Vampire Beside You


Fantasy, Drama | PG 16 | Lee Jieun | Xi Luhan | Kim Myungsoo etc.

Pernahkah kau merasa haus yang tak terkendali ? Kau tidak akan merasakannya sebelum kau menjadi monster sepertiku..


Luhan hanya seorang siswa SMA biasa yang menyukai beberapa hal layaknya remaja lainnya. Semuanya berjalan dengan lancar, ia memiliki paras yang bisa dikatakan tampan, hal itu membuatnya mudah mendapatkan teman dan penggemar. Namun semua hal itu tidak membuatnya menjadi tinggi hati, ia ramah pada siapapun tanpa terkecuali. Semua masih berjalan sempurna sebelum ia mengenal yeoja itu. Yeoja dengan kulit seputih salju, bibir semerah apel, rambut sehitam gagak, dan suhu tubuh sedingin es yang tak pernah meleleh. Dia adalah Jieun. Benar, dia adalah vampir penghisap darah.


Semuanya berawal saat Luhan pulang larut malam setelah menghadiri pesta temannya. Luhan berjalan pulang seorang diri. Angin terasa menusuk, lebih dingin dari biasanya, bulan purnama tampak bulat dan bercahaya sedikit biru. Luhan sudah mengetahuinya dari berita yang ia saksikan ditelevisi bahwa malam ini akan ada blue moon yang jarang sekali terjadi. Fenomena langka. Namun Luhan tidak tahu jika udara dingin akan begitu menusuk.

Saat ia melewati terowongan yang tampak remang, Luhan mendengar sebuah suara. Luhan menegang. Suara itu terdengar menyakitkan.

Siapa yang merintih itu ?

Luhan tidak percaya pada hantu, hal itulah yang membuatnya mendekat kearah suara yang  ia dengar. 

Memberanikan diri untuk melihat kalau-kalau ada seseorang yang membutuhkan pertolongan. Udara semakin dingin membuat Luhan memasukan tangannya kedalam saku jaketnya, namun ia masih mendekat dan suara rintihan itu semakin terdengar.

“Hallo..” ucap Luhan namun tak kunjung mendapat jawaban.

“Hallo apa ada orang disana ?”

“ARRGGH PERGILAH !” suara itu membuat nyali Luhan sedikit menciut namun ia justru mengeluarkan ponselnya dan menyalakan flashlight sehingga tampaklah seseorang yang berbicara itu.

“AARRGGHH” seseorang itu ternyata seorang yeoja. Meringkuk tak berdaya ditempat yang begitu gelap. Yeoja itu memandang Luhan dan seketika lampu flashlight dari ponsel Luhan mati.

Kenapa flashlight ku mati ? ujar Luhan dalam hati. Sibuk menekan tombol diponselnya Luhan tak menyadari bahwa wanita tadi sudah berada dibelakang tubuhnya.

“Mian, aku hanya akan menghisapnya sedikit” bisikan itu hilang dan rasa nyeri dibahu Luhan membuat ia berteriak kencang. Luhan merasa pusing dan beberapa detik kemudian ia terjatuh tak sadarkan diri.

__________

Bodoh ! apa yang kulakukan !?

Mulai hari ini aku tak bisa lepas darinya. Jieun hanya memperhatikan mangsanya dari atas pohon. Harusnya Jieun tidak pernah meminum darah manusia namun tadi malam ia begitu kelaparan setelah berhasil meloloskan diri dari cengkraman Myungsoo. Sehingga membuatnya hampir mati, ia bersembunyi di terowongan itu agar rasa sakit dan hausnya tidak membahayakan manusia yang ia temui.

Ini fatal

Mulai hari ini, Jieun tidak akan pernah bisa jauh dari namja yang itu. Namja yang semalam dihisap olehnya. Tidak, ini bukan seperti yang ada dikomik-komik ataupun film bertema vampir. Namja itu tidak akan menjadi vampir seperti Jieun tapi namja itu akan selalu menjadi mangsa Jieun. Sekalinya Jieun meminum darah manusia, maka selama manusia itu belum mati alias masih hidup, hasrat atau nafsu liar Jieun akan selalu meminta darahnya lagi dan lagi.

