Letter [1]




Jieun paling benci dengan seseorang yang tak berprestasi namun bisa menjadi populer. Hah.. modal tampang doang, pikir Jieun. tapi sebenarnya siapa sih yang dimaksud oleh Jieun? siapa lagi jika bukan namja bernama Sehun. Namja berparas pangeran namun minim prestasi, apa? nilai akademiknya biasa saja, bagaimana dengan bidang olahraga? Sehun juga biasa-biasa saja dibidang itu, tak ada yang spesial, tapi kenapa para gadis bodoh itu selalu berbisik-bisik manja saat Sehun disekitar mereka? bodoh, pikir Jieun.

"Oy oy, kau bisa mengeluarkan laser jika memandang Sehun seperti itu" tegur Jung Somin, teman sekelas Jieun. Gadis itu pun duduk disamping Jieun seraya meletakan minuman kaleng yang baru dibelinya dimesin minuman.

"Aku masih tidak habis pikir kenapa anak bodoh itu bisa jadi populer"

"Ya ampun Jieun, lagi pula itu bukan urusanmu kan?"

"Aku hanya tidak suka orang menyebalkan itu jadi populer"

"Memang dia pernah berbuat apa padamu sampai kau segitu tidak suka?"

"Setiap kami berpapasan, dia itu selalu memandang remeh tahu."

"Jinjja ? memang dia kenal padamu Ji?"

"Justru karena itu, kami bahkan tidak saling mengenal tapi kenapa dia selalu memandangku seperti itu coba?"

"Mungkin hanya perasaanmu saja"

"Tidak, dia memang benar-benar menganggapku remeh"

"Jika itu benar tapi apa alasannya dia berbuat seperti itu?"

"Molla" jawab Jieun masih  dengan tampang memberengutnya memandang Sehun dari kejauhan.

Jieun dan Sehun memang tidak berada di satu kelas yang sama tapi kelas mereka bersebelahan, itulah kenapa mereka sering berpapasan. Namun yang membuat Jieun tidak suka adalah tatapan Sehun padanya. tatapan yang mengatakan seolah Sehun tidak menyukai Jieun dan selalu memandang remeh. Awalnya Jieun tak menyadari nya, tapi lama-kelamaan ia pun tahu jika setiap berpapasan dengan namja itu, Sehun pasti akan menatapnya tidak suka.

Hari ini sepulang sekolah Jieun berniat bertanya pada namja itu secara langsung. Jieun benar-benar risih diperlakukan seperti itu oleh Sehun. ia tidak tahu apa salahnya hingga mendapat perlakuan menyebalkan dari namja itu. Bagi Jieun, hanya sekedar tatapan saja, itu membuatnya terganggu.

Waktu sepulang sekolah pun tiba, Jieun membereskan alat tulisnya dan mulai keluar kelas lalu bersender di tembok menunggu kelas Sehun bubar.

"Ji kau yakin mau melakukan ini?" tanya Somin

"Ne, aku akan bertanya pada namja itu secara langsung. aku tidak suka diperlakukan seperti ini"

"Tapi Ji, ini hanya tentang tatapan kan? abaikan saja"

"Tidak bisa, aku bukan orang yang bisa diremehkan begitu saja" Somin menghela nafas mendengar ucapan Jieun yang tidak mau menyerah.

"Baiklah kalau begitu good luck ya, aku pulang duluan"

"Oh" ucap Jieun singkat dan melambaikan tangannya.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya satu persatu siswa kelas Sehun mulai keluar kelas, Jieun pun menegakan tubuhnya saat melihat namja yang ditunggui nya terlihat. Jieun berjalan dan menarik lengan Sehun membuat namja itu menoleh dan mengernyit memandang wajah Jieun.

"Sehun-ssi bisakah kita berbicara sebentar?" ucap Jieun  sementara Sehun memandang Jieun datar.

Lihatkan, dia memandangku seperti itu lagi.. 

"Baiklah" ucap Sehun santai sembari menganggkuk pelan lalu menatap lengannya yang masih Jieun cengkram, mengerti akan hal itu, Jieun melepaskan cengkramannya dan berjalan lebih dulu diikuti oleh Sehun hingga akhirnya mereka berdua sampai dibelakang sekolah.

"Apa yang ingin kau bicarakan padaku?" tanya Sehun.

"Aku hanya ingin tahu, kenapa kau selalu menatapku dengan cara yang menyebalkan?"

"Hah? menyebalkan bagaimana maksudmu?"

"Sudahlah jangan pura-pura, aku tahu kau selalu menatapku dengan pandangan meremehkan" mendengar hal itu Sehun tertawa miring membuat Jieun makin sebal.

"Kau sadar ya?"

