Sweet Candy Girl



Cast    : Lee Jieun, Oh Sehun etc.

Length : Oneshoot.

Genre  : Romance, Teen, PG 17.


Jieun bukanlah gadis mesum, ia hanya sedikit tidak bisa menahan diri saat melihat pria tampan apalagi dengan perut sixpack mereka.


Jieun mengepalkan tangannya, ia tengah marah. Beraninya namja itu lagi-lagi mempermainkannya dan sialnya Jieun masuk kedalam jebakan namja gila itu. Namja dengan abs terbaik disekolahnya. Bagaimana Jieun tahu ? Jieun pernah melihat namja itu, namja ber-abs sempurna itu diruang uks, saat perutnya berdarah entah karena apa, Seketika itu juga Jieun teralihkan pada hal lain yaitu perut sixpack nya yang mampu membuat Jieun terpaku dengan mulut menggigiti kuku ibu jarinya. Malunya lagi In Yung, temannya yang tengah mengobati luka namja itu justru memanggil Jieun dan memergoki pandangan Jieun yang mengarah pada perut namja itu. Bukan hanya itu, namja bername tag Oh Sehun itu juga memandang Jieun aneh dan entah kenapa justru tersenyum miring ke arah Jieun.


Sejak saat itu namja bernama Sehun selalu mengganggu Jieun. Entah apa maksudnya, Jieun selalu tidak bisa fokus saat Sehun berada didekatnya. Dan hari ini yang benar-benar membuat Jieun kesal, saat Jieun membantu In Yung mendata siswa yang pernah ke uks, Sehun datang. Menyenderkan tubuhnya didinding dan terus saja memandangi Jieun yang tengah mencatat.


Braakk .. Jieun yang geram lalu menggebrak meja dan bangkit. Memandang Sehun yang terlihat biasa saja.


“Kau, apa yang sedang kau lakukan ?” tanya Jieun.

“Aku ? tentu saja sedang bersantai”

“Kau gila ya .. ini uks bukan tempat untuk bersantai, bodoh” umpat Jieun diakhir kalimatnya dan Jieun beranjak dari sana. Namun sebelum Jieun keluar dari ruang Uks, Sehun menghalanginya hingga tubuh mereka hanya berjarak satu jengkal tangan.

“K kau ! mi minggir” ucap Jieun terbata. Sehun tak bergeming, ia justru melangkah maju yang spontan membuat Jieun memundurkan tubuhnya. Sehun Memojokan Jieun, membelai wajahnya, membuat ribuan suara dalam dadanya. Terus mendekat membuat Jieun menutup matanya dan sedikit memajukan bibirnya namun bukan sesuatu yang Jieun harapkan tapi Sehun, namja sialan itu justru tertawa terbahak dan berkata.

“Yaaa, apa yang kau pikirkan eoh ? haha” menampakan cengiran menyebalkannya dan berlalu dari sana. Meninggalkan Jieun yang berubah menjadi merah padam karena kesal.

Sial


____

“Sabar Jieun” In Yung mencoba menenangkan Jieun yang sedari tadi mengomel tanpa henti membicarakan kejahilan namja bernama Sehun.

“Yaak bagaimana aku bisa sabar !? sebenarnya apa maunya namja itu ?” In Yung justru terkekeh.

“Mungkin ia hanya menggodamu”

“Wae ? kenapa ia harus menggodaku, uh menyebalkan” Jieun melipatkan tangannya didepan dada. Ia lelah sejak namja bernama Sehun itu selalu mengganggunya.

“Mungkin karena kejadian di uks waktu itu, dengar yah, pandanganmu saat itu benar-benar fatal, kau terlihat seperti harimau yang siap menerkam. Wajah polosmu itu seperti pergi entah kenapa haha” 

“Yaak, kau tahu kan aku seperti apa. Aku benar-benar tidak sadar, perutnya memang indah”

“Ck kau ini, dasar mesum”

“Aiishh .. aku tidak mesum. Lagi pula ini juga salahmu, kenapa kau meninggalkan ku sendirian di uks, dia tidak mungkin berani jika kau ada disana juga”

“Ah ya sudahlah, kan sudah kubilang jika Jun lee ingin bertemu denganku”

“Oia apa yang kalian lakukan saat bertemu ?” In Yung tak langsung menjawab, ia justru tersenyum yang membuat Jieun ingin lebih tahu apa yang terjadi.

