Give Me a Job [3]


Cast    : IU / Lee Jieun, Park Chanyeol, Kim Taehyung (V) etc.

Genre  : Drama.

Length : Chapter 



Jieun dan Chanyeol kembali bertemu.

“Aku masih bingung Chanyeol-ssi” ucap Jieun seraya melemparkan bola basket kedalam keranjang. 
Mereka bertemu disebuah game center karena merasa jenuh jika hanya mengobrol sambil duduk di caffe dengan musik yang membosankan.

“Apa yang membuat mu bingung Jieun-ssi ?” Jieun menghela nafas.

“Entahlah, aku hanya berfikir semua ini salah” Jieun menjelaskan kemungkinan-kemungkinan yang ia pikirkan tentang mentri Myung.

“Jangan pikirkan orang lain, apa kau tidak ingin pekerjaanmu kembali ? aku tidak bisa mengatakan usulan ku kepada bibi untuk mempekerjakanmu kembali jika kau menolak mempublikasikan scandal ini” Jieun mendelik.

“Apa hanya keuntungan saja yang ada dipikiranmu Chanyeol-ssi, bagaimana jika kita justru membuat keluarga orang baik-baik hancur hanya dengan satu kelemahan mereka yang sebenarnya tidak mereka inginkan ? aku lebih memilih mempublikasikan scandal suap ataupun perlingkuhan dari pada kasus seperti ini. Apa kau pernah berfikir jika si target pun pasti tidak ingin memiliki kelainan seksual seperti itu, ia pasti tertekan tapi apa yang bisa ia perbuat, Sebagai pegawai negara ia harus menjadi contoh dan mustahil jika ia mengakui kelainan seksualnya lalu akan diterima dengan baik meski kinerjanya bagus. Itu mustahil bukan ? Masyarakat hanya akan fokus pada kekurangannya itu dan mengabaikan prestasi-prestasi yang telah si target lakukan” Jelas Jieun. Ia mengeluarkan semua opininya. Chanyeol menghela nafas.

“Lalu sekarang apa maumu Jieun-ssi ?” Jieun pun masih bingung apa yang sebaiknya ia lakukan. Ia kembali mengambil bola dan memasukannya. Binggo ! bola basket itu masuk mengenai sasaran. 
Namun tak ada raut senang diwajah Jieun.

“Entahlah, pokoknya jangan beritahu siapapun dulu tentang rekaman itu sebelum aku memutuskan sesuatu” Chanyeol hanya mengangguk tanpa ada kalimat lagi keluar dari mulutnya. Ia merasa kesal, kesal karena sedari tadi ia tak berhasil memasukan bola kedalam keranjang. Bukan hanya itu, sekarang ia juga mulai memikirkan kalimat yang Jieun ucapkan ‘bagaimana jika kita justru membuat keluarga orang baik-baik hancur hanya dengan satu kelemahan mereka yang sebenarnya tidak mereka inginkan’. Ucapan Jieun itu membuat Chanyeol kembali berfikir, sekeji itukah menjadi wartawan. Dan lagi Chanyeol sudah tahu alasan bibinya meminta menyelidiki mentri Myung. 

Chanyeol tahu dari seorang teman bibinya yang pernah menjadi teman dekat bibinya sewaktu SMP. Semenjak bibinya tahu bahwa namja yang dicintainya adalah seorang gay, entah mengapa rasa suka itu berubah menjadi benci dan jijik. Teman bibinya bilang jika bibi Chanyeol merasa terhina karena bisa menyukai namja yang kelainan seperti itu sebagai cinta pertama. Mungkin sekarang bibi Chanyeol ingin melakukan semacam pembalasan dendam yang tersembunyi dibalik rasa cinta yang pernah ia miliki pada mentri Myung. Entahlah Chanyeol pun tidak terlalu mengerti. Namun yang pasti ia sudah tahu alasan dibalik permintaan bibinya untuk menyelidiki mentri Myung.

“Apa yang tengah kau pikirkan ?” tanya Jieun yang melihat Chanyeol hanya terdiam.

“Eoh ? a aniyo”

“Apa kau tidak setuju dengan usulanku ?”

“Tenang saja, aku akan menuruti permintaanmu”

“Baguslah”

“Tapi ada satu yang mengganggu pikiranku Jieun-ssi”

“Apa ?”

