Move On Mission


Oh Sehun (EXO) | Lee Ji Eun (IU) etc

Romance, PG 17, Drama.

Oneshoot



Jieun punya cara tersendiri untuk melupakan mantan kekasihnya. Ia berlibur ke suatu pulau dengan hamparan pemandangan indah memanjakan mata. Setidaknya mungkin ia akan sedikit lega karena jauh dari kota yang ditinggali juga oleh mantan kekasihnya, Oh Sehun. Kota bernama Seoul sudah terlalu banyak mempunyai segudang kenangan bersama namja itu. Kemanapun ia melangkah, maka bayangan senyuman manis Sehun muncul. Sebenarnya Jieun sudah cukup muak dan kesal dengan keadaannya itu.

I’m gonna start to move

Jieun menghembuskan nafas lega saat ia duduk disalah satu kursi sebuah kapal laut. Sebuah koper berukuran sedang berada disampingnya, kaos pantai dengan corak bunga-bunga dipakainya memadukan dengan rok selutut sederhana, rambutnya ia ikat menjadi dua dan tak lupa sebuah kacamata yang bertengger diatas kepalanya. Ia akan jauh dari Seoul, mungkin itu akan membuatnya sedikit atau bahkan benar-benar melupakan Oh Sehun. Ya, memang itu niat Jieun dalam liburan ini. Ia bahkan mengambil cuti dari pekerjaannya dalam satu Minggu ini.

“Oke aku akan menamai liburan ini dengan Move On Mission” Gumam Jieun dengan wajah seriusnya. Ia bersandar sebelum akhirnya menguap dan tertidur. Itu adalah cara jitu melewati waktu yang membosankan dalam perjalanan menuju tempat yang ia tuju. Pulau yang banyak dibicarakan karena keindahannya, pulai bernama Cheonsa atau Pulau Putri.

Namun sepertinya rencana Jieun akan hancur, karena apa? karena Sehun juga dalam agen travel yang sama dengan Jieun. Tanpa disadari Jieun yang tengah terlelap dengan mimpi-mimpinya, Sehun menaiki kapal yang sama dan duduk paling ujung. Namja itu pun memakai kaos longgar dengan corak bunga-bunga dan celana putih selutut juga topi cokelat bundar yang melingkar dikepalanya. Penampilan yang pasti dipakai saat kau ke pantai. Mereka berdua belum menyadari satu sama lain. Jika memang, mereka sudah menyadari kehadiran masing-masing sejak awal , mungkin mereka langsung membatalkan liburan tersebut. Mungkin Tuhan mempunyai rencana lain, tidak ada yang tahu bukan ?

“Ya baiklah tuan-tuan dan nyonya-nyonya sekitar 5 menit lagi kita akan berangkat, pastikan barang bawaaan anda tidak ada yang ketinggalan” Ucap sang pemandu wisata. Terlihat sudah terbiasa dan cakap.

“Okeh ! apa kalian siap !?” Seru sang pemandu.

“SIAAP !” Jawab seluruh penumpang yang sekitar berjumlah 30 orang. Jieun membuka matanya pelan dengan raut wajah masam. Demi apapun, suara gaduh itu hanya membuat tidurnya terganggu.

“Oke LETS GO !” pekik lagi pemandu wisata. Jieun menyipitkan matanya dan memfokuskan diri membaca siapa nama pemandu wisata dengan suara cempreng itu.

Kim Ar Young

Oh jinjja, kau berisik sekali tahu !

Perjalanan diisi dengan penjelasan panjang lebar oleh Ar Young si pemandu wisata tentang pulau putri dengan berbagai fasilitas, kelebihan, dan pasti akan membuat liburan ini tidak akan terlupakan. Jieun yang terlihat tertidur namun masih bisa mendengar penjelasan itu hanya berdecak meremehkan.

Jika bukan karena Sehun, aku tidak akan berlibur.

Pulau putri, apakah seindah itu ? kalian para agen travel memang selalu melebih-lebihkan sesuatu.

