar-benar tak percaya. Sulit untuk mempercayai itu semua. Reaksi Chanyeol pun tak berbeda jauh. Namja itu tercengang dengan apa yang disaksikannya.

___

Setelah menyaksikan sesuatu yang terjadi dihotel itu, Chanyeol dan Jieun pun meninggalkan hotel.

“Sulit dipercaya” gumam Jieun.

“Ini akan menjadi berita yang benar-benar mengguncang” Jieun menoleh.

“Chanyeol-ssi bolehkah aku meminta sesuatu”

“Apa itu ?”

“Tolong jangan sebarkan hal ini dulu sampai aku benar-benar yang memintanya”

“Baiklah”

>><< 

Jieun sampai di apartemennya. Ia termenung dan masih tak percaya dengan rahasia mentri Myung yang selama ini ia sembunyikan dari publik.

Bagaimana bisa ini terjadi ..

Bagaimana semua ini begitu rapih disembunyikan oehnya ?

Lalu bagaimana Taehyung terlahir jika ternyata mentri Myung adalah seorang ... Gay ?

Benar, Jieun dan Chanyeol menyaksikan sesuatu yang aneh dalam tanda kutip. Mentri Myung ternyata mengunjungi hotel itu setiap Minggu untuk melakukan hubungan terlarangnya dengan tangan kanannya yang bernama Ja Dong Min. Namja yang selalu pergi kemanapun mentri Myung pergi ternyata adalah kekasih terlarang mentri Myung.

Jieun mencoba mengingat-ingat semua pemberitaan tentang mentri Myung. Dan Jieun masih sangat ingat jika mentri Myung memang menikah diusia hampir 40 tahunan juga itupun ia dijodohkan oleh orang tuanya. Setelah enam bulan pernikahannya, istrinya dikabarkan hamil satu bulan. Namun tidak ada yang terlihat aneh. Tapi setelah Jieun mengetahui jika mentri Myung menyukai sesama jenis lalu bagaimana bisa istrinya hamil ? Kini semuanya terasa aneh dan mungkin ada kejanggalan lain yang disembunyikan dari publik. Hanya ada dua kemungkinan bahwa Taehyung bukan anak kandung mentri Myung atau mereka melakukan program bayi tabung. Mungkin Taehyung memang anak kandung mentri Myung namun mentri Myung dan istrinya tidak pernah melakukan hubungan intim dan memutuskan melakukan program bayi tabung.

Ini benar-benar menarik ..

“Aku akan mendapatkan kembali pekerjaanku” gumam Jieun dengan senyum merekahnya.

“Woo !”

Tapi tunggu dulu ..

“Inikah sebabnya Taehyung terlihat tertekan atau dia juga sedang bingung ? mungkin dia sudah sejak lama merasakan jika ayah dan ibunya tidak benar-benar saling mencintai. Kemungkinan-kemungkinan baru mulai keluar. Tidak, ini semua tidak berguna tanpa ada bukti”

____

Chanyeol memandang benda kecil ditangannya dengan wajah berbinar, benda itu adalah sebuah flashdisk yang didalamnya terdapat bukti rekaman hubungan terlarang mentri Myung.

Haruskah kuberitahu bibi sekarang ?

Ahh dia pasti akan sangat senang, ternyata insting bibi benar. Orang dengan reputasi baik justru menyimpan rahasia besar yang tidak disangka-sangka.

Tapi .. sebaiknya tidak sekarang. Mungkin nanti saja saat Jieun juga setuju untuk mempublikasikan hal ini. Ya benar, lebih baik seperti yang sudah disepakati saja.

>><< 

“Hai bibi”

“Oh keponakan tersayangku”

“Haha, dimana In Jung ?”

“Dia ada ditaman belakang”

“Akhirnya ia pulang juga”

“Bibi juga begitu bahagia saat ia mengabari akan pulang musim panas ini”

“Syukurlah ia pulang bi” Min Jung mengangguk pelan. 3 hari berlalu semenjak Chanyeol dan Jieun berhasil dalam penyelidikan mereka namun sampai saat ini Jieun belum juga memutuskan untuk mempublikasikan rekaman itu dan dengan sabar pula Chanyeol masih menunggu. Chanyeol melangkahkan kakinya menuju taman belakang, ia berniat bertemu dengan sepupunya yang sudah lama tak ia lihat.

“Hoi, desainer Park In Jung” dan gadis berambut panjang yang sebelumnya memunggungi Chanyeol itu menoleh. Tersenyum seraya bangkit dari kursi kayu yang didudukinya.

“Haaii Chanyeol, apa kabar kau hah ?” Mereka saling berpelukan.

“Aku baik, lalu bagaimana dengan kabarmu ? Kau tumbuh dengan sangat cantik” ucap Chanyeol seraya memandang sepupu perempuannya itu dari atas hingga bawah.

“Ahaha kau bisa saja .. ku dengar kau sudah menjadi wartawan”

“Tentu saja” bangga Chanyeol.

“Ck .. itu juga pasti berkat bantuan ibu”

“Haha, kira-kira begitulah” Dua bersaudara itu pun asik mengobrol ditaman belakang. Berbagai hal mereka bicarakan sampai dengan membicarakan bibi Chanyeol. Chanyeol benar-benar tak menyangka jika In Jung akan membicarakan ibunya sendiri. Membicarakan berbagai hal yang pernah ibunya ceritakan kepadanya. Dari hal lucu saat sd, smp hingga ibunya kuliah.

“Haha jadi bibi Min Jung menyukai seseorang saat ia SMP ?”