_________

Luhan masih duduk diatas kasurnya, hari ini dia tidak masuk sekolah karena kejadian semalam. Hal itu membuatnya benar-benar bingung. Apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa flashlight diponselnya mati saat yeoja itu menatapnya. Lalu apa maksud ucapan yeoja itu ? bahunya benar-benar merasa sakit tadi malam, serasa ditusuk ribuan jarum suntik namun saat ia menatap bahunya dicermin tidak ada bekas apa-apa disana. Bahunya terlihat normal. Tidak lebam ataupun luka. Luhan memang pingsan namun satu jam kemudian ia tersadar dengan sendirinya dan sampai dirumah pukul 11 malam. Betapa sial dirinya, bertemu dengan yeoja aneh lalu dimarahi ibu karena pulang terlalu larut.


Tiga minggu berlalu setelah kejadian itu dan semuanya kembali seperti semula, namun Luhan merasakan hal aneh. Ia merasa semuanya tak benar-benar kembali normal, kadang ia merasakan hawa dingin yang tiba-tiba, kadang juga ia merasa ada seseorang yang mengawasinya dari tempat yang tak bisa ia lihat. Dan tiap satu Minggu sekali, ia merasakan badannya lelah saat bangun pagi hari. Padahal tak banyak aktivitas yang ia jalani.

Malam ini Luhan berinisiatif untuk menutup matanya namun tidak sepenuhnya tidur. Seperti malam kamis sebelumnya, pagi hari pasti ia akan bangun dengan kelelahan. Luhan ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ia tertidur. Ia tidak ingin semua ini berlanjut tanpa ia tahu sebabnya.

Seperti biasa, Luhan mematikan lampu kamarnya. ia mulai menutup mata namun tidak sepenuhnya tertidur. Malam semakin naik, dua jam Luhan menunggu dan tidak menemukan sesuatu yang aneh. Hal itu membuatnya mulai merasa ngantuk sungguhan. Namun Luhan bertekad, ia tidak akan tidur malam itu sebelum menemukan sesuatu.

Dengung Jam dinding diruang tengah rumah Luhan mulai terdengar menandakan pukul tengah malam 00:00. Luhan merasakan sesuatu, suhu kamarnya mulai dingin. Dan ia yakin ada orang lain disana selain dirinya. Luhan masih menunggu. Entah mengapa jantungnya mulai berdebar, ia tegang karena ia tahu ia merasakan seseorang disana, tengah memperhatikannya dalam diam.

Aku akan menangkapnya saat ia mendekat ucap Luhan dalam hati. Luhan dapat merasakan derap langkahnya.

1

2

3

Saat hitungan ketiga Luhan bangkit dan menangkap orang itu dengan selimut yang sebelumnya menutupi tubuhnya. Seseorang itu berontak.

“Diam atau aku akan berteriak sehingga orang tua ku akan bangun” bisik Luhan dan seseorang itu terdiam. Luhan membawanya mendekati sakelar lampu, ia menyalakan lampu namun belum membuka selimut yang kini menutupi orang itu. Luhan masih mendekapnya dengan erat hingga akhirnya ia mendorongnya ke atas kasur dan membuka selimut yang menutupinya.

Mata itu , Luhan terdiam beberapa saat ketika melihat wajah dari orang yang menyusup kedalam kamarnya.

“Kau.. yeoja yang...” orang itu, tepatnya yeoja itu bangkit lalu tersenyum kearah Luhan.

“Hai manis”

“Ya Yaaakk !”

“Ssssuuttt, diamlah atau kubungkam mulutmu dengan sepatuku” bisik Jieun dengan jari telunjuknya menempel dibibir Luhan.

“Si siapa kau sebenarnya ?” tanya Luhan sedikit ketakutan sekaligus penasaran. Pikiran Luhan mulai terbang, berfikir aneh-aneh.

Mungkinkah ia psikopat ? atau seorang pelaku pembunuhan berantai seperti di film Saw ? atau agen rahasia yang akan menjadikanku mata-mata atau seorang profesor gila yang akan menjadikanku uji coba atau...

“Aku vampir” ucap Jieun seraya menduduki kursi belajar milik Luhan. Luhan terdiam sejenak. Pikirannya tentang psikopat, agen rahasia, atau pun profesor gila tidak terbukti, justru hal yang lebih gila lagi yang ia dengar.

Vampir ? apa ia gila ? dia pikir aku akan percaya ? hey, ini 2015 dan kau pikir aku akan percaya dengan mahluk fiksi seperti .. Vampir ?

