Lee Ji Eun [IU], Oh Sehun, Kim Joon Myeon, Shannon William, Jang Eun Bi (oc) etc.
Drama, School Life, Teen
Drama, School Life, Teen
Sehun memandang langit-langit kamarnya. ucapan yang ia dapat
hari ini dari Jieun membuat ia terus memikirkannya.
Apa ibu terbebani
dengan sikap ku selama ini ?
Kalau dipikir-pikir
ucapan Jieun ada benarnya sih..
Mungkin perhatian yang
kuberikan memang membebani ibu
Tok tok tok .. tak lama ada yang mengetuk pintu kamar Sehun.
“Masuk tidak dikunci !” dan seseorang yang mengetuk pintu
kamar Sehun pun masuk, menampakan yeoja yang bernama Oh Yang Bi. Yeoja yang
berstatus sebagai kakak Sehun.
“Ada apa kak ?”
“Ada Joon Myeon diluar, turunlah temui dia”
“Suruh saja dia kesini” jawab Sehun malas. Ia sedang tidak
mood untuk beranjak dari ranjangnya. Sementara Yang Bi menampakan muka
malasnya. Ia sudah seperti mengasuh balita saja jika menghadapi Sehun yang
moody-an. Sang kakak pun berlalu dari kamar Sehun.
Satu menit kemudian Joon Myeon ke kamar Sehun.
“Hoi, sedang apa kau Hun ?” Sehun menghela nafas lalu
bangkit dan terduduk diatas ranjangnya.
“Ada apa kau kesini ?” bukannya menjawab, Sehun malah
bertanya balik.
“Ada kabar yang akan mengejutkanmu” Sehun mengernyit
mendengar pernyataan Joon Myeon.
“Kabar apa memangnya ?” Joon Myeon melangkah lalu duduk
dikursi belajar Sehun dan memandang ponselnya.
“Shannon Back” ucap Joon Myeon dengan logat bahasa
inggrisnya yang baik.
“Mwo ? maksudmu sekarang dia ada di Korea ?” Joon Myeon
mengangguk mantab. Sehun menghela nafas lalu kembali berbaring seraya menopang kepalanya dengan kedua
telapak tangan.
“Aku tak perduli” ucapnya acuh namun Joon Myeon tak begitu
saja percaya. Reaksi Sehun beberapa detik lalu menyiratkan kalau ia masih
sangat peduli.
“Jinjja ? Kau pikir kau bisa menipuku” ucapan Joon Myeon itu
membuat Sehun meliriknya sesaat.
“Memangnya kalau dia kembali, apa yang harus kulakukan,
Myeon” Joon Myeon tampak mengedikan bahu.
“Ya apa kek, tegur atau temui dia begitu”
“Untuk apa ? lagi pula semuanya sudah berakhir” Joon Myeon
hanya mengangguk mengiyakan. Ia tidak akan bertanya lagi. Ia malas mencampuri
urusan Sehun dan Shannon seperti dulu saat mereka masih bersama. Jikapun Sehun
masih memiliki perasaan pada gadis itu, itu bukan urusannya. Hanya Sehun yang
tahu apakah dirinya masih mencintai gadis blasteran itu atau tidak.
“Jadi kau kesini untuk mengabarkan itu saja ?” tanya Sehun.
“Hehe.. tentu saja tidak, aku bosan dirumah bagaimana kalau
kita bermain basket didekat taman ?”
“Malas ah, kau saja sendiri”
“Yaakk mana asik main sendirian. Ayolah jangan hanya tidur,
memang apa sih yang sedang kau pikirkan ?”
“Bukan urusanmu”
“Aku tahu, kau pasti sedang memikirkan Jieun ya ...” tebak
Joon Myeon.
“Y yaakk, untuk apa juga aku memikirkan gadis tengil itu !?”
“Hahaha... aku hanya asal tebak tapi sepertinya tebakanku
benar”
“Mwo !? Jangan bercanda”
“Hahaha... ya sudah ayo lebih baik main basket saja
denganku” Sehun pun terpaksa bangkit dari posisi nyamannya dan menuruti
permintaan Joon Myeon.
_____
Jieun dan Eun Bi tengah mengerjakan tugas sekolah bersama,
dirumah Jieun. Namun hanya Jieun yang mengerjakan sementara Eun Bi malah asik
memainkan ponselnya. Eun Bi termasuk siswi yang beruntung karena duduk sebangku
dengan Jieun yang notaben-nya seorang yang pintar.
