Lee Ji Eun [IU], Oh Sehun, Kim Joon Myeon, Shannon William etc.
Drama, School Life, Teen
Olimpiade
berakhir namun persaingan antara Sehun dan Joon Myeon baru akan dimulai. Kali
ini memang tidak ada alasan bagi mereka untuk bertemu Jieun karena tak ada lagi
latihan yang diadakan sepulang sekolah namun kadang mereka sering bertemu
dikantin saat waktu istirahat tiba.
“Akhirnya
kalian menang juga Ji”
“Aku
juga benar-benar tidak menyangka” ada perasaan lega saat olimpiade itu
dimenangkannya.
“Tidak
adakah perayaan untuk kemenangan ini ?”
“Eumm-“
sebenarnya Jieun juga merencanakan sebuah perayaan kecil, setidaknya
makan-makan mungkin akan bisa menjadi perayaan yang murah namun bermakna juga
mengenyangkan tentunya.
“Tentu
saja ada” jawab Joon Myeon seraya menghampiri meja Jieun dan Eun Bi. Duduk
didekat Jieun.
“Mwo
? perayaan apa ?” tanya Jieun.
“Aku
dan Sehun sudah sepakat untuk mengadakan perayaan kemenangan kita Ji”
“Kenapa
kalian tidak memberitahuku lebih dulu”
“Tujuanku
kemari untuk memberitahumu, Ji”
“Begitu,
lalu apa rencana kalian untuk merayakan kemenangan kita ?”
“Be-“
“Pasti
berlibur” sergah Eun Bi. Membuat Joon myeon meliriknya malas karena didahului.
“Benar”
lanjut Joon myeon.
“Woaah,
ide bagus. Tapi kita akan berlibur kemana ?” Jieun tampak tertarik. Sudah lama
ia tak berlibur bersama banyak orang.
“Sehun
memiliki villa didekat sebuah danau. Dia sih menyarankan kita berlibur kesana”
“Aku
sih setuju saja asalkan Eun Bi bisa ikut denganku”
“Tentu
saja lebih banyak orang lebih seru”
“Kapan
kita akan berangkat ?”
“Akhir
Minggu ini bagaimana ?” Jieun memandang Eun Bi sesaat. Lalu kedua gadis itu
mengangguk dan-
“Setuju
!”
“Hahah..
oke. Kita berkumpul didepan sekolah jam 7 pagi”
“Oke”
Berlibur ?
Ouw pasti akan menyenangkan
Tapi ingat, aku juga akan
disana untuk mengacaukannya..
Gadis
yang tengah memesan minuman itu menyeringai kecil. Siapa lagi jika bukan
Shannon.
<<>>
Sehun
memegang tangan lemah nan pucat itu. menggenggamnya dengan lembut dan hangat.
“Kau
memenangkannya sayang ?” tanya ibu Sehun. Dan namja itu mengangguk.
“Ibu
bangga padamu”
“Ini
semua untuk ibu”
“Terimakasih,
terimakasih sudah menjadi anak yang membanggakan, ibu sangat bahagia
mendengarnya” Ny.Oh sangat bahagia hingga ia ingin menangis rasanya.
“Kenapa
ibu harus berterimakasih, sudah sewajarnya anak membanggakan orang tuanya kan
?” Ibu Sehun tersenyum seraya mengangguk kecil.
“Ibu
dengar dari kakakmu kau sedang menyukai seorang gadis ?”
“Aiishh
kenapa noona itu ember sekali” ucap Sehun sebal.
“Kkk~
jika noona mu tidak bercerita pada ibu, lalu apa yang ibu tahu tentang dirimu
sayang. Ibu hanya terbaring disini dan tidak mengurusmu sama sekali”
“Ibu
jangan bicara seperti itu, baiklah-baiklah, ibu boleh tanya apa saja tentangku
pada noona atau tanya padaku langsung juga boleh, sangat boleh” Ny.Oh kembali
tersenyum diwajah pucatnya. Mengelus punggung tangan Sehun dengan tangan
kanannya.
“Sekarang
ceritakan pada ibu gadis seperti apa yang sudah membuatmu jatuh cinta” Sehun
tampak sedikit canggung, malu dan senang bercampur menjadi satu.
“Ommo~
kenapa jadi salah tingkah seperti itu kkk~”
“Jangan
menggodaku ibu” rajuk Sehun. Namja itu menjadi sangat berbeda jika sedang
berada dengan sang ibu.
“D
dia hanya seorang gadis biasa” lanjut Sehun.
“Jinjja
? tidak mungkin, ibu tidak percaya. Jika hanya seorang gadis biasa bagaimana
anak ibu ini sampai menyukainya. Pasti ada hal spesial yang membuatnya
istimewa” Sehun menggaruk kepalanya seraya tersenyum kecil.
