Cast : Myungsoo,
Tao, Lee Jieun (IU), Kai, Lee Min Jung (oc) etc.
Length : Twoshoot.
Genre : Action, PG15,
Drama.
Hai hoi, author bawa ff iu lagi cerita tentang kehidupan sih,
ambil hikmahnya, adegan yang negatif jangan di contoh ya adik-adiku tersayang
hehe semoga pada suka yaww .. Check it out ~
BUGH .. BUGH .. BUGH ...
Seorang yeoja dan juga tiga namja lainnya tengah mengeroyok
dua orang musuh mereka. Tampak sama sekali tak ada rasa kasihan meskipun dua
orang itu sudah tak berdaya dan memar-memar terutama dibagian wajah. Sang yeoja
memutar pergelangan tangannya perlahan dan Bugh .. ia memberikan bogem mentahnya
itu pada namja terakhir yang telah ditinggal temannya yang lain. Ia menyeringai
saat melihat orang yang telah dipukulinya terkapar disudut jalan. Setelah puas
ia pun mengisyaratkan kepada ketiga temannya untuk pergi.
Mereka adalah D’Crime. Gangster jalanan yang beranggotakan Jieun
siketua, Kai, Tao, dan terakhir Myungsoo. Mereka cukup disegani dan ditakuti
oleh perkumpulan gangster. Tidak ada sama sekali yang menyangka seorang yeoja
berwajah imut seperti Jieun menjadi ketua sebuah gangster tapi nyatanya ia
memang ketuanya.
“Wuuu .. bersulang !“ Jieun dan juga namja lainnya
mangangkat gelas kecil berisi alkohol.
“Untuk kemenangan kita !” ujar Myungsoo.
“Untuk D’Crime” tambah Kai. Mereka pun menenggak minuman
ditangan mereka.
D’crime berkumpul dimarkas mereka, disebuah gedung tua yang
sudah tak terpakai.
“Yaakk Jieun kau berdarah eoh ?” tanya Myungsoo khawatir.
“Aniya .. ini hanya luka kecil” ujar Jieun menampik tangan
Myungsoo yang akan menyentuh sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar.
“Yaakk ayo kumpulkan uang yang kalian dapat” ujar Jieun. Tao
menyerahkan hasil pajak dari toko-toko kecil sekitar jalan begitupun Myungsoo
dan Kai. Tak jarang mereka memalak anak-anak sekolah.
“Yaaakk Kai kenapa hanya segini ?!”
“Aku menggunakannya sedikit tadi” ujar Kai sembari menggaruk
kepalanya yang tak gatal.
Pletaakk
Jieun memukul kepala Kai.
“Isshh kau ini, kita sepakat kan untuk mengumpulkannya dulu
baru kita bagi rata, kau curang”
“Yaak aku hanya menggunakannya sedikit” bela Kai.
“Isshh kau ini, mau melawan ku eoh ?!” Kai tertunduk.
Sebenarnya ia menggunakan uang itu untuk berjudi.
“Aku tahu kau menggunakannya untuk berjudi, Cihh .. dan kau
pasti kalah” cibir Jieun, ia kembali menghitung lembaran uang yang telah
terkumpul.
“Jieun-a bibi diujung jalan hanya memberikanku sedikit,
haruskah aku mengacak-acak tokonya ?” ujar Myungsoo.
“Ani, Kita sudah mendapatkan uang dari mereka jadi jangan
pernah macam-macam. Kita hanya perlu melindungi mereka dari gangster lain”
Myungsoo mengangguk. Setelah menghitung, Jieun membagi-bagikan
uang itu rata.
“Oke kalau begitu aku pulang dulu” ujar Jieun meninggalkan
ketiga namja itu.
Setelah dirasa Jieun tak ada Kai mengerutu pelan.
“Aiisshh yeoja itu, dasar jal**g !”
“Yaakk jangan panggil dia seperti itu” marah Myungsoo.
“Kau mau dipukulnya lagi eoh ? kau tak ingat ketika terakhir
ia memukuli mu gara-gara kau mabuk dan memukuli seorang pejalan kaki yang lewat
dan kau masuk rumah sakit selama seminggu setelahnya” tambah Tao.
“Cihh aku hanya mengalah waktu itu, mana mungkin aku memukul
yeoja”
“Kau yakin ? Ckk aku meragukannya” cibir Myungsoo. Tao terkekeh
pelan.
“Yaakk kalian berdua ini !” marah Kai.
