Mission of Love [2]

Lee Jieun [IU] | Byun Baekhyun | Kim Seulgi | Nam Joo Hyuk | Dean | Zico | Dominic (oc) | Oh Mina (oc) etc.
School life | Teen | Friendship
PART [1]
Ruangan yang tak terlalu besar itu diisi oleh orang-orang yang memiliki kegiatannya masing-masing. Jieun tengah tiduran dikasur besar milik Baekhyun seraya ber-chatting ria di aplikasi sosial media yang baru ia download. Sedangkan Baekhyun tengah mengerjakan tugas sekolahnya. Sementara Joo Hyuk terkapar dikarpet seraya memandangi langit-langit kamar Baekhyun.
"Hey pernah tidak sih kalian berfikir untuk tidak saling berteman lagi?" ucap Joo Hyuk random.
"Apa sih Hyuk-a, kenapa tiba-tiba berkata seperti itu?" jawab Jieun sekenanya.
"Ani, aku tak bermaksud apa-apa hanya saja kenapa kita bisa ya berteman se-lama ini?"
"Itu karena kita dekat, rumah dekat,  sekolah sama dan orang tua kita juga saling berteman" ucap Baekhyun.
"Ucapanmu memang tidak salah tapi memang hanya karena itu ya kita bisa bertahan sampai se-lama ini? Kita bahkan masih berkumpul meskipun sudah tidak sekelas lagi"
"Faktor lain, tentu saja ada faktor lain dari apa yang Baekhyun ucapkan. Rasa nyaman, kurasa itu yang membuat kita bertahan se-lama ini. Aku tak bisa membayangkan jika harus berpisah dengan kalian" entah kenapa Jieun jadi sentimentil membicarakan persahabatan mereka.
"Kurasa ucapanmu benar gorila" sergah baekhyun.
"Haha.. Aku jadi ingat kenapa kau di panggil gorila" tambah Joo Hyuk.
"Ya ampun, tidak usah dibicarakan ah"
Kenapa mereka jadi membahas hal itu -_-
"Dia dijuluki gorila saat salah menebak hewan bernama orang utan dengan gorila waktu kelas 3 SD kan?" ucap Baekhyun menjabarkan.
"Benar haha"
"Aish kalian benar-benar menyebalkan"
"Aku bahkan masih ingat satu kelas tertawa karena jawaban bodohnya itu"
"Jelas-jelas gorila dan orang utan itu berbeda wkwk"
"Aargh ! Sampai kapan kalian akan membicarakannya !?"
"Lihatlah gorilanya mulai marah" tak ada hentinya, Baekhyun benar-benar terhibur saat bisa menggoda Jieun begitu pula Joo Hyuk.
"Haha~"
"-_- terserah kalian"
"Oia Ji kau dapat salam dari salah satu teman kelasku" Jieun bangkit dengan rasa penasaran yang tinggi.
"Siapa namanya?" tanya gadis itu seraya menatap Joo Hyuk penuh harap.
"S- Gorilla !" ucap Baekhyun menyerobot.
"Haha~"
"Yaakk, kau tidak bisa diam ya?" Jieun geram dengan tingkah Baekhyun.
"Suho namanya Suho" lanjut Joo Hyuk.
"Ah anak yang kalau tertawa aneh itu ya?"
"Kau tahu anak itu?"
"Aku pernah melihatnya dipentas seni tahun lalu, dia mengikuti salah satu teater berjudul The King and Kong kan?"
"Cocok sekali king kong dan gorila haha~" timpal Baekhyun.
Bug.. Tawa itu berhenti saat bantal yang Jieun lemparkan tepat mengenai sasaran.
"Hahaha~" kini Jieun yang terpingkal melihat ekspresi datar plus marah yang Baekhyun tampakan. Sementara Joo Hyuk hanya tersenyum melihat tingkah keduanya.
"Dia bilang ingin pin bbm mu"
"Tidak, jangan dikasih ah"
"Wae padahal kalian cocok loh" timpal Baekhyun lagi.
"Diam kau Bacon"
"Iya benar kata Baek, maksudku tidak mau kau coba dulu? Dia anak yang baik kok" Jieun menggeleng pelan seraya kembali menatap layar ponselnya.
"Ah memang susah kalau sudah jadi jomblo akut sepertimu haha"
"Biar saja, dari pada kau di gantung, wueek" ucap Jieun membalas ledekan Baekhyun.
"Ya sudah aku tidak akan memberikannya" balas Joo Hyuk, Jieun mengangkat jempolnya ke udara.
"Oia Baek, Chan Mi belum mengabarimu?" tanya Joo Hyuk dan Baekhyun hanya menggeleng pelan. sementara Jieun memandang Baekhyun penuh arti. 
"Kenapa tidak move on saja sih" racau Jieun seraya masih memandangi layar ponselnya. 
"Kau kira move on itu mudah?"
"Tapi aku setuju dengan Jieun, cari pengganti Chan Mi saja, kurasa itu yang terbaik untukmu Baek" timpal Joo Hyuk. 
"Aaah Molla, jika aku sudah lelah pasti akan kuhentikan tapi, aku masih ingin menunggunya"
Setelah pukul 9 malam, Jieun dan Joo Hyuk pun pulang ke rumah masing-masing. Jieun masuk kedalam kamarnya, membuka jendela dan memangku wajahnya seraya memandangi rumah disebrangnya.