“Lihat,
kau bahkan kembali tersenyum. Ibu jadi penasaran dengan gadis itu. Bawa dia
kemari, ibu ingin bertemu”
“Y
yaakk mana mungkin secepat itu. lagi pula Joon myeon juga menyukainya”
“Mwo
? Joon myeon juga menyukainya ? ibu jadi makin penasaran”
“Ibu
~ Tapi bagaimana jika gadis yang kusukai menyukai Joon myeon bu”
“Heii,
jangan putus asa seperti itu. berusaha dulu, mana mungkin gadis itu tidak
menyukai anak ibu yang tampan ini”
“Hahah
ibu benar juga” Ny.Oh menggeleng pelan dengan lengkungan senyumnya lagi.
“Ibu
jadi ingat masa-masa SMA ibu bersama ayahmu”
“Untuk
apa ibu mengingatnya, ayah juga tak mengingat ibu” ucap Sehun dengan raut
malas.
“Jangan
bicara seperti itu, kau pikir ayahmu bekerja untuk siapa ? untuk kita juga kan.
Kau harus menghormatinya nak”
“Ne
ne..” Tentu saja, apa yang bisa Sehun ingat jika mendengar nama ayahnya. Yang
ia ingat hanyalah namja yang terus menerus bekerja. Seakan ia tak mempunyai
keluarga.
“Tapi
aku jadi penasaran, memangnya ibu dan ayah pacaran sejak SMA ?”
“Tidak,
awalnya kami tak saling mengenal. Ibu justru tertarik dengan teman ayahmu. Ibu
selalu mengirim surat diloker teman ayahmu dan pada suatu hari ibu mendapat
surat balasan. Ibu kira itu dari teman ayahmu ternyata itu dari ayahmu dan dari
sanalah kami mulai dekat”
“Woaah
cerita yang menarik, kenapa ibu tidak membuat novel dengan cerita itu”
“Kkkk~
kau bisa saja”
“Jadi
awalanya ibu mengira surat itu dari namja yang ibu sukai ?” Ny.Oh mengangguk.
“Ibu
tahu yang sebenarnya saat memberanikan diri menemui namja yang ibu sukai tapi
namja itu tampak bingung dengan apa yang ibu ucapkan tentang surat-surat itu.
dari sana ibu mulai menyelidiki siapa sebenarnya yang mengirim surat ke ibu.
Ibu menemukan ayahmu sedang menaruh surat diloker ibu pagi-pagi sekali”
“Mendengar
cerita ibu, Aku jadi memiliki ide” ucap Sehun dengan senyum mengembang.
Sementara Ny.Oh mengernyit melihat anaknya. Ide apa yang ada dikepala Sehun ?
<<>>
Eun
Bi dan Jieun tengah berbaring dikasur. Malam ini Eun Bi menginap dirumah Jieun.
Dua yeoja itu memang sepakat untuk saling bergantian menginap setidaknya satu
kali dalam seminggu. Jieun memandang Eun Bi yang tampak murung memandang
ponselnya.
“Wae
?” Eun Bi menoleh, dengan raut penuh tanya pada Jieun.
“A
apa ?” Eun bi tak mengerti pada pertanyaan Jieun yang tiba-tiba.
“Kenapa
kau murung seperti itu ?”
“Seseorang
yang kusukai tidak membalas pesanku”
“Woaah
kau sedang menyukai seseorang ?” Eun Bi mengangguk.
Jieun, kau benar-benar bodoh
masa tidak tahu kalau aku menyukai Joon Myeon
“Siapa
? apa dia satu sekolah dengan kita ? apa dia tampan ? dia pintar tidak ? atau
mungkin dia sekelas dengan kita ? dia-”
“Yaaakk
!” Eun Bi memekik membuat mulut cerewet Jieun langsung tertutup.
“Bisakan
satu-satu bertanya nya” ucap Eun Bi seraya memutar bola matanya malas.
“Aku
kan hanya ingin tahu” ucap Jieun lalu menggembungkan mulutnya.
“Namja
itu adalah Joon Myeon”
“M
mwo !? jadi kau menyukai Joon myeon ? Woah” Eun Bi mengangguk malas. Merasa
jengah dengan keterlambatan Jieun akan rasa suka Eun Bi pada namja itu.
“Telat
tau”
“Apanya
yang telat ? a apakah kau telat datang bulan !?” Eun bi memandang Jieun seraya
menggeleng pelan.
Bagaimana bisa siswi
pemenang olimpiade, memiliki otak selelet ini Tuhan
Sulit dipercaya...
“Sudah
ah tidur yuk” Eun Bi mengakat selimutnya dan menutupi seluruh badannya dengan
selimut itu.
