Lee Jieun [IU] | Park Chanyeol
Drabble
Romance, Teen, Comedy
Hai hoi
author bawa fanfiction drabble ChanU, buat yang gak diapelin :p baca ini aja ok !
Selamat menikmati ..
Dia Tampan,
ya aku akui itu. Dia juga tinggi,
terlampau tinggi hingga aku hanya tampak seperti kurcaci saat berjalan
disampingnya. Dia berkharisma, tapi saat ia tertawa, hilang semua kharismanya.
Kenapa ? Karena saat ia tertawa, semua gigi besarnya akan tampak dan ia sulit
menghentikan tawanya sendiri. Ia suka Menarik ku kesana kemari seenak hati.
Melakukan yang ia suka tanpa bertanya lebih dahulu padaku.
"Ji, ayo
menonton band indie kau pasti menyukainya" ucapnya tanpa mengindahkan
jawaban yang bahkan belum kusetujui. Menarik lengan kecilku begitu saja, sama
sekali tak peduli langkah kecil ku tak bisa mengimbangi langkah besarnya.
Jangan berharap menaiki kendaraan beroda empat ataupun motor besar. Karena ia
kemanapun pasti menggunakan kendaraan umum bernama bus, bahkan ketika kencan.
Oke itu memang sama sekali tidak elit, tapi namanya juga cinta apapun bisa menjadi
lebih indah saat bersama kan ? A cie cie :p
Dan tahukah
kalian, saat aku tiba dikonser itu. Kedua tangan mungilku lah yang bisa
menyelamatkan telingaku yang pengang karena band indie itu semuanya bergenre
rock. Tahukan musik rock ? Ya benar, musik dengan segala keriuhannya yang jauh
dari kata damai. Aku harus ke THT dalam waktu dekat. Tuhan !? Tolong aku ..
____
"Ji,
lihat ini" dia berdiri, menghadap kearahku dengan wajah serius. Sungguh,
aku sangat menyukainya saat ia seperti itu. Wajah itu penuh kharisma. Dia
seperti seorang namja yang akan melamar yeojanya.
Perlahan
mulai menggerakan tangan juga kakinya. Meliukan tubuhnya tanpa berirama. Ia
sedang apa ? Itu juga yang ada dipikiranku. Pandangan kagumku seketika berubah
seperti tante-tante dengan kening penuh kerutan didahinya, bukan karena faktor usia
tapi karena bingung.
"Yeol,
kau sedang apa ?" tanyaku dengan tampang seperti anak kecil yang tak
mengerti bahasa asing dari film kartun yang ditontonnya.
"Hehe,
ini tari ubur-ubur, sekarang sedang nge-tren di youtube" ucapnya dengan
ringisan bak kuda terjepit. Lihat, ia selalu menghancurkan kharismanya sendiri.
"-_-"
Yeol, aku ingin sekali membawamu kerumah sakit jiwa.
_____
"Ji
.."
"Hmm
.."
"Kenapa
kita malah menonton film seperti ini?" lihat dia, sudah seperti cacing
tertelan bumi. Menciut seakan melupakan fakta bahwa ia seorang namja. Menarik
helaian rambutku untuk menutupi wajahnya. Memandang penuh takut pada layar
datar yang disebut televisi. Seringaian itu muncul, bukan diwajah tampannya
tapi diwajah malaikat ku.
"Huaaa,
hantunya keluar !" berseru heboh dengan nada tertinggiku dan
Gubraaakk
Ia tersungkur
seketika saking kagetnya. Ya, aku menyukai momen ini, momen saat aku bisa
membalas semua penderitaan karena ia selalu seenaknya.
"Rasakan"
gumamku dan jangan sampai ia dengar.
"Ji ..
" kenapa dengannya, suara itu berbeda dari biasanya. Aku harus
berhati-hati kali ini.
"Kau
mengerjaiku eoh !?" ia bangkit dengan sedikit mengelus bokongnya dan
berjalan kearahku dengan tatapan mengerikannya. Dan
"Aaaha
ah haha aa .. Am ampun Park Chanyeol" ia selalu sukses membuatku
meneteskan air mata karena gelitikan yang tak akan dihentikannya sebelum aku Benar-benar
memohon.
____
Ada saat-saat
ia membuatku berdebar.
“Ji ..”
gumamnya dengan wajah hanya beberapa centi dengan wajahku. Memandang sesekali
kearah bibirku. Babo, ini terlalu dekat, Kau mau apa eoh ?
“A a pa ?” dan
bodohnya juga, ucapanku tergugup. Ada apa denganmu Lee Jieun ?!