“Dia memberikanku bunga”

“Daebak, dalam rangka apa ?”

“Molla, dia bilang dia hanya ingin memberiku bunga karena ia mendapat uang jajan lebih dari ibunya”

“Cieee .. apakah kalian juga melakukan chu chu ?” tanya Jieun seraya memonyongkan bibirnya.

“Ck kau ini, tentu saja tidak, jangan berfikiran yang tidak-tidak, dasar mesum”

“Ahehe aku kan hanya ingin tahu, lagi pula aku tidak mesum In Yung !” Bela Jieun. Kenapa temannya sendiri malah menyebutnya mesum. Aish Jieun tidak mesum tapi ia hanya pervert :D

“Lee Jieun adalah gadis mesum”

“Yaakk” Baru saja Jieun ingin menghadiahi In Yung dengan jitakan dikepalanya yeoja itu malah berlari ke tengah lapangan untuk kembali berolahraga. Sedangkan Jieun hanya duduk dibawah pohon, matahari terlalu terik untuk melakukan olahraga. Ia bisa bersantai sejenak karena Hong saem pun sedang berhalangan hadir. Mata pelajaran olahraga kali ini hanya dipimpin si ketua kelas yang tak terlalu memperdulikan peraturan. Membebaskan teman-temannya, mereka mau olahraga atau sekedar duduk-duduk disekitar lapangan pun terserah.


Jieun yang tengah memperhatikan beberapa temannya ditengah lapangan tiba-tiba menatap kearah lain.


Gawat ..

Bukankah itu anak-anak kelas Sehun ?


Jieun melihat beberapa anak-anak dari kelas Sehun mulai menghambur kearah lapangan. Sepertinya mereka juga sedang bagian mata pelajaran olahraga. Hal itu membuat Jieun panik, ia terlihat bingung. Menoleh kasana kemari memperhatikan apakah Sehun juga sudah berada dilapangan. Menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Mengintip dari sela-sela jari-jarinya. Sedikit lega saat tak mendapati Sehun disana.


“Lebih baik aku ke kantin saja, ya benar, ke kantin saja” Jieun segera bangkit dengan tergesa. Dari kejauhan In Yung mengernyit saat melihat Jieun pergi padahal mata pelajaran olahraga kelas mereka masih tersisa sekitar 10 menit lagi sebelum istirahat.


Aku benar-benar malas jika harus bertatap muka dengan namja gila itu.


Jieun sudah berjalan jauh dari lapangan, ia tersenyum senang karena dapat menghindari Sehun. Berjalan di lorong sekolah dengan sesekali mengayunkan kedua tangannya.

“Lebih baik aku ke kantin saja dan membeli jus stroberi” gumam Jieun. Itu lebih baik dari pada bertemu Sehun dilapangan yang mungkin akan membuatnya kesal lagi.


Beberapa menit saja Jieun sudah menikmati jus yang baru dibelinya itu dikantin sekolah. Duduk dengan tenang dan nyaman dengan suasana masih terlihat lengang. Meluruskan kakinya dan bersandar dipunggung kursi yang didudukinya. Memejamkan matanya untuk menyegarkan matanya yang sedari tadi melek memandangi berbagai hal dan tentu saja memandangi betapa panasnya lapangan luas yang dijadikan tempat olahraga oleh teman-teman satu kelasnya.


Jieun merasa aman dan nyaman, ia menikmati setiap bulir-bulir es dari jus yang dibelinya. Meletakan jus stroberinya dimeja setelah dirasa cukup. Tidak ada yang lebih nikmat dari pada jus dingin disiang hari yang terik. Padahal Jieun hanya melakukan pemanasan kecil, ia bahkan hanya memperhatikan teman-temannya bermain voli. Jieun benar-benar tidak bisa berhadapan dengan dua hal. Matahari dan Sehun. Oh tidak, Jieun mendengar suara kursi bergeser. Jieun melebarkan matanya saat membuka mata karena Sehun sudah berada didepannya, meminum sisa jus stroberi Jieun tanpa rasa bersalah.


“Yaaak !” Pekik Jieun. Dan barulah Sehun mendongak dengan wajah polosnya. Tersenyum seperti tak terjadi apa-apa.


“Eoh apa sayang ?” menyahuti Jieun dengan nada lembut namun syarat akan ejekan.