“Jangan berc-“ Luhan tidak merampungkan kalimatnya saat Jieun melesat kehadapannya dan menunjukan kedua taring digiginya. Tampak tajam dan runcing, membuat Luhan seketika terdiam dan melebarkan mata tak percaya. Entah kenapa saat melihat wanita itu membuka mulutnya dan menunjukan taringnya, Luhan merasa gemetar dan membeku tanpa bisa mengatakan apapun. Luhan mash diam saat Jieun kembali bercerita kenapa ia selalu mengikuti Luhan sejak malam itu.

“Mwo !? jadi kau akan meminum darahku tiap satu minggu sekali ?” Jieun mengangguk membenarkan.

“Lalu bagaimana jika aku mati ?”

“Tidak akan, paling kau hanya merasa lemas dan tidur akan membuatmu pulih”

“Bisakah kau melepaskanku dan cari mangsa yang lain ? aku mohon”

“Tidak semudah itu, bukankah aku sudah menjelaskannya tadi ?”

“Huuftt, haruskah aku mati saja” Luhan merasa frustasi. Apakah ia memiliki kesalahan besar dikehidupan sebelumnya hingga ia mendapat kesialan seperti sekarang ? Lihatlah gadis itu, dia terlihat manis namun ia seperti harimau yang siap menerkam kapan saja. Apa yang harus Luhan lakukan untuk membuatnya menjauh ?

“Jika itu maumu aku siap menjadi malaikat mautnya”

“Yaa yaaak ! aku tidak benar-benar sungguhan dengan ucapan ku itu”

“Tenang saja, aku bahkan tidak menghisap darahmu secara berlebihan. Eumm mungkin tidak akan sampai satu gelas soju jumlahnya. Ini semua salahmu, kenapa kau tidak pergi saat aku menyuruhmu pergi malam itu”

“Jika aku tahu bahwa kau vampir yang sedang kelaparan, aku pasti  tidak akan memandangmu barang sedetikpun”

“Oke oke maafkan aku, sebagai ganti karena aku sudah meminum darahmu, kau bisa mengajukan permintaan kapanpun kau butuhkan”

“Ji jinjja ?”

“Eoh” Luhan mulai tersenyum dan itu tampak aneh dimata Jieun.

Jangan sampai manusia ini meminta hal yang aneh-aneh dariku

­­­­­­­­­_______________

Kini Luhan memanfaatkan keadaan, semuanya kembali lancar seperti sebelumnya namun namja yang baik itu telah pergi setidaknya ia memperlakukan sesuatu yang disebut kurang baik hanya pada Jieun.  Apa saja misalnya ? contohnya, ia menyuruh Jieun membereskan kamarnya saat ia pergi kesekolah, juga meminta vampir wanita itu untuk mengerjakan tugas-tugasnya yang Luhan peroleh dari sekolah, membelikan makanan, memijat bahunya sesekali dan masih banyak lagi.

Memikirkannya saja membuat Luhan bahagia, ia serasa menjadi raja dengan hadirnya Jieun meski memang, ia harus merelakan darahnya tiap minggu untuk gadis itu. Luhan mulai terbiasa dengan hal itu. ia makan lebih banyak dan olahraga secara teratur agar darahnya sehat dan berlimpah. Awalnya ia merasa keberatan dan merasa takut dengan Jieun namun sejak Jieun bilang Luhan bisa meminta apapun dari gadis itu, Luhan merasa memiliki budak baru yang dapat ia perintah apa saja dan kapan saja.

“Hey apa kau tahu ?” Hyun Woo menghampiri Luhan yang sedang asik melamun soal budak barunya, membuat Luhan sedikit terganggu.

“Apa yang harus ku tahu ?”

“Ada anak baru”

“Masa bodoh, apa peduliku”

“Hey, kau belum tahu saja, anak baru itu akan masuk kelas kita dan kabarnya ia begitu tampan”

“Aku tidak peduli”

“Popularitasmu bisa tergeser olehnya Lu”

“Aku bukan seseorang yang akan memikirkan popularitas atau hal-hal semacam itu”

“Ck, apa kau yakin ?”

“Tentu saja” jawab Luhan percaya diri. Bel masuk berbunyi, membuat Luhan dan Hyun Woo bangkit dari kursi kantin dan mulai melangkah memasuki kelas mereka. Baru saja Luhan memasuki kelas, ia melihat pemandangan berbeda. Para gadis dikelasnya tampak mengerubungi satu meja.