“Bagaimana bisa istri si target terlihat biasa saja, harusnya timbul masalah saat merasakan bahwa ada yang aneh pada suaminya”

“Akupun memikirkan hal yang sama dan memiliki opini tersendiri. Mungkin Ny. Seung In Hwa sudah tahu sejak awal jika si target memiliki kelainan. Kau tahu kan sejak awal mereka itu dijodohkan, mungkin pernikahan itu hanya sebuah perjanjian yang akan menguntungkan keduanya. Ny. Seung In hwa itu hanya orang biasa, namun sejak ia menikah dengan si target taraf hidupnya berubah. Dan keuntungan yang si target dapatkan tentu jauh lebih banyak, ia bisa menyembunyikan kelainannya juga reputasinya semakin baik karena menikahi perempuan kalangan biasa yang membuat masyarakat simpati”

“Daebak, kenapa aku tak pernah berfikiran hingga kesana”

“Itu hanya opiniku dan belum tentu benar”

“Tapi pasti kau sudah memikirkan berbagai faktor hingga bisa beropini seperti itu. Ah ini semakin membuatku pusing, aku jadi lapar ayo kita makan” Jieun mengangguk menyetujui usulan Chanyeol.

Beberapa menit kemudian Chanyeol dan Jieun sudah berada disebuah foodcourt yang menyediakan berbagai minuman dan Burger. Setelah pesanan datang, keduanya sibuk dengan makanan masing-masing. Chanyeol memandang Jieun yang begitu lahap memakan burgernya dan sedikit terkekeh saat remahan roti burger menempel di sisi mulut yeoja itu.

“Jieun-ssi”

“Eoh ?”

“Ada sesuatu dibibirmu”

“Benarkah ?” ucap Jieun seraya menjulurkan lidahnya keluar, mencari-cari sesuatu yang Chanyeol katakan. Entah mengapa Chanyeol yang melihat hal itu justru terdiam dengan debaran jantung yang membuatnya bertanya-tanya.

Y ya yaak, ada apa denganku ? Dia hanya tengah menjulurkan lidahnya kenapa aku malah berdebar seperti ini ?

Bodoh ..

“Apa masiih ada ?” tanya Jieun.

“Su sudah tidak ada” Chanyeol merutuki ucapannya yang malah terbata.

Jangan sampai yeoja itu berfikiran yang bukan-bukan. Chanyeol khawatir Jieun akan berfikir jika Chanyeol aneh karena tiba-tiba menjadi terbata namun sebenarnya Jieun tak menangkap atau tak menyadari keanehan itu. Jieun terlihat biasa saja dan masih melanjutkan makan nya. Ingatlah jika Jieun bukan seorang yang peka terhadap sesuatu.

“Jieun ?” suara seorang wanita membuat kedua orang yang tengah duduk itu menoleh.

“Suzy ?” Jieun tak menyangka jika ia akan bertemu Suzy di sebuah foodcourt karena memang Suzy jarang sekali mengunjungi tempat-tempat seperti ini karena alasan irit.

“Suzy ?” ulang Chanyeol membuat Jieun mengernyit.

“Chanyeol ?” ucap Suzy yang membuat Jieun makin bingung.

Apa mereka saling kenal ?

____

Semenjak kedatangan Suzy, Jieun hanya bisa jadi penonton yang diam dan mendengarkan kedua orang yang dikenalnya itu mengobrol. Jieun baru tahu jika Chanyeol itu ternyata teman Kai, mantan kekasih Suzy yang membuat yeoja itu uring-uringan sampai mabuk di apartement Jieun. Bahkan Kai masih menjadi topik bagi dua orang yang Jieun kenal itu.

“Dia itu benar-benar brengsek”

“Aku benar-benar tak menyangka dia akan berbuat seperti itu”

“Oh ayolah kau pasti tahu tabiatnya seperti apa”

“Tapi sungguh Suzy-a, aku tak pernah berfikir ia akan menyakitimu lagi”
Suzy dan Chanyeol sibuk berdebat tentang Kai. Berbagai pendapat masing-masing tentang Kai pun dikeluarkan.

“Hey-hey, sudahlah .. bukankah hubunganmu juga sudah berakhir dengan Kai ? jadi sudahlah, tak ada gunanya kalian membicarakan namja itu lagi” Jieun hanya bosan mendengar nama Kai yang terus saja Suzy singgung disetiap kesempatan.

Namja itu bukan artis kan ? kenapa harus seribut ini ..

___

Jieun dan Suzy berjalan pulang.