“Eh
tapi aku belum ngantuk, ceritakan lagi dong” Jieun menggoyang-goyangkan tubuh
Eun Bi namun gadis itu tak merespon.
“Huu”
Jieun
yang memang belum mengantuk memutuskan untuk kembali membaca komik online dari
laptopnya.
Tring
tring ~ ponsel Jieun berbunyi membuat gadis itu mengalihkan pandangannya.
“Sehun
?”
“Ada
apa malam-malam begini, tidak biasanya“ gumam Jieun.
“Eh
? kok kosong ?”
“Ah
mungkin dia salah kirim” Jieun meletakan ponselnya ke tempat semula dan kembali
membaca komik.
____
“Bodoh,
apa yang kulakukan !?” Sehun menggerutu pada dirinya sendiri karena mengirimkan
pesan kosong pada Jieun. Sebenarnya ia hanya ingin mengirim pesan namun ia
bingung harus membicarakan apa.
Kelamaan jomblo dari smp sih
-_-
Mendekati yeoja saja tidak
bisa
Aku terbiasa didekati bukan
mendekati.. Hufftt
Sehun
merasa putus asa sendiri. Ia tahu ia menyukai Jieun namun ia tidak akan
menunjukan perasaannya begitu saja. dia tidak akan terang-terangkan dan merubah
sikap menjadi manis didepan Jieun, itu akan terlihat aneh.
Sehun
kembali mengetik pesan untuk Jieun.
To Jieun
Mian, tadi itu salah kirim.
Oia apa Joon myeon sudah mengatakan tentang rencana untuk berlibur ? aku hanya
ingin memastikannya
Dan
Sehun menekan tombol send. Menghembuskan nafas lalu memandangi ponselnya.
Ayo, balas..
Jieun balaslah..
Tidak terlalu aneh kan
tiba-tiba aku mengirim pesan seperti itu padanya ?
Ya ampun Jieun balaslah..
Ding
Dong... Ponsel Sehun berbunyi, dengan segera ia membuka nya.
From
Jieun
Oh gwenchana, iya sudah,
Joon myeon sudah mengatakannya. Kurasa kau bisa menanyakannya langsung pada
Joon myeon tak perlu padaku.
To
Jieun
Mian, apa aku mengganggumu ?
From
Jieun
Haha, kau ini kenapa, tidak
kok, aneh saja karena kau belum pernah mengirim pesan padaku sejak kita bertiga
bertukar nomor. Dan malam ini kau mengirim pesan padaku hanya untuk menanyakan
hal itu.
Aku dibilang aneh -_-
Tapi memang iya sih..
Aku baru sadar kalau belum
pernah bertukar pesan dengan Jieun semenjak kami bertukar nomor..
Pabo..
Dan
Sehun tak kembali membalas pesan Jieun. Ia meletakan ponselnya dibawah bantal
lalu ia beranjak untuk menonton moto GP. Memikirkan bagaimana caranya dekat
dengan Jieun terlalu menguras pikirannya. Ia tidak akan peduli lagi, ia akan mengalir
saja. tidak akan terlalu dipaksakan.
_____
Jieun
yang masih fokus membaca komik dilayar laptop itu melirik ponselnya yang tidak
berbunyi lagi.
Apa ucapanku salah ?
Apa namja itu tersinggung ?
Tapi kan aku benar, dia
belum pernah mengirimiku pesan sejak bertukar nomor
Aiiisshh.. masa bodoh..
Triiiing
Triiiiing
Jieun
mengambil ponselnya dengan cepat karena kali ini ada sebuah panggilan
diponselnya. Ia mengira itu Sehun namun ternyata Joon Myeon.
“Hallo”
“Malam
Ji”
“Malam
Joon myeon-a, wae ?”
“Haha
aniya, aku memiliki bonus untuk menelpon jadi aku menelpon mu saja karena kartu
sim kita satu operator”
“Haha,
dasar. Oia apa ada yang perlu ku bawa untuk liburan akhir pekan nanti ?”
“Eum..
kurasa kau dan Eun Bi hanya perlu membawa perlengkapan yang kalian butuhkan
saja. lagi pula kita tidak akan menginap kan”
“Mian
karena aku kita tidak jadi menginap, aku pasti tidak diizinkan jika menginap”
“Gwenchana,
aku mengerti kok”
“Oia
tadi sehun mengirim pesan padaku, dia menanyakan apakah kau sudah membertahuku
tentang liburan ini”
“Jinjja
?”
Ck bukankah dia sudah tahu
Jieun akan ikut..
Itu pasti taktiknya untuk
mendekatimu Ji..
Yaaakk aku tidak akan
kalah..
