Life of Student [7]



Lee Ji Eun [IU], Oh Sehun, Kim Joon Myeon, Shannon William etc.

Drama, School Life, Teen

Part [1] [2] [3] [4] [5] [6]



Olimpiade berakhir namun persaingan antara Sehun dan Joon Myeon baru akan dimulai. Kali ini memang tidak ada alasan bagi mereka untuk bertemu Jieun karena tak ada lagi latihan yang diadakan sepulang sekolah namun kadang mereka sering bertemu dikantin saat waktu istirahat tiba.

“Akhirnya kalian menang juga Ji”

“Aku juga benar-benar tidak menyangka” ada perasaan lega saat olimpiade itu dimenangkannya.

“Tidak adakah perayaan untuk kemenangan ini ?”

“Eumm-“ sebenarnya Jieun juga merencanakan sebuah perayaan kecil, setidaknya makan-makan mungkin akan bisa menjadi perayaan yang murah namun bermakna juga mengenyangkan tentunya.

“Tentu saja ada” jawab Joon Myeon seraya menghampiri meja Jieun dan Eun Bi. Duduk didekat Jieun.

“Mwo ? perayaan apa ?” tanya Jieun.

“Aku dan Sehun sudah sepakat untuk mengadakan perayaan kemenangan kita Ji”

“Kenapa kalian tidak memberitahuku lebih dulu”

“Tujuanku kemari untuk memberitahumu, Ji”

“Begitu, lalu apa rencana kalian untuk merayakan kemenangan kita ?”

“Be-“

“Pasti berlibur” sergah Eun Bi. Membuat Joon myeon meliriknya malas karena didahului.

“Benar” lanjut Joon myeon.

“Woaah, ide bagus. Tapi kita akan berlibur kemana ?” Jieun tampak tertarik. Sudah lama ia tak berlibur bersama banyak orang.

“Sehun memiliki villa didekat sebuah danau. Dia sih menyarankan kita berlibur kesana”

“Aku sih setuju saja asalkan Eun Bi bisa ikut denganku”

“Tentu saja lebih banyak orang lebih seru”

“Kapan kita akan berangkat ?”

“Akhir Minggu ini bagaimana ?” Jieun memandang Eun Bi sesaat. Lalu kedua gadis itu mengangguk dan-

“Setuju !”

“Hahah.. oke. Kita berkumpul didepan sekolah jam 7 pagi”

“Oke”

Berlibur ?

Ouw pasti akan menyenangkan

Tapi ingat, aku juga akan disana untuk mengacaukannya..

Gadis yang tengah memesan minuman itu menyeringai kecil. Siapa lagi jika bukan Shannon.

<<>> 

Sehun memegang tangan lemah nan pucat itu. menggenggamnya dengan lembut dan hangat.  

“Kau memenangkannya sayang ?” tanya ibu Sehun. Dan namja itu mengangguk.

“Ibu bangga padamu”

“Ini semua untuk ibu”

“Terimakasih, terimakasih sudah menjadi anak yang membanggakan, ibu sangat bahagia mendengarnya” Ny.Oh sangat bahagia hingga ia ingin menangis rasanya.  

“Kenapa ibu harus berterimakasih, sudah sewajarnya anak membanggakan orang tuanya kan ?” Ibu Sehun tersenyum seraya mengangguk kecil.

“Ibu dengar dari kakakmu kau sedang menyukai seorang gadis ?”

“Aiishh kenapa noona itu ember sekali” ucap Sehun sebal.

“Kkk~ jika noona mu tidak bercerita pada ibu, lalu apa yang ibu tahu tentang dirimu sayang. Ibu hanya terbaring disini dan tidak mengurusmu sama sekali”

“Ibu jangan bicara seperti itu, baiklah-baiklah, ibu boleh tanya apa saja tentangku pada noona atau tanya padaku langsung juga boleh, sangat boleh” Ny.Oh kembali tersenyum diwajah pucatnya. Mengelus punggung tangan Sehun dengan tangan kanannya.

“Sekarang ceritakan pada ibu gadis seperti apa yang sudah membuatmu jatuh cinta” Sehun tampak sedikit canggung, malu dan senang bercampur menjadi satu.

“Ommo~ kenapa jadi salah tingkah seperti itu kkk~”

“Jangan menggodaku ibu” rajuk Sehun. Namja itu menjadi sangat berbeda jika sedang berada dengan sang ibu.

“D dia hanya seorang gadis biasa” lanjut Sehun.

“Jinjja ? tidak mungkin, ibu tidak percaya. Jika hanya seorang gadis biasa bagaimana anak ibu ini sampai menyukainya. Pasti ada hal spesial yang membuatnya istimewa” Sehun menggaruk kepalanya seraya tersenyum kecil.

