Life of Student [4]


Lee Ji Eun [IU], Oh Sehun, Kim Joon Myeon, Shannon William, Jang Eun Bi (oc) etc.

Drama, School Life, Teen

Part [1] [2] [3]

Sehun memandang langit-langit kamarnya. ucapan yang ia dapat hari ini dari Jieun membuat ia terus memikirkannya. 

Apa ibu terbebani dengan sikap ku selama ini ?

Kalau dipikir-pikir ucapan Jieun ada benarnya sih..

Mungkin perhatian yang kuberikan memang membebani ibu

Tok tok tok .. tak lama ada yang mengetuk pintu kamar Sehun.

“Masuk tidak dikunci !” dan seseorang yang mengetuk pintu kamar Sehun pun masuk, menampakan yeoja yang bernama Oh Yang Bi. Yeoja yang berstatus sebagai kakak Sehun.

“Ada apa kak ?”

“Ada Joon Myeon diluar, turunlah temui dia”

“Suruh saja dia kesini” jawab Sehun malas. Ia sedang tidak mood untuk beranjak dari ranjangnya. Sementara Yang Bi menampakan muka malasnya. Ia sudah seperti mengasuh balita saja jika menghadapi Sehun yang moody-an. Sang kakak pun berlalu dari kamar Sehun.
Satu menit kemudian Joon Myeon ke kamar Sehun.

“Hoi, sedang apa kau Hun ?” Sehun menghela nafas lalu bangkit dan terduduk diatas ranjangnya.

“Ada apa kau kesini ?” bukannya menjawab, Sehun malah bertanya balik.

“Ada kabar yang akan mengejutkanmu” Sehun mengernyit mendengar pernyataan Joon Myeon.

“Kabar apa memangnya ?” Joon Myeon melangkah lalu duduk dikursi belajar Sehun dan memandang ponselnya.

“Shannon Back” ucap Joon Myeon dengan logat bahasa inggrisnya yang baik.

“Mwo ? maksudmu sekarang dia ada di Korea ?” Joon Myeon mengangguk mantab. Sehun menghela nafas lalu kembali berbaring seraya menopang kepalanya dengan kedua telapak tangan.

“Aku tak perduli” ucapnya acuh namun Joon Myeon tak begitu saja percaya. Reaksi Sehun beberapa detik lalu menyiratkan kalau ia masih sangat peduli.

“Jinjja ? Kau pikir kau bisa menipuku” ucapan Joon Myeon itu membuat Sehun meliriknya sesaat.

“Memangnya kalau dia kembali, apa yang harus kulakukan, Myeon” Joon Myeon tampak mengedikan bahu.

“Ya apa kek, tegur atau temui dia begitu”

“Untuk apa ? lagi pula semuanya sudah berakhir” Joon Myeon hanya mengangguk mengiyakan. Ia tidak akan bertanya lagi. Ia malas mencampuri urusan Sehun dan Shannon seperti dulu saat mereka masih bersama. Jikapun Sehun masih memiliki perasaan pada gadis itu, itu bukan urusannya. Hanya Sehun yang tahu apakah dirinya masih mencintai gadis blasteran itu atau tidak.

“Jadi kau kesini untuk mengabarkan itu saja ?” tanya Sehun.

“Hehe.. tentu saja tidak, aku bosan dirumah bagaimana kalau kita bermain basket didekat taman ?”

“Malas ah, kau saja sendiri”

“Yaakk mana asik main sendirian. Ayolah jangan hanya tidur, memang apa sih yang sedang kau pikirkan ?”

“Bukan urusanmu”

“Aku tahu, kau pasti sedang memikirkan Jieun ya ...” tebak Joon Myeon.

“Y yaakk, untuk apa juga aku memikirkan gadis tengil itu !?”

“Hahaha... aku hanya asal tebak tapi sepertinya tebakanku benar”

“Mwo !? Jangan bercanda”

“Hahaha... ya sudah ayo lebih baik main basket saja denganku” Sehun pun terpaksa bangkit dari posisi nyamannya dan menuruti permintaan Joon Myeon.

_____

Jieun dan Eun Bi tengah mengerjakan tugas sekolah bersama, dirumah Jieun. Namun hanya Jieun yang mengerjakan sementara Eun Bi malah asik memainkan ponselnya. Eun Bi termasuk siswi yang beruntung karena duduk sebangku dengan Jieun yang notaben-nya seorang yang pintar.

“Ji, apa kau memiliki nomor ponsel Joon Myeon ?”