Bagaimana bisa aku menyukai orang lain saat aku sudah menyukai seseorang.
Menghela nafas. Beberapa menit ia hanya diam menikmati keheningan dan kesejukan malam hari yang menerpa wajahnya. Namun seakan teringat sesuatu, Jieun pun beranjak dari sana dan menatap jadwal pelajaran untuk esok hari.
"Aaaarggh !" memekik frustasi saat sadar belum mengerjakan tugas untuk mata pelajaran besok.
"Jieun tidur sudah malam !" pekik sang ibu tak kalah nyaring.
<<>> 
Ini pertama kalinya Jieun datang terlambat. Ia bangun kesiangan dan kedua temannya sudah pergi lebih dulu karena tak sabar menunggui Jieun yang bahkan masih tertidur pulas saat mereka sudah rapi. Jieun memang tidak terlalu pintar tapi ia tak pernah terlambat berkat kedua temannya yang selalu berangkat tepat waktu. Jieun kesiangan karena mengerjakan tugasnya terlalu larut. Prestasi Jieun memang biasa-biasa saja tapi jika sedang waras ia mengerjakan tugasnya sendiri tanpa menyontek dari Mina.
"Ck ck ck kenapa hari ini makin banyak yang terlambat !?" teriak guru Bp yang siap menghukum anak-anak yang terlambat. Guru bernama Moon Kiyoung itu bertubuh gempal dengan brewok dan memegang sebuah penunjuk papan tulis ditangannya. Perutnya bergoyang-goyang saat berteriak-teriak. Jieun ingin sekali tertawa di situasi itu. Ia seakan melihat kudanil yang berdiri dengan dua kaki. Pak Kiyoung semakin terlihat kesal saat anak yang harus ia hukum bertambah 3. Siapa lagi jika bukan anak pembuat onar yang tempo lalu berpapasan dengan Jieun. Dengan langkah santai ketiganya memasuki barisan.
Ya ampun, kenapa ada mereka disini?
"Haih kalian lagi, ya sudah semuanya lari 20 keliling, sekarang !" semua berjumlah 10 orang yang terlambat termasuk Jieun. Dengan ogah-ogahan ke 10 siswa itu mulai berlari mengelilingi lapangan.
Aih sialnya aku hari ini..
Jieun masih saja merutuki nasibnya karena datang terlambat dan harus mengikuti hukuman. Tanpa ia sadari salah satu siswa dari pembuat onar berlari disampingnya. Siapa lagi jika bukan Dean. Tak ada sapaan yang keluar dari mulutnya dan Jieun juga masih tak menyadarinya karena sibuk dengan rutukan yang kadang ia gumamkan sampai akhirnya Jieun menoleh karena melihat Mina tengah membawa buku. Saat itulah ia sadar kalau Dean berlari disampingnya. Beberapa saat Jieun mengernyit dan berlanjut merinding.
Aduduh, kenapa dia ada disampingku?
Jieun mempercepat langkahnya namun Dean juga melakukan hal yang sama.
K kenapa dia mengikutiku sih?
Jieun punya ide, dia akan berhenti dan berpura-pura membenarkan tali sepatunya dan Jieun pun melakukan idenya itu namun saat ia berhenti lalu berjongkok, Dean pun melakukan hal yang sama. Ah benar-benar membuat frustasi saja. tanpa Jieun tahu, Dean tersenyum kecil.
Tak terasa 20 keliling sudah dilakukan, kaki Jieun terasa lemas dan dahinya mulai berembun padahal hari masih pagi tapi ia sudah merasa lelah, ternyata tidak enak ya kalau terlambat. Setelah selesai menjalani hukuman semuanya dibubarkan.
“Kalian boleh kembali ke kelas dan jangan sampai terlambat lagi!”
“Ne~”
Jieun berjalan ke arah toilet, rasanya ia ingin membasuh wajahnya yang berkeringat. Setelah sampai, Jieun merapikan rambutnya dan mengikatnya ulang lalu membasuh wajahnya di wastafel dan mengeringkannya dengan tisu yang ada didalam tasnya.
“Aaargh segarnya !”
Sebelum keluar ia membenarkan seragamnya didepan cermin lalu tersenyum manis memandang pantulan dirinya sendiri.
“Ah Kyeopta”gumamnya memuji diri sendiri. Kau benar-benar narsis Jieun -_-
Baru saja Jieun memijakan kakinya diluar toilet, ia dihadang 3 namja yang menatap kearahnya.
Sedang apa mereka disini?
Jieun mencoba tak menghiraukannya, ia maju dan berjalan ke arah kiri namun mereka menghalanginya dan Jieun berjalan ke arah kanan mereka juga mengikutinya. Kesabaran Jieun habis, ia menghembuskan nafas sebal dan dengan berani mengangkat wajahnya lalu memandang ketiga namja itu bergantian dan berakhir menatap Dean, sang ketua geng. benar, namja yang menghadangnya adalah geng Dean yang terdiri dari dua namja lain yaitu Dominic dan Zico.
