Silent [Drabble]


Drabble | Thriller | Mistery | Kim Myungsoo [L] | IU



Dalam keheningan dia mendengar banyak suara. Dalam keheningan dia hidup didalamnya. Myungsoo hanya seorang pemuda yang tinggal seorang diri disebuah flat murah pinggir kota. Pemuda itu tak banyak bicara, saat siang ia akan bekerja sebagai cleaning service disebuah bioskop. Tak banyak cerita hidup yang ia alami namun itu hanya tampak dari apa yang kau lihat sekarang. Dari luar hidupnya memang tampak tenang dan biasa namun dari dalam, ada banyak cerita yang tak pernah ia ceritakan pada orang lain.

Sepulang bekerja, Myungsoo berjalan dibawah payung hitamnya. Cuaca tampak mendung namun hujan tak turun terlalu deras. Ia masih melangkah, meski flatnya cukup jauh dari tempat ia bekerja, ia selalu pulang berjalan kaki. Dengan mantel tebalnya, ia berjalan sembari mata tertunduk ke bawah.

Penjahat !

Enyah kau, biadab !

Monster

Myungsoo memejamkan matanya sejenak dan menghentikan langkahnya.

“Lihat orang itu, wajahnya mengerikan”

“Ssuut diamlah bagaimana jika dia mendengarnya” Myungsoo kembali membuka matanya dan kini langkahnya semakin cepat.

Jangan dengarkan..

Kau orang yang berbeda..

Bukan lagi si pemarah yang bertangan dingin..

Tangannya mulai mengepal tapi langkahnya semakin cepat dan beberapa menit kemudian ia sudah sampai diflatnya. Mengunci pintu lalu menutup semua jendela. Duduk disudut ruangan dan-

“Aaarrgghh....” menggeram seraya menggosok-gosokan tangannya diwajahnya sebelah kiri. Luka itu memang mengerikan, ia tahu ia pantas mendapatkannya namun ia tak tahan lagi. Di Wajah kiri Myungsoo terdapat luka bakar. Luka bakar yang ia dapat saat masih menjadi pembunuh bayaran. Sejak saat itu ia berjanji kepada dirinya sendiri untuk tak lagi menjadi pembunuh. Setelah bebas dari penjara ia pindah ke kota yang ia tempati sekarang. Mencari pekerjaan halal meski memang sulit. Sebenarnya bukan hanya wajahnya yang mengerikan. Myungsoo hidup dengan bayangan jelas semua peristiwa pembunuhan yang ia lakukan. Flatnya memang tampak kosong namun sebenarnya apa yang dilihat dengan kedua mata Myungsoo tidaklah begitu. Arwah dari semua korban yang pernah ia bunuh terus menerus mengelilinginya. Flatnya tampak pengap, sempit dan mengerikan. Dindingnya meneteskan darah, hantu-hantu dengan kepala hampir putus melayang-layang diatas Myungsoo. Bagian badan yang terpisah dengan yang lainnya bergerak-gerak kecil. Wajah-wajah hancur dan mengeluarkan nanah bercampur darah terus menatapnya tanpa lelah. Organ manusia berceceran mengalirkan darah pekat yang digerumuti serangga pengurai. Inilah kehidupan tersembunyi yang harus Myungsoo hadapi karena perbuatannya yang pernah menjadi pembunuh berdarah dingin. Suara jeritan, minta ampun, minta tolong, tangisan bercampur menjadi satu diflat kecil miliknya. 

Kemanapun ia melangkah, kemanapun ia pergi, semua arwah itu mengikutinya seperti anak anjing yang setia. Tidak ada tempat untuk berlari, tak ada tempat untuk sembungi.

Namja itu tertunduk. Suara petir menyambar-nyambar dan hujan turun semakin deras dengan seiringnya malam yang terus menguarkan kegelapan dan ketakutan.

Aku sudah lelah..

Meski ia sudah mengaku bersalah dan berjanji tak akan menjadi orang jahat lagi, para arwah itu tetap mengikutinya. Seperti berbicara pada angin kosong, ia tak pernah didengar. Rasa penyesalan dan bersalah yang ia perlihatkan tak mengubah apapun.

Monster

Aaaa.. jangan bunuh aku...

Hiks.. ku kumohon jangan..

Kau akan masuk neraka !

“DIAMLAH !”

Lihatlah wajah para arwah-arwah itu, tersenyum licik tanpa rasa ampun. Menatapmu, mengelilingimu, dan mengikutimu seumur hidup. Salah satu dari puluhan arwah itu menatap Myungsoo penuh amarah. Tatapan tajam dan mengarah ke satu arah.

Kau akan hidup, seperti kematian..

Kau merenggut semuanya, kau akan merasakan bagaimana itu neraka..

Ini janji dari ku, kekasihmu, Lee Jieun..


The End



Comments