“K kau, kenapa kau disini ?” Jieun tidak biasa jika Sehun menatapnya seperti itu. Hal itu membuat sehun lagi-lagi hanya menyeringai.


“Kau tahu, aku sangat berkeringat dan cuaca hari ini benar-benar panas”


“Lalu ?” Jieun menyautnya dengan nada malas. Semua orang juga tahu jika hari ini benar-benar panas. Mungkin semut saja berlibur ke pantai karena terlalu panas. Oke, itu hanya imajinasi Jieun saking panasnya hari ini.


“Kurasa aku harus membuka baju ini”


M mwo ? apa ia bilang ? ia ingin membuka bajunya ? disini ? a apa ia gila ..


“Ahaha lihat lah wajahmu itu. Apa yang tengah kau pikirkan eoh ?”


-_- aku kena lagi .. sial


Jieun beralih memandang Sehun dengan wajah nyeleneh nya.

“Yaak, aku bahkan tidak akan terpengaruh sedikitpun jika kau membuka bajumu didepanku” Jieun benar-benar menantang maut. Ia bahkan sulit bernafas hanya dengan memandang sebentar saja tubuh proporsional milik Sehun. Apalagi jika Sehun membuka bajunya, mungkin Jieun akan dilarikan kerumah sakit detik itu juga.

Sehun menyeringai mendengar penuturan Jieun. “Jinjja ? kau yakin kau akan baik-baik saja gadis mesum ?”

“Mwoya !? aku bukan gadis mesum” bantah Jieun mentah-mentah.

“Benarkah ? kau yakin ? baiklah kalau begitu sekarang kau ikut aku”

“Kemana ?” Jieun mengernyit.

“Kita buktikan ucapanmu”

“Aku tidak mengerti” Sehun menghela nafas.

“Aku akan membuka baju dihadapanmu dan kita lihat apa kau akan biasa-biasa saja”


M mwoya


“A andwae”

“Wae, kau takut kau akan kalah ?”

“Kalah apa maksudmu, siapa juga yang sedang melakukan pertaruhan”

“Oh ayolah, itu artinya kau tidak bisa membuktikan ucapanmu, ternyata selain mesum kau juga pengecut”

“Mwo !? oke baiklah, ayo, kau ingin aku membuktikannya kan ? ayo ayo ..” Jieun tidak terima dibilang pengecut dan segala macamnya oleh namja itu. Ia bangkit dengan menarik lengan Sehun yang kini justru kembali menyeringai dibelakang Jieun. Ditengah perjalanan Jieun menoleh.

“Dimana kau akan membuka bajumu ?”

“E eoh ?” Sehun tidak menyangka jika Jieun begitu bersemangat, padahal tadinya ia hanya ingin bermain-main saja. Jieun bahkan tidak terlihat canggung saat menanyakan hal itu.

“Bagaimana jika di gudang sekolah”

“Oke” jawab Jieun mantab dan masih berjalan memimpin seraya menarik Sehun kearah gudang.


>><< 

Ada sorot dendam diantara keduanya, Jieun dengan malas mengusap-usap kaca kelas yang tengah dibersihkannya. Sedangkan Sehun terlihat tak tertarik untuk mengepel lantai dengan benar. Namun dibalik rasa kesal masing-masing ada rasa canggung terselip. Apa yang terjadi ? bagaimana bisa mereka berakhir dengan membersihkan kelas bersama-sama ? Baiklah kembali saat Sehun menantang Jieun untuk membuktikan ucapan gadis itu.

Jieun dan Sehun sampai didalam ruangan yang digunakan sebagai gudang sekolah. Saling berhadapan dengan Jieun menyilangkan tangan dan memandang Sehun datar.


“Kau siap ?” Tanya Sehun. Jieun mengangguk malas. Dan perlahan Sehun mulai membuka baju olahraganya. Jieun yang awalnya tenang, sedikit demi sedikit mulai tak bisa menguasai dirinya sendiri. Menggigit bibir bawahnya sendiri. Jantungnya mulai berdebar. Matanya fokus pada perut sixpack Sehun yang mulai nampak. Dan sampai Sehun benar-benar topless, Jieun mulai berkeringat dan menelan ludahnya sendiri. Melihat hal itu Sehun benar-benar ingin tertawa. Gadis dihadapannya itu benar-benar polos dan lucu.


