Cast : IU / Lee
Jieun, Park Chanyeol, Kim Taehyung (V) etc.
Genre : Drama.
“Hai noona” sapa Taehyung dengan senyum cerah ceria.
Sementara Jieun hanya tersenyum kecil seraya meletakan pesanan Taehyung.
“Noona, kau ada acara hari ini ?” Tanya namja itu seraya
meletakan sebuah serbet dipangkuannya.
“Acaraku hanya bekerja” jawab Jieun seraya menata beberapa
makanan yang Taehyung pesan.
“Ah membosankan .. noona izin saja dan ikut bersama ku”
“Kau gila ya, aku bisa dipecat karena meminta izin dengan
alasan yang tidak jelas seperti itu”
“Tapi jika aku yang meminta pada bosmu apakah kau mau ?”
Jieun memandang Taehyung seraya melejitkan kedua bahunya.
“Ishh .. jawaban macam apa itu”
“Memangnya kau akan mengajaku kemana ?”
“Aku ingin menonton film Fantastic 4 terbaru”
“Kenapa kau mengajaku, memangnya kau tidak punya teman ?”
“Tentu saja aku tidak hanya mengajakmu saja, aku juga
mengajak Baekhyun”
“Tapi aku tidak mungkin diizinkan oleh sajangnim”
“Tenang saja, aku yang akan memintanya pada bos noona yang
penting noona setuju dulu”
“O oke” Jieun menjawabnya dengan sedikit keraguan. Sementara
Taehyung mengulas senyum seraya memulai makan siangnya.
___
Jieun sudah berada didalam mobil Taehyung, ia sedikit tidak
enak dengan bosnya. Taehyung meminta Jieun untuk bersiap-siap saat Taehyung
berbicara pada bos Jieun dan saat Taehyung keluar dari ruangan bos Jieun, namja
itu tersenyum cerah dengan mengangkat jempol kanannya ke udara kearah Jieun,
tanda jika permintaannya disetujui oleh bos Jieun.
“Wae noona ?”
“Ah tidak, aku hanya merasa tidak nyaman dengan bosku”
“Sudahlah, lagi pula jika aku yang memintanya, pasti bos
noona tidak akan berani menolak”
“Kenapa begitu ?”
“Karena aku an- oh maksudku karena aku pelanggan tetapnya
haha” Ucap Taehyung dengan tawa hambarnya, Jieun hanya mengernyit saat ucapan
Taehyung berubah.
Apa dia belum tahu
jika aku sudah mengetahui kalau ia itu anak seorang mentri ?
Haruskah aku
memberitahunya bahwa aku sudah tahu ?
Ah tidak, dia pasti
akan curiga ..
“Ohaha kau benar” balas Jieun.
>><<
Chanyeol tengah meminum kopi disebuah kantin kantornya. Ia
memandangi kopinya yang masih mengepul.
Kenapa aku justru
penasaran dengan bibi, kenapa ia bersikeras untuk menyelidiki mentri Myung Woo
?
Oke, aku tahu jika ia
menginginkan berita besar dari orang itu dan memang pasti akan menjadi sebuah
berita besar jika dalam penyelidikan ini ditemukan sebuah scandal dari mentri
Myung Woo yang terkenal bersih tapi ...
Chanyeol justru memikirkan alasan lain dari permintaan
bibinya itu.
“Ouh kenapa jadi aku yang pusing” gumamnya seraya mengangkat
cangkir berisi kopi itu. Menyeruputnya pelan.
“Chanyeol-ssi” Namja itu mendongak.
“Oh annyeong tuan Lee” tuan Lee adalah senior Chanyeol
dikantor. Namja berumur 30 tahunan itu terkenal si mulut ember karena sering
bergosip dan yang paling pertama mengetahui berita atau desas-desus yang
beredar. Namja bernama lengkap Lee Gyong Mi itu mulai menduduki kursi dihadapan
Jieun.
“Kulihat sedari tadi kau melamun saja, apa yang kau pikirkan
?”
“Ahaha aniyo, aku hanya berfikir kenapa patung itu sangat
cantik” ucap Chanyeol seraya menunjuk sebuah patuh ditengah air mancur
dihalaman utama kantor.
“-_-, candaanmu itu tidak lucu anak muda”
“Ahaha mian”
“Bagaimana, apa kau merasa betah bekerja disini ?”
“Ya, kurasa aku merasa betah, semuanya membantu dan saling
bekerja sama” tuan Lee hanya mengangguk-angguk tak jelas.
“Kudengar kemarin kau mewawancarai pengusaha sukses bernama Lee
Shena”
“Benar”
“Wah kau benar-benar beruntung, sudah lama aku menginginkan
mewawancarai yeoja kaya dan cantik itu, tapi kenapa Min Jung malah meminta anak
baru sepertimu melakukannya” Chanyeol merasa jika orang dihadapannya itu merasa
iri padanya. Ucapannya tersirat lain.