__

Sehun hanya memandang datar pada kegaduhan itu dan kembali beralih menatap hamparan laut yang menenangkan. Air jernih yang kebiruan membuat hatinya sedikit terhibur.
Menghabiskan waktu perjalanan dengan sesekali memfoto beberapa lumba-lumba dengan camera yang tergantung dilehernya. Sambil menyelam minum air.

Setelah diisi dengan berbagai penjelasan, kini perjalanan diisi dengan lantunan musik pantai yang bergenre reggae.

Ini lebih baik dari pada mendengar suara cempreng pemandu itu ucap Jieun dalam hati. Angin laut menerbangkan surai-surai halus rambut Jieun, memandang hamparan air yang tak terbatas memang menenangkan hati. Memandang birunya laut dan beberapa lumba-lumba yang mengikuti laju kapal membuat Jieun sama sekali tidak memikirkan Sehun. Suasana ini benar-benar membuat Jieun sejenak melupakan namja tinggi itu.

<<>> 

Semua peserta travel termasuk Jieun dan Sehun telah sampai dipulau putri, kebanyakan dari mereka memandang takjub pemandangan pantai jernih disana, masih alami. Ada yang berfoto atau sekedar selfie. Tak jauh dari sana ada sebuah penginapan dengan dinding bambu yang terlihat nyaman. Disanalah mereka akan menginap selama dipulau putri.

“Baiklah sekarang saya akan membagikan kalian kunci kamar” Ar Young pun mulai membagikan kunci pada peserta travelnya.

“Dan disanalah penginapan kita” lanjutnya seraya menunjuk kearah penginapan tadi.

“Agasshi”

“Ya ?”

“Apa sekarang kita bebas”

“Tentu, kembali berkumpul jam 8 untuk makan malam karena tur dimulai besok” Jieun hanya mengangguk.

“Ini kunci kamarmu” Jieun menerima kunci kamarnya.

__

Setelah membereskan semua barang-barang dikamarnya, Jieun keluar untuk berjalan-jalan disekitar pantai. Begitu pula Sehun yang berjalan-jalan dan tak henti-hentinya memotret kesana-sini, memotret sesuatu yang menurutnya artistik dan indah.

Suasana sore dipantai itu begitu indah, matahari mulai kembali keperadabannya. Cahaya sunset membuat siluet hitam diatas orange. Sehun memotret siluet Jieun itu, dengan dress sederhana yang terhembus angin laut. Sehun mengernyit, dari postur tubuh gadis yang dipotretnya seakan mengingatkannya pada Jieun. Ia tidak menyadari bahwa memang gadis itu adalah Jieun.

“Jieun disini ?” gumamnya bertanya pada diri sendiri.

“Ah tidak mungkin” Sehun berlalu dan memotret hal lainnya.

Jieun menoleh, ia merasakan seseorang tengah mengawasinya tadi.

“Ough, Jieun, mana mungkin ia disini” gerutu gadis itu. Ia berjongkok dan bermain pasir membuat tulisan. Tanpa sadar ia menulis nama Sehun disana namun sedetik kemudian ia terkejut langsung menghapusnya.

“Aiishh, kenapa menulis namanya !?” Jieun justru merutuk tak jelas, kesal pada dirinya sendiri. Bahkan alam bawah sadarnya selalu ingat pada namja sialan itu, harus bagaimana lagi sekarang ?
Jieun menghela nafasnya dan beranjak dari sana, kembali berjalan pelan disepanjang pantai, membasahi kakinya dengan air laut.

__

Sehun tengah duduk dipinggir pantai beralaskan pasir dengan melihat-lihat hasil jepretannya yang sudah ia lakukan sejak perjalanan kesini. Lumba-lumba lucu, laut biru, ombak, langit cerah semua gambar pantai memenuhi cameranya, dan tatapannya berhenti pada gadis yang ia foto dengan bakcground sunset tadi.

“Ini sangat terlihat seperti gadis bodoh itu”

“Aiisshh ..” Sehun entah mengapa justru mengacak rambutnya asal.