"Tentu saja, kau pikir aku bodoh?"

"Kau tidak suka kan diremehkan oleh orang lain?"

"Itulah alasanku berdiri dihadapanmu sekarang"

"Jika kau tidak ingin diremehkan maka jangan suka meremehkan orang lain juga" ucapan Sehun membuat Jieun mengernyit.

"A apa maksudmu?"

"Jujur saja, kau tidak menyukaiku kan? kau menganggapku bodoh dan tidak memiliki prestasi apapun tapi bisa menjadi populer kan?" Jieun mengalihkan pandangannya.

Dari mana dia tahu? Tidak mungkin Somin menceritakannya pada Sehun..

"Lihat, kau bahkan tidak bisa membalas perkataanku" tambah Sehun. Jieun menarik nafas dan menghembuskannya.

"Benar, semua ucapanmu benar. Tapi dari mana kau bisa tahu?"

"Aku mendapat sebuah surat kaleng yang memberitahuku tentangmu"

"Siapa yang mengirimnya?"

"Mana aku tahu, lagi pula hal itu tidak penting kan? yang terpenting adalah isinya"

"Dengar, Sehun-ssi, aku menyukaimu atau tidak itu adalah hak ku, lagi pula aku juga tidak merugikanmu kan? jelas-jelas kau memang tidak memiliki prestasi apapun kan?"

"Ckk.. Apa kau iri padaku Jieun-ssi?"

"Mwo !? untuk apa aku iri pada namja sepertimu"

"Ahh aku tahu.." Jieun kembali mengernyit saat Sehun tersenyum lalu mendekatkan wajahnya.

"Apa ini caramu agar kau bisa menarik perhatianku?" ucapnya hampir berbisik membuat bulu kuduk Jieun berdiri. Jieun hampir kehilangan pendiriannya namun-

"Kau gila ya?" ucap Jieun dengan pandangan tajamnya. Hal itu membuat Sehun mendengus kesal.

"Intinya jika kau masih meremehkanku maka aku juga aku akan meremehkanmu" ucap Sehun.

"Jangan seperti anak kecil, aku paling tidak suka diremehkan tahu !" pekik Jieun dengan tatapan tidak sukanya.

"Cih siapa yang seperti anak kecil disini? Kau atau aku? jelas-jelas aku berkata jika kau tidak ingin diremehkan jangan pernah meremehkan orang lain" ucap Sehun serius.

"Baiklah aku tidak akan meremehkanmu lagi" ucap Jieun sekenanya.

"Orang bodoh mana yang akan percaya ucapanmu" Jieun menghembuskan nafas kesal.

"Lalu apa mau mu sebenarnya !?" pekik Jieun lagi.

"Minta maaflah karena sudah menganggapku remeh"

Jieun terdiam dengan raut kesal, beberapa kali ia mendengus kasar seraya berfikir berulang kali. Egonya masih tetap tinggi untuk meminta maaf pada namja itu.

"Tunggu apa lagi?"

"Ckk.." Jieun berdecak namun kemudian menunduk lama lalu mengucapkan permintaan maaf. ia masih menunduk menunggu jawaban Sehun.

"Arraseo, aku akan memaafkanmu"

Jieun mengernyit sekaligus mendongak saat telapak tangan namja itu mengacak pelan puncak kepalanya sembari tersenyum.

Waaahh, dia benar-benar mempermainkanku - batin Jieun

"Mudah sekali kau memaafkanku"

"Tentu saja, aku ini namja yang simpel dan tidak ingin memperpanjang masalah tahu"

Lalu kenapa kau terus memperdebatkannya dari tadi !? dasar !

"Tapi dengar, sebenarnya siapa yang sedang mengadu domba kita ya?" lanjut Sehun sembari berfikir.

"Akhirnya kau mengerti juga inti masalahnya" balas Jieun.

"Tentu saja, kau pikir aku bodoh.."

"Kau mem-"

Sehun mengangguk "Aku tahu aku bodoh, itu kan yang kau pikirkan? ah aku ini bodoh, kenapa juga harus menanyakannya padamu"

Mendengar ucapan Sehun, Jieun hanya bisa menggeleng dengan ekspresi datarnya.

"Kau masih menyimpan surat darinya kan? berikan padaku, biar aku saja yang mencarinya sendiri, kurasa dia memiliki masalah denganku"

Sehun merogoh saku celananya dan memberikan surat yang tampak berbentuk remasan membuat Jieun memandang Sehun dan seolah namja itu mengerti akan arti pandangan Jieun.

"Aku meremasnya karena membenci fakta bahwa ada orang yang tidak menyukaiku" ucap Sehun yang dimaksudkan kepada Jieun.

Dia ini punya obsesi tentang pencitraan atau bagaimana sih? - batin Jieun.