“Ahaha, entahlah” jawab Chanyeol berusaha mencairkan
suasana. Ia merasa semua yang ia lakukan dipandang sebagai pengaruh bibinya.
Oke, Chanyeol akui. Ia bekerja di perusahaan ini pun karena bantuan bibinya
tapi kenapa semua orang berfikiran jika ia selalu di anak emaskan oleh bibinya.
“Tapi apakah kau tidak mendapat penyelidikan khusus ?”
“Tentu ada tuan”
“Penyelidikan apa itu ?”
“Menyelidiki mentri Myung Woo”
“Aih, kau pasti tidak akan mendapatkan apa-apa, ku kira
sesuatu penyelidikan yang asing. Bibimu hanya terobsesi pada mentri Myung Woo”
“Maksud anda ?”
“Entahlah, kudengar sebelum kau, sudah banyak yang
dimintanya untuk menyelidiki Myung Woo tapi tidak ada hasilnya. Bibimu
terobsesi dengan orang-orang yang jarang masuk pemberitaan yang justru membuatnya
berfikir pasti orang-orang bersih itu sebenarnya memiliki sebuah rahasia besar”
“Entahlah, aku hanya menjalankan tugas. Tapi apa tuan Lee
tahu sesuatu tentang mentri Myung Woo, ku akui aku memang belum mendapatkan
apapun dari penyelidikanku”
“Yang kudengar dulu mentri Myung Woo itu tidak harmonis
dengan istrinya, entahlah tapi kami sebagai wartawan tidak memiliki bukti,
tentu hal itu membuat masyarakat tidak ada yang percaya karena semenjak
pernikahan Myung Woo dengan istrinya, mereka selalu terlihat mesra disorotan
kamera. Jika pun mereka memiliki masalah pasti rumah tangga mereka tidak akan
bertahan hingga sekarang dan mereka memang benar-benar terlihat meyakinkan saat
dihadapan kamera, maksudku ya mereka terlihat baik-baik saja jika sedang diliput”
Chanyeol hanya mengangguk-angguk kecil.
“Aku bingung, jika memang tidak ada yang memiliki bukti lalu
dari mana isu ini datang”
“Entahlah, mungkin saja isu ini dibuat oleh orang yang tidak
menyukai mentri Myung”
Atau mungkin isu ini
memang benar .. ucap Chanyeol dalam hati.
“Mungkin saja”
“Ah kalau begitu aku duluan Chanyeol-ssi, ada yang harus kulakukan”
“Oh ne tuan Lee”
>><<
Jieun dan Baekhyun tengah duduk menunggu Taehyung membeli
popcorn dan minuman.
“Noona yang waktu itu pingsan kan ?”
“Ahehe benar”
“Apa kau berpacaran dengan Taehyung ?”
“Mwo !? Te tentu saja tidak, kami hanya berteman”
“Oh”
Kenapa anak ini polos
sekali, menanyakan terang-terangan begitu saja dengan tenangnya. Dasar bocah
ingusan, kenapa juga aku berakhir dengan anak-anak sekolah ini ? -_-
Taehyung datang dengan makanan dan minuman yang dibelinya.
“Ayo kita masuk” ucapnya. Jieun dan Baekhyun pun beranjak
dari kursi yang mereka duduki dan mulai mengikuti Taehyung yang berjalan
memimpin menuju ruangan pemutaran film.
Setelah beberapa menit, film pun dimulai. Jieun duduk
disebelah kanan Taehyung sedangkan Baekhyun disebelah kiri Taehyung. Sebenarnya
Jieun tidak terlalu menyukai nonton film, ia justru lebih menyukai menonton
konser musik. Perbedaan yang begitu terlihat saat menonton film dibanding konser
musik adalah ia tidak bisa berjingkrak dan menjerit histeris saat boyband yang
ditontonnya bernyanyi dengan dance seksi mereka seperti saat menonton konser musik. Menurutnya
menonton film itu sedikit membosankan apalagi jika yang ditonton adalah sebuah
drama. Lebih baik menonton film bergenre horor dari pada drama yang membuat
mata berat alias ngantuk. Tapi untuk kali ini ia menyetujui ajakan Taehyung
karena ingin lebih jauh mengenal anak itu.
___
“Oh annyeong“ Jieun menutup pintu apartemennya setelah
Taehyung mengantarkannya pulang. Setelah selesai menonton film mereka bertiga
makan dan setelah itu mereka berpisah. Baekhyun pulang dan Taehyung
mengantarkan Jieun ke apartemennya.
“Huuufft, melelahkan tapi menyenangkan juga. Lumayan lama
aku tidak keluar untuk sekedar menghabiskan waktu seperti ini”
Beep Beep .. ponsel Jieun tiba-tiba berbunyi.
“Yoboseyo”
“Jieun”
“Eoh Suzy ? waeyo ?”
“Aku main kesana ya”
“Sekarang ?”