“Sedang apa kau sekarang Ji” Gumam Sehun seraya memandang keptiting kecil yang tengah berjalan dipasir. Sehun menghela nafas berat dan beranjak karena hari sudah mulai gelap.

<<>> 

Makan malam pun tiba namun Jieun tidak ada niat untuk bergabung, ia lebih memilih untuk makan seorang diri dikamarnya seraya bercakap-cakap dengan temannya di Seoul dengan ponsel.

“Bagaimana disana Ji ?” Tanya Shin Dong Woo, rekan kerjanya dikantor.

“Ya, lumayan bagus” jawab Jieun seadanya.

“Ah benarkan, disana memang bagus”

“Memang kau pernah kesini ?”

“Ahehe aniyo, tapi memang kata orang disana pemandangannya sangat bagus”

“Dasar kau ini, tapi kenapa aku masih memikirkan namja brengsek itu Dong woo-ya”

“Aiishh kau ini, ayolah move on move on .. nikmati liburanmu dan lupakan dia”

“Tapi-“

“Sudahlah, jangan membahas dia lagi itu akan semakin membuatmu sulit melupakannya” Jieun kembali menghela nafas.

“Aku bahkan merasakan kehadirannya, kenapa aku begitu bodoh seperti ini”

“Ya ampun Lee Jieun, hapus memori tentangnya kalau bisa berkenalan lah dengan seseorang disana”

“Hmm .. iya iya akan kucoba. Oh iya ngomong-ngomong apa semuanya lancar dikantor ?”

“Kim sajangnim terus saja mencarimu tahu, mungkin dia merindukanmu haha”

“Ough ayolah, si es batu itu merindukanku ? jangan bercanda”

“Kuperhatikan dia selalu melihat meja kerjamu sambil melamun, kasihan dia”

“Aku tidak perduli, dia selalu saja menggangguku dengan berbagai alasan. Aku tidak terlalu menyukai orang seperti itu”

“Hahaha, ya sudah kalau begitu ku tutup dulu, aku akan menelpon Min Rae”

“Oke, bye”

“Eh satu lagi”

“Mwo ?”

“Jangan lupa oleh-olehnya ya”

“Neeeee” dan sambungan telepon pun terputus setelah Dong Woo membalas jawaban Jieun dengan kekehan kecil. Jieun melanjutkan acara makan malamnya seorang diri didepan jendela besar yang terbuka dengan suguhan laut sebagai pemandangan. Ini benar-benar menenangkan pikirannya, setidaknya ada gunanya juga ia mendengar nasehat Dong woo untuk berlibur.

__

Sehun menikmati makan malamnya, berbagai hidangan seafood favoritnya ada disana. Kebanyakan peserta travel yang bersamanya memiliki pasangan dan mungkin hanya dia yang berlibur tanpa pasangan, itu pikirnya. Mengobrol dengan peserta travel lainnya hanya untuk sekedar ramah tamah.

“Mohon perhatiannya” Sang pemandu mengetukan sendok pada sebuah gelas yang membuat semua peserta beralih memandangnya.

“Baiklah jangan lupa besok untuk bangun pagi dan mengunjungi berbagai tempat dipulau ini” Sehun mengangkat tangannya.

“Ya ? apa ada yang ingin anda tanyakan ?”

“Jika saya tidak mengikuti tur, apa diperbolehkan ?”

“Tentu, tapi kami tidak bisa mengembalikan biaya untuk tur ini”

“Tidak apa, saya hanya ingin berjalan-jalan seorang diri”

“Tentu, itu hak peserta travel”

“Terima kasih kalau begitu”

“Kembali” jawab Ar Young dengan senyum ramah.

__

Tok tok tok

Jieun beranjak dari ranjangnya dan membuka pintu kamar penginapannya.

“Eoh ?”

“Nona ..”

“Lee Jieun” jawab Jieun.

“Ah ne nona Lee Jieun kenapa anda tidak mengikuti makan malam” tanya Ar Young.

“Maaf saya sedikit tidak enak badan tadi” bohong Jieun.