“Benar”
“Oh
iya aku lupa kalau membertitahunya bahwa kau setuju”
“Eum
pantas saja dia menanyakannya”
“Oia
Ji apa kau suka ke bioskop ?”
“Bioskop
? eum sebenarnya aku suka menonton film tapi untuk ke bioskop aku jarang kesana
karena tiketnya mahal haha..”
“Hahaha
begitukah ? sebenarnya aku memiliki dua tiket bioskop, aku mendapatkannya
secara gratis, apa kau mau pergi bersamaku ?”
“Wooah
aku mau tentu aku mau, tapi tiket film apa ?”
“Hunger
game”
“Jinjja
? aku juga menyukai film itu, betapa beruntungnya. Aku mau, tentu aku mau pergi
bersamamu, kapan waktunya ?”
“Masih
satu Minggu lagi sih”
“Oke
tak apa, selama gratis aku mau haha”
“Haha
dasar, oke sepertinya sebentar lagi bonusnya habis. Kalau begitu aku tutup ya”
“Oke
Daah”
“Daahh”
Jieun
menutup ponselnya.
Lihatkan.. Joon myeon memang
selalu bisa lebih ramah dari pada namja satu itu ..
________
Joon
myeon tersenyum senang, jujur saja itu dia tidak memiliki tiket gratis. Itu
hanya taktik agar ia bisa ke bioskop bersama Jieun.
“Joon
myeonie !” Sang ibu tampak memanggilnya.
“Ada
apa bu !?”
“Ada
temanmu, turunlah dan temui dia !” Joon myeon mengernyit. Namun kemudian ia
beranjak dari kursi belajarnya dan turun.
Shannon ..
Kenapa lama-lama aku jengah
dengan kehadirannya..
“Hai”
“Hai
oppa”
“Ada
apa ?”
“Oppa
bukankah kau bilang kau mau membantuku untuk dekat lagi dengan Sehun oppa”
“Iya
lalu ?”
“Biarkan
aku ikut berlibur bersama kalian”
“Dari
mana kau tahu kami akan berlibur ?”
“Aku
mendengarnya saat dikantin. Oppa jebal izinkan aku ikut ya..” rayu Shannon.
“Tapi..
Sehun pasti tidak akan menyetujuinya”
“Lalu
apa yang harus kulakukan” ucap Shannon dengan wajah murung membuat Joon myeon
tidak enak hati.
“Oppa
bilang oppa akan membantuku untuk dekat lagi dengan Sehun oppa” Shannon membuat
raut wajahnya sedih dan murung yang dibuat-buat agar Joon myeon merasa kasihan.
Apa yang harus kulakukan..
Joon
myeon menghela nafas lalu mengangguk kecil tanda setuju.
“Aku
boleh ikut ?” lagi, Joon myeon mengangguk.
“Yeyy,
gomawo oppa” ucap Shannon seraya memeluk Joon myeon namun kemudian ia tersenyum
puas tanpa namja itu sadari.
<<>>
Akhir
pekan pun datang, Jieun dan Eun Bi sudah siap dengan tas punggung masih-masing.
Berdiri didepan sekolah menunggu Sehun dan Joon myeon. Tak lama mobil Sehun
mulai mendekat.
“Mana
Joon myeon ?” tanya Sehun saat memarkirkan mobilnya didepan dua gadis itu.
“Ku
kira dia bersamamu” jawab Jieun.
“Aniyo”
Sehun menggeleng.
“Tunggu
saja, mungkin sebentar lagi dia akan datang” ucap Eun Bi. Sehun mengangguk.
“Masuklah
dulu, oia kau bisa duduk didepan bersamaku Ji” ucap Sehun dengan garukan kecil
dikepalanya. Sementara Jieun terdiam sesaat lalu mengangguk. Eun Bi mendekat
lalu berbisik.
“Ciee”
“Ck
apa sih” balas Jieun. Dan merekapun memasuki mobil Sehun dengan Jieun yang
duduk didepan bersama Jieun. Sementara Eun Bi duduk dikursi tengah. Gadis itu
melihat jam tangannya dan mengedarkan pandangannya. Kenapa Joon myeon bisa
terlambat padahal namja itu yang mengusulkan pukul berapa mereka harus
berkumpul.
“Bukankah
itu Joon myeon ?” ucap Jieun lalu Sehun dan Eun Bi memandang ke arah yang sama.
“Dia
bersama siapa ?” tanya Eun Bi karena mereka melihat Joon myeon berjalan bersama
seorang gadis.
“Kurasa
dia Shannon” jawab Jieun.
“Mereka
saling kenal ?” Eun Bi sungguh makin penasaran. Apa jangan-jangan karena
shannon, Joon myeon tak merespon dirinya ?
Sh*t kenapa ada gadis itu.. gerutu Sehun dalam hati.