“Eoh, aku ingin mengobrol denganmu”
“Baiklah kesini saja”
“Oke tunggu aku satu jam lagi”
“Sip”
Jieun melejitkan bahunya dan berlalu, rasanya ia ingin
mandi.
____
Satu jam berlalu, Jieun dengan kaos dan hotpansnya tengah
tiduran disofa depan televisi seraya memainkan ponselnya. Dan detik berikutnya
bel berbunyi. Jieun beranjak dan membuka pintu.
“Jieuuun” Suzy menghambur memeluk Jieun saat Jieun membuka
pintu, membuat Jieun bingung.
“W Waeyo ?” Suzy justru terdiam, ia melepaskan pelukannya dan
berjalan menuju ruang tamu. Duduk seraya meletakan bungkusan yang Jieun tebak
adalah beberapa botol soju.
Pasti terjadi sesuatu
.. pikir Jieun. Jieun pun mendekati temannya itu dan bertanya.
“Apa terjadi sesuatu ?”
“Kenapa pria itu begitu brengsek Ji ?”
“Sebenarnya ada apa ?” Suzy sempat terdiam. Yeoja itu justru
mengambi sesuatu dari kresek yang dibawanya. Dan benar, itu adalah soju, Suzy
membuka botol itu lalu menenggaknya sedikit.
“Kai berselingkuh” ucap Suzy dengan nada pelan. Jieun
memasang wajah datarnya.
“Sudah ku bilang berapa kali jika namja itu memang bukan
namja yang baik” Masalah yang sama. Kadang Jieun merasa jika ucapannya hanya
sebagai angin lalu. Ia sudah memperingatkan Suzy untuk tak berhubungan lagi
dengan namja itu tapi Suzy masih tetap saja membuka hatinya untuk Kai, namja
yang Suzy ceritakan sebagai kekasihnya, namja yang berprofesi sebagai
fotographer. Jieun pernah bertemu dengan namja itu sekitar 2 kali namun banyak
cerita buruk yang sering Jieun dengar dari mulut Suzy sendiri. Dari hal itu
saja Jieun sudah bisa memperkirakan seperti apa Kai itu.
“Kenapa dia setega itu Ji ?”
“Sabar lah” ucap Jieun seraya menepuk-nepuk pelan punggung
Suzy. Sedangkan Suzy mulai bercerita bagaimana ia melihat namjanya
berselingkuh. Jieun hanya diam dengan sesekali berucap kata singkat untuk
menanggapi penjelasan Suzy. Waktu berlalu dan Suzy semakin mabuk sampai yeoja
itu tergeletak di sofa. Jieun menyelimuti temannya itu.
Apa semua pria itu
sama ? Entah mengapa Jieun jadi teringat hubungan terakhirnya dengan namja
bernama Kim Myungsoo. Namja yang juga menduakannya dengan wanita lain. Sudah
hampir satu tahun ia masih sendiri sejak putus dengan Myungsoo. Jieun tersenyum
miris.
Aku tidak akan
mengejar cinta sebelum aku mendapatkan pekerjaan yang layak.
Bukannya Jieun munafik tapi ia hanya ingin memprioritaskan
sesuatu yang menurutnya lebih penting. Dan yang lebih penting menurut Jieun
adalah pekerjaan.
>><<
Tiga hari kemudian setelah ia bertemu Chanyeol, Kini Jieun
sudah berada di Caffe yang sama dan jam yang sama. Ia sudah memikirkan dan
memiliki keputusan dari tawaran Chanyeol.
“Annyeong sunbae” Jieun tersenyum kecil dan Chanyeol mulai
menduduki kursi dihadapan Jieun.
“Apa sunbae sudah memesan sesuatu ? mau kupesankan ?”
“Langsung saja, aku akan menerima tawaranmu”
“Be benarkah !?” Chanyeol sedikit terkejut, ia kira Jieun
tidak akan menerima tawarannya karena dilihat dari sikap Jieun terhadapapnya
yang dingin dan ketus. Jieun mengangguk kecil.
“Tapi aku akan tetap bekerja sebagai pelayan, aku akan
melakukan penyelidikan diluar waktu kerjaku sebagai pelayan”
“Tidak masalah sunbae, kau menerima tawaranku saja, aku
sudah merasa terbantu”
“Tapi ingat janjimu
jika kita berhasil”
“Aku akan selalu mengingatnya sunbae”
“Bagus”
“Jadi kita mulai dari mana ?” Tanya Chanyeol.
“Apa saja yang sudah kau selidiki ?”
“Aku sudah mengikuti mentri Myung tapi belum mendapatkan
sesuatu yang berarti”
“Benarkah tidak ada yang kau lewatkan ?”
“Oh kurasa- ah aku tidak tahu ini berarti atau tidak tapi aku
selalu memperhatikan jika mentri Myung satu kali dalam satu Minggu selalu
menyempatkan diri untuk berkunjung ke Hotel padahal dia tidak memiliki jadwal
ataupun pertemuan dengan siapapun”
“Apa tidak ada yang mencurigakan seperti wanita ataupun
sekelompok orang yang memasuki hotel yang sama sebelum atau sesudah mentri
Myung memasuki hotel ?”