“Oh begitu, ya tidak apa. Tapi apa anda sudah baikan ?” Jieun mengangguk seraya tersenyum canggung. Ar Young kekamar Jieun hanya untuk memberitahukan jadwal tur yang akan dilakukan besok.

“Tapi Ar Young-ssi apa jika saya tidak mengikuti tur besok tidak apa ? saya hanya ingin berjalan-jalan sendiri”

“Tentu, tentu saja tidak apa-apa Jieun-ssi, ah tadi juga ada peserta lain yang mengajukan pertanyaan sepertimu”

“Benarkah, siapa ?”

“Ah aku kurang ingat namanya, kalau tidak salah Oh .. Oh Se .. Ah ingatanku memang buruk haha”

“Gwenchana, tapi terima kasih karena saya boleh untuk berjalan-jalan sendiri”

“Sama-sama, jika terjadi sesuatu hubunga saja saya”

“Ne” Ar Young pamit dan Jieun kembali menutup pintunya, menghempaskan diri diranjangnya dan kembali browsing tempat-tempat indah dipulau putri dari internet. Ia ingin berjalan-jalan seorang diri jadi harus membekali diri dengan pengetahuan seputar tempat yang akan ia kunjungi.

<<>> 

Dress tanpa lengan, topi bundar untuk melindunginya dari matahari, krim sunblock yang sudah ia pakai, wedges warna cream, dan tak lupa tas selempang kecil dibahunya. Oke, Jieun siap untuk berjalan-jalan sendiri hari ini.

__

Membeli kalung unik khas suvenir pantai, menikmati ice cream kelapa yang dijual bebas disepanjang jalan, berfoto dengan nelayan penangkap ikan, bermain dan memilih berbagai kumang lucu yang dijajakan, mengunjungi konservasi penyu, mengunjungi museum laut , belajar menanam terumbu karang dipenangkaran dan kini berakhir disebuah caffe pinggir pantai. Hari Jieun sangat menyenangkan meski hanya ia lewati seorang diri. Cukup melelahkan juga.

“Ough, ini sangat menyenangkan” gumamnya seraya menyeruput ocean juice, nama minuman dengan berbagai warna digelasnya.

Jieun menyipitkan matanya saat memandang namja dengan kaos putih dan kacamata dimeja paling ujung Caffe itu.

"Bbffft.. " Jieun hampir saja tersedak minumannya sendiri, apa ia tak salah lihat ? Sedang apa Oh Sehun brengsek itu disini ? Benar, tak salah lagi, namja berkaos putih itu adalah Sehun, mantan kekasih Jieun. Dan camera itu, Jieun ingat betul Sehun tak bisa lepas dari benda itu seharipun.

Dan betapa tidak beruntungnya Jieun saat Sehun juga tak sengaja membalas pandangan Jieun, sama -sama terkejut tentunya. Jieun langsung mengalihkan pandangan dan menyeruput cepat minumannya, berharap minuman itu akan langsung habis dan ia bisa bergegas pergi dari sana.

Sehun yang melihat Jieun langsung beranjak dari mejanya menuju gadis itu. Baru saja Jieun akan pergi, Sehun sudah sampai dimejanya.

"Jieun"

"Oh kau" ucap Jieun dingin. Pura-pura bersikap biasa saja.

"Kau disini ?"

"Tentu, apa kau tidak lihat aku memang disini" ucap Jieun masih ketus. Jieun benar-benar tidak ingin bertemu dengan Sehun lagi, apalagi dalam rangka melupakan namja itu seperti sekarang. Ough, ini tak akan mudah.

"Kau sedang berlibur ?" tanya Sehun lagi Seraya menarik kursi akan duduk.

"Ne, dan maaf aku tidak bisa berlama-lama, aku harus kembali" ucap Jieun berlalu meninggalkan Sehun namun Sehun tak tinggal diam dan malah mengerjar Jieun sampai ia berhasil mensejajarkan langkah dengan Jieun.

"Kau masih marah padaku ?"