“Dia selalu saja seenaknya” tambah Kai.
“Dia ketuanya Kai, kau harus ingat itu” Tao mengingatkan.
Myungsoo mengangguk setuju.
“Ne aku tahu, jangan selalu kau ingatkan” ujar Kai.
Jieun tak begitu saja menjadi ketua, ketiga namja itu telah
dikalahkannya dan ia pun bisa menjadi ketua. Awalnya ketiga namja itu sangat
memandang remeh yeoja kecil itu. Terutama Kai, ia sama sekali tak menyangka ia
bisa dikalahkan oleh Jieun. Yeoja yang awalnya akan mereka palak. Kini justru
telah bergabung dengan mereka dan menjadi ketuanya. Posisi Kai tersingkir
tergantikan Jieun. Namun berbeda dengan Kai, Myungsoo justru mengagumi sosok
Jieun yang kuat dan pemberani. Sejak saat itu Myungsoo mulai menyukai Jieun
namun cintanya tak pernah terbalas. Untuk Tao, ia tidak keberatan ketua mereka
yeoja ataupun namja yang terpenting ia lebih hebat darinya.
“Aku tahu kau masih belum rela ia menjadi ketua tapi
setidaknya hargailah dia, bagaimana pun dia ketua kita sekarang” ujar Tao
sembari menyesap rokoknya.
“Ne ne ne .. kalian ini cerewet sekali”
“Aku pergi” ujar Kai, ia malas selalu saja diceramahi.
<><><>
“Eonni kau sudah pulang ?” tanya Min Jung, ia adalah adik
satu-satunya yang Jieun punya. Mereka adalah anak yatim piatu yang tinggal di
flat berukuran kecil dengan harga sewa yang terbilang murah. Lee Min Jung
bersekolah dari uang yang Jieun hasilkan, ia kini bersekolah di Hanwan High
School dan ia termasuk siswi yang pintar disekolah, kadang Min Jung mendapat
beasiswa sehingga Jieun tak perlu mengeluarkan biaya banyak. Jieun sangat
menyayangi adiknya itu, ia sangat berharap Min Jung mendapat masa depan yang
cerah, tidak seperti dirinya.
Jieun mengangguk.
“Makanlah dulu, eonni sudah membelikanmu sup ikan”
“Wuaa Jinjja ? gomawo eonni”
Min Jung melepas sepatunya dan berlari menuju kamar mandi.
Ia ingin cepat-cepat mandi dan langsung makan. Jieun tersenyum melihat adiknya
itu, hanya Min Jung satu-satunya keluarga yang ia punya dikota ini. Jieun akan
melakukan apapun untuk kesuksesan masa depannya.
Min Jung tipe gadis yang ceria dan ramah pada semua orang,
hal itulah yang membuatnya mudah bergaul. Dikala Jieun sedih ataupun merutuki
nasibnya yang tak seberuntung orang lain, ia mengingat senyum Min Jung, ia
mengingat betapa adiknya begitu ceria menjalani hidupnya, kadang Jieun salut
pada Min Jung dan hal itu lah yang memotivasinya untuk terus berjuang demi
hidup mereka.
Setelah mandi dan berpakaian santai, Min Jung duduk
dihadapan Jieun dan mulai menyantap yang telah Jieun siapkan.
“Eonni tidak makan ?” tanya Min Jung heran karena Jieun
hanya memandanginya saja.
“Kau dulu saja yang makan”
“Isshh eonni kau ini” Min Jung mengambil sebuah piring lagi,
menyendokan nasi dan menuangkan sup juga. Ia menyodorkannya dihadapan Jieun.
“Ige, eonni juga harus makan, aku tahu kau lelah mencari
uang” ucap Min Jung diakhiri dengan sebuah senyuman membuat Jieun juga turut
mengembangkan senyumannya.
“Ne ne .. Miss cerewet” ucap Jieun dan mendapat cengiran
lebar dari sang adik.
<><><>
Tok tok tok
Min Jung mengernyit, ia tengah mengerjakan PR nya namun
suara ketukan dipintu itu mengganggunya.
“Eonni itu siapa ya ?”
Jieun yang tengah tertidur pulas tak menjawab pertanyaan
adiknya.
“Aisshh kukira ia masih bangun”
Min Jung pun bangkit, berjalan kearah pintu dan membukanya
perlahan.
“Hai Min Jung” koor ketiga namja yang ternyata Myungsoo Tao
dan Kai.