“Lihat, kau bahkan kembali tersenyum. Ibu jadi penasaran dengan gadis itu. Bawa dia kemari, ibu ingin bertemu”

“Y yaakk mana mungkin secepat itu. lagi pula Joon myeon juga menyukainya”

“Mwo ? Joon myeon juga menyukainya ? ibu jadi makin penasaran”

“Ibu ~ Tapi bagaimana jika gadis yang kusukai menyukai Joon myeon bu”

“Heii, jangan putus asa seperti itu. berusaha dulu, mana mungkin gadis itu tidak menyukai anak ibu yang tampan ini”

“Hahah ibu benar juga” Ny.Oh menggeleng pelan dengan lengkungan senyumnya lagi.

“Ibu jadi ingat masa-masa SMA ibu bersama ayahmu”

“Untuk apa ibu mengingatnya, ayah juga tak mengingat ibu” ucap Sehun dengan raut malas.

“Jangan bicara seperti itu, kau pikir ayahmu bekerja untuk siapa ? untuk kita juga kan. Kau harus menghormatinya nak”

“Ne ne..” Tentu saja, apa yang bisa Sehun ingat jika mendengar nama ayahnya. Yang ia ingat hanyalah namja yang terus menerus bekerja. Seakan ia tak mempunyai keluarga.

“Tapi aku jadi penasaran, memangnya ibu dan ayah pacaran sejak SMA ?”

“Tidak, awalnya kami tak saling mengenal. Ibu justru tertarik dengan teman ayahmu. Ibu selalu mengirim surat diloker teman ayahmu dan pada suatu hari ibu mendapat surat balasan. Ibu kira itu dari teman ayahmu ternyata itu dari ayahmu dan dari sanalah kami mulai dekat”

“Woaah cerita yang menarik, kenapa ibu tidak membuat novel dengan cerita itu”

“Kkkk~ kau bisa saja”

“Jadi awalanya ibu mengira surat itu dari namja yang ibu sukai ?” Ny.Oh mengangguk.

“Ibu tahu yang sebenarnya saat memberanikan diri menemui namja yang ibu sukai tapi namja itu tampak bingung dengan apa yang ibu ucapkan tentang surat-surat itu. dari sana ibu mulai menyelidiki siapa sebenarnya yang mengirim surat ke ibu. Ibu menemukan ayahmu sedang menaruh surat diloker ibu pagi-pagi sekali”

“Mendengar cerita ibu, Aku jadi memiliki ide” ucap Sehun dengan senyum mengembang. Sementara Ny.Oh mengernyit melihat anaknya. Ide apa yang ada dikepala Sehun ?

<<>> 

Eun Bi dan Jieun tengah berbaring dikasur. Malam ini Eun Bi menginap dirumah Jieun. Dua yeoja itu memang sepakat untuk saling bergantian menginap setidaknya satu kali dalam seminggu. Jieun memandang Eun Bi yang tampak murung memandang ponselnya.

“Wae ?” Eun Bi menoleh, dengan raut penuh tanya pada Jieun.

“A apa ?” Eun bi tak mengerti pada pertanyaan Jieun yang tiba-tiba.

“Kenapa kau murung seperti itu ?”

“Seseorang yang kusukai tidak membalas pesanku”

“Woaah kau sedang menyukai seseorang ?” Eun Bi mengangguk.

Jieun, kau benar-benar bodoh masa tidak tahu kalau aku menyukai Joon Myeon

“Siapa ? apa dia satu sekolah dengan kita ? apa dia tampan ? dia pintar tidak ? atau mungkin dia sekelas dengan kita ? dia-”

“Yaaakk !” Eun Bi memekik membuat mulut cerewet Jieun langsung tertutup.

“Bisakan satu-satu bertanya nya” ucap Eun Bi seraya memutar bola matanya malas.

“Aku kan hanya ingin tahu” ucap Jieun lalu menggembungkan mulutnya.

“Namja itu adalah Joon Myeon”

“M mwo !? jadi kau menyukai Joon myeon ? Woah” Eun Bi mengangguk malas. Merasa jengah dengan keterlambatan Jieun akan rasa suka Eun Bi pada namja itu.

“Telat tau”

“Apanya yang telat ? a apakah kau telat datang bulan !?” Eun bi memandang Jieun seraya menggeleng pelan.

Bagaimana bisa siswi pemenang olimpiade, memiliki otak selelet ini Tuhan

Sulit dipercaya...