“Kurasa tidak”
“Ayolah pasti ada sesuatu yang kau lewatkan”
“Aku yakin tidak ada yang mencurigakan, mentri Myung selalu
bepergian kemanapun dengan bawahannya, kurasa itu bukanlah hal yang berarti kan
?”
“Benar, wajar ia bersama orang kepercayaannya saat ia
bepergian” Jieun menghembuskan nafas.
“Baiklah, aku akan mulai menyelidiki lewat Taehyung”
“Kurasa itu jalan satu-satunya. Oia sunbae bolehkan aku
meminta nomor ponselmu agar memudahkan kita berkomunikasi ?”
“Jangan panggil aku sunbae, kurasa kita tidak jauh berbeda.
Panggil saja dengan nama. Ini nomorku” Jieun menyerahkan ponselnya yang tertera
nomor ponselnya disana. Chanyeol menyalin nomor ponsel Jieun kedalam ponselnya.
“Baiklah, kita harus berkomunikasi jika mendapatkan sesuatu”
Chanyeol mengangguk kecil.
>><<
Chanyeol tengah makan malam dirumah bibinya. Bibinya adalah
seorang janda yang memiliki anak bernama Park In Jung, seorang yeoja yang kini
memiliki pekerjaan sebagai desainer di
Perancis. Itulah sebabnya kadang Chanyeol mengunjungi rumah bibinya sesekali.
Ia hanya merasa kasihan melihat bibinya sendirian dan terlihat kesepian dirumah
yang cukup besar itu.
“Apa kau sudah mendapatkan sesuatu ?”
“Ayolah bi, untuk mendapatkan hal yang kau inginkan itu
tidak mudah, jadi jangan mendesaku, biarkan aku menyelidikinya perlahan”
“Oke oke, bibi kan hanya bertanya”
“Aku merekrut seseorang untuk membantuku”
“Siapa ?”
“Hanya seseorang yang mungkin akan berguna”
“Itu ide bagus” Chanyeol menatap bibinya lalu megalihkan
kembali pada piring dihadapannya.
Bibi pasti tidak akan
setuju jika aku menyebutkan nama seseorang itu jadi sebaiknya tidak kuberitahu
saja
“Bagaimana kabar In Jung, apa ia sering menelpon ?”
“Ah anak itu, dia seakan lupa jika ia masih mempunyai ibu.
Dia jarang sekali mengabariku”
“Mungkin dia sibuk bi”
“Entahlah .. aku sudah menyekolahkannya dengan susah payah
hingga ia jadi seperti sekarang tapi dia malah tidak memperdulikan ibunya”
“Sudahlah bi, masih ada aku disini” Min Jung tersenyum
kecil.
“Kau keponakanku yang paling baik padaku”
“Ahaha tentu saja ..”
>><<
Hari demi hari berlalu, Jieun semakin dekat dengan Taehyung.
Kadang mereka menghabiskan waktu diakhir pekan bersama-sama. Seperti sekarang,
Jieun dan Taehyung tengah berada disebuah Caffe es krim yang menjual berbagai
rasa dan varian es krim.
“Noona”
“Eoh ?” Jieun mendongak. Jieun merasa semakin ia mengenal
Taehyung, semakin ia merasakan sesuatu, anak ceria itu seakan memiliki beban
namun ia sembunyikan dengan sikap cerianya. Jieun sudah berapa kali mencoba
mengorek informasi tentang keluarganya tetapi Taehyung selalu mengalihkan topik
pembicaraan seakan ia muak membicarakan keluarganya. Taehyung adalah seorang
anak tunggal. Pantas jika Jieun melihat anak itu seperti seseorang yang
kesepian. Jieun curiga jika anak itu selalu menyempatkan datang ke restoran
karena anak itu kesepian atau memang ada sesuatu dengan keluarganya yang membuatnya tidak nyaman.
“Kau seperti seorang kakak bagiku” Jieun tercengang. Ia
tidak menyangka jika anak itu akan mengucapkan hal seperti itu.
“Terima kasih” Taehyung menghela nafas.
“Aku sudah lama ingin menanyakan sesuatu padamu” lanjut Jieun.
“Apa ?”
“Apa keluargamu memiliki masalah yang mengganggumu ?”
“Sebenarnya ..”
Mungkinkah dia akan menceritakan sesuatu ..
“Ah tidak haha, aku ini melow sekali .. aku memang merasa
kesepian mungkin karena aku hanya anak tunggal” Jieun menampakan wajah
datarnya. Ia kira ia akan mendapat sesuatu kali ini.
“Haha, mungkin kau benar .. mulai sekarang anggap saja aku
sebagai kakakmu sesuka hati”
“Jinjja !?” Jieun mengangguk seraya tersenyum simpul.