“Punya, wae ?” Entah kenapa jawaban Jieun membuat senyuman aneh diwajah Eun Bi.

“Bolehkah aku memintanya ?”

“Aku tanyakan dulu pada Joon Myeon, jika ia mengizinkannya akan kuberikan padamu”

“Y yyaak, kenapa harus menanyakannya dulu. Berikan saja sekarang”

“Memangnya untuk apa sih kau meminta nomor Joon Myeon ? Kau mau masuk club theater ?” Yang Jieun tahu, Joon Myeon mengikuti club theater disekolah.

Apa dia benar-benar tidak tahu aku meminta nomor namja itu untuk apa ? Aiih Jieun kau benar-benar tidak peka, Ck ck ck.. temanku yang satu ini butuh jatuh cinta.

“Ne, aku ingin mengikuti club theater tapi aku ingin bertanya dulu soal persyaratannya pada Joon Myeon” Eun Bi hanya beralasan.

“Ouh begitu, baiklah, cari saja di ponselku”

“Oke” Eun Bi bersorai kecil lalu mengambil ponsel Jieun dan mencari nomor ponsel Joon Myeon disana.

Asa ! akhirnya aku mendapatkannya juga.

“Tugasnya sudah selesai” ucap Jieun seraya merentangkan kedua tangannya ke atas. Lalu menoleh kearah Eun Bi tersenyum-senyum sendiri pada layar ponselnya. Jieun menghela nafas.

Dasar Pemalas

“Yaaakk !”

“W wae ?” Eun Bi bingung kenapa tiba-tiba Jieun berteriak padanya. Apa Jieun tahu kalau Eun Bi akan mendekati Joon Myeon ?

“Bangun dan traktir aku bakso tusuk sekarang”

“Mwo ? kenapa aku harus mentraktir mu ?”

“Karena aku sudah menyelesaikan tugas kita. Ingat ! tu-gas ki-ta tapi nyatanya hanya aku yang mengerjakannya. Dari tadi kau hanya sibuk dengan ponselmu itu”

“Ahehe..  mian. Baiklah, ayo, aku akan membelikanmu bakso tusuk sepuasnya”

Ku kira dia tahu maksud terselubungku haha.. aman-aman..

“Jinjja ?”

“Eoh” angguk Eun Bi mantab. Jieun pun bergegas bangkit lalu menarik Eun Bi untuk segera bangkit juga menuju stand penjual bakso tusuk.

Beberapa menit kemudian dua gadis itu sampai ditempat penjual bakso tusuk. Jieun mulai memesan dan memakannya dengan saus yang penjual sediakan. Eun Bi pun melakukan hal yang sama.

“Waahh kenapa rasanya seenak ini ya” ucap Jieun disela-sela makan nya.

“Karena gratis” timpal Eun Bi sinis.

“Ahaha.. benar juga”

“-_-“ Eun Bi memandang malas temannya itu, terlihat sangat bersemangat memakan bakso tusuk yang disajikan. Namun Eun Bi melirik ke arah kirinya. Disana ada gadis yang tampak seperti orang inggris tengah menikmati jajanan jalanan itu juga. Tak lama Eun Bi menyenggol lengan Jieun.

“Mwo ?” tanya Jieun dengan mulut penuh bakso hingga ia seperti tupai dengan mulut penuh dengan kacang kenari.

“Ada bule, lihat itu” Jieun pun menoleh kearah yang Eun Bi maksud.

“Waahh dia terlihat sangat menikmati bakso ikannya ya”ucap Jieun, Eun Bi mengangguk setuju.

“Mungkin di negaranya tidak ada yang seperti ini haha”

“Hahaha, mungkin saja” dua gadis itu justru asik membicarakan gadis bule disamping Eun Bi. Tak berapa lama, gadis yang Eun Bi dan Jieun bicarakan membayar bakso ikan yang sudah dimakannya.

“Bakso ikannya enak sekali, terima kasih”

Seketika Eun Bi dan Jieun melotot.

“Dia bisa bahasa korea” lirih Jieun.

“Mampus” balas Eun Bi. Saat Jieun dan Eun Bi sibuk menyembunyikan muka, gadis bule itu menghampiri mereka. Berdiri dibelakang mereka lalu menowel bahu Eun Bi dan Jieun agar menoleh.

“Di negaraku memang tidak ada yang seperti ini dan bakso tusuk ini memang sangat enak” ucap gadis itu sembari tersenyum ramah. Jieun dan Eun Bi berbalik lalu tersenyum canggung.