“Sudah ah tidur yuk” Eun Bi mengakat selimutnya dan menutupi seluruh badannya dengan selimut itu.

“Eh tapi aku belum ngantuk, ceritakan lagi dong” Jieun menggoyang-goyangkan tubuh Eun Bi namun gadis itu tak merespon.

“Huu”

Jieun yang memang belum mengantuk memutuskan untuk kembali membaca komik online dari laptopnya.

Tring tring ~ ponsel Jieun berbunyi membuat gadis itu mengalihkan pandangannya.

“Sehun ?”

“Ada apa malam-malam begini, tidak biasanya“ gumam Jieun.

“Eh ? kok kosong ?”

“Ah mungkin dia salah kirim” Jieun meletakan ponselnya ke tempat semula dan kembali membaca komik.

____

“Bodoh, apa yang kulakukan !?” Sehun menggerutu pada dirinya sendiri karena mengirimkan pesan kosong pada Jieun. Sebenarnya ia hanya ingin mengirim pesan namun ia bingung harus membicarakan apa.

Kelamaan jomblo dari smp sih -_-

Mendekati yeoja saja tidak bisa

Aku terbiasa didekati bukan mendekati.. Hufftt

Sehun merasa putus asa sendiri. Ia tahu ia menyukai Jieun namun ia tidak akan menunjukan perasaannya begitu saja. dia tidak akan terang-terangkan dan merubah sikap menjadi manis didepan Jieun, itu akan terlihat aneh.

Sehun kembali mengetik pesan untuk Jieun.

To Jieun

Mian, tadi itu salah kirim. Oia apa Joon myeon sudah mengatakan tentang rencana untuk berlibur ? aku hanya ingin memastikannya

Dan Sehun menekan tombol send. Menghembuskan nafas lalu memandangi ponselnya.

Ayo, balas..

Jieun balaslah..

Tidak terlalu aneh kan tiba-tiba aku mengirim pesan seperti itu padanya ?

Ya ampun Jieun balaslah..

Ding Dong... Ponsel Sehun berbunyi, dengan segera ia membuka nya.

From Jieun

Oh gwenchana, iya sudah, Joon myeon sudah mengatakannya. Kurasa kau bisa menanyakannya langsung pada Joon myeon tak perlu padaku.

To Jieun

Mian, apa aku mengganggumu ?

From Jieun

Haha, kau ini kenapa, tidak kok, aneh saja karena kau belum pernah mengirim pesan padaku sejak kita bertiga bertukar nomor. Dan malam ini kau mengirim pesan padaku hanya untuk menanyakan hal itu.

Aku dibilang aneh -_-

Tapi memang iya sih..

Aku baru sadar kalau belum pernah bertukar pesan dengan Jieun semenjak kami bertukar nomor..

Pabo..

Dan Sehun tak kembali membalas pesan Jieun. Ia meletakan ponselnya dibawah bantal lalu ia beranjak untuk menonton moto GP. Memikirkan bagaimana caranya dekat dengan Jieun terlalu menguras pikirannya. Ia tidak akan peduli lagi, ia akan mengalir saja. tidak akan terlalu dipaksakan.

_____

Jieun yang masih fokus membaca komik dilayar laptop itu melirik ponselnya yang tidak berbunyi lagi.

Apa ucapanku salah ?

Apa namja itu tersinggung ?

Tapi kan aku benar, dia belum pernah mengirimiku pesan sejak bertukar nomor

Aiiisshh.. masa bodoh..

Triiiing Triiiiing

Jieun mengambil ponselnya dengan cepat karena kali ini ada sebuah panggilan diponselnya. Ia mengira itu Sehun namun ternyata Joon Myeon.

“Hallo”

“Malam Ji”

“Malam Joon myeon-a, wae ?”

“Haha aniya, aku memiliki bonus untuk menelpon jadi aku menelpon mu saja karena kartu sim kita satu operator”

“Haha, dasar. Oia apa ada yang perlu ku bawa untuk liburan akhir pekan nanti ?”

“Eum.. kurasa kau dan Eun Bi hanya perlu membawa perlengkapan yang kalian butuhkan saja. lagi pula kita tidak akan menginap kan”

“Mian karena aku kita tidak jadi menginap, aku pasti tidak diizinkan jika menginap”

“Gwenchana, aku mengerti kok”

“Oia tadi sehun mengirim pesan padaku, dia menanyakan apakah kau sudah membertahuku tentang liburan ini”

“Jinjja ?”

Ck bukankah dia sudah tahu Jieun akan ikut..

Itu pasti taktiknya untuk mendekatimu Ji..

Yaaakk aku tidak akan kalah..