Diakah murid baru itu ?

“Itu dia murid barunya, namanya Kim Myungsoo” bisik Hyun Woo memperjelas.

“Oh” Hanya itu tanggapan Luhan dan ia berlalu menuju kursinya.

____________

Jieun tengah mengerjakan tugas Luhan namun sesekali ia memperhatikan namja itu.

Ada apa dengannya ?

“Hey ada apa denganmu ?” tanya Jieun berinisiatif.

“Aku ? aku tidak apa-apa, memangnya kenapa ?”

“Kau terlihat tengah memikirkan sesuatu”

“Aniya, hanya saja. Aku tengah memikirkan anak baru dikelasku” Jieun tiba-tiba tersenyum mendengar hal itu.

“Ciee, kau menyukainya ya ?”

“Mwo !? kau gila ya, anak baru itu kan namja”

“Haah ? bukankah itu justru aneh”

“Aneh kenapa ?”

“Kenapa kau memikirkan seorang namja ?”

“Entahlah, aku merasakan hal yang aneh dengan namja itu”

“Wae ? apa ia lebih tampan darimu dan membuat semua orang berpaling padanya ?”

Bagaimana ia tahu ? bukan, bukan itu yang mengganggu pikiranku.

“Aiishh molla, kerjakan saja PR ku !”

Kenapa dia harus marah ? Jieun kembali mengerjakan PR Luhan namun namja itu kembali membuka mulutnya.

“Hey, apa kau tidak ingin menceritakan sesuatu padaku”

“Menceritakan apa ?”

“Ceritakan soal bangsamu, bangsa vampir”

“Ku jamin kau pasti tidak ingin mendengarnya”

“Ayolah, aku bukan anak kecil yang akan takut dengan cerita menyeramkan”

“Baiklah, Ku mulai dari mana ya. Kami bangsa vampir memiliki koloni masing-masing, setiap koloni memiliki ketuanya dan setiap satu tahun sekali semua koloni akan berkumpul dan mengadakan pesta sekaligus memilih ketua paling tinggi yang memimpin setiap koloni. Mungkin hampir sama seperti memilih presiden didunia manusia”

“Woaah daebak, seperti film saja”

“Kau akan dengar hal yang menakjubkan lagi” Jieun tersenyum misterius lalu kembali meneruskan ceritanya “Didalam pesta itu disediakan berliter-liter darah yang disediakan untuk memuaskan para vampir yang hadir, tidak ada batasan, semua vampir dapat menikmati darah yang ada hingga mereka mual”

“Hiiyyy, apakah semua itu darah manusia ?”

“Tentu saja bukan, manusia akan punah jika kami memangsa darah mereka sebanyak itu”

“Haha benar juga, aiisshh bulu kuduku meremang membayangkan pesta para vampir”

“Ck sudah kubilang kan”

“Ji”

“Eoh ?”

“Kenapa aku tidak berubah menjadi vampir meski kau sudah menggigitku ?”

“Hahaha.. kau bodoh, kau pikir ini film twillight ?”

“Lalu bagaimana jika aku ingin menjadi vampir”

“Kau hanya perlu meminum darah vampir yang menghisapmu”

“Meminum darah vampir yang menghisapmu ? Mwo !? itu artinya jika aku meminum darahmu aku akan menjadi vampir ?”

“Yap”

“Awas saja jika kau meminumkan darahmu padaku”

“Ck untuk apa juga, yang ada aku akan menghisap darahmu hingga kering”

“Aigoo, Ji jangan pernah katakan hal itu, kau membuatku merinding”

“Hahaha..”

Ini menyenangkan

___________

“Baiklah anak-anak, untuk pelajaran olahraga hari ini akan diadakan lomba lari marathon, pemenangnya akan menjadi finalis olimpiade lari tahun ini”

“Pak, apakah pemenangnya akan langsung mewakili sekolah kita ?”

“Tentu saja tidak Bong An, pemenangnya akan mengikuti seleksi lagi”

“Oh” Para murid dari kelas Luhan mulai bersiap-siap, ada yang tengah pemanasan, hanya sekedar meregangkan otot. Ada yang bermalas-malasan , mengecek tali sepatu, ada juga yang mengobrol tak jelas.

“Hey siapa ya, yang akan mewakili kelas kita nanti ?”

“Entahlah, kurasa Luhan kali ini masih yang terbaik”

“Kau yakin ? bagaimana dengan anak baru itu ?”