Tanpa diketahui keduanya, seorang adik kelas yang tengah meletakan alat kebersihan digudang melihat mereka. Membelalakan matanya, pikirannya mulai dipenuhi pikiran negatif melihat Sehun yang tanpa baju dihadapan Jieun. Murid junior bernama Baekhyun itu pun mengambil ponsel dari sakunya dan memfoto Jieun juga Sehun. Berlalu dari sana namun tak langsung mengadukannya kepada kepala sekolah. Keesokan harinya Baekhyun memajang foto-foto yang dijepretnya di mading, membuat sekolah gempar dan membuat Jieun juga Sehun dipanggil kepala sekolah dan akhirnya dihukum untuk membersihkan seluruh kelas selama satu bulan setelah pulang sekolah. Hukuman yang ringan mengingat ancaman kepala sekolah untuk mengadukan perbuatan Jieun juga Sehun pada orang tua masing-masing. Namun karena Jieun meyakinkan kepala sekolah jika kejadian yang semua orang pikirkan bukanlah apa yang sebenarnya terjadi maka kepala sekolah memutuskan untuk memberi hukuman saja.


Namun cerita belum selesai, adik kelas mereka belum sepenuhnya menyaksikan apa yang sebenarnya terjadi. Setelah Sehun membuka bajunya, ia bertanya pada Jieun.

“Inikah yang disebut tidak terpengaruh ?” tanya Sehun meremehkan. Wajah Jieun terlihat mengenaskan, Sehun bahkan samar-samar bisa mendengar detak jantung Jieun. Sehun tahu jika gadis itu tengah terbakar.

“A aku tidak terpengaruh sama sekali” Jieun bohong, ia bahkan mengalihkan pandangannya. Wajahnya serasa memanas. Sehun tertawa dalam hati.

“Benarkah ?” tanya Sehun seraya melangkah mendekat Jieun.

“Y yaak, jauh-jauh dariku !” pekik Jieun saat Sehun mendekat.

“Wae ?” tanya Sehun dengan memiringkan kepalanya. Ia benar-benar menikmati saat mengerjai gadis dihadapannya itu.

“I itu, bukankah aku sudah membuktikan ucapanku !”

“Oh tapi sayangnya aku menginginkan yang lebih”

“M-mwo ?” Seketika Sehun menarik pinggang Jieun, membuat badan mereka berdekatan. Membuat Jieun makin snewen dan melotot tak percaya ke arah Sehun.

“Yaa-“

“Sssuutt” Jieun tidak bisa menahannya saat Sehun mendekat dan menghembuskan nafasnya dileher Jieun. Kali ini Jieun akan pasrah saja.

Entah sejak kapan, Jieun yang sudah menutup matanya mulai merasakan sesuatu yang lembut dibibirnya. Bergerak tak tentu namun lembut. Jieun ingin sekali membuka matanya namun ia takut. Di sisi lain ia menginginkan lebih. Tangan Jieun yang mengambang diudara, perlahan-lahan mulai memeluk punggung Sehun yang tak memakai busana apapun. Jieun merasakan berbagai hal. Semua pikirannya melayang dan bercampur menjadi satu. Keduanya terhanyut didalamnya.


Kejadian itulah yang membuat Jieun dan Sehun merasa canggung, sebenarnya Jieun lah yang lebih canggung. Jieun bahkan tak membuka mulut sama sekali saat membersihkan kelas bersama Sehun. Ia kadang hanya mengangguk saat Sehun mengatakan sesuatu seperti ‘kau bersihkan kaca saja’. Jieun menyetujuinya tanpa penolakan.


>><< 

“Aaaa jinjja, In Yung-a. Kenapa semuanya jadi seperti ini ?” Jieun tengah menginap dirumah In Yung. Sedari tadi gadis berkuncir dua itu berguling-guling dikasur In Yung dengan boneka beruang yang dipeluknya.

“Salahmu juga”

“Kenapa jadi salahku, ugh !” Jieun protes. Bukannya memberi solusi, In Yung malah menyalahkannya.

“Tentu saja, kau ini ceroboh, sekarang kau jadi perbincangan disekolah selain itu kau tersiksa saat bersama Sehun. Itu semua tidak akan terjadi jika kau menolak tantangan Sehun. Kau tahu kan dia memang suka mengerjaimu”

“Tapi kan ..”