Aku tidak mungkin terus menerus mengorek informasi darinya, dia mungkin akan curiga ..
Aku tidak mungkin terus menerus mengorek informasi darinya, dia mungkin akan curiga ..
>><<
Jieun dan Chanyeol kembali bertemu.
“Apa sun- eh maksudku Jieun-ssi mendapatkan sesuatu ?”
“Huft entahlah, anak itu seperti seseorang yang memiliki
masalah namun seakan tak berani bercerita”
“Tentu saja, dia itu anak mentri, dia tidak mungkin akan
bercerita sembarangan tentang keluarganya yang bisa membuat isu ataupun berita
buruk beredar”
“Entahlah, ku kira sebagai teman ia akan bercerita sedikit
padaku tapi dia begitu hati-hati”
“Mungkin lebih tepatnya ia selalu di wanti-wanti untuk tidak
pernah mengatakan sesuatu yang buruk terhadap orang lain tentang apapun dalam
keluarganya”
“Mungkin juga. Lalu apa yang sudah kau lakukan ?” ucap Jieun
lalu menyeruput teh hijaunya.
“Aku sudah melakukan sesuatu seperti aku menyewa kamar hotel
disebelah kamar yang selalu mentri Myung Woo kunjungi, aku sudah memasang
sebuah camera di depan pintu kamar yang bersebrangan dengan kamar mentri Myung, tapi aku tidak mendapatkan apapun”
“Untuk apa juga kau memasang camera ?”
“Tujuanku adalah memantau apakah ada seseorang yang
mencurigakan yang juga memasuki kamar yang selalu mentri Myung kungjungi itu.
Hanya satu perkiraanku alasan kenapa mentri Myung selalu mengunjungi kamar itu
mungkin karena ia berselingkuh atau pun mengadakan pesta dengan para PSK tapi
dalam camera aku tak menemukan kejanggalan sama sekali”
Jieun menghela nafas.
“Kurasa ini benar-benar sia-sia”
“Kurasa memang begitu, kita benar-benar tak mendapatkan
apa-apa”
“Tapi apa alasan mentri Myung selalu mengunjungi kamar hotel
itu ?”
“Mungkin ia hanya ingin bersantai disana”
“Haha jika benar begitu, itu artinya penyelidikan ini memang
sia-sia”
“Entahlah”
Jika bukan karena aku
tertarik dengan penawaran namja ini untuk membuatku bekerja lagi, aku tidak
akan melakukan penyelidikan sia-sia ini ..
Tapi ide namja ini untuk memantau dengan kamera cukup bagus. Kenapa aku tak pernag berfikir kesana ?
Kamera ..
Kamera !?
Dan tiba-tiba sebuah ide gila muncul dibenak Jieun.
“Aku mempunyai ide” ucap Jieun dengan wajah sumringah yang
justru membuat Chanyeol mengernyit bingung.
>><<
Jieun berjalan dilorong hotel dengan jejeran kamar dikanan
kirinya dengan pakaian pelayan pembersih kamar plus topi yang menutupi sedikit
wajahnya. Jantungnya berdebar hebat namun ia berusaha mengatasinya. Itu adalah
ide gilanya dan ia harus bertanggung jawab dengan idenya.
Di balik rambutnya ia menyelipkan sebuah hedset yang
menempel di telinga, yang berguna menghubungkannya dengan Chanyeol yang kini
tengah memperhatikan dari sebuah camera dihadapannya yang terdapat di kerah
baju Jieun. Posisi Chanyeol berada di sebuah kamar dihotel itu juga.
“Kau siap Jieun-ssi ?”
“Huft, aku harus siap” Jieun masih berjalan dengan santai
menuju kamar yang beberapa jam lagi akan mentri Myung masuki.
Inilah ide gila Jieun, ia akan menyamar sebagai petugas
kebersihan dan ketika ia berhasil memasuki kamar hotel itu, dia akan
menempelkan sebuah camera tersembunyi yang mungkin akan menunjukan sesuatu yang
mereka cari. Sesuatu yang janggal dari mentri Myung.
Jieun semakin berdebar saat mengetahui jika didepan kamar
yang akan dimasukinya terdapat dua penjaga berjas hitam dan kacamata mereka.
“Berhenti”
“Saya petugas kebersihan” ucap Jieun dengan menyamarkan
suaranya. Dua petugas itu saling memandang lalu-
“Baiklah kau boleh masuk” Jieun bernafas lega. Jieun mulai
melakukan tugasnya, ia membereskan tempat tidur, mengelap meja dan kaca,
menyapu, lalu terakhir ia membersihkan debu dirak TV dan disanalah ia akan
menempatkan camera kecilnya. Ia rasa itu adalah posisi yang cocok karena hampir
seluruh ruangan terlihat.
“Apa sudah terlihat ?” gumam Jieun.
“Sedikit arahkan ke kanan” balas Chanyeol dan Jieun
membenarkan posisi cameranya.
