Camping

Drabble | Lee Jieun / IU | OC

Bersandar pada bahu lebar itu. Menikmati kehangatan kecil diantara dinginnya malam. Sesekali Jieun melirik namja yang memegang kayu kecil untuk mendorong sisa-sisa kayu yang hampir habis terbakar. Api unggun dihadapan mereka masih bertahan menyala-nyala diantara kegelapan yang mendominasi. 
"Oppa"
"Hmm?"
"Ceritakan hal seram"
"Hal seram ya" namja itu tampak menimang-nimang apa yang harus ia ceritakan karena Ia tak punya cerita seram untuk diceritakan pada gadisnya.
"Hmm" angguk Jieun dengan pandangan berharap.
"Saat kau datang bulan bagiku itu sangat seram" ucapnya lalu diakhiri dengan kekehan kecil membuat Jieun cemberut.
"Huuuhh, memang aku seseram itu ya?"
"Kau tidak ingat? Kau sangat marah hanya karena aku memasukan beberapa gula ke dalam kopimu"
"Haha iya aku ingat, tapi itu karena kesalahanmu Oppa. Kau kan tahu aku sedang diet waktu itu, huuuu"
"Dan akhirnya kau memaafkanku setelah aku memohon terus" timpal sang namja.
"Kau memang harus melakukannya"
"Lelaki memang selalu salah dimata wanita"
"Hihi... Mungkin begitulah. Kau juga melakukan satu kesalahan lagi"
"Eh emang apa yang aku lakukan lagi?"
"Kau lupa? Kau meninggalkanku cukup lama"
"Mian" Jieun memandang raut penyesalann itu. 
"Tak apa, mulai sekarang kita tak akan terpisahkan lagi"
"Justru karena itu-" Kedua sejoli itu mengalihkan perhatiannya pada Kim moon ki- salah satu teman Jieun. Moon ki tampak panik setelah keluar dari tendanya. Yeoja itu lalu menghampiri tenda guru.
"Ssaem, ssaem bangun!" tak lama sang guru yang masih tampak mengantuk akhirnya terbangun dan keluar karena teriakan Moon ki yang terdengar heboh dan panik.
"Ada apa, kau ini malam-malam begini berisik sekali" keluh sang guru.
"Ji jieun tidak ada di tenda!"
"M mwo!? Kemana dia malam-malam begini"
"Aku tidak tahu, terakhir kita berpisah di danau sebelah sana!"
"Ya ampun ! Ayo kita kesana"
Sementara Jieun menoleh, memandang namja yang amat ia rindukan selama ini. Terlihat wajah penyesalan diraut wajah tampan namjanya, namun Jieun tetap tersenyum kecil diwajah pucatnya.
"Tak apa, kini kita akan bersama selamanya" lirih Jieun.
Fin~




Comments

Post a Comment