Tree of Labyrinth


 Drabble | Slice of Life


Bahkan sampai saat ini, aku masih merasa tidak berguna. Selalu, berujung seperti ini, perasaan yang tak menentu. Ada banyak yang terombang ambing meski usianya meninggi. Mungkin bukan hanya aku namun mungkin hanya aku yang memikirkannya terlalu banyak. Memilih untuk memikirkannya dibanding berlalu dan mengabaikannya. Si pemikir yang tak bisa memberi solusi dari semua pemikirannya. Terlalu banyak yang ingin ku pelajari, justru membuatku tampak bodoh. Tunggu saja, ya tunggu saja karena aku pun menunggu apa semua ini berakhir dengan baik.

Ada sebuah lagu yang bosan ku dengarkan namun begitu mengenang saat terlalu lama tak diputar. Itulah aku pada hal baru yang ingin kujelajahi. Semakin lama semakin membosankan. Entah karena takut atau memang tidak ada yang bisa kujalani dengan konsisten. Selalu terlalu tergesa-gesa, terlalu begitu lambat, terlalu terburu-buru, terlalu ceroboh, terlalu pemikir, terlalu acuh, terlalu perasa, terlalu kaku. Aku ingin semuanya seimbang. Seperti tak akan ada satupun yang hilang dan waktu berjalan lebih lembut dan lambat. Seperti musik asing yang tak sengaja didengar namun membuka keingintahuan membuatmu terdiam dan mendengarkannya sampai akhir. Masuk kedalam suasananya, terhanyut dan membuat dunia lebih tenang. Hingga kau mengerti akan sesuatu yang semula rumit menjadi lebih terurai atau membuat suatu hayalan baru yang menarik.

Seperti apa rasanya menjadi orang yang tak memikirkan uang untuk hidup. Semua ini bukan tentang uang tapi semua berujung pada uang. Kebebasan itu, kebebasan itulah yang ku perjuangkan. Menaklukan ujungnya dan melakukan apapun yang ingin kulakukan. Ini bukan tentang foya-foya namun lebih kepada kepuasan diri mengisi rasa hausnya dengan berbagai hal yang masih samar-samar bahkan tak terlihat. Sampai kau mati, sampai saat itulah kau berhenti menggali isi dunia. Menggali isi pikiranmu, berhenti membuat akar yang terus bercabang ke segala arah. Terabaikan dari luar namun berlapis-lapis labirin didalamnya. Membingungkan dan.. menakjubkan.


Comments

  1. Replies
    1. wkwk seriusan? ini curhat si sebenernya. aku aja ngga ngerti aku nulis apa XD

      Delete
  2. curhatan yang keren thor ^^/ aku bayangin kalo author punya diary itu bisa aja jadi novel tulis tangan yang menarik buat dibaca hehe :D
    keep writing thor, fighting ^^/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pengen si sebenernya bikin buku tp belom ada waktu hihi
      iya makasih ^^/

      Delete
  3. thor kapan ff baru aku dah lama nunggu lho ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ ㅠ.ㅠ
    keep writing ya thor^^

    ReplyDelete
  4. ahehe mian, nungguin ya? lagi bnyak yg hrs diurus. secepatnya deh
    Gomawo ^^

    ReplyDelete

Post a Comment