“S setuju” ucap Eun Bi canggung seraya mengangkat ibu jarinya ke udara. Ingin sekali Jieun dan Eun Bi menghilang sekarang juga. Bukankah sangat memalukan membicarakan orang yang mereka kira tidak bisa bahasa mereka, namun malah mengerti semua ucapan yang mereka bicarakan.

“Kalau begitu aku permisi” ucap gadis bule itu masih diakhiri dengan senyuman. Jieun dan Eun Bi mengangguk sungkan. Gadis bule itu pun pergi, Tanpa Jieun dan Eun Bi sadari, si gadis bule tersenyum sembari menggeleng pelan.

“Aiishh memalukan” rutuk Jieun.

“Ini semua gara-gara kau” Eun Bi menyalahkan Jieun.

“Yaak kau duluan yang mengajaku membicarakannya” Dan malam itu berakhir dengan pertengkaran kecil antara Jieun dan Eun Bi. Tentu saja mereka saling menyalahkan untuk mengurangi rasa malu yang ada.

<<>> 

“Annyeong” gadis mungil dengan paras cantik itu menghampiri meja kantin yang diduduki Sehun dan Joon Myeon.

“Shannon kau pindah ke sekolah ini !?” Joon Myeon tampak terkejut dengan kehadiran mantan kekasih Sehun itu disekolahnya. Gadis dengan nama Shannon itu mengangguk seraya tersenyum sumringah.

“Woah kau benar-benar mengejutkan”

“Lama tidak bertemu, Joon Myeon oppa”

“Eum, duduklah” Joon Myeon pun mempersilahkan gadis itu untuk duduk. Shannon melirik sesaat pada Sehun namun namja itu terlihat acuh.

“Bagaimana kabarmu ?” tanya Joon Myeon.

“Aku baik, sangat baik, bagaimana kabar kalian berdua ?” tanya Shannon balik.

“Aku baik, Sehun juga baik. Benarkan Hun ?”

“Eum” Gumam Sehun sekenanya. Joon Myeon ingin mengobrol lebih banyak dengan Shannon namun sepertinya suasana sangat tidak nyaman. ia rasa ia harus memberikan waktu pada dua orang itu untuk mengobrol.

“Kurasa aku harus ke toilet sebentar, kalian mengobrol lah” ucap Joon Myeon lalu bangkit dari kursinya. Menyisakan Sehun dan Shannon disana. Namun kantin tampak gaduh dan ramai. Karena banyak siswa yang ingin melihat anak baru yang pindah ke sekolah mereka. Sementara para siswi tampak berbisik-bisik mengapa siswi baru itu mengenal Sehun dsb.

“Bagaimana kabarmu oppa ?” tanya Shannon memulai percakapan.

“Molla” Shannon mengerti jika Sehun masih membencinya.

“Kurasa kau baik-baik saja”

“Kenapa kau harus kembali dan bersekolah disini ?” tanya Sehun yang sejak tadi tak bisa menahan perasannya dan akhirnya keluar juga. Gadis itu menghela nafas lalu menunduk sesaat.

“Apa aku salah kembali ke negaraku sendiri dan aku benar-benar tidak tahu kalau kau dan Joon Myeon juga bersekolah disini. Aku mengetahuinya saat melihat kalian berjalan dikoridor sekolah. Sungguh aku tak memiliki niat apapun”

“...” Sehun diam seribu bahasa.

“Tapi jika oppa tak menyukai kehadiranku, a aku bisa pindah sekolah” Sehun menatap Shannon yang kini terlihat sedih.

“Tidak perlu, sudah terlanjur. Aku tidak sekejam dirimu, tapi ingat satu hal jangan pernah muncul dihadapanku lagi” Sehun beranjak meninggalkan Shannon yang kini menatap namja itu sendu.

Kejadian itu membuat para siswi yang berada dikantin semakin penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi dengan Sehun dan Shannon.

“Apa mereka berpacaran ?”

“Sebenarnya apa hubungan mereka ?”

“Mereka tampak serasi” Kira-kira seperti itulah bisikan-bisikan para siswi disana.

Jieun dan Eun Bi tengah berjalan dikoridor seraya membicarakan hal-hal kecil. Mereka berniat ke kantin untuk mengisi perut diwaktu istirahat.

“Katanya ada anak baru ya” ucap Eun Bi.

“Jinjja ? kelas berapa ?”

