Vampire Beside You [4/End]


Fantasy, Drama, PG 17 | Lee Jieun | Xi Luhan | Kim Myungsoo etc.

Part [1] [2] [3]



Petang datang, Luhan kini kelimpungan memikirkan kepergian Jieun yang tanpa kabar.

Sebenarnya kemana gadis itu ?

Harusnya dia senang karena gadis penghisap darah itu tidak disampingnya lagi tapi.. Luhan merasakan hal yang berbeda. Kamarnya tampak sepi, tidak ada lagi ocehan ataupun pembicaraan seperti biasanya. Dia tidak tahu harus menghubungi siapa untuk menanyakan kabar Jieun. Luhan baru sadar, ia tak mengenal apapun bahkan siapapun yang dekat dengan Jieun selain dirinya. Dan hasilnya adalah sekarang ia tidak tahu harus berbuat apa atau menanyakan pada siapa saat gadis itu menghilang bak ditelan bumi.

Luhan beranjak dari ranjangnya. Ia mengacak kepalanya gusar, ia tidak bisa berdiam diri. Setidaknya malam ini ia harus mencari Jieun, kemanapun. Luhan menyambar hoodienya lalu memakainya dan pergi keluar.

Angin diluar rumah sedikit membuat kepala Luhan lebih tenang. Meski ia masih memikirkan kemana Jieun pergi. Kenapa tidak memberitahunya ? kenapa pergi begitu saja ? ia akan tetap mencari tahu, langkah pertama adalah mengunjungi tempat dimana Jieun bekerja, kemana lagi jika bukan minimarket.

“Jieun ? entahlah dia belum datang, seharusnya ia datang satu jam lalu” jawab namja bernama Jaehyun.

“Apa dia tidak menghubungimu sebelumnya ?” Tanya Luhan lagi.

“Tidak, Ah dia membuatku harus bekerja extra kali ini” keluh namja jangkung itu membuat Luhan memaksakan senyum kecil guna menanggapinya.

“Eum Kalau begitu saya permisi Jaehyun-ssi”

“Oh dan saat kau sudah bertemu Jieun, beritahu padanya jika dia tidak datang dan tidak mengabari, dia bisa saja dipecat dari pekerjaannya” Luhan mengangguk dan ia pun meninggalkan minimarket tempat Jieun bekerja. Luhan kembali berjalan, entah kemana, yang penting ia tidak berdiam diri. Luhan memang seperti ini, ia tidak bisa diam jika sedang banyak pikiran.

Sebenarnya kemana kau Ji ?

Malam semakin larut namun Luhan belum ingin pulang. Ia sudah mengelilingi komplek rumahnya hingga sampai taman namun matanya belum menangkap keberadaan Jieun. Luhan akhirnya duduk sendiri dikursi taman, Jam menunjukan pukul 9 malam. Waktu yang cukup sepi dan hening ditaman kota. Luhan duduk dan hanya berdiam diri, memasukan kedua tangannya pada saku hoodie agar tak terlalu dingin. Semuanya berputar, ingatan Luhan tentang Jieun kini berputar. Saat pertama kali mereka bertemu, saat mereka beradu mulut mempermasalahkan hal-hal kecil, saat mereka mengunjungi festival, saat-saat itulah yang Luhan rindukan. Ia tak menyangka jika saat-saat itu adalah momen yang menyenangkan. Jika ia sadar lebih dulu, mungkin ia akan gunakan waktu luangnya untuk selalu mengajak Jieun menghabiskan waktu bersama-sama.

“Tidak, dia sudah menghilang” sebuah suara membuat Luhan menoleh ke kanan dan ke kiri. Membuyarkan lamunannya.

Siapa yang sedang berbicara itu ?

Tanpa sengaja, Luhan mendengar seseorang berbicara. Ia pun bangkit dan mencari tahu hingga ia menemukan segerombolan orang dengan pita dikepala mereka.

Bukankah itu Na Young ?

Luhan masih memperhatikan gerombolan orang itu dari balik pohon. Dan hal yang membuatnya terkejut adalah salah satu orang dalam gerombolan itu ada Na Young. Teman sekelasnya yang belum lama ini berteman dekat dengan Hyun Woo dan juga dirinya.

“Apa maksudmu mereka sudah menghilang ?”

“Mereka sudah pergi, vampire yang berada disekolahku sudah tidak ada dan ada satu vampire lagi, dia perempuan, dia juga sudah tidak ada. Aku tak lagi mencium baunya”

Apa maksud ucapan Na Young..

Ba bagaimana dia tahu tentang vampire ?

Luhan memikirkan apa yang baru saja dia dengar. Siapa Na Young sebenarnya hingga gadis ia tahu tentang vampire dan bersama dengan gerombolan aneh itu. Lalu siapa maksud Na Young dengan vampire yang berada disekolahnya ? dan apa mungkin vampire perempuan yang dimaksud gadis itu adalah Jieun ? Jadi Na Young pernah bertemu Jieun ? Bagaimana bisa ? Luhan kembali memperhatikan.

