Call U Mine




Drabble

Lee Jieun [IU] | Kim Jongdae [Chen]

Romance , PG 15



Menatap senja memang menyenangkan dan menenangkan apalagi jika hal itu dilakukan dengan pasangan.


Sentuhan lembut menghapus jarak antara mereka berdua, menghantarkan rasa rindu dan waktu yang begitu sibuk saat hari-hari biasa yang selalu mereka lewatkan untuk memenuhi urusan duniawi. 


Jari-jari lembut Jongdae merangkul bahu mungil Jieun, menyandarkan gadis itu pada tubuhnya. Duduk disatu sofa yang langsung mengarah pada sunset. Sungguh, ini memang bukan hal luar biasa, banyak pasangan yang sudah biasa dan pasti melakukan hal itu tapi untuk Jieun dan Jongdae momen seperti inilah yang mampu membuat cinta mereka tetap utuh meski dengan banyak tantangan. 


“Nyaman” lirih Jieun, sejenak memejamkan matanya dan menikmati semua momen itu. Jongdae menoleh, menatap lekat wajah malaikat disampingnya. Telunjuknya dengan jahil menyentuh-nyentuh bulu mata nan lentik Jieun. 


“Aku suka hari Minggu” Jieun mengangguk setuju. 


“Tapi aku lebih menyukaimu” kalimat sederhana itu mampu membuat Jongdae tersenyum penuh arti.


“Ayo kita menikah Ji” 


“Jangan bicarakan hal itu Dae-ya” 


“Aku ingin menatapmu setiap hari” 


“Suzy akan membunuhku jika ia tahu” 


“Aku sudah tidak memiliki hub-“ 


“Aku tahu Dae-ya aku tahu” sergah Jieun masih dengan nada lembutnya seolah tak ingin terganggu dengan membicarakan hal-hal yang lain. Jongdae hanya bisa menghela nafas. 


“Suatu saat nanti, aku janji” Jongdae terlihat menekuk wajahnya. 


“Eumm .. Dae ku jangan marah” ucap manja Jieun dengan pelukan tangannya mengerat, mau tak mau membuat wajah masam itu meluntur. Jongdae menoleh dan menyandarkan kepalanya dikepala Jieun yang masih bertahan memeluknya. 


“Aku memang tak pernah bisa marah padamu” 


“Kata-katamu membuatku menginginkan sesuatu” 


“Apa kata-kataku membuatmu ingin menikahiku ?” Jieun menatap tajam Jongdae. 


“Hahaha .. peace ! jadi apa yang gadisku inginkan ?” 


“Molla, aku sudah tidak menginginkannya” kesal Jieun dengan ekspresi imut membuat namja itu gemas dan ingin sekali mencubit pipi tembam Jieun. 


“Omo, ternyata kau bisa mengalahkan Junji” ucap Jongdae dengan sentilan kecil dihidung Jieun. 


“Tentu saja, aku lebih imut dari tupaimu itu” 


“Hahaha .. baiklah karena kau lebih imut aku akan memberi hadiah“


“Hadiah ? aku mau hadiah !” Lihat, gadis itu mudah sekali berubah jika berurusan dengan hadiah. Jongdae tak bisa menghapus senyumannya jika sudah bersama Jieun. Tingkahnya, manjanya, semuanya membuatnya tak pernah bosan. 


“Hadiahnya adalah kau bisa menikah denganku tanpa syarat apapun” 


“Huuuu ...” Jieun menyoraki pelan namja disampingnya itu. 


“Hahaha ..” 


Kembali melesak memeluk namjanya saat hening tercipta. Menutup mata dan kembali menikmati senja yang romantis namun mulut nakal Jongdae dengan usil menyusuri setia lekuk wajah Jieun. Mengecup kening yang sangat ia sukai, berharap jika pikiran Jieun hanya diisi tentang dia. mengecup kedua mata itu, berharap hanya ia yang ada dipandangan gadis itu. mengecup hidung mungil Jieun, berharap hanya aroma namja itu yang Jieun sukai dan untuk yang terkahir mengecup pelan bibir Jieun, berharap gadis itu terobsesi dengan kehangatannya. 


“Sudah selesai ?” tanya Jieun seraya membuka matanya. 


“Itu hadiahku” 


“Itu juga yang ingin kuminta tadi” ucapan Jieun memang selalu membuat Jongdae makin menyukai gadis imut itu. Harusnya Jieun mengikuti acara rayu-merayu, Jongdae yakin gadis itu akan juara satu.


“Lihatlah , kau tak bisa jika tak menyukai kata-kata ku” ucap Jieun juga dengan senyuman manis.


“Tapi aku lebih menyukaimu haha” mengcopy ucapan gadisnya bukanlah gaya seorang Kim Jongdae namun kali ini ucapan itu mampu membuat Jieun juga tak berhenti tersenyum dan justru gemas ingin mengecup balik mulut yang tengah tertawa itu.


The end

Comments