“Bagaimana bisa kau mengenal Chanyeol, Ji?” tanya Suzy menghapus keheningan.

“Dia teman kantorku saat aku masih bekerja” Jieun tak mungkin menceritakan yang sejujurnya.

“Oh ..”

“Kau sendiri bagaimana mengenalnya ?”

“Yah seperti yang sudah kubilang sebelumnya, dia itu teman Kai saat kuliah. Chanyeol menurutku orang yang baik tidak seperti temannya yang brengsek itu” Jieun menatap malas kearah Suzy.

Pasti dia akan membicarakan Kai lagi.

“Ya sudahlah kenapa mengarah pada orang itu lagi” Suzy menghela nafas.

“Jujur aku belum bisa melupakan namja brengsek itu Ji”

“Mwo !?”

“Aku harus bagaimana Ji-”

“Stop, aku tidak mau mendengarnya” Jieun menutup kedua telinganya dan berjalan mendahului Suzy. Jieun benar-benar malas selalu mendengar cerita melankolis temannya itu.

“Y yaaakk !”

<<>> 

Jieun tengah meminum teh hangatnya di beranda apartemennya. Duduk dikursi kayu dan memandang jauh, memandang lampu-lapu yang indah dimalam hari. 

"Sampai kapan aku harus bekerja direstoran seperti ini, bahuku selalu pegal saat pulang kerja" Jieun memijat bahunya sendiri. 

"Aku tak boleh begini terus" Jieun menyeruput tehnya lalu meletakannya kembali dimeja. 

"Baiklah aku sudah memutuskan, aku harus mendapatkan pekerjaanku yang semula lagi pula gajiku yang sekarang tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupku dan membayar cicilan apartement ini" 

<<>>

Jieun kembali bertemu Taehyung tentu saja ditempat ia bekerja. Di restoran langganan bocah itu. Jieun menyiapkan dan menyajikan semua makanan yang dipesan Taehyung dalam diam.

“Noona”

“Eoh ?”

“Kau kenapa ?”

“Aku ? memangnya aku kenapa hehe” Jieun memperlihatkan senyum awkward nya. Taehyung terlihat berfikir.

“Entahlah, kau sedikit .. berbeda”

“Sudahlah jangan pikirkan aku, makan saja yang banyak”

“Eoh” Taeyung mengangguk.

Ini semakin sulit saat aku selalu bertemu dengannya. Ah, apa aku mengundurkan diri saja dari sini, dengan begitu aku tidak akan lagi bertemu dengannya. Aku sudah memutuskan untuk mempublikasikan video itu dengan begitu aku dapat kembali bekerja.

Jieun sudah memutuskan dan ia sudah bertekad bulat. Masa bodoh dengan keluarga Taehyung, ia menginginkan pekerjaannya kembali.

Mian, Taehyung-a

“Noona”

“Hmm..”

“Tadaaa..” Jieun tertegun karena Taehyung mengeluarkan sebuah kotak berukuran sedang kehadapannya. Kotak berhiaskan pita merah jambu diatasnya.

“Selamat ulang tahun !” ucap Taehyung ceria.

“Da dari mana kau tahu ulang tahunku ?”

“Suzy noona yang memberitahuku. Ige terimalah” Jieun tak langsung menerimanya. Ia justru terdiam masih dengan pandangannya pada kotak yang ternyata kado itu.

Tidak, jangan seperti ini Taehyung-a. Kau membuat ku goyah.

Taehyung yang melihat Jieun mengira Jieun tengah terharu atau sebagainya. Ia tersenyum dan meraih tangan Jieun untuk mengambil kado itu darinya.

“Jangan sampai kau menangis disini, aku tahu aku namja yang baik haha” cerocos Taehyung.

“Go gomawo” Taehyung kembali tersenyum dan mengangguk mantap.

<<>> 

Jieun bersandar disofanya. Ia masih menatap kado dari Taehyung, ia belum membukanya. Ia takut akan semakin goyah saat ia membuka hadiah dari anak itu. Jieun dilema.

“Aiishh, sudahlah Ji, jangan goyah. Kau harus egois, ini semua demi pekerjaan mu. Ya benar !” Jieun sudah benar-benar membulatkan tekadnya. Ia tidak akan pernah lagi goyah. Jieun bangkit dari sofanya dan mengambil kado itu, lalu membukanya. Terdapat syal merah disana. Dan sebuah kartu kecil. Jieun mengambil kartu itu lalu membacanya.

