Mr.Night


Lee Jieun / IU

Drabble

Fantasy



Saat malam tiba, saat semua orang terlelap dalam mimpi mereka. Langit itu gelap, sunyi senyap, angin berhembus pelan. Segala bentuk misteri itu datang, datang dengan cara yang manis. Menggoda, merayu dan membisikan lewat celah-celah udara.

Saat itu pula, gadis manis yang pendiam mempunyai teman lain. Teman yang mengerti dirinya, teman yang menari dan bercanda dengannya sepanjang malam. Itu semua terjadi semenjak ia menemukan sebuah kristal di ruangan bawah tanah rumah milik nenek buyutnya. Mengambilnya tanpa ada orang yang tahu. Rasa penasaran yang tinggi membuatnya melakukan hal itu. Mengusap dan di lapnya kristal berbentuk lingkaran itu. Matanya melebar, melebar saat sesuatu didalam sana bergerak. Seperti supernova yang bergerak memutar.

"Kemarilah" seperti ucapan sihir, Jieun-nama gadis itu. ia hanya bisa mengangguk pelan. 

Pandangannya kosong. Dan tring ! Ia berada di hamparan safana luas dengan berjuta bintang dilangitnya. Pohon dengan buah pir bercahaya, tampak seperti lampu. Bulan sabit yang memiliki wajah dan senyum yang menawan. Kunang-kunang berkumpul bertuliskan ucapan selamat datang. Mata gadis itu sungguh dibuatnya takjub. Bunga-bunga dari rerumputan liar menguar aroma harum. Meredup dan terang bergantian.

"Hai" Kini Jieun menoleh dan melihat seorang namja tampan dengan senyum manisnya berdiri dengan permen besar ditangannya. Memakai setelan jas serba putih dengan corak bulan sabit. Itu unik pikir Jieun. Topi bundar dan memanjang keatas, bertengger manis dikepalanya. Sepatu kulit mengkilap membalut kedua kakinya. Dan seperti tatoo dengan warna ungu berbentuk bulan sabit tertempel disamping mata kirinya. Lucu.

"Kau siapa ?" tanya Jieun.

"Aku pemilik tempat ini"

"Tempat ini indah" puji Jieun. Pria itu mengangguk.

"Semua orang berkata seperti itu"

Semua orang? Tapi tak ada orang lain lagi disini. Belum sempat Jieun menanyakan yang ada disuara hatinya. Namja itu menawarkan benda manis yang disukai semua orang.

"Kau mau permen ?" tanya namja itu seraya mengulurkan tangannya.

Jieun terdiam sejenak memandangi permen besar ditangan namja itu.

Terlihat enak

"Bolehkah ?" tanya Jieun mendongakan kepalanya.

"Tentu" jawab sang namja dengan anggukan dan senyum manis.

Jieun kini tak ragu lagi, ia mengulurkan tangannya meraih permen itu. Tersenyum saat permen itu sudah berpindang ke tangannya.

"Nama mu siapa ?" Tanya Jieun yang sudah menjilati permen besar itu. Tak butuh waktu lama untuk membuka benda bening yang melindungi permen itu.

"Aku ? Kau boleh memanggilku Mr.Night"

"Ah begitu .. Terimakasih untuk permennya Mr.Night" namja itu mengangguk pelan. 

Senyum tak pernah lepas dari wajahnya dan bagi Jieun sangat menenangkan saat melihatnya.

"Mau menari ?"

"Menari ?"

"Ya, menari bersama ku"

"Tapi tidak ada musik disini"

Dan Trik, Mr.Night tampak menggerakan jarinya dan saat itu pula musik nan ceria terdengar dipenjuru safana luas itu. Entah dari mana asalnya, Jieun pun tak tahu.

"Bagaimana ?" tanya Mr.Night dengan uluran tangan meminta Jieun untuk meraihnya dan menari bersamanya.

"Baiklah" ucap Jieun menyetujui. Menerima uluran tangan berbalut kain putih yang disebut sarung tangan.

Menari mengikuti arahan sang Mr.Night , gaun tidur putihnya terayun kesana kemari. Telapak kaki mungilnya berputar diatas rerumputan lembut. Gerai-gerai rambutnya melayang mengikuti sang pemilik. Dan wajah yang selalu sedih berubah bahagia. Lepas, itulah yang bisa Jieun rasakan sekarang. Menggerakan badannya seperti ini terlalu jarang Jieun lakukan. Sedikit kaku namun tak membuatnya berniat untuk berhenti. Berpandangan dengan wajah rupawan itu seakan mengubah pribadi Jieun yang pendiam. Sesekali tertawa bersama. Tawa yang ia berikan dengan tulus, tanpa dibuat-buat dan tanpa tekanan. Menepukan tangan, mengeluarkan suara khas.

Prok prok

Tepukan itu bersamaan, mengayunkan kaki bergantian dengan irama musik yang semangat.

Berbaring dihamparan luas safana saat kaki mulai lelah menari adalah pilihan terbaik. Dengan jutaan bintang yang terlihat lebih dekat memanjakan mata. Aurora yang indah melayang-layang diatas kepala mereka berdua, seperti kumpulan pelangi. Juga karena pria tampan itu. Pria dengan nama Mr.Night, pria yang kini berbaring bersama Jieun.

"Kau senang ?" tanyanya. Jieun mengangguk antusias.

"Kau ingin selalu disini ?" Jieun kembali mengangguk tanpa ragu. Mr Night, ia tersenyum.

Tubuh itu mulai terlihat transparan, sedikit terkejut dengan apa yang terjadi.

"A ada apa denganku ?" Jieun tergagap, wajahnya mulai panik, ia mengharap penjelasan dari Mr.Night. ia masih memandangi punggung tangannya mulai menyatu dengan pemandangan dihadapannya.

"Kau akan selalu disini, menjadi salah satu bintang disana" ucapnya seraya menunjuk kearah langit.

"Ta tapi .."

"Bukankah kau selalu ingin disini ?"

"Iya, tapi aku harus kembali"

"Hidup mu tak menyenangkan kan ?"

"Iya ta tap ..." Dan tubuh dengan gaun tidurnya itu menghilang, melayang menjadi salah satu dari jutaan bintang indah itu.

Karena Mr.Night selalu mencari orang yang kesepian, orang yang terjaga saat malam, orang yang selalu memikirkan kehidupannya yang tak menyenangkan, orang yang selalu terpuruk menghujani keluh kesah dari apa yang telah diberikan padanya. Dan orang itu akan menjadi benda-benda bercahaya didunianya, bersinar ditengah malam. Jiwa dan raganya menyatu disana. Seperti sebuah sihir, orang-orang itu terbuai untuk selalu kembali ke dunia Mr.Night dan akhirnya menghilang.

Senyuman itu mengembang, memandang jutaan bintang yang kembali bertambah.









Comments