Magical Boy


IU | Park Seung Jun (KNK) | Ficlet


Gadis itu berdiri, memandang jam dikelasnya yang sudah kosong. Tampak hening, bahkan suara jarum jam terdengar sangat jelas memenuhi keheningan yang mendominasi.

Apa dia akan datang ?

Tapi aku sudah menunggu genap satu jam disini ..

Kakinya ingin beranjak pulang namun hatinya berbicara untuk tetap menunggu orang itu.

“Kau menungguku ?” Gadis itu, gadis bernama lengkap Lee Jieun itu mendongak bungah.

“Kau datang ?”

“Tentu saja aku datang, aku tidak mungkin meninggalkanmu. Kau adalah penyelamatku” ucap namja itu seraya menghampiri Jieun. Ucapan manis itu tak mampu membendung lengkungan senyum di bibir gadis itu.

Semua berawal dari buku usam yang Jieun temukan digudang sekolah. Dari sanalah namja itu datang. Entah dia hantu, jin atau apa. Yang jelas namja itu memiliki wajah yang rupawan. Membuat siapa saja yang baru melihatnya terhipnotis. Dia memanggil dirinya sendiri Seung Jun.

“Pegang tanganku”

Tanpa ragu, Jieun meraih uluran tangan hangat Seung jun dan dalam satu kedipan mata mereka menghilang.Dan beberapa menit kemudian Jieun membuka matanya. Terkejut sekaligus kagum karena kini mereka sudah berada didalam kamar Jieun.

"Aku merindukanmu" Jieun mengernyit saat tiba-tiba Seung Jun memeluknya dari belakang. namja tinggi itu menyandarkan kepalanya dibahu kanan Jieun. menikmati kegiatannya menghirup aroma gadis itu.

"Ku kira kau tidak akan datang lagi" ucap Jieun lirih. Seung Jun membalikan tubuh Jieun lalu memegang kedua bahu gadis itu.

"Entahlah.. ku rasa aku tidak bisa meninggalkanmu. Mungkin karena aku menyukaimu" Jieun membelalakan matanya.

"Tapi aku bahkan tidak tahu kau ini apa.."

"Ssuutt- bisakah kita menikmati hari ini saja dan jangan berdebat" Jieun menghela nafas lalu perlahan mengangguk. membuat senyuman namja dihadapannya merekah dan kembali memeluk gadis yang bahkan terlalu kecil untuk direngkuhnya.

"Aiishh kenapa kau setinggi ini sih"

"Haha.. kenapa kau selalu mengeluhkan hal itu" Seungjun mengacak rambut Jieun gemas.

"Jadi apa yang akan kita lakukan hari ini ?"

"Eumm-" Seungjun tampak berfikir sejenak. "Apa ya ?" Jieun mendongak.

"Bagaimana kalau.."

"Kalau apa ? Jangan berfikiran mesum nona Lee"

"Yaakk siapa yang berfikiran mesum ugh.. aku hanya ingin kita pergi ke taman"

"Ohaha baiklah.."

"Cangkaman, aku akan ganti baju dulu" Jieun menginterupsi.

"Tidak perlu, aku bisa menyulapmu"

"Baiklah pakaikan aku baju yang bagus" ucap Jieun seraya berkacak pinggang.

"Bagaimana jika aku membuatmu tidak memakai baju saja"

"Yaakk !" Seungjun rindu menggoda Jieun seperti ini.

"Ahaha.. hanya bercanda. Mundurlah dua langkah" ucap SeungJun dan Jieun pun menurutinya.

"Siap ya"

"Awas jangan sampai kau mengubahku menjadi kodok"

"Haha tenang saja, jika pun itu terjadi aku akan jadi pangerannya dan menciumu" ucapan itu sontak membuat Jieun tersenyum seraya menggeleng pelan. Seungjun pun bersiap-siap, ia menggerakan semua jari-jari tangannya lalu meniupkan udara dari dalam mulutnya ke arah Jieun dan tring.. pakaian Jieun sudah berubah. ia mengenakan kaos motif garis, jeans dan sebuah jaket putih diluarnya. namun Jieun tampak kecewa.

"Kenapa tidak dress saja ?" ucap Jieun dengan raut kesal.

"Ani, aku tidak suka kau dipandangi para namja jika kau memakai dress"

"Tsk.. dasar"

"Memakai apapun kau tetaplah cantik nona Lee"

"Berhentilah menggombal tuan Park" Dan Seungjun hanya bisa mengulas senyum lalu mengedikan bahunya. namja itu lalu mengulurkan tangannya.