“Kudengar seorang adik kelas. Para namja tengah membicarakannya karena katanya dia sangat cantik” Jieun menghela nafas.

“Kenapa laki-laki hanya suka membicarakan kecantikan seorang gadis”

“Mana ku tahu. Wae ? kau ingin dibicarakan para lelaki juga ?”

“Cih, untuk apa. Aku hanya ingin jadi presiden”

“Bhahaha.. mimpimu ketinggian woy” ucap Eun Bi seraya hendak menoyor kepala Jieun namun Jieun berhasil menghindar.

“Biar saja” asik mengobrol sambil berjalan, dari kejauhan Jieun melihat Sehun. Jieun hendak menyapa namja itu namun belum sempat ia membuka mulutnya, Sehun melewatinya begitu saja seolah tidak mengenal Jieun.

“Bukankah itu Sehun ? Dia terlihat ...” ucap Eun Bi namun Jieun buru-buru menyambar.

“Dasar namja songong, kau lihat tadi ? kau lihat kan ? dia melewati kita begitu saja tanpa menyapa. Aku yakin dia pasti kembali pada sifatnya yang menyebalkan” rutuk Jieun.

“Tapi dia terlihat sedang marah”

“Ma marah ? marah kenapa ?”

“Kau tidak lihat ekspresinya ?” Jieun menggeleng.

Ada apa lagi dengan namja itu ? apa ia masih memikirkan ibunya ? apa ia marah padaku karena ucapanku waktu itu ?

_____

Akhirnya Jieun sampai dikantin namun begitu ia sampai disana, ada satu meja yang dikerumuni para namja. Jieun terlihat penasaran, ia pun berjinjit untuk melihat apa yang sebenarnya para namja itu kerumuni. Apa ada makanan gratis disana ? jika begitu ingin sekali Jieun bergabung.

“Eoh ?” tak disangka-sangka Jieun melihat seseorang yang tampak tak asing.

“Eun Bi, lihat itu” Eun Bi yang tengah memesan minuman pun berbalik. Mendongak dan memandang meja yang ditunjuk Jieun.

“Dia...”

“Gadis bule di bakso tusuk !” ucap Jieun dan Eun Bi bersamaan hingga gadis yang dimaksud pun menoleh mendengar ucapan yang tak bisa dibilang pelan itu.

“Mampus” ucap Eun Bi.

“Dia melihat kita” ucap Jieun dan kedua gadis itu pun langsung berbalik memunggungi Shannon yang kini beranjak dari mejanya lalu menghampiri Jieun dan Eun Bi.

“Hai, kita ketemu lagi” persis seperti saat di stand bakso ikan. Gadis yang ternyata bernama Shannon itu kini berdiri dibelakang Jieun dan Eun Bi. Dengan terpaksa Jieun dan Eun Bi pun berbalik dengan pelannya seraya menampakan senyum canggung diwajah keduanya pada gadis bule yang mereka bicarakan itu.

“Haaaii” ucap Jieun dan Eun Bi yang jika dilihat dari sisi manapun terlihat sangat tidak ikhlas. Sebenarnya mereka hanya malu saat bertemu lagi dengan gadis yang mereka bicarakan itu.

“Senangnya bisa mendapat teman baru, aku benar-benar belum mempunyai teman disini. Namaku Shannon Williams” ucap gadis itu memperkenalkan diri pada Jieun dan Eunbi. 

“Ooh jadi kamu anak baru kelas 2 itu ya ?” tanya Eun Bi. Shannon tampak mengangguk.

Dia benar-benar memiliki wajah bidadari batin Jieun.

“Kami kelas 3A, namaku Jang Eun Bi dan dia, Lee Jieun” Lanjut Eun Bi.

“Jadi kalian seniorku ya, m maaf karena tidak sopan sebelumnya. Ku kira kalian satu tingkat denganku kkk~”

“Dia memang terlihat seperti anak SMP, wajar saja kau mengira begitu” ucap Eun Bi seraya memandang Jieun.

“Y yyaakk, badanku memang kecil tapi aku pintar tau” bela Jieun.

“Hahaha kalian sangat lucu, kalau begitu salam kenal sunbae” ucap Shannon seraya membungkuk kecil.

“E eoh, salam kenal juga” koor keduanya. Setelah saling mengenalkan diri, Shannon pamit untuk kembali ke kelas. Sementara Jieun dan Eun Bi masih berada dikantin untuk mengisi perut mereka yang sempat tertunda.