“Baguslah, daerah ini sudah aman”

“Tidak belum tentu, bisa saja mereka kembali. Kita harus tetap berjaga-jaga, mungkin akan ada vampire lain” gerombolan orang berpita biru tua itu mengangguk serempak. Luhan masih bingung dengan keadaan ini. Ia masih memperhatikan gerombolan itu hingga semuanya berpencar membubarkan diri. Hal yang ia perhatikan tentu saja, pita aneh yang mereka kenakan. Diam-diam Luhan memfoto mereka. Ia berniat mencari tahu lebih jauh. Mungkin saja mereka dapat membawanya pada Jieun. Luhan berbalik namun terkejut saat-

“Apa yang kau lakukan disini ?” Tanya Na Young pada Luhan. ternyata Luhan terpergok.

“Siapa sebenarnya kau Ok Na Young ?” tanya balik Luhan. yeoja itu tak langsung menjawab, ia malah memandang ponsel Luhan.

“Hapus dulu foto yang kau ambil”

“Wae ?”

“Kubilang hapus Luhan” tekan gadis itu.

“Tapi kau harus menceritakan tentang identitasmu yang sebenarnya padaku” Na Young mengangguk setuju. Luhan pun mulai menghapus foto yang tadi diambilnya.

___

Na Young dan Luhan sudah menduduki kursi taman guna membicarakan semuanya.

“Aku pemburu vampire”

“M mwo ?” Na Young sudah terbiasa dengan reaksi itu.

“Benar, tugasku adalah membunuh vampire yang memiliki ikatan dengan manusia. Ah ini akan panjang, maksud ikatan disini adalah saat vampire memangsa satu manusia, maka vampire itu akan kembali meminum darah yang sama dari manusia itu selama manusia itu masih hidup. Mungkin kau tidak akan langsung mengerti dengan penjelasanku ini, inilah tugas kami sebagai pemburu vampire. Tapi jika mereka tidak memiliki ikatan dengan manusia maka kami hanya perlu mengawasi gerak-gerik mereka”

Aku sudah tahu tentang ikatan itu, Jieun sudah menjelaskannya.

Jika Na Young tahu aku dan Jieun memiliki ikatan, Jieun bisa saja mati dibunuhnya.

Tapi aku harus bagaimana, aku membutuhkan informasi darinya untuk mencari Jieun.

“Kuharap kau bisa merahasiakan identitasku Lu, bahkan dari Hyun Woo” Luhan mengangguk. Ia pun ragu apakah Hyun Woo masih akan tetap menyukai Na Young jika tahu identitas Na Young yang sebenarnya. Memberitahu Hyun Woo adalah ide buruk. Lebih baik diam saja seperti keinginan gadis itu.

“Tapi aku ingin tahu siapa yang kau maksud dengan vampire yang berada disekolah kita”

“Kau mendengar percakapan kami ?” Luhan mengangguk “Mian” Lebih baik jujur agar ia bisa bertanya tentang rasa penasarannya.

“Kau pasti tidak menduganya, Myungsoo, Kim Myungsoo sebenarnya adalah seorang vampire. Dia bahkan bukan vampire biasa, aku sudah menyelidikinya. Dia anak dari ketua koloni tertinggi. Kita bisa menganggapnya sebagai pangeran diantara para vampire. Aku belum tahu apa alasan vampire itu masuk kedunia manusia. Tapi yang terpenting adalah dia sudah tidak ada”

M mwo !? K Kim Myungsoo adalah seorang vampire !?

Tapi tidak aneh sih, dia memang tampak seperti penghisap darah.

“Dan satu hal lagi, vampire perempuan yang kau bilang tadi itu siapa ?”

“Entahlah, aku menemukannya saat berada difestival lampion, Ah benar.. bahkan saat itu aku melihatmu juga bersama Hyun Woo dan vampire perempuan itu ada didekat kalian. Apa kau mengenalnya ?”

“Ma mana mungkin aku mengenal seorang vampire, mendengarnya saja membuat bulu kuduku meremang” elak Luhan. Bisa gawat jika Na Young tahu Jieun dekat dengan Luhan. ia pasti akan menyelidiki alasan kedekatan itu dan menemukan fakta jika mereka memiliki ikatan.

Jadi vampire perempuan yang Na Young maksud itu adalah Jieun.

“Benarkah, tapi kulihat kalian berbicara padanya ?” tanya Na Young dengan raut yang masih tak yakin.

“Ck kau ini tidak tahu ya, aku dan Hyun Woo itu cukup terkenal dikalangan para gadis dan lihat, bahkan vampire pun mendekati kami hahaha...” Na Young memutar matanya malas.

“Sudah tidak ada yang ingin kau tanyakan lagi bukan ? kalau begitu aku pergi dulu dan ingat jika kau membongkar identitasku, kau akan mati”

“Ahaha tenang saja” Terkesan dipaksakan, ya senyum Luhan terkesan dipaksakan. Ia hanya takut keceplosan, ia tidak ingin Jieun diburu para pemburu vampire karena memiliki ikatan dengannya. Namun kemudian Luhan menghembuskan nafas karena tak mendapat informasi apapun tentang keberadaan Jieun sekarang. Luhan hanya tahu fakta baru bahwa Myungsoo adalah seorang vampire.