Saengil Chukkae noona, aku hanya bisa memberikan ini, karena kau sering pulang malam jadi aku membelikan syal merah itu agar kau tidak kedinginan. Oh dan juga terima kasih sudah menjadi noona ku yang baik meski aku kadang jahil padamu, haha .. noona your the best.

Tanpa sadar Jieun tersenyum membaca pesan Taehyung. Ia mengambil syal merah itu dan menatapnya lama. Menghela nafas panjang.

“Mian Hyung-a, mian”

<<>> 

Chanyeol tengah mengetikan laporan untuk artikel yang akan dimuat Minggu ini. Namja itu terlihat serius dengan kacamata yang bertengger dihidungnya. Jari-jarinya dengan cekatan menekan berbagai huruf di atas keyboard.

Drrt Drrrt , suara ponselnya membuatnya pekerjaannya terhenti. Meraih ponselnya dan menatap layar.

“Jieun ?” gumamnya. Tak menunggu lama ia pun menerima panggilan dari Jieun.

“Hallo”

“Oh, Chanyeol-ssi apa aku tidak mengganggumu ?” Chanyeol mengernyit. Tumben Jieun  menelponnya. Yeoja itu biasanya hanya mengirim sebuah pesan jika ingin membicarakan sesuatu. Chanyeol mengusap tengkuknya.

“Tidak tentu tidak, ada apa Jieun-ssi ?”

“Aku sudah memutuskan tentang video itu”

“Benarkah ? jadi apa keputusanmu ?” Chanyeol tak lagi menyenderkan punggung nya di kursi. Ia sedikit excited , akhirnya Jieun memutuskan juga. Sudah cukup lama Chanyeol menunggu momen ini. Momen dimana Jieun memutuskan untuk mempublikasikan video itu atau tidak.

“Kau boleh mempublikasikan video itu”

“Jinjja !?”

“Eoh”

“Keputusan yang tepat Jieun-ssi, ku jamin kau akan kembali bekerja dengan keputusan hebat mu ini”

“Aku pegang janjimu”

“Ne”

“Kalau begitu hanya itu saja yang ingin kusampaikan”

“Oh ne” Dan sambungan telepon itu tertutup. Menyisakan Chanyeol yang kini tersenyum sumringah.  
Sementara disisi lain. Jieun merasakan hal yang campur aduk yang mengisi hatinya saat ini. Lagi-lagi hanya menghembuskan nafas.

“Ini keputusan terbaik untuk ku”

<<>> 

“M mwo ?”

“Kenapa tiba-tiba seperti ini Jieun-ssi ?” Jieun tersenyum kecil.

“Ada alasan yang tak bisa saya jelaskan sajangnim”

“Oh begitu, Suzy pasti akan sedih temannya memutuskan untuk mengundurkan diri”

“Saya berterima kasih dan meminta maaf atas semuanya”

“Ne gwenchana, baiklah aku terima surat pengunduran dirimu”

“Kalau begitu saya permisi sajangnim” Manager restoran tempat Jieun bekerja mengangguk pelan dan Jieun keluar dari ruangan itu.

___

Suzy menghela nafas dan heran dengan penjelasan Jieun yang kurang ia mengerti.

“Aku bingung sebenarnya ada apa ? kau mengundurkan diri padahal aku tahu kau belum mendapatkan pekerjaan baru”

“Aku akan kembali bekerja di MMC lagi”

“Ba bagaimana bisa ?”

“Aku mendapat tawaran dari Chanyeol”

“Tawaran ?” Jieun mengangguk mengiyakan.

“Oh oke selamat tapi apa kau sudah memberitahu Taehyung tentang ini, dia pasti bingung saat tak mendapatimu direstoran”

“Justru itu yang ingin kubicarakan denganmu, jangan beritahu Taehyung aku bekerja disana lagi oke”

“Wae ?”

“Ayolah Suzy, iyakan saja dan jangan banyak bertanya” Suzy cemberut namun kemudian ia mengangguk, menyetujui permintaan Jieun.

Apakah Jieun menyembunyikan sesuatu dariku ?

<<>> 

Setelah Jieun mengundurkan diri, ia hanya bermalas-malasan di apartementnya seraya menunggu berita yang telah ia dapatkan dipublikasi. Beberapa kali Taehyung mendatangi apartemennya namun Jieun tak pernah membukanya. Jieun hanya memandanginya lewat intercom. Anak itu terlihat sedih dan putus asa. Mungkin karena Jieun yang sudah ia anggap sebagai noonanya menghilang begitu saja tanpa kabar.