“Bisakah kalian memberiku jalan?" ucap Jieun ketus. 
“Oho.. kau imut juga kalau sedang marah”ucap salah satu dari ketiga namja itu yang bernama Dominic.
“Haha~”sementara kedua namja yang lain menertawai ucapan Dominic yang menurut Jieun sama sekali tidak memiliki unsur lucu.
“Jangan pikir aku takut dengan kalian eoh”ucap Jieun mencoba terlihat berani namun sebenarnya ia cemas.
“Jika kau tidak takut kepada kami, Lalu kenapa kau berkeringat seperti itu hah?”
“Hahaha~”kini giliran namja bernama Zico yang angkat bicara dan lagi-lagi kedua namja yang lain tertawa. Sial, Jieun tidak sadar jika dahinya mulai berkeringat karena tegang, padahal ia baru membasuh wajahnya.
“Santai Jieun-ssi, aku kesini karena ingin mengembalikan ini”Jieun melotot saat melihat benda yang Dean pegang. Benda yang sudah cukup lama hilang dan tidak ia temukan juga meski sudah Jieun cari kemana-mana. Bagaimana bisa Diary Jieun ada pada anak pembuat onar seperti Dean? Ini bencana.
“Aku tak sengaja menemukannya”ucapnya seraya menyerahkan Diary itu pada Jieun. Sepertinya Jieun salah paham, sepertinya mereka bukan anak-anak yang akan membuat masalah dengannya. maafkan prangsangka buruk Jieun. Jujur saja ia bersyukur karena Diary itu akhirnya ditemukan. Jieun meraih buku diarynya.
“Gomawo Dean-ssi”ucap gadis itu tulus namun seringaian Dean membuat Jieun lagi-lagi mencium hal janggal.
“Aku memang tak sengaja menemukannya tapi aku sengaja membacanya”lanjut Dean membuat wajah Jieun berubah marah.
“M mwo !? kenapa kau membacanya ! apa kau tak pernah diajari sopan santun hah !?”
Ketiga namja itu saling berpandangan lalu kembali menatap Jieun dengan senyum tengil mereka.
“Tidak ! Hahaha~”jawab mereka kompak.
Sial, mereka benar-benar mempermainkanku..
Seenaknya saja membaca Diary orang lain. Jieun memang berterimakasih karena Dean mengembalikan Diary nya tapi Jieun tak bisa membiarkannya karena sudah membaca Diary nya tanpa izin.
“Benar-benar membuang waktu berbicara dengan kalian”ucap Jieun seraya mencoba menerobos ketiga namja yang masih menghalanginya itu namun Dean tak membiarkan Jieun begitu saja. ia malah maju satu langkah dan mendaratkan tangan kanannya dibahu Jieun lalu mendorong pelan tubuh Jieun hingga menempel pada dinding.
“Aku ingin tahu bagaimana reaksi namja yang bernama Baekhyun jika ku beritahu tentang perasaanmu padanya”bisiknya pelan namun bisikan itu mampu membuat Jieun menatapnya kaget.
Sial sial sial, jadi namja ini tahu perasaanku pada Baek? Ah jeongmal !?
“K kau, Awas saja jika kau berani melakukannya”balas Jieun dengan berani meski suaranya tampak bergetar. Dean menunduk lalu tersenyum seakan meremehkan ancaman yang berasal dari anak domba seperti Jieun, sama sekali tak akan mempan padanya. Namja itu kembali menatap Jieun, kali ini rautnya berubah serius.
“Tenang saja aku akan diam tapi dengan satu syarat”
Ah sial,, 
“Syarat apa?”
“Lakukan apapun yang ku minta selama satu bulan dan setelah itu aku tak akan mengusikmu lagi”
“Ck kau pikir aku bodoh percaya pada ucapan namja sepertimu?”
“Well, asal tahu saja aku tak pernah mengingkari ucapanku sendiri”Jieun masih diam seraya menatap Dean yang menunggu persetujuannya namun kemudian Jieun menutup matanya karena berfikir keras. Jika ia menolak, Dean pasti memberitahu Baekhyun tentang perasaannya. Benar, sudah sejak lama ia memendam perasaannya pada sahabatnya itu. Jieun tak mengungkapkannya karena ia tahu Baekhyun tengah menunggu seseorang yang menggantungnya tanpa kepastian. Namanya Park Chan Mi, gadis manis berponi yang sudah satu tahun tak mengabari Baekhyun karena pindah ke Jepang. Bukan tanpa alasan Jieun masih sendiri, tak ada namja yang menarik perhatiaannya saat hatinya sudah jatuh ke hadapan Baekhyun. Jieun benar-benar iri dengan Chan Mi, Baekhyun bahkan masih setia pada gadis itu meski Chan Mi tak memberikan kabar selama satu tahun. Chan Mi menyita semua ruang dihati Baekhyun hingga Jieun tak bisa memasukinya. Tak ada kesempatan dan ruang lagi.