___

Luhan pulang kerumah pukul 11 malam, ia sempat diceramahi sang ibu karena pulang terlalu larut namun ia tak perduli dan melengos begitu saja masuk ke kamarnya. Luhan menyalakan lampu kamarnya dan memandang kesekitar. Begitu kosong tanpa Jieun disana. Luhan pun duduk didepan laptopnya. Ia menyalakannya.

Baiklah,, aku akan mencari tahu tentang vampire. Mungkin aku akan mendapat petunjuk untuk menemukan Jieun.

<<>> 

Satu Minggu berlalu, Jieun tampak lemah. Itu karena ia belum meminum darah Luhan. Myungsoo sudah menyelidiki siapa Luhan. Ia baru tahu jika Luhan yang pernah sekelas dengannya adalah budak Jieun. Namja itu memiliki ikatan dengan Jieun.

“Kau ingin meminum darah Luhan ?” Jieun mengangguk lemah.

“Tidak, bukan sekarang, aku akan mengurungmu tiga Minggu lagi dan saat aku membawa budakmu itu kesini maka dia akan mati ditanganmu” Myungsoo menyeringai dan keluar dari ruangan dimana Jieun terkapar diranjang berseprei merah itu. Jieun tahu maksud Myungsoo. Namja itu akan membuat Jieun sangat kehausan dan saat Jieun bertemu Luhan maka Jieun akan hilang kendali dan menghisap darah Luhan sampai habis hingga Luhan dapat kehilangan nyawanya.

Tidak.. bagaimana jika aku membunuh Luhan ?

___

Satu minggu berlalu namun Luhan masih belum bisa menemukan Jieun. Luhan putus asa. Ia ingin menanyakan semua tentang vampire pada Na Young namun Luhan khawatir gadis itu akan curiga padanya. Sejak saat itu pula, Luhan meminta Hyun Woo untuk tidak menceritakan apapun tentang Jieun pada Na Young hanya untuk berjaga-jaga jikalau mulut bawel namja itu keceplosan.

“Hey sebenarnya ada apa denganmu ?” tanya Hyun Woo. Hanya ada mereka berdua karena Na Young tengah berada diperpustakaan.

“Hyun Woo-ya, apa kau percaya tentang vampire ?”

“Eh kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu ? entahlah aku si percaya-percaya saja” Luhan mendongak. Ia tak menduga jika Hyun Woo akan menjawab seperti itu.

“Apa kau pernah melihat mereka ?” Hyun Woo menggeleng.

“Tapi bibi ku pernah bercerita, dia pernah berteman dengan vampire. Dan bibiku bilang vampire juga memiliki peraturan yang menyebutkan tidak boleh memangsa manusia sembarangan. Entahlah dia itu bercanda atau serius, tapi dia benar-benar meyakinkanku kalau ceritanya itu benar” Lanjut Hyun Woo.

“Apa lagi yang kau ketahui tentang vampire ?” 

“Apa ya.. mereka suka tinggal dikegelapan”

Benar, Jieun juga menyukai lemariku yang gelap.

“Kau tahu dimana mereka tinggal ?”

“Eum entahlah, tapi jika memang mereka menyukai kegelapan dan tidak memangsa manusia maka hutan akan cocok menjadi rumah mereka”

Benar.. Diselatan kota ini adalah pegunungan yang ditumbuhi hutan lebat bukan ? apa disana Jieun tinggal ?

Luhan tersenyum kecil, sepertinya Hyun Woo memberikannya sedikit petunjuk untuk mencari Jieun.

“Yaakk kenapa sekarang kau tersenyum ? tadi murung sekarang tersenyum seperti orang gila, kau benar-benar aneh hari ini”

Pletaakk

“Yaaakk !”

“Berisik”

<<>>

Dua Minggu berlalu, namun Luhan merasa pencariannya itu akan sia-sia. Awalnya Luhan ingin mendaki gunung diselatan kota namun beberapa pendaki berpengalaman bilang jika gunung dan hutan itu berbahaya karena medan yang curam dan penuh dengan hewan buas. Bukan hutan yang patut untuk dijelajahi. Apalagi kadang, cuaca cepat berubah. Luhan pun mengurungkan niatnya untuk mencari Jieun kesana. Luhan mencoba menerima kehilangan Jieun. Namun ia kembali berfikir, bukankah Jieun bilang Jieun tidak bisa lepas dari Luhan selama Luhan masih hidup. Lalu kenapa sekarang Jieun pergi ? apa gadis itu tidak kehausan ? apa hasrat gadis itu tidak menginginkan darah Luhan lagi ? Pertanyaan-pertanyaan itu membuatnya bingung.

Atau mungkin Jieun sudah mati ?

“A andwae” Luhan tak pernah sekhawatir ini. Apalagi yang ia khawatirkan adalah seorang vampire.

