Alone


Lee Ji Eun (IU)

Drabble



Lelah itu datang, saat terlalu lama sendiri, saat semuanya tak ada yang berubah. Monoton, hanya satu kata yang bisa mendriskripsikan hidup seorang Lee Jieun. Ia hanya satu dari jutaan manusia yang mengalami hidup seperti itu.


Bekerja dan hanya bekerja, terus mencari kebahagian dari benda yang bernama uang. Melupakan jika ia juga manusia, melupakan jika ia juga ditakdirkan untuk berpasangan.

Semuanya kini semakin terasa saat tak ada lagi kedua orang tua yang menasehatinya, saat tak ada lagi lelaki disampingnya dan sanak saudara yang jauh dari tempat tinggalnya.

Berjalan digelapnya malam, memandang langit yang bahkan sama sepinya. Menapakan kaki mungilnya digang-gang kecil. Hanya ada asap yang mengepul dari warung yang digunakan pengunjungnya menghilangkan masalah sesaat. Kucing hitam yang mengorek-ngorek sampah untuk mengisi perutnya. Angin yang berhembus kelewat dingin. Gedung-gedung pencakar langit yang membuat setiap gerak menjadi sempit. Dan masih banyak lagi yang membuat siapapun makin frustasi jika melihatnya. Suasana ini, Jieun membencinya namun kenyataannya dikota inilah ia mengumpulkan pundi-pundi kertas yang amat berharga.


Mengingat masa kecil, meski dengan ekonomi terbatas, ia masih bisa memandang bunga yang tumbuh liar, masih bisa melihat burung bersarang dipohon depan rumahnya, melihat kupu-kupu mengepakan sayap eloknya mencari setetes madu, udara yang masuk menyejukan paru-parunya. Betapa banyak kenikmatan yang Tuhan berikan tanpa ia pinta.
Kini semuanya berbanding terbalik, Gadis itu merantau jauh dari daerah asalnya hanya untuk mengharap kebahagiaan yang mungkin bisa ia dapatkan.


Mendengarkan lagu sudah tak menarik lagi, berbelanja menghabiskan uang kini terasa sangat membosankan, Club malam kini terasa seperti kebisingan yang mengganggu telinganya. Tidak ada lagi yang menarik lagi untuk dilakukan seorang diri.

Hanya Jieun seorang yang pada malam natal, malah berjalan seorang diri. Tanpa kalkun, tanpa keluarga juga tanpa kado. Hanya Jieun yang masih rela, lembur dimalam natal. Malam perayaan yang sangat berarti bagi umat kristiani. Malam yang ditunggu-tunggu setiap insan. Namun ia hanya bisa berjalan tanpa arah dan seorang diri. Tidak, itu tidak menyedihkan namun sangat menyesakan. Sesak dengan kata bernama hampa.


"Sekarang aku tahu, uang tidak bisa membeli kebahagiaan" hanya mampu menghela nafas. Berjalan dengan mempererat mantelnya.

Fin


Comments

  1. hebat kaya kehidupan sehari hari thor. semangat bkin ff IU thor

    ReplyDelete

Post a Comment