“Ji, apa kau memiliki nomor ponsel Joon Myeon ?”
“Punya, wae ?” Entah kenapa jawaban Jieun membuat senyuman
aneh diwajah Eun Bi.
“Bolehkah aku memintanya ?”
“Aku tanyakan dulu pada Joon Myeon, jika ia mengizinkannya
akan kuberikan padamu”
“Y yyaak, kenapa harus menanyakannya dulu. Berikan saja
sekarang”
“Memangnya untuk apa sih kau meminta nomor Joon Myeon ? Kau
mau masuk club theater ?” Yang Jieun tahu, Joon Myeon mengikuti club theater
disekolah.
Apa dia benar-benar
tidak tahu aku meminta nomor namja itu untuk apa ? Aiih Jieun kau benar-benar
tidak peka, Ck ck ck.. temanku yang satu ini butuh jatuh cinta.
“Ne, aku ingin mengikuti club theater tapi aku ingin
bertanya dulu soal persyaratannya pada Joon Myeon” Eun Bi hanya beralasan.
“Ouh begitu, baiklah, cari saja di ponselku”
“Oke” Eun Bi bersorai kecil lalu mengambil ponsel Jieun dan
mencari nomor ponsel Joon Myeon disana.
Asa ! akhirnya aku
mendapatkannya juga.
“Tugasnya sudah selesai” ucap Jieun seraya merentangkan
kedua tangannya ke atas. Lalu menoleh kearah Eun Bi tersenyum-senyum sendiri
pada layar ponselnya. Jieun menghela nafas.
Dasar Pemalas
“Yaaakk !”
“W wae ?” Eun Bi bingung kenapa tiba-tiba Jieun berteriak
padanya. Apa Jieun tahu kalau Eun Bi akan mendekati Joon Myeon ?
“Bangun dan traktir aku bakso tusuk sekarang”
“Mwo ? kenapa aku harus mentraktir mu ?”
“Karena aku sudah menyelesaikan tugas kita. Ingat ! tu-gas
ki-ta tapi nyatanya hanya aku yang mengerjakannya. Dari tadi kau hanya sibuk
dengan ponselmu itu”
“Ahehe.. mian.
Baiklah, ayo, aku akan membelikanmu bakso tusuk sepuasnya”
Ku kira dia tahu
maksud terselubungku haha.. aman-aman..
“Jinjja ?”
“Eoh” angguk Eun Bi mantab. Jieun pun bergegas bangkit lalu
menarik Eun Bi untuk segera bangkit juga menuju stand penjual bakso tusuk.
Beberapa menit kemudian dua gadis itu sampai ditempat
penjual bakso tusuk. Jieun mulai memesan dan memakannya dengan saus yang
penjual sediakan. Eun Bi pun melakukan hal yang sama.
“Waahh kenapa rasanya seenak ini ya” ucap Jieun disela-sela
makan nya.
“Karena gratis” timpal Eun Bi sinis.
“Ahaha.. benar juga”
“-_-“ Eun Bi memandang malas temannya itu, terlihat sangat
bersemangat memakan bakso tusuk yang disajikan. Namun Eun Bi melirik ke arah
kirinya. Disana ada gadis yang tampak seperti orang inggris tengah menikmati
jajanan jalanan itu juga. Tak lama Eun Bi menyenggol lengan Jieun.
“Mwo ?” tanya Jieun dengan mulut penuh bakso hingga ia seperti tupai dengan mulut penuh dengan kacang kenari.
“Ada bule, lihat itu” Jieun pun menoleh kearah yang Eun Bi
maksud.
“Waahh dia terlihat sangat menikmati bakso ikannya ya”ucap
Jieun, Eun Bi mengangguk setuju.
“Mungkin di negaranya tidak ada yang seperti ini haha”
“Hahaha, mungkin saja” dua gadis itu justru asik
membicarakan gadis bule disamping Eun Bi. Tak berapa lama, gadis yang Eun Bi
dan Jieun bicarakan membayar bakso ikan yang sudah dimakannya.
“Bakso ikannya enak sekali, terima kasih”
Seketika Eun Bi dan Jieun melotot.
“Dia bisa bahasa korea” lirih Jieun.
“Mampus” balas Eun Bi. Saat Jieun dan Eun Bi sibuk
menyembunyikan muka, gadis bule itu menghampiri mereka. Berdiri dibelakang
mereka lalu menowel bahu Eun Bi dan Jieun agar menoleh.