“Annyeong”
sapa Shannon pada semua orang di mobil Sehun.
“Oh
annyeong Shannon-a” balas Jieun dengan senyum sumringah. Shannon membalas
senyum itu lebih lebar namun dalam hati ia merasa mual sendiri tersenyum untuk
Jieun. Ingin rasanya ia menarik kerah baju Jieun lalu mendorongnya agar menjauh
dari Sehun. Shannon juga baru sadar jika Sehun dan Jieun duduk bersama didepan.
Hal itu makin membuatnya marah. Ia ingin protes namun ia khawatir Sehun akan
bertindak dan malah tidak mengizinkannya ikut.
“Oia
teman-teman, aku mengajak Shannon. Kalian pasti penasaran kan bagaimana aku
kenal dengan Shannon-“ ucap Joon myeon.
“Sudahlah
cepat masuk, ceritanya bisa nanti” sergah Sehun dengan wajah datarnya. Jieun
merasa ada yang aneh dengan Sehun tiap kali ada Shannon.
“B
baiklah, ayo kita berangkat” Joon myeon tahu Sehun tengah marah karena ia
mengajak Shannon tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Joon myeon serba salah,
satu sisi ia teman Sehun namun disisi lain Shannon juga temannya dan meminta
pertolongannya. Namja itu masuk dan duduk paling belakang sementara Shannon
duduk bersama Eun Bi. Joon myeon menghela nafas setelahnya.
Menit
pertama perjalanan mereka diisi dengan berbagai pertanyaan Jieun seputar
Shannon dan Joon myeon. Mengapa mereka bisa saling mengenal. Joon myeon pun
senang hati menjelaskannya. Namun ia tak menjelaskan bahwa Shannon adalah
mantan kekasih Sehun. Hanya dua orang itu yang asik mengobrol. Jieun pun
menceritakan bagaimana awalnya ia mengenal Shannon. Dua orang itu saling
terbahak sendiri. Sementara Sehun fokus menyetir dan tak ingin ikut nimbrung.
Sedangkan Eun Bi terus saja melirik Shannon yang tersenyum padanya namun Eun Bi
acuhkan. Ia mulai tak suka dengan Shannon saat tahu yeoja itu mengenal Joon
myeon dan ia merasa mereka bukan hanya teman biasa. Pasti pernah terjadi
sesuatu, pikir Eun Bi. Buktinya Sehun hanya diam dan mengangguk saat Joon myeon
bertanya untuk membernarkan.
Ada yang aneh disini.. batin Eun Bi.
Aku sungguh tidak mood lagi
untuk liburan ini batin Sehun.
Menit-menit
selanjutnya, Jieun mulai bernyanyi dengan Eun Bi menyaut-nyaut. Eun Bi merasa
bosan juga lama-lama hanya diam. Ia pun memutuskan untuk ikut bernyanyi dengan
Jieun guna membunuh waktu. Sementara Shannon mulai tertidur.
Jieun
menyenggol lengan Sehun.
“Mwo
?” ucap Sehun malas.
“Santailah
kau ini kenapa sih jadi membosankan seperti ini”
Aku benar-benar sudah tidak
mood dengan adanya Shannon disini..
Perlahan
Sehun pun mengangguk-angguk kaku mengikuti yang Jieun lakukan saat musik
berputar.
“Y
yaa yaak.. kau mengejek ku ?” kesal Jieun dan Sehun kembali diam lalu melirik
yeoja itu.
“Hhaha..
sudah jangan ganggu dia” Eun bi rasa Jieun dan Sehun itu lama-lama terlihat
cocok bersama.
Sekitar
satu jam kemudian mereka sampai di villa Sehun.
“Woi
bangun kita sampai” ucap Sehun. Satu persatu dari mereka pun bangun dan keluar
dari mobil. Memandang ke sekililing dan dibuatnya takjub dengan pemandangan
asri yang jarang mereka temui di kota. Jieun memejamkan matanya lalu menghirup
udara dalam-dalam.
Karya cipta Tuhan yang
indah.. ucapnya
dalam hati.
Sementara
Eun Bi mulai memfoto pemandangan indah itu dengan kameranya. Hal itu membuat
Joon myeon tertarik.
“Kau
suka memotret juga ?” Eun Bi terkejut karena baru kali ini Joon myeon
menyapanya terlebih dahulu dan seakan tertarik mengobrol dengannya. Eun Bi
mengangguk antusias.
“Kau
juga suka memotret ?” Joon myeon mengangguk sama.
“Woah
kita bisa saling berbagi ilmu tentang photography”
“Kurasa
begitu”
Sementara
Shannon memandang Sehun yang berjalan mendekati Jieun.