“Benar, ia menyukai namja dari sekolah lain. Ia selalu mengikutinya, kurasa dari hal itulah kenapa ia kini menjadi wartawan, ia pandai menjadi penguntit”

“Haha dasar kau ini, lalu bagaimana akhir dari kisah cinta monyet itu ?”

“Tapi sayang akhir cerita itu menyedihkan, ibu bilang namja yang disukainya itu seorang gay. Ibu pernah memergoki namja yang disukainya itu mencium laki-laki”

M mwo !?

Mungkinkah ..

“Hhaha .. kasihan sekali bibiku, ternyata ia menyukai seorang gay dalam cinta pertamanya” Chanyeol ingin terlihat biasa saja.

“Haha, aku pun benar-benar ingin tertawa saat mendengarnya”

Benar, sekolah SMP bibi adalah Ouran High School dan aku juga pernah membaca biograpi mentri Kim Myung Woo jika ia bersekolah di SMP Younggi high school. Dan sekolah mereka berdekatan ! Jinjja !? Mungkinkah namja yang disukai bibi saat SMP adalah mentri Myung. Inikah alasan kenapa bibi ingin aku menyelidiki mentri Myung ? Tidak diragukan lagi ..

“Yeol ?” In Jung mengibaskan tangannya dihadapan sepupunya itu karena Chanyeol justru terlihat termenung.

“Hei, kau ini kenapa ? ayo kita makan dulu, aku lapar” In Jung bangkit dari kursinya dan memasuki rumahnya.

“E eoh” Sedangkan Chanyeol hanya bisa mengangguk kecil seraya memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terlintas dikepalanya.

>><< 

Jieun tengah menonton sebuah acara televisi, awalnya ia sama sekali tidak tertarik dengan acara dilayar kaca itu namun Jieun seolah tertarik untuk memperhatikan televisinya karena sesuatu. Dan sesuatu itu adalah tentang keluarga Taehyung yang berada dalam suatu talkshow. Jieun masih memperhatikan dengan seksama.

“Kalian terlihat sebagai keluarga yang hangat”

“Ahaha .. kami memang keluarga yang hangat” jawab ibu Taehyung. Mendengar hal itu para audience dan pembawa acara tersenyum kecil.

“Pertanyaan untuk Taehyung, bagaimana menurutmu sosok mentri Myung Woo sebagai ayah ?” tanya sang pembawa acara. Taehyung tersenyum kecil lalu memandang ayahnya. Ada sorot tak biasa disana, hangat namun sedikit bimbang.

“Dia sosok ayah yang tegas dan penyayang, meski kadang aku merasa ayah memiliki sisi lain” jawab Taehyung.

“Sisi lain bagaimana maksudmu Taehyung-ssi ?”

“Ahaha entahlah tapi yang pasti ia sosok ayah yang sangat bertanggung jawab. Dia mengajariku disiplin dan berbagai hal yang membuatku bangga menjadi anaknya” Mentri Myung tersenyum seraya mengacak pelan pucuk rambut Taehyung.

“Ooh.. kelaurga anda benar-benar membuat kami semua iri mentri Myung” ucap sang pembawa acara

“Ahaha .. kurasa aku sudah menjadi sosok pria yang sempurna dengan adanya Taehyung dan Istriku” ucap mentri Myung, sementara pembawa acara mengangguk kecil seraya tersenyum.

“Baiklah, sekian untuk talkshow malam ini, semoga acara ini memberikan kita semua inspirasi. Selamat malam dan sampai jumpa” Pembawa acara mengakhiri acaranya dan semua tamu yang hadir berdiri, memandang kearah kamera seraya mendengarkan musik penutup acara. Sesekali terlihat Taehyung bercengkrama dengan ayahnya.

Jieun menghela nafas. Apa yang sudah dilihatnya ditelevisi membuatnya bimbang. Bimbang untuk menyebarkan scandal besar dari ayah Taehyung.

Mungkin mentri Myung memang orang baik hanya saja ia tidak mungkin mengakui kelainan seksualnya. Berbagai kemungkinan baru berputar dikepala Jieun. Yeoja itu kembali menghela nafas berat.

Taehyung terlihat menyayangi ayahnya namun ia juga merasakan sesuatu yang lain dalam diri ayahnya. Mungkin hal itu yang membuatnya tampak termenung dan bingung.

“Aaa eotthokhae ?” Jieun gusar.

Aku ingin pekerjaanku kembali tapi .. Aku tidak mungkin mempertaruhkan keluarga anak itu. Mentri Myung pun memiliki reputasi yang bersih, ia jarang diberitakan dengan hal-hal yang buruk, kurasa ia memang seseorang yang bertanggung jawab namun kelainannya itulah yang menjadi kelemahannya.

"Tuhan apa yang harus kulakukan ?"

To be Continued~




Comments

  1. Seneng jieun dapet info soal mentri myung tapi kasian taehyung kan udah nganggep jieun kakak dia sendiri T.T
    Bikin ChanU moment kak~ heheh :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Jieun nya jd galau ;p
      next part mungkin ada ChanU moment nya

      Delete
  2. Ahh kasian banget V nya.. kok aku lagi nge-ship IU-V di banding ChanU ... > w <

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah shipper nya beda2 -_-
      Tp author jg blm nentuin kok Jieun ma siapa :p

      Delete
  3. tambah seru tapi kasian sama Taehyung dia bingung , tapi juga kasian sama jieun yang ingin mendapatkan perkerjaan next thor aku tunggu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo ke author kasian ga ? Wkwk..
      Iya di tunggu aja y (@_@)

      Delete

Post a Comment