“Di negaraku memang tidak ada yang seperti ini dan bakso tusuk
ini memang sangat enak” ucap gadis itu sembari tersenyum ramah. Jieun dan Eun
Bi berbalik lalu tersenyum canggung.
“S setuju” ucap Eun Bi canggung seraya mengangkat ibu
jarinya ke udara. Ingin sekali Jieun dan Eun Bi menghilang sekarang juga.
Bukankah sangat memalukan membicarakan orang yang mereka kira tidak bisa bahasa
mereka, namun malah mengerti semua ucapan yang mereka bicarakan.
“Kalau begitu aku permisi” ucap gadis bule itu masih
diakhiri dengan senyuman. Jieun dan Eun Bi mengangguk sungkan. Gadis bule itu pun
pergi, Tanpa Jieun dan Eun Bi sadari, si gadis bule tersenyum sembari
menggeleng pelan.
“Aiishh memalukan” rutuk Jieun.
“Ini semua gara-gara kau” Eun Bi menyalahkan Jieun.
“Yaak kau duluan yang mengajaku membicarakannya” Dan malam
itu berakhir dengan pertengkaran kecil antara Jieun dan Eun Bi. Tentu saja
mereka saling menyalahkan untuk mengurangi rasa malu yang ada.
<<>>
“Annyeong” gadis mungil dengan paras cantik itu menghampiri
meja kantin yang diduduki Sehun dan Joon Myeon.
“Shannon kau pindah ke sekolah ini !?” Joon Myeon tampak
terkejut dengan kehadiran mantan kekasih Sehun itu disekolahnya. Gadis dengan
nama Shannon itu mengangguk seraya tersenyum sumringah.
“Woah kau benar-benar mengejutkan”
“Lama tidak bertemu, Joon Myeon oppa”
“Eum, duduklah” Joon Myeon pun mempersilahkan gadis itu
untuk duduk. Shannon melirik sesaat pada Sehun namun namja itu terlihat acuh.
“Bagaimana kabarmu ?” tanya Joon Myeon.
“Aku baik, sangat baik, bagaimana kabar kalian berdua ?”
tanya Shannon balik.
“Aku baik, Sehun juga baik. Benarkan Hun ?”
“Eum” Gumam Sehun sekenanya. Joon Myeon ingin mengobrol
lebih banyak dengan Shannon namun sepertinya suasana sangat tidak nyaman. ia rasa ia harus memberikan waktu pada dua orang itu untuk mengobrol.
“Kurasa aku harus ke toilet sebentar, kalian mengobrol lah”
ucap Joon Myeon lalu bangkit dari kursinya. Menyisakan Sehun dan Shannon
disana. Namun kantin tampak gaduh dan ramai. Karena banyak siswa yang ingin
melihat anak baru yang pindah ke sekolah mereka. Sementara para siswi tampak
berbisik-bisik mengapa siswi baru itu mengenal Sehun dsb.
“Bagaimana kabarmu oppa ?” tanya Shannon memulai percakapan.
“Molla” Shannon mengerti jika Sehun masih membencinya.
“Kurasa kau baik-baik saja”
“Kenapa kau harus kembali dan bersekolah disini ?” tanya
Sehun yang sejak tadi tak bisa menahan perasannya dan akhirnya keluar juga.
Gadis itu menghela nafas lalu menunduk sesaat.
“Apa aku salah kembali ke negaraku sendiri dan aku
benar-benar tidak tahu kalau kau dan Joon Myeon juga bersekolah disini. Aku
mengetahuinya saat melihat kalian berjalan dikoridor sekolah. Sungguh aku tak
memiliki niat apapun”
“...” Sehun diam seribu bahasa.
“Tapi jika oppa tak menyukai kehadiranku, a aku bisa pindah
sekolah” Sehun menatap Shannon yang kini terlihat sedih.
“Tidak perlu, sudah terlanjur. Aku tidak sekejam dirimu,
tapi ingat satu hal jangan pernah muncul dihadapanku lagi” Sehun beranjak
meninggalkan Shannon yang kini menatap namja itu sendu.
Kejadian itu membuat para siswi yang berada dikantin semakin
penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan Sehun dan Shannon.
“Apa mereka berpacaran ?”
“Sebenarnya apa hubungan mereka ?”
“Mereka tampak serasi” Kira-kira seperti itulah
bisikan-bisikan para siswi disana.
Jieun dan Eun Bi tengah berjalan dikoridor seraya
membicarakan hal-hal kecil. Mereka berniat ke kantin untuk mengisi perut
diwaktu istirahat.