“Ah benar, anak baru itu juga terlihat tangguh bukan”

“Ini akan menjadi sesuatu yang menarik”

“Benar, kita lihat saja”

Bisikan-bisikan itu membuat Luhan jengah. Kenapa ia selalu dibanding-bandingkan dengan anak baru itu ? Luhan memandang anak baru itu yang juga tengah memandangnya dengan senyuman sejuta arti.

Sial, apa maksud pandangannya itu ? apa ia meremehkanku ?

“Oke bersiap anak-anak” siswa dan siswi dari kelas luhan mulai berbaris.

“Bersedia, siap, Ya !” semuanya mulai berhamburan dan digaris paling depan ada beberapa anak lelaki yang saling bersusulan tak terkecuali Luhan dan Myungsoo. Meski tanpa ucapan sengit keduanya saling bersusulan tak mau kalah. Lima belas menit berlalu dan Myungso mulai tampak memimpin perlombaan.

Apa dia manusia !? Ia tidak terlihat lelah sama sekali.

Dan satu jam berlalu dengan Myungsoo yang keluar sebagai pemenang. Luhan hanya bisa berada diposisi kedua.

“Hey, bro sudahlah ini hanya pertandingan” ucap Hyun Woo seraya menepuk bahu Luhan.

“Lagi pula siapa bilang aku ingin menjadi pemenang, cih” Luhan berlalu dari lapangan menuju kantin.

Ada apa denganku ? aku memang selalu menjadi yang terbaik, apa aku tidak rela ada yang mengalahkanku ? Aishh Luhan kau ini bodoh dan kekanakan. Tentu saja akan ada seseorang yang lebih baik darimu. Dan saat hal itu datang, jangan sampai membuatku putus asa. Ya, itu benar.

Luhan bergelut dengan pikirannya sendiri.

____________

“Ji”

“Eoh”

“Apa kau tidak takut jatuh saat tidur dipohon”

“Hahaha .. kenapa kau bertanya seperti itu ? Ow mangsaku mulai perhatian padaku” Selama ini Jieun selalu tidur dipohon depan kamar Luhan. pohon beringin dengan daun yang lebat sehingga sulit untuk melihat kedalamnya. Dan saat siang, Jieun akan pergi kemanapun untuk berburu, berburu darah hewan tentunya.

“Ck, kenapa kau suka sekali memanggilku mangsa”

“Karena kau memang mangsaku”

“Aishh, aku tidak suka panggilanmu padaku. Oia aku hanya ingin bilang, Kau boleh tidur dikamarku jika kau mau”

“Jinjja ?”

“Tentu saja dilantai bukan ditempat tidurku”

“Aku lebih suka tempat yang tertutup, seperti... Lemari ! ya lemari, bolehkan aku tidur dilemarimu ?”

“Lemari ? O, Oke jika itu maumu”

“Joa” Luhan hanya takut Jieun diketahui keberadaannya, karena ayah dan ibunya mulai membicarakan sesuatu saat makan malam. Dan sesuatu yang orangtuanya bicarakan sepertinya mengarah pada Jieun. Mereka pasti mulai merasa ada kehadiran Jieun.

__________

Jieun tengah menonton televisi dikamar Luhan. ia memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri.

Mereka semua terlihat lezat. Malam ini adalah malam kamis, malam dimana Jieun mendapat jatah darah dari Luhan namun namja itu masih mandi dan Jieun berfikir kenapa seorang namja mandi begitu lama ? seperti yeoja saja. Beberapa menit kemudian, Luhan akhirnya keluar dari kamar mandi. Namja itu memakai kaos oblong dan celana longgar selutut.

Wangi, darahnya, aku haus .. Jieun mulai tak terkendali. Rasa liarnya mulai mendominasi dan Wuushh. Luhan tampak terkejut saat Jieun sudah berdiri dihadapannya.

“Ada apa ?”

“Bolehkah aku menghisapmu sekarang”

“Mwo ? bukankah kau selalu menghisap darahku saat aku tidur”

“Mian” Jieun sudah tidak kuat, aroma darah itu membuat tenggorokannya panas ingin diisi. Luhan mulai berdebar saat melihat Jieun memainkan lidah dimulutnya. Dia hanya namja biasa yang bisa berfantasi jika melihat yeoja melakukan sesuatu yang menurutnya terlihat seksi.