Kebiasaan Luhan sejak Jieun pergi adalah duduk merenung ditaman kota saat malam tiba. Berfikir disana membuatnya lebih santai dan siapa tahu tiba-tiba Jieun muncul dari balik pohon. Oke, sungguh dangkal pikiran Luhan namun itulah harapannya.

Dimana sekarang kau Ji ? apa kau baik-baik saja ?

Wuusss.. Luhan merasakan hawa dingin dilehernya. Ia menoleh namun tak ada siapapun kecuali dahan pohon yang bergoyang. Namja itu mengernyit heran. Luhan merasa ada yang aneh. Namja itu memilih untuk beranjak, melangkahkan kakinya besar-besar. ia merasakan seseorang mengikutinya namun saat ia menoleh untuk memastikan, ia tak melihat siapapun disana. Luhan kembali melangkah cepat namun-

“Hpp-“ Mulut Luhan dibekap, membuatnya pusing dan memejamkan mata hingga semuanya tampak gelap.

Beberapa jam kemudian, Luhan mengerjapkan matanya. Ia memandang sekitar, ia terkejut saat menyadari bahwa kedua tangannya diikat keatas namun kakinya masih bisa menapak lantai. Ia berada diruangan gelap kosong yang menyeramkan, tampak seperti ruangan tak terpakai digedung tua.

Dimana ini ? siapa yang membawaku kemari..

Satu detik kemudian Luhan mendapat jawaban atas pertanyaannya. Sosok Myungsoo mulai memasuki ruangan tempat Luhan disekap. Awalnya Luhan tak mengenali Myungsoo namun beberapa detik setelah ia memperhatikan wajah Myungsoo lebih dekat ia baru menyadari sesuatu.

“Myung.. soo ?” gumam Luhan ragu. Sang pemilik nama hanya menyeringai kecil.

Tu tunggu dulu.. Na Young bilang, Myungsoo itu vampire kan ?

Lalu kenapa vampire ini membawaku kemari ?

“Bodoh, aku memang bodoh.. jika aku tahu lebih awal, akan kubunuh kau secepatnya” ujar Myungsoo seraya menatap Luhan tajam.

“A apa maksudmu ?” Luhan benar-benar tak mengerti. Oke, Luhan akui ia dan Myungsoo tak pernah akur saat mereka disekolah tapi apa karena itu Myungsoo sampai menculik Luhan seperti ini ?

“Kau memiliki ikatan dengan Jieun, bukan ?”

“Ba bagaimana kau tahu ?” Myungsoo melesat kehadapan Luhan dan mencengkram leher namja itu membuat Luhan terkejut.

“Jieun adalah calon tunanganku, kau tahu kenapa dia kabur ?” Luhan menggeleng ragu bercampur takut. “Dia menghindariku, dan akhirnya bertemu denganmu. Dan bodohnya dia memiliki perasaan dengan budaknya”

A apa ? jadi maksud Myungsoo Jieun memiliki perasaan padaku ?

Luhan mulai mengerti semua ini, Jieun memang tak pernah menceritakan alasan dia kabur. Luhan tidak tahu jika inilah alasannya. Luhan menduga mungkin maksud Myungsoo bersekolah disekolahnya adalah juga untuk mencari keberadaan Jieun.

Oke aku mengerti.. Jadi mungkin Jieun ada bersama Myungsoo sekarang.

Cengkraman tangan Myungsoo mengerat, hal itu membuat Luhan sulit bernafas. Ingin sekali Myungsoo membunuh Luhan sekarang juga dengan tangannya sendiri. Ia begitu benci ketika Jieun menyebut nama namja itu saat Myungsoo tengah mencumbunya. Myungsoo tak pernah ditolak seorang wanita dan sekalinya ia menyukai seseorang ia langsung mendapat penolakan dan hinaan seperti ini. Myungsoo tidak bisa menerimanya. 

“A-akh..” rintihan Luhan membuat Myungsoo bersemangat untuk membunuh namja itu. Myungsoo masih mencekik leher Luhan hingga Luhan memucat namun Myungsoo melepaskannya membuat Luhan mengambil nafas terburu untuk mengisi paru-parunya yang sempat kekurangan pasokan oksigen.

“Kau tidak akan mati ditanganku tapi ditangan Jieun” bisik Myungsoo tepat diwajah Luhan seraya menyeringai kejam.

A apa maksud ucapannya..

____

“ARRGHH...” Jieun terus berteriak, kedua bola matanya berubah merah. Ia mencakari dinding ruangannya, bahkan kasur yang selalu ditidurinya sudah tak berbentuk. Jieun sudah mencabiknya dan mengoyak isinya. Lehernya benar-benar terasa panas, ia tidak bisa lagi mengendalikan rasa hausnya. 3 Minggu berlalu tanpa ada darah Luhan yang mengaliri tenggorokannya dan inilah akibatnya. Jieun menjadi monster yang menyeramkan. Setiap hari ia berteriak meminta darah Luhan dan tergeletak dilantai saat energinya terkuras. Jieun memang mendapatkan asupann darah hewan namun itu saja tidak cukup.