Harusnya aku pindah apartement.

Dan beberapa hari kemudian berita itu telah disiarkan dan dimuat diberbagai media. Korea selatan dibuatnya heboh, hampir setiap hari berita itu menjadi perbincangan ditelevisi dan hampir tiap hari pula wajah mentri Kim Myung Woo tampil, para wartawan rela menunggu didepan rumahnya untuk mendapatkan konfirmasi atas video yang sudah beredar ditelevisi. Dan setiap mentri Myung keluar dari rumahnya, wartawan selalu berdesakan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.

<<>> 

Taehyung terpukul, terkejut dan tidak bisa mempercayai semua yang diberitakan ditelevisi. Apa benar orang di video itu adalah ayahnya ? apa semua berita itu benar ? Taehyung ingin menyangkalnya namun setelah ia pikir-pikir lagi, alasan kenapa ayah dan ibunya terlihat harmonis namun ada suatu batas diantara mereka. Alasan kenapa ibunya selalu menghabiskan waktu diluar. Semuanya masuk akal jika alasannya adalah karena ayahnya seorang gay.

Ny. Seung In Hwa dan Taehyung sedang berada disebuah villa keluarga saat berita itu mulai disiarkan. Dan akhirnya semua terjawab saat ibunya bercerita.

“Itu benar sayang, kau pasti bingung kan ?”

Ny.Seung In Hwa sudah tahu sejak awal jika mentri Myung seorang gay. Ia memiliki perjanjian untuk menjadi istrinya agar publik tak curiga dan soal Taehyung. Dia lahir karena tindakan tak sengaja saat Mentri Myung yang tengah mabuk dan meniduri istrinya yang saat itu juga tengah mabuk. Bukan seperti yang Jieun pikirkan jika Taehyung adalah hasil bayi tabung.

Deg

Taehyung serasa lemas, ia menyenderkan punggungnya disofa. Ia tak bisa berkata-kata. Semuanya begitu mengejutkan. Ayah yang paling ia hormati ternyata seorang gay dan ibunya yang terlihat anggun dan lemah lembut, ternyata hanya menginginkan kehidupan mewah. Taehyung tersenyum miris. Keluarga yang terlihat baik-baik saja berubah dalam sekejap mata.

“Mian, eomma rasa kapapun itu, kau pasti akan tahu fakta yang sebenarnya”

“Jadi aku ini apa eomma ?”

“Tentu kau anak eomma sayang”

“Tidak, bukan, eomma tak pernah mencintai ayah dan aku hanya anak yang tak sengaja lahir” Ny.Seung Hwa terisak. Ia meraih tangan Taehyung namun Taeyung menampiknya.

“Jangan sentuh aku, kalian semua menjijikan” Taehyung bangkit dan pergi.

<<>> 

Bibi Chanyeol, Park Min Jung tersenyum puas dengan apa yang ia lihat ditelevisi.

“Rasakan itu dasar pria menjijikan” gumamnya seraya memandang tajam foto mentri Myung yang sedang menjadi perbincangan.

Pintu ruangan kerjanya terbuka. Dan tampaklah Chanyeol disana.

“Oh keponakanku tersayang, kemarilah” Chanyeol hanya tersenyum kecil.

“Bibi kau berlebihan” Chanyeol memang bahagia. Karena dengan adanya berita itu, ia diakui diperusahaan itu. hasil kerjanya diakui oleh staff lain, bukan hanya dikenal sebagai namja yang memiliki keberuntungan sebab ia keponakan dari manager disana. Chanyeol bisa membuktikan bahwa ia bisa mendapat berita besar tanpa bantuan bibinya. Meski sebenarnya para staf lain tidak mengetahui kerja samanya dengan Jieun.

“Aku tidak berlebihan, aku senang dengan semua investigasimu yang membuahkan hasil. Tenang saja kau akan mendapat bonus. Rating acara berita kita naik gara-gara berita itu”

“Baguslah. Tapi bi aku ingin membicarakan sesuatu”

“Apa yang ingin kau bicarakan, katakan saja” Chanyeol menghirup udara dalam-dalam.

“Sebenarnya aku memiliki rekan saat aku melakukan penyelidikan itu”

“Jinjja ? lalu ?” Chanyeol menelan ludahnya dan kembali berbicara.