“Katanya ada anak baru ya” ucap Eun Bi.
“Jinjja ? kelas berapa ?”
“Kudengar seorang adik kelas. Para namja tengah
membicarakannya karena katanya dia sangat cantik” Jieun menghela nafas.
“Kenapa laki-laki hanya suka membicarakan kecantikan seorang
gadis”
“Mana ku tahu. Wae ? kau ingin dibicarakan para lelaki juga
?”
“Cih, untuk apa. Aku hanya ingin jadi presiden”
“Bhahaha.. mimpimu ketinggian woy” ucap Eun Bi seraya hendak
menoyor kepala Jieun namun Jieun berhasil menghindar.
“Biar saja” asik mengobrol sambil berjalan, dari kejauhan
Jieun melihat Sehun. Jieun hendak menyapa namja itu namun belum sempat ia
membuka mulutnya, Sehun melewatinya begitu saja seolah tidak mengenal Jieun.
“Bukankah itu Sehun ? Dia terlihat ...” ucap Eun Bi namun
Jieun buru-buru menyambar.
“Dasar namja songong, kau lihat tadi ? kau lihat kan ? dia
melewati kita begitu saja tanpa menyapa. Aku yakin dia pasti kembali pada
sifatnya yang menyebalkan” rutuk Jieun.
“Tapi dia terlihat sedang marah”
“Ma marah ? marah kenapa ?”
“Kau tidak lihat ekspresinya ?” Jieun menggeleng.
Ada apa lagi dengan
namja itu ? apa ia masih memikirkan ibunya ? apa ia marah padaku karena ucapanku waktu itu ?
_____
Akhirnya Jieun sampai
dikantin namun begitu ia sampai disana, ada satu meja yang dikerumuni para
namja. Jieun terlihat penasaran, ia pun berjinjit untuk melihat apa yang
sebenarnya para namja itu kerumuni. Apa ada makanan gratis disana ? jika begitu
ingin sekali Jieun bergabung.
“Eoh ?” tak disangka-sangka Jieun melihat seseorang yang
tampak tak asing.
“Eun Bi, lihat itu” Eun Bi yang tengah memesan minuman pun
berbalik. Mendongak dan memandang meja yang ditunjuk Jieun.
“Dia...”
“Gadis bule di bakso tusuk !” ucap Jieun dan Eun Bi bersamaan
hingga gadis yang dimaksud pun menoleh mendengar ucapan yang tak bisa dibilang
pelan itu.
“Mampus” ucap Eun Bi.
“Dia melihat kita” ucap Jieun dan kedua gadis itu pun
langsung berbalik memunggungi Shannon yang kini beranjak dari mejanya lalu
menghampiri Jieun dan Eun Bi.
“Hai, kita ketemu lagi” persis seperti saat di stand bakso
ikan. Gadis yang ternyata bernama Shannon itu kini berdiri dibelakang Jieun dan
Eun Bi. Dengan terpaksa Jieun dan Eun Bi pun berbalik dengan pelannya seraya
menampakan senyum canggung diwajah keduanya pada gadis bule yang mereka
bicarakan itu.
“Haaaii” ucap Jieun dan Eun Bi yang jika dilihat dari sisi
manapun terlihat sangat tidak ikhlas. Sebenarnya mereka hanya malu saat bertemu
lagi dengan gadis yang mereka bicarakan itu.
“Senangnya bisa mendapat teman baru, aku benar-benar belum
mempunyai teman disini. Namaku Shannon Williams” ucap gadis itu memperkenalkan
diri pada Jieun dan Eunbi.
“Ooh jadi kamu anak baru kelas 2 itu ya ?” tanya Eun Bi.
Shannon tampak mengangguk.
Dia benar-benar memiliki
wajah bidadari batin Jieun.
“Kami kelas 3A, namaku Jang Eun Bi dan dia, Lee Jieun”
Lanjut Eun Bi.
“Jadi kalian seniorku ya, m maaf karena tidak sopan
sebelumnya. Ku kira kalian satu tingkat denganku kkk~”
“Dia memang terlihat seperti anak SMP, wajar saja kau
mengira begitu” ucap Eun Bi seraya memandang Jieun.
“Y yyaakk, badanku memang kecil tapi aku pintar tau” bela
Jieun.
“Hahaha kalian sangat lucu, kalau begitu salam kenal sunbae”
ucap Shannon seraya membungkuk kecil.
