Stillness


Drabble

IU | Byun Baekhyun


Bahkan air mata ini tidak bisa keluar, udara dingin bulan desember membekukan hati dan bahkan air mataku. Semuanya menumpuk disatu tempat, dihati.

Diam adalah cara terbaik mengatasi semuanya.

Kesepian, itulah aku. Kembali berfikir, memang hanya dia lah satu-satunya yang pernah membuatku bahagia dan menderita sejauh ini. Bukan orang yang mudah beradaptasi, mungkin yang membuatku begitu menyedihkan.

Lima tahun bukan waktu yang singkat. Semuanya perlahan-lahan berubah namun hanya aku yang tidak berubah dan dengan bodoh masih merindukan sosok itu. Sosok yang seenaknya membuat si musim dingin sepertiku bersemi, dikelilingi matahari hangat dan bunga bermekaran. Kini sudah lama berlalu, dan musim dingin kembali menyapa seorang Lee Jieun. Melakukan rutinitas yang sama setiap harinya. Tak mempunyai banyak teman dan penyendiri.

Diruangan gelap itu masih tertempel beberapa fotomu yang sedikit mengusam, namun tawa lebar itu masih saja memberiku sebuah senyuman yang sama saat melihatnya.

Kemungkinan akan selalu ada, namun ini dunia nyata. Tak mungkin akan begitu mudah kembali bertemu denganmu secara kebetulan. Tapi aku masih mengharapkannya, membayangkan betapa canggung diantara kita. Kembali menceritakan masa-masa dulu hanya untuk bernostalgia, melihat senyuman yang selalu kurindukan, musim dingin tergantikan musim semi, meruntuhkan bangunan es yang abadi beberapa tahun kebelakang, mencuri pandang seraya menyesap coffee hangat yang mengepul. Andai itu memang benar-benar terjadi. Aku masih menunggu, menunggu sampai semua scent itu terjadi.

Namun jika Tuhan berkata lain, namun jika ada orang lain yang datang. Maka ceritanya akan lain. Tapi kau tahu betul aku ini seperti apa, itu tak akan mudah. Hanya kau, hanya kau yang begitu tebal muka dan hilang akal yang mendekati seorang es sepertiku.

Membayangkan saat-saat itu entah mengapa membuat ku sedikit tersenyum. Lihat, aku bahkan kini tersenyum hanya dengan membayangkan sosokmu dulu.

Tapi itu dulu, ini akan berakhir saat semua perasaanku juga berakhir. Semua tentang mu memonopili pikiran dan hatiku, ya aku akui itu. Namun Tuhan tak akan setega itu menyiksaku begitu lama, aku yakin itu Byun Baekhyun.

Namun kenapa dinginya musim ini sampai membuat ku serasa ingin menangis ?


Fin ~

Comments