Pintu ruangan Jieun terbuka, menampakan Kim Myungsoo yang dengan wajah dinginnya tak memiliki rasa kasihan sedikitpun melihat keadaan wanita yang dijodohkan dengannya itu. Myungsoo sakit hati sejak Jieun menyebut nama Luhan saat bersamanya. Dari balik punggung Myungsoo, munculah Luhan yang membelalakan matanya melihat keadaan Jieun yang mengenaskan. Kedua tangan Luhan masih dicengkram oleh pengawal Myungsoo.

Jieun langsung berdiri, menutup matanya lalu membukanya dan menjadi merah darah. Taring dimulutnya perlahan mulai keluar. Jieun seperti itu karena menghirup aroma Luhan yang tak ia hirup beberapa Minggu kebelakang.

“Lepaskan namja itu” kedua pengawal itu membawa Luhan masuk dan menguncinya bersama Jieun. Setelah pintu tertutup, Luhan hanya diam, ia merindukan Jieun namun ia juga gemetaran melihat Jieun seperti sekarang. Terlihat mengerikan dengan mata merah dan taring yang keluar dari dalam mulutnya.

Apa yang harus ku lakukan ?

“H hai Ji, i ini aku Luh-“ sebelum merampungkan kalimatnya, Jieun sudah melesat menghadap Luhan dan menancapkan taringnya dileher namja itu. Luhan bahkan tak bisa mendorong tubuh Jieun untuk menjauh barang sedetik. Ia tak menyangka kekuatan Jieun sebesar itu. lehernya terasa nyeri saat Jieun menghisap darahnya tak terkendali, Luhan mencoba untuk tetap sadarkan diri namun matanya mulai berkunang-kunang.

“Ti tidak J ji” Luhan melemas, tubuhnya mulai oleng dan kepalanya mulai berdenyut pusing.

“H hen ti kan ..” Luhan sudah tak sadarkan diri namun Jieun masih menghisap darah namja itu tanpa ampun. Beberapa menit kemudian, mata merah Jieun menghilang dan taringnya kembali menyusut. Jieun mulai mendapatkan kesadarannya kembali. Ia terkejut saat melihat Luhan sudah terkapar dihadapannya berlumuran darah disekitar lehernya, namja itu bahkan pucat seperti mayat.

“Tidak, Luhan bangun, Luhan” Jieun panik, gadis itu mengguncang-guncangkan tubuh Luhan namun nihil. Jieun beralih pada denyut nadi dipergelangan tangan Luhan.

Lemah.. hampir hilang.. tidak.. aku tidak bisa membiarkan Luhan mati seperti ini.

Jieun kebingungan, ia menunduk. Jieun sudah menduganya, Luhan seperti itu pasti karena ulahnya, karena rasa hausnya yang tak terbendung. Namun kemudian ia mendongak.

Aku harus mengubahnya.. Mian Lu, Mianhae..

Jieun menggigit telapak tangannya sendiri hingga telapak tangan itu mengeluarkan darah merah kental lebih kental dari darah manusia, Jieun meneteskan darah itu pada mulut Luhan.

“Minum Lu, minumlah” Jieun kembali menggigiti lengannya sendiri hingga darahnya bercucuran, dan meminumkannya pada Luhan namun namja itu tetap menutup matanya. Masih belum sadarkan diri. Jieun kembali memeriksa kehidupan ditubuh Luhan namun-

“Tidak, tidak Lu, Bangunlah ! Kau tidak boleh mati seperti ini ! Bangun, kubilang BANGUN !! bodoh Bangunlah !” Jieun tak merasakan denyut nadinya lagi, Jieun bahkan memeriksa debaran jantungnya dan nihil. Tidak ada kehidupan lagi ditubuh Luhan.

“TIDAAAKKK !” Dengan segenap penyesalan, Jieun menangis di dada  Luhan. memeluk tubuh pucat Luhan. Menangis sejadi-jadinya.

Ini semua salahku..

Tidak Lu, tidak.. jangan pergi seperti ini..

Kriiitt.. pintu terbuka, menampakan Myungsoo yang tersenyum puas. Rencanya berhasil dengan sukses. Luhan mati ditangan Jieun sendiri.

“Sangat dramatis, inilah kenyataannya jika kau menyukai manusia”

Benar, Jieun baru sadar jika ia menyukai Luhan tanpa ia sadari. Ia bahkan belum mengungkapkan perasaannya itu pada Luhan.

“Ini semua salahmu Kim Myungsoo !”

“Dia mati karenamu nona Lee Jieun” ucap Myungsoo tenang. Dibalik ketenangannya itu, Myungsoo merasa puas dengan apa yang terjadi. Dia sudah menduganya, semua ini pasti berjalan sesuai rencana.

“Kurang ajar kau !” Jieun melesat hendak mencekik Myungsoo namun sebelum ia melakukann itu, pengawal Myungsoo dengan sigap mencegahnya.

“Sesuai keinginanmu, perjodohan kita batal. Aku tak berminat lagi bertunangan dengan vampire pembunuh sepertimu” Myungsoo beranjak dari sana. Meninggalkan Jieun yang meronta tanpa henti. Memekikan namanya penuh kebencian.