“Rasanya aneh ya, gadis dengan wajah bule seperti dia berbicara korea” ucap Jieun.

“Betul, aku juga merasa begitu”

“Tapi dia benar-benar cantik, seorang bibit unggul”

“Haha.. apa maksudmu dengan bibit unggul memangnya dia tanaman” Eun Bi menggeleng pelan.

Joon Myeon kembali dari toilet namun saat ia kembali ke kantin ia tak menemukan Sehun apalagi Shannon disana. Ia mengedarkan pandangannya namun malah menemukan Jieun dan Eun Bi. Ia menghampiri mereka.

“Hai” sapa Joon Myeon.

“H-“

“Oh Haaaii” Eun Bi menyerobot ucapan Jieun. Namja itu mulai duduk disalah satu kursi yang kosong didekat Eun Bi.

“Apa kalian melihat Sehun ?”

“D-“ ujung lidah Jieun sudah hampir berucap tapi-

“Kami melihatnya dilorong tadi, sepertinya dia habis dari kantin” ucap Eun Bi. Gadis itu benar-benar membuat Jieun sebal.

“Ouh begitu, Kalau Shannon apakah kalian melihatnya ?” Eun Bi dan Jieun berpandangan sejenak.

“Ah kalian pasti tidak mengerti, maksudku anak baru disekolah kita, apa kalian melihatnya”

“Kami sudah tahu namanya, dia juga baru pergi beberapa menit yang lalu” jawab Eun Bi lagi. Tapi Jieun penasaran kenapa Joon Myeon menyakan anak baru itu. seakan mereka sudah mengenal sejak lama.

“Kau mengenal Shannon ?” tanya Jieun, akhirnya ia bisa membuka mulut dan tidak diserobot Eun Bi lagi.

“Dia adik kelasku semasa SMP”

“Ouh..”

“Baiklah kalau begitu aku pergi dulu, aku ingin mencari Sehun”

“O-“

“Oke byeee Joon Myeon-ssi” ucap Eun Bi dengan sumringahnya.

-_- lagi, dia menyerobotku.

Seperginya Joon Myeon, Jieun mengakat sendoknya dan mengarahkannya pada dahi Eun Bi sampai berbunyi ‘Tuk’

“Y yaakk, kenapa kau memukulku ?” protes Eun Bi.

“Kenapa kau selalu menyerobot ucapanku”

“Hehe.. aku tidak menyerobot siapapun”

“Kurasa ada yang aneh jika kau didekat Joon Myeon”

Ouh dia masih belum menyadarinya juga..

“T tidak juga ah, itu hanya perasaanmu saja mungkin”

“Tidak, kurasa memang ada yang aneh denganmu”

“Tidak ada, sudah makan cepat nanti keburu bell berbunyi” 

____

Shannon termenung dikelas barunya. Ia duduk sembari menatap keluar jendela. Masih memikirkan sikap Sehun padanya. Ia tahu dari sikap yang ditunjukan namja itu, Sehun pasti belum bisa memaafkannya. Gadis itu menghela nafas panjang.

“Hey” gadis itu mendongak.

“Joon Myeon oppa” lirih Shannon.

“Pasti tidak berjalan baik ya.. dengan Sehun”

“Dia terlihat masih marah padaku, mungkin bukan hanya marah kurasa ia benar-benar membenciku”

“Tenang saja, suatu saat dia pasti bisa memaafkan kesalahanmu dulu” Shannon mengangguk.

“Semoga saja”

Ceritanya dimulai saat Sehun masih SMP. Dia begitu populer karena kepintaran dan ketampanannya namun Sehun juga dikenal angkuh dan dingin. Kala itu Shannon dan teman-temannya membicarakan kepopuleran Sehun hingga salah satu teman Shannon memberikan tantangan pada gadis itu untuk mentaklukan Sehun. Jika Shannon berhasil, kedua temannya akan mentraktirnya ice cream selama satu bulan. Awalnya Shannon ragu namun kedua temannya itu membujuknya terus menerus. Sampai akhirnya gadis itu setuju menerima tantangan dari kedua temannya. Singkat cerita Shannon berhasil berpcaran dengan Sehun. Siapa yang tak menyukai Shannon, gadis itu memiliki wajah dan kepribadian yang baik. Sehun pun dibuatnya terpesona. Namun lambat laun Sehun tahu mengenai taruhan itu dari Joon Myeon. Tanpa Sehun tahu, kala itu Joon Myeon ternyata menyukai Shannon sehingga ia menguntit gadis itu kemana-mana. Dari sanalah Joon Myeon tahu tentang taruhan itu, ia tahu saat tak sengaja menguping pembicaraan Shannon dan kedua temannya. Sejak saat itu hubungan Sehun dan Shannon berakhir. Dan beberapa bulan kemudian Shannon pindah ke London karena orang tuanya dipindah tugaskan kesana.