“Yaa,
apa yang kau lakukan ?” tanya Sehun sembari berdiri disamping Jieun. Gadis itu
pun membuka matanya lalu mendengus pelan.
“Mengganggu
saja”
“Dasar
norak, sangat terlihat tidak pernah liburan ya”
“Ne
! aku memang norak wae ?”
“Ani hanya memastikan bahwa kau norak tulen”
"Yaaakk"
"Haha" Sehun berbalik lalu-
“Teman-teman
! perhatian, kita akan membuat barbeque party jadi sekarang ayo kita bergegas”
“Oke”
“Kami
namja akan membawa peralatannya kesamping danau lalu para yeoja yang bagian
memasak”
“Ne”
jawab Jieun jengah. Memasaka lagi, memasak lagi, Jieun kira karena mereka
tengah berlibur ia bebas dari pekerjaan memasak. Ternyata ia memang ditakdirkan
untuk memasak.
Menunggu
para namja mempersiapkan peralatan barbeque. Jieun, Eun Bi dan Shannon duduk
disebuah kursi kayu yang mengarah langsung ke danau.
“Shannon-a,
bisakah kau memfoto kami ?”
“O
oh ne sunbae”
Sial, aku malah jadi pesuruh
disini..
Eun
Bi memang sengaja melakukannya. Sebisa mungkin ia akan mengerjai Shannon selama
disana. Eun Bi dan Jieun berpose dengan berbagai gaya. Kapan lagi mereka bisa
berfoto ditempat bagus seperti ini. Sementara Shannon memasang wajah kesal
bercampur muak namun ia tetap memaksakan untuk tersenyum. Setelah membidik
beberapa foto, Jieun berdiri.
“Sini,
biar aku yang memfoto kalian. Kau ingin difoto juga kan ?”
Akhirnya si jelek ini
mengerti
batin Shannon. Baru saja Shannon akan memberikan kamera itu pada Jieun, Eun Bi
bangkit.
“Tunggu
dulu, foto kami sekali lagi disana, sepertinya akan bagus, benar tidak Ji ?”
ucap Eun Bi seraya menarik lengan Jieun untuk kembali berfoto ditempat berbeda.
Aiishh yeoja satu itu kenapa
jadi menyebalkan sepertii ini sih.. Shannon makin geram. Terpaksa ia kembali memfoto
mereka. Namun saat giliran ia yang ingin difoto, Joon myeon memekik peralatan
barbeque sudah siap dan mereka bisa langsung memasak. Sungguh sial nasib
Shannon kali ini.
“Kipas
yang benar” ucap Jieun seraya membolak-balikan daging yang ditusuk bercampur
sayuran itu. dan Sehunlah yang bertugas mengipasnya. Sementara Eun Bi dan Joon
myeon menusuk-nusukan daging dan sayur yang akan dipanggang. Joon myeon sama
sekali tak bisa mendekati Jieun karena Eun Bi terus saja membuntutinya seperti
anak ayam. Lalu apa yang dilakukan Shannon ? yeoja itu tengah membuat sirup. Ia
mengudek satu persatu minuman itu dengan kesal karena sebal melihat Sehun dan
Jieun makin dekat.
“Jadi
kau satu sekolah dengan Shannon saat SMP ?” tanya Jieun dan namja itu
mengangguk.
“Tapi
kenapa kau terlihat tidak suka padanya ?” tanya Jieun lagi membuat Sehun
menghentikan kipasannya lalu memandang Jieun.
“A
aku hanya penasaran, jangan memandangiku seperti itu, kalau tidak mau cerita ya
sudah” Jieun risih dengan pandangan datar yang Sehun perlihatkan. Entah mengapa
membuat yeoja itu gugup bercampur takut.
“Karena
dia man-“ belum selesai ia berbicara tiba-tiba Shannon datang dan mendekati
Jieun lalu memandang Sehun sesaat.
“Sunbae,
ada yang bisa kubantu ?”
“Oh, kau sudah selesai membuat sirup nya ?”
Shannon mengangguk manis.
“Baiklah
bantu aku memanggang ini”
“Ok”
sementara Sehun memutar matanya malas.
“Hun,
dimana toiletnya, aku ingin pipis” tanya Jieun. Sehun menunjuk villanya.
“Dilantai
dua sebelah kanan”
“Ok
kalau begitu aku ke toilet dulu”
“Hmm”
“Mau
ku antar sunbae ?” ucap Shannon.
“Tidak
perlu, panggang saja yang benar, awas gosong”
“Haha
oke sunbae”
Yang gosong itu pantasnya
dimakan olehmu.. umpat Shannon dalam hati.
Kini
hanya ada mereka berdua disana. Suasananya hening namun Shannon mulai
memberanikan diri membuka mulutnya.