<<>> 

Jieun pulang kerumahnya, ia menguburkan Luhan terlebih dahulu. Jieun menjadi pendiam, ia pun bungkam saat ayah dan ibunya bertanya berbagai macam pertanyaan padanya.

“Jieun, kenapa kau seperti ini nak ?”

“Apa yang tuan muda Myungsoo lakukan padamu ?”

“Kemana saja kau selama ini ?”

Jieun hanya diam, dia mengunci diri dikamarnya selama berhari-hari. Jieun sudah memutuskan apa yang harus ia lakukan untuk menebus semua ini. Menebus kesalahannya, menebus kematian Luhan. Jieun akhirnya keluar kamar, ia menggunakan gaun putih panjang, rambutnya terurai dan wajahnya datar dan dingin.

“Sayang mau kemana lagi kau ?” tanya Ny.Lee namun tak digubris. Jieun masih berjalan keluar rumah. Hingga akhinya ia melesat dan sampai didepan kuburan Luhan. mamandang gundukan itu dengan mata kosong.

Aku akan membayarnya, aku janji..

Tunggu aku Lu..

Jieun beranjak dari sana dan kembali melesat melewati gunung, hutan dan kota hingga ia sampai didepan sebuah gedung dengan simbol merah melingkar didepannya. Jieun mendobrak pintu gedung itu dengan sekali hentakan. Hingga orang-orang yang berada didalamnya berangsur keluar. Orang-orang dengan pita biru tua dengan simbol merah melingkar itu kini mengerubungi Jieun. Menatap gadis itu dengan waspada seolah Jieun adalah ancaman terbesar dalam hidup mereka.

"Kau ?" Na Young mengenal Jieun. Meski gadis itu belum tahu nama Jieun namun ia tidak lupa dengan vampire yang pernah ditemuinya difestival lampion itu.

"Bunuh aku" Na Young mengernyit heran. Banyak vampire yang akan kabur atau melarikan diri jika bertemu dengan pemburu vampire namun Jieun malah menyerahkan diri dan minta dibunuh. Vampire aneh pikir Na Young.

"Kenapa aku harus membunuhmu ?"

"Karena aku.." Jieun melihat pergelangan tangannya namun tanda itu hilang. Tanda bahwa Jieun Memiliki ikatan dengan Luhan.

Apa karena Luhan sudah mati jadi tanda itu menghilang ?

"Persetan dengan tanda itu, aku hanya perlu menggigit manusia agar kau Mau membunuh ku bukan ?"

"Mwo ?" Na Young makin tidak mengerti. Baru kali ini dia mendapati vampire aneh seperti Jieun.
Jieun menyeringai hingga selanjutnya ia melesat dan mencengkram leher Na Young.

"Lepaskan dia vampire jahat !" pekik pemburu vampire lain.

"Aku akan menghisap lehermu" bisik Jieun ditelinga Na Young membuat Na Young mulai berkeringat. Ia tidak pernah diancam vampire sebelumnya. Ia selalu bisa mengatasi dan mengintimidasi mereka namun sekarang terbalik, dunia benar-benar berputar. Bagaimana jika Jieun menghisap darahnya hingga ia mati. Pikiran-pikiran itu membuat nyali besar Na Young menciut. Jieun menyeringai pada semua pemburu vampire yang kini mengkhawatirkan anggota mereka yang tak lain adalah Ok Na Young. Jieun bersiap menancapkan taringnya hingga-

"Hentikan !" Semua mata kini beralih pada seseorang yang berdiri diambang pintu.

"Luhan ?" Gumam Na Young. Seketika itu juga Jieun melonggarkan cengkramannya dileher Na Young. Melesat kehadapan namja yang Na Young panggil Luhan. Jieun mengamati dengan teliti.

"Lu han.."lirih Jieun. Namja itu tersenyum dimuka pucatnya.

"Ini aku Ji"

"Ba bagaimana bisa kau.."

"Kini aku sama, sepertimu"

"Luhan, apa kau menjadi vampire !?" Pekik Na Young dan namja itu mengangguk hingga membuat Na Young menutup mulut tak percaya.

Astaga..

"Kenapa kau bisa menjadi vampire ?" Tanya Na Young lagi. Sementara Jieun masih tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya. Bukankah Luhan sudah mati ? Bahkan ia melihat dan merasakannya sendiri, denyut nadi namja itu hilang. Apa karena darah Jieun yang ia minumkan pada Luhan baru bekerja setelah beberapa hari ?

Mungkin saja.. Batin Jieun.

"Ini pilihanku, maafkan Jieun. Dia tidak bersalah" Luhan pun meraih lengan Jieun dan melesat meninggalkan gedung itu dan semua orang yang masih menatap kepergiannya tak terkecuali Na Young. Ia cukup syok mendapati perubahan Luhan.