"Tunggu dulu-"

"Arra, mana mungkin aku berteleportasi dihadapan umum, percaya saja padaku Lee Jieun"

Aku hanya takut kau pergi lagi, aku takut jika terlalu percaya hanya akan mengecewakanku lagi

Namun Jieun kembali mengulurkan tangannya, menggenggam permukaan tangan hangat Seungjun dan kembali memberikan kepercayaannya pada namja itu.

.
.
.
.
.

"Buka matamu" pinta Seungjun dan perlahan Jieun membuka kedua matanya. Mereka berdua berada disebuah perpustakaan  yang sepi.

"Bukankah kita akan ke taman ?"

"Didekat perpustakaan ini ada sebuah taman, kita hanya perlu keluar dari sini dan kita akan sampai ditempat tujuan"

"Oke" Jieun pun melangkah girang namun kemudian berbalik dan mengernyit.

"Kenapa diam saja ?"

"Kenapa tidak memegang tanganku, kau akan meninggalkan ku begitu saja ?"

"Aiishh ya ampun tuan tiang, kau manja sekali"

"Mwo ? kau memanggilku apa ?"

"Tuan tiang karena kau sangat tinggi"

"Bilang saja kau iri karena aku tampan dan tinggi"

"Sudahlah, mau gandengan tidak ?"

"Tidak" ucap Seungjun pura-pura marah lalu berjalan mendahului Jieun.

Ck ck ck lihatlah tingkahnya itu.. 

Dan beberapa menit saja mereka sudah sampai ditaman yang dituju. Seungjun mulai duduk disalah satu kursi taman disana. Jieun pun mengikutinya. ia memandang Seungjun yang terlihat memperhatikan sekitarnya. perlahan senyuman dibibirnya mulai hadir. entahlah, Jieun hanya terlalu senang melihat namja itu lagi. lambat namun pasti tangan mungil Jieun meraih tangan namja itu membuat sang empunya memandang Jieun.

"Wae ?"

"Aku hanya ingin memegang tanganmu saja"

"Apakah nona Lee terlalu merindukanku sampai bertindak seperti ini ?" goda Seungjun.

"Ne aku memang sangat merindukanmu" jawab jujur Jieun membuat Seungjun terdiam sejenak namun kemudian ia tersenyum kecil.

"Baiklah, aku akan membayar rasa rindumu itu hari ini" ucapnya seraya mengacak pelan pucuk kepala Jieun. Namja itu menggenggam balik tangan Jieun lalu berdiri.

"Kita mau kemana ?"

"Hanya berjalan-jalan" Jieun pun bangkit dan mereka mulai melangkahkan kaki seraya bergandengan. sesekali saling melempar senyum. menghentikan langkah lalu menonton pertunjukan musik jalanan, menganggukan kepala mengikuti iramanya. lagi-lagi saling tersenyum yang berubah menjadi tawa saat Seungjun bertingkah berlebihan. Namja itu menirukan cara bernyanyi sang seniman jalanan dan hal itu mengundang tawa Jieun karena Seungjun menirukannya dengan cara yang lucu. Setelah puas menonton musik jalanan, Jieun memasukan beberapa koin kedalam topi sang penyanyi, memberikan sedikit uangnya untuk mengapresiasi seniman jalanan itu. Mereka kembali berjalan, masih dengan genggaman tangan yang keduanya enggan lepaskan. Jieun berseru saat melihat permen kapas yang dijajakan disebuah kedai. memaksa Seungjun untuk membelikannya meski ia tahu namja itu tak menyukai segala makanan manis. merajuk bak anak kecil bahkan mengeluarkan aegyo nya dan akhirnya dengan segala rajukan itu, Seungjun setuju untuk membelikan Jieun permen kapas berwarna pink disana. Hari ini senyuman seakan melekat dengan yeoja bernama Jieun, membalas kesepiannya saat namja bernama Seungjun itu tidak ada. bibir mungil itu masih asik memakan permen kapas ditangannya. Memakan permen yang akan hilang dalam sekejap dalam mulutnya, menyisakan sedikit rasa pahit didalam gumpalan manis. membuat Seungjun tersenyum namun sedetik kemudian namja itu memandang Jieun dengan pandangan sejuta arti.

"Kau mau ?" tanya Jieun tiba-tiba. Seungjun menggeleng pelan.