“Op-“
“Diamlah”
sergah Sehun. Shannon mendengus pelan. Lalu memandang Sehun kesal.
“Oppa masih marah padaku ? bukankah aku sudah
minta maaf ? apa semua itu tidak cukup ?”
“Tidak
cukup” jawab Sehun acuh.
“Lalu
apa yang harus kulakukan ?”
“Pergi
jauh-jauh dari hidupku”
“Tapi
aku masih-“
“Tidak
ada yang tersisa dihatiku untukmu”
“Oppa
jebal” Shannon mulai berkaca-kaca.
“Hentikan
semua ini karena aku sudah menyukai orang lain”
“Apa
yang kau sukai dari yeoja jelek itu ?” Sehun mengangkat wajahnya lalu memandang
Shannon. Jadi rupanya Shannon sudah tahu jika Sehun menyukai Jieun ?
“Jaga
ucapanmu, dia 100 kali lebih baik darimu”
“Apa
dia tahu kalau Joon myeon oppa juga menyukainya ?” Sehun membelalakan matanya.
Cukup terkejut bahwa Shannon banyak mengetahui kebenarannya.
“Dia
belum tahu apa-apa”
“Bagaimana
jika aku memberitahu semuanya, bahwa kalian sedang bersaing untuk memperebutkan
cintanya, kira-kira apa reaksinya ?” ancam Shannon.
“Kurasa
aku tahu satu kebenaran lagi tentang dirimu, kau seperti rubah. Kau ingin
memberitahu Jieun ? silahkan saja” Shannon mengepalkan tangannya kesal.
Kesabarannya sudah diubun-ubun.
“Lihat
saja nanti” tak berapa lama Jieun datang.
Apa yang akan ia lakukan..
Kurasa Shannon yang sekarang
bukan Shannon yang kukenal dulu..
Ia benar-benar berubah, ada
apa sebenarnya ?
“Mian,
aku sedikit lama, soalnya tersesat sebentar tadi haha” tak ada yang menanggapi
guyonan kecilnya. Sehun dan Shannon tampak serius mengerjakan pekerjaan mereka.
Jieun cemberut sebentar, lalu ia menghampiri Eun Bi dan Joon myeon untuk
membawa tusukan daging yang sudah selesai.
“Jadi
mereka..” Joon myeon mengangguk mengiyakan. Dan Jieun bingung dengan kedua
orang itu.
“Apa
yang kalian bicarakan”
“Hot
gossip”
“Mwo
? apa apa aku ingin tahu” Jieun tampak tertarik.
“Akan
kuberitahu kapan-kapan”
“Yaahh”
Entah mengapa memperhatikan ekspresi Jieun mampu membuat Joon myeon tersenyum.
____
Semua
makanan yang mereka masak sudah tersaji rapih beserta minuman segar berwarna
orange. Joon myeon mengangkat gelas pertama lalu yang lain mengikuti.
“Untuk
kemenangan kita”
“Dan
untuk persahabatan baru kita” lanjut Jieun.
“Bersulang
!” pekik Eun Bi. Terdengar bunyi tring dari benturan kecil gelas masing-masing.
Sementara Shannon terus menatap Sehun dengan senyuman miringnya. Ia tahu Sehun
sedang cemas dengan ancamannya tadi. Sehun memutar matanya jengah lalu
mengalihkan pandangannya pada Jieun dan tersenyum bersama.
Terus saja mengacuhkanku
oppa, kau akan tahu akibatnya nanti..
Setelah
bersulang masing-masing sibuk dengan makanannya sendiri-sendiri. Memakan hasil
masakan sendiri itu kadang menjadi sesuatu yang nikmat dan berbeda. Sebenarnya mereka
hanya lapar. Ditengah-tengah kegiatan makan mereka, Eun Bi mengusulkan untuk
foto bersama dan Shannon ditunjuk untuk menjadi juru camera lagi. Rasanya Eun
Bi ingin tertawa melihat ekspresi gadis itu yang kesal namun masih tetap
menerima permintaannya. Ia sudah tahu mengenai cerita Sehun dan Shannon saat
SMP, hal itu makin membuat Eun Bi tak suka pada Shannon. Ternyata gadis
berwajah polos itu bisa juga membuat Sehun sebagai taruhan. Sulit dipercaya.
“Kimchi
!” ucap keempat remaja itu pada kamera dan cekrek.