“E eoh, salam kenal juga” koor keduanya. Setelah saling
mengenalkan diri, Shannon pamit untuk kembali ke kelas. Sementara Jieun dan Eun
Bi masih berada dikantin untuk mengisi perut mereka yang sempat tertunda.
“Rasanya aneh ya, gadis dengan wajah bule seperti dia
berbicara korea” ucap Jieun.
“Betul, aku juga merasa begitu”
“Tapi dia benar-benar cantik, seorang bibit unggul”
“Haha.. apa maksudmu dengan bibit unggul memangnya dia
tanaman” Eun Bi menggeleng pelan.
Joon Myeon kembali dari toilet namun saat ia kembali ke
kantin ia tak menemukan Sehun apalagi Shannon disana. Ia mengedarkan
pandangannya namun malah menemukan Jieun dan Eun Bi. Ia menghampiri mereka.
“Hai” sapa Joon Myeon.
“H-“
“Oh Haaaii” Eun Bi menyerobot ucapan Jieun. Namja itu mulai
duduk disalah satu kursi yang kosong didekat Eun Bi.
“Apa kalian melihat Sehun ?”
“D-“ ujung lidah Jieun sudah hampir berucap tapi-
“Kami melihatnya dilorong tadi, sepertinya dia habis dari
kantin” ucap Eun Bi. Gadis itu benar-benar membuat Jieun sebal.
“Ouh begitu, Kalau Shannon apakah kalian melihatnya ?” Eun
Bi dan Jieun berpandangan sejenak.
“Ah kalian pasti tidak mengerti, maksudku anak baru
disekolah kita, apa kalian melihatnya”
“Kami sudah tahu namanya, dia juga baru pergi beberapa menit
yang lalu” jawab Eun Bi lagi. Tapi Jieun penasaran kenapa Joon Myeon menyakan
anak baru itu. seakan mereka sudah mengenal sejak lama.
“Kau mengenal Shannon ?” tanya Jieun, akhirnya ia bisa
membuka mulut dan tidak diserobot Eun Bi lagi.
“Dia adik kelasku semasa SMP”
“Ouh..”
“Baiklah kalau begitu aku pergi dulu, aku ingin mencari
Sehun”
“O-“
“Oke byeee Joon Myeon-ssi” ucap Eun Bi dengan sumringahnya.
-_- lagi, dia
menyerobotku.
Seperginya Joon Myeon, Jieun mengakat sendoknya dan
mengarahkannya pada dahi Eun Bi sampai berbunyi ‘Tuk’
“Y yaakk, kenapa kau memukulku ?” protes Eun Bi.
“Kenapa kau selalu menyerobot ucapanku”
“Hehe.. aku tidak menyerobot siapapun”
“Kurasa ada yang aneh jika kau didekat Joon Myeon”
Ouh dia masih belum
menyadarinya juga..
“T tidak juga ah, itu hanya perasaanmu saja mungkin”
“Tidak, kurasa memang ada yang aneh denganmu”
“Tidak ada, sudah makan cepat nanti keburu bell
berbunyi”
____
Shannon termenung dikelas barunya. Ia duduk sembari menatap
keluar jendela. Masih memikirkan sikap Sehun padanya. Ia tahu dari sikap yang
ditunjukan namja itu, Sehun pasti belum bisa memaafkannya. Gadis itu menghela
nafas panjang.
“Hey” gadis itu mendongak.
“Joon Myeon oppa” lirih Shannon.
“Pasti tidak berjalan baik ya.. dengan Sehun”
“Dia terlihat masih marah padaku, mungkin bukan hanya marah
kurasa ia benar-benar membenciku”
“Tenang saja, suatu saat dia pasti bisa memaafkan
kesalahanmu dulu” Shannon mengangguk.
“Semoga saja”
Ceritanya dimulai saat Sehun masih SMP. Dia begitu populer
karena kepintaran dan ketampanannya namun Sehun juga dikenal angkuh dan dingin.
Kala itu Shannon dan teman-temannya membicarakan kepopuleran Sehun hingga salah
satu teman Shannon memberikan tantangan pada gadis itu untuk mentaklukan Sehun.
Jika Shannon berhasil, kedua temannya akan mentraktirnya ice cream selama satu
bulan. Awalnya Shannon ragu namun kedua temannya itu membujuknya terus menerus.
Sampai akhirnya gadis itu setuju menerima tantangan dari kedua temannya.
