Lee Ji Eun / IU | Jeon Jungkook | Sad
Bukan untuk mengingat
masalalu. Tapi saat hujan tiba, semua masalalu itu datang dengan sendirinya.
Dengarkanlah, suara air jatuh
itu. Bersamanya segala kenangan pahit dan manis datang.
Dengarkanlah, gemuruh
petir itu membuat hati gentar, bersamanya segala ketakutan menghampiri.
Terbaring, Jieun terbaring diranjangnya Seraya memainkan musik dalam playlist
diponselnya. Ia hanya diam, namun hujan membawa pikirannya melayang.
Mengingat, menuju dan mengarah pada satu orang. Orang yang selama hampir 4
tahun ia kecewakan. Namanya Jeon Jungkook. Pria yang selalu ada saat Jieun
bosan dengan hidup, bosan dengan pendidikan dan bosan dengan namja lain yang
tengah bersamanya. Jungkook selalu ada, dia tak pernah marah pada Jieun. Mereka
tak memiliki hubungan, mereka bukan teman namun sangat dekat, juga tak memiliki
hubungan karena Jieun yang memutuskan hubungan itu secara sepihak. Awalnya
Jieun mengira Jungkook marah namun tidak, terbukti saat Jieun kembali
menghubungi namja itu, Jungkook menyambut hangat. Jieun tahu alasannya tapi ia
pura-pura diam. Jieun hanya butuh penghibur dalam hidupnya bukan hubungan yang
akan membuat semuanya menjadi sulit.
Dan penghibur itu adalah
Jungkook. Berulang kali Jieun berfikir Jieun ini jahat namun entah mengapa
setiap kali Jieun lelah, Jungkook lah yang Jieun datangi.
Kau kenapa Jieun-a ?
Bagaimana jika aku membelikanmu bakso
ikan, bukankah kau menyukainya ?
Tidak, pakaian itu tidak cocok
denganmu
Jangan menangis, semuanya akan
kembali membaik
Kau pasti bisa mengatasinya, hwaiting !
Dia tahu
segalanya tentangku, orang yang paling mengerti. namun semua itu belum cukup untuk Jieun menerima Jungkook lagi dihidupnya. Jieun membuatnya semakin rumit. ia terlalu banyak membagi hatinya hingga ia tersesat dan tak tahu kearah mana harus berlabuh.
Perlahan hujan berhenti,
Jieun tersadar dari lamunannya. menyentuh kaca jendelanya yang berembun sebelum akhirnya bangkit dari ranjangnya dan mematikan musik diponselnya.
Berjalan keluar kamar namun menoleh sesaat pada jendela kamarnya yang berembun
terkena air hujan.
Mianhae, kebaikanmu tak cukup
membuatku membalas semuanya
Fin~
Comments
Post a Comment