“Haaaii .. mencari eonni ya ?”
“Neee” lagi, ketiga namja itu kompak.
“Ne masuklah dulu, aku akan membangunkan eonni”
Ketiga namja itu mengangguk dan memasuki flat Jieun. Tak
berapa lama Jieun pun menampakan diri, ia masih menguap dengan rambut
acak-acakan.
“Kalian, ada apa kemari malam-malam, mengganggu saja” gerutu
Jieun.
“Sssuut Jieun masih ada Min Jung disini” bisik Myungsoo.
Jieun pun berbalik dan mendapati Min Jung masih memperhatikan mereka.
“Min Jung masuklah ke kamar” suruh Jieun.
“Ne eonni”
Setelah dirasa Min Jung memasuki kamar, Jieun berjalan lebih
dekat menuju tiga pria itu.
“Kita bicara diluar saja” ucap Jieun kemudian.
Kini keempat orang itu tengah duduk di rooftop bangunan ini.
Flat Jieun memang berada paling atas.
“Ada yang ingin mengajak kita duel” Tao mulai berbicara.
“Duel ? Siapa ?”
“Kau tahu kan Kris?”
“Siapa dia ?”
“Dia ketua geng yang menguasai daerah Gangwoo” jelas Kai.
“Dia yang mengajak kita duel” ujar Myungsoo.
“Tapi untuk apa? apakah ada taruhannya ?”
“Tentu saja ada bodoh, jika kita menang, Gangwoo akan
menjadi milik kita” ujar Kai.
“Tapi jika kita kalah, Gangnam akan menjadi miliknya” lanjut
Tao.
“Jadi bagaimana ?” tanya Myungsoo pada Jieun yang masih
berfikir apakah ia akan menerima duel itu atau tidak.
“Ck .. aku tahu kau tidak akan berani” cibir Kai.
“Yaakk, siapa bilang ?! Aku akan menerima duel itu” ucap
Jieun cepat tanpa pikir panjang.
“Itu baru Jieun kami” ujar Myungsoo dan Tao, Kai hanya
memutar bola matanya malas.
“Tapi kapan ?”
“Hari Sabtu diatap gedung Jokwon”
“Oke. Beritahukan pada si Kris itu, kita akan datang”
Jieun kembali masuk kedalam flatnya saat ketiga namja itu
sudah melenggang pergi.
Ckleekk
Jieun membuka kamarnya dan nampak Min Jung masih mengerjakan
PR.
“Kau belum tidur ?”
Min Jung menggeleng tanpa bersuara. Jieun kembali merebahkan
punggungnya dikasur lantai.
“Eonni”
“Hmm ..”
“Sampai kapan kau akan bergaul dengan dunia hitam itu ?”
“Sampai kau berhasil menjadi orang sukses”
“Jadi karena aku kau melakukan semua itu ?”
“Tentu saja, kau butuh makan, pakaian, sekolah dan kebutuhan
lainnya, Kau pikir uang dari mana eonni mampu membiayai hidup kita”
Min Jung menghela nafas.
“Kalau begitu aku keluar sekolah saja dan mencari uang untuk
eonni”
“Yaaakk anak bodoh ini, kau tidak perlu berfikiran pendek
seperti itu, kau hanya perlu sekolah dengan baik dan banggakan eonnimu ini”
“Tapi eonni, aku tak pernah tenang jika eonni sedang
diluaran sana” terdengar nada kekhawatiran dari mulut Min Jung. Jieun tahu
adiknya selalu khawatir dengan keselamatannya.
“Kau tenang saja Min Jung, eonni akan baik-baik saja, eonni
janji” Jieun melirihkan nada bicaranya, mengelus pelan pundak adiknya itu dan
menariknya dalam pelukan.
Eonni janji akan
baik-baik saja .. Jika eonni bisa mendapatkan daerah Gangwoo, eonni akan
mendapat pemasukan lebih banyak lagi untukmu.
<><><>
Kini empat orang itu dan pengikut mereka tengah menunggu
geng lawan, yaitu Kris. Jieun, Myungsoo, Tao, dan Kai siap untuk pertarungan
hari ini, tak lupa mereka juga membawa gangster lainnya sekitar 20 orang. Menunggu
dengan segala benda tajam dibalik jaket mereka.
“Waah wah wah kalian sudah datang ternyata, sangat
bersemangat ya ?” Kris dan anak buahnya kini mulai hadir disana. Rokok mengepul
disudut bibirnya. Ia memandang remeh kearah Jieun.