“Bagus” Jieun tersenyum simpul. Setelah ia berhasil
melakukan tugasnya, Jieun pun keluar dari kamar seraya membawa peralatan
kebersihannya. Hingga akhirnya ia masuk kesebuah kamar lain, kamar yang
Chanyeol gunakan untuk mengawasi semuanya.
“Huuuftt, ini begitu menegangkan” ucap Jieun seraya
melepaskan topinya dan mulai mendekati Chanyeol lalu duduk disampingnya, turut menyaksikan
layar datar yang terhubung dengan camera yang Jieun pasangkan tadi.
“Kau hebat Jieun-ssi”
“Entahlah, kurasa aku cocok menjadi wartawan paparazzi”
Chanyeol hanya tertawa kecil dan mereka kembali fokus pada layar dihadapannya.
30 menit berlalu dan mereka belum mendapatkan apa-apa karena
mentri Myung biasanya tiba sekitar dua jam lagi. Chanyeol hanya melihat ada
beberapa orang yang memeriksa kamar itu dan untungnya camera yang Jieun sisipkan
dirak TV tidak ditemukan. Jieun yang bosan hanya mengisi waktu dengan menelisir
kamar mereka, mondar-mandir seraya memakan humburger yang Chanyeol beli
sebelumnya.
____
____
“Dia mulai datang” ucap Jieun membuat Chanyeol menoleh.
Jieun melihat dari balik jendela, sebuah mobil yang Jieun ketahui sebagai mobil
mentri Myung mulai memasuki halaman parkir hotel.
“Kuharap kita mendapatkan sesuatu” Jieun mengangguk setuju.
Beberapa menit kemudian, Chanyeol dan Jieun sudah sangat
serius memperhatikan notebook milik Chanyeol yang sudah terhubung dengan
kamera. Awalnya mereka tidak melihat suatu kejanggalan. Mentri Myung hanya
duduk disofa depan jendela seraya meregangkan dasinya. 10 menit berlalu tanpa
ada sesuatu yang aneh.
“Arrgghh.. ini hanya sia-sia” Jieun mengerang kesal. Jika
benar mereka hanya melakukan suatu yang sia-sia, Jieun benar-benar akan merasa
konyol. Sementara Chanyeol masih memperhatikan berharap jika penyelidikan ini
bukanlah hal yang sia-sia. Jieun yang kesal justru bangkit dan berjalan menuju
jendela. Ia hanya merasa konyol menyelidiki sesuatu yang sebenarnya tidak ada
yang aneh. Mungkin semua prasangkanya itu salah. Mungkin Taehyung memang merasa
kesepian karena ia hanya anak tunggal, mungkin mentri Myung hanya berniat untuk
mengistirahatkan diri di hotel itu.
“Sudahlah aku ingin pulang saja dan-“
“Jieun-ssi” Suara Chanyeol terdengar serius.
“Eoh ?” Namun Jieun hanya menanggapinya santai.
“Li lihat ini !” Chanyeol memekik tinggi dan Jieun pun mulai
mendekat seraya melebarkan matanya saat melihat apa yang terjadi dihadapannya.
Tepatnya apa yang terjadi dikamar mentri Myung.
“Ini tidak mungkin” Jieun menutup mulutnya tak percaya.
Apakah semua yang dilihatnya itu benar ? Jieun benar-benar tak percaya. Sulit
untuk mempercayai itu semua. Reaksi Chanyeol pun tak berbeda jauh. Namja itu
tercengang dengan apa yang disaksikannya.
___
Setelah menyaksikan sesuatu yang terjadi dihotel itu,
Chanyeol dan Jieun pun meninggalkan hotel.
“Sulit dipercaya” gumam Jieun.
“Ini akan menjadi berita yang benar-benar mengguncang” Jieun
menoleh.
“Chanyeol-ssi bolehkah aku meminta sesuatu”
“Apa itu ?”
“Tolong jangan sebarkan hal ini dulu sampai aku benar-benar
yang memintanya”
“Baiklah”
>><<
Jieun sampai di apartemennya. Ia termenung dan masih tak
percaya dengan rahasia mentri Myung yang selama ini ia sembunyikan dari publik.
Bagaimana bisa ini
terjadi ..
Bagaimana semua ini
begitu rapih disembunyikan oehnya ?
Lalu bagaimana
Taehyung terlahir jika ternyata mentri Myung adalah seorang ... Gay ?
Benar, Jieun dan Chanyeol menyaksikan sesuatu yang aneh
dalam tanda kutip. Mentri Myung ternyata mengunjungi hotel itu setiap Minggu
untuk melakukan hubungan terlarangnya dengan tangan kanannya yang bernama Ja
Dong Min. Namja yang selalu pergi kemanapun mentri Myung pergi ternyata adalah
kekasih terlarang mentri Myung.
