Candle light dinner


Lee Jieun | Oh Sehun.

Romance, PG.

Fluff



Jieun memegang erat tangan yang kini menuntunnya entah kemana, mata yang tertutup kain tak bisa digunakannya untuk melihat apapun sekarang. Debaran jantungnya memompa lebih dari biasanya. Rasa penasaran yang tinggi membuatnya hanya bisa menghela nafas dengan sesekali sebuah lengkungan senyum diwajahnya.

“Akh .. “

“Omo, hati-hati noona” bisik lelaki tampan yang tengah menuntun gadisnya. Gadis yang beberapa bulan lalu menjadi kekasihnya.

“N ne ..” jawab Jieun terbata, suara yang berbisik ditelinganya itu, membuat hatinya hampir copot dari tempatnya. Bisakah namja itu tak melakukan itu ?

“Apakah masih jauh ?” tanya Jieun.

“Sebentar lagi kita sampai” ucap Sehun namja tampan yang lebih muda dari Jieun. Namun mereka tak  pernah mempermasalahkan hal itu. keduanya saling mencintai, itu sudah lebih dari cukup untuk menjalin sebuah hubungan kan ?

“Sekarang duduklah” titah sang namja. Perlahan Jieun mendudukan diri sedangkan Sehun ia tersenyum sebelum ia menduduki kursi dihadapan sang yeoja.

“Bolehkah sekarang aku membuka kain ini ?” tanya Jieun sembari memegangi kain penutup matanya.

“Tentu” jawab Sehun masih dengan senyum manisnya. Perlahan tangan mungil Jieun membuka tautan kain yang menutupi matanya, ia mengerjap pelan, membiasakan matanya melihat keadaan sekitar, beberapa detik kemudian ia melebarkan matanya dengan senyum semakin mengembang. Cahaya lampu-lampu lampion manis tergantung diatasnya, lentera-lentera kecil bertebaran disekitarnya. Belum lagi suasana danau yang terlihat tenang tak jauh dari posisinya. Ditambah dua buah lilin yang tertata cantik dihadapannya. Sungguh ini sesuatu yang sangat memanjakan matanya. Kini matanya beralih pada namja yang juga tengah tersenyum padanya. Namja yang berada dihadapannya.

“Noona suka ?” tanya Sehun.

“Kau sudah tahu jawabannya Oh Sehun” ujar Jieun kembali dengan senyum dibibirnya.

Trreekk

Suara gesekan jari Sehun membuat sebuah pemandangan baru, terdengar alunan musik nan romantis, lagu dari Jeff Bernat_Call you mine, juga para waitres membawakan hidangan kemeja mereka. Ditambah bunga-bunga api alias kembang api menghiasi langit malam ini. Membuat suara bising dan sebuah pemandangan menakjubkan digelapnya langit Seoul. Mata Jieun tak bosan-bosan melirik kesana kemari dengan semua yang telah disiapkan kekasihnya itu. Senyuman paling lebar menghiasi wajah imutnya. Speechless, hanya itu yang ia rasakan saat ini. Mereka hanya saling melempar senyum.

Sungguh, aku tak menyangka namja kekanakan seperti dia, bisa juga seromantis ini. Bolehkah aku menciumnya sekarang ?

Ah kenapa kau berfikiran kotor seperti itu Lee Jieun ?

“Noona tunggu sebentar” Jieun mengernyit memandang Sehun yang kini sudah beranjak dari kursinya.

Apa lagi yang akan ia lakukan ?

Omo, kenapa aku tak bisa berhenti tersenyum ?

Jangan bilang kau mulai gila karenanya, Lee Jieun ^^

Sehun tampak kembali, dua tangannya ia sembunyikan dibalik punggungnya. Dengan senyum manisnya ia berjalan mendekati Jieun.

“Tada ..” Sebuah bunga mawar merah muda terjulur dihadapan Jieun.

“Omo, aku bisa diabetes seketika Sehunnie” ucap Jieun sembari menerima bunga itu, sedangkan Sehun tampak mengernyit mendengar kata-kata Jieun barusan.

“Diabetes ?”

“Haha .. aku bisa terkena diabetes seketika karena semua hal manis yang kau lakukan padaku”

“Haha .. noona lucu”

Lagi, mereka hanya saling melempar senyum.

Bolehkan aku berharap semua ini jangan pernah berakhir ?

“Noona ..”

“Hmm .. ?”

“Chup ..” sebuah kecupan singkat membuat Jieun membeku ditempatnya. Sedangkan Sehun makin tersenyum lebar melihat Jieun seperti itu.


End


Comments

  1. Aaaaa... ini sweet banget kak. Aku suka. Btw,salken.. saya new reader disini. Sebenernya udah lama tapi baru bisa komen wkwkwk. Keren bgt kak ff nya.. congrat XD

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahh, makasih" .. iya ga papa. welcome aja :)

      Delete

Post a Comment