Namun Sehun sudah tahu tentang fakta bahwa Joon Myeon pernah menyukai Shannon karena Joon Myeon sendiri yang mengatakannya setelah mereka lulus SMP. Mereka bertemu kembali saat masuk SMA dan satu kelas pula, hal itulah yang membuat Joon Myeon dan Sehun berteman akrab hingga sekarang.

Bell berbunyi. Tanda waktu istirahat sudah usai. Joon Myeon pamit untuk kembali ke kelasnya. Namun hingga guru masuk, ia belum melihat batang hidung Sehun dikelas.

______

Saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung, Jieun mendadak sakit perut. Serasa di iris-iris. Gadis itu sesekali meringis, wajahnya pun berkeringat. Eun Bi yang melihat hal itu merasa khawatir.

“Ji, Wae ?” tanya Eun Bi dengan nada berbisik.

“P perutku sakit. An antarkan aku ke UKS” lirih Jieun.

“E eoh” Eun Bi pun mengangkat tangannya.

“Ada yang ingin kau tanyakan Eun Bi ?”

“Tidak Pak tapi Jieun sakit, saya meminta izin untuk membawanya ke UKS”

“Kau sakit Jieun ?”

“I iya pak” jawab Jieun lemah.

“Ya sudah bawa dia ke UKS, tapi ingat kau harus kembali Jang Eun Bi. Jieun boleh pulang setelah ke UKS”

“Iya pak aku tidak akan kabur” ucap Eun bi seraya bangkit dan membantu Jieun ke UKS, tak lupa ia juga membawa tas punggung Jieun.

Sesampainya di UKS, Eun Bi baru sadar jika rok bagian belakang Jieun merah kehitam-hitaman.

“Kau menstruasi Ji”

“Pantas saja, aku memang selalu sakit perut saat hari pertama mens. A apa kau membawa pembalut ?” tanya Jieun dengan wajah pucatnya.

“Berbaring saja dulu, nanti aku belikan” Jieun mengangguk. Ia berbaring di ranjang UKS sementara Eun bi pergi membeli pembalut. Tak lama guru kesehatan datang memeriksa Jieun.  

“Kau kenapa Jieun ?”

“Mens Bu” guru kesehatan itu berlalu dan kembali seraya membawa obat ditangannya serta segelas air putih.

“Minum ini maka kau akan baikan” Jieun menerimanya.

“Terimakasih Bu” tak lama Eun Bi datang membawa pembalut dan guru kesehatan keluar UKS.

“M mian kau jadi repot”

“Ya ampun sudahlah, cepat ke kamar mandi dan pakai ini” Jieun mengangguk.

“Kalau begitu aku tinggal ya” Jieun kembali mengangguk. Setelah beberapa menit Jieun kembali dari toilet yang berada disatu ruangan UKS. Ia kembali berbaring. Saat Jieun hendak memejamkan matanya, ia mendengar pintu terbuka. Ia mengurungkan niatnya untuk terpejam dan melihat pintu utama. Namun pintu itu masih tertutup. Mengetahui hal itu Jieun merasa merinding.

J jangan-jangan itu hantu UKS

Aaa Eomma aku takut..

Jieun memejam erat.

“Sedang apa kau disini ?”

Aaa sekarang hantu itu berbicara padaku..

“Yaakk aku tahu kau tidak tidur”

Tapi aku hafal suara ini..

Perlahan Jieun membuka matanya dan tampaklah Sehun dihadapannya berdiri tegak dengan tampang datarnya.


To Be Continued~

#Haaii, author lagi baik nih ngpost dalam waktu berdekatan. hehe.. karena ada alesannya, author bakal hiatus buat ngerjain skripshit -_-. tapi kalau misalkan ada mood dan ada waktu dan ada ilham dan ada apa lagi ya ? pokonya mah ada. pasti bakal post ff secepatnya. Ok See You !





Comments

  1. eahhhh destroyer datang-_- kapan atuh sehun jadian.smaa jieunnya:')

    ReplyDelete

Post a Comment