“Itu ..”
ucapannya lirih dan terus memandang ke arah bibirku. Sedikit menggigit bibirnya
sendiri. Tatapan itu kini bergantian menatap mata dan bibirku. Aku ingin
meledak sekarang, bukan karena marah tapi karena tatapan itu. Oh god, kenapa
jadi aku yang tidak sabar dengan tindakan pria bodoh itu selanjutnya. Aku hanya
bisa menahan nafas. Berharap ia akan melakukannya, melakukan yang sekarang
memenuhi otak ku.
“Ada cabai di
gigimu” jawabnya polos. I itu .. bukan yang aku harapkan.
Gubraaakk ..
dan kali ini aku yang terjatuh. Park Chanyeol kau membuat kesabaranku habis
karena kebodohanmu!
Tapi ada saat
yang paling kusuka. Apa itu ? Ingin tahu ? Yakin ? Baiklah akan kuberitahu.
Ia akan
berubah 180 derajat saat aku bersama namja bernama Baekhyun. Namja sejuta
pesona namun menyenangkan. Kenapa aku bersama namja itu ? Karena yang
kebetulan, kebetulan yang sangat kusukai, kebetulan namja itu selalu menjadi
rekanku saat kami dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memeriahkan pentas
seni kenaikan kelas.
"Ayo
kita pulang Ji" suara itu seperti suara anak anjing yang menginginkan
sesuatu. Lirih dan manja.
"Aku belum
selesai sayang" jawabku dengan sedikit berbisik.
"Kau
bisa pulang duluan Yeol, sepertinya aku akan meminjam Jieun untuk waktu yang
lama, latihan bernyanyi itu tidak mudah, kau tahu kan ?"
Bisa kulihat
ekspresi puppy itu berubah dingin saat mendengar ucapan rekan duetku, Byun
Baekhyun.
"Aku
tahu" hanya itu, tapi auranya sedingin es dikutub utara. Baiklah, aku
menyadari ini sudah mulai tak baik. Dan akhirnya akupun mengalah, berbicara
pada Baekhyun dengan berjuta minta maaf karena lagi-lagi latihan kami terganggu.
Lihat, kini
tangan kekar itu tak mau melepas tangan mungilku. Berjalan beriringan dengan
sesekali mengayunkannya. Aku suka, aku suka saat melihatnya cemburu. Hehe ..
Keterlaluan kah ? Ah tidak juga.
"Kau
menyukainya ?"
Aku
mengangguk.
"Aku suka"
"M mwo!?
Kau menyukai Baekhyun jelek itu ?" bahkan saat marah ia terlihat lucu,
telinganya memerah seperti hidung kelinci.
"Aku
menyukai suaranya sayangku" lanjutku. Dan bisa kulihat ia sedikit bernafas
lega. Kata 'sayang' tak selalu kugunakan, aku hanya memakainya saat dirasa
butuh. Seperti saat aku memintanya untuk membelikan tiket konser Big Bang, saat
aku merajuk padanya untuk menemaniku menonton film horror yang sebenarnya bisa
membuatnya jantungan kapan saja dan saat ia sedang cemburu seperti sekarang
ini. Aku memanggilnya sayang agar ia melunak. Pintar kan aku.
"Lalu
orangnya ?"
"Tentu
saja tidak, karena aku sudah mempunyai lelaki tampan yang lucu"
"M mwo ?
Siapa lagi itu !?" seharusnya ia mengikuti teater karena ekspresinya
benar-benar bisa berubah kapan saja.
"Kau,
bodoh" jawabku datar.
"Ahaha
.. Ingin rasanya tubuh ini meleleh, boleh kah ?"
Dan lihat, ia
kembali ke wujud dan sifat aslinya.
"Kau
menjijikan Park Chanyeol"
"Panggil
aku sayang"
"Tidak
mau"
"Ji
.."
"Aaa
.." dan kini kami seperti cuplikan film-film India, saling berkejaran.
Bukan untuk bernyanyi tapi untuk menghindar dari gelitikan mautnya.
Itulah
ceritaku, dia adalah paket lengkap. Semua ada padanya, tampan, itu tentu. Lucu,
sangat, meski terkadang leluconnya garing. Konyol, pasti. Dan berbagai hal yang
ada padanya. Tentu saja yang paling penting aku mencintainya. Tekankan, sangat
MENCINTAINYA !
Ini Ff apa !? Gaje yah, ga papa lah ya, namanya juga masih amatir.
Saran dan Kritik ditunggu (_ _)
BAGUUUUUUSSSSS,,,,,,,
ReplyDeletetp ini kurang kissss wkwkwkwk
wah jinjja gomawoooo ...
DeleteKiss ? nanti lg deh :p
bagus thor.. lucu .. kwkw bikin ketawa2 sendiri bacanya... coba kalau dibikin sekuel yg lbh panjang... pake gaya nulis yg kayak gini... wuahh pasti keren bngtt!! ^^
ReplyDeleteIni juga baru nyoba gaya nulisnya ky gini, takut mlh jadi garing wkwk .. bagus deh klo emang lucu mah.
Delete