“Benar”

“Oh iya aku lupa kalau membertitahunya bahwa kau setuju”

“Eum pantas saja dia menanyakannya”

“Oia Ji apa kau suka ke bioskop ?”

“Bioskop ? eum sebenarnya aku suka menonton film tapi untuk ke bioskop aku jarang kesana karena tiketnya mahal haha..”

“Hahaha begitukah ? sebenarnya aku memiliki dua tiket bioskop, aku mendapatkannya secara gratis, apa kau mau pergi bersamaku ?”

“Wooah aku mau tentu aku mau, tapi tiket film apa ?”

“Hunger game”

“Jinjja ? aku juga menyukai film itu, betapa beruntungnya. Aku mau, tentu aku mau pergi bersamamu, kapan waktunya ?”

“Masih satu Minggu lagi sih”

“Oke tak apa, selama gratis aku mau haha”

“Haha dasar, oke sepertinya sebentar lagi bonusnya habis. Kalau begitu aku tutup ya”

“Oke Daah”

“Daahh”

Jieun menutup ponselnya.

Lihatkan.. Joon myeon memang selalu bisa lebih ramah dari pada namja satu itu ..

________

Joon myeon tersenyum senang, jujur saja itu dia tidak memiliki tiket gratis. Itu hanya taktik agar ia bisa ke bioskop bersama Jieun.

“Joon myeonie !” Sang ibu tampak memanggilnya.

“Ada apa bu !?”

“Ada temanmu, turunlah dan temui dia !” Joon myeon mengernyit. Namun kemudian ia beranjak dari kursi belajarnya dan turun.

Shannon ..

Kenapa lama-lama aku jengah dengan kehadirannya..

“Hai”

“Hai oppa”

“Ada apa ?”

“Oppa bukankah kau bilang kau mau membantuku untuk dekat lagi dengan Sehun oppa”

“Iya lalu ?”

“Biarkan aku ikut berlibur bersama kalian”

“Dari mana kau tahu kami akan berlibur ?”

“Aku mendengarnya saat dikantin. Oppa jebal izinkan aku ikut ya..” rayu Shannon.

“Tapi.. Sehun pasti tidak akan menyetujuinya”

“Lalu apa yang harus kulakukan” ucap Shannon dengan wajah murung membuat Joon myeon tidak enak hati.

“Oppa bilang oppa akan membantuku untuk dekat lagi dengan Sehun oppa” Shannon membuat raut wajahnya sedih dan murung yang dibuat-buat agar Joon myeon merasa kasihan.

Apa yang harus kulakukan..

Joon myeon menghela nafas lalu mengangguk kecil tanda setuju.

“Aku boleh ikut ?” lagi, Joon myeon mengangguk.

“Yeyy, gomawo oppa” ucap Shannon seraya memeluk Joon myeon namun kemudian ia tersenyum puas tanpa namja itu sadari.

<<>> 

Akhir pekan pun datang, Jieun dan Eun Bi sudah siap dengan tas punggung masih-masing. Berdiri didepan sekolah menunggu Sehun dan Joon myeon. Tak lama mobil Sehun mulai mendekat.

“Mana Joon myeon ?” tanya Sehun saat memarkirkan mobilnya didepan dua gadis itu.

“Ku kira dia bersamamu” jawab Jieun.

“Aniyo” Sehun menggeleng.

“Tunggu saja, mungkin sebentar lagi dia akan datang” ucap Eun Bi. Sehun mengangguk.

“Masuklah dulu, oia kau bisa duduk didepan bersamaku Ji” ucap Sehun dengan garukan kecil dikepalanya. Sementara Jieun terdiam sesaat lalu mengangguk. Eun Bi mendekat lalu berbisik.

“Ciee”

“Ck apa sih” balas Jieun. Dan merekapun memasuki mobil Sehun dengan Jieun yang duduk didepan bersama Jieun. Sementara Eun Bi duduk dikursi tengah. Gadis itu melihat jam tangannya dan mengedarkan pandangannya. Kenapa Joon myeon bisa terlambat padahal namja itu yang mengusulkan pukul berapa mereka harus berkumpul.

“Bukankah itu Joon myeon ?” ucap Jieun lalu Sehun dan Eun Bi memandang ke arah yang sama.

“Dia bersama siapa ?” tanya Eun Bi karena mereka melihat Joon myeon berjalan bersama seorang gadis.

“Kurasa dia Shannon” jawab Jieun.

“Mereka saling kenal ?” Eun Bi sungguh makin penasaran. Apa jangan-jangan karena shannon, Joon myeon tak merespon dirinya ?

