Ada saat dimana kita berfikir
dalam diam dengan banyak hal yang tak akan pernah menunggu. Kita berjalan namun
masih tetap tertinggal. Saat kaki lelah untuk melangkah, saat itu kita butuh
istirahat barang sejenak. Mereka tak pernah menunggu. Kita hanya akan menyusul
atau tertinggal. Mereka terlihat nyata namun sebenarnya semu. Memandang ke
arahku, ada rasa cemas. Jangan sampai kau menjadi yang terakhir. Jangan sampai
putus asa menghampirimu, membuat kaki tak akan pernah melangkah lagi. Hanya ada
Rasa cemas yang begitu memenuhi Raut orang-orang itu.
Berlari saja, kau akan
menyusul beberapa orang didepanmu. Namun saat kau lelah dan rehat, kau akan
kembali. Tersusul oleh banyak orang dengan rasa cemas mereka yang memenuhi
atmosfer. Mengembalikan atau membuatku semakin jauh tertinggal.
Cerita hidupmu adalah cerita
mereka semua. Sebenarnya kita sama. Melihat orang lain seakan bahagia begitupun
orang lain memandang kita. Hanya untuk terlihat menjadi lebih baik. Saling
menjadi lebih cepat. Hanya untuk terlihat, diperhatikan, dinilai oleh orang
lain. Saling mendahului, memandang cemas. Mereka selalu tampak cemas.
Jalan itu tak terlihat
ujungnya. Hanya mampu menebak dan terus berjalan. Beristirahat. Berjalan lagi.
Beristirahat. Berjalan lagi hingga kaki itu berubah menjadi rapuh. Dan ujung
jalan itu masih terlihat sama saat aku mulai berjalan. Kelabu dan buram. Aku,
dan mereka belum melihat apa yang ada disana. Diujung jalan ini. Apa mereka
yang berada didepanku sudah melihatnya ? Melihat sesuatu diujung jalan ini ?
Atau mereka sama sepertiku ?
Aku memang tak menemukan
apapun. Berfikir ini sia-sia. Melelahkan dan pembodohan. Tapi aku tersenyum.
Kaki ini sudah berjalan, mencari sesuatu, aku tidak diam. Meski tak ada yang
kutemukan. Meski yang kulihat hanya pemandangan sama saat semua ini dimulai.
Aku menikmati lelah ini, rasa cemas yang membuat kami tak tinggal diam. Rasa
cemas itu mendorongku, membuat kaki ini berjalan lagi dan lagi. Berjalan
bersama orang-orang yang cemas pula. Kini mereka tersenyum sepertiku, rasa
cemas itu perlahan luntur meski belum menghilang. Terus berjalan, biarkan rasa
cemas membawanya. Dan lihat apa yang akan kita lihat dan dapatkan.
Fin~
Comments
Post a Comment