Acara
dilanjutkan dengan bermain sebuah permainan dimana yang kalah harus bernyanyi
atau menari. Dan sekarang Eun Bi tengah menari karena ia kalah, yeoja itu
tampak energik meski tariannya terbilang aneh tak karuan. Membuat Jieun
terpingkal dan Sehun tersenyum tertahan. Mereka menyoraki heboh dan bertepuk
tangan saat Eun Bi menari, yeoja itu membungkuk saat ia selesai menari dan
suara tepuk tangan makin heboh, membuatnya sedikit malu. Permainan kembali
berlanjut dan kali ini Shannon yang kalah. Yeoja itupun bernyanyi lagu Good day
milik IU. Bahkan nada 3 oktafnya mampu ia nyanyikan membuat Jieun
terkagum-kagum. Jieun dan Joon myeon bertepuk tangan keras saat Shannon
merampungkan nyanyiannya. Sementara Sehun dan Eun bi bertepuk tangan dengan
malas-malasan. Jieun, Joon myeon dan Sehun tak pernah kalah dalam permainan
mungkin otak pintar mereka bekerja saat permainan itu berlangsung.
Setelah
makan bersama, kini masing-masing bisa melakukan apapun sesuka hati mereka.
Jieun dan Eun Bi tengah berjalan-jalan menyusuri danau seraya berfoto
dibeberapa view yang dirasa bagus. Awalnya Jieun mengajak Shannon untuk
bergabung namun Eun Bi menolaknya. Shannon tengah duduk disisi lain danau sembari
mendengar lagu dari ponselnya. Sementara Sehun dan Joon myeon membereskan
peralatan barbeque yang telah dipakai.
“Yaak
Hun, kau marah padaku, diam terus dari tadi” Sehun melirik sekilas.
“Kau
mengajak yeoja itu dan tidak memberitahuku, apa aku tidak boleh kesal ?”
“Mian,
dia memaksa ikut”
“Pasti
kau memberitahunya tentang rencana kita”
“Tidak,
sungguh, dia tahu saat mendengar obrolan ku bersama Jieun dikantin. Dia sangat
ingin ikut, aku tidak tega menolaknya”
“Aku
mulai curiga padamu” ucap Sehun dengan tatapan menusuknya. Bukan hanya Jieun
yang terintimidasi dengan tatapan Sehun, jujur saja Joon myeon juga.
“Yaak
curiga bagaimana ?”
“Apa
kau berencana mendekatkanku dengan Shannon agar kau bisa leluasa mendekati
Jieun ?”
“Yaak
mana ada hal seperti itu, kita sudah sepakat untuk bersaing secara sehat kan ?
tapi idemu boleh juga”
“Yaaakk
!”
“Haha..”
Selesai membereskan peralatan, dua namja
itu duduk didepan villa Sehun sembari memperhatikan yeoja yang sama.
Aku bahkan tidak bisa
mendekati Jieun hari ini, Eun Bi terus saja ada disekitarku batin Joon myeon.
Apa yang akan Shannon
lakukan ? aku takut dia berusaha menyakiti Jieun batin Sehun. Tak lama Jieun
menghampiri kedua namja yang tengah melamun itu.
“Hei,
kakek-kakek tua, apa yang kalian lakukan disini ?” ucapan Jieun membuat kedua
namja itu menatapnya tajam.
“Haha..
aku hanya bercanda ya ampun sensitif sekali kalian” bukannya kesal, dua namja
itu justru terpesona dengan tawa lepas Jieun. Seakan ada bling-bling disekitar
wajah Jieun.
“Awas,
aku ingin duduk diantara dua kakek ini” Jieun dengan usil menggeser apitan dua
namja itu lalu duduk ditengahnya.
“Aku
berterima kasih pada kalian berdua, liburan ini benar-benar mengesankan” dua
namja itu menoleh, memandang Jieun dari sisi yang berbeda.
“Aku
juga merasakan hal yang sama” ucap Joon myeon.
“Tunggu
saja sampai aku menagih iuran dari kalian semua karena semua ini tidak gratis”
ucap Sehun.
“Yaakk
!” Jieun dan Joon myeon memekik keras.
“Haha..”
To Be Continue ~
#Horeee belum bisa END T.T bakal masih panjang kayanya ceritanya. Mian klo ada typo, ga dibaca ulang soalnya hehe.. seperti biasa kasih saran dan masukan, kritik juga boleh. Ok See U
jieun jangan polos2 bgt �� ayolah aku penasaran nanti jadinua shannon bakal beraksi apa wkwkwk
ReplyDeletelanjut thor
Siap, d tunggu aja
DeleteWah keren,,
ReplyDeleteJadi makin penasaran..
Jieun masih belum sadar juga ck ck ck
Makasih..
DeleteJieun emang gitu ga peka :D
D tunggu aja y
Bakar shannon bakar! *eh wkwk udah joonmyeon sama eunbi aja biar adil.. Jieun sama sehun udah sepaket gabisa diganggu gugat. Wkwkwk
ReplyDeleteJangan dong anak org tuh wkwk..
DeleteGmn author ini mah Mau ky gmn hihi