“Aku menjanjikan sesuatu padanya jika kita benar-benar mendapat berita dari penyelidikan itu” Bibi chanyeol memicing pada keponakannya itu.

“Apa yang kau janjikan padanya ?”

“Ekhem ..” Chanyeol berdehem kecil. Bibinya mungkin akan marah setelah ini.

“Aku menjanjikan pekerjaan diperusahaan ini padanya bi”

“Mwo !?” Chanyeol sedikit gentar saat mendengar pekikan bibinya itu.

“Katakan padaku siapa rekan kerjamu itu ?”

“Di dia pernah bekerja disini, di dia .. Lee Jieun-ssi”

Lee .. Jieun ? gadis yang kupecat karena Chanyeol ? bagaimana bisa mereka menjadi rekan ? Aishh jinjja, ini sulit dipercaya.

“Aku mohon bi, pekerjakan dia kembali, aku aku sudah berjanji padanya tentang hal itu. aku tidak akan keberatan jika aku tak mendapatkan bonus yang penting dia bisa bekerja lagi. Aku tahu bibi memecatnya gara-gara aku kan ?” Min Jung sedikit terkejut. Ternyata keponakannya sudah mengetahui hal itu.

“Oke oke bibi akan memperkerjakan dia kembali meski bibi tidak pernah tahu apa yang terjadi hingga kau bisa mengenalnya bahkan menjadi rekan penyelidikanmu” Chanyeol tersenyum lega. 
Chanyeol bangkit dan memeluk bibinya.

“Gomawo bibi, kau yang terbaik !”

“Ck dasar. Tak masalah karena kau sudah mendapat berita besar itu”

<<>> 

Jieun baru saja mendapatkan berita membahagiakan namun perasaan yang lain muncul, perasaan yang lebih besar dan menyita pikirannya dari pada berita membahagiakan tentang ia bisa kembali bekerja.

Bagaimana dengan keadaan Taehyung ?

Seminggu berlalu sejak berita mentri Myung diterbitkan. Semuanya seakan hilang terbawa waktu. Mentri Myung menyangkal keras jika orang dalam video itu dirinya. Dia menyangkal jika video itu mungkin digunakan untuk mencemarkan nama baiknya. Dia tetap menyangkal bahkan setelah jelas-jelas wajahnya terpampang di video itu. Dia menyakal dan mengatakan jika orang itu mungkin hanya mirip dengannya. Bahkan Ny.Seung In Hwa membela suaminya dan memperlihatkan betapa harmonisnya hubungan mereka. Kedua suami istri itu sama-sama menyangkal berita itu. Mentri Myung menyembunyikan pasangan gay nya. Taehyung kabur dan tinggal dirumah Baekhyun.

Semuanya begitu rumit. Jieun berusaha bahagia dan  tak memikirkan Taehyung. Jieun berpura-pura bahagia karena ia mendapatkan pekerjaannya lagi. Namun jauh dilubuk hati terdalam. Jieun mencemaskan Taehyung. Bagaimana keadaan anak itu sekarang ? Taehyung tak pernah muncul ditelevisi untuk membela atau pun menyangkal berita tentang ayahnya. Lalu kemana anak itu ? Apa reaksinya tentang semua berita itu ?

Jieun benar-benar ingin tahu.

___

“Bersulang !” Chanyeol mengajak Jieun bertemu demi merayakan semua yang telah mereka lakukan. Namun Jieun terlihat biasa saja.

“Kau pasti senang mendapatkan pekerjaanmu lagi, Jieun-ssi”

“..” Jieun diam seraya meminum birnya, pikirannya sedang tak fokus.

“Jieun-ssi ?”

“E eoh ? .. tentu, tentu aku senang, ya aku senang” Jieun pun sebenarnya tidak tahu apakah sedang senang atau sedih. Ini yang dia inginkan. Pekerjaannya kembali. Ini keputusannya tapi kenapa Jieun tak merasakan kegembiraan mendapat hal itu semua. Apa mungkin Jieun menyesali perbuatannya ?

“Tentu saja kau harus senang, tenang kali ini aku yang traktir” tak diragukan lagi Chanyeol terlihat bahagia. Namja itu sibuk memanggang irisan daging sapi kualitas terbaik. Ia ingin merayakannya jadi ia tak akan pelit kali ini.

Jieun mengangguk.