Jieun menghembuskan nafas pasrah lalu membuka matanya“Baiklah aku setuju”Perlahan tapi pasti Dean mengembangkan seringaian nya.
“Good Girl”lirihnya seraya mengacak pucuk rambut Jieun membuat gadis itu geram. Jieun tak punya pilihan lain, terpaksa ia menyetujui syarat yang namja brandal itu berikan. Dean pun berbalik dan meninggalkan Jieun.
“Cabut guys”ucapnya pada Zico dan Dominic. Setelah ketiga namja itu menjauh, Jieun merutuki keputusannya.
Ah..
Bencana di mulai..
Pabo pabo pabo.. !
Dengan lunglai, Jieun kembali menuju kelasnya. Baru saja masuk, ia kembali diceramahi oleh guru pelajaran Sastra karena terlambat namun omelan itu seakan tak berpengaruh sama sekali. Jieun hanya menunduk seraya menjawab ‘Ne, saya tidak akan mengulanginya lagi”.Setelah selesai mengoceh, guru itu memperbolehkan Jieun duduk.
“Tumben kau telat Ji?”ucap Mina lirih saat Jieun sampai ditempat duduknya.
“Aku mengerjakan tugas hingga larut”
“Aigoo, tumben tidak menyontek padaku hihi”
“Bukan itu masalahnya, aku baru saja mendapat bencana besar”
“Eh? Apa maksudmu? Bencana apa?”Bukannya menjawab pertanyaan Mina, Jieun malah meletakan kepalanya yang terasa berat ke atas meja. Sementara Mina memandang Jieun dengan ekspresi bingung, sesekali gadis itu menggaruk kepalanya. Merasa tak mendapat respon, Mina kembali memperhatikan guru didepan.
<<>> 
“Annyeong noona”
“Oh, annyeong Hyuk-a”
"Kau mau kemana?" tanya Joo Hyuk seraya memandangi gadis itu terlihat kerepotan dengan barang yang dibawanya.
“Biasa, Aku mau mengantar pesanan. Jieun dan Baekhyun tidak pulang bersamamu?”Joo Hyuk menggeleng pelan, sebenarnya dari jauh, Jieun dan Baekhyun tengah bersembunyi seraya memperhatikan mereka berdua.
“Ya sudah aku pergi dulu”
“Noona cangkaman”Joo Hyuk menghentikan Seulgi dengan menggenggam pergelangan tangan gadis itu membuat Seulgi mengernyit samar. 
“Wae? Aku sedang tidak punya waktu, banyak yang harus aku antarkan”
“Aku hanya ingin menawarkan diri untuk membantu noona mengantarkan pesanan-pesanan itu”
“Wah kebetulan sekali, tapi tunggu dulu , kau masih menggunakan seragam sekolah, memangnya tidak apa-apa?”
“Gwenchana noona, ayo kuantar sebelum pelanggan noona komplain karena kita datang terlalu lama”
“Ahehe kau benar”Joo Hyuk mulai menaiki motor bebek yang biasa Seulgi gunakan untuk mengantar pesanan. Sementara Seulgi duduk dibagian belakang dengan beberapa bungkus tteokboki ditangannya.
“Sudah siap?”tanya Joo Hyuk seraya menoleh.
“Lets Go !”pekik Seulgi nyaring.
Setelah mereka pergi, Jieun dan Baekhyun keluar dari tempat persembunyian seraya tersenyum lalu melakukan high five.
“Lancar jaya”ucap Jieun.
“Siapa juga yang bisa menolak pesona Nam Joo Hyuk kita”
“Haha, kau benar”
“Terus apa yang akan kita lakukan lagi sekarang?”
“Apa lagi, tentu saja pulang !? haha”
“Setuj-”
“Hoy Lee Jieun !”Jieun dan Baekhyun menoleh saat seseorang terdengar memanggil gadis itu. mata Jieun melebar saat tahu yang memanggilnya adalah Dean. Bola matanya bergantian menatap Dean dan Baekhyun. entah kenapa ia mulai cemas jika melihat Dean berada disekitarnya.
“O oh, Hay Dean”Baekhyun memandang Jieun seakan berkata ‘sejak kapan kau berteman dengan berandalan ini?’
“Hai Bro”ucap Dean saat bertemu pandang dengan Baekhyun yang masih terlihat heran.
“O H hai”ucap Baek canggung.
“A ada apa kau memanggilku?”tanya Jieun sok akrab agar Baekhyun tidak curiga.
“Ah itu, apa kau bisa menemaniku ke rental buku?”Jieun melirik Baek sejenak lalu kembali menatap Dean.
“Sekarang?”
“Aiishh tentu saja sekarang!”Dean tampak sudah tidak sabar.
“Ah.. ahaha tentu tentu, ayo kita pergi yuk” Jieun menggiring Dean menjauh sebelum Baekhyun tambah curiga dengan mereka berdua.
“Baek, kau bisa pulang duluan !”pekik Jieun seraya menjauh, Baekhyun masih berdiri ditempatnya seraya menatap Jieun sampai menghilang dari pandangannya.
“Apa mereka berdua pacaran? Atau Jieun di bully oleh anak itu? tapi dia tak pernah menyinggung nama Dean sama sekali”Baekhyun menggaruk kepalanya.
“Ah molla"