"Oh ayolah kenapa kau mengikuti ku !"

"Ternyata kau masih marah"

"Oh Sehun dengar ! Aku tidak ingin melihat ataupun berhubungan lagi denganmu"

Jieun baru ingat, apa Sehun lah yang dimaksud Ar Young tadi malam ? Namja yang juga bertanya untuk memilih jalan-jalan seorang diri ? Benar, pasti itu Sehun. Itu artinya Jieun satu agen travel dengan Sehun !? Jieun merasa sangat sial. Ia melakukan perjalanan ini hanya untuk melupakan Sehun dan bagaimana bisa misinya itu berhasil jika orang itu ada didekatnya.

"Jieun maafkan aku, sudah berulang kali aku jelaskan bah-"

"Sehun cukup, aku ingin berlibur dan tidak ingin membicarakan hal itu lagi" Jieun mempercepat langkahnya meninggalkan Sehun yang justru menghentikan langkahnya pasrah Seraya menatap punggung gadis itu menjauh.

"Ji, kau salah paham" gumam Sehun.

<<>> 

Jieun kesal, ia menutup pintu kamar penginapannya dengan suara dentuman keras.

"Sial, kenapa ia harus ada disini !?"

Jieun kembali teringat malam itu, saat ia datang keperayaan teman Sehun. Jieun tergesa, ia tahu ia sudah terlambat tapi ia tetap saja datang untuk menghormati undangan teman Sehun bernama Kai. Perayaan hari ulang tahun yang diadakan disebuah Club malam.

Jieun sampai namun sudah terlihat sepi, ia tetap masuk dan betapa terkejutnya saat ia melihat Sehun tengah bercumbu dengan seorang gadis berpakaian minim, tangan namja itu bahkan terlihat asik meremas bokong sang yeoja.

"Sehun .." gumam Jieun dan langsung mendapat tatapan Sehun. Memandang Jieun dengan mata seperti seseorang yang sedang mabuk. Gadis berpakaian minim itu hanya menyeringai kecil.

PLAKK

Jieun menampar Sehun dan langsung pergi dari sana. Ia benar-benar terkejut, ia tahu wanita itu, dia adalah Moon in sang, model yang selalu Sehun potret. Yeoja yang selalu dekat dengan Sehun setiap hari karena tuntutan pekerjaan. Sehun adalah seorang fotographer disalah satu majalah.
Jieun kembali meneteskan air mata mengingat hal bejat yang ia saksikan malam itu. Tega-teganya Sehun menduakannya seperti itu.

__

“Apa yang harus kulakukan ?” gumam Sehun masih menatap foto siluet Jieun yang ada di cameranya.

“Ah sepertinya aku tahu” Sehun tersenyum aneh seakan mendapat ide bagus. Ia beranjak dari sana dan menghubungi Kim Ar Young dari ponselnya.

“Ya, siapa ini ?”

“Ini Sehun, bolehkah saya meminta bantuanmu ?”

“Bantuan ? te tentu”

Sehun semakin mengembangkan senyumannya.

<<>> 

Hari berikutnya, Jieun sudah menenteng koper dan bersiap-siap untuk pulang. Namun Jieun berpapasan dengan Ar Young saat baru saja melangkahkan kakinya keluar kamar.

“Jieun-ssi”

“Oh Ar Young-ssi, saya ingin pulang lebih awal”

“Wae ? apa kau tidak puas dengan pelayanan travel kami ?”

“A aniyo bukan begitu, hanya karena sesuatu hal yang sedikit mendesak”

“Benarkah ?” Jieun mengangguk yakin. Namun Ar Young tak kehabisan akal, ia ingat untuk tetap membuat Jieun tetap disini karena permintaan Sehun.

“Maaf tapi sepertinya tidak bisa Jieun-ssi”

“Wae ? kenapa tidak boleh ?”

“Kapal yang membawa kita kesini mengalami masalah dan sepertinya akan selesai diperbaiki setelah beberapa hari”

“Apa tidak ada kapal lain yang bisa digunakan ?”