Kau harus senang Ji, hey kau mendapatkan pekerjaanmu lagi !? Ji bersenang-senanglah !

Jieun justru menghela nafas.

“Eoh Jieun noona ?” Jieun mendengar ada yang memanggilnya noona dan ia menoleh. Berdirilah disana dua orang pemuda yang tak lain Baekhyun dan Taehyung. Namun Taehyung terlihat biasa saja dengan wajah datarnya saat melihat Jieun. Jieun memandangi anak itu lama.

Kau terlihat tidak baik Taehyung-a, kau tidak seperti biasanya, apa kau tidak senang melihatku, ada apa denganmu ?

“Eoh bukankah kau wartawan MMC ?” ucap Baekhyun saat ia melihat Chanyeol. Karena rasanya wajah itu tak asing. Chanyeol hanya mengangguk ragu. Ia melihat kearah Jieun dan Taehyung secara bergantian. Berharap jika Taehyung tidak menaruh curiga kepadanya dan Jieun.

“Ayo kita pulang Baekhyun-a” Taehyung tampak tak bersemangat.

“O eo ? oke” Bekhyun bingung, kenapa Taehyung tak menyapa ataupun mengucapkan sepatah katapun saat bertemu Jieun.

Jieun bangkit “Mian Chanyeol-ssi, aku pergi dulu sebentar”

“O eoh”

Jieun menyusul Baekhyun dan Taehyung lalu berdiri dihadapan Taehyung. Taehyung memandang Jieun datar dan lesu.

“Ikut aku” Jieun menyeret Taehyung menyisakan Baekhyun yang dibuatnya bingung.

Ada apa dengan mereka berdua ?

Jieun membawa Taehyung kesebuah taman dan duduk disebuah kursi.

“Neo, Gwenchana ?” Taehyung mengangkat kepalanya dan menatap Jieun.

“Noona tahu aku anak mentri Myung ?” Jieun mengangguk pelan.

“Aku tahu”

“Dan noona sudah melihat beritanya ?” Jieun kembali mengangguk.

Tentu saja, akulah wartawan yang menyelidiki semua itu.

“Apa kau baik-baik saja ?”

“Noona tidak ingin menanyakan apakah berita itu benar ?” Jieun menggeleng.

“Aku hanya ingin tahu apa kau baik-baik saja ?” Taehyung tersenyum miris.

“Aku sudah mengetahui semua kebenarannya”

Itu artinya ia sudah tahu jika berita itu memang benar.

“Apapun kebenaran yang telah kau ketahui, jangan bersedih” Taehyung kembali menatap Jieun.

“Aku bingung noona, aku bingung dengan semuanya. Aku bahkan bingung kenapa aku disini bersamamu, kau menghilang dan kini datang lalu menanyakan keadaanku”

“Mian”

“Kau bahkan berteman dengan wartawan dari MMC, perusahaan yang mempublikasikan berita ayahku pertama kali, aku bingung”

Deg

“Setelah kau pergi berita itu muncul, ada apa dengan semua ini ? mengapa setiap orang begitu misterius ?”

A apa ia mulau curiga padaku ?

“Aku juga ingat bahwa kau mantan wartawan bukan ? dan juga aku penasaran sekarang kau bekerja dimana ? kau pasti sudah mendapat tawaran saat memutuskan untuk mengundurkan diri. Aah kau begitu misterius”

“Sebenarnya kau ini siapa noona ?”

To Be Continued

Aaa mian lama update nya, pasti pada bingung ya, author juga bingung haha. tadinya bukan gini jalan ceritanya tapi ya sudah lah hehe, seadanya aja. Setelah baca berikan masukannya ya, gomawo ;)


Comments

  1. Haaaa ga tega jieun udah dianggap noona kok tetep gitu :'( aku padahal udàh ngayal kalau jieun ternyata anak mentri myung juga terus jieun taehyung beneran sodara terus beritanya gajadi di publish deh :') ternyata begini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahehe mian, ga sesuai harapan :p
      Tp makasih udh kasih masukan.

      Delete
  2. Kasihn amat si taehyung, aq sukanya jieun taehyung couple. Nggah tw kurang respect ama si chanyeol. Oh iy, nama baekhyun typo. Kurang hruf 'a'
    Buat ff jieun sma sehun atau luhan dong ><

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya makasih kritikannya. Bakal jd cople atau ngga liat aja di chap selanjutnya y :)

      Delete

Post a Comment