Sh*t kenapa ada gadis itu..  gerutu Sehun dalam hati.

“Annyeong” sapa Shannon pada semua orang di mobil Sehun.

“Oh annyeong Shannon-a” balas Jieun dengan senyum sumringah. Shannon membalas senyum itu lebih lebar namun dalam hati ia merasa mual sendiri tersenyum untuk Jieun. Ingin rasanya ia menarik kerah baju Jieun lalu mendorongnya agar menjauh dari Sehun. Shannon juga baru sadar jika Sehun dan Jieun duduk bersama didepan. Hal itu makin membuatnya marah. Ia ingin protes namun ia khawatir Sehun akan bertindak dan malah tidak mengizinkannya ikut.

“Oia teman-teman, aku mengajak Shannon. Kalian pasti penasaran kan bagaimana aku kenal dengan Shannon-“ ucap Joon myeon.

“Sudahlah cepat masuk, ceritanya bisa nanti” sergah Sehun dengan wajah datarnya. Jieun merasa ada yang aneh dengan Sehun tiap kali ada Shannon.

“B baiklah, ayo kita berangkat” Joon myeon tahu Sehun tengah marah karena ia mengajak Shannon tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Joon myeon serba salah, satu sisi ia teman Sehun namun disisi lain Shannon juga temannya dan meminta pertolongannya. Namja itu masuk dan duduk paling belakang sementara Shannon duduk bersama Eun Bi. Joon myeon menghela nafas setelahnya.
Menit pertama perjalanan mereka diisi dengan berbagai pertanyaan Jieun seputar Shannon dan Joon myeon. Mengapa mereka bisa saling mengenal. Joon myeon pun senang hati menjelaskannya. Namun ia tak menjelaskan bahwa Shannon adalah mantan kekasih Sehun. Hanya dua orang itu yang asik mengobrol. Jieun pun menceritakan bagaimana awalnya ia mengenal Shannon. Dua orang itu saling terbahak sendiri. Sementara Sehun fokus menyetir dan tak ingin ikut nimbrung. Sedangkan Eun Bi terus saja melirik Shannon yang tersenyum padanya namun Eun Bi acuhkan. Ia mulai tak suka dengan Shannon saat tahu yeoja itu mengenal Joon myeon dan ia merasa mereka bukan hanya teman biasa. Pasti pernah terjadi sesuatu, pikir Eun Bi. Buktinya Sehun hanya diam dan mengangguk saat Joon myeon bertanya untuk membernarkan.

Ada yang aneh disini.. batin Eun Bi.

Aku sungguh tidak mood lagi untuk liburan ini batin Sehun.

Menit-menit selanjutnya, Jieun mulai bernyanyi dengan Eun Bi menyaut-nyaut. Eun Bi merasa bosan juga lama-lama hanya diam. Ia pun memutuskan untuk ikut bernyanyi dengan Jieun guna membunuh waktu. Sementara Shannon mulai tertidur.

Jieun menyenggol lengan Sehun.

“Mwo ?” ucap Sehun malas.

“Santailah kau ini kenapa sih jadi membosankan seperti ini”

Aku benar-benar sudah tidak mood dengan adanya Shannon disini..

Perlahan Sehun pun mengangguk-angguk kaku mengikuti yang Jieun lakukan saat musik berputar.

“Y yaa yaak.. kau mengejek ku ?” kesal Jieun dan Sehun kembali diam lalu melirik yeoja itu.

“Hhaha.. sudah jangan ganggu dia” Eun bi rasa Jieun dan Sehun itu lama-lama terlihat cocok bersama.

Sekitar satu jam kemudian mereka sampai di villa Sehun.

“Woi bangun kita sampai” ucap Sehun. Satu persatu dari mereka pun bangun dan keluar dari mobil. Memandang ke sekililing dan dibuatnya takjub dengan pemandangan asri yang jarang mereka temui di kota. Jieun memejamkan matanya lalu menghirup udara dalam-dalam.

Karya cipta Tuhan yang indah.. ucapnya dalam hati.

Sementara Eun Bi mulai memfoto pemandangan indah itu dengan kameranya. Hal itu membuat Joon myeon tertarik.

“Kau suka memotret juga ?” Eun Bi terkejut karena baru kali ini Joon myeon menyapanya terlebih dahulu dan seakan tertarik mengobrol dengannya. Eun Bi mengangguk antusias.

“Kau juga suka memotret ?” Joon myeon mengangguk sama.

“Woah kita bisa saling berbagi ilmu tentang photography”

“Kurasa begitu”

Sementara Shannon memandang Sehun yang berjalan mendekati Jieun.