“Sepertinya tidak ada Jieun-ssi”

Jieun terdiam dan ada raut kesal diwajahnya.

“Maaf sepertinya kau harus tetap disini sampai kapal bisa diperbaiki atau mungkin sampai tur ini berakhir”

“Ya sudahlah” Jieun dengan muka dilipat kembali membawa kopernya masuk kekamar. Ar Young hanya tersenyum simpul. Usahanya berhasil untuk membuat Jieun tetap tinggal. Kapal lain ? tentu saja banyak yang bisa membawa Jieun kembali ke Seoul. Dan kapal utama ? sebenarnya tidak rusak dan dalam keadaan baik-baik saja.

“Aiiishh jinjja ! menyebalkan” begitu sampai didalam kamar, Jieun melempar dan menendang kopernya sendiri karena kesal.

“Asshh appo” mengusap kakinya yang sedikit berdenyut karena menendang koper.

“Aiissh koper bodoh !” kembali mengumpat menyalurkan amarahnya.

__

“Kau berhasil ?” Ar Young mengangguk, membuat Sehun tersenyum senang.

“Jeongmal gomawoyo Ar Young-ssi”

“Ne tapi ingat tip tambahan untukku”

“Haha.. oke oke tapi bantu aku lagi”

“Baiklah selama itu menguntungkan”

<<>> 

Jieun yang bingung harus melakukan apa selama dua hari kedepan hanya bisa tidur dan makan dikamarnya. Ia benar-benar tidak ingin bertemu Sehun lagi. Jieun keluar hanya saat malam untuk sekedar bermain dan duduk dipantai.

“Jieun-ssi” Jieun menoleh dan mendapati Ar Young disana, mendudukan diri disamping Jieun.

“Oh kau Ar Young-ssi”

“Kulihat kau tidak menikmati liburan ini, Kenapa ? apa kau ada masalah ?”

“Sejujurnya ada orang yang tengah kuhindari dan ia juga berada ditravel ini, aku tidak tahu kalau ia juga ada disini sebelumnya”

“Begitu, siapakah orangnya ?”

“Hanya orang yang tidak penting”

“Tidak penting tapi membuatmu sampai seperti ini ?”

“Entahlah” Jieun membuat sebuah coretan tak jelas dipasir dengan jarinya hanya untuk membuang rasa bosan.

“Aku mempunyai sebuah kejutan untukmu, ini spesial”

“Kejutan ?” Ar Young mengangguk.

“Tapi akan ada semua peserta travel disana kan ?”

“Aniyo, ini hanya untukmu” Jieun mengernyit heran. Hanya untuknya ? kenapa ?

“Tap-“

“Sudah jangan banyak berfikir, ikut saja aku” Jieun pun beranjak seraya membersihkan dress bagian belakang yang terkena pasir dan mengikuti Ar Young.

“Oh iya satu lagi” Ar Young meminta Jieun untuk menutup matanya dengan kain.

“Kenapa harus menutup mata segala”

“Turuti aku kali ini saja Jieun-ssi” Ar Young pun mulai menuntun Jieun yang sudah tertutup kain dimatanya.

Beberapa menit kemudian, Ar Young menghentikan langkahnya begitu juga Jieun.

“Apa kita sudah sampai ?”

“Ne, dan aku akan meninggalkan kau disini”

“MWO !?”

“Selamat bersenang-senang Jieun-ssi” suara Ar Young lamat-lamat semakin menjauh menyisakan Jieun yang mulai membuka ikatan kain dimatanya. Mengerjap pelan membiaskan cahaya yang masuk kedalam matanya. Jieun terpaku memandang kumpulan lilin yang dirangkai sedemikian rupa membentuk  ucapan minta maaf. Mengambang ditengah gelapnya kolam renang dihadapannya. Tak lama ia mendengar dentuman kembang api yang juga membentuk ucapan minta maaf. Dan terakhir sebuah lagu yang sangat dihafalnya, lagu kenangannya dengan namja brengsek yang sudah membuat hatinya terluka. Lagu dari lizzie c berjudul everlasting love (bagi yang gak tahu, ituloh lagu yang diiklan molto)

“Maafkan aku Jieun” suara bass itu membuat Jieun menoleh dan mendapati Sehun berdiri tegak disana. Bukan bahagia Jieun justru mulai terisak.