“Sudahlah, semuanya akan berlalu dengan sendirinya, tenang saja” Bukan, Jieun tidak memikirkan dirinya yang jadi bahan pembicaraan disekolah tapi ia memikirkan betapa lelahnya terus bertemu Sehun saat menjalani hukuman mereka. Jieun lelah karena ia tidak bisa mengatasi rasa canggungnya. Rasanya benar-benar tidak nyaman. Apalagi jika mengingat kejadian panas digudang saat itu. Aaahh Jieun benar-benar malu. Jieun menolaknya namun saat Sehun menciumnya ia malah terhanyut dan dengan bodoh justru menikmati permainan Sehun.


>><< 


Sebenarnya Jieun tidak mendengarkan musik, ia hanya memakai headphone agar semua orang dikantin tahu jika Jieun tidak akan mendengarkan ucapan-ucapan mereka yang selalu berbisik membicarakan dia karena foto itu.

“Hey, itukan orangnya ?”

“Benar, dia gadis yang mesum bersama namja itu”

“Dasar, apa ia tidak malu menampakan wajahnya dikantin setelah kejadian itu”

“Ah ya ampun sudahlah, sekarang kita tahu gadis seperti apa dia ini”

Jieun memejamkan matanya, ia menghembuskan nafasnya kasar.

“Ji, sebaiknya kita ke kelas saja” ucap In Yung, gadis itu juga merasa tak nyaman.

“Tidak, biarkan saja, aku masih ingin makan. Lagi pula aku tak mempunyai salah apapun pada mereka semua” Jieun berusaha bersikap acuh tak acuh dan melanjutkan memakan ramennya dengan santai. In Yung hanya bisa menghela nafas melihatnya, ia tahu Jieun mendengarkan bisikan-bisikan itu. In Yung mengernyit saat Sehun mulai memasuki kantin. Bisikan-bisikan dikantin makin menjadi.

“PERHATIAN SEMUANYA !” seru Sehun. Mau tak mau membuat semua mata mengarah padanya tak terkecuali Jieun.

Sedang apa namja itu disana ?


“Aku hanya ingin mengklarifikasikan sesuatu, aku dan yeoja itu” Sehun menunjuk tepat kearah Jieun.

“Kami adalah sepasang kekasih dan yang kami lakukan digudang adalah tengah latihan dance, kalian tahu kan aku akan berlomba bulan depan jadi aku mengajaknya untuk menemaniku, aku berkeringat saat itu jadi aku membuka bajuku jadi jangan berfikir yang macam-macam” Sehun berbohong, ia melakukannya hanya karena kasihan melihat Jieun seakan selalu menjadi bahan pembicaraan seisi sekolah.


“Yaak kau pikir kami akan percaya !” salah seorang murid disana bersuara.

“Itu terserah kalian, aku tidak akan rugi jika kalian tidak percaya”

“Kau dan Jieun sejak kapan pacaran ?”

“Haruskah aku menjelaskan hal itu juga ?” Semuanya terdiam.

“Baiklah, sekian dan terima kasih atas perhatiaannya !” Sehun mengakhiri ucapannya dan pergi dengan melewati meja Jieun seraya mengambil jus stroberi milik gadis itu.

“Benarkah kalian sudah pacaran ?” tanya In Yung. Jieun menghela nafas.

“Namja itu membuat semuanya menjadi rumit” gumam Jieun dan beranjak dari kursinya meninggalkan In Yung dengan pertanyaannya yang belum Jieun jawab.


>><< 


“Aku ingin bicara” ucap Jieun datar. Ia menekan urat malunya dan mendatangi ruangan club dance dimana Sehun sering berlatih. Ruangan yang penuh dengan namja.

“Woohoo, inilah pasangan paling fenomenal tahun ini”

“Suiiit Suiwww” berbagai sorakan menggema disana. Sehun pun beranjak dan mengikuti langkah Jieun hingga sampailah mereka dikursi taman sekolah.

“Apa yang ingin kau bicarakan ? kau ingin aku membuka baju lagi” ucap Sehun dengan seringaian diakhir kalimatnya.

“Sehun serius lah sedikit, kenapa kau melakukan hal itu tadi ?”

“Hanya itu yang terlintas dikepalaku untuk menghentikan mulut para siswi yang membicarakan kita”

“Kau membuat semuanya menjadi rumit, sejak kapan kita pacaran, kau gila”

“Sejak sekarang”

“Mwo ?”

“Jieun aku menyukaimu”

“Kubilang seriuslah sedikit Sehun !” Jieun diambang batas kesabaran.