Jieun membuka remasan surat itu dan membacanya. Dari tulisan tangannya ia tahu betul jika itu bukan tulisan Somin padahal ia sudah mencurigai teman dekatnya itu, tapi syukurlah jika bukan Somin. Lalu siapa yang mengirim surat itu pada Sehun dan dari mana juga orang itu tahu bahwa Jieun tidak menyukai Sehun? berbagai pertanyaan terus berputar dikepala Jieun.

"Oy.. bagaimana jika mulai sekarang kita berteman?" ucap Sehun membuat Jieun lagi-lagi mengernyit bingung.

"Kau gila ya? kau yakin mau berteman dengan orang yang tidak menyukaimu?" Sehun tersenyum.

"Justru karena itu, aku harus berteman denganmu"

Wahh dia benar-benar sulit dipercaya 

"Kau bisa memilih, diremehkan olehku atau berteman denganku?"

"Aku tidak akan memilih satupun"

"Sudah ku duga jawabanmu akan seperti itu, oke mulai hari ini kita berteman"

"Yaakk ! kau tidak dengar ya apa yang kukatakan?"

"Baiklah Jieun-ssi mohon bantuannya ya, mulai hari ini kita resmi berteman" ucap Sehun diakhiri senyuman yang membuat Jieun merasa was-was. Sehun pun berlalu mengabaikan wajah masam Jieun yang menatapnya sebal.

Orang gila macam apa dia ini? 

Walau begitu, Jieun tetap penasaran dengan pengirim surat kaleng itu. ia berniat mencarinya sampai dapat. Gara-gara surat itu ia harus berhubungan dengan namja yang paling ia tidak suka !

_

Kehidupan sekolah Jieun mulai berubah dengan tingkah Sehun yang makin hari makin membuatnya risih. Setiap kali berpapasan, Sehun selalu menyapanya dengan senyum manis membuat para siswi lain berbisik-bisik dengan pandangan tidak suka terhadap Jieun, namun tetap saja Sehun tak pernah berhenti mengganggunya. namja itu selalu saja muncul dihadapan Jieun saat memiliki kesempatan. dan hari ini adalah hari ke 8 sejak Sehun mengajaknya berteman. Dengan aura muram, Jieun dan Somin memandang keluar jendela diruangan perpustakaan sembari memakan roti dan sekotak susu diwaktu istirahat siang.

"Aaah kenapa aku jadi ikut imbasnya seperti ini sih" keluh Somin membuat Jieun memandangnya merasa bersalah.

"Mian.. gara-gara aku" Somin pun menoleh dan menghela nafas.

"Hey aku hanya bercanda, jangan diambil serius seperti itu"

"Semua gara-gara Sehun sialan itu !" ucap Jieun dengan raut mautnya.

"Bukan Sehun tapi pengirim surat kaleng itu kan?"

"Tapi tetap saja, kenapa Sehun malah memutuskan untuk berteman denganku dan terus menggangguku, kau tahu kan aku paling tidak suka dibicarakan, tapi sekarang semua siswi yang mengidolakan Sehun jadi bersikap aneh padaku.. Aaahh benar-benar menyebalkan"

"Sudahlah, lagi pula mereka juga tidak menganggumu secara fisik kan? yang terpenting sekarang adalah menemukan si pengirim surat" Jieun kembali terlihat lesu.

"Aku selalu memeriksa tulisan dari setiap kelas tapi belum menemukan tulisan yang cocok dengan tulisan surat itu.. hah membuat frustasi saja"

Diam diam Somin tersenyum samar.

Kau tidak akan bisa menemukan siapa pengirimnya Ji .. 

To Be Continued

#Hai apa kabar para uaena yang haus FF xD .. author comeback nih, ngga ada yang mau bikin syukuran apa gitu? he.. setelah sekian abad vacum, kali ini author dapet dorongan buat membuka lembaran lama, halah, iya iseng aja pas akses blog, sepi gini ngga ada update an. dan yaahh, iseng2 mulai nulis lagi, semoga bisa mendapat sambutan hangat seperti sebelumnya, oke lah selamat membaca :) see u soon.

Comments

  1. Akhirnya thor
    Kangen ff Sehun Jieun yg author buat ^^

    ReplyDelete
  2. Akhirnya thor
    Kangen ff Sehun Jieun yg author buat ^^

    ReplyDelete
  3. Akhirnya
    Kangen ff buatan author Sehun IU ^^

    ReplyDelete
  4. Sehun IU yeayyy!!! Ditunggu lanjutannya.. banyakin sehun sama iu nya
    Kalau bisa iu sama chanyeol juga ya jarang banget mereka soalnya heheh

    ReplyDelete

Post a Comment