“Yaa, apa yang kau lakukan ?” tanya Sehun sembari berdiri disamping Jieun. Gadis itu pun membuka matanya lalu mendengus pelan.

“Mengganggu saja”

“Dasar norak, sangat terlihat tidak pernah liburan ya”

“Ne ! aku memang norak wae ?”

“Ani hanya memastikan bahwa kau norak tulen” 

"Yaaakk" 

"Haha" Sehun berbalik lalu-

“Teman-teman ! perhatian, kita akan membuat barbeque party jadi sekarang ayo kita bergegas”

“Oke”

“Kami namja akan membawa peralatannya kesamping danau lalu para yeoja yang bagian memasak”

“Ne” jawab Jieun jengah. Memasaka lagi, memasak lagi, Jieun kira karena mereka tengah berlibur ia bebas dari pekerjaan memasak. Ternyata ia memang ditakdirkan untuk memasak.

Menunggu para namja mempersiapkan peralatan barbeque. Jieun, Eun Bi dan Shannon duduk disebuah kursi kayu yang mengarah langsung ke danau.

“Shannon-a, bisakah kau memfoto kami ?”

“O oh ne sunbae”

Sial, aku malah jadi pesuruh disini..

Eun Bi memang sengaja melakukannya. Sebisa mungkin ia akan mengerjai Shannon selama disana. Eun Bi dan Jieun berpose dengan berbagai gaya. Kapan lagi mereka bisa berfoto ditempat bagus seperti ini. Sementara Shannon memasang wajah kesal bercampur muak namun ia tetap memaksakan untuk tersenyum. Setelah membidik beberapa foto, Jieun berdiri.

“Sini, biar aku yang memfoto kalian. Kau ingin difoto juga kan ?”

Akhirnya si jelek ini mengerti batin Shannon. Baru saja Shannon akan memberikan kamera itu pada Jieun, Eun Bi bangkit.

“Tunggu dulu, foto kami sekali lagi disana, sepertinya akan bagus, benar tidak Ji ?” ucap Eun Bi seraya menarik lengan Jieun untuk kembali berfoto ditempat berbeda.

Aiishh yeoja satu itu kenapa jadi menyebalkan sepertii ini sih.. Shannon makin geram. Terpaksa ia kembali memfoto mereka. Namun saat giliran ia yang ingin difoto, Joon myeon memekik peralatan barbeque sudah siap dan mereka bisa langsung memasak. Sungguh sial nasib Shannon kali ini.

“Kipas yang benar” ucap Jieun seraya membolak-balikan daging yang ditusuk bercampur sayuran itu. dan Sehunlah yang bertugas mengipasnya. Sementara Eun Bi dan Joon myeon menusuk-nusukan daging dan sayur yang akan dipanggang. Joon myeon sama sekali tak bisa mendekati Jieun karena Eun Bi terus saja membuntutinya seperti anak ayam. Lalu apa yang dilakukan Shannon ? yeoja itu tengah membuat sirup. Ia mengudek satu persatu minuman itu dengan kesal karena sebal melihat Sehun dan Jieun makin dekat.

“Jadi kau satu sekolah dengan Shannon saat SMP ?” tanya Jieun dan namja itu mengangguk.

“Tapi kenapa kau terlihat tidak suka padanya ?” tanya Jieun lagi membuat Sehun menghentikan kipasannya lalu memandang Jieun.

“A aku hanya penasaran, jangan memandangiku seperti itu, kalau tidak mau cerita ya sudah” Jieun risih dengan pandangan datar yang Sehun perlihatkan. Entah mengapa membuat yeoja itu gugup bercampur takut.

“Karena dia man-“ belum selesai ia berbicara tiba-tiba Shannon datang dan mendekati Jieun lalu memandang Sehun sesaat.

“Sunbae, ada yang bisa kubantu ?”

 “Oh, kau sudah selesai membuat sirup nya ?” Shannon mengangguk manis.

“Baiklah bantu aku memanggang ini”

“Ok” sementara Sehun memutar matanya malas.

“Hun, dimana toiletnya, aku ingin pipis” tanya Jieun. Sehun menunjuk villanya.

“Dilantai dua sebelah kanan”

“Ok kalau begitu aku ke toilet dulu”

“Hmm”

“Mau ku antar sunbae ?” ucap Shannon.

“Tidak perlu, panggang saja yang benar, awas gosong”

“Haha oke sunbae”

Yang gosong itu pantasnya dimakan olehmu.. umpat Shannon dalam hati.

Kini hanya ada mereka berdua disana. Suasananya hening namun Shannon mulai memberanikan diri membuka mulutnya.