“Aku serius, aku ingin menceritakan sesuatu padamu”

“Oh ayolah, aku tidak ada waktu untuk mendengar ceritamu sekarang”

“Kau ingat dihari pertama kita bertemu, saat perut ku terluka dan meminta In Yung mengobatinya” Sehun tak menghiraukan penolakan Jieun dan ia tetap bercerita.

“Aku ingat”

“Aku terluka karena memanjat pagar sekolah, perutku tergores dan aku melakukan itu semua agar tak dapat hukuman karena aku datang terlambat”

“So ?” Jieun benar-benar tak tertarik dengan cerita Sehun.

“Aku datang terlambat karena  ini” Sehun merogoh sesuatu dari dalam sakunya. Dan memperlihatkan benda itu kepada Jieun. Sepasang jepitan rambut berbentuk bunga dandelion.

“Ini .. bagaimana kau tahu ?” tanya Jieun. Itu jepitan yang sangat Jieun inginkan. Saat pulang sekolah beberapa minggu lalu, ia berjalan-jalan sebentar bersama In Yung dan masuklah mereka kedalam toko aksesoris dan Jieun melihat jepitan itu disana. Jieun membelinya tapi mengurungkan niatnya saat melihat harga yang terlalu mahal untuk sebuah jepitan. Ia suka bunga dandelion karena bunga itu mengingatkannya pada neneknya yang sudah meninggal lima tahun lalu.

“Aku sering memperhatikanmu, tapi aku bingung untuk memulai perkenalan. Kadang aku mengikutimu dan terakhir saat mengikutimu, aku memperhatikanmu memandang jepitan ini namun tidak membelinya mungkin karena terlalu mahal jadi aku membelinya dengan uang jajan yang ku kumpulkan agar bisa membeli ini untukmu” Jieun dibuatnya membisu. Ia sama sekali tak percaya, sulit untuk mempercayai namja slengean seperti Sehun bisa melakukan hal seperti itu. Jadi inikah alasan namja itu selalu mengganggunya ?  

“Kau tidak demam kan ?” tanya Jieun seraya menempelkan punggung tangannya didahi Sehun, justru membuat namja itu terkekeh.

“Inilah yang membuatku menyukaimu, dasar gadis mesum”

“Yaak”

“Jadi .. apa kau mau menjadi yeojachinguku ?” tanya Sehun seraya menyodorkan jepitan ditangannya.

“Aku bingung Sehun”

“Apalagi yang kau bingungkan ?” Jieun yang sedari tadi berdiri, mulai melangkah dan duduk disamping Sehun.

“Aku bingung bagaimana caranya untuk menolakmu” ucap Jieun diakhiri dengan senyuman manis. Sehun pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, ia mengacak gemas pucuk rambut Jieun.

“Jadi kau menerimaku ?” Jieun mengangguk kecil seraya masih mempertahankan senyumannya.

“Oia untuk kejadian di gudang saat itu aku benar-benar minta maaf”

“I itu .. gwenchana” Jieun mengusap tengkuknya. Ia masih merasa canggung saat mengingat kejadian itu.

“Tapi aku ingin menanyakan sesuatu”

“Apa ?”

“Apakah kau benar-benar menyukai namja dengan perut sixpack ?” Jieun tidak tahu harus menjawab seperti apa. Ia menggaruk pipinya dan mengangguk kecil plus ringisan yang memperlihatkan giginya.

“Ahaha .. dasar gadis polos yang mesum”

“Ih apa salahnya menyukai perut sixpack”

“Tapi kau menyukaiku atau perutku ?”

“Tentu saja aku menyukai ..” Jieun menggantung kalimatnya.

“Perutmu !” memekik tinggi dan berlari seraya menjulurkan lidahnya pada Sehun.

“Dasar gadis mesum !”


The End



Comments

  1. Wooohhooo akhirnya dibikinin juga sehun-iu nya ≥.≤ hihihi makasih kak!! Ini keren banget! Jieun yang biasanya polos jadi mesum ahaha ^^

    ReplyDelete
  2. Akhirnya...
    Ada sehun sma jieun couple, sneng dehh. Buat lg y

    ReplyDelete
  3. Keren thor ff sehun-iu nya xD lagi-lagi! Wkwk

    ReplyDelete
  4. Mkasih smuanya, komentar kalian sangat berarti :-* ;-p

    ReplyDelete

Post a Comment