Lee Jieun / IU | Wu Yi Fan / Kris
Drama, Angst, Psychology
Drabble
Hai hai lama tak jumpa, halah -_-. Author bikin drabble sekalian buat selingan bagi yang lagi nunggu kelanjutan Awesome. Ok, selamat membaca :) jangan lupa komen @_@
Duduk diatap
rumah kayunya. Menerima semilir angin yang menerpa wajah cantik itu.
Menerbangkan sedikit anak rambutnya.
Memandang jauh hamparan rumah-rumah yang tak jauh berbeda dari rumahnya. Jieun
hanya bisa menghela nafas. Langit tak lagi berbintang seperti kemarin.
"Jangan
sedih"
"Tidak"
"Jangan
hanya berdiam diri disini"
"Aku
hanya ingin disini dulu"
"Kau
bisa sakit"
"Diamlah,
kau sama sekali tak membantu"
Banyak orang
menganggap Jieun gila, bunga desa itu tak lagi seceria dulu, tak lagi
memancarkan aura positifnya. Tak lagi menampakan senyum manisnya. Ia berubah
menjadi sangat pendiam dan menjauhkan diri.
Semua itu
terjadi sejak satu bulan lalu, saat Jieun mendengar kabar yang tak ingin
didengarnya. Wu Yi Fan, kekasih hatinya dikabarkan terkena ranjau Jepang. Tapi
Jieun tak pernah percaya akan hal tersebut. Namja campuran Korea Cina itu
bahkan terlihat gagah dan tak ragu membela negara yang ditinggalinya,Korea.
Mana mungkin, mana mungkin namja itu telah gugur.
Setiap malam
Jieun masih menunggu namja tampan yang memiliki senyum mempesona itu. Disini,
diatap rumahnya. Hanya tempat ini yang bisa membuat ia melihat sampai jauh, ia
hanya ingin melihat Yi Fan kembali dari peperangan dan berjalan menuju
kearahnya dengan senyum sumringah. Memeluk hangat tubuhnya dan mengecup lama
keningnya, hanya itu yang Jieun inginkan.
Jieun rindu
saat Yi Fan menghawatirkannya, rindu saat Yi Fan menceritakan semua yang ia
alami dimedan perang, rindu saat lelaki itu mencium Jieun dipadang rumput,
rindu makan ubi bakar bersama, Jieun ingin semua itu terulang kembali.
Jieun
menangis, wajah manis itu tak lelah selalu berhiaskan air mata. Menunduk saat
air mata itu tak berhenti mengalir.
"Masuklah
Ji disini sangat dingin"
"Kembalilah
jebal" isaknya.
"Maafkan
aku" dan bayangan namja itu pun menghilang bak angin.
Fin ~
Comments
Post a Comment