Singkat cerita Shannon berhasil berpcaran dengan Sehun. Siapa yang tak menyukai
Shannon, gadis itu memiliki wajah dan kepribadian yang baik. Sehun pun
dibuatnya terpesona. Namun lambat laun Sehun tahu mengenai taruhan itu dari
Joon Myeon. Tanpa Sehun tahu, kala itu Joon Myeon ternyata menyukai Shannon
sehingga ia menguntit gadis itu kemana-mana. Dari sanalah Joon Myeon tahu
tentang taruhan itu, ia tahu saat tak sengaja menguping pembicaraan Shannon dan
kedua temannya. Sejak saat itu hubungan Sehun dan Shannon berakhir. Dan
beberapa bulan kemudian Shannon pindah ke London karena orang tuanya dipindah
tugaskan kesana.
Namun Sehun sudah tahu tentang fakta bahwa Joon Myeon pernah
menyukai Shannon karena Joon Myeon sendiri yang mengatakannya setelah mereka
lulus SMP. Mereka bertemu kembali saat masuk SMA dan satu kelas pula, hal
itulah yang membuat Joon Myeon dan Sehun berteman akrab hingga sekarang.
Bell berbunyi. Tanda waktu istirahat sudah usai. Joon Myeon
pamit untuk kembali ke kelasnya. Namun hingga guru masuk, ia belum melihat
batang hidung Sehun dikelas.
______
Saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, Jieun
mendadak sakit perut. Serasa di iris-iris. Gadis itu sesekali meringis,
wajahnya pun berkeringat. Eun Bi yang melihat hal itu merasa khawatir.
“Ji, Wae ?” tanya Eun Bi dengan nada berbisik.
“P perutku sakit. An antarkan aku ke UKS” lirih Jieun.
“E eoh” Eun Bi pun mengangkat tangannya.
“Ada yang ingin kau tanyakan Eun Bi ?”
“Tidak Pak tapi Jieun sakit, saya meminta izin untuk
membawanya ke UKS”
“Kau sakit Jieun ?”
“I iya pak” jawab Jieun lemah.
“Ya sudah bawa dia ke UKS, tapi ingat kau harus kembali Jang
Eun Bi. Jieun boleh pulang setelah ke UKS”
“Iya pak aku tidak akan kabur” ucap Eun bi seraya bangkit
dan membantu Jieun ke UKS, tak lupa ia juga membawa tas punggung Jieun.
Sesampainya di UKS, Eun Bi baru sadar jika rok bagian
belakang Jieun merah kehitam-hitaman.
“Kau menstruasi Ji”
“Pantas saja, aku memang selalu sakit perut saat hari
pertama mens. A apa kau membawa pembalut ?” tanya Jieun dengan wajah pucatnya.
“Berbaring saja dulu, nanti aku belikan” Jieun mengangguk. Ia
berbaring di ranjang UKS sementara Eun bi pergi membeli pembalut. Tak lama guru
kesehatan datang memeriksa Jieun.
“Kau kenapa Jieun ?”
“Mens Bu” guru kesehatan itu berlalu dan kembali seraya
membawa obat ditangannya serta segelas air putih.
“Minum ini maka kau akan baikan” Jieun menerimanya.
“Terimakasih Bu” tak lama Eun Bi datang membawa pembalut dan
guru kesehatan keluar UKS.
“M mian kau jadi repot”
“Ya ampun sudahlah, cepat ke kamar mandi dan pakai ini”
Jieun mengangguk.
“Kalau begitu aku tinggal ya” Jieun kembali mengangguk. Setelah
beberapa menit Jieun kembali dari toilet yang berada disatu ruangan UKS. Ia
kembali berbaring. Saat Jieun hendak memejamkan matanya, ia mendengar pintu
terbuka. Ia mengurungkan niatnya untuk terpejam dan melihat pintu utama. Namun
pintu itu masih tertutup. Mengetahui hal itu Jieun merasa merinding.
J jangan-jangan itu
hantu UKS
Aaa Eomma aku takut..
Jieun memejam erat.
“Sedang apa kau disini ?”
Aaa sekarang hantu itu
berbicara padaku..
“Yaakk aku tahu kau tidak tidur”
Tapi aku hafal suara
ini..
Perlahan Jieun membuka matanya dan tampaklah Sehun
dihadapannya berdiri tegak dengan tampang datarnya.
To Be Continued~
eahhhh destroyer datang-_- kapan atuh sehun jadian.smaa jieunnya:')
ReplyDeleteKapan ya, belum tentu jadian juga kan hehe
Delete