“Maafkan aku karena menyakitimu”

“Maafkan karena sudah membuat wanitaku yang satu ini menangis”

“Cuk-“

“Tolong maafkan aku Jieun” Jieun dengan perasaan campur aduk memilih untuk berlalu namun Sehun menarik lengannya dan mendekapnya dalam sebuah pelukan. Jieun terisak disana. Memukul brutal pada namja itu, Sehun hanya pasrah, biarkan ia memberikan waktu untuk Jieun meluapkan semua amarah padanya. Pukulan Jieun berangsur melambat dan tergantikan dengan pelukan tangannya yang mengerat pada namja tinggi itu.

“Bodoh, brengsek, Oh Sehun jelek !” umpatan itu entah mengapa malah membuat Sehun tersenyum seraya membelai pelan pucuk kepala Jieun.

__

Dua insan itu duduk dengan kaki berada dikolam yang masih bercahayakan lilin kecil disana. Sehun memainkan tangan kecil Jieun.

“Kau tahu kan In Sang memang menyukaiku sejak dulu” Jieun mengangguk. Ia tahu, ia hanya tidak sanggup jika memang Sehun menyukai model itu. apalagi ia seksi dan juga pintar, jauh berbeda jika dibandingkan dengan Jieun.

“Malam itu aku mabuk”

“Kau sudah menjelaskannya”

“Dan yeoja itu menciumku terlebih dulu”

“Aku tidak ingin mendengarnya Oh Sehun”

“Tapi aku harus meluruskan semua ini agar kau tak salah paham”

“Aku sudah mendengar semua penjelasan mu waktu itu”

“Lalu kenapa kau tetap marah dan memilih putus ?”

“Kau tidak tahu bagaimana rasanya berada diposisiku”

“Aku tahu, maafkan aku, aku tahu, aku salah” Kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang Jieun bayangkan, Sehun bahkan menggumamkan nama Jieun saat bercumbu dengan In Sang, ia hanya terlalu mabuk sampai tak sadar jika wanita itu bukanlah Jieun dan sepertinya In Sang mengambil kesempatan itu. Jieun sudah mendengar penjelasan dari Sehun tapi karena emosi dan sakit hati yang terlalu dalam saat itu ia memilih untuk mengakhiri hubungannya secara sepihak.

“Maafkan aku juga karena sudah berfikir yang tidak-tidak tapi kau terlihat sangat menikmati ciuman dengan yeoja itu”

“Oh ayolah, aku mabuk dan aku tidak benar-benar menyadari semuanya”

“Ne ne, sudah jangan dibahas lagi, aku kesal membayangkan kejadian itu”

“Aku akan mengubah bayanganmu”

“Mw-hffftt” Sehun dengan cepat menutup omelan yang akan meluncur dari mulut Jieun. Mengecup cepat bibir manis yang ia rindukan itu.

“Yaaakk !”

“Ahaha” Namja itu kembali mendekap Jieun dalam pelukannya.

__

Semua rencana Jieun memang gagal, tentu saja, ia masih dan tidak akan bisa melupakan namja bernama Oh Sehun. Meski misinya gagal, tapi semua yang ia dapat lebih membahagiakan dari pada misinya untuk melupakan Sehun.

Saling memandang satu sama lain, berbagi ranjang dan selimut rasanya pas untuk melunasi rasa rindu yang cukup menyiksa. Sesekali tersenyum entah karena apa.

“Mwo” tanya Jieun.

“Kenapa aku bisa begitu menyukaimu seperti ini”

“Mana ku tahu”

“Kenapa melihatmu seperti ini membuatku nyaman” Jieun mengedikan bahunya.

