Sketch


Lee Ji Eun [IU] | Kim Kibum [Key]

Romance

Drabble

Hei hoi, reader tuh sukanya baca cerita yang panjang kan ? tapi klo writer pasti sukanya nulis yang pendek hehe, wae ? karena itu lebih ringan dan ga musingin. So ini drabble kesekian kalinya yang aku bikin. Semoga ga ngebosenin. Happy reading ! 



Lembaran demi lembaran aku berhasil melukis sketsa gadis itu, gadis biasa yang mampu membuat hatiku luar biasa menyukainya.


Menggoreskan garis-garis tipis yang berhasil merangkai wajahnya, duduk berjam-jam demi mendapat hasil yang memuaskan meski kadang harus kecewa saat gadis itu mulai beranjak pergi.


Gadis dengan bermacam bunga dikeranjang sepedanya, berkeliling ke area taman kota demi mejajakan jualannya. Dan disaat itu pula aku disini, bukan untuk membeli bunga darinya tapi untuk melukis wajahnya. Entahlah, aku hanya merasa ia objek yang cukup indah dimataku. Dan mungkin mulai merambat kehati.


Rambut panjang yang indah, iya aku tahu banyak yang memiliki hal itu, tapi dimataku hanya dia yeoja dengan rambut terindah. Senyum menawan, dan aku tahu banyak yang lebih menawan tapi dimataku senyumannya yang paling menawan. Ekspresi kesalnya yang lucu saat pengunjung hanya memegangi bunganya tanpa berniat membeli. Kurasa ia benar-benar imut saat itu. dan aku tahu, banyak yang lebih imut, tapi kenapa mataku hanya menyukai ekspresinya saja ?


Kaki-kaki kecilnya mengayun sepeda tanpa lelah, kadang ingin sekali aku menjadi sebuah tisu agar bisa menyeka keringat yang jatuh didahinya. Kadang aku juga ingin menjadi bunga yang dibawanya agar bisa terus dekat dengannya. Itu terlalu puitis dan menjijikan bukan ? tapi aku ingin-


Bruukk


Bodoh, kenapa kau berserakan disana ? Terpaksa aku berjongkok untuk mengambil beberapa kertas bergambar yeoja itu yang tak sengaja terlepas dari tanganku.


“Itu ...”


Aku mendongak dan betapa terkejutnya saat objek lukisanku kini berdiri dengan memandang kearah kertas-kertas itu. Sontak membuatku makin terburu memberekan kertas-kertas nakal itu.


“Lukisan mu bagus” ucapnya setelah aku berhasil membawa semua kertas kembali ketangan ku. ia memuji ku ? Aku tidak salah dengar kan ?


Hanya bisa mengusap tengkuk dan mengucapkan “Gomawo”. Tak sadarkah bahwa lukisan yang tak sengaja dilihatnya adalah sketsa dari dirinya? Untunglah, itu membuatku bisa sedikit bernafas lega.


“Kau mau membeli bunga ?”


Aku menggeleng pelan. Bodoh, kenapa harus menggeleng. Harusnya aku mengangguk untuk membuatnya terkesan denganku.


“Ayolah, belum ada yang membelinya hari ini” wajah itu, kenapa aku tak bisa membiarkannya seperti itu terus.


“Itu .. ak ..” kenapa aku jadi gugup begini ? ini bukan Kim Kibum yang seperti biasanya.


“Kau boleh melukisku sebagai bonus” ucapnya memotong. Kau sudah menjadi objek lukisanku selama ini, tak tahukah kau ?


Aku mengangguk “Baiklah” ia tersenyum, aku senang melihatnya. Berbalik berniat mengambil beberapa bunga tapi ia terlihat bingung dan kembali kearahku.


“Kau mau bunga apa ?” tanyanya.


“Kau suka bunga apa ?” tanyaku balik. Oke itu pertanyaan spontan yang aku keluarkan.


“Eum .. aku menyukai bunga mawar putih” jawabnya. Aku mengangguk.


“Kalau begitu berikan aku tiga tangkai mawar putih”


“Begitu, baiklah” tak merasa curiga kah ia saat aku menanyakan bunga kesukaannya ?


Dan disinilah ia, duduk dengan senyum mengembang menjadi objek lukisan ku. Lukisan pertamaku tanpa harus mencuri pandang padanya. Lukisan pertama yang disetujui oleh objeknya sendiri. Lukisan pertamaku saat aku berhasil melihat senyum itu dari dekat. Dan Itu adalah awal dari takdir Tuhan yang sangat aku sukai.


Fin~

Comments