I Need A Romance


Drabble | PG 17 



Jieun hanya terlalu lama sendiri. Hidupnya berputar disatu arah. Monoton. Siang hari ia habiskan untuk bekerja dan malam hari, ia habiskan di flatnya yang tak terlalu besar. Menonton tv, kadang ketika ia bosan dengan acara televisi, Jieun berpindah pada smartphone nya dan membuka situs youtube. Jangan tanya apa yang ia tonton disana, kalian pasti tahu. Wanita berumur 23 tahun dan lajang pasti akan menonton sesuatu yang tak biasa di youtube. Dia bukan maniak film blue, dia hanya ingin menghibur dirinya sendiri.

Entah mengapa beragam video yag diputarnya membuat kenangan gila dengan lelaki itu kembali datang.  Jieun menutup mata dan menghembuskan nafasnya kasar.

Jangan pernah hubungi namja itu lagi, Tidak Jieun, jika kau menghubunginya lagi hanya akan merusak hidupmu.

Kini hembusan nafas keluar dari dalam mulutnya. Sentuhan, kecupan, belaian yang ia dapat dari lelaki itu membuat Jieun gila bahkan hanya dengan membayangkannya saja mampu membuat yeoja itu seakan mabuk.

Jangan gila Jieun..

Ia mengusap wajahnya dan mematikan ponselnya. Bersandar pada single sofa merah marun miliknya. Menatap flatnya yang hampa dan hening. Tak pernah ada lelaki lagi dihidupnya sejak ia putus dengan lelaki brengsek itu. lelaki yang membuat Jieun begitu menginginkan sentuhan ditubuhnya.

Shit !

Jieun beranjak lalu menyambar jaketnya dan keluar dari flatnya. Ia rasa ia akan benar-benar gila jika hanya berdiam diri dengan pikirannya yang tak karuan. Ia tidak tahu harus kemana pada jam 9 malam. Jieun hanya melangkah agar ia tak lagi memikirkan lelaki itu. Sebenarnya masalah bukan pada lelaki itu tapi pada pikiran mesumnya, pada tubuhnya yang haus kasih sayang.

Oke aku tahu aku mulai gila..

Jieun menghentikan langkahnya, lalu memutar arah. Ia harus kembali ke flatnya, ini tidak wajar jika keluar seorang diri dan tak tahu tujuan. Namun baru tiga langkah ia berjalan, bahunya bertabrakan dengan seseorang, membuat Jieun mendongak dan-

Oh Shit shit shit.. bagaimana bis-

“Hai Ji” senyuman yang tampak menyeringai itu tak pernah berubah. Masih membuat Jieun terpesona beberapa detik sebelum akhirnya ia tersadar dan menghindar tanpa sepatah katapun.

“Kau masih marah padaku ?” pertanyaan itu membuat langkah Jieun terhenti namun tak bertahan lama karena Jieun kembali melangkah bahkan lebih besar dan cepat.

Tidak lagi, jangan berikan kesempatan sekecil apapun padanya Ji.

Namun kali ini cengkraman lelaki itu yang menghentikan langkah Jieun. Menariknya hingga membuat Jieun berbalik dan berhadapan dengan lelaki itu. lelaki yang pernah menghancurkan hidupnya. Lelaki brengsek bernama Park Chanyeol.

Dua pasang mata itu akhirnya bertemu.

“Apa yang kau inginkan lagi dariku ?” Mata Chanyeol perlahan turun dan memperhatikan bibir cherry Jieun.

Oh Tidak

Terlambat, sebelum Jieun membuka mulutnya, bibir namja itu sudah mencegahnya dengan kecupan yang tak bisa dibilang lembut. Entah setan mana yang membuat Jieun malah melingkarkan tangannya dileher Chanyeol. Menikmati permainan namja itu, inilah Jieun yang inginkan tapi ia tak pernah menyangka bahwa Chanyeol lah yang akan menjadi lawannya lagi. Jalanan perumahan yang sepi dan dingin seolah mendukung kegiatan Chanyeol dan Jieun itu. tak ada yang mengganggu, hanya udara dingin yang membuat keduanya semakin intim mencumbu satu sama lain.

"Eump-"

Seperti candu yang membuat Jieun gila. ia rasa ini akan memakan waktu cukup lama. dua bulan ia sendiri dan malam inilah puncaknya. dimana ia dapat melepaskan hasratnya. sama seperti sebelumnya, Chanyeol tak pernah mengecewakan. namja itu adalah killer dalam membuai wanita.

"Aa-AhH"

____

Bersandar pada tembok rumah orang lain. Tak ada sepatah katapun yang keluar. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing dan tentu saja menghirup nafas yang beberapa menit lalu terasa sulit untuk didapatkan.

Aku sudah gila.. pikir Jieun. Ia ingin memaki Chanyeol namun ia tak berdaya karena jujur ia pun menginginkan hal yang sama.

“Chan-“

“Kami sudah putus”

Mwo ? Bagaimana bisa ? 

“Aku tak perduli” ucap Jieun berusaha terlihat acuh. Namun sejujurnya ia penasaran kenapa mereka bisa putus secepat ini. Lelaki itu menduakannya dengan Seohyun dan hanya bertahan selama dua bulan ?

“Dia menduakanku”

Wajah datar Jieun berubah menjadi tersenyum remeh. Ternyata karma itu ada, setelah apa yang Chanyeol lakukan padanya, akhirnya lelaki itu mendapatkan hal  yang sama.

Ternyata kau benar-benar ada, Tuhan.

“Jieun aku minta maaf” Jieun sudah bisa menebaknya.

“Aku tahu kau tidak akan memaafkanku dengan mudah. Aku tahu perbuatanku sangat menyakitimu, aku sad-“

“Ini bukan gayamu, Yeol” Chanyeol menghela nafas.

“Aku tahu, tapi aku harus melakukannya agar kau bisa memaafkanku dan-“

“Aku tidak akan pernah kembali padamu” lanjut Jieun sekaligus memotong ucapan namja itu. Jieun menoleh dan menyeringai kecil.

“Karena aku sudah mendapatkan yang ku mau” seiring kalimat yang Jieun lontarkan, seiring itu pula ia melangkah pergi meninggalkan Chanyeol yang menatapnya kosong. Namun tak lagi mengejar dan menghalangi langkah Jieun.

Right choice...

The End


#Haiiii... udah lama ga update ff, mian T.T sekalinya update malah ff kek gini haha. sebelumnya makasih yang udah baca. Komen dan kasih masukan ya. Author ga tau kapan akan post ff lagi setelah ini. Oke See Ya !







Comments

  1. Waduh wajub sequel ini mah, kudu, pake pisan :')

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwk.. kenapa niat bgt minta sequelnya :D
      aduh sequel mah ga janji, sebenernya banyak ff yg pengen aku sequelin tapi da males plus mentok haha. tp thank youw sudah komen.

      Delete

Post a Comment