___

Luhan membawa Jieun kedalam hutan, melesat kepuncak gunung dan berakhir dengan duduk dibatang pohon dipuncak gunung itu. Pemandangan kota sangat indah dari atas sana. Lampu-lampu yang memancar tampak seperti ribuan kunang-kunang. Baru kali ini Luhan menyaksikan semua itu. Kekuatan barunya membuatnya melihat dunia yang baru pula. Sementara Jieun masih memandangi namja itu, ini sebuah keajaiban. Ia kira Luhan sudah benar-benar meninggalkan dunia ini. Perlahan tangan Jieun meraih wajah Luhan. Suhu mereka sama. ia merasakannya.

"Mianhae.. " satu kata itu yang ingin sekali Jieun ucapkan pada Luhan.

"Wae ?"

"Karena mengubahmu menjadi seperti ini"

"Gwenchana, ini lebih baik dari pada aku mati"

"Mianhae.. Mianhae.. Ini semua kare-"

Chu~ kecupan itu membungkam mulut Jieun. Cepat dan tanpa dugaan.

"Semuanya sudah terjadi. Ini bukan salahmu Ji. Mungkin ini takdirku, mungkin ini jalanku agar bisa berada disampingmu"

"Mi-"

"Jangan meminta maaf, bukan hal itu yang ingin aku dengar darimu"

"Apa yang ingin kau dengarkan dariku ?"

"Balasan dari kata saranghae" Jieun tersenyum simpul.

"Saranghanda Xi Luhan" Luhan pun tak bisa jika tak tersenyum.

"Nado, Saranghae Lee Jieun" Namja itu kembali mengecup bibir Jieun singkat. Malam itu pun berubah menjadi malam pengakuan Jieun. Ia menceritakan semuanya, mulai dari alasan ia melarikan diri hingga bertemu Luhan.

"Aku sudah tahu jika Myungsoo yang satu sekolah denganku adalah seorang vampire tapi aku tak menyangka jika dialah alasanmu kabur, kau tidak pernah menceritakannya padaku"

"Aku ingin menceritakannya, aku hanya merasa waktunya belum tepat"

"Tak apa, semuanya sudah berlalu. Kini aku bisa bersamamu kapanpun"

"Tapi Lu, bagaimana dengan kehidupan mu sebagai manusia, tidak mungkin kau membiarkannya saja"

"Entahlah aku belum memikirkannya"

"Setidaknya kau harus menyelesaikan sekolahmu. Lalu meminta izin pada orang tuamu untuk bekerja diluar kota. Jangan menghilang begitu saja, kau akan membuat mereka khawatir" Luhan mengangguk.

"Baiklah, tapi terlebih dahulu ajari aku untuk menahan diri agar tak memangsa manusia" Jieun tersenyum lalu hap, ia menangkap seekor tupai yang melintas dipohon yang mereka duduki dan menyerahkannya pada Luhan.

"Makan ini"

"K kau yakin ? Mana mungkin aku memakan tupai lucu ini" Jieun kembali tersenyum.

"Kau akan tahu betapa enaknya darah tupai lucu ini" Luhan masih menatap tak yakin. Jieun kembali menyodorkannya.

“Gigitlah” Dengan perasaan tak yakin, Luhan mulai menggenggam tupai pemberian Jieun. Memandang bergantian antara tupai itu dengan Jieun. Jieun mengangguk kecil mencoba meyakinkan namja itu. Saat Luhan membuka mulutnya, taring dikedua sisi mulutnya mulai tampak. Jleb, Luhan akhirnya menancapkan taringnya pada si tupai malang itu. darah pertama yang berada dimulutnya itu membuat kedua bola mata Luhan memerah dan dengan tak sabaran ia mulai menghisap darah itu.

I ini.. bagaimana bisa rasanya seenak ini ?

Sementara Jieun hanya tersenyum kecil melihatnya. Sepersekian detik darah tupai itu habis tak bersisa. Hanya menyisakan Luhan yang memandang Jieun tak percaya.

“Enak kan ?” Luhan mengangguk tanpa ragu.

“Kau akan terbiasa” timpal Jieun.

“Tapi aku jadi penasaran bagaimana rasa darah manusia”

“Tidak, jangan sampai kau meminum darah manusia” Luhan tersenyum lalu mengacak gemas pucuk rambut Jieun.

“Aku hanya bercanda”

“Kau masih vampire baru, jangan membuatku cemas” Luhan mengangguk. Namja itu meraih wajah Jieun.

“Kurasa semua ini berakhir dengan indah” Jieun menggeleng.

“Tidak, Ini bahkan baru dimulai” Jieun mendekatkan wajahnya dan meraih bibir Luhan. mengerahkan seluruh kerinduannya, rasa sesalnya dan rasa cinta yang bercampur menjadi satu. Jieun telah mengubah hidup seseorang sampai seperti ini. Namun sisi gelapnya mengatakan ia bahagia dengan perubahan baru Luhan. perubahan yang membawa namja itu sama seperti dirinya. Menjadi dingin, pucat dan haus darah. Luhan membalas kecupan itu, inilah akhrirnya. Akhir dan awal dari Luhan yang baru.