To be continue ~




Comments

  1. Duh suka deh. ...... Ternyata jieun nyimpen rasa sama Baek, jieun sama Dean aja dong thor. ...

    ReplyDelete
  2. aku komen disini aja ya sekalian ���� sebelumnya dikira iu joohyuk eh taunya bukan :( trus sebelumnya di kira ssamdi eh taunya dominic yg lain :( trus nanti sama dean? baekhyun? ah gak mau menerka2 lagi wkwkwk �� lanjut thor!! fighting

    ReplyDelete
  3. Wahh keren thor ffnya sukses bkin penasaran!! Apalagi cast nya favorit semua,, updatenya jangan lama" ya thor!! Hwaiting

    ReplyDelete
  4. Iya dong disini aja, emang mau komen dimana lagi wkwk...
    Haha sori ga sesuai ekspektasi, eung soal Jieun sama siapa, nanti pasti bakal tahu. pantengin aja ;-)

    ReplyDelete
  5. Uwah~ it's Dean. Make it JieunxDean author-nim~

    ReplyDelete
  6. apa2an lu baek ngatain jieun gorilla, mau ditabok Uaena ya lu :-V
    Kasiannya uri jieun, sya tau gmna perasaannya jika kita mendam perasaan sma sahabat sndri, tersiksa bnget hikss #curhat
    yg sbar ya jieun, smoga perasaannya terbalas. author jgn jahat2 dong sma jieun ya :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya ampun malah jadi cuhat wkwk..
      author mah ga jahat cuma ga baik aja :p

      Delete
  7. Thor, baru sempet baca nih, semangat terus ya, jadi penasaran gimana nasib jieun nantinya ^^ jangan lama lama ya, hehe :)

    ReplyDelete
  8. Kok buat koment susah. Bner yak
    Dr chap 1 bgus alur plotnya

    ReplyDelete

Post a Comment