“Op-“

“Diamlah” sergah Sehun. Shannon mendengus pelan. Lalu memandang Sehun kesal.

“Oppa masih marah padaku ? bukankah aku sudah minta maaf ? apa semua itu tidak cukup ?”

“Tidak cukup” jawab Sehun acuh.

“Lalu apa yang harus kulakukan ?”

“Pergi jauh-jauh dari hidupku”

“Tapi aku masih-“

“Tidak ada yang tersisa dihatiku untukmu”

“Oppa jebal” Shannon mulai berkaca-kaca.

“Hentikan semua ini karena aku sudah menyukai orang lain”

“Apa yang kau sukai dari yeoja jelek itu ?” Sehun mengangkat wajahnya lalu memandang Shannon. Jadi rupanya Shannon sudah tahu jika Sehun menyukai Jieun ?

“Jaga ucapanmu, dia 100 kali lebih baik darimu”

“Apa dia tahu kalau Joon myeon oppa juga menyukainya ?” Sehun membelalakan matanya. Cukup terkejut bahwa Shannon banyak mengetahui kebenarannya.

“Dia belum tahu apa-apa”

“Bagaimana jika aku memberitahu semuanya, bahwa kalian sedang bersaing untuk memperebutkan cintanya, kira-kira apa reaksinya ?” ancam Shannon.

“Kurasa aku tahu satu kebenaran lagi tentang dirimu, kau seperti rubah. Kau ingin memberitahu Jieun ? silahkan saja” Shannon mengepalkan tangannya kesal. Kesabarannya sudah diubun-ubun.

“Lihat saja nanti” tak berapa lama Jieun datang.

Apa yang akan ia lakukan..

Kurasa Shannon yang sekarang bukan Shannon yang kukenal dulu..

Ia benar-benar berubah, ada apa sebenarnya ?

“Mian, aku sedikit lama, soalnya tersesat sebentar tadi haha” tak ada yang menanggapi guyonan kecilnya. Sehun dan Shannon tampak serius mengerjakan pekerjaan mereka. Jieun cemberut sebentar, lalu ia menghampiri Eun Bi dan Joon myeon untuk membawa tusukan daging yang sudah selesai.

“Jadi mereka..” Joon myeon mengangguk mengiyakan. Dan Jieun bingung dengan kedua orang itu.

“Apa yang kalian bicarakan”

“Hot gossip”

“Mwo ? apa apa aku ingin tahu” Jieun tampak tertarik.

“Akan kuberitahu kapan-kapan”

“Yaahh” Entah mengapa memperhatikan ekspresi Jieun mampu membuat Joon myeon tersenyum.

____

Semua makanan yang mereka masak sudah tersaji rapih beserta minuman segar berwarna orange. Joon myeon mengangkat gelas pertama lalu yang lain mengikuti.

“Untuk kemenangan kita”

“Dan untuk persahabatan baru kita” lanjut Jieun.

“Bersulang !” pekik Eun Bi. Terdengar bunyi tring dari benturan kecil gelas masing-masing. Sementara Shannon terus menatap Sehun dengan senyuman miringnya. Ia tahu Sehun sedang cemas dengan ancamannya tadi. Sehun memutar matanya jengah lalu mengalihkan pandangannya pada Jieun dan tersenyum bersama.

Terus saja mengacuhkanku oppa, kau akan tahu akibatnya nanti..

Setelah bersulang masing-masing sibuk dengan makanannya sendiri-sendiri. Memakan hasil masakan sendiri itu kadang menjadi sesuatu yang nikmat dan berbeda. Sebenarnya mereka hanya lapar. Ditengah-tengah kegiatan makan mereka, Eun Bi mengusulkan untuk foto bersama dan Shannon ditunjuk untuk menjadi juru camera lagi. Rasanya Eun Bi ingin tertawa melihat ekspresi gadis itu yang kesal namun masih tetap menerima permintaannya. Ia sudah tahu mengenai cerita Sehun dan Shannon saat SMP, hal itu makin membuat Eun Bi tak suka pada Shannon. Ternyata gadis berwajah polos itu bisa juga membuat Sehun sebagai taruhan. Sulit dipercaya.

“Kimchi !” ucap keempat remaja itu pada kamera dan cekrek. 