"Kau tahu kan aku tidak suka makanan manis"

"Aku tahu"

Mereka masih berjalan, hingga permen kapas Jieun habis. hanya sesederhana itu, berjalan berdampingan mengelilingi taman. hanya sesepele itu namun mampu membuat Jieun begitu bahagia. The best day ever. Seungjun pun merasakan hal yang sama namun ia tak bisa menutupi lagi kebenaran itu. Langkahnya terhenti, membuat Jieun menoleh. merasa bingung dengan raut yang ditampakan oleh namja itu.

Ada apa dengannya ? 

"Jieun" akhirnya Seungjun mengeluarkan suara.

"Hmm.." Jieun memiliki perasaan yang tidak enak melihat raut itu.

"Sebenarnya aku kemari untuk berpamitan denganmu"

"..."

A apa maksudnya berpamitan ?

"Aku tidak bisa lagi berada disekitarmu, bangsa ku dilarang untuk menyukai manusia dan saat mereka memiliki perasaan kepada manusia maka mereka akan menghilang" Jieun membelalakan matanya.

Itu artinya... 

Genggaman itu mengerat, Jieun tak rela Seungjun pergi begitu saja. namja itu memandang mata Jieun dengan raut sedih.

"..." Tak ada kata yang bisa terucap dari bibir Jieun.

"Tolong katakan sesuatu" tambah Seungjun. ia tahu Jieun pasti kecewa padanya. genggaman erat Jieun mulai melonggar hingga akhirnya gadis itu melepaskan tangan Seungjun membuat namja itu putus asa.

"Aku tidak tahu harus berkata apa, sepertinya apapun yang akan kuucapkan hanya sia-sia saja. Ku kira kau jujur, ku kira kau akan selamanya berada didekatku dan... dan tidak akan menghilang lagi tapi.. hiks.. ternyata aku salah" buliran halus itu keluar dari sudut mata Jieun. gadis itu sudah terisak pelan.

"Mianhae" hanya itu yang bisa Seungjun ucapkan. namja itu maju satu langkah dan meraih wajah Jieun dengan kedua tangannya. menyatukan bibir mereka.

Kau tahu aku tidak nyata.. 

Berbahagialah Jieun.. meski tidak akan bersama lagi, aku akan tetap mengawasimu.. 

Kau tak dapat melihatku namun tidak denganku

Aku hanya bisa menemanimu sampai disini.. 

Selamat tinggal Jieun

Dan perlahan tubuh Seungjun menjadi trasnparan, sedikit demi sedikit menghilang bagai debu, ia memberikan senyum terbaiknya untuk Jieun dengan raut sedihnya. Jieun meraih lengan Seungjun namun nihil, ia hanya menggapai angin. Jieun masih berdiri disana sampai Seungjun benar-benar menghilang. Hanya bisa menangis. menangisi sesuatu yang tak akan pernah ia lihat lagi.

Jieun terkesiap dengan detak jantung tak normal karena terbangun dengan tiba-tiba, gadis itu menghirup udara dalam-dalam dan menghembuskannya.

Mimpi yang sama lagi.. 

Ia beranjak dari ranjangnya, mengucek mata beberapa kali sebelum membuka tirai dan jendela kamarnya. menoleh dan memandang buku usam yang teronggok diam diatas meja belajarnya.

Kau tahu, aku masih menunggumu hingga hari ini.. 

"Jieun bangun dan mandi !" pekik sang ibu dari luar kamar.

"Ne !" gadis itu terburu, menyambar handuknya dan masuk kedalam kamar mandi.

Perlahan buku itu mulai terbuka dan bercahaya namun kembali meredup.

The End

#Ada yang tau Seungjun ga nih ? author pernah ngeliat dia di weekly idol dan kocak bgt haha.. udah cakep, tinggi lagi mirip Ahn Jaehyun sih klo menurut author. Ya sedikit mengobati rasa kangen author ke Jaehyun yang udah taken wkwk.. Udah ah cuap-cuap nya. Ok See U ^^



Comments

  1. Author kok nyesek ya, kirain itu bukan mimpi, eh tapi kyaknya bneran seung jun ada tp jieun di buat kyak mimpi gitu kali ya kak author. Haha tpi ff nya bagus

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya itu beneran dan nyampe kebawa mimpi sama Jieun saking kangennya gitu hihi..
      Tengkyu :*

      Delete

Post a Comment