<<>> 

“Murid baru ? Ah masa bodoh, kenapa banyak anak baru yang masuk dan keluar dari sekolah ini. Lalu kemana Luhan.. kenapa dia menghilang begitu saja.. ” Hyun Woo hanya bisa nyerocos didepan Na Young yang memberitahunya bahwa akan ada anak baru yang pindah ke sekolah mereka. Na Young sudah tahu siapa anak baru itu.

“Itu dia” anak baru yang dimaksud Na Young adalah Jieun. Hyun Woo menoleh dan mengernyit.

“Luhan ? dan.. Jieun ?” ia memandang kedua pemudi itu saat memasuki kantin bersama-sama. membuat Hyun Woo bangkit. Jujur saja ia merindukan kawannya yang menghilang beberapa hari ini namun Na Young meraih lengan Hyun Woo.

“Jangan terlalu dekat dengan Luhan”

“Kau ini kenapa, apa aku tidak boleh senang, temanku akhirnya bersekolah lagi..” dan Hyun Woo pun menghampiri Luhan dengan riangnya.

“Hai bro.. kemana saja kau” sapa Hyun Woo seraya memeluk Luhan sekilas. Jieun menggenggam tangan Luhan seraya berbisik.

“Tahan dirimu” Hyun Woo tersenyum senang dapat melihat temannya lagi. Ia beralih pada yeoja yang berada disamping Luhan.

“Jieun ? kau Jieun kan ? jadi kau anak baru itu” Jieun mengangguk plus senyum.

“Annyeong Hyun Woo-ssi”

“Oh Annyeong dan Selamat datang disekolah kami” sambut Hyun Woo. Sementara Na Young hanya memberikan tatapan datarnya. Ia tak berniat menyapa Luhan dan Jieun. Luhan yang sekarang bukan Luhan yang dulu. Dan dia masih tak suka mengingat Jieun membuat ulah dibase camp perkumpulan pemburu vampire. Sebenarnya tidak ada alasan untuk Na Young membenci atau pun menyukai mereka. Ia akan tetap netral.  Luhan sudah mendatanginya dan menjelaskan semuanya. Jika saja Na Young tahu Jieun memiliki ikatan dengan Luhan sebelum namja itu menjadi vampire, Jieun pasti sudah bisa ia habisi. Namun sekarang berbeda. Tanda ikatan itu sudah hilang karena Luhan sudah menjadi vampire.

Hyun Woo mengajak Luhan dan Jieun untuk duduk dimeja yang sama. mata Na Young tak pernah lepas dari Jieun sementara Jieun hanya memberikan senyuman pada gadis itu. Dalam satu meja itu semuanya berkumpul namun dengan berbagai identitas. Na Young sebagai pemburu vampire. Jieun dan Luhan yang seorang vampire dan Hyun Woo yang hanya seorang siswa biasa. Hanya dia yang tak tahu apa-apa. Meski begitu semuanya terlihat berjalan lancar. Hyun Woo mampu membuat suasana menjadi santai dan menyenangkan. Luhan mulai mampu terbiasa menahan diri saat dekat dengan manusia. Dan Jieun mencoba memperbaiki hubungannya dengan Na Young.

Namun ada satu mata lagi yang memperhatikan mereka.

“Ini baru dimulai kawan-kawan”

The End


#Horeeee.. akhirnya selesai juga. Udah bisa ketebak endingnya ya.. gpp lah yg penting udah end. seperti biasa, bagi yang mau nanya, kritik ato saran boleh menuliskan keluh kesahnya, halah -_- tpi seriusan kalo ada yg masih bingung sama ni ff, tanya aja jgn malu ato ngrasa ga enak. enakin aja Hehe.. Ok See Ya !




Comments

  1. Ah gantung banget. Myungsoo gmana? Aish MyungU shipper. Trus hyun woo, luhan jieun ah belum plong. Sequel sangat dibutuhkan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwk.. Plongin aja biar ga stres. Sequel ? Mungkin next time klo ada mood buat nglanjutin :-)

      Delete
  2. Luhannya benetan jadi vampir lah wkwk, keren keren! :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, ga ada jln lain. Klo dia ga jd vampire, Jieun bisa dibunuh pemburu vampire.
      Makasih ;-)

      Delete
  3. Sequel dong author... Penasaran nih ... Keren ending nya thor

    ReplyDelete
  4. Janji dong thor.. Moga cpt cpt dpt ide. Hwaiting!!
    thor, request dong, bikini ff hunU yg criminal gtu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Criminal gmn.. coba kasih ide mungkin aja bisa tak jadiin ff :p

      Delete
  5. Ah gini aja thor, pemainya iu-taehyung bts-sehun. Iu itu kakak tiri tae awalnya tae benci iu, tpi iu brusaha jdi kk yg baik utk tae. Tpi trnyata tae malah suka sma iu tapi iu udh punya nc yaitu sehun. Trus tae brusaha jauhin iu-sehun dan brusaha miliki iu. Gtu thor gk nyambung yh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eum letak criminalnya dmn ? Brrti tae jd antagonis gitu bukan ?

      Delete
  6. thor sequel dong thor:" *crying a river*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eum.. belum kepikiran eung T.T nanti klo udh ada ide insya allah dibikinin sequelnya.

      Delete

Post a Comment