Acara dilanjutkan dengan bermain sebuah permainan dimana yang kalah harus bernyanyi atau menari. Dan sekarang Eun Bi tengah menari karena ia kalah, yeoja itu tampak energik meski tariannya terbilang aneh tak karuan. Membuat Jieun terpingkal dan Sehun tersenyum tertahan. Mereka menyoraki heboh dan bertepuk tangan saat Eun Bi menari, yeoja itu membungkuk saat ia selesai menari dan suara tepuk tangan makin heboh, membuatnya sedikit malu. Permainan kembali berlanjut dan kali ini Shannon yang kalah. Yeoja itupun bernyanyi lagu Good day milik IU. Bahkan nada 3 oktafnya mampu ia nyanyikan membuat Jieun terkagum-kagum. Jieun dan Joon myeon bertepuk tangan keras saat Shannon merampungkan nyanyiannya. Sementara Sehun dan Eun bi bertepuk tangan dengan malas-malasan. Jieun, Joon myeon dan Sehun tak pernah kalah dalam permainan mungkin otak pintar mereka bekerja saat permainan itu berlangsung.

Setelah makan bersama, kini masing-masing bisa melakukan apapun sesuka hati mereka. Jieun dan Eun Bi tengah berjalan-jalan menyusuri danau seraya berfoto dibeberapa view yang dirasa bagus. Awalnya Jieun mengajak Shannon untuk bergabung namun Eun Bi menolaknya. Shannon tengah duduk disisi lain danau sembari mendengar lagu dari ponselnya. Sementara Sehun dan Joon myeon membereskan peralatan barbeque yang telah dipakai.

“Yaak Hun, kau marah padaku, diam terus dari tadi” Sehun melirik sekilas.

“Kau mengajak yeoja itu dan tidak memberitahuku, apa aku tidak boleh kesal ?” 

“Mian, dia memaksa ikut”

“Pasti kau memberitahunya tentang rencana kita”

“Tidak, sungguh, dia tahu saat mendengar obrolan ku bersama Jieun dikantin. Dia sangat ingin ikut, aku tidak tega menolaknya”

“Aku mulai curiga padamu” ucap Sehun dengan tatapan menusuknya. Bukan hanya Jieun yang terintimidasi dengan tatapan Sehun, jujur saja Joon myeon juga.

“Yaak curiga bagaimana ?”

“Apa kau berencana mendekatkanku dengan Shannon agar kau bisa leluasa mendekati Jieun ?”

“Yaak mana ada hal seperti itu, kita sudah sepakat untuk bersaing secara sehat kan ? tapi idemu boleh juga”

“Yaaakk !”

“Haha..”  Selesai membereskan peralatan, dua namja itu duduk didepan villa Sehun sembari memperhatikan yeoja yang sama.

Aku bahkan tidak bisa mendekati Jieun hari ini, Eun Bi terus saja ada disekitarku batin Joon myeon.

Apa yang akan Shannon lakukan ? aku takut dia berusaha menyakiti Jieun batin Sehun. Tak lama Jieun menghampiri kedua namja yang tengah melamun itu.

“Hei, kakek-kakek tua, apa yang kalian lakukan disini ?” ucapan Jieun membuat kedua namja itu menatapnya tajam.

“Haha.. aku hanya bercanda ya ampun sensitif sekali kalian” bukannya kesal, dua namja itu justru terpesona dengan tawa lepas Jieun. Seakan ada bling-bling disekitar wajah Jieun.

“Awas, aku ingin duduk diantara dua kakek ini” Jieun dengan usil menggeser apitan dua namja itu lalu duduk ditengahnya.

“Aku berterima kasih pada kalian berdua, liburan ini benar-benar mengesankan” dua namja itu menoleh, memandang Jieun dari sisi yang berbeda.

“Aku juga merasakan hal yang sama” ucap Joon myeon.

“Tunggu saja sampai aku menagih iuran dari kalian semua karena semua ini tidak gratis” ucap Sehun.

“Yaakk !” Jieun dan Joon myeon memekik keras.

“Haha..”

To Be Continue ~ 


#Horeee belum bisa END T.T bakal masih panjang kayanya ceritanya. Mian klo ada typo, ga dibaca ulang soalnya hehe.. seperti biasa kasih saran dan masukan, kritik juga boleh. Ok See U 


Comments

  1. jieun jangan polos2 bgt �� ayolah aku penasaran nanti jadinua shannon bakal beraksi apa wkwkwk

    lanjut thor

    ReplyDelete
  2. Wah keren,,
    Jadi makin penasaran..

    Jieun masih belum sadar juga ck ck ck

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih..
      Jieun emang gitu ga peka :D
      D tunggu aja y

      Delete
  3. Bakar shannon bakar! *eh wkwk udah joonmyeon sama eunbi aja biar adil.. Jieun sama sehun udah sepaket gabisa diganggu gugat. Wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan dong anak org tuh wkwk..
      Gmn author ini mah Mau ky gmn hihi

      Delete

Post a Comment