Jieun mencoba mengingat-ingat semua pemberitaan tentang
mentri Myung. Dan Jieun masih sangat ingat jika mentri Myung memang menikah
diusia hampir 40 tahunan juga itupun ia dijodohkan oleh orang tuanya. Setelah
enam bulan pernikahannya, istrinya dikabarkan hamil satu bulan. Namun tidak ada
yang terlihat aneh. Tapi setelah Jieun mengetahui jika mentri Myung menyukai
sesama jenis lalu bagaimana bisa istrinya hamil ? Kini semuanya terasa aneh dan
mungkin ada kejanggalan lain yang disembunyikan dari publik. Hanya ada dua
kemungkinan bahwa Taehyung bukan anak kandung mentri Myung atau mereka
melakukan program bayi tabung. Mungkin Taehyung memang anak kandung mentri
Myung namun mentri Myung dan istrinya tidak pernah melakukan hubungan intim dan
memutuskan melakukan program bayi tabung.
Ini benar-benar
menarik ..
“Aku akan mendapatkan kembali pekerjaanku” gumam Jieun
dengan senyum merekahnya.
“Woo !”
Tapi tunggu dulu ..
“Inikah sebabnya Taehyung terlihat tertekan atau dia juga sedang bingung ? mungkin dia
sudah sejak lama merasakan jika ayah dan ibunya tidak benar-benar saling
mencintai. Kemungkinan-kemungkinan baru mulai keluar. Tidak, ini semua
tidak berguna tanpa ada bukti”
____
Chanyeol memandang benda kecil ditangannya dengan wajah
berbinar, benda itu adalah sebuah flashdisk yang didalamnya terdapat bukti
rekaman hubungan terlarang mentri Myung.
Haruskah kuberitahu
bibi sekarang ?
Ahh dia pasti akan
sangat senang, ternyata insting bibi benar. Orang dengan reputasi baik justru
menyimpan rahasia besar yang tidak disangka-sangka.
Tapi .. sebaiknya
tidak sekarang. Mungkin nanti saja saat Jieun juga setuju untuk mempublikasikan
hal ini. Ya benar, lebih baik seperti yang sudah disepakati saja.
>><<
“Hai bibi”
“Oh keponakan tersayangku”
“Haha, dimana In Jung ?”
“Dia ada ditaman belakang”
“Akhirnya ia pulang juga”
“Bibi juga begitu bahagia saat ia mengabari akan pulang
musim panas ini”
“Syukurlah ia pulang bi” Min Jung mengangguk pelan. 3 hari
berlalu semenjak Chanyeol dan Jieun berhasil dalam penyelidikan mereka namun
sampai saat ini Jieun belum juga memutuskan untuk mempublikasikan rekaman itu
dan dengan sabar pula Chanyeol masih menunggu. Chanyeol melangkahkan kakinya
menuju taman belakang, ia berniat bertemu dengan sepupunya yang sudah lama tak
ia lihat.
“Hoi, desainer Park In Jung” dan gadis berambut panjang yang
sebelumnya memunggungi Chanyeol itu menoleh. Tersenyum seraya bangkit dari
kursi kayu yang didudukinya.
“Haaii Chanyeol, apa kabar kau hah ?” Mereka saling
berpelukan.
“Aku baik, lalu bagaimana dengan kabarmu ? Kau tumbuh dengan
sangat cantik” ucap Chanyeol seraya memandang sepupu perempuannya itu dari atas
hingga bawah.
“Ahaha kau bisa saja .. ku dengar kau sudah menjadi
wartawan”
“Tentu saja” bangga Chanyeol.
“Ck .. itu juga pasti berkat bantuan ibu”
“Haha, kira-kira begitulah” Dua bersaudara itu pun asik
mengobrol ditaman belakang. Berbagai hal mereka bicarakan sampai dengan
membicarakan bibi Chanyeol. Chanyeol benar-benar tak menyangka jika In Jung
akan membicarakan ibunya sendiri. Membicarakan berbagai hal yang pernah ibunya
ceritakan kepadanya. Dari hal lucu saat sd, smp hingga ibunya kuliah.
“Haha jadi bibi Min Jung menyukai seseorang saat ia SMP ?”
“Benar, ia menyukai namja dari sekolah lain. Ia selalu
mengikutinya, kurasa dari hal itulah kenapa ia kini menjadi wartawan, ia pandai
menjadi penguntit”
“Haha dasar kau ini, lalu bagaimana akhir dari kisah cinta
monyet itu ?”
“Tapi sayang akhir cerita itu menyedihkan, ibu bilang namja
yang disukainya itu seorang gay. Ibu pernah memergoki namja yang disukainya itu
mencium laki-laki”
M mwo !?
Mungkinkah ..
“Hhaha .. kasihan sekali bibiku, ternyata ia menyukai
seorang gay dalam cinta pertamanya” Chanyeol ingin terlihat biasa saja.