“Cih, jangan banyak bicara, ayo kita mulai, aku tak punya
banyak waktu !” ujar Jieun lantang.
“Hahaha .. lihat yeoja tengik itu, kau harusnya berdandan
saja dirumah, benar tidak guys? haha” Kris mencoba mengejek Jieun membuat gadis
itu geram dan mengepalkan tangannya.
“Sekarang kau bisa tertawa, tapi nanti .. kau akan menangis
dihadapanku” balas Jieun sinis.
“Ow Jinjja? Jeongmal ? eomma aku takut ... Hahaha” Lagi Kris
tertawa lantang.
“Brengsek !!” Seru Jieun, ia pun mengerahkan gengnya untuk
segera melawan geng Kris. Baku hantam dan saling pukul pun terjadi.
Bugh .. Jieun melayangkan pukulannya namun Kris dapat
menghindar. Ia menyeringai sebentar dan bugh, pukulannya berhasil mengenai
wajah Jieun menyebabkan darah segar mengalir diujung bibir itu.
“Cuih” Jieun belum menyerah, ia meludah dan kembali maju.
Kini ia memutar badannya dan Bugh, ia menedang kemaluan Kris membuat namja
jangkung itu meringis pelan.
“Haha rasakan”
Tidak sampai disitu, Jieun yang melihat Kris tengah lengah,
ia kembali menghantam namja itu dengan pukulan dan tendangan, tak memberi ampun
sedikitpun sampai namja itu terguling dilantai atap gedung kosong Jakwon. Namja
itu hanya bisa meringis kesakitan memperlihatkan ketidakberdayaannya. Jieun
kini menyeringai.
Pertarungan masih berlangsung antara anak buah Kris dan anak buah Jieun. Tao memutar
pergelangan tangannya sebelum akhirnya meninju bertubi-tubi dengan keras namja
gembul dihadapannya. Myungsoo memainkan pisau lipatnya, berjalan dengan
seringaian itu, sesekali ia memiringkan kepalanya memandang namja berbadan
cungkring yang mulai ketakutan dengan pisau ditangan Myungsoo.
“Ha !” Myungsoo mengejutkan namja cungkring itu, dan ia
tertawa lebar saat namja itu justru kabur menyusul teman-temannya yang lain.
Kai meliuk-liuk saat berkelahi dengan namja berbadan sedang
didapannya, ia terus saja menghindar membuat namja itu kesal dan geram, ia
menikmati semua ini, senang sekali membuat lawannya marah seperti itu pikirnya.
Dan Bugh .. satu pukulan saja darinya, namja itu terkapar dilantai.
Ketiga namja itu, berbalik dan menatap Jieun dengan senyuman
puasnya. Satu persatu anak buah Kris tumbang dan berlari menjauh. Mereka
tersenyum karena kini mereka menang dan bisa mengusai daerah Gangwoo, Namun Kai
mengernyit saat Kris mulai kembali berjalan tertatih dengan pisau ditangannya
kearah Jieun dan sepertinya Jieun tak menyadari hal itu.
“JIEUN AWAS !!” Kai berlari cepat, menghalau pisau Kris
dengan tubuhnya.
Jlebb
Pisau itu mengenai punggung Kai, Jieun yang kaget
membelalakan matanya, Tao dan Myungsoo segera berlari kearah Kai. Sedangkan
Kris menyeringai dan langsung kabur meninggalkan atap gedung itu.
“Ka Kai .. Kai bertahanlah” ucap Myungsoo.
“Brengsek !” Baru saja Jieun akan mengejar Kris, tangan
lemah Kai menahannya.
“Ja jangan Ji”
Jieun yang melihatnya langsung menghambur kearah Kai.
Menatap cemas namja yang kini mulai terbata itu.
“Kai
bertahanlah” ucap Jieun lirih dan meminta Tao untuk membopong Kai agar dibawa
kerumah sakit.
To be continue~
WAHHH......gak prnah ngebayangin kalau jieun jd ganster hehehe
ReplyDeletebtw,trnyata si kai care bgt ma jieun kirain bkl sinis trs,smga kai nya baik2 z deh
hwaiting thor buat lanjutan nya and makasih dah bikin ff IU ^^
Pasti care dong
DeleteSama-sama lagian aku juga suka IU :)
Daebak IU ketua ganster . But i like it . Lanjut kekek . Thor HWAITING
ReplyDeletemakasih udh komen :)
Delete