Jleb, taring Jieun mulai menusuk lehernya.

Sial, tentu saja dia menginginkan darahku. Apa yang kau harapkan, Luhan.

Aishh, selalu saja aku mulai pusing. Jieun mendorong Luhan agar namja itu tak jatuh begitu saja. Perlahan tapi pasti, Luhan kehilangan kesadarannya. Dan ia tertidur dengan Jieun yang masih menghisap darahnya.

Pagi begitu dingin, membuat Luhan mengerutkan tubuhnya dan meraba-raba kasurnya mencari bantal guling namun ia merasakan hal lain-

Apa ini ? Tanyanya dalam hati masih dengan matanya yang tertutup.

Ini sesuatu yang lembut. Luhan justru menekan benda yang ada dipermukaan tangannya, entah mengapa hal itu membuatnya tersenyum aneh.

Luhan akhirnya membuka matanya dan betapa terkejutnya saat melihat tangannya diatas dada Jieun.

“Astaga“ Dengan sigap Luhan menarik lengannya dan memandangnya dengan rasa yang campur aduk.

Apa yang kau lakukan ? dasar tangan kurang ajar ! ucap Luhan dalam hati kepada tangan kanannya.

“Kenapa juga dia ada dikasurku ?”

“Aishh lama-lama aku bisa gila” Jieun masih tertidur dengan pulasnya. Terlentang dengan kaki tak beraturan. Luhan tak berniat membangunkan gadis itu. dan yang bisa ia lakukan hanya memandanginya. Memandanginya yang mulai membuatnya kagum akan keindahan didepannya. Luhan tidak tahu ini akan terjadi. Ia tidak yakin tapi ia pasti sudah memiliki perasaan lain pada gadis dihadapannya. Luhan mulai mendekat. Memandang wajah Jieun dari dekat lebih menyenangkan.

“Bulu matanya indah tapi hidungnya kurang panjang haha” Luhan beralih memandang benda lembut berwarna merah milik Jieun. Luhan kembali mendekat hingga wajahnya hanya berjarak beberapa inci dari wajah Jieun.

Sungguh, aku minta maaf tapi aku ingin merasakannya

Luhan berniat mencium Jieun namun ia terkejut saat tiba-tiba mata Jieun terbuka lebar. Menatapnya tajam dan penuh curiga. Membuat Luhan langsung memundurkan badannya dan berfikir alasan apa yang dapat ia katakan.  

“Apa yang sedang kau lakukan hah ?” tanya Jieun seraya bangkit. Wajah malaikat itu berubah sinis dengan pandangan tajam kearah Luhan.

“A aku ? aku hanya.. aku hanya berusaha mengusir nyamuk dari wajahmu, iya benar, mengusir nyamuk”

“Mwo ?” Jieun lalu tersenyum kecil.

“Dengar ya, tuan pembohong, nyamuk hanya bisa mendeteksi suhu panas manusia, suhu tubuhku itu dingin dan tidak akan ada nyamuk yang menyadari kehadiranku seperti mereka menyadari kehadiran manusia”

“Be benarkah ? A ah masa bodoh, yang kulihat tadi benar-benar ada nyamuk diwajahmu !” Luhan beranjak dari sana dan keluar dari kamarnya. Sementara Jieun masih memandang Luhan bingung.

Dasar namja aneh .. Jieun melejitkan bahunya dan ia pun beranjak.

To Be Continue

#Hai semuanyah.. ada ff baru nih hehe.. Jangan lupa buat kasih saran dan kritikannya ya. author blm memastikan bakal berapa chapter. Kalo lg banyak inspirasi  mungkin bisa banyak tp klo inspirasinya lg mampet ya mungkin cuma tiga atau lima chapter udah kelar. 

Comments

  1. Waw,, dandelion authornim is back ! :) Bagus kok thor, namanya juga baru chapter 1 masih pengenalan karakter, covernya keren thor, cocok dari album barunya IU Chat-Shire jadi tokoh vampire. Ditunggu ya thor chapter selanjutnya :)

    ReplyDelete
  2. Huuaaaaaa luhan iu lagiiiiiiii, ditunggu lanjutannya kak ^^

    ReplyDelete
  3. Uwah...
    Udah lama gak mampir kesini >< akhirnya ada ff jieun luhan couple lg. Favorit couple nih, trs berkarya y

    ReplyDelete

Post a Comment