“Haha, aku pun benar-benar ingin tertawa saat mendengarnya”
Benar, sekolah SMP
bibi adalah Ouran High School dan aku juga pernah membaca biograpi mentri Kim
Myung Woo jika ia bersekolah di SMP Younggi high school. Dan sekolah mereka
berdekatan ! Jinjja !? Mungkinkah namja yang disukai bibi saat SMP adalah
mentri Myung. Inikah alasan kenapa bibi ingin aku menyelidiki mentri Myung ?
Tidak diragukan lagi ..
“Yeol ?” In Jung mengibaskan tangannya dihadapan sepupunya
itu karena Chanyeol justru terlihat termenung.
“Hei, kau ini kenapa ? ayo kita makan dulu, aku lapar” In
Jung bangkit dari kursinya dan memasuki rumahnya.
“E eoh” Sedangkan Chanyeol hanya bisa mengangguk kecil
seraya memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang terlintas dikepalanya.
>><<
Jieun tengah menonton sebuah acara televisi, awalnya ia sama
sekali tidak tertarik dengan acara dilayar kaca itu namun Jieun seolah tertarik
untuk memperhatikan televisinya karena sesuatu. Dan sesuatu itu adalah
tentang keluarga Taehyung yang berada dalam suatu talkshow. Jieun masih
memperhatikan dengan seksama.
“Kalian terlihat sebagai keluarga yang hangat”
“Ahaha .. kami memang keluarga yang hangat” jawab ibu Taehyung.
Mendengar hal itu para audience dan pembawa acara tersenyum kecil.
“Pertanyaan untuk Taehyung, bagaimana menurutmu sosok mentri
Myung Woo sebagai ayah ?” tanya sang pembawa acara. Taehyung tersenyum kecil
lalu memandang ayahnya. Ada sorot tak biasa disana, hangat namun sedikit
bimbang.
“Dia sosok ayah yang tegas dan penyayang, meski kadang aku
merasa ayah memiliki sisi lain” jawab Taehyung.
“Sisi lain bagaimana maksudmu Taehyung-ssi ?”
“Ahaha entahlah tapi yang pasti ia sosok ayah yang sangat
bertanggung jawab. Dia mengajariku disiplin dan berbagai hal yang membuatku
bangga menjadi anaknya” Mentri Myung tersenyum seraya mengacak pelan pucuk
rambut Taehyung.
“Ooh.. kelaurga anda benar-benar membuat kami semua iri
mentri Myung” ucap sang pembawa acara
“Ahaha .. kurasa aku sudah menjadi sosok pria yang sempurna
dengan adanya Taehyung dan Istriku” ucap mentri Myung, sementara pembawa acara
mengangguk kecil seraya tersenyum.
“Baiklah, sekian untuk talkshow malam ini, semoga acara ini
memberikan kita semua inspirasi. Selamat malam dan sampai jumpa” Pembawa acara
mengakhiri acaranya dan semua tamu yang hadir berdiri, memandang kearah kamera seraya
mendengarkan musik penutup acara. Sesekali terlihat Taehyung bercengkrama
dengan ayahnya.
Jieun menghela nafas. Apa yang sudah dilihatnya ditelevisi
membuatnya bimbang. Bimbang untuk menyebarkan scandal besar dari ayah Taehyung.
Mungkin mentri Myung
memang orang baik hanya saja ia tidak mungkin mengakui kelainan seksualnya. Berbagai
kemungkinan baru berputar dikepala Jieun. Yeoja itu kembali menghela nafas
berat.
Taehyung terlihat
menyayangi ayahnya namun ia juga merasakan sesuatu yang lain dalam diri
ayahnya. Mungkin hal itu yang membuatnya tampak termenung dan bingung.
“Aaa eotthokhae ?” Jieun gusar.
Aku ingin pekerjaanku
kembali tapi .. Aku tidak mungkin mempertaruhkan keluarga anak itu. Mentri
Myung pun memiliki reputasi yang bersih, ia jarang diberitakan dengan hal-hal
yang buruk, kurasa ia memang seseorang yang bertanggung jawab namun kelainannya
itulah yang menjadi kelemahannya.
"Tuhan apa yang harus kulakukan ?"
To be Continued~
Seneng jieun dapet info soal mentri myung tapi kasian taehyung kan udah nganggep jieun kakak dia sendiri T.T
ReplyDeleteBikin ChanU moment kak~ heheh :D
Iya Jieun nya jd galau ;p
Deletenext part mungkin ada ChanU moment nya
Ahh kasian banget V nya.. kok aku lagi nge-ship IU-V di banding ChanU ... > w <
ReplyDeleteWah shipper nya beda2 -_-
DeleteTp author jg blm nentuin kok Jieun ma siapa :p
tambah seru tapi kasian sama Taehyung dia bingung , tapi juga kasian sama jieun yang ingin mendapatkan perkerjaan next thor aku tunggu
ReplyDeleteKlo ke author kasian ga ? Wkwk..
DeleteIya di tunggu aja y (@_@)