“Kenapa hanya kau yang bisa mengalihkanku dari photographi”

“Aku tidak tahu Oh Sehun”

“Kenap-“

Chuu~ Jieun gemas sendiri dan memilih untuk mencium namja yang sedari tadi bertanya tanpa henti. Namja itu tersenyum simpul dalam ciuman yang dimulai yeojanya. Ia merindukan Jieun, sangat merindukan yeoja itu, sehari saja tak melihat wajahnya rasanya ada yang kurang. Ciuman itu berangsur memanas. Tangan nakal Sehun beralih masuk kedalam kemeja Jieun, menyentuh apa yang ingin ia sentuh, menyalurkan rasa rindunya yang begitu besar.

“Oh ..”

“Hmm ..”

“Seh .. hun” Jieun dibuatnya melayang.

“Lupakan kejadian itu dan ingat hal ini saja” Jieun mengangguk pasrah.

“Kau nakal ahhh”

“Kau yang memulainya”

“Sehun hh”

<<>> 

Saling melempar senyum dan juga berselfie bersama.

“Ow ow ow senang sekali melihat kalian seperti ini” celetuk Ar Young.

“Ini semua juga berkatmu, Terima kasih Ar Young-ssi” ucap Sehun. Jieun mengernyit memandang dua orang itu bergantian.

“Jadi ini sebuah konspirasi ?” tanya Jieun.

“Ahaha .. kau terlalu berlebihan menyebutnya konspirasi” balas Ar Young dengan senyuman aneh.

“Dia yang membantuku untuk kembali padamu” jelas Sehun.

“Kalau begitu aku tinggal dulu, selamat menikmati makan siang kalian” Jieun dan Sehun hanya mengangguk seraya tersenyum.

“Kau membodohiku ?”

“Jika tidak, mungkin kau sudah pulang saat itu juga”

“Dari mana kau tahu aku akan pulang ?”

“Aku tahu sifatmu sayang”

“Oke whatever, yang jelas kita sudah bersama lagi. Padahal awalnya aku liburan untuk melupakanmu dan menamai liburan ini dengan Move on Mission”

“Jinjja ?” Jieun mengangguk.

“Hahaha kau aneh sekali” ucap Sehun dengan cubitan gemas dipipi tembam Jieun.

“Kau tidak tahu rasanya patah hati”

“Siapa bilang ? kau memutuskanku dan saat itu juga aku patah hati, aku bahkan ditegur karena hasil foto-fotoku tak sesuai”

“Baguslah jika kau juga merasakan hal yang sama”

“Tapi ya sudahlah kenapa jadi membahas hal ini lagi. Kau tahu, aku memotretmu saat pertama tiba dipulau ini”

“Benarkah ? bagaimana bisa ?”

“Aku kira itu bukan kau, mau lihat ?” Jieun mengangguk dan Sehun pun langsung menunjukan hasil jeperetannya pada Jieun.

“Waahh iya ini aku ! aku ingat saat itu juga seakan merasakan kehadiranmu”

“Lihat ! kita memang ditakdirkan bersama”

“Huueekk, aku ingin muntah mendengarnya”

“Yaaakk”

“Hahaha .. Tapi fotoku bagus sekali yah”

“Itu karena fotographer profesional yang memotretnya”

“Salah, itu karena aku memang cantik”

“Bukan, itu karena aku yang memotretnya”

“Salah itu kar-“

~Chuu

“Yaakk Oh Sehun !”

The end


Comments

  1. Yaampun akhirnya sehun sama jieun keluar juga ceritanya, sering-sering bikin cerita sehun sama iu dong lain kali , kekeke~ ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketauan nih, HunIU shipper ya .. ?
      Ok ok di usahain.

      Delete
  2. Iya thor tolong dibanyakin dong fanfic Sehun IU nya. . .
    kalo nggak yg ini dibikin chapter aja hehehe, , ,
    anyway ini bagus banget . . . suka deh :)

    ReplyDelete
  3. Syukur deh klo suka :)
    Dibikin chapter